Anda di halaman 1dari 16

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang
Analisis eksplorasi penyebab
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
masalah
diidentifikasi
1 Pedagogik Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan kajian literatur,
1. Lukita, D., & Sudibjo, N. (2021). tiga variabel yang dianggap memiliki wawancara dengan beberapa
Peserta didik pengaruh terhadap motivasi belajar siswa, sumber dan hasil observasi dan
masih memiliki  peran orang tua selama mendampingi pembelajaran siswa pengamatan maka dapat saya
motivasi belajar  kreativitas guru dalam merancang maupun mengelola pembelajaran
analisis penyebab rendahnya
 minat belajar siswa.
yang rendah motivasi belajar peserta didik
2. Menurut Astrid (2019) menyatakan bahwa untuk membentuk motivasi belajar
akan dipengaruhi oleh : adalah:
 faktor keinginan yang ada dalam dirinya sendiri seperti keinginan untuk 1. Siswa tidak menyukai dan
berhasil maupun adanya rasa kebutuhan menganggap sulit mata
 faktor dari luar dirinya seperti dari lingkungan dan suasana belajar yang pelajaran tertentu
membentuk sebuah keinginan untuk belajar dan mendapatkan ilmu. 2. Siswa tidak memiliki impian,
Sumber : Lukita, D., & Sudibjo, N. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempoengaruhi tujuan untuk di capai
Motivasi Belajar Siswa Di Era Pandemi Covid-19. Link : https://uia.e-
3. Pembelajaran tidak bervariasi
journal.id/akademika/article/1271 Diakses : 31 Agustus 2022
masih bersifat teacher center
3. Sri Wahyuni Naibaho, Rahmatika Elindra, Eva Yanti Siregar (2021) 4. Lemahnya motivasi siswa dalam
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa yaitu: belajar
 Cita – cita atau aspirasi 5. Siswa memiliki masalah baik di
 Kondisi Siswa rumah, teman dan sekolah
 Kemampuan Siswa
 Kondisi lingkungan siswa
.
 Unsur-unsur dinamis dalam belajar
 Upaya guru dalam membelajarkan siswa
Sumber : Sri Wahyuni Naibaho, Rahmatika Elindra, Eva Yanti Siregar (2021).
Analisis Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar Siswa. Link :
http://journal.ipts.ac.id/index.php/MathEdu/article/view/2596
Wawancara
1. Kepala Sekolah
1) Siswa tidak menyukai mata pelajaran tertentu
2) Siswa tidak menyukai cara mengajar guru
3) Lemahnya motivasi di dalam diri siswa
4) Siswa yang bermasalah sejak dari rumah
5) Pergaulan yang salah
2. Pengawas Sekolah
1) Kurang mampunya guru mengkondisikan peserta didik di dalam kelas
2) Model pembelajaran yang kurang inovatif dan konseptual mendekatkan
materi dengan kenyataan
3. Pakar
1) Siswa yang menganggap mata pelajaran itu sulit
2) Pembelajaran masih bersifat teacher center
3) Guru belum menggunakan model pembelajaran yang bervariasi
4) Guru belum memanfaatkan media pembelajaran secara opitimal
5) Siswa belum memperoleh pengalaman belajar menantang
4. Rekan Sejawat
1) Lingkungan keluarga yang kurang mendukung
2) Peserta didik tidak percaya diri
3) Kecanduan Smartphone
5. Guru PAI
Faktor yang mempengaruhi Peserta didik masih memiliki motivasi belajar yang
rendah
1) Siswa tidak memiliki impian dan cita – cita yang jelas
2) Siswa tidak percaya diri dan merasa tidak pintar
3) Faktor kemajuan teknologi, siswa sekarang lebih tahan (mampu bertahan) 5
jam bermain game daripada 1 jam belajar di kelas

Literasi Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan kajian literatur,


1. Atikah Mumpuni, Rizki Umi Nurbaeti (2019) wawancara dengan beberapa
Peserta didik Faktor yang mempengaruhi minat baca siswa meliputi sumber dan hasil observasi dan
1) Faktor interen yaitu faktor perasaan, perhatian dan motivasi;
memiliki minat pengamatan maka dapat saya
2) faktor eksteren yaitu faktor guru, faktor lingkungan, dan faktor fasilitas;
membaca yang 3) faktor guru dan pustakawan meliputi faktor rasa ingin tahu, faktor topik analisis penyebab kurangnya
kurang terhadap yang diminati, faktor ketersediaan buku, dan faktor tugas. minat baca peserta didik di
materi praktikum Sumber : Atikah Mumpuni, Rizki Umi Nurbaeti (2019). Analisa Faktor yang pelajaran animasi 2D adalah:
animasi 2D Mempengaruhi Minat Baca Mahasiswa PGSD. Link : 1. Kurangnya motivasi siswa untuk
https://jurnal.uns.ac.id/jdc/article/view/35229 Diakses : 1 September 2022 membaca
2. Kurangnya sarana untuk
2. Fransiska Ayuka Putri Pradana(2020)
faktor yang menghambat dalam pemanfaatannya yaitu membaca siswa
1) kurangnya motivasi peserta didik dalam membaca 3. Kurangnya bembiasaan siswa
2) timbul rasa bosan dalam diri peserta didik untuk membaca karena buku dalam membaca
bacaan yang kurang beragam 4. Perkembangan teknologi
3) serta kurangnya partisipasi dari orang tua peserta didik dalam mendukung mempengaruhi minat siswa
pelaksanaan literasi sekolah melalui sudut baca dalam membaca
Sumber : Fransiska Ayuka Putri Pradana(2020). Budya Literasi Sekolah Melalui
5. siswa lebih suka melihat gambar
Pemanfaatan Sudut Baca Terhadap Minat Membaca Siswa Link :
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/599 dari pada membaca
Diakses : 1 September 2022

3. Yan Rachmawati Yaumil Akhir (2017)


Faktor yang mempengaruhi minat baca siswa diantaranya
1) Faktor eksternal yang berasal dari luar indifidu, diantaranya
 faktor sosial
 faktor budaya
 faktor keluarga
 faktor lingkungan
2) faktor internal yang berasal dari dalam individu diantaranya
 faktor fisiologis
 faktor psikologis seperti sikap, motivasi, kecerdasan, minat, bakat,
efikasi diri, aktivitas belajar dan kemandirian belajar
Sumber : Yan Rachmawati Yaumil Akhir (2017). Hubungan Antara Efikasi Diri
Dengan Minat Membaca Pada Siswa Smk Link : http://eprints.ums.ac.id/53772/
Diakses : 1 September 2022

Wawancara
1. Kepala Sekolah
1) Kurangnya motivasi siswa
2) Sarana yang kurang memadai
3) Faktor dari lingkungan sekitar
2. Pengawas Sekolah
1) Kurangnya pembiasaan siswa dalam membaca
2) Kurangnya buku penunjang pembelajaran
3. Pakar
1) Pembiasaan budaya literasi yang belum optimal
2) Media literasi siswa yang kurang menarik/belum ada
4. Rekan Sejawat
1) Kurangnya kegiatan literasi
2) Membaca dianggap tidak menyenangkan
5. Guru B. Indonesia
1) Lingkungan adalah hal yang sangat mempengaruhi dalam kehidupan
seseorang, dimana kepribadian dan pola fikir seseorang akan terbentuk dari
lingkungannya
2) Perkembangan teknologi yang mempengaruhi ninat siswa dalam membaca
3) Sarana yang kurang memadai
4) kurangnya motivasi siswa untuk membaca

Numerasi Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan kajian literatur,


1. Frikson Jony Purba (2021) menyebutkan bahwa Faktor yang menyebabkan wawancara dengan beberapa
Beberapa peserta kesulitan belajar adalah sumber dan hasil observasi dan
didik kesulitan  Faktor internal yaitu bakat dan minat, motivasi dan semangat belajar, pengamatan maka dapat saya
hiperaktif dan siswa belum memahami materi dengan baik penyebab siswa kesulitan
melakukan operasi
 Faktor eksternalnya yaitu guru jarang memeriksa atau menilai hasil belajar melakukan operasi matematika
matematika di siswa yang telah dikerjakannya siswa dikelas, dan cara mengajar guru masih di mata pelajaran sistem
mata pelajaran kurang tepat dalam pembelajaran yang diajarkannya. komputer adalah:
sistem komputer sumber : Frikson Jony Purba (2021). Analisis Kesulitan Dalam Pemecahan
Masalah Pembagian. Link : 1. Siswa tidak menyukai mata
http://portaluniversitasquality.ac.id:5388/ojssystem/index.php/CURERE/article/v pelajaran matematika
iew/550 Diakses : 1 September 2022 2. Siswa tidak terampil dalam
operasi matematika
2. Mesak Ratuanik, Yosina Watunglawar, Florianus Aloysius Nay (2021) 3. Anggapan siswa bahwa
faktor penyebab yang mempengaruhi kesulitan belajar matematika adalah matematika itu sulit
1) minat hyang rendah 4. siswa belum bisa menghitung
2) motivasi belajar yang rendah bilangan berpangkat
3) kebiasaan belajar 5. Faktor lingkungan sekitar
4) intelegensi siswa
5) faktor lingkungan
Sumber : Mesak Ratuanik, Yosina Watunglawar, Florianus Aloysius Nay (2021)
Faktor Yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar Matematika pada Siswa Kelas
VIII. Link : https://ejurnal.unisap.ac.id/index.php/leibniz/article/view/52 Diakses
: 1 September 2022

3. Luthfiana Mirati (2018) Faktor penyebab kesulitan belajar matematika:


1) Faktor Fisiologis Gangguan fisik pada siswa
2) Faktor Sosial Kurang motivasi dari orang tua atau guru.
3) Faktor Emosional Tekanan dari orang lain seperti teman dekat, orang tua
atau lingkungan sekitarnya
4) Faktor Intelektual Intelektual siswa berada pada kategori menengah ke
bawah.
5) Faktor Pedagogik Metode mengajar yang digunakan metode langsung yang
menuntut keaktifan guru dan siswa hanya pasif.
Sumber : Miranti, L. (2018). Analisis kesulitan belajar matematika pada topik
logika pada siswa SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara. MAJU: Jurnal Ilmiah
Pendidikan Matematika. Link :
https://www.ejournal.stkipbbm.ac.id/index.php/mtk/article/view/109 Diakses : 1
September 2022

Wawancara
1. Kepala Sekolah
1) Siswa tidak menyukai mapel matematika
2) Siswa tidak bisa mengungat rumus-rumus
3) Faktor lingkungan sekitar
2. Pengawas Sekolah
1) Siswa diawali bahwa matematika itu sulit
2) Harus silakukan pembiasaan pembelajaran matematika
3. Pakar
1) Siswa menganggap pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit
2) Minat siswa dalam pembelajaran matematika yang kurang
4. Rekan Sejawat
1) Minat terhadap mata pelajaran rendah
2) Kurang mengingat rumus
3) Tidak paham simbol-simbol matematika
5. Guru Matematika
1) Siswa kurang terampil dalam mengenal tanda paca operasi matematika
2) Siswa kurang menghafal bilangan pada operasi perkalian
3) Siswa kurang terampil membedakan antara positif dan negatif

2 kesulitan belajar Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan kajian literatur,


siswa termasuk 1. Minsih Jatin, Sri Nandang, Wahyu Kurniawan (2021) wawancara dengan beberapa
siswa permasalahan pembelajaran anak berkebutuhan khusus dapat di urai sumber dan hasil observasi dan
menjadi tiga factor, yaitu: pengamatan maka dapat saya
berkebutuhan
analisis penyebab kesulitan
khusus  faktor Sekolah. Kesulitan dan ketidak-siapan pihak sekolah terutama
belajar bagi peserta didik yang
guru kelas dan guru pendamping khusus sebagai pembimbing anak memiliki kebutuhan khusus
Ada peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran online yang inovatif, adalah:
yang memiliki  faktor Orang tua. Kurang menguasai teknologi, tidak memiliki
kebutuhan pemahaman terkait dengan pendidikan anak berkebutuham khusus, 1. kesulitan siswa beradaptasi
khusus  faktor Lingkungan. dengan lingkungan sekitar
2. komunikasi terhambat
Sumber : Minsih Jatin, Sri Nandang, Wahyu Kurniawan (2021). Problematika 3. sulitnya berkomunikasi dengan
Pembelajaran Online Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Dasar Masa peserta didik
Pandemi Covid-19. Link : https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/876 Diakses 4. guru tidak memiliki pengalaman
mengajar siswa berkebutuhan
: 31 Agustus 2022
khusus

2. Dinnie Ratri Desiningrum (2016)


Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memerlukan penanganan khusus
karena
1) adanya gangguan perkembangan
2) kelainan yang dialami anak
3) memiliki keterbatasan di salah satu atau beberapa kemampuan
Sumber : Dinnie Ratri Desiningrum, Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus,
(Yogyakarta: Psikosain, 2016) Diakses : 31 Agustus 2022

3. Johanes Waldes Hasugian, dkk. (2019)


Ada lima indikator dalam memenuhi tujuan pendidikan bagi ABK yaitu;
1) Paradigma orang tua yang memiliki Anak Berkebutuhan Khusus
2) Pemerintah konsen merekrut dan mengembangkan tenaga profesional dalam
pelaksanaan pendidikan inklusi
3) Penyediaan dan penambahan sekolah khusus baru untuk ABK
4) Program pemerintah harus bersinergi dengan sekolah penyelenggara
pendidikan kebutuhan khusus
5) ABK di Indonesia perlu semakin aktif dalam menerapkan teknologi pada
pendidikannya agar tidak tertinggal dengan anak normal lainnya.
Sumber: Johanes Waldes Hasugian, Suardin Gaurifa, Sipora Blandina Warella,
Jusuf Haries Kelelufna, Josefien Waas (2019) “Education for children with
special needs in Indonesia” Diakses : 31 Agustus 2022

Wawancara
1. Kepala Sekolah
1) Keterbatasan kemampuan siswa
2) Sulitnya beradaptasi dengan lingkungan sekitar
3) Komunikasi yang terhambat
2. Pengawas Sekolah
1) Sulitnya komunikasi dengan peserta didik berkebutuhan khusus
3. Pakar
1) Siswa berkebutuhan khusus tidak/kurang percaya diri
2) Komunikasi antara guru dan siswa sulit, apalagi bagi guru yang tidak
berpengalaman
4. Rekan Sejawat
1) Komunikasi terbatas
2) Alat bantu terbatas
3) Guru tidak memiliki pengalaman
5. Guru Wali Kelas
1) Sulitnya komunikasi antara guru dan siswa berkebutuhan khusus
2) Siswa berkebutuhan khusus memiliki rasa cemas dan malu

3 membangun Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan kajian literatur,


relasi/hubungan 1. Dewi Purnama Sari, Heri Hadi Saputra, Lalu Hamdian Affandi (2022) wawancara dengan beberapa
Faktor penghambat kolaborasi Guru Dan Orang Tua Dalam mengatasi kesulitan sumber dan hasil observasi dan
dengan siswa dan belajar siswa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal. pengamatan maka dapat saya
orang tua siswa.  Faktor internal analisis penyebab komunikasi
- orang tua tidak serta merta dirumah atau siap di panggil karna orang tua antara guru dan orang tua siswa
komunikasi siswa mayoritas banyak yang jualan, buruh kasar dan lain sebagainya masih kurang adalah:
- beberapa orang tua yang melepas anaknya langsung kesekolah.
antara guru dan  Faktor eksternal 1. orang tua tidak terlalu aktif
orang tua siswa - Mereka mengatakan jika anak mereka lebih percaya dan mendengar terhadap kegiatan anaknya di
masih kurang nasehat gurunya dibandingkan mereka sekolah
mengenai - Tuntutan hidup yang diemban orang tua 2. Orang tua masih menganggap
pembelajaran - mereka kesulitan untuk meninggalkan pekerjaannya untuk memenuhi pembelajaran menjadi tanggung
dan kehadiran undangan dari sekolah jawab guru
siswa - beberapa orangtua yang cuek dan tidak mau tau dengan perkembangan 3. orang tua sibuk bekerja
pendidikan anaknya 4. kendala alat komunikasi
Sumber : Dewi Purnama Sari, Heri Hadi Saputra, Lalu Hamdian Affandi (2022) 5. orang tua/guru tidak
Kolaborasi Guru dan Orang Tua Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa komunikatif
Link : http://dx.doi.org/10.36312/jime.v8i1.2678 Diakses : 31 Agustus 2022 6. orang tua tidak datang saat di
undang ke sekolah
2. Nanat Fatah Natsir, Ade Aisyah, Hasbiyallah Hasbiyallah, Mahlil Nurul Ihsan 7. guru tidak mau melakukan
(2018) homevisite
faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan guru dan orang tua dalam 8. guru tidak mau menghubungi
mengembangkan mutu pendidikan anak di sekolah diantaranya : orang tua terlebih dahulu
1) komunikasi orang tua dan guru
2) hubungan dan kerjasama orang tua dan siswa
3) budaya sekolah
4) program kemitraan
Sumber : Nanat Fatah Natsir, Ade Aisyah, Hasbiyallah Hasbiyallah, Mahlil
Nurul Ihsan (2018) Mutu Pendidikan: Kerjasama Guru Dan Orang Tua
Link : https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/mudarrisuna/article/view/3315
Diakses : 31 Agustus 2022

3. Yuni Kartini (2020)


Faktor yang menghambat komunikasi antara guru dan orang tua siswa adalah
1) Kesibukan orang tua
2) Orang tua menganggap belajar dan prestasi anak adalah tanggung jawab
sekolah dan guru
3) Alat komunikasi
Sumber : Yuni Kartini (2020). Kerjasama Orang Tua Dan Gurudalam
Penyelenggaraan Pembelajaran Online Sebagai Upaya Pencegahan Virus Corona
Link : http://ejournal.stais.ac.id/index.php/qlm/article/view/22 Diakses : 1
September 2022

Wawancara
1. Kepala Sekolah
1) Adanya rasa canggung antara guru dan orang tua siswa
2) Orang tua tidak terlalu aktif terhadap kegiatan anaknya di sekolah
2. Pengawas Sekolah
1) Orang tua masih menganggap pembelajaran dan kehadiran menjadi
tanggung jawab guru
2) Kurangnya komunikasi antara guru dan orang tua siswa
3. Pakar
1) Banyak orang tua menganggap pembelajaran menjadi tanggung jawab
sekolah
2) Orang tua sibuk bekerja
4. Rekan Sejawat
1) Orang tua tidak komunikatif dengan sekolah
2) Adanya rasa canggung terhadap guru
5. Guru Wali Kelas
1) Masih sedikit orang tua siswa yang memiliki Handphone
2) Kurangnya kedekatan guru dan orang tua siswa
3) Orang tua siswa kurang memperhatikan kegiatan anaknya di sekolah

4 pemahaman/ Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan kajian literatur,


