Masalah yang
Analisis eksplorasi penyebab
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
masalah
diidentifikasi
1 Pedagogik Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan kajian literatur,
1. Lukita, D., & Sudibjo, N. (2021). tiga variabel yang dianggap memiliki wawancara dengan beberapa
Peserta didik pengaruh terhadap motivasi belajar siswa, sumber dan hasil observasi dan
masih memiliki peran orang tua selama mendampingi pembelajaran siswa pengamatan maka dapat saya
motivasi belajar kreativitas guru dalam merancang maupun mengelola pembelajaran
analisis penyebab rendahnya
minat belajar siswa.
yang rendah motivasi belajar peserta didik
2. Menurut Astrid (2019) menyatakan bahwa untuk membentuk motivasi belajar
akan dipengaruhi oleh : adalah:
faktor keinginan yang ada dalam dirinya sendiri seperti keinginan untuk 1. Siswa tidak menyukai dan
berhasil maupun adanya rasa kebutuhan menganggap sulit mata
faktor dari luar dirinya seperti dari lingkungan dan suasana belajar yang pelajaran tertentu
membentuk sebuah keinginan untuk belajar dan mendapatkan ilmu. 2. Siswa tidak memiliki impian,
Sumber : Lukita, D., & Sudibjo, N. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempoengaruhi tujuan untuk di capai
Motivasi Belajar Siswa Di Era Pandemi Covid-19. Link : https://uia.e-
3. Pembelajaran tidak bervariasi
journal.id/akademika/article/1271 Diakses : 31 Agustus 2022
masih bersifat teacher center
3. Sri Wahyuni Naibaho, Rahmatika Elindra, Eva Yanti Siregar (2021) 4. Lemahnya motivasi siswa dalam
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa yaitu: belajar
Cita – cita atau aspirasi 5. Siswa memiliki masalah baik di
Kondisi Siswa rumah, teman dan sekolah
Kemampuan Siswa
Kondisi lingkungan siswa
.
Unsur-unsur dinamis dalam belajar
Upaya guru dalam membelajarkan siswa
Sumber : Sri Wahyuni Naibaho, Rahmatika Elindra, Eva Yanti Siregar (2021).
Analisis Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar Siswa. Link :
http://journal.ipts.ac.id/index.php/MathEdu/article/view/2596
Wawancara
1. Kepala Sekolah
1) Siswa tidak menyukai mata pelajaran tertentu
2) Siswa tidak menyukai cara mengajar guru
3) Lemahnya motivasi di dalam diri siswa
4) Siswa yang bermasalah sejak dari rumah
5) Pergaulan yang salah
2. Pengawas Sekolah
1) Kurang mampunya guru mengkondisikan peserta didik di dalam kelas
2) Model pembelajaran yang kurang inovatif dan konseptual mendekatkan
materi dengan kenyataan
3. Pakar
1) Siswa yang menganggap mata pelajaran itu sulit
2) Pembelajaran masih bersifat teacher center
3) Guru belum menggunakan model pembelajaran yang bervariasi
4) Guru belum memanfaatkan media pembelajaran secara opitimal
5) Siswa belum memperoleh pengalaman belajar menantang
4. Rekan Sejawat
1) Lingkungan keluarga yang kurang mendukung
2) Peserta didik tidak percaya diri
3) Kecanduan Smartphone
5. Guru PAI
Faktor yang mempengaruhi Peserta didik masih memiliki motivasi belajar yang
rendah
1) Siswa tidak memiliki impian dan cita – cita yang jelas
2) Siswa tidak percaya diri dan merasa tidak pintar
3) Faktor kemajuan teknologi, siswa sekarang lebih tahan (mampu bertahan) 5
jam bermain game daripada 1 jam belajar di kelas
Wawancara
1. Kepala Sekolah
1) Kurangnya motivasi siswa
2) Sarana yang kurang memadai
3) Faktor dari lingkungan sekitar
2. Pengawas Sekolah
1) Kurangnya pembiasaan siswa dalam membaca
2) Kurangnya buku penunjang pembelajaran
3. Pakar
1) Pembiasaan budaya literasi yang belum optimal
