Anda di halaman 1dari 12

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi

No Masalah 1
1. Masalah Terpilih yang Peserta didik mempunyai motivasi yang masih rendah
Akan Diselesaikan
2. Akar Penyebab Masalah Model pembelajaran yang digunakan guru kurang mendukung tumbuhnya motivasi belajar
3. Eksplorasi Alternatif Solusi Kajian Literatur

1. Novayanti (2018) menyimpulkan bahwa model Cooverative Script dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa
serta membangkitkan semangat belajar, meningkatkan volume belajar, kemandirian, kebersamaan dalam kerja
kelompok sehingga menambah waktu belajar (https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/4354-Full_Text.pdf)
2. 2. Junaida (2018) menyimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran dua tinggal dua tamu dapat
meningkatkan motivasi belajar pada pembelajaran tematik tema merawat hewan dan tumbuhan siswa kelas II SDN
31 Batu Bulek dapat diterima.
(https://pajar.ejournal.unri.ac.id)
3. Anwaril Hamidy (2017), menyimpulkan bahwa Motivasi siswa meningkat setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif tipe TPS dengan pendekatan kontekstual dalam dua siklus, namun di bawah motivasi pada kondisi
awal.(https://www.researchgate.net/publication)
4. Wirda Taufik, dkk (2021) menyimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe make a match ini memberikan
pengaruh yang positif terhadap kompetensi belajar (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) peserta didik mulai dari
tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK (

https://online-journal.unja.ac.id)

Wawancara
1. Guru (Raudhatul Fajriah, S.Pdi, M.Pd):
Salah satu caranya guru memperbaiki pembelajaran. Merancang KBM yang menarik bagi siswa, menjelaskan materi
sesuai tingkat berpikir siswa, menggunakan berbagai sumber belajar dan mengaplikasikan TIK dalam pembelajaran.
Idealnya menggunakan model yang bervariasi, karena model dalam kurikulum 2013 memang lebih fokus ke siswa
aktif.
2. Kepala sekolah (Drs. M. Kamal):
Untuk mewujudkan peserta didik yang aktif dan minat dalam pembelajaran perlu juga ditingkatkan keaktifan guru
dalam mengajar. Guru harus berperan aktif untuk membangkitkan peserta didik dalam belajar
3. Teman sejawat (Hayaton, S.Pd):
Meningkatkan kualitas guru, memaksimalkan fasilitas belajar dan memilih metode yang tepat sesuai karakter siswa
mengoptimalkan pemanfaatan media. Model pembelajaran yang tepat yang dapat digunakan dalam pembelajaran
adalah Mind mapping. Siswa bebas mengekspresikan pemikiran mereka ditambah dengan gambar dan pewarnaan.
4. Pengawas sekolah (Nurmala, S.Pd, M.Pd)
Solusi untuk peserta didik yang motivasi belajar masih rendah, diantaranya:
a. Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan
b. Menggunakan variasi metode pembelajaran
c. Memaksimalkan fasilitas pembelajaran
d. Buat Asessment awal untuk mengetahui kebutuhan peserta didik
e. Berikan pujian/reward
f. Berikan komentar terhadap hasil kerja peserta didik
g. Meningkatkan kualitas guru dalam mengelola pembelajaran
h. Melakukan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui efektivitas kegiatan pembelajaran

5. Pakar (Cut Rosvani,S.Pd):


Solusi untuk mengatasi rendahnya motivasi belajar pada siswa adalah dengan membentuk lingkungan yang supportif
akan minat dan bakat siswa tersebut dengan lingkungan yang supportif siswa dengan sendirinya akan termotivasi
untuk belajar sesuai dengan minat dan bakat masing-masing siswa. Model Discovery Learning dapat mendorong
siswa untuk berfikir kritis dan menjadi lebih kreatif karena berkaitan dengan pengalaman yang dihadapi oleh siswa
itu sendiri.

4. Analisis Alternatif Solusi 1. Penerapan model pembelajaran Cooverative Script:


Alasan: Karena Cooperative Script adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan secara lisan
mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari. Penerapan model kooperatif menurut penelitian yang
selama ini dilakukan terbukti efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Semua metode kooperatif menitik
beratkan pada proses belajar dalam kelompok dan bukan mengerjakan bersama dalam kelompok. Dalam pembelajaran
kooperatif, para siswa dilatih untuk dapat kerjasama dan mengakui perbedaan pendapat dengan orang lain
 Kelebihan model pembelajaran ini :
1. Melatih pendengaran, ketelitian/kecermatan.
2. Setiap siswa mendapatkan peran.
3. Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan

 Kelemahan model pembelajaran ini:


1. Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu.
2. Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang
tersebut

2. Penerapan model pembelajaran dua tinggal dua tamu:


Alasan : Karena pembelajaran kooperatif tipe dua tinggal dua tamu melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran sehingga dapat merubah suasana belajar yang menjenuhkan menjadi makin menarik. Selain itu
pembelajaran kooperatif tipe dua tinggal dua tamu dapat membuat siswa lebih mudah mempelajari pembelajaran
tematik pada kurikulum 2013

Adapun kelebihan dari metode pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray TS-TS adalah sebagai berikut:
1 Dapat diterapkan pada semua kelas tingkatan
2 Kecenderungan belajar peserta didik menjadi lebih bermakna
3 Lebih berorientasi pada keaktifan.
4 Peserta didik diharapkan berani mengungkapkan pendapatnya.
5 Menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa.
6 Kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan.
7 Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar.

Sedangkan kekurangan dari metode pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray TS-TS ini adalah :
1 Membutuhkan waktu yang lama.
2 Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok.
3 Membutuhkan banyak persiapan bagi guru materi, dana dan tenaga.
4 Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas

3. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS


Alasan : Pembelajaran kooperatif tipe TPS merupakan model pembelajaran yang memiliki tiga tahapan utama
yaitu mengarahkan siswa untuk berpikir dalam menyelesaikan masalah (Think), kemudian mendiskusikan hasil
pemikirannya secara berpasangan (Pair), dan akhirnya menyampaikan hasil diskusi untuk disepakati dalam forum
kelas (Share)

Kelebihan TPS (Think-Pair-Share)


- Memberi siswa waktu lebih banyak untuk berfikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain.
- Meningkatkan partisipasi akan cocok untuk tugas sederhana.
- Lebih banyak kesempatan untuk konstribusi masing-masing anggota kelompok.
- Interaksi lebih mudah.
- Lebih mudah dan cepat membentuk kelompoknya.
- Seorang siswa juga dapat belajar dari siswa lain serta saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum
disampaikan di depan kelas.
- Dapat memperbaiki rasa percaya diri dan semua siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kelas.
- Siswa dapat mengembangkan keterampilan berfikir dan menjawab dalam komunikasi antara satu dengan yang lain,
serta bekerja saling membantu dalam kelompok kecil.
- Siswa secara langsung dapat memecahkan masalah, memahami suatu materi secara berkelompok dan saling
membantu antara satu dengan yang lainnya, membuat kesimpulan (diskusi) serta mempresentasikan di depan kelas
sebagai salah satu langkah evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
- Memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang diajarkan
karena secara tidak langsung memperoleh contoh pertanyaan yang diajukan oleh guru, serta memperoleh kesempatan
untuk memikirkan materi yang diajarkan.
- Siswa akan terlatih menerapkan konsep karena bertukar pendapat dan pemikiran dengan temannya untuk
mendapatkan kesepakatan dalam memecahkan masalah.
- Siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan tugasnya dalam kelompok, dimana tiap kelompok hanya
terdiri dari 2 orang.
- Siswa memperoleh kesempatan untuk mempersentasikan hasil diskusinya dengan seluruh siswa sehingga ide yang
ada menyebar.
- Memungkinkan guru untuk lebih banyak memantau siswa dalam proses pembelajaran.
- Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas. Penggunaan metode pembelajaran TPS menuntut siswa menggunakan
waktunya untuk mengerjakan tugas-tugas atau permasalahan yang diberikan oleh guru di awal pertemuan sehingga
diharapkan siswa mampu memahami materi dengan baik sebelum guru menyampaikannya pada pertemuan
selanjutnya.
- Memperbaiki kehadiran. Tugas yang diberikan oleh guru pada setiap pertemuan selain untuk melibatkan siswa secara
aktif dalam proses pembelajaran juga dimaksudkan agar siswa dapat selalu berusaha hadir pada setiap pertemuan.
Sebab bagi siswa yang sekali tidak hadir maka siswa tersebut tidak mengerjakan tugas dan hal ini akan mempengaruhi
hasil belajar mereka.
- Angka putus sekolah berkurang. Model pembelajaran TPS diharapkan dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran
sehingga hasil belajar siswa dapat lebih baik daripada pembelajaran dengan model konvensional.
- Sikap apatis berkurang. Sebelum pembelajaran dimulai, kencenderungan siswa merasa malas karena proses belajar di
kelas hanya mendengarkan apa yang disampaikan guru dan menjawab semua yang ditanyakan oleh guru. Dengan
melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar, metode pembelajaran TPS akan lebih menarik dan tidak
monoton dibandingkan metode konvensional.
- Penerimaan terhadap individu lebih besar. Dalam model pembelajaran konvensional, siswa yang aktif di dalam kelas
hanyalah siswa tertentu yang benar-benar rajin dan cepat dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru
sedangkan siswa lain hanyalah “pendengar” materi yang disampaikan oleh guru. Dengan pembelajaran TPS hal ini
dapat diminimalisir sebab semua siswa akan terlibat dengan permasalahan yang diberikan oleh guru.
- Hasil belajar lebih mendalam. Parameter dalam PBM adalah hasil belajar yang diraih oleh siswa. Dengan
pembelajaran TPS perkembangan hasil belajar siswa dapat diidentifikasi secara bertahap. Sehingga pada akhir
pembelajaran hasil yang diperoleh siswa dapat lebih optimal.
- Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi. Sistem kerjasama yang diterapkan dalam model pembelajaran
TPS menuntut siswa untuk dapat bekerja sama dalam tim, sehingga siswa dituntut untuk dapat belajar berempati,
menerima pendapat orang lain atau mengakui secara sportif jika pendapatnya tidak diterima.