pemanfaatan 1. Indah Fajar Friani, Sulaiman, Mislinawati (2017) wawancara dengan beberapa
model-model Kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan model pembelajaran tematik sumber dan hasil observasi dan
pembelajaran diantaranya adalah pengamatan maka dapat saya
analisis penyebab Guru belum
inovatif 1) dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP )
mampu memahami dan
berdasarkan 2) guru kurang memahami langkah- langkah pembelajaran sesuai sintak yang menggunakan model – model
karakteristik ada pada model pembelajaran. pembelajaran inovatif adalah:
materi dan siswa. 3) guru kurang mampu dalam menstimulus siswa untuk menemukan sendiri
masalah yang ada pada materi pembelajaran 1. guru tidak mau mempelajari
Guru belum 4) pengelolaan dan pengawasan kelas guru kurang mampu mengarahkan siswa dan mencoba pembelajaran
inovatif
mampu yang kurang pintar untuk terlibat aktif dengan bekerjasama dalam kelompok 2. guru enggan keluar dari zona
memahami dan 5) terkendala dalam menyediakan alat dan bahan jika diperlukan dalam nyaman
menggunakan melakukan proyek 3. kurangnya informasi dan
model – model pelatihan bagi guru
6) guru kurang menyiasati waktu yang tersedia
4. guru belum terampil dalam
pembelajaran Sumber : Indah Fajar Friani, Sulaiman, Mislinawati(2017) Kendala Guru mengelola KBM
inovatif Dalammenerapkan Model Pembelajaran Pada Pembelajaran Tematik. Link : 5. kurangnya pengetahuan guru
https://media.neliti.com/media/publications/188143-ID-kendala-guru- tentang model pembelajaran
dalammenerapkan-model-pembe.pdf. Diakses : 31 Agustus 2022 inovatif
6. situasi dan kondisi setiap kelas
2. Feby Inggriyani, Nurul Fazriyah, Acep Roni Hamdani, Ayi Purbasari(2020) berbeda
beberapa permasalahan yang di hadapi guru diantaranya
1) pembelajaran masih monoton
2) RPP yang di buat masih konvensional
3) kurangnya kreativitas guru
4) penilaian belum mencerminkan penilaian berbasis HOTS
Feby Inggriyani, Nurul Fazriyah, Acep Roni Hamdani, Ayi Purbasari(2020).
Pendampingan Model Pembelajaran Inovatif menggunakan Kahoot Sebagai
Digital Game Based Learning di KKG Sekolah Dasar. Link :
https://ojs.unm.ac.id/pubpend/article/view/11992 Diakses : 31 Agustus 2022

3. Siti Rohmi Yuliati & Ika Lestari (2018)


Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pembuatan model pembelajaran
inovatis yaitu:
1) Pengetahuan awal guru terhadap model pembelajaran inovatif masih minim
2) Penyelenggaraan pelatihan penerapan model pembelajaran inovatif bagi
guru masih belum diikuti
3) Respon guru dalam mengikuti pelatihan penerapan model pembelajaran
inovatif merupakan umpan balik bagi penyelenggaraan pelatihan yang
belum diketahui
sumber : Siti Rohmi Yuliati & Ika Lestari(2018) Pelatihan Model-Model
Pembelajaran Inovatif Bagi Guru-Guru Sd Link:
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpsd/article/view/9267# Diakses : 31
Agustus 2022

Wawancara
1. Kepala Sekolah
1) Guru belum/tidak mau merubah/membuat model pembelajaran inovatif
2) Kemampuan guru dalam membuat model-model pembelajaran inovatif
belum memadai
2. Pengawas Sekolah
1) Guru enggan keluar dari zona nyaman
2) Tidak mau mempelajari dan mencoba model pembelajaran
3) Tidak membuat kelompok praktisi untuk membahas, mempelajari dan
memahami model pembelajaran
3. Pakar
1) Guru belum menguasai model – model pembelajaran inovatif
2) Kurangnya informasi dan peningkatan kompetensi yang difasilitasi oleh
sekolah atau pihak terkait
4. Rekan Sejawat
1) Situasi dan kondisi setiap kelas berbeda
2) Kurikulum yang berubah-ubah
3) Kurang informasi dan pelatihan
5. Guru Waka kurikulum
1) Kurangnya membaca buku tentang model – model pembelajaran
2) Guru belum terampil dalam mengelola KMB
3) Situasi dan kondisi setiap kelas yang berbeda
4) Guru cenderung menggunakan satu model pembelajaran untuk keseluruhan
materi