2) Media literasi siswa yang kurang menarik/belum ada
4. Rekan Sejawat
1) Kurangnya kegiatan literasi
2) Membaca dianggap tidak menyenangkan
5. Guru B. Indonesia
1) Lingkungan adalah hal yang sangat mempengaruhi dalam kehidupan
seseorang, dimana kepribadian dan pola fikir seseorang akan terbentuk dari
lingkungannya
2) Perkembangan teknologi yang mempengaruhi ninat siswa dalam membaca
3) Sarana yang kurang memadai
4) kurangnya motivasi siswa untuk membaca
Wawancara
1. Kepala Sekolah
1) Siswa tidak menyukai mapel matematika
2) Siswa tidak bisa mengungat rumus-rumus
3) Faktor lingkungan sekitar
2. Pengawas Sekolah
1) Siswa diawali bahwa matematika itu sulit
2) Harus silakukan pembiasaan pembelajaran matematika
3. Pakar
1) Siswa menganggap pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit
2) Minat siswa dalam pembelajaran matematika yang kurang
4. Rekan Sejawat
1) Minat terhadap mata pelajaran rendah
2) Kurang mengingat rumus
3) Tidak paham simbol-simbol matematika
5. Guru Matematika
1) Siswa kurang terampil dalam mengenal tanda paca operasi matematika
2) Siswa kurang menghafal bilangan pada operasi perkalian
3) Siswa kurang terampil membedakan antara positif dan negatif
Wawancara
1. Kepala Sekolah
1) Keterbatasan kemampuan siswa
2) Sulitnya beradaptasi dengan lingkungan sekitar
3) Komunikasi yang terhambat
2. Pengawas Sekolah
1) Sulitnya komunikasi dengan peserta didik berkebutuhan khusus
3. Pakar
1) Siswa berkebutuhan khusus tidak/kurang percaya diri
2) Komunikasi antara guru dan siswa sulit, apalagi bagi guru yang tidak
berpengalaman
4. Rekan Sejawat
1) Komunikasi terbatas
2) Alat bantu terbatas
3) Guru tidak memiliki pengalaman
5. Guru Wali Kelas
1) Sulitnya komunikasi antara guru dan siswa berkebutuhan khusus
2) Siswa berkebutuhan khusus memiliki rasa cemas dan malu
Wawancara
1. Kepala Sekolah
1) Adanya rasa canggung antara guru dan orang tua siswa
2) Orang tua tidak terlalu aktif terhadap kegiatan anaknya di sekolah
2. Pengawas Sekolah
1) Orang tua masih menganggap pembelajaran dan kehadiran menjadi
tanggung jawab guru
2) Kurangnya komunikasi antara guru dan orang tua siswa
3. Pakar
1) Banyak orang tua menganggap pembelajaran menjadi tanggung jawab
sekolah
2) Orang tua sibuk bekerja
4. Rekan Sejawat
1) Orang tua tidak komunikatif dengan sekolah
2) Adanya rasa canggung terhadap guru
5. Guru Wali Kelas
1) Masih sedikit orang tua siswa yang memiliki Handphone
2) Kurangnya kedekatan guru dan orang tua siswa
3) Orang tua siswa kurang memperhatikan kegiatan anaknya di sekolah
Wawancara
1. Kepala Sekolah
1) Guru belum/tidak mau merubah/membuat model pembelajaran inovatif
2) Kemampuan guru dalam membuat model-model pembelajaran inovatif
belum memadai
2. Pengawas Sekolah
1) Guru enggan keluar dari zona nyaman
2) Tidak mau mempelajari dan mencoba model pembelajaran
3) Tidak membuat kelompok praktisi untuk membahas, mempelajari dan
memahami model pembelajaran
3. Pakar
1) Guru belum menguasai model – model pembelajaran inovatif
2) Kurangnya informasi dan peningkatan kompetensi yang difasilitasi oleh
sekolah atau pihak terkait
4. Rekan Sejawat
1) Situasi dan kondisi setiap kelas berbeda
2) Kurikulum yang berubah-ubah
3) Kurang informasi dan pelatihan
5. Guru Waka kurikulum
1) Kurangnya membaca buku tentang model – model pembelajaran
2) Guru belum terampil dalam mengelola KMB
3) Situasi dan kondisi setiap kelas yang berbeda
4) Guru cenderung menggunakan satu model pembelajaran untuk keseluruhