Anda di halaman 1dari 17

Nama : Sarah Novalita

LK. 2.2 Menentukan Solusi

No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi Penentuan Solusi Analisis penentuan solusi

1 Hasil explorasi alternatif solusi masalah terkait Berdasarkan hasil eksplorasi Berdasarkan Problem based learning
motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran alternatif solusi dan wawancara, hasil eksplorasi (PBL) atau pembelajaran
masih rendah adalah : alternatif solusi yang sesuai atau alternatif solusi berbasis masalah adalah
memungkinkan untuk masalah ,alternatif solusi sebuah metode yang
1. Berdasarkan hasil penelitian Nuarta (2020) : motivasi belajar peserta didik yang sesuai atau mengenalkan siswa pada suatu
Problem based learning (PBL) adalah suatu model dalam pembelajaran masih memungkinkan kasus yang memiliki
pembelajaran berbasis filosofi konstruktivisme, di rendah adalah sebagai berikut : untuk diterapkan keterkaitan dengan materi
mana peserta didik sejak awal dihadapkan pada suatu di kelas saya yang dibahas. Siswa kemudian
masalah, kemudian diikuti oleh proses pencarian 1. Model pembelajaran Problem adalah : akan diminta untuk mencari
informasi yang bersifat student centered. penerapan Based Learning solusi untuk menyelesaikan
model pembelajaran PBL berhasil meningkatkan Kelebihan : Penerapan kasus/masalah tersebut.
prestasi belajar bahasa Inggris siswa kelas XII IPS-2  Siswa didorong untuk memiliki model Langkah – Langkah PBL :
SMA Negeri 1 Marga semester 1 tahun pelajaran kemampuan memecahkan masalah pembelajaran Mengorientasi peserta didik
2018/2019 dalam dua siklus. dalam situasi nyata, Problem Based pada masalah;
Keberhasilan penelitian ini hendaknya dapat  Siswa memiliki kemampuan Learning (PBL). Mengorganisasikan peserta
dijadikan pertimbangan oleh para guru bahasa membangun pengetahuannya didik untuk belajar;
Inggris, untuk memanfaatkan model pembelajaran sendiri melalui aktivitas belajar Membimbing penyelidikan
PBL untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.  Pembelajaran berfokus pada individu maupun kelompok;
Demikian pula pihak sekolah disarankan agar masalah sehingga materi yang Mengembangkan dan
memanfaatkan model pembelajaran PBL pada mata tidak ada hubungannnya tidak menyajikan hasil karya; dan
pelajaran lainnya. Tentu saja tetap memerhatikan perlu dipelajari oleh siswa. Menganalisis dan
karakteristik mata pelajaran masing-masing  Terjadi aktifitas ilmiah pada mengevaluasi proses
NUARTA, I. Nengah. Meningkatkan prestasi belajar siswa melaluikerja kelompok. pemecahan masalah.
bahasa Inggris melalui penerapan model  Siswa terbiasa menggunakan
pembelajaran problem based learning. Indonesian sumber-sumber pengetahuan baik
Journal of Educational Development, 2020, 1.2: 283-
293. dari perpustakaan, internet, Berdasarkan Kajian Literatur
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/ijed/article/v wawancara, dan observasi, dan wawancara ditentukan
iew/795/688  Siswa memiliki kemampuan analisis penentuan solusi
menilai kemampuan belajarnya dengan akar penyebab
2.Berdasarkan hasil penelitian Indah Ratna Sari sendiri, masalah motivasi belajar
(2020) :  Siswa memiliki kemampuan peserta didik dalam
Dalam meningkatkan motivasi belajar dapat untuk melakukan komunikasi pembelajaran masih rendah
dilakukan dengan menerapkan model Contextual ilmiah dalam kegiatan diskusi atau ditemukan beberapa
Teaching and Learning (CTL). Contextual Teaching presentasi hasil pekerjaan mereka, kelemahan. Untuk mengatasi
and Learning (CTL) bisa meningkatkan motivasi  Kesulitan belajar siswa secara kelemahan tersebut akan
belajar karena dalam pembelajaran memanfaatkan individual dapat dilaksanakan alternatif solusi
rasa ingin tahu, tantangan, keterlibatan siswa dan diatasimelaluikerja kelompok sebagai berikut :
otonomi siswa. Sebagian besar aktivitas di dalam dalam bentuk peer teaching adalah :
kelas dilaksanakan oleh siswa. Guru lebih bertindak  Memastikan bahwa
sebagai fasilitator dan motivator. Guru mendampingi Kekurangan : sintak – sintak PBL
siswa untuk dapat lebih aktif dalam proses kegiatan  Persiapan pembelajaran (alat, sudah dipahami dengan
pembelajaran. Guru mengarahkan siswa melakukan problem dan konsep) yang benar
setiap kegiatan- kegiatan yang ada dalam proses kompleks.
pembelajaran. Dalam pembelajaran Contextual  Membuat rumusan
 Sulitnya mencari permasalahan
Teaching and Learning (CTL) siswa akan dihadapkan yang relevan, sering terjadi miss- masalah yang tidak
pada masalah yang menantang sehingga siswa akan konsepsi terlalu sulit, dan
terdorong untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan  Memerlukan waktu yang cukup rumusan masalah harus
permasalahan tersebut. Selain itu dalam panjang sesuai dengan
pembelajaran Contextual Teaching and Learning
kehidupan nyata atau
(CTL) akan meningkatkan kemampuan siswa dalam
bekerja sama dengan sesama teman serta membantu lingkungan peserta
siswa untuk tumbuh dan berkembang. Siswa didik agar tidak terjadi
melakukan kegiatan diskusi baik antara siswa misskonsepsi
maupun antara seluruh siswa dengan didampingi 2.Model Pembelajaran Project  Memastikan waktu
oleh guru. Contextual Teaching and Learning (CTL) Based Learning (PJBL) yang dibutuhkan harus
dapat membantu siswa dalam meningkatkan motivasi cukup, sehingga
belajar. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran Kelebihan : pelaksanaan tahapan
Contextual Teaching and Learning (CTL) siswa akan  Meningkatkan motivasi belajar atau sintak dapat
dihadapkan pada pertanyaan yang harus dipecahkan, peserta didik untuk belajar. dilakukan dengan
sehingga siswa akan termotivasi untuk memecahkan  Meningkatkan kemampuan lengkap dan benar.
masalah tersebut dengan benar. SARI, I. R. (2021). memecahan masalah.
Analisis Motivasi Belajar Menggunakan Contextual  Membuat peserta didik menjadi Adapun dampak dan manfaat
Teaching And Learning (CTL) pada Pembelajaran lebih aktif dan berhasil menggunakan model
Tematik Siswa Kelas IV SDN 1 Tambakrejo Tahun memecahkan problem-problem Problem Based Learning
Ajaran 2020/2021 (Doctoral dissertation, STKIP PGRI kompleks. yaitu :
PACITAN).  Meningkatkan daya kolaborasi. Menurut: Nuarta
https://repository.stkippacitan.ac.id/id/eprint/4  Mendorong peserta didik untuk Sumber :
35/ mengembangkan dan https://ojs.mahadewa.ac.id/in
mempraktikkan keterampilan dex.php/ijed/article/view/79
3.Berdasarkan hasil penelitiaMukhayyaroh, komunikasi 5/688
dkk (2018) :  Meningkatkan keterampilan Dampak dari PBL adalah :
Project Based Learning peserta didik dalam mengelola  Siswa diberikan kesempatan
menyediakanpembelajaran yang nyata yang sumber. untuk memecahkan masalah
mengajarkansiswa bertanggung jawab dengan  Memberikan pengalaman kepada di dalam situasi yang
pekerjaan yangsecara kolaboratif untuk peserta didik pembelajaran dan kolaboratif.
memecahkan masalahtersebut dan menghasilkan praktik dalam mengorganisasi  siswa terjun langsung pada
suatu produk di akhir pembelajaran. Dengan model proyek, dan membuat alokasi proses pemecahan masalah,
ini, siswa akan berkolaborasi mengerjakan proyek waktu dan sumber-sumber lain. sehingga membentuk
yang berhubungan dengan materi yang kebiasaan belajar mandiri
diajarkandansiswa diberikan kebebasan sesuai Kekurangan : melalui latihan dan refleksi.
dengankreativitas siswa untuk mengerjakan  Pembelajaran berbasis proyek
proyektersebut. Model Project Based Learning dapat memerlukan banyak waktu Manfaat dari PBL adalah :
meningkatkan motivasi belajar siswa karena dalam  Banyaknya peralatan yang harus  Meningkatkan kemandirian
pembelajaran Project Based Learning atau
disediakan. dalam belajar.
pembelajaran berbasis proyek menekankan siswa
 Peserta didik memiliki  Mendorong partisipasi aktif
dalam menghasilkan suatu proyek yang berkaitan
kelemahan dalam percobaan dan anak dalam belajar.
dengan masalahmasalah yang ada dalam
pembelajaran. Kegiatan belajar ini dilakukan secara pengumpulan informasi akan  Mengembangkan
berkelompok sehingga siswa dapat berdiskusi, mengalami kesulitan. keterampilan dalam dunia
bertukar pikiran dan dapat memecahkan suatu  Ada kemungkinan peserta didik nyata.
masalah sehingga motivasi belajar siswa akan meni yang kurang aktif dalam kerja  Meningkatkan kemampuan
MUKHAYYAROH, Isna Aulia; ARIEF, Sandy. kelompok. Apabila topik yang kerja sama.
Penerapan Project Based Learning Untuk diberikan pada masing-masing
Meningkatkan Kreativitas, Motivasi Belajar Dan Hasil kelompok berbeda, dikhawatirkan
Belajar. Economic Education Analysis Journal, 2018, peserta didik tidak
7.1:1-14. memahamitopik secara
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/arti keseluruhan.
cle/download/22850/10775
3. Strategi pembelajaran
kontekstual
1. Hasil Wawancara Kepala Sekolah: Kelebihannya :
 Guru harus menciptakan Pembelajaran  Peserta didik lebih merasa
Aktif Kreatif Efektif dan tertantang dalam proses
Menyenangkan. Pembelajaran yang pembelajaran, sehingga profil
aktif dimaksudkan dalam pembelajaran pelajar Pancasila : Berpikir Kritis
guru harus menciptakan suasana akan terpenuhi
sedemikian rupa sehingga siswa aktif  Peserta didik lebih semangat
bertanya, mempertanyakan dan belajar
mengemukakan gagasan  Peserta didik tidak akan merasa
 Lakukan inovasi pembelajaran diluar bosan selama proses pembelajaran
kelas,jangan hanya didalam kelas Hasil  Tujuan pembelajaran akan
2. Wawancara Rekan Sejawat: mudah dicapai
 Siswa diberikan suatu fenomena Kekurangan :
atau masalah untuk diamati dan  Membutuhkan persiapan yang
diidentifikasi kemudian matang
berdasarkan informasi yang  Guru memiliki keterbatasan
mereka dapatkan siswa waktu dalam persiapan dan
menggeneralisasi suatu penerapannya
pertanyaan untuk didiskusikan
pemecahannya. 3. Pembelajaran di luar kelas
 Guru membimbing siswa dalam Kelebihan :
menentukan hipotesis yang  Siswa merasa gembira dan bebas
relevan dengan permasalahan dan berekspresi
memprioritaskan hipotesis yang  Siswa belajar hal – hal baru di
menjadi prioritas penyelidikan. luar kelas
Gunakan model pembelajaran Kekurangan :
berbasis proyek  Siswa kurang berkonsentrasi
 Pengelolaan siswa akan lebih
sulit terkondisi
 Waktu akan tersita
 Guru harus lebih intensif dalam
membimbing
4. Model pembelajaran Problem
Based Learning
Kelebihan :
 Siswa didorong untuk memiliki
kemampuan memecahkan masalah
dalam situasi nyata,
 Siswa memiliki kemampuan
membangun pengetahuannya
sendiri melalui aktivitas belajar
 Pembelajaran berfokus pada
masalah sehingga materi yang
tidak ada hubungannnya tidak
perlu dipelajari oleh siswa.
 Terjadi aktifitas ilmiah pada
siswa melaluikerja kelompok.
 Siswa terbiasa menggunakan
sumber-sumber pengetahuan baik
dari perpustakaan, internet,
wawancara, dan observasi,
 Siswa memiliki kemampuan
menilai kemampuan belajarnya
sendiri,
 Siswa memiliki kemampuan
untuk melakukan komunikasi
ilmiah dalam kegiatan diskusi atau
presentasi hasil pekerjaan mereka,
 Kesulitan belajar siswa secara
individual dapat
diatasimelaluikerja kelompok
dalam bentuk peer teaching
Kekurangan :
 Persiapan pembelajaran (alat,
problem dan konsep) yang
kompleks.
 Sulitnya mencari permasalahan
yang relevan, sering terjadi miss-
konsepsi
 Memerlukan waktu yang cukup
panjang
4.Pembelajaran di luar kelas
Kelebihan :
 Siswa merasa gembira dan bebas
berekspresi
 Siswa belajar hal – hal baru di luar
kelas
Kekurangan :
 Siswa kurang berkonsentrasi
 Pengelolaan siswa akan lebih
sulit terkondisi
 Waktu akan tersita
 Guru harus lebih intensif dalam
membimbing

No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi PenentuanSolusi Analisis penentuan solusi

2 Hasil explorasi alternatif solusi masalah terkait Guru Berdasarkan hasil eksplorasi Berdasarkan Problem based learning
belum menggunakan metode yang tepat dalam alternatif solusi dan wawancara, hasil eksplorasi (PBL) atau pembelajaran
penyampaian materi pembelajaran adalah : alternatif solusi yang sesuai atau alternatif solusi berbasis masalah adalah
memungkinkan untuk masalah ,alternatif solusi sebuah metode yang
1. Berdasarkan hasil penelitian Suhartina ( 2022) Guru belum menggunakan yang sesuai atau mengenalkan siswa pada suatu
Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan metode yang tepat dalam memungkinkan kasus yang memiliki
bahwa pembelajaran Discovery learning adalah suatu penyampaian materi untuk diterapkan keterkaitan dengan materi
model untuk mengembangkan potensi diri peserta pembelajaran adalah sebagai di kelas saya yang dibahas. Siswa kemudian
didik bagaimana supaya cara belajar peserta didik berikut : adalah : akan diminta untuk mencari
aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, 1. Discovery Learning solusi untuk menyelesaikan
maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama Kelebihan : Penerapan model kasus/masalah tersebut.
dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan peserta  Mendukung partisipasi aktif pembelajaran Langkah – Langkah PBL :
didik. Dengan belajar penemuan, anak juga bisa pembelajar dalam proses Problem Based Mengorientasi peserta didik
belajar berfikir analisis dan mencoba memecahkan pembelajaran Learning (PBL) pada masalah;
sendiri problem yang dihadapi SUHARTINA, .  Menumbuhkan rasa ingin tahu Mengorganisasikan peserta
Suhartina. Penggunaan Model Discovery Learning pembelajar didik untuk belajar;
Untuk Meningkatkan Keterampilan Reading Memungkinkanperkembangan Membimbing penyelidikan
Comprehension Peserta Didik Pada Mata Pelajaran keterampilan-keterampilan belajar individu maupun kelompok;
Bahasa Inggris Kelas XI TKRO 2 Di SMK Negeri 2 Jiwan sepanjang hayat dari pembelajar. Mengembangkan dan
Tahun Pelajaran 2022/2023 Kabupaten Madiun.  Membuat pengalaman belajar menyajikan hasil karya; dan
Jurnal Pendidik Profesional Mandiri menjadi lebih bersifat personal
(JPPM),2022,2.4:35-39.
https://ejurnalkotamadiun.org/index.php/JPPM/arti  Membuat pembelajar memiliki Menganalisis dan
cle/view/1529/1389 motivasi yang tinggi karena mengevaluasi proses
memberikan kesempatan kepada pemecahan masalah.
2. Berdasarkan hasil penelitian Olahairullah mereka untuk melakukan
(2022) : eksperimen dan menemukan Berdasarkan Kajian Literatur
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat sesuatu untuk diri mereka sendiri. dan wawancara ditentukan
disimpulkan bahwa model problem solving :ada Kekurangan : analisis penentuan solusi
peningkatan hasil belajar dari siklus I dengan  Kadangkala terjadi kebingungan dengan akar penyebab
presentase 60% menjadi 96% pada siklus II. Maka pada para pembelajar ketika tidak masalah menggunakan PBL
dapat disimpulkan bahwa Penerapan Metode Problem disediakan semacam kerangka Guru belum menggunakan
Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA kerja, dan semacamnya. metode yang tepat dalam
Negeri 3 Kota Bima Tahun ajaran 2019/2020 Cara  Terbentuknya miskonsepsi penyampaian materi
yang paling efektif untuk membentuk konsep bahasa  Pembelajar yang lemah pembelajaran ditemukan
inggris adalah melalui pemecahan masalah. Cara mempunyai kecenderungan untuk beberapa kelemahan. Untuk
pembentukan konsepsecara khusus di atas tertuang belajar di bawah standar yang mengatasi kelemahan tersebut
dalam kurikulum sekolah menengah yang diinginkan, dan guru seringkali akan dilaksanakan alternatif
mengutamakan pengajaran bahasa inggris harus di gagal mendeteksi pembelajar solusi sebagai berikut
pilih metode yang dapat membangkitkan minat dan semacam ini (bahwa mereka adalah :
mengaktifkan siswa sehingga menimbulkan sikap membutuhkan remedi dan  .Memastikan bahwa
yang mendukung terhadap proses belajar mengajar. scaffolding) sintak – sintak PBL
OLAHAIRULLAH, Olahairullah. Penerapan Metode 2.Pendekatan Problem Solving sudah dipahami
Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelebihan : dengan benar
Siswa SMA Negeri 3 Kota Bima Tahun Pelajaran  Metode ini dapat membuat
2019/2020. JUPEIS: Jurnal Pendidikan  Membuat rumusan
pendidikan di sekolah menjadi
danIlmuSosial,2022,1.1:22-26. lebih relevan dengan kehidupan, masalah yang tidak
http://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp/article/vi khususnya dengan dunia kerja terlalu sulit, dan
ew/22/31  Proses belajar mengajar melalui rumusan masalah
pemecahan masalah dapat harus sesuai dengan
3. Berdasarkan hasil penelitian Yusril (2022) : membiasakan para siswa kehidupan nyata atau
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menghadapi dan memecahkan
Penggunakan model Problem Based Learning pada lingkungan peserta
masalah secara terampil, apabila
pembelajaran Bahasa Inggris dapat membantu guru menghadapi permasalahan di didik agar tidak
dalam penyusunan model pembelajaran yang dalam kehidupan dalam keluarga, terjadi misskonsepsi
diharapkan mampu meningkatkan keterampilan bermasyarakat, dan bekerja kelak,  Memastikan waktu
membaca peserta didik.Penerapan model Problem suatu kemampuan yang sangat
yang dibutuhkan
Based Learning pada keterampilan membaca bermakna bagi kehidupan manusia.
diharapkan agar peserta didik tidak lagi bersikap pasif Kekurangan : harus cukup, sehingga
dalam berinteraksi dengan teman-temannya dan  Menentukan suatu masalah yang pelaksanaan tahapan
mampu memotivasi dan menumbuhkan hubungan tingkat kesulitannya sesuai dengan atau sintak dapat
interpersonal dalam bekerja kelompok. Berdasarkan tingkat berpikir siswa, tingkat dilakukan dengan
kenyataan diatas, peneliti melakukan Penelitian sekolah dan kelasnya serta lengkap dan benar.
Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan pengetahuan dan pengalaman yang
Hasil BelajarBahasa Inggris pada Teks Deskriptif telah dimiliki siswa, sangat Adapun dampak dan manfaat
melalui Model Problem Based Learning di kelas VII memerlukan kemampuan dan menggunakan model
SMPN 5 Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat keterampilan guru. Problem Based Learning
YUSRIL, Yusril. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa  Proses belajar mengajar dengan yaitu :
Inggris pada Teks Deskriptif melalui Model Problem menggunakan metode ini sering Menurut: Yusril
Based Learning di kelas VII SMPN 5 Koto Balingka memerlukan waktu yang cukup Sumber :
Kabupaten Pasaman Barat. Jurnal Pendidikan Dan banyak dan sering terpaksa http://journal.universitaspahl
Konseling (JPDK), 2022, 4.5: 736-744. mengambil waktu pelajaran lain. awan.ac.id/index.php/jpdk/ar
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/j  Mengubah kebiasaan siswa ticle/view/6675/5045
pdk/article/view/6675/5045 belajar dengan mendengarkan dan Dampak dari PBL adalah
menerima informasi dari guru  Siswa diberikan
1. Hasil Wawancara Kepala Sekolah menjadi belajar dengan banyak kesempatan untuk
 Guru harus memahami kelebihan dan berpikir memecahkan memecahkan masalah
kekurangan setiap model dan metode permasalahan sendiri atau di dalam situasi yang
pembelajaran kelompok, yang kadang - kadang kolaboratif.
 Guru harus memilih model atau metode memerlukan berbagai sumber  Siswa terjun langsung
pembelajaran apa yang cocok belajar, merupakan kesulitan pada proses pemecahan
diterapkan pada materi pelajaran tersendiri bagi siswa. masalah, sehingga
 Menggunakan media inovatif seperti : 3.Model pembelajaran Problem membentuk kebiasaan
Canva Based Learning
2. Hasil Wawancara Rekan : Kelebihan : belajar mandiri melalui
 Guru harus mampu menggunakan  Siswa didorong untuk memiliki latihan dan refleksi.
media pembelajaran yang inovatif kemampuan memecahkan masalah Manfaat dari PBL adalah :
 Penggunaan LKPD yang inovatif dan dalam situasi nyata,  Meningkatkan
variatif sesuai minat dan karakter  Siswa memiliki kemampuan kemandirian dalam
peserta didik membangun pengetahuannya belajar.
sendiri melalui aktivitas belajar  Mendorong partisipasi
 Siswa terbiasa menggunakan aktif anak dalam
sumber - sumber pengetahuan baik mengajar.
dari perpustakaan, internet,  Mengembangkan
wawancara, dan observasi, keterampilan dalam
 Siswa memiliki kemampuan dunia nyata.
menilai kemampuan belajarnya  Meningkatkan
sendiri, kemampuan kerja sama.
 Siswa memiliki kemampuan
untuk melakukan komunikasi
ilmiah dalam kegiatan diskusi atau
presentasi hasil pekerjaan mereka,
 Kesulitan belajar siswa secara
individual dapat diatasi
melaluikerja kelompok
Kekurangan :
 Siswa yang terbiasa dengan
informasi yang di peroleh dari guru
sebagai narasumber utama, akan
merasa kurang nyaman dengan
cara belajar sendiri dalam
pemecahan masalah.
 Keberhasilan strategi
pembelajaran malalui Problem
Based Learning membutuhkan
cukup waktu untuk persiapan
 Jika siswa tidak mempunyai rasa
kepercayaan bahwa masalah yang
di pelajari sulit untuk di pecahkan
makan mereka akan merasa
enggan untuk memcoba masalah.

No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi Penentuan Solusi

3 Hasil explorasi alternatif solusi masalah Kurangnya Berdasarkan hasil eksplorasi Berdasarkan hasil Pembelajaran berbasis
kemampuan guru untuk merancang pembelajaran alternatif solusi dan wawancara, eksplorasi alternatif proyek (PjBL) adalah suatu
yang berbasis HOTS adalah : alternatif solusi yang sesuai atau solusi alternatif, pendekatan pendidikan yang
1. Berdasarkan hasil penelitian Pilingo, dkk(2022) memungkinkan untuk masalah efektif yang berfokus pada
solusi yang sesuai
Berdasarkan hasil analisis data kemampuan Bahasa Kurangnya kemampuan guru kreativitas berfikir, pemecahan
atau
Inggris peserta didik pada aspek menetapkan untuk merancang pembelajaran masalah dan interaksi antara
pertanyaan/permasalahan dengan kategori Baik yang berbasis HOTS adalah memungkinkan siswa dengan kawan sebaya
Sekali 26.08 %, Baik 47.82 %, Cukup 17.82 %, dan sebagai berikut : untuk diterapkan di mereka uintuk menciptakan
Kurang 8.70 %. Penilaian kemampuan berpikir kritis 1.Model pembelajaran Problem kelas saya adalah: dan menggunakan
dilakukan merujuk pada tataran Taksonomi Bloom Based Learning Penerapan model pengetahuan baru. Khususnya
tingkat menganalisis (C1) 86.37 %, sintesa 91.66 %, Kelebihan : pembelajaran ini dilakukan dalam konteks
evaluasi 75 %. Berdasarkan nilai kemampuan Bahasa  Siswa didorong untuk Project Based pembelajaran aktif, dialog
Inggris dan nilai kemampuan berpikir kritis yang memiliki kemampuan ilmiah dengan supervisor yang
Learning (PJBL)
dipaparkan di atas dapat disimpulkan metode memecahkan masalah aktif sebagai peneliti
Problem Based Learning dapat meningkatkan dalam situasi nyata, Pendekatan Project Based
kemampuan berpikir kritis  Siswa memiliki Learning dapat dipandang
PILONGO, Jolanda Hulda Debora, et al. Meningkatkan kemampuan membangun sebagai salah satu pendekatan
kemampuan berfikir kritis berbasis HOTS dengan penciptaan lingkungan belajar
menerapkan model problem based learning dalam pengetahuannya sendiri yang dapat mendorong siswa
pembelajaran bahasa Inggris di SMP Negeri 2 melalui aktivitas belajar dalam mengkontruk
Sumalata Timur. Penelitian Dasar, 2022, 1.5837.  Pembelajaran berfokus pengetahuan dan keterampilan
https://repository.ung.ac.id/riset/show/1/5837/me pada masalah sehingga secara personal.
ningkatkan-kemampuan-berfikir-kritisberbasis-hots- materi yang tidak ada
dengan-menerapkan-model-problem-based-learning- hubungannnya tidak perlu Berdasarkan Kajian Literatur
dalam-pembelajaranbahasa-inggris-di-smp-negeri-2- dipelajari oleh siswa. dan wawancara ditentukan
sumalata-timur.htm  Terjadi aktifitas ilmiah pada analisis penentuan solusi
https://repository.ung.ac.id/res/theme/mime/pdf.p siswa melalui kerja dengan akar penyebab
ng kelompok, masalah masalah Kurangnya
2. Berdasarkan hasil penelitian ROZIMELA, kemampuan guru untuk
 Siswa terbiasa
(2020) : merancang pembelajaran
menggunakan sumber-
Pembelajaran berbasis HOTS tidak saja penting yang berbasis HOTs
sumber pengetahuan baik
untuk mengasah pemikiran kritis siswa tetapi juga ditemukan beberapa
ari perpustakaan, internet,
dapat memberikan kebermaknaan pembelajaran. Dari kelemahan. Untuk mengatasi
wawancara, dan observasi,
hasil wawancara informal dengan para guru dan kelemahan tersebut akan
 Siswa memiliki
kepala sekolah mitra, dapat disimpulkan bahwa dilaksanakan alternatif solusi
kemampuan menilai
sistem pendidikan Indonesia yang masih sangat sebagai berikut.Untuk
kemampuan belajarnya
berorientasi pada nilai dan keberhasilan siswa mengatasi kelemahan dari
sendiri,
mengerjakan atau menjawab soal-soal ujian dengan PjBL akan dilaksanakan
 Siswa memiliki
baik menyebabkan hilangnya iklim belajar yang rileks, alternatif solusi sebagai
kemampuan untuk
terbuka dan menyenangkan di ruang-ruang kelas berikut :
melakukan komunikasi
sekolah mitra.Keterampilan guru dalam ilmiah dalam kegiatan  Memastikan bahwa sintak –
mengintegrasikan aktivitas-aktivitas belajar yang diskusi atau presentasi hasil
dapat mengasah keterampilan berpikir tingkat tinggi sintak PJBL sudah dipahami
pekerjaan mereka,
dan kritis siswa atau yang dikenal dengan istilah HOTS dengan benar
 Kesulitan belajar siswa
(High Order Thinking Skill). Jumping Task adalah secara individual dapat  Menyajikan perencanaan
sejenis tugas yang yang bersifat menantang yang diatasimelaluikerja produk yang tepat
dirancang guru agar siswa-siswanya dapat kelompok dalam bentuk  Memastikan waktu yang
mengerahkan segenap usaha maksimalnya untuk peer teaching dibutuhkan harus cukup,
menyelesaikannya. Tugas-tugas atau latihan-latihan Kekurangan : sehingga pelaksanaan
berbasis Jumping Task mendorong siswa untuk tidak  Persiapan pembelajaran tahapan atau sintak dapat
hanya berpikir kritis dan kreatif tetapi juga (alat, problem dan konsep) dilakukan dengan lengkap
mengembangkan sikap dan nilai-nilai kerja sama atau yang kompleks. dan benar.