Materi terkait 1. Ida Nuraeni, Yunidar Yunidar, Asrianti Asrianti, Arum Pujiningtyas(2021) Setelah dilakukan kajian literatur,
5 Literasi numerasi, Kendala penyusunan soal HOTS disebabkan oleh empat faktor. wawancara dengan beberapa
Advanced 1) kurangnya sosialisasi tentang penyusunan soal HOTS sumber dan hasil observasi dan
material, 2) minimnya waktu bagi guru untuk menyusun soal HOTS karena sudah pengamatan maka dapat saya
banyak waktu yang dihabiskan untuk pembelajaran, serta membuat analisis penyebab Guru belum
miskonsepsi,
perangkat pembelajaran bisa membuat soal HOTS adalah:
HOTS. 3) sosialisasi dalam kegiatan seminar yang belum maksimal dalam
mengimplementasikan penyusunan soal HOTS kepada guru sehingga guru 1. Guru belum memahami cara
Guru belum bisa masih merasa kesulitan terhadap pokok-pokok apa saja yang menjadi acuan membuat soal HOTS
membuat soal khusu utnuk penyusunan soal HOTS 2. Minimnya sosialisasi cara
HOTS 4) kurangnya pengawasan dari sekolah maupun dari dinas pendidikan setempat membuat soal HOTS
terkait implementasi penyusunan soal HOTS oleh guru di sekolah. 3. Guru tidak mau mencoba
Sumber : Ida Nuraeni, Yunidar Yunidar, Asrianti Asrianti, Arum membuat soal HOTS
Pujiningtyas(2021) Pendampingan Penyusunan Soal Berbasis HOTS (Higher 4. Guru belum memahami
Order Thinking Skill) Sebagai Upaya Mewujudkan Literasi Link : taksonomi Bloom
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/jppm/article/view/16990# Diakses : 31
Agustus 2022

2. Rezi Ariawan, Zetriuslita, Radika Putra Anggara, Syania Vera Winanda (2022)
Penyebab guru yang kurang mampu dalam merancang instrument evaluasi yaitu:
1) masih terdapat para guru yang belum pernah mengikuti pelatihan atau
workshop yang berkaitan dengan penyusunan soal HOTS
2) masih terdapat guru yang belum memahami pentingnya soal HOTS bagi
peningkatan kecakapan siswa
3) sebagian besar para guru belum memahami bagaimana menyusun soal
HOTS
4) kesulitan yang dialami guru dalam menyusun soal HOTS beragam,
diantaranya
 sulit mengaitkan soal dengan dunia nyata
 sulit menentukan jenjang kognitif soal
 sulit dalam menentukan KI yang layak untuk di jadikan soal HOTS
 sulit dalam menentukan bahasa yang sesuai dengan perkembangan
kognitif siswa
 sulit dalam menentukan KKO taksonomi Bloomnya
 sulit dalam memilih materinya
Sumber : Rezi Ariawan, Zetriuslita, Radika Putra Anggara, Syania Vera
Winanda (2022) Pelatihan Penyusunan Soal Hots Bagi Guru Matematika
Link : http://altifani.org/index.php/altifani/article/view/207 Diakses : 31 Agustus
2022

3. Aripin Ipin (2018)


Guru secara umum masih mengalami kesulitan dalam memberi soal-soal berpikir
kritis yaitu :
1) keterbatasan waktu yang dimiliki guru untuk menyusun soal - soal tersebut
2) guru kurang memahami langkah-langkah untuk menyusun soal-soal berpikir
kritis.
Sumber : Aripin Ipin (2018) Pengembangan Soal-Soal Pilihan Ganda untuk
Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Konsep Sistem Regulasi
Manusia untuk Jenjang SMA Link :
https://jurnal.biounwir.ac.id/index.php/mangiferaedu/article/view/10 Diakses :
31 Agustus 2022

Wawancara
1. Kepala Sekolah
1) Guru belum memahami cara membuat soal HOTS
2) Minimnya sosialisasi cara membuat soal HOTS kepada guru
3) Rendahnya motivasi guru untuk mengupgrade kemampuan
2. Pengawas Sekolah
1) Guru belum memahami taksonomi Bloom
2) tidak mau mencoba dan melakukan pembiasaan membuat soal HOTS
3. Pakar
1) Guru belum memahami taksonomi bloom
2) Guru kesulitan melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan
kemampuan HOTS siswa
3) Proses evaluasi pun menjadi tidak memungkinkan di buat soal HOTS
4. Rekan Sejawat
1) Pemahaman tentang HOTS masuh kurang
2) Kurangnya pelatihan pembuatan soal HOTS
5. Guru Waka Kurikulum
1) Pendalaman Materi tentang HOTS belum menyeluruh
2) Selalu menggunakan soal biasa
3) Kurangnya kemauan memahami soal-soal HOTS

6 pemanfaatan 1. Euis Mukaromah(2020) Setelah dilakukan kajian literatur,


teknologi/ inovasi Menyebutkan Hambatan-hambatan pemanfaatan Teknologi Informasi dan wawancara dengan beberapa
dalam Komunikasi (TIK) dalam meningkatkan gairah belajar siswa adalah: sumber dan hasil observasi dan
pembelajaran. 1) sarana prasarana yang belum lengkap pengamatan maka dapat saya
2) kemampuan dan motivasi untuk memanfaatkan TIK siswa dan guru yang analisis penyebab Mayoritas guru
masih rendah belum memanfaatkan teknologi
Mayoritas guru 3) terbatasnya waktu TIK dalam pembelajaran adalah:
belum Sumber : Euis Mukaromah(2020) Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
memanfaatkan Komunikasi dalam Meningkatkan Gairah Belajar Siswa Link : 1. Kemampuan guru yang terbatas
teknologi TIK https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/ijemar/article/view/4381/3450 Diakses : 31 2. sarana dan prasarana yang
dalam Agustus 2022 terbatas
pembelajaran 3. guru tidak mau menggunakan
2. Remon Lapisa, Irma Y.B, Milana dan Ahmad Arif(2019) teknologi TIK
Pengunaan TIK sebagai alat bantu kegiatan belajar mengajar belum optimal ini 4. guru hanya menggunakan buku
disebabkan oleh sebagai sumper pembelajaran
1) rendahnya kemampuan guru dalam penguasaan eknologi informasi dan
koumnikasi.
2) tidak tersedianya infrastruktur TIK yang memadai di sekolah
Sumber : Remon Lapisa, Irma Y.B, Milana dan Ahmad Arif(2019). Review
Implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Kegiatan
Pembelajaran Link : http://jptk.ppj.unp.ac.id/index.php/jptk/article/view/60#
Diakses : 31 Agustus 2022

3. Hasrah (2019)
kendalah penerapan TIK di bidang pendidikan antara lain
1) miniknya fasilitas TIK demi menunjang proses belajar mengajar
2) penggunaan fasilitas harus antri dan bergantian
3) tidak terawatnya alat TIK karena sudah berumur
4) beberapa alat rusak
5) laptop yang masih terbatas
Sumber : Hasrah (2019). pemanfaatan Teknologi Komunikasi dan Informasi
dalam Pembelajaran PKN. Link : https://ojs.unm.ac.id/pir/article/view/10002
Diakses : 1 September 2022

Wawancara
1. Kepala Sekolah
1) Kemampuan guru dalam menggunakan teknologi TIK masih rendah
2) Sarana dan prasarana yang belum memadai
2. Pengawas Sekolah
1) Guru tidak mau menggunakan alat TIK
2) Fasilitas penunjang masih kurang
3. Pakar
1) Sarana prasarana yang belum memadai
2) Kompetensi guru belum mampu menggunakan TIK dengan optimal
4. Rekan Sejawat
1) Kemampuan dalam menggunakan alat TIK masih rendah
2) Sarana prasarana masih kurang
5. Guru B. Indonesia
1) Kurangnya sarana dan prasaranama di sekolah
2) Pengetahuan guru tentang teknologi TIK yang terbatas

Dokumentasi Hasil Wawancara

Anda mungkin juga menyukai