Kelemahan TPS (Think-Pair-Share)


- Membutuhkan koordinasi secara bersamaan dari berbagai aktivitas.
- Membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaan ruangan kelas.
- Peralihan dari seluruh kelas ke kelompok kecil dapat menyita waktu pengajaran yang berharga. Untuk itu guru harus
dapat membuat perencanaan yang seksama sehingga dapat meminimalkan jumlah waktu yang terbuang.
- Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor.
- Lebih sedikit ide yang muncul.
- Jika ada perselisihan,tidak ada penengah.
- Menggantungkan pada pasangan.
- Jumlah siswa yang ganjil berdampak pada saat pembentukan kelompok, karena ada satu siswa tidak mempunyai
pasangan.
- Ketidaksesuaian antara waktu yang direncanakan dengan pelaksanaannya.
- Metode pembelajaran Think-Pair-Share belum banyak diterapkan di sekolah.
- Sangat memerlukan kemampuan dan ketrampilan guru, waktu pembelajaran berlangsung guru melakukan intervensi
secara maksimal.
- Menyusun bahan ajar setiap pertemuan dengan tingkat kesulitan yang sesuai dengan taraf berfikir anak.
- Mengubah kebiasaan siswa belajar dari yang dengan cara mendengarkan ceramah diganti dengan belajar berfikir
memecahkan masalah secara kelompok, hal ini merupakan kesulitan sendiri bagi siswa.
- Sangat sulit diterapkan di sekolah yang rata-rata kemampuan siswanya rendah dan waktu yang terbatas.
- Jumlah kelompok yang terbentuk banyak.
- Sejumlah siswa bingung, sebagian kehilangan rasa percaya diri, saling mengganggu antar siswa karena siswa baru
tahu metode TPS.

4. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match


Alasan: Setelah mengkaji dan juga melaksanakan observasi di lapangan dengan penggunaan angket, peneliti
menemukan sebuah model pembelajaran kooperatif yang dianggap cocok untuk mengatasi permasalahan di atas yakni
model pembelajaran kooperatif tipe make a match

Ada lima keunggulan dalam tehnik make a match ini yaitu:


1. Siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.
2. Tehnik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan bisa digunakan untuk semua usia.
3. Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran
4. Kerjasama siswa akan terwujud dengan dinamis
5. Munculnya dinamika gotong royong seluruh siswa yang merata.
Di samping manfaat yang dirasakan oleh siswa, pembelajaran kooperatif metode make a match mempunyai sedikit
kelemahan yaitu:
1. Memerlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan
2. Waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai siswa terlalu banyak bermain-main dalam proses pembelajaran.
3. Guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai
4. Akan tercipta kegaduhan dan keramaian yang tidak terkendali
No Masalah 2
1. Masalah Terpilih yang Guru belum mengoptimalkan pemanfaatan Teknologi Informasi (TIK) dalam pembelajaran
Akan Diselesaikan
2. Akar Penyebab Masalah Kesulitan mengoperasikan media berbasis IT (aplikasi pembelajaran) kurang mendukung tumbuhnya optimalisasi
pemanfaatan Teknologi Informasi (TIK) dalam pembelajaran
3. Eksplorasi Alternatif Solusi Kajian Literatur

1. Unik Hanifah Salsabila, dkk (Vol. 4 No.2 :2020) Berdasarkan penelitian hasil yang dapat dicapai dalam aplikasi
Quizizz sebagai media pembelajaran, yakni :(1)Perhatian siswa dalam menggunakan handphone dalam proses
pembelajaran, (2)Pemahaman siswa memahami soal secara mandiri(3) Keaktifan,baik bertanya mengenai materi
maupun mengevaluasi dan mencatat materi. (4)Ketelitian siswa terhadap soal dan manajemen waktu. (5)
Ketenangan dalam mengerjakan soal atau kuis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media aplikasi Quizizz
sangat efektif digunakan dalam proses pembelajaran. (https://online-journal.unja.ac.id/JIITUJ/article/view/11605)
2. Radisya Eka Putri, dkk (Vol.4, No.2 :2020)pemanfaatan aplikasi Zoom Cloud Meeting sebagai media e-learning
secara umum dapat membantu dalam mencapai pemahaman mahasiswa di tengah pandemi melalui berbagai fitur
yang mendukung pelaksanaan e-learning, hal ini terjadi setelah semua pihak yang terlibat dapat beradaptasi dengan
sistem e-learning. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai dampak elearning dalam meningkatkan
kualitas belajar mahasiswa
3. Garris Pelangi (Vo.8, No.2 ;2020)Dengan menggunakan aplikasi Canva, guru dapat mengajarkan ilmu
pengetahuan, kreativitas, serta keterampilan yang akan didapatkan untuk peserta didik, sehingga media ini juga
dapat dimanfaatkan dalam berbagai ranah kehidupan.
4. Zakaria Siregar,dkk (2020) menyimpulkan bahwa Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
telah membawa pengaruh terhadap bidang pendidikan dalam proses pembelajaran. Penggunaan TIK dalam
proses pembelajaran sudah bukan hal yang asing lagi dalam era globalisasi seperti sekarang ini. Adanya internet
memungkinkan kita untuk belajar kapan dan di mana saja dengan lingkup yang sangat luas.
(https://www.researchgate.net/publication/349406223_Pemanfaatan_Teknologi_Informasi_dan_Komunikasi_TIK_
Dalam_Pembelajaran_di_Sekolah)
5. Yustalena Hartami (2020) menyimpulkan bahwa Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran abad 21 di sekolah dasar dilakukan dengan (1) Menggunakan TIK untuk menyusun rencana
pembelajaran dengan menggunakan internet untuk mencari model, metode, strategi, dan menggunakan TIK sebagai
sumber dan media pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan

(http://eprints.ums.ac.id/87071/16/Naskah%20Publikasi-16.pdf)

Wawancara

1. Guru (Raudhatul Fajriah, S.Pdi, M.Pd):


TIK penting dalam pembelajaran, guru perlu memiliki keinginan yang tinggi untuk meningkatkan kompetensi
dalam IT bisa dengan belajar mandiri ataupun mengikuti MGMP.

2. Kepala Sekolah (Drs. M. Kamal):


TIK bukan hal baru dalam pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk menumbuhkan minat belajar siswa. Sebagai guru
dituntut untuk mengembangkan kemampuan dalam menguasai TIK dalam pembelajaran. Selain itu perlu diadakan
workshop/pelatihan bagi guru untuk dapat menerapkan model pembelajaran berbasis TIK.

