Anda di halaman 1dari 11

TUGAS LK 1.2.

IDENTIFIKASI MASALAH & EKSPLORASI PENYEBAB


MASALAH

Nama : apt. Fitri Fauziyah Hayati, S.Farm.,MM

NPM : 4311022045

No. UKG : 201698535332

NUPTK : 9037766667230233

Link PPT :

https://docs.google.com/presentation/d/1SFQliUa8tIz_aNQSJqgY7cc17TGfC9S3/edit?

usp=sharing&ouid=101401222355454944158&rtpof=true&sd=true
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi


No.
diidentifikasi masalah penyebab masalah
1 1. Beberapa peserta Kajian Literatur Setelah dilakukan
didik memiliki Penyebab siswa mengalami analisis terhadap hasil
pemahaman yang kesulitan memahami konsep dan kajian literatur, hasil
rendah dalam wawancara, serta
kesulitan dalam menyelesaikan
proses konfirmasi melalui
pembelajaran soal antara lain : observasi/pengamatan
a. bingung pengerjaan dapat diketahui bahwa
jawaban, penyebab beberapa
b. lupa materi, peserta didik masih
c. ketidakpahaman memiliki pemahaman
d. jarang mengerjakan rendah dikarenakan :
latihan soal a. Kemampuan
e. melakukan kekeliruan awal peserta
dalam melakukan operasi didik berbeda-
perhitungan. beda sehingga
perlu dilakukan
asesmen
Hasil Wawancara dengan sebelum
Pengawas SMK, Drs. H. Usep dilakukan
Saepudin, MM pembelajaran
Penyebab siswa mengalami b. Metode
pemahaman yang rendah pembelajaran
diantaranya : guru harus lebih
a. Daya serap tiap anak menarik
berbeda
b. Tingkat kesiapan faktor
guru
c. Guru tidak melakukan
analisis diagnostik untuk
mengelompokkan
kemampuan anak.
d. Metode pembelajaran
monoton

Hasil Wawancara dengan


Rekan Guru apt. Dra. Titin
Martini
Solusi yang bisa dilakukan untuk
permasalahan rendahnya
pemahaman siswa:
a. Guru harus melakukan
asesmen diagnostik
sebalum melakukan
pembelajaran.
b. Guru harus melakukan
pembelajaran dengan
metode yang menarik
2 Beberapa peserta didik Kajian Literatur Setelah dilakukan
memiliki motivasi yang Faktor-faktor penyebab analisis terhadap hasil
rendah dalam
pembelajaran
rendahnya motivasi belajar kajian literatur, hasil
meliputi : wawancara, serta
a. Kurangnya Ketekunan konfirmasi melalui
dalam belajar, observasi/pengamatan
b. Lebih senang bekerja dapat diketahui bahwa
mandiri, penyebab beberapa
c. Kurangnya Minat dan peserta didik masih
ketajaman perhatian dalam memiliki motivasi
belajar, rendah dikarenakan :
d. Kurangnya semangat a. Tidak siapnya
berprestasi dalam belajar, siswa mengikuti
e. Kurangnya ulet dalam pembelajaran
menghadapi kesulitan. luring
b. Lingkungan belajar
tidak kondusif
Kajian Literatur c. Media
Faktor-faktor rendahnya motivasi
belajar peserta didik kelas XII di masa
pembelajaran yang
pandemic covid -19 yaitu meliputi: digunakan guru
(1) Hasrat dan keinginan untuk tidak membuat
berhasil; peserta didik
(2) Dorongan kebutuhan belajar; tertarik dalam
(3) Harapan akan cita-cita; mengikuti
(4) Lingkungan belajar yang pembelajaran
kondusif; dan
(5) Kegiatan belajar yang Upaya guru dalam
menarik. meningkatkan
motivasi belajar
Alasan penyebab rendahnya siswa :
motivasi belajar pada subjek 1. Menggunakan media
penelitian ini yaitu: pembelajaran
(1) Ketidaksiapan dalam 2. Komunikasi dua arah
proses pembelajaran 3. Memberikan pujian.
daring membuat peserta
didik terbebani dan juga Upaya orang tua
terlalu berat dalam dalam meningkatkan
belajar; motivasi belajar
(2) Lingkungan belajar yang siswa :
kurang kondusif 1. Pemberian stimulus
mengakibatkan peserta berupa reward atau
didik kesulitan dalam punishment
berkonsentrasi belajar 2. Perhatian orang tua
dan mengerjakan
tugasnya karena faktor
eksternalnya yang tidak
mendukung dan
membuat motivasi
peserta didik untuk
belajar berkurang; dan
(3) Media pembelajaran yang
digunakan guru tidak membuat
peserta didik tertarik dalam
mengikuti pembelajaran
yang membuat peserta
didik bosan.

Hasil Wawancara dengan


Kepaala Sekolah apt. H. Pian S.
Nurochman, S.Si., M.Pd
Rendahnya motivasi siswa
dikarenakan :
a. Siswa terlalu lama
pembelajaran daring
menyebabkan siswa malas
dan jenuh
b. Siswa lebih suka kegiatan
diluar sekolah

3 Sebagian besar Literatur Setelah dilakukan


Orang tua siswa Orang tua juga harus bisa analisis terhadap hasil
kurang komunikasi berkomunikasi secara baik dengan kajian literatur, hasil
dengan guru guru/dosen, untuk berkolaborasi wawancara, serta
dalam menangani dan mengontrol konfirmasi melalui
kegiatan belajar anak atau peserta observasi/pengamatan
didik. Hasil Megawati dan Kahar dapat diketahui bahwa
menegaskan bahwa kolaborasi komunikasi Orang tua
komunikasi orang tua dengan dan guru bisa
guru/ dosen dapat meningkatkan ditingkatkan dengan
kualitas pembelajaran sehingga cara :
kemandirian belajar peserta didik a. Memperlancar
dalam terbentuk dengan baik. Komunikasi pihak
sekolah melalui wali
kelas
Literatur b. Kolaborasi guru
Membangun karakter pada anak dengan gur BPBK
memerlukan upaya yang besar. c. Frekuensi
Berbagai kendala akan muncul pertemuan dengan
dalam pelaksanaan komunikasi orang tua
dalam sebuah sekolah. Sekolah diperbanyak
perlu membangun komunikasi d. Pihak sekolah
dengan orangtua, karena proses membuka
interaksi orang tua dengan anak kesempatan sebesar-
jauh lebih intens dan terbuka besarnya jika ada
maka melibatkan orang tua dalam orang tua yang akan
pendidikan sekolah untuk konsultasi mengenai
membangun karakter anak siswa
menjadi pilihan yang baik
Interaksi yang terjadi antara tiga
komponen penting dalam proses
pendidikan yaitu guru, orang tua
dan anak, menjadi fokus dalam
tulisan ini, di mana ketiga
komponen tersebut saling
berinteraksi dalam proses belajar
mengajar sehingga membentuk
lingkungan pendidikan yang baik.

Hasil Wawancara dengan


Pengawas SMK, Drs. H. Usep
Saepudin, MM
Untuk menjalin komunikasi
dengan ornag tua siswa, guru
mapel harus melakukan
kolaborasi dengan guru BPBK.
Undang ortu pada saat
perencanaan pembelajaran sampai
evaluasi, libatkan orang tua
disetiap kegiatan.
Lakukan pertemuan terjadwal
setiap bulan.

Hasil Wawancara dengan


Kepala Sekolah apt. H. Pian S.
Nurochman, S.Si., M.Pd
Komunikasi antara guru dengan
orang tua bisa ditingkatkan
dengan :
a. Mensinergiskan Hubungan
orang tua dan Guru dalam
meningkatkan motivasi
anak
b. Harus ada kesepahaman
antara Orang Tua dan
pihak Sekolah
c. Komunikasi pihak sekolah
dengan orang tua harus
berjalan lancar, bisa
melalui wali kelas.
d. Frekuensi pertemuan
dengan orang tua
diperbanyak
e. Pihak sekolah membuka
kesempatan sebesar-
besarnya jika ada orang
tua yang akan konsultasi
mengenai siswa

Hasil Wawancara dengan


Rekan Guru apt. Dra. Titin
Martin
Rendahkan komunikasi Orang tua
dalam memantau pembelajaran
disebabkan karena latar belakang
pendidikan orangtua. Orang tua
yang memiliki pendidikan tinggi
cenderung lebih memotivasi anak.
Komunikasi dengan orang tua
bisa melalui Wali kelas sebagai
penghubung antara guru mapel
dengan orang tua.
4 Guru belum Kajian Literatur Setelah dilakukan
maksimal dalam Kesulitan menerapkan model analisis terhadap hasil
penerapan model- pembelajaran inovatif sesuai K13 yaitu : kajian literatur, hasil
model pembelajaran (1) kurangnya dukungan sarana wawancara, serta
inovatif berdasarkan dan prasarana konfirmasi melalui
karakteristik peserta (2) kurangnya contoh-contoh observasi/pengamatan
didik pembelajaran inovatif yang sesuai dapat diketahui bahwa
kondisi masing-masing penyebab guru belum
(3) kurangnya pelatihan dan maksimal dalam
bimbingan penerapan model-model
(4) lemahnya pemahaman mereka pembelajaran inovatif
terhadap konsep model disebabkan :
pembelajaran inovatif itu sendiri a. Kurangnya
sarana prasarana
b. Kurang
Kajian Literatur pelatihan
Perilaku inovatif sendiri dapat c. Lemahnya
dipengaruhi oleh kompetensi guru konsep
serta pengalaman guru dalam pembelajaran
mengajar. inovatif

