Anda di halaman 1dari 8

LK. 2.

2 Menentukan Solusi

Solusi yang
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
relevan
1 Pemahaman dan pemanfaatan guru mampu Kajian literatur Berdasarkan kajian literatur dan
model- model pembelajaran mendesain dan wawancara, ditentukan alternatif solusi
inovatif mengujicobakan Dalam Permendikbud No. 65 Tahun yang relevan adalah guru mampu
Guru aktif, kreatif dan inovatif perangkat 2013 tentang Standar Proses mendesain dan mengujicobakan perangkat
dalam mengembangkan usaha-usaha pembelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah pembelajaran sesuai dengan model
secara mandiri untuk sesuai dengan disebutkan bahwa penyusunan pembelajaran PBL
model Kelebihan mendesain model
mengembangkan kualitas profesional perangkat pembelajaran merupakan
pembelajaran PBL Pembelajaran Pbl yaitu guru secara kreatif
melalui kegiatan antara lain guru bagian dari perencanaan bisa menambah pengetahuan bagaimana
harus mendalami strategi model pembelajaran. Perencanaan cara menyusun model pembelajaran PBL
pembelajaran PBL untuk pembelajaran dirancang dalam dengan baik dan benar
meningkatkan kemampuan pada bentuk silabus dan RPP yang Kelebihan Mengujicobakan perangkat
peserta didik mengacu pada standar isi. Selain itu, pembelajaran sesuai dengan model
dalam perencanaan pembelajaran pembelajaran PBL: mendorong siswa
guru harus mampu mendesain dan untuk memiliki kemampuan memecahkan
juga dilakukan penyiapan media dan
mengujicobakan perangkat masalah pada dunia nyata,membangun
sumber belajar, perangkat penilaian, pengetahuan siswa melalui aktivitas
pembelajaran sesuai dengan model
dan skenario pembelajaran. belajar,mempelajari materi yang sesuai
pembelajaran PBL
dengan permasalahan,terjadi aktivitas
Menurut Ahmadi (2012) Guru ilmiah melalui kerja kelompok pada
Kajian literatur
diwajibkan membuat perangkat yang siswa,kemampuan komunikasi akan
Delisle dalam Abidin (2014, hlm. lengkap dan sistematis agar terbentuk melalui kegiatan diskusi dan
159) menyatakan bahwa  problem pembelajaran berlangsung secara presentasi hasil pekerjaan,melalui kerja
based learning merupakan model interaktif, inspiratif, menyenangkan, kelompok siswa yang mengalami
kesulitan secara individual dapat diatasi.
pembelajaran yang dikembangkan menantang, memotivasi peserta didik
untuk membantu guru untuk berpartisipasi aktif, serta
mengembangkan kemampuan memberikan peluang yang cukup
berpikir dan keterampilan bagi prakarsa, kreaifitas, dan
memecahkan masalah pada siswa kemandirian sesuai dengan bakat,
minat dan perkembangan fisik serta
selama mereka mempelajari materi psikologi peserta didik. Fakta ini
pembelajaran. jelas memerlukan daya dukung guru
untuk selalu melakukan
Newsletter (2001), menuliskan pengembangan dalam menyusun
bahwa metode pembelajaran berbasis program pengajaran dan
masalah adalah metode yang efektif mengimplementasikan program
untuk meningkatkan keterampilan tersebut dengan berbagai strategi
dalam pemecahan masalah pembelajaran yang inovatif.
Menurut Arends (2021) Delisle dalam Abidin (2014, hlm.
sintaks problem based
159) menyatakan bahwa  problem
learning terdiri dari.
 Guru mengorientasikan based learning merupakan model
peserta didik pada masalah pembelajaran yang dikembangkan
 Guru mengorganisasikan untuk membantu guru
peserta didik untuk belajar mengembangkan kemampuan
 Guru membimbing peserta berpikir dan keterampilan
didik dalam menyajikan memecahkan masalah pada siswa
hasil karya
selama mereka mempelajari materi
 Menganalisis dan
mengevaluasi proses pembelajaran
pembelajaran
Menurut Serly djelamu,s.pd solusi Menurut KusuMawati (2021)
untuk Guru harus memiliki Model PBL digunakan untuk
kemampuan dan keterampilan untuk mengatasi permasalahan tersebut
memecahkan masalah dalam yaitu dengan cara : Pusat
pembelajaran menurut sintak model Pembelajaran adalah Pada
pembelajaran Problem Based Siswa (Student Centered). Artinya
Learning (PBL) kita sebagai guru atau calon guru
harus benar-benar memperhatikan
 Guru harus banyak peserta didik saat proses
berkonsultasi pada senior- pembelajaran berlangsung, agar
senior bagaimana penerapan siswa benar-benar menerima materi
model pbl dalam kelas dengan baik.
 Dalam pembelajaran guru
harus memusatkan Hasil wawancara menurut Stenia
pembelajaran pada keatifan Salu,S.Pd mengapa solusi guru harus
peserta didik mampu mendesain dan
mengujicobakan perangkat
pembelajaran sesuai dengan model
pembelajaran PBL karena PBL
Menurut Maria Yuliana
dapat meningkatkan prestasi peserta
Temaluru,S.Pd bahwa
didik lebih baik daripada
 Guru harus membiasakan pembelajaran tradisional. dengan
peserta didik dalam menerapkan PBL, siswa akan
pembelajaran harus berpusat mencoba untuk berpikir kritis dan
pada sebuah penyelesaian tidak hanya sekadar menghafal teori.
masalah
 Guru harus banyak mengikuti
webinar tentang penerapan
model pembelajaran dikelas
 Guru harus paham apa saja
langka-langkah penerapan
model PBL

