Berdasarka
3. Hasil eksplorasi penyebab Kurangnya
masalah Peserta didik kurang motivasi dalam
memiliki literasi membaca membaca
n hasil
materi pembelajaran :
1. Minat membaca dan
kemampuan literasi membaca
analisis,
masih rendah
2. Bahan bacaan yang tidak sesuai
dengan gaya belajar siswa.
3. Guru tidak memberikan ruang
kepada siswa untuk menggali
informasi sebanyak-banyaknya
ditentukan
dari berbagai sumber belajar.
4. Guru belum memberikan
motivasi membiasakan kepada
bahwa
siswa untuk literasi belajar.
akar
penyebab
utama
masalah
tersebut
adalah
Berdasarka
n hasil
analisis,
ditentukan
bahwa
akar
penyebab
utama
masalah
tersebut
adalah
Berdasarkan hasil anaisis
ditentukan bahwa akar penyebab
utama masalah tersebut adalah
Kurangnya motivasi dalam membaca
peserta didik perlu adanya
pendampingan dan pendampingan
guru disekolah. Dalam meningkatkan
motivasi membaca bisa dimulai
dengan menstimulus melalui ruang
baca yang menarik dengan buku
yang bervariasi dan berganti-ganti
serta berisi gambar, video dan
slogan-slogan yang sesuai dengan
gaya belajar siswa.
Guru memberikan jadwal dan
penugasan yang jelas mengenai
literasi setelah anak membaca
kemudian guru memberikan
pertanyaan terkait buku bacaan yang
sudah selesai dibaca. hal ini berguna
untuk meningkatkan minat dan rasa
penasaran sehingga dapat
menumbuhkan sikap gemar
membaca tanpa paksaan.
4. Hasil eksplorasi penyebab Guru kurang Berdasarkan hasil anaisis
masalah Guru melaksanakan melatih ditentukan bahwa akar penyebab
pembelajaran dan memberikan kesadaran/Motivasi utama masalah tersebut adalah
evaluasi pembelajaran tidak untuk Guru kurang melatih
berbasis konsep pembelajaran meningkatkan kesadaran/Motivasi untuk
HOTS : kemampuan dalam meningkatkan kemampuan dalam
1. Beberapa guru yang masih melatih konsep melatih konsep pembelajaran HOTS
memerlukan updating tentang permasalahan menyebabkan Guru belum
pengetahuan HOTS ( memahami dengan baik dalam
2. Siswa masih pasif ketika diajar pembelajaran membuat permasalahan HOTS,
dan keaktifan kelas sering berbasis MOTS dan untuk itu guru harus menambah skill
didominasi oleh anak-anak LOTS) dengan membaca literasi dari
yang pintar internet, kegiatan MGMP, Workshop
3. Proses pembelajaran soal-soal dll mengenai konsep pembelajaran
yang dibuat guru kebanyakan HOTS sebagai pengembangan diri
masih pada level C1-C3 dan menambah kreativitas guru agar
4. Kemampuan siswa dalam dapat menerapkan model
berfikir kritis dan analitis pembelajaran inovatif sehingga
sangat kurang. mampu membuat siswa bernalar
5. Guru hanya menggunakan kritis.
metode ceramah, sehingga
tidak sedikit siswa yang bosan
dan kurang termotivasi untuk
belajar
6. Guru yang belum
mengembangkan kemampuan
siswa secara optimal.
7. Siswa lebih banyak mendengar
dan mencatat hal-hal yang
disampaikan guru.
8. Siswa kurang banyak belajar
sendiri dan kurangnya
mengembangkan
kekreatifitasan siswa dalam
pemecahan masalah.
9. Siswa tidak mendapatkan
pengalaman belajar siswa yang
bermakna.
10.Siswa tidak diminta untuk
merefleksikan dan
mengevaluasi kinerja
11.Siswa tidak diminta untuk
mampu mengingat, memahami
atau mengaplikasikannya
12.Pembelajaran masih soal rutin
13.Tujuan pembelajaran masih di
C3
14.LKPD/Job Sheet belum
berpikir kritis
5. Guru kurang melatih
kesadaran/Motivasi untuk
meningkatkan kemampuan
dalam melatih soal HOTS
6. Kurangnya referensi guru
dalam menyusun soal HOTS
(Bank soal,Buku guru dan
buku pendukung
15.Tidak ada keinginan untuk
mengembangkan diri sebagai
guru/pendidik sehingga guru
cenderung mengcopy paste
soal-soal dari internet tanpa
disadur kembali