Anda di halaman 1dari 3

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Nama : Multazam
Masalah yang
Analisis eksplorasi penyebab
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
masalah
diidentifikasi
1 Peserta didik Hasil kajian Literatur :
memiliki Menurut Fuadi (2020), Beberapa hal yang menyebabkan
kemampuan kemampuan literasi dan numerasi rendah, antara lain :
literasi dan 1. Pengetahuan dan penerapan literasi dan numerasi hanya
numerasi yang mengandalkan buku ajar atau teks (tekstual) sehingga
cukup rendah. pelajaran menjadi membosankan dan peserta didik kurang
memahami materi pelajaran dalam konteks kehidupan
sehari-hari.
2. Kecenderungan guru untuk memberikan materi tanpa
mengaitkannya dengan kehidupan nyata menyebabkan
peserta didik kesulitan mengaitkan pengetahuan yang telah
didapatkan dengan situasi kehidupan nyata.
3. Pembelajaran berpusat pada guru (teacher center) sehingga
pemahaman konsep dan kemampuan inkuiri peserta didik
jarang dilatih. Guru hanya berorientasi pada target
penguasaan materi dan tidak mampu mengelola
pembelajaran yang berbasis penemuan dan pembelajaran
berbasis masalah.
4. Pembiasaan literasi dan numerasi di dalam lingkungan
sekolah belum terlalu efektif.
(Fuadi, H., Robbia, A.Z., Jamaluddin, & Jufri, A.W. 2020.
Analisis faktor penyebab rendahnya kemampuan literasi sains
peserta didik. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, Vol. 5 No. 2,
November 2020. Diakses 30 Agustus 2022, dari
https://doi.org/10.29303/jipp.v5i2.122.)

2 Guru belum Hasil Kajian Literatur :


mampu Menurut Wikanengsih dkk (2015), beberapa faktor penghambat
menerapkan guru dalam menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
pembelajaran (RPP) adalah: (1) Guru belum memahami dengan baik langkah-
dengan langkah penyusunan RPP dengan baik dan benar, (2) Teknik
menggunakan RPP pembelajaran yang digunakan belum sepenuhnya sesuai dengan
secara runtut dan tujuan pembelajaran, (3) skenario pembelajaran belum
sistematis. sepenuhnya mencerminkan kegiatan yang akan dilaksanakan di
kelas secara runtut, sistematis dan sesuai dengan alokasi waktu
yang direncanakan.
(Wikanengsih, Nofiyanti, Ismayani, M., & Permana I. 2015.
Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Ilmiah UPT P2M STKIP
Siliwangi, Vol. 2, No. 1, Mei 201. Diakses 30 Agustus 2022, dari
E-journal.stkipsiliwangi.ac.id.)
3 Minat belajar dan Hasil Kajian Literatur :
rasa ingin tahu Terdapat tiga faktor yang menyebabkan minat belajar peserta
peserta didik didik masih rendah menurut Firdaus (2019), yaitu:
masih kurang. (1) Peserta didik tidak memiliki perasaan senang atau tidak suka
terhadap pelajaran matematika sehingga ada perasaan
terpaksa untuk mempelajari matematika.
(2) Tidak adanya perhatian dalam belajar dan konsentrasi
belajar.
(3) Rendahnya daya gerak yang mendorong peserta didik untuk
cenderung merasa tertarik pada kegiatan, atau pengalaman
efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
(Firdaus, C.B. 2019. Analisis Faktor Penyebab Rendahnya Minat
Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran Matematika di MTs Ulul
Albab. Journal on Education, 2(1), 191-198. Diakses 30 Agustus
2022, dari https://doi.org/10.31004/joe.v2i1.298)

Artinta & Fauziyah (2021) mengemukakan bahwa faktor-faktor


yang mempengaruhi rendahnya rasa ingin tahu peserta didik
adalah:
1) Kurangnya motivasi guru.
2) Apersepsi yang kurang tepat.
3) Penggalian pertanyaan dari guru yang belum mampu
membangkitkan rasa penasaran peserta didik.
4) Belum adanya semangat dalam diri peserta didik.
5) Minat belajar siswa masih rendah.
(Artinta, V.S., & Fauziyah, H.N. 2021. Faktor yang
Mempengaruhi Rasa Ingin Tahu dan Kemampuan Memecahkan
Masalah Siswa pada Mata Pelajaran IPA SMP, Vol. 1 No. 2,
2021, pp. 210 – 218. Diakses 30 Agustus 2022, dari :
http://ejournal.iainponorogo.ac.id/index.php/jtii)

4 Guru kesulitan Hasil Kajian Literatur :


dalam Setiawan dkk (2020) dalam jurnalnya menjelaskan bahwa ada
memfasilitasi beberapa faktor yang menyebabkan guru kesulitan dalam
pembelajaran bagi memfasilitasi pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan
peserta didik khusus, yaitu:
berkebutuhan 1. Adaptasi guru terhadap alokasi waktu pembelajaran. Guru
khusus. belum terbiasa, sehingga seringkali guru mengalami
kekurangan waktu pembelajaran.
2. Penerimaan siswa lain ketika dilaksanakan pembelajaran
kelompok (Cooperative learning). Terkadang dalam pembagian
kelompok,peserta didik lain menolak untuk bekerjasama
dengan peserta didik berkebutuhan khusus.
3. Guru kesulitan membagi fokus.
4. Sikap orang tua yang belum kooperatif.
5. Guru kesulitan untuk menyediakan media pembelajaran
khusus, terutama untuk materi yang kompleks.
(Setiawan, H., Oktaviyanti, I., Jiwandono, I.S., Affandi, L.H.,
Ermiana, I., & Khair, B.N . 2020. Analisis Kendala Guru di SDN
Gunung Gatep Kab. Lombok Tengah dalam Implementasi
Pendidikan Inklusif, Vol. 20 No.2 Tahun 2020. Diakses 30
Agustus 2022, dari:
http://dx.doi.org/10.30651/didaktis.v20i2.4704)

5 Kegiatan di kelas Hasil kajian Literatur :


belum Menurut Saraswati & Agustika (2020), pesatnya perkembangan
menerapkan pengetahuan dan teknologi abad 21, menuntut manusia harus
pembelajaran memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi. Pada dunia
berbasis HOTS pendidikan, HOTS merupakan kemampuan berpikir peserta
secara maksimal. didik yang tidak hanya mengingat tetapi juga diharapkan untuk
dapat mengembangkan ide. Meninjau pentingnya HOTS dalam
era pendidikan saat ini, masih terdapat kegiatan pembelajaran
yang belum memaksimalkan HOTS di kelas. Adapun faktornya
adalah sebagai berikut:
1) Peserta didik jarang berlatih mengerjakan soal-soal
matematika tipe HOTS, teurutama soal dengan level kreasi
(C6) dan soal kontekstual atau soal yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
2) Peserta didik belum terbiasa menyelesaikan soal secara
runtut dari memahami soal, merencanakan penyelesaian,
melaksanakan rencana tersebut, dan melihat kembali
kebenaran penyelesaian soal.
3) Guru belum maksimal dalam mengidentifikasi kemampuan
peserta didik dalam menyelesaikan soal matematika tipe
HOTS.
4) Guru masih belum mahir dalam melakukan penanaman
konsep materi secara runtut dan penanaman konsep
mengenai strategi penyelesaian suatu soal matematika.
(Saraswati, P.M.S, & Agustika, G.N.S . 2020. Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi dalam Menyelesaikan Soal HOTS Mata
Pelajaran Matematika, Vol. 4, Number 2, 2020 pp. 257-269.
Diakses 30 Agustus 2022, dari:
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JISD/index)

Anda mungkin juga menyukai