Anda di halaman 1dari 13

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Nama : Muhamad Imam Nur Kono, S.Pd


No. UKG : 201698329104
LPTK : Universitas Musamus Merauke

Masalah terpilih yang akan


No. Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
diselesaikan
1. Motivasi belajar peserta didik Guru belum memaksimalkan Hasil Kajian Literatur : Berdasarkan hasil eksplorasi dari
masih rendah model pembelajaran yang kajian literatur dan wawancara dengan
menarik Indaryati (2019) beberapa narasumber dilapangan,
menyatakan bahwa peserta didik jenjang
maka diperoleh alternatif solusi dengan
sekolah menengah dapat memahami
konsep dalam matematika dengan baik model pembelajaran PBL (Problem
jika konsep tersebut disajikan dalam Based-Learning), dengan kelebihan
bentuk konkret. Karakteristik dan kekurangan sebagai berikut.
matematika yang bersifat abstrak
sementara ini masih dianggap sebagai Pros :
faktor rendahnya motivasi belajar 1. Menantang kemampuan siswa
matematika sehingga peserta didik serta memberikan kepuasan
merasa kesulitan dalam mempelajarinya. untuk menemukan
Pendekatan dengan model problem pengetahuan baru bagi siswa.
based-learning dilakukan dengan 2. Meningkatkan motivasi dan
metode diskusi dan tanya jawab aktivitas pembelajaran siswa.
sehinggasiswa dapat secara aktif 3. Membantu siswa dalam
berdiskusi dan mempresentasikan hasil mentransfer pengetahuan
jawabannya. siswa untuk memahami
masalah dunia nyata.
4. Membantu siswa untuk
mengembangkan pengetahuan
barunya dan bertanggung
Wawancara : jawab dalam pembelajaran
*Narasumber : Ketua MGMP Kab. yang mereka lakukan.
Banggai Laut 5. Mengembangkan kemampuan
siswa untuk berpikir kritis dan
1. Guru harus lebih cerdas dalam mengembangkan kemampuan
menentukan model mereka untuk menyesuaikan
pembelajaran. dengan pengetahuan baru.
2. Model pembelajaran harus 6. Memberikan kesempatan bagi
disesuaikan dengan karakteristik siswa untuk mengaplikasikan
setiap peserta didik. pengetahuan yang mereka
3. Materi pembelajaran sebaiknya miliki dalam dunia nyata.
dikemas dalam penyampaian
yang lebih interaktif. Cons :
1. Peserta didik kadang sulit
Wawancara : mengendalikan diri mereka
*Narasumber : Teman Guru Matematika 2. Mengintegrasikan teori dan
1. Peserta didik lebih terfokus praktik yang memungkinkan
terhadap oientasi masalah peserta didik menggabungkan
2. masalah membuat peserta didik pengetahuan lama dengan
tertantang untuk mendapatkan pengetahuan baru cukup rumit.
pembelajaran di ranah 3. Guru harus terampil dalam
pembelajaran yang baru; membimbing peserta didik
3. Peserta didik dapat terlatih dalam model pembelajaran ini.
belajar mandiri

Wawancara :
*Narasumber : Pengawas Total Pros = 6
1. Peserta didik kadang sulit Total Cons = 3
mengendalikan diri mereka Selisih = 3
2. Mengintegrasikan teori dan
praktik yang memungkinkan
peserta didik menggabungkan
pengetahuan lama dengan
pengetahuan baru cukup rumit.
3. Guru harus terampil dalam
membimbing peserta didik dalam
model pembelajaran ini.
Langkah – Langkah Pembelajaran Problem
Based-Learning :

1. Orientasi siswa pada masalah.


2. Mengorganisasi siswa untuk
belajar.
3. Membimbing penyelidikan
individual dan kelompok. ...
4. Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya..
5. Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah.