HOTS HOTS KAJIAN LITERATUR guru harus bisa merancang dan


mengujicobakan kegiatan
Guru aktif, kreatif dan inovatif guru harus bisa Menurut King, Goodson & pembelajaran yang meningkatkan
dalam mengembangkan usaha-usaha merancang dan Rohani, (2006).Hal yang perlu kemampuan HOTS peserta didik
secara mandiri untuk mengujicobaka diperhatikan dalam karna Pembelajaran berbasis
n kegiatan mengembangkan kemampuan HOTS dapat mendorong peserta didik
mengembangkan kualitas profesional
pembelajaran berpikir tingkat tinggi terletak pada untuk berpikir secara sistematis dan
melalui kegiatan antara lain yang konten/materi pembelajaran dan logis. Pembelajaran berbasis HOTS
meningkatkan konteks peserta didik. Apabila dapat meningkatkan kemampuan peserta
a. guru harus mendalami
strategi untuk kemampuan peserta didik belum siap untuk didik untuk mampu menganalisis
meningkatkan HOTS peserta melakukan keterampilan berpikir masalah secara kritis.
kemampuan HOTS didik. tingkat tinggi, maka perlu
pada peserta didik dibangun terlebih dahulu jembatan Kelebihan Pembelajaran HOTS yaitu
b. guru harus bisa penghubung antara proses berpikir
merancang dan tingkat rendah menuju berpikir 1. Pembelajaran berbasis HOTS
mengujicobakan tingkat tinggi. Caranya adalah dapat meningkatkan kemampuan
kegiatan pembelajaran dengan membangun skemata dari peserta didik untuk mampu
yang meningkatkan pengetahuan awal yang telah menganalisis masalah secara
kemampuan HOTS diperoleh sebelumnya dengan kritis.
peserta didik. pengetahuan baru yang akan 2. Pembelajaran berbasis HOTS
diajarkan. Setelah terpenuhi, maka dapat mendorong peserta didik
Kajian literatur guru perlu mempersiapkan sebuah untuk berpikir secara sistematis
Menurut Erna yayuk dkk (2019 situasi nyata yang dapat dan logis.
vol 5) Guru harus mampu menstimulasi proses berpikir 3. Pembelajaran berbasis HOTS
menguasai konsep dan strategi tingkat tinggi dengan menciptakan dapat membiasakan peserta didik
pembelajaran yang bersifat HOTS, dilema, kebingungan, tantangan untuk berpikir secara luas.
Harapannya guru dapat menarik dan abiguitas dari permasalahan 4. Pembelajaran berbasis HOTS
respon siswa agar lebih kritis dan yang direncanakan akan dihadapi dapat mendorong peserta didik
pembelajaran lebih kondusif. peserta didik untuk lebih kreatif.
Dengan demikian, kegiatan Naik Pangkat (2021) mengatakan 5. Pembelajaran berbasis HOTS
pembelajaran tidak lagi teacher bahwa Sebelum menerapkan dapat mendorong peserta didik
centered melainkan student pembelajaran HOTS, terlebih dahulu untuk mampu bertanyasecara
centered. Hal ini sejalan dengan guru menyusun Rencana Pelaksanaan kritis.
