Anda di halaman 1dari 9

LK 2.

2 Penetuan Solusi
Nama : Ma’rifah
No. UKG : 201699404653
LPTK PPG : Universitas Mulawarman

No Eksplorasi alternatif Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi

1 Pedagogik

Masalah yang diidentifikasi

Peserta didik memiliki 1. Guru Menerapkan Alasan pemilihan solusi 1. Problem Based Learning (PBL)
motivasi dan minat yang model yang dianggap relevan Problem-Based Learning (PBL) merupakan
rendah dalam pembelajaran pembelajaran adalah karena : pembelajaran abad 21 yang bisa
Problem Based mengkombinasikan pendekatan saintifik dan
matematika
Learning dengan 1. Model pembelajaran kontekstual secara bersamaan. Model ini juga
pendekatan Problem Based Learning dianggap sebagai salahsatu solusi yang dapat
saintifik dapat meningkatkan meningkatkan minat dan motivasi belajar
Eksplorasi Solusi Alternatif 2. Guru menggunakan motivasi belajar peserta peserta didik secara signifikan. Dalam
media pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
didik secara signifikan. PBL, peserta didik ditantang untuk
1. Guru menerapkan pembelajaran yang 2. Problem Based Learning
model pembelajaran menyelesaikan masalah secara mandiri dalam
menarik dan kreatif memungkinkan peserta
abad 21 yaitu Problem kelompok.
sesuai karakter didik berkolaborasi dan
Based Learning (PBL) Pendekatan saintifik dengan model PBL dimulai
peserta didik berlatih baik mandiri
2. Guru menerapkan dari pemberian masalah sesuai dunia nyata
3. Guru memberikan maupun kelompok dengan sehingga peserta didik aktif mengkonstruk
model pembelajaran
abad 21 Project Based apresiasi kepada bimbingan guru. pengetahuannya serta dapat meningkatkan rasa
Learning (PjBL) peserta didik dalam 3. Pendekatan saintifik ingin tahu peserta didik.
3. Guru menggunakan proses Selain memiliki kelebihan, ada beberapa hal yang juga
(scientific approach)
media pembelajaran pembelajaran perlu diantisipasi karena dalam persiapannya Guru
memuat kaidah-kaidah
yang inovatif, kreatif, keilmuan yang sangat memerlukan waktu dan persiapan yang cukup
dan variatif yang dibutuhkan oleh peserta lama untuk merancang 1 perangkat
sesuai dengan tujuan, didik karena memuat pembelajaran. Peserta didik juga akan cenderung
materi dan strategi merasa bosan jika guru tidak terampil dalam
serangkaian aktivitas
pembelajaran yang mengarahkan peserta didik untuk menemukan
digunakan. yang beragam mulai dari pemecahan masalah yang diberikan dan jika masalah
4. Guru mendesain pengumpulan data yang diberikan tidak variatif maka peserta didik
pembelajaran menjadi melalui observasi, dengan level kognitif rendah akan merasa
lebih menarik menanya, eksperimen, kesulitan dan mudah menyerah.
menggunakan media mengolah informasi atau
pembelajaran seperti data, kemudian 2. Media pembelajaran yang menarik
Canva, PPT atau alat Media pembelajaran berfungsi
mengkomunikasikannya.
peraga dan sebagainya. untuk menjelaskan atau memvisualisasikan
4. Media pembelajaran yang
5. Guru menyajikan suatu materi yang sulit dipahami atau kurang
pembelajaran student dirancang menarik, sesuai menarik jika hanya menggunakan ucapan verbal.
center sehingga dengan karakter materi dan Media pembelajaran membantu guru untuk
pembelajaran berfokus peserta didik akan menciptakan berbagai situasi kelas menjadi lebih
pada bagaimana meningkatkan motivasi bersemangat, iklim belajar yang berbeda
peserta didik senang peserta didik untuk belajar disbanding biasanya akan menimbulkan
belajar. karena sesuai dengan keingintahuan, minat dan motivasi peserta didik
6. Guru membagi peserta dirinya. dalam belajar, selain itu juga memungkinkan
didik ke dalam 5. Media pembelajaran yang tercciptanya iklim emosional yang sehat antar
beberapa kelompok tepat akan membantu guru peserta didik. Jika pembelajaran daan pemilihan
diskusi kecil (small maupun peserta didik agar media belajar dilakukan secara tepat, maka
grup discussion) pembelajaran tidak pembelajaran kelas akan menjadi lebih variative,
7. Guru perlu melakukan membosankan kreatif dan inovatif.
apersepsi secara tepat 6. Media pembelajaran yang Namun jika pemilihan media pembelajaran tidak
untuk menguatkan tepat akan memudahkan tepat, misalnya tidak mampu melibatkan seluruh
tujuan pembelajaran guru maupun peserta didik
peserta didik atau tidak proporsional, maka
pada materi sangat mungkin tujuan pembelajaran menjadi
mencapai tujuan
selanjutnya. tidak tercapai.
pembelajaran.
8. Guru sebaiknya 7. Apresiasi yang diberikan 3. Pentingnya Apresiasi
terbiasa mengapresiasi oleh guru bisa menjadi Apresiasi yang diberikan oleh guru sangat
atau memberikan penyemangat bagi peserta penting untuk memunculkan minat dan motivasi
reward kepada peserta didik, sehingga minat dan peserta didik dalam pembelajarannya, apresiasi
didik selama proses motivasinya meningkat menumbuhkan rasa bangga, perasaan dihargai
pembelajaran dan pada akhirnya menumbuhkan motivasi
berlangsung. untuk berbuat lebih dan melakukan yang terbaik.
Motivasi belajar terutama dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah mempunyai peranan
yang penting dalam hal menumbuhkan gairah,
merasa senang dan semangat untuk rajin belajar.
Peserta didik yang memiliki motivasi belajar
kuat akan mempunyai banyak energi untuk
melakukan aktivitas pembelajaran. Seorang
peserta didik yang memiliki kecerdasan cukup
tinggi bisa gagal dalam pembelajaran karena
kurangnya motivasi, hasil yang akan dicapai dari
apresiasi yang diberikan guru akan optimal jika
peserta didik itu merasa dihargai baik secara
lisan, tulisan maupun sikap dan perbuatan.
Apresiasi akan menumbuhkan kebanggaan di
dalam diri peserta didik karena dia menganggap
bisa melakukan pembelajaran dengan baik dan
diberikan penghargaan oleh gurunya.
LITERASI

2 Masalah yang 1. Guru menerapkan Alasan menerapkan model 1. Model pembelajaran Problem Based Learning
diidentifikasi model Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan kontekstual
pembelajaran menggunakan media berbais
Peserta didik kesulitan Problem Based Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh
IT dengan LKPD untuk
memahami permasalahan Learning dengan tenaga pendidik untuk meningkatkan
menghadirkan memudahkan pesertdidik
matematika rutin maupun kemampuan literasi peserta didik dalam
non rutin, terutama yang masalah dalam memahami soal cerita m e m a h a m i s u a t u masalah matematika yang
dituangkan kedalam bentuk kontekstual pada materi operasi hitung diberikan adalah dengan melakukan inovasi
soal cerita. 2. Guru campuran bilangan bulat pembelajaran.
menggunakan
karena
LKPD berbasis Memunculkan masalah kontekstual dalam
kontekstual yang 1. Problem Based Learning pembelajaran berbasis masalah menjadi hal yang
Eksplorasi Alternatif sesuai karaketer memungkinkan peserta saangat diperlukan dan relevan, PBL merupakan
Solusi peserta didik dan
didik untuk berkolaborasi model yang tepat dipilih guru untuk
karakter materi
1. Guru menerapkan 3. Guru dan berlatih, baik mandiri memudahkan peserta didik dalam memahami
model pembelajaran menggunakan maupun kelompok melalui soal cerita yang berkaitan dengan materi
inovatif Problem Based metode kooperatif bimbingan guru. pembelajaran disesuaikan dengan kehidupan
Learning (PBL) dengan tipe Jigsaw mereka sehari-hari
menghadirkan masalah 4. Guru 2. LKPD berbasis kontekstual
kontekstual yang menggunakan akan meningkatkan literasi Model Pembelajaran Problem Based Learning
berhubungan dengan media dan pemahaman peserta melibatkan peserta didik aktif dalam diskusi
keseharian peserta didik pembelajaran didik menjadi lebih baik, kelompok dan mengembangkan pengetahuan,
atau berbasis kearifan berbasis TPACK karena ada langkah- penalaran, berpikir kritis, serta memperoleh
lokal.
2 . Guru menerapkan langkah yang disusun pengalaman dalam diskusi kelompok itu.
model, pendekatan, secara terbimbing Apalagi permasalahan yang digunakan dalam
metode dan strategi PBL ini adalah masalah yang terkait dengan
pembelajaran inovatif 3. LKPD yang tepat kehidupan sehari-hari peserta didik (nyata),
Project Based Learning memudahkan peserta didik maka peserta didik belajar memecahkan masalah
(PjBL) dengan memahami konsep konsep tersebut sekaligus dalam proses pembelajaran.
menghadirkan masalah matematika sehingga
kontekstual yang peserta didik lebih mudah 2. Penyusunan LKPD dengan
berhubungan dengan pendekatan
dalam memahami soal sainifik dan kontekstual
keseharian peserta didik
cerita dari masalah
atau berbasis kearifan
lokal. LKPD yang disusun sendiri oleh guru akan
memungkinkan guru memastikan LKPD yang
3. Guru perlu membuat matematika yang dibuat sesuai dengan karakter peserta didik
bahan ajar yang inovatif diberikan. dengan menghadirkan guru dapat
dan kreatif sehingga menyesuaikan isi dan menghubungkan isi atau
dapat membantu peserta 4.Pembelajaran kooperatif materi pelajaran dengan permasalahan di
didik memahami konsep tipe Jigsaw adalah suatu
materi yang disajikan. tipe pembelajaran lingkungan sekitar peserta didik.
4. Guru perlu membuat kooperatif yang terdiri dari
LKPD yang tepat dapat memudahkan peserta
LKPD untuk membantu beberapa anggota dalam
peserta didik memahami satu kelompok yang didik dalam memahami permasalah matematika
konsep materi dan bertanggung jawab atas yang diberikan dalam bentuk soal cerita. Karena
permasalahan berbentuk penguasaan bagian materi dalam LKPD memuat sekumpulan kegiatan yang
soal cerita yang disajikan. belajar dan mampu harus dilakukan oleh peserta didik untuk
5. Guru memperbanyak mengajarkan materi memaksimalkan pemahaman dalam upaya
latihan soal terutama tersebut kepada anggota pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator
yang di tuangkan ke lain dalam kelompoknya.
pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh.
dalam bentuk soal cerita. 5. Media pembelajaran
6. Guru perlu menggunakan berbasis IT dalam 3. Metode Kooperatif Tipe Jigsaw
media pembelajaran kerangka TPACK
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan
berbasis IT mengacu memungkinkan peserta
model pembelajaran yang membagi peserta didik
pada kerangka TPACK didik untuk menggunakan
ke dalam beberapa kelompok lalu secara
7. Guru perlu memastikan perangkat tekhnologi
sistematis memecah kembali kelompok tersebut
semua peserta didik secara lebih bermanfaat.
untuk berdiskusi dengan anggota kelompok lain
memahami permasalahan 6. karakteristik peserta didik
dalam suatu bagian materi dan kelompok khusus
yang diberikan dengan yang merupakan gen Z
untuk kemudian kembali ke kelompok awal dan
baik, salahsatunya sangat dekat dengan
menyampaikan hasil diskusinya dengan
melalui pembelajaran tekhnologi dapat
kooperatif Tipe Jigsaw memaksimalkan peran kelompok khusus tadi.
pembelajaran berbasis IT pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diantaranya
dalam kerangka TPACK membantu dan mempermudah pekerjaan guru
dalam mengajar, karena sudah ada tim ahli yang
bertugas untuk menjelaskan materi kepada
rekan-rekannya, selain itu pemerataan
penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu
yang lebih singkat.

4. Media pembelajaran berbasis TPACK

Saat ini zaman menuntut keterhubungan antar ilmu


pengetahuan. Matematika juga seharusnya tidak
berdiri sendiri, sehingga guru harus mampu
melihat keterkaitan konsep matematika dengan
ilmu-ilmu lainnya yang relevan dengan keseharian
peserta didik. Hal ini bisa dicapai jika baik guru
maupun peserta didik memiliki pemahaman yang
baik dalam memahami konsep matematika,
sehingga matematika bukan sekedar ilmu
berhitung teoritis diatas kertas, namun bisa
diaplikasikan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, guru perlu meningkatkan
kompetensinya untuk memfasilitasi peserta didik
dengan berbagai perangkat yang menunjang
berkembangnya pemahaman peserta didik
terhadap konsep matematika, salah satunya
melalui penyediaan perangkat pembelajaran,
bahan ajar, media pembelajaran berbasis IT atau
alat peraga konkrit yang dapat membantu
peserta didik dalam memahami soal-soal
kontekstual. Sehingga pembelajaran menjadi
menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik.
3 NUMERASI

Peserta didik kesulitan 1. Guru 1. Model pembelajaran PBL tidak hanya melengkapi peserta didik
menyelesaikan menerapkan Problem-Based Learning dengan pemahaman pengetahuan, tetapi PBL juga
permasalahan matematika model, pendekatan, (PBL) merupakan salah bisa digunakan untuk meningkatkan keterampilan
terutama dalam bentuk soal metode dan strategi satu model pembelajaran pemecahan masalah, kemampuan berpikir kritis
cerita pembelajaran yang relevan untuk dan kreatif, belajar sepanjang hayat, keterampilan
abad 21 yaitu memecahkan dan komunikasi, kerjasama kelompok, adaptasi
Eksplorasi Solusi Problem-Based menyelesaikan masalah terhadap perubahan dan kemampuan evaluasi diri.
Alternatif Learning (PBL) matematika yang
untuk memecahkan diberikan. Tentunya pemilihan model ini akan lebih baik jika
1. Guru menerapkan dilengkapi dengan media pembelajaran yang tepat
model, pendekatan, dan menyelesaikan 2. LKPD kontekstual
metode dan strategi masalah berupa LKPD kontekstual berbasis HOTs yang
berbasis HOTs yang
pembelajaran abad 21 matematika yang salah satunya berisi latihan soal terstruktur agaar
berisi latihan soal
yaitu Problem-Based diberikan. dapat membantu peserta didik dalam memecahkan
terstuktur dapat
Learning (PBL) untuk dan menyelesaikan masalah.
2. Guru perlu membantu dan melatih
memecahkan dan
menyelesaikan masalah memfasilitasi kemampuan peserta Tidak hanya sampai disitu, peserta didik juga
matematika yang peserta didik didik dalam diarahkan untuk bersemangat menguasai
diberikan. dengan LKPD memecahkan dan pemecahan masalah secara tepat dan cepat, sehingga
2. Guru menerapkan kontekstual menyelesaikan masalah. PPT interaktif dan quizziz bisa menjadi salahsatu
model, pendekatan, berbasis HOTs 3. Penggunaan langkah media yang dapat menumbuhkan semangat peserta
metode dan strategi yang berisi latihan Polya menjadi salahsatu didik untuk mampu memecahkan soal yang
pembelajaran abad 21
yaitu Project Based soal terstuktur strategi alternatif yang diberikan oleh guru.
Learning (PjBL) untuk untuk melatih bisa digunakan untuk
memecahkan dan kemampuan membantu peserta didik
menyelesaikan masalah peserta didik dalam dalam memecahkan dan
kontekstual. memecahkan dan menyelesaikan masalah
3. Guru perlu memfasilitasi menyelesaikan
peserta didik dengan
LKPD yang berisi latihan masalah dengan matematika yang
soal terstuktur untuk langkah Polya. diberikan.
melatih kemampuan 3. Guru perlu 4. Polya menetapkan empat
peserta didik dalam membuat lembar langkah yang dapat
memecahkan dan
kerja yang kreatif dilakukan agar peserta
menyelesaikan masalah
dengan langkah Polya. dan inovatif sesuai didik lebih terarah dalam
4. Guru perlu membuat dengan tujuan memecahkan masalah
lembar kerja yang kreatif pembelajaran. matematika, mulai dari
dan inovatif sesuai 4. Guru memahami masalah,
dengan tujuan menggunakan menyusun rencana,
pembelajaran. media melaksanakan rencana,
5. Guru menggunakan
media pembelajaran pembelajaran dan memeriksa kembali
berbasis IT yang tepat berbasis IT yang hasil yang diperoleh.
dan sesuai karakter tepat dan sesuai 5. PPT interaktif atau
peserta didik untuk karakter peserta Quizziz dapat mendorong
melatih ketepatan didik untuk dan memacu semangat
peserta didik dalam melatih ketepatan peserta didik untuk
menyelesaikan masalah,
peserta didik memecahkan soal
misalnya PPT interaktif,
Quizziz, kahoot, dll. dalam matematika yang
menyelesaikan diberikan karena
masalah, misalnya keseruan atau tantangan
PPT interaktif atau yang diberikan.
Quizziz. 6. Quizziz dapat melatih
kecepatan sekaligus
ketepatan peserta didik
dalam memecahkan dan
menyelesaikan masalah
matematika

Anda mungkin juga menyukai