kolaborasi. Lewat pemberian tugas Jumping Task yang  Sulitnya mencari  Melengkapi instrumen
dirancang guru diharapkan siswa menjadi terbiasa permasalahan yang relevan,
berkolaborasi dengan teman sejawatnya, saling identifikasi masalah yang
sering terjadi miss-
berinteraksi dan mengembangkan sikap saling konsepsi diberikan guru
menghargai satu sama lainnya.  Memerlukan waktu yang  Perbaikan video
ROZIMELA, Yenni; ANWAR, Desvalini. Pelatihan cukup panjang pembelajaran yang
merancang Jumping Task melalui penerapan Lesson 2.Model pembelajaran Jumping mencakup beberapa muatan
Study for Learning Community (LSLC) bagi guru-guru teks pembelajaran agar
Bahasa Inggris di MTSN 1 & 6 Padang. Suluah Kelebihan : terintegrasi dengan baik.
Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada  Mampu mengasah
Masyarakat, 2019, 19.3: 195-198. Langkah – Langkah PJBL :
ketrampilan
http://seminar.uad.ac.id/index.php/SemNasPPG/arti 1. Menyiapkan pertanyaan
 Mengembangkan kolaborasi
cle/download/11947/2536 atau penugasan proyek
 Mengembangkan sikap
3. Berdasarkan hasil penelitian Tahap ini sebagai langkah awal
saling menghargai
Sulistyaningrum ,dkk (2022) T agar peserta didik mengamati
Kekurangan :
PACK merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih dalam terhadap
 Membutuhkan waktu yang pertanyaan yang muncul dari
sangat relevan di masa pembelajaran saat ini (Koehler lama dalam persiapannya
et al., 2007; Mutiani et al., 2021). Dengan fenomena yang ada.
 Kemampuan guru yang
mengintegrasikan TPACK proses pembelajaran akan terbatas untuk
terjadi dengan mudah dan sangat memungkinkan  Guru menampilkan materi
pengembangannya pada powerpoint
siswa untuk belajar mandiri dan pastinya belajar lebih  Waktu yang terbatas dalam  Siswa bersama guru
membahagiakan karena anak-anak lebih termotivasi pelaksanaannya
belajar dengan teknologi terutama internet dan melakukan tanya jawab
3.Model pembelajaran TPACK
gadget. Untuk mewujudkannya, guru harus memiliki
Kelebihan : 2. Mendesain perencanaan
kemampuan mengintegrasikan teknologi,
 Proses pembelajaran proyek,
pengetahuan pedagogi dan konten dalam
mudah Sebagai langkah nyata
pembelajaran. Dalam hal ini, keberadaan TPACK
 Siswa memiliki kemampuan menjawab pertanyaan yang
membangun kemampuan ada disusunlah suatu
bukan sebagai mata pelajaran, tapi terintegrasi dalam mandiri melalui aktivitas perencanaan proyek bisa
pembelajaran (Njiku et al., 2020 ) belajar melalui percobaan.
WAHYUNI, Erly, et al. PENGINTEGRASIAN TPACK DAN  Pembelajaran berjalan  Siswa dibagi menjadi
HOTS DALAM MENDESAIN PERANGKAT menyenangkan beberapa kelompok
PEMBELAJARAN INOVATIF PELAJARAN BAHASA  Peserta didik termotivasi  Guru menjelaskan
INGGRIS. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 2023, 7.2: belajar dengan internet dan perencanaan proyek
1558-1571. tekhnologi.
http://journal.ummat.ac.id/index.php/jmm/article/v Kekurangan : 3. Menyusun jadwal sebagai
iewFile/13840/pdf  Guru harus memiliki langkah nyata dari
4.Berdasarkan hasil penelitian Yuni Indriyani, dkk kemampuan mengintegrasikan sebuah proyek,
(2022) : tekhnologi penjadwalan sangat
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dalam  Harus memiliki pengetahuan penting agar proyek yang
penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa hasil pedagogi dan konten dalam dikerjakan sesuai dengan
belajar Tema 4 peserta didik kelas VI SDN 4 pembelajaran waktu yang tersedia dan
Jatilawang dapat meningkat dengan menggunakan  Fasilitas yang tidak terpenuhi sesuai dengan target.
 Siswa dan guru membuat
model Project Based Learning. Peningkatan hasil
4.Model pembelajaran kesepakatan waktu
belajar dapat dilihat dari kondisi awal nilai rata-rata pengerjaan
Gamebased Learning
sebesar 64,1 dengan presenta sejumlah siswa yang Kelebihan :
tuntas 42%. Pada siklus I terjadi peningkatan nilai  Pemikiran kritis siswa dan 4. Memonitor kegiatan dan
rata-rata sebesar 72,3 dengan presentase jumlah pemikiran kreatif siswa dapat perkembangan proyek,
siswa yang tuntas adalah 67%, dengan target sebesar dikembangkan  Peserta didik mengevaluasi
proyek yang sedang
85%. Siklus kedua terjadi peningkatan nilai rata-rata  Peserta didik harus memiliki dikerjakan.
sebesar 83 dengan jumlah presentase siswa yang gawai  Siswa bersama kelompok
Meningkatnya kemampuan membuat proyek poster
tuntas adalah 100%,dengan target sebesar 85 %.
memecahkan permasalahan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan  Salah satu kelompok
pada peserta didik dengan
bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada mempresentaikan hasil
mandiri.
poster yang telah dibuat
Tema 4 menggunakan model Project Based Learning.  Meningkatkan motivasi
 Siswa diajak menilai
peserta didik dalam belajar.
pekerjaan kelompok lain
Kekurangan :
Indriyani, Y., Prabowo, A. D. A., & Heriati, T. (2022).  Membutuhkan waktu
Penerapan Model Pembelajaran Project Based pembelajaranyang relatif
Learning (Pjbl) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar banyak. Kelebihan Project Based
 Membutuhkan alat dan media Learning
Tema 4 (Globalisasi) Pada Peserta Didik Sdn 4
tembahan agar pembelajaran Menurut: Yuni Indriyani, dkk
Jatilawang. Didaktik: Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang, Sumber :
terlaksana dengan baik
8(1), 520-530. http://journal.stkipsubang.a
http://journal.stkipsubang.ac.id/index.php/dida c.id/index.php/didaktik/art
ktik/article/view/321/266 icle/view/321/266

 Meningkatkan motivasi
belajar peserta didik untuk
belajar, mendorong
kemampuan mereka untuk
melakukan pekerjaan
penting, dan mereka perlu
untuk dihargai.
Hasil Wawancara Kepala Sekolah:  Meningkatkan kemampuan
Untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik pemecahan masalah.
guru disarankan untuk menggunakan model  Membuat peserta didik
pembelajaran yang berkaitan dengan TPACK , games . menjadi lebih aktif dan
berhasil memecahkan
Hasil Wawancara Rekan Sejahwat : problem-problem
Guru bisa mencoba penggunaaan Iptek ,Media social kompleks.
atau Youtube dimana anak-anak akan lebih semangat  Meningkatkan daya
serta antusias dalam mengingat pembelajaran. kolaborasi.
 Mendorong peserta didik
untuk mengembangkan dan
mempraktikkan
keterampilan komunikasi.
 Meningkatkan
keterampilan peserta didik
dalam mengelola sumber.
 Membuat suasana belajar
menjadi menyenangkan,
sehingga peserta didik
maupun pendidik
menikmati proses
pembelajaran.

Adapun dampak dan manfaat


menggunakan model Project
Based Learning yaitu :

 Meningkatnya keaktifan
belajar peserta didik
dalam proses
pembelajaran.
 Meningkatnya
kemampuan
menyelesaikan soal
HOTS dalamproses
pembelajaran .
 Guru memperoleh
pengalaman dan
pemahaman model
pembelajaraninovatif

Keterangan:
Eksplorasi alternatif solusi dan Analisis alternatif solusi bersumber dari LK 2.1

Anda mungkin juga menyukai