tujuan pembuatan soal-soal HOTS 6. Pembelajaran berbasis HOTS
Pembelajaran (RPP) yang akan
yaitu untuk pembiasaan bagi membuat peserta didik lebih cepat
peserta didik dalam mengerjakan mengimplementasikan HOTS. Kata-
memahami konsep pembelajaran.
standart olimpiade internasional kata Operasional (KKO) yang
serta meningkatkan kualitas soal. tercantum pada Indikator
Menurut Hamidah (2018), jenis- Ketercapaian Kompetensi (IPK)
jenis keterampilan berpikir higher perlu dicantumkan hal yang
order thinking skills adalah sebagai
menghasilkan kompetensi siswa pada
berikut: Keterampilan berpikir
kritis (critical thinking skills) , ranah C-4, C5, atau C-6. Walau
Keterampilan berpikir kreatif demikian, tidak setiap Kompetensi
(creative thinking skills) , Dasar (KD) dapat dijadikan sebagai
Keterampilan pemecahan masalah HOTS. Kalau dipaksakan menjadi
(problem solving skills) HOTS, disamping menjadi rancu,
Menurut King, Goodson & juga akan mempersulit guru dalam
Rohani, (2006).Hal yang perlu
diperhatikan dalam pembelajaran dan mengukur hasil
mengembangkan kemampuan belajarnya.
berpikir tingkat tinggi terletak pada https://naikpangkat.com/3-cara-
konten/materi pembelajaran dan penerapan-pembelajaran-hots/
konteks peserta didik. Apabila
peserta didik belum siap untuk Hasil wawancara
melakukan keterampilan berpikir
tingkat tinggi, maka perlu Menurut yasinta kasi,s.pd bahwa
dibangun terlebih dahulu jembatan solusi merancang dan
penghubung antara proses berpikir mengujicobakan kegiatan
tingkat rendah menuju berpikir pembelajaran yang
tingkat tinggi. Caranya adalah meningkatkan kemampuan
dengan membangun skemata dari HOTS peserta didik efektif
pengetahuan awal yang telah karena
diperoleh sebelumnya dengan 1. Guru harus bisa
pengetahuan baru yang akan menerapkan
diajarkan. Setelah terpenuhi, maka pembelajaran berbasis
guru perlu mempersiapkan sebuah HOTS agar bisa
situasi nyata yang dapat merancang pola pikir
menstimulasi proses berpikir peserta didik yang
tingkat tinggi dengan menciptakan selalu Lots menjadi
dilema, kebingungan, tantangan Hots
dan abiguitas dari permasalahan 2. Dengan menerapkan
yang direncanakan akan dihadapi pembelajaran HOTS
peserta didik peserta didik dilatih
untuk berpikir tinggi
Hasil wawancara dan kritis
Menurut Maria Pare,S.Pd (guru
Penggerak)
 Guru harus belajar untuk
penerapan materi dalam kelas
jangan lagi bersifat LOTS
 Guru harus mengusai
Taksonomi Bloom c4,c5 dan
c6
 Guru harus mampu menyusun
tujuan pembelajaran yang
bersifat Hots
Menurut Daniel Efendi Lulu
Riwu,S.Pd bahwa guru harus
mendapat pelatihan khusus terkait
dengan penerapan Materi Hots
dalam kelas,
TPACK TPACK TPACK TPACK

Guru aktif, kreatif dan inovatif


Guru harus Darling, (2006) Guru abad 21 Berdasarkan kajian literatur dan
dalam mengembangkan usaha-usaha kreatif dalam dituntut tidak hanya mampu wawancara, ditentukan alternatif solusi
secara mandiri untuk
melaksanakan mengajar dan mengelola kegiatan yang relevan adalah Guru harus kreatif
kelas dengan efektif, namun juga
mengembangkan kualitas profesional
pembelajaran dalam melaksanakan
dituntut untuk mampu membangun
melalui kegiatan antara lain yang hubungan yang efektif dengan pembelajaran yang menggunakan
menggunakan siswa dan komunitas sekolah, teknologi digital untuk
Guru harus kreatif dalam teknologi digital menyelesaiakan tugas solusi ini
menggunakan teknologi untuk
melaksanakan pembelajaran untuk mendukung peningkatan mutu relevan karena guru abad 21 harus
yang menggunakan teknologi menyesaiakan pengajaran, serta melakukan mampu mengusai dan melaksanakan
digital untuk menyesaiakan tugas tugas refleksi dan perbaikan praktek pembelajaran berbasis terknologi
pembelajaran secara terus menerus
seperti penggunaan LCD untuk
Menurut Andrizal (2019)
Perkembangan Teknologi menampilkan PPT agar dalam
Kajian literatur Informasi dan Komunikasi (TIK) pembelajaran peserta didik lebih
Darling, (2006) Guru abad 21 sebagai media pembelajaran semangat dan lebih kreatif.Dalam
dituntut tidak hanya mampu menuntut guru agar memiliki penggunaan teknologi pembelajaran
mengajar dan mengelola kegiatan pengetahuan dan keterampilan peserta didik akan diberikan link
kelas dengan efektif, namun juga yang memadai dalam
dituntut untuk mampu membangun untuk bisa mengakses video atau
mengintegrasikannya pada setiap
gambar dan sumber-sumber terkait
hubungan yang efektif dengan mata pelajaran sehingga kualitasdengan pembelajaran, dan peserta
siswa dan komunitas sekolah, pembelajaran dapat ditingkatkan.didik akan diberikan tugas dalam
menggunakan teknologi untuk bentuk google form.alasan bisa
mendukung peningkatan mutu menggunakan lcd,link,dan google
pengajaran, serta melakukan Hasil wawancara
refleksi dan perbaikan praktek form karena sekolah menyediakan
pembelajaran secara terus menerus Menurut yasinta kasi,s.pd solusi LCD untuk pembelajaran,dan
Menurut Andrizal (2019) Guru harus kreatif dalam sebagian besar peserta didik memiliki
Perkembangan Teknologi melaksanakan pembelajaran HP sehingga bisa digunakan untuk
Informasi dan Komunikasi (TIK)
yang menggunakan teknologi mengaksese berbagai link,dan
sebagai media pembelajaran
menuntut guru agar memiliki digital untuk menyesaiakan tugas pengerjaan tugas melalui google form.
pengetahuan dan keterampilan Kelebihan Pembelajaran Menggunakan
Guru harus mampu menggunakan
yang memadai dalam Teknologi
mengintegrasikannya pada setiap teknologi dalam pembelajaran
mata pelajaran sehingga kualitas agar pembelajaran lebih menarik 1. Meningkatkan minat pelajar.
pembelajaran dapat ditingkatkan. 2. Pelajar lebih gembira
Hasil wawancara dalam pembelajaran peserta didik 3. Meningkatkan tahap
Menurut rixam sandy,S.Pd bisa berperan aktif dalam mencari pembelajaran pelajar
solusi agar guru memiliki sumber-sumber pembelajaran, 4. Memberi peluang pelajar belajar
keterampilan untuk melatih secara sendiri
peserta didik agar
5. Guru juga dapat meringankan
memanfaatkan teknologi digital
beban kerja dan
dalam mencari berbagai sumber
belajar pada saat menyelesaikan proses pengajaran menjadi lebih
tugas ialah: guru harus menarik.
menguasai Teknologi,guru 6. Bahan boleh disimpan dan
harus membiasakan peserta digunakan semula.
didik mengerjakan tugas dalam
bentuk google form,classroom
atau quizz, Setiap tugas yang
diberikan pada siswa harus
berorientasi pada penggunaan
teknologi

Anda mungkin juga menyukai