Anda di halaman 1dari 11

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah terpilih
Akar Penyebab
No. yang akan Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
masalah
diselesaikan
1 Minat belajar beberapa Guru belum Pembelajaran inovatif bersifat student centered yaitu siswa dibebaskan
peserta didik rendah pada melaksanakan untuk membangun pengetahuannya secara mandiri. Ada beberapa
Mata Pelajaran karakteristik pembelajaran inovatif yang dijelaskan (Purwitha, 2020) yaitu:
Manajemen Produksi
pembelajaran
1) Memberikan peluang kepada peserta didik untuk
Obat Materi inovatif
membangun dan mengembangkan gagasannya secara bebas,
Penyimpanan dan
Pengeluaran Bahan Baku.
2) Pembelajaran dilaksanakan untuk mendorong peserta didik
mandiri, berdiskusi, memecahkan masalah dan menarik
kesimpulan sendiri,
3) Kolaborasi atau kerja sama antar teman,
4) Berpusat pada siswa dan menilai hasil berpikir siswa.
Sari, Indra Kartika. "Blended Learning sebagai Alternatif Model
Pembelajaran Inovatif di Masa Post-Pandemi di Sekolah Dasar." Jurnal
Basicedu 5.4 (2021): 2156-2163.

Prinsip-prinsip pembelajaran Inovatif diantaranya:

1) Proses pembelajaran, bukan pengajaran;


2) Guru berperan sebagai fasilitator, bukan instruktur;
3) Siswa berperan sebagai subjek, bukan objek;
4) Multimedia, bukan monomedia;
5) Sentuhan manusiawi, bukan hewani;
6) Pembelajaran induktif, dan bukan deduktif;
7) Materi bermakna bagi siswa, bukan sekedar hafalan;
8) Siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran

Pendapat lain mengatakan bahwa indikator inovasi


pembelajaran dengan paradigma baru meliputi
berbagai hal substantif tentang hakikat belajar,
yakni
1) Perubahan visi dan misi belajar;
2) Karakteristik tugas belajar;
3) Model dan strategi pembelajaran;
4) penilaian hasil belajar;
5) Konteks belajar;
6) Pola pengelompokan, peserta
7) Peran guru, dan
8) Peran siswa
Andriyani, Noni, et al. "Pelatihan Penggunaan Media Sosial Facebook
sebagai Media Pembelajaran Inovatif di SMAN 2 Pekanbaru." Jurnal
Implementasi 1.2 (2021): 92-95.

Hasil Wawancara dengan Pengawas SMK, Drs. H. Usep


Saepudin, MM
Untuk mencapai pembelajran yang inovatif, harus Guru memiliki motivasi
dan sikap ingin berubah untuk mendapatkan sesuatu yang baru, karena inti
dari pengertian inovasi itu sendiri adalah guru harus memiliki sikap kreatif.
Contoh model pembelajaran inovatif yaitu : PBL (Problem
Based Learning), Discoveri-Inquiri learning, Blended
Learning, dll

Hasil Wawancara dengan Kepaala Sekolah apt. H. Pian S.


Nurochman, S.Si., M.Pd
Untuk melaksanakan pembelajaran inovatif, Guru harus
melaksanakan kegiatan evaluasi diri untuk memahami
kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran yang biasa
dilaksanakan olehnya, kemudian dalam mencapai inovasi
pembelajaran guru senantiasa melaksanakan langkah berikut :
1. Identifikasi Masalah dan Analisis Kebutuhan
Langkah identifikasi masalah dan analisis kebutuhan
merupakan awal dari semua langkah inovasi dalam
pembelajaran. Dalam melakukan inovasi guru terlebih
dahulu harus mengidentifikasi masalah yang dihadapi.
Langkah ini sangat penting dilalui guna menghasilkan
inovasi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Hasil
dari sebuah analisis awal adalah daftar kebutuhan, jenis
dan prioritas kebutuhannya
2. Penyusunan Rancangan Inovasi
Penyusunan rancangan inovasi perlu dilakukan oleh guru.
Terdapat dua pendekatan langkah penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang mengintegrasikan TIK,
yaitu pendekatan idealis dan pendekatan pragmatis.
Dalam pendekatan idealis, topik atau satuan pembelajaran
dijadikan sebagai acuan. Langkah yang dilakukan adalah:
a) menentukan topik;
b) menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai;
dan
c) menentukan aktivitas pembelajaran
3. Pengembangan Rancangan Inovasi
Pengembangan rancangan inovasi terhadap RPP perlu
dilakukan untuk disesuaikan dengan kurikulum yang
berlaku. Aktivitas pengembangan yang dapat dilakukan
oleh guru yaitu dengan cara mengajak rekan sesama guru
untuk berdiskusi mengenai bagaimana pengembangan RPP
ini dilakukan.
4. Pelaksanaan Uji Coba
Semua rancangan inovasi yang telah disiapkan harus
melalui uji coba terlebih dahulu sebelum diterapkan dalam
proses pembelajaran. Hasil uji coba inovasi tidak perlu
mengkhawatirkan berhasil atau tidaknya. Setiap kendala
yang ditemukan dalam proses uji coba harus diyakini
sebagai sebuah pembelajaran yang akan berdampak positif
terhadap guru maupun siswa.
5. Pengendalian dan Perbaikan
Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan oleh guru harus
melakukan perbaikan pada setiap kelemahan-kelemahan
yang mungkin saja muncul selama proses perancangan.
6. Implementasi
Setelah semua dirasa siap maka tindakan selanjutnya
adalah implementasi terhadap inovasi dalam pembelajaran.
Kesiapan guru dalam mengimplementasikan inovasi
pembelajaran ini menjadi kunci kesuksesan di lapangan.
7. Evaluasi
Usai melakukan implementasi selanjutnya guru harus
melakukan evaluasi guna perbaikan pada kegiatan
pembelajaran berikutnya. Dalam melakukan evaluasi guru
harus mampu mengidentifikasi tingkat keberhasilan dalam
menerapkan rancangan yang telah diterapkan dan bagian-
bagain apa saja yang harus diperbaiki.