3. Teman Sejawat (Hayaton, S.Pd):


Kita harus fokus pada apa yang akan kita berikan menggunakan teknologi yang nyaman bagi guru mengajak siswa
untuk menemukan teknologi baru untuk diterapkan dan bermanfaat mendokumentasikan proses pembelajaran
sebagai bahan evaluasi.
4. Pengawas Sekolah (Nurmala, S.Pd, M.Pd):
Solusi guru yang belum mengoptimalkan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran :
a. Menyediakan fasilitas yang memadai bagi setiap guru
b. Melaksanakan pelatihan secara kontinyu dalam bidang TIK kepada para guru
c. Menyediakan fasilitas TIK yang menunjang pembelajaran di setiap kelas
d. Melaksanakan Bimlat tentang metode pembelajaran yang efektif dan efisien

5. Pakar (Cut Rosvani):


Solusi untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran pada guru adalah dengan
melakukan sosialisasi yang secara khusus ditujukan kepada guru yang belum bisa mengoptimalisasi pemanfaatan
(TIK) dalam pembelajaran.

4. Analisis Alternatif Solusi 1. Penerapan aplikasi quizziz dalam pembelajaran:


Alasan: Aplikasi Quizizz memiliki kelebihan-kelebihan yang dapat dengan mudah di manfaatkan selain media
pembelajaran, juga bahan evaluasi pembelajaran, sebagai contoh, terdapat data dan perhitungan statistik kinerja peserta
didik, yang hasilnya bisa menggambarkan sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi, nantinya menjadi bahan
ukur evaluasi pembelajaran secara keseluruhan.

Kelebihan Aplikasi Quizziz:

1. Bagi guru, mudah untuk membuat soal


2. Perankingan siswa dengan mudah
3. Koreksi otomatis
4. Review pertanyaan
5. Soal yang berbeda setiap siswa

Kekurangan Aplikasi Quizziz:

1. 1. Siswa dapat membuka tab baru, artinya siswa bisa masuk dengan dengan akun lain jika siswa memiliki dua akun
email
2. 2. Susah dalam mengontrol siswa ketika membuka tab baru
3. 3. Siswa bisa jadi akan turun peringat walaupun dia sudah mengerjakan/menjawab semua soal yang ditanyakan, hal ini
dikarenakan “masalah waktu”, artinya kecepatan siswa mengerjakan soal akan memperoleh nilai yang besar sehingga
mempengaruhi peringkatnya; dan
4. 4. Akan menjadi kendala jika ada beberapa siswa yang terlambat bergabung.

2. Penerapan aplikasi zoom dalam pembelajaran:

Alasan : karena kemudahan dalam penggunaannya dan disertai dengan fitur yang lengkap yang menunjang proses e-
learning.

Kelebihan Zoom Cloud Meeting:

1. Kemampuan ruangan besar


2. Kualitas video dan suara terbaik.
3. Ada beragam fitur menarik
4. Memberikan dukungan presentasi.
5. Fitur on/off video
6. Ada di beberapa jenis piranti

Kekurangan Zoom Cloud Meeting:

1. Tidak ada bahasa Indonesia


2. Boros paket
3. Kurang aman

3. Penerapan Aplikasi Canva dalam pembelajaran:

Alasan : Canva merupakan aplikasi berbasis online dengan menyediakan desain menarik berupa template, fitu-fitur,
dan kategori-kategori yang diberikan di dalamnya. Dengan desain yang beragam dan menarik, membuat proses
pembelajaran menjadi tidak membosankan.

Kelebihan aplikasi canva:

1. Bisa Diakses Menggunakan Web dan Android


2. Interface Sederhana tapi Lengkap
3. Tersedia Banyak Template Tinggal Edit
4. Kaya Fitur
5. Desain Grafis Bisa Diunduh dan Dibagikan dengan Beragam Format
6. Tidak Memerlukan Ruang Penyimpanan
7. Tersedia Fitur Save Otomatis
8. Bisa Menghasilkan Uang

Kekurangan aplikasi Canva:


1. Hanya Bisa Diakses Secara Online
2. Beberapa Fitur Baru Bisa Diakses dengan Akun Premium
3. Butuh Sinyal Internet yang Stabil
4. Desain Video Cenderung Memakan Waktu yang Lama untuk Diunduh
5. Belum Ada Fitur Insert Tabel untuk Membuat Slide presentasi
6. Beberapa Kode Warna Menjadi Buram Ketika Diunduh

Anda mungkin juga menyukai