Model Pembelajaran Problem Based-


Learning :
Metode : Ekspository
Diskusi kelompok
Tanya Jawab
Media : Garis bilangan, PPT/video
pembelajaran
LKPD
Alur strategi Pembelajaran
Materi : Operasi Penjumlahan Pada
Bilangan Bulat
KD 3.2 Menjelaskan dan melakukan operasi
hitung bilangan bulat dan pecahan dengan
memanfaatkan berbagai sifat operasi
2. Kemampuan numerasi peserta Kurangnya latihan soal- soal Hasil Kajian Literatur : Berdasarkan hasil eksplorasi dari
didik rendah. numerasi. kajian literatur dan wawancara dengan
Nadia Risya Faridah, Eka Nur Afifah, beberapa narasumber dilapangan,
Siti Lailiyah (2022) maka diperoleh alternatif solusi dengan
tingkat efektivitas model
pembelajaran PjBL (Project Based model pembelajaran PjBL (Project
Learning) dalam meningkatkan Based-Learning), dengan kelebihan
kemampuan literasi numerasi dan literasi dan kekurangan sebagai berikut.
digital pada peserta didik tingkat
menengah. Pendekatan yang digunakan
adalah kuantitatif dengan metode Pros :
eksperimen.
1. Penyelesaian tugas dilakukan
secara mandiri oleh peserta
didik .
Wawancara : 2. Peserta didik dilatih
*Narasumber : Teman Guru
bertanggung jawab.
1. Guru harus memberi penguatan
3. Proyek melibatkan peran
numerasi kepada peserta didik. teman sebaya, guru, orang tua,
2. Keterampilan pengerjaan soal bahkan masyarakat;
harus diberikan dan disampaikan 4. Melatih kemampuan berpikir
secara berkelanjutan. kreatif; peserta didik.
3. Pentingnya variasi – variasi soal 5. Situasi kelas sangat toleran
dengan kekurangan dan
dalam membiasakan numerasi
perkembangan gagasan.
kepada peserta didik.
Cons :
Wawancara :
1. Membutuhkan banyak waktu
*Narasumber : Pengawas
untuk menyelesaikan masalah
dan menghasilkan produk
2. Membutuhkan biaya yang
1. Penyelesaian tugas dilakukan cukup, serta membutuhkan
secara mandiri oleh peserta didik guru yang terampil dan mau
. belajar.
2. Peserta didik dilatih bertanggung 3. Membutuhkan fasilitas,
jawab. peralatan, dan bahan memadai.
3. Proyek melibatkan peran teman 4. Metode ini juga tidak sesuai
sebaya, guru, orang tua, bahkan untuk peserta didik yang
masyarakat; mudah menyerah dan tidak
4. Melatih kemampuan berpikir memiliki pengetahuan serta
kreatif; peserta didik. keterampilan yang dibutuhkan.
5. Situasi kelas sangat toleran
dengan kekurangan dan
perkembangan gagasan. Total Pros = 5
Total Cons = 4
Wawancara : Selisih = 1
*Narasumber : Instruktur Kurikulum
Kabupaten
1. Membutuhkan banyak waktu
untuk menyelesaikan masalah
dan menghasilkan produk
2. Membutuhkan biaya yang
cukup, serta membutuhkan guru
yang terampil dan mau belajar.
3. Membutuhkan fasilitas,
peralatan, dan bahan memadai.
4. Metode ini juga tidak sesuai
untuk peserta didik yang mudah
menyerah dan tidak memiliki
pengetahuan serta keterampilan
yang dibutuhkan.
Langkah – Langkah Pembelajaran Project
Based-Learning
. 1. Penentuan pertanyaan mendasar
(start with essential question)
2. Menyusun perencanaan proyek
(design project)
3. Menyusun jadwal (create schedule)
4. Memantau siswa dan kemajuan
proyek (monitoring the students and
progress of project)
5. Penilaian hasil (assess the outcome)
6. Evaluasi Pengalaman (evaluation the
experience)

Model Pembelajaran Project Based-


Learning : (Membuat Replika Sistem
Koordinat Kartesius)
Metode :
Media : Tali, karton warna warni ,
spidol, kayu
LKPD
Alur strategi Pembelajaran
Materi : Sistem Koordinat Kartesisus
KD 3.2 Menjelaskn kedududkan titik
dalam bidang koordinat kartesius yang
dihubungkan dengan masalah
kontekstual.
3. Minimnya penerapan metode Guru masih belum Hasil Kajian Literatur : Berdasarkan hasil eksplorasi dari
pembelajaran yang berbasis menerapkan teknologi kajian literatur dan wawancara dengan
teknologi inovatif dalam inovatif di dalam kelas. Edukasiinfo (2022) Pada dasarnya, beberapa narasumber dilapangan,
proses pembelajaran di kelas. kemampuan guru dalam melakukan inovasi
pembelajaran yang terintegrasi dengan maka diperoleh alternatif solusi dengan
teknologi atau TIK merupakan suatu yang model pembelajaran PBL (Problem
sangat penting di era saat ini. TIK memiliki Based-Learning), dengan kelebihan
potensi yang sangat besar untuk dan kekurangan sebagai berikut.
dimanfaatkan dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran, baik proses maupun hasil
Pros :
akhir.
https://www.edukasinfo.com/2022/01/inovasi-
1. Teknologi mampu membantu
pembelajaran-dengan.html meningkatkan kemampuan
peserta didik menjadi lebih
I Wayan Warmada (2022) Problem- baik;
based learning (PBL) berbasis 2. Teknologi mampu menunjang
teknologi informasi (ICT) Saat ini kebutuhan keterampilan abad
dimana teknologi informasi berkembang 21, yaitu kreatif, komunikatif,
demikian pesat, TI dapat berperan sentral berpikir kritis, dan kolaboratiF.
di dalam proses pembelajaran. TI dapat 3. Teknologi menjadi wadah
menyediakan ”lingkungan virtual” yang kreativitas peserta didik;
dapat di- 4. Teknologi mampu
manfaatkan untuk mengatasi meningkatkan sistem
keterbatasan sarana fisik, sekaligus pendidikan dan mutu
pelayanan;
membantu menumbuhkan 5. Teknologi mampu
sikap (attitude) yang diperlukan untuk meningkatkan motivasi peserta
bekerja dengannya. didik untuk berpikir kritis;
6. Teknologi mampu membantu
Wawancara : dalam proses perencanaan,
*Narasumber : Kepala Sekolah pelaksanaan, dan evaluasi
1. Guru harus memaksimalkan pendidikan.
pemanfaatan sarana teknologi
Cons :
yang tersedia di sekolah.
1. Penggunaan internet sebagai
2. Guru harus menjadi inisiator
sumber informasi yang luas dan
dalam hal inovasi terbaru pada belum tentu kredibilitasnya.
pembelajaran. 2. Menurunkan kemampuan
3. Guru harus memperbaharui komunikasi oral.
kemampuan penerapan teknologi 3. Memberikan peluang
inovasi dalam pembelajaran. terjadinya tindakan kriminal di
dunia pendidikan.
Wawancara :
*Narasumber : Dosen Matematika
Total Pros = 6
1. Peserta didik dilatih untuk selalu Total Cons = 3
berpikir kritis dan terampil Selisih = 3
menggunakan teknologi
informasi dalam menyelesaikan
suatu masalah.
2. Bisa memicu peningkatan
aktivitas peserta didik di kelas.
3. Peserta didik terbiasa untuk
belajar dari sumber yang lebih
luas.
4. Kegiatan pembelajaran berjalan
lebih kondusif dan efektif karena
peserta didiknya dituntut untuk
aktif.

Wawancara :
*Narasumber : Guru Penggerak

1. Tidak semua materi


pembelajaran bisa menerapkan
model ini apalagi dengan basis
TIK.
2. Waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan materi
pembelajaran lebih lama.
3. Bagi peserta didik yang belum
terbiasa menganalisis suatu
permasalahan, biasanya enggan
untuk mengerjakannya.
4. Jika jumlah peserta didik dalam
satu kelas terlalu banyak, guru
akan kesulitan untuk
mengondisikan penugasan.

Langkah – Langkah Pembelajaran Problem


Based-Learning :

1. Orientasi siswa pada masalah.


2. Mengorganisasi siswa untuk
belajar.
3. Membimbing penyelidikan
individual dan kelompok. ...
4. Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya..
5. Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah.

Model Pembelajaran Problem Based-


Learning :
Metode : Metode Demostrasi
Media : Aplikasi Articulate storyline,
LKPD (Google slide and goole drive)
Alur strategi Pembelajaran
Materi : Relasi dan Fungsi
KD 3.3 Mendeskripsikan dan
menyatakan relasi dan fungsi dengan
menggunakan berbagai representasi
(kata-kata tabel, grafik, diagram, dan
persamaan).