Contoh pembelajaran inovatif:


1. Discovery-Inquiry
Rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses
berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan
jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.
2. Flipped classroom
Pembelajaran yang membalik metode tradisional di mana
materi biasanya diberikan pada proses pembelajaran tetapi
materi diberikan sebelum proses pembelajaran.
3. Project based learning
Pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada
pendidik untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan
melibatkan kerja proyek.
4. Blended learning dengan blog
Pembelajaran yang menggunakan blog untuk mencapai
tujuan pendidikan.
5. Berbasis gim
Pembelajaran yang menggunakan permainan atau gim
digital untuk tujuan pembelajaran.
6. Self organized learning environments (sole)
Pembelajaran yang menitikberatkan proses pembelajaran
mandiri dengan memanfaatkan internet dan perangkat
pintar yang dimilikinya

Hasil Wawancara dengan Rekan Guru apt. Dra. Titin


Martin
Guru dapat melaksanakan pembelajaran inovatif dengan
menggunakan model-model pembelajaran yang membuat siswa
aktif misalnya Discovery Learning, Problem Based Learning,
atau Project Based Learning. Dibuat modul dengan model-
model tersebut, kemudian siswa difasilitasi supaya aktif dan
menggali potensi sendiri.

2 Sebagian peserta Guru belum Pembelajaran yang mampu melatih siswa berpikir tinggi adalah
didik belum mampu membiasakan peserta pembelajaran yang berbasis pemecahan masalah. Untuk dapat
dalam menganalisa / didik menganalisis, memecahkan suatu masalah, seseorang memerlukan
mengerjakan soal mencari solusi pengetahuanpengetahuan dan kemampuan-kemampuan yang
HOTS dengan benar memecahkan ada kaitannya dengan masalah tersebut. Berdasarkan beberapa
pada Mata Pelajaran masalah. definisi yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa
Manajemen Produksi Problem Solving merupakan suatu keterampilan yang meliputi
Obat Materi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisis situasi, dan
Penerimaan Bahan mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan
Baku. alternatif sehingga dapat mengambil suatu tindakan keputusan
untuk mencapai sasaran. Model ini dapat menstimulasi peserta
didik dalam berpikir yang dimulai dari mencari data sampai
merumuskan kesimpulan sehingga peserta didik dapat
mengambil makna dari kegiatan pembelajaran.
Harefa, Darmawan. "Perbedaan Hasil Belajar Fisika Melalui Model
Pembelajaran Problem Posing Dan Problem Solving Pada Siswa Kelas X-
MIA SMA Swasta Kampus Telukdalam." SINASIS (Seminar Nasional
Sains). Vol. 1. No. 1. 2020.

Upaya pengembangan keterampilan berpikir kritis yang paling


baik yang dapat dilakukan yaitu dengan mengaitkan materi
pembelajaran dengan pengalaman nyata peserta didik di
lingkungan sehari-hari.
Penelitian yang dilakukan oleh Lestari et al. (2018) menyimpulkan bahwa
penggunaan STEM pada kegiatan pembelajaran yang diterapkan dalam
bentuk model, bahan ajar maupun lembar kegiatan peserta didik (LKPD)
dapat memberikan dampak yang baik, mendukung peningkatan kemampuan
berpikir kritis pada aspek inferensi, aspek asumsi, aspek interpretasi, aspek
deduksi, aspek evaluasi.
Susilawati, Endang, et al. "Analisis Tingkat Keterampilan Berpikir Kritis
Siswa SMA." Jurnal Pendidikan Fisika Dan Teknologi 6.1 (2020): 11-16.

Hasil Wawancara dengan Pengawas SMK, Drs. H. Usep


Saepudin, MM
Untuk membiasakan anak berfikir kritis, berfikir analisis harus
dibiasakan melaksanakan pembelajaran berbasis projek yang
nyata.

Hasil Wawancara dengan Kepaala Sekolah apt. H. Pian S.


Nurochman, S.Si., M.Pd
Agar siswa mulai berfikir, maka siswa hharus terbiasa untuk
berfikir kritis dan menganalisis, dengan cara :
• Perbanyak sesi diskusi saat KBM di kelas
• Ajak siswa untuk mendengarkan secara aktif
• Biasakan melakukan riset terhadap sebuah fakta
• Tanamkan pola pikir beberapa langkah ke depan
• Tanamkan pola pikir “Jangan takut gagal”
• Siswa biasakan dengan Mempertimbangkan segala
kemungkinan
• Peningkatan kemampuan literasi siswa

Hasil Wawancara dengan Rekan Guru apt. Dra. Titin


Martin
Membangun siswa berfikir kritis, guru jangan tergoda untuk langsung
memberi materi dengan metode ceramah. Siswa diberi kesempatan sesering
mungkin menggali informasi dan mengolahnya sendiri untuk menjawab
pertanyaan pemantik atau permasalahan yang ada.
Lampiran

1. Dokumentasi wawancara dengan Kepaala Sekolah apt. H. Pian S. Nurochman, S.Si., M.Pd
2. Dokumentasi wawancara dengan Pengawas SMK, Drs. H. Usep Saepudin, MM
3. Dokumentasi wawancara dengan Rekan Guru apt. Dra. Titin Martini

Anda mungkin juga menyukai