Hal tersebuh bisa


diselesaikan dengan
cara :
Hasil Wawancara dengan a. Mengikuti diklat
Pengawas SMK, Drs. H. Usep b. Kolaborasi
Saepudin, MM dengan guru lain
Guru belum maksimal dalam c. Supervisi antar
penerapan model-model guru dalam satu
pembelajaran inovatif bidang
dikarenakan :
a. Kurangnya Diklat
pelatihan berkala untuk
meningkatkan kemampuan
guru.
b. Kurangnya Supervisi oleh
guru yang lain dalam 1
bidang.
c. Tidak hanya alur tapi
sampai konten.
d. Kurangnya Kolaborasi
dengan guru lain

Hasil Wawancara dengan


Kepaala Sekolah apt. H. Pian S.
Nurochman, S.Si., M.Pd
Pihak sekolah bisa meningkatkan
inovasi Guru dengan kebijakan
atau upgrading, misal dengan
melaksanakan kegiatan IHT,
Workshop atau pelatihan untuk
memunculkan keinginan dari guru
agar lebih bisa berinovasi.
Peningkatan Inovasi melalui
kebijakan, contohnya dengan
mewajibkan guru memakai
Sistem Informasi yang dimiliki
sekolah.

Pemilihan model pembelajaran


disesuaikan hasil asesmen
diagnostik, materi pembelajaran
disesuaikan dengan model
pembelajaran

5 Sebagian peserta Kajian Literatur Setelah dilakukan


didik belum mampu Penyebab siswa kesulitan menjawab soal analisis terhadap hasil
dalam menganalisa / HOTS dalam pembelajaran sosiologi kajian literatur, hasil
adalah :
mengerjakan soal a. Siswa yang tidak memahami materi
wawancara, serta
HOTS dengan benar b. Siswa yang tidak mengerti perintah konfirmasi melalui
soal. observasi/pengamatan
dapat diketahui bahwa
penyebab peserta didik
Kajian Literatur belum mampu
Penyebab kesulitan siswa dalam menganalisa soal HOTS
menyelesaikan soal HOTS : disebabkan karena :
a. Kurangnya latihan soal, a. Kurang latihan
b. Kurangnya mencari referensi jenis- b. Kurangnya
jenis soal
referensi jenis
soal
Hasil Wawancara dengan
Pengawas SMK, Drs. H. Usep
Saepudin, MM Hal tersebut bisa
Peserta didik belum mampu dalam diselesaikan dengan
menganalisa / mengerjakan soal HOTS cara :
dengan benar, dikarenakan guru belum
membiasakan anak mencari literatur
a. Guru
sendiri, belum membiasakan anak membiasakan
berfikir tingkat tinggi. Guru seharusnya anak mencari
memberikan arahan jelas dan media literatur sendiri
harus menarik. b. Guru
membiasakan
anak berfikir
tingkat tinggi.
c. Guru
memberikan
arahan jelas dan
media harus
menarik.

6 Pemahaman guru Kajian Literatur Penyebab Guru


tentang Penyebab Guru mengalami mengalami kesulitan
pemanfaatan / kesulitan dalam mengembangkan memanfaatkan TIK:
penggunaan media Pembelajaran : a. Kurangnya
teknologi informasi a. Kurangnya pengetahuan guru pengetahuan guru
dalam memahami teknologi b. Fasilitas kurang
dalam proses sehingga tidak bisa
pembelajaran masih memadai
mengembangkan media
minim pembelajaran yang menarik,
b. Guru hanya bisa mengembangkan
media seperti powerpoint yang
hanya berisikan tulisan serta Hal tersebut bisa
gambar saja. diselesaikan dengan
melaksanakan kegiatan IHT,
Workshop atau pelatihan.
Kajian Literatur
Menurut hasil penelitian (Sutria,
dkk. 2020 vol. 4) menjelaskan
bahwa faktor terkendalanya guru
dalam penggunaan TIK disekolah
seperti : menguras waktu yang
cukup banyak, terbatasnya jumlah
infocus, siswa kurang memahami
materi yang disampaikan,
jaringan internet yang kurang
mendukung, dan tidak tersedianya
layar infokus.

Hasil Wawancara dengan


Kepaala Sekolah apt. H. Pian S.
Nurochman, S.Si., M.Pd
Pihak sekolah bisa meningkatkan
inovasi Guru dengan kebijakan
atau upgrading, misal dengan
melaksanakan kegiatan IHT,
Workshop atau pelatihan untuk
memunculkan keinginan dari guru
agar lebih bisa berinovasi.
Peningkatan Inovasi melalui
kebijakan, contohnya dengan
mewajibkan guru memakai
Sistem Informasi yang dimiliki
sekolah.

Hasil Wawancara dengan


Rekan Guru apt. Dra. Titin
Martini
Guru belum menggunakan TIK
dikarenakan fasilitas tidak mendukung,
infocus terbatas jadi kadang sering
kehabisan infocus.
Daftar Pustaka Darmono, Prasetyo Budi, Mei Wijayadi, and Nila Kurniasih. "Analisis
Kesulitan Siswa SMA dengan Gaya Belajar Visual dalam
Menyelesaikan Soal HOTS." SAP (Susunan Artikel Pendidikan) 6.2
(2021).

Dalman, Rizki Pratama, and Junaidi Junaidi. "Penyebab Sulitnya Siswa


Menjawab Soal HOTS dalam Pembelajaran Sosiologi di Kelas XI IPS
SMAN 1 Batang Kapas Pesisir Selatan." Naradidik: Journal of
Education and Pedagogy 1.1 (2022): 103-112.

Koesnandar, Ade. "Pengembangan model pembelajaran inovatif berbasis


teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sesuai kurikulum
2013." Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan 8.1 (2020): 33-61

Lestari, Ni Putu Parastuti, I. Made Ardana, and I. Putu Pasek Suryawan.


"Analisis Motivasi Belajar Matematika Beserta Alternatif Solusinya
pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Denpasar di Masa
Pandemi." Wahana Matematika dan Sains: Jurnal Matematika, Sains,
dan Pembelajarannya 16.1 (2022): 40-51.

Ningsih, Sutria, Eko Kuntarto, and Agung Rimba Kurniawan.


"TEACHERS’PROBLEMS IN USING INFORMATION AND
COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) AND ITS
IMPLICATIONS IN ELEMENTARY SCHOOLS." Jurnal PAJAR
(Pendidikan dan Pengajaran) 4.3 (2020): 518-524.

Nurazimah, Nurul Asikin, and Elfa Oprasmani. "ANALISIS


KEBUTUHAN PESERTA DIDIK DAN GURU DALAM
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI
KEANEKARAGAMAN HAYATI BERORIENTASI
KEMARITIMAN." Student Online Journal Universitas Maritim Raja Ali
Haji VOL: 2, NO: 2, TAHUN: 2021

Pribadi, Agung Santoso, and Fendy Suhariadi. "Produktivitas Akademik


Guru Ditinjau dari Kompetensi dan Kepemimpinan Kepala Sekolah
dengan Perilaku Inovatif Guru sebagai Mediator." Seminar Nasional
Psikologi UAD. Vol. 1. 2022.

Saputra, Ajie Imam, and Fiki Prayogi. "FAKTOR-FAKTOR


RENDAHNYA MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XII
DI MASA PANDEMI COVID-19 (Studi Deskriptif Di SMA Bina
Mulya Bandar Lampung)." Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan
Konseling (JIMBK) 3.1 (2021): 1-9.

Triwardhani, Ike Junita, et al. "Strategi Guru dalam membangun


komunikasi dengan Orang Tua Siswa di Sekolah." Jurnal Kajian
Komunikasi 8.1 (2020): 99-113.

Walimah, Siti. "Pengaruh Komunikasi Guru Dan Orang Tua Terhadap


Kemampuan Membaca Permulaan Siswa di Sekolah Dasar." Jurnal
Basicedu 5.3 (2021): 1532-1538.

Wutsqo, Shofira Urwatul. Analisis pemahaman siswa pada materi


Integral menurut kriteria Pollatsek: Penelitian di SMA Terpadu
Baiturrahman. Diss. UIN Sunan Gunung Djati, 2021.

Lampiran
1. Dokumentasi wawancara dengan Pengawas SMK, Drs. H. Usep Saepudin, MM

2. Dokumentasi wawancara dengan Kepaala Sekolah apt. H. Pian S. Nurochman,


S.Si., M.Pd
3. Dokumentasi wawancara dengan Rekan Guru apt. Dra. Titin Martini

Anda mungkin juga menyukai