4. Proses pembelajaran di kelas Guru kurang Hasil Kajian Literatur : Berdasarkan hasil eksplorasi dari
belum berorientasi HOTS. mengoptimalkan kajian literatur dan wawancara dengan
penggunaan RPP yang Berdasarkan hasil penelitian Rika dkk beberapa narasumber dilapangan,
berorientasi HOTS. (2019) dapat disimpulkan bahwa ada
maka diperoleh alternatif solusi dengan
pengaruh penerapan model Project
Based Learning berbantu media Puzzle model pembelajaran PjBL (Project
terhadap High Order Thinking Skill Based-Learning), dengan kelebihan
kriteria berpikir kritis siswa. dan kekurangan sebagai berikut.
Wawancara : Pros :
*Narasumber : Ketua MGMP 1. Memotivasi peserta didik
Matematika dengan melibatkannya di
1. RPP yang mengarah ke HOTS akan dalam pembelajaran.
membantu peserta didik berpikir lebih 2. Menyediakan kesempatan
kritis. pembelajaran berbagai disiplin
2. Guru harus memilih model ilmu Membantu keterkaitan
pembelajaran yang tepat agar materi hidup di luar sekolah.
HOTS dapat tersampaikan dengan jelas. 3. Menyediakan peluang unik
3. Guru harus cerdas dalam membuat RPP karena pendidik membangun
yang berorientasi HOTS. hubungan dengan peserta didik
sebagai fasilitator.
Wawancara : 4. Menyediakan kesempatan
*Narasumber : Guru Penggerak untuk membangun hubungan
1. Memotivasi peserta didik dengan dengan komunitas yang besar
melibatkannya di dalam Membuat peserta didik lebih
pembelajaran. aktif dan berhasil memecahkan
2. Menyediakan kesempatan problem-problem yang ada.
pembelajaran berbagai disiplin 5. Membuat peserta didik lebih
ilmu Membantu keterkaitan aktif dan berhasil memecahkan
hidup di luar sekolah. problem-problem yang ada.
3. Menyediakan peluang unik
karena pendidik membangun
hubungan dengan peserta didik
sebagai fasilitator.
4. Menyediakan kesempatan untuk Cons :
membangun hubungan dengan 1. Memerlukan banyak waktu
komunitas yang besar untuk menyelesaikan masalah
5. Membuat peserta didik lebih Membutuhkan biaya yang
aktif dan berhasil memecahkan cukup banyak
problem-problem yang ada.
2. Banyak pendidikan yang
merasa nyaman dengan kelas
tradisional, di mana pendidik
memegang peran utama di
Wawancara : kelas
*Narasumber : Dosen Matematika 3. Banyaknya peralatan yang
1. Memerlukan banyak waktu harus dibeli Peserta didik yang
untuk menyelesaikan masalah memiliki kelemahan dalam
Membutuhkan biaya yang cukup percobaan dan pengumpulan
banyak informasi akan mengalami
2. Banyak pendidikan yang merasa kesulitan
nyaman dengan kelas 4. Ada kemungkinan peserta
tradisional, di mana pendidik didik ada yang kurang aktif
memegang peran utama di kelas dalam kerja kelompok,
3. Banyaknya peralatan yang harus sehingga dikhawatirkan peserta
dibeli Peserta didik yang didik tidak bisa memahami
memiliki kelemahan dalam topik secara keseluruhan
percobaan dan pengumpulan .
informasi akan mengalami
kesulitan Total Pros = 5
4. Ada kemungkinan peserta didik Total Cons = 4
ada yang kurang aktif dalam Selisih = 1
kerja kelompok, sehingga
dikhawatirkan peserta didik
tidak bisa memahami topik
secara keseluruhan.

Langkah – Langkah Pembelajaran Project


Based-Learning
. 1. Penentuan pertanyaan mendasar
(start with essential question)
2. Menyusun perencanaan proyek
(design project)
3. Menyusun jadwal (create schedule)
4. Memantau siswa dan kemajuan
proyek (monitoring the students and
progress of project)
5. Penilaian hasil (assess the outcome)
6. Evaluasi Pengalaman (evaluation the
experience)

Model Pembelajaran Project Based-


Learning : (Membuat dua bingkai foto
yang sebangun)
Metode : Demostrasi
Media : video pembelajaran, slide PPT
LKPD
Alur strategi Pembelajaran
Materi : Kesebangunan bangun datar
3.6 Menjelaskan dan menentukan
kesebangunan dan kekongruenan
antarbangun datar.

Anda mungkin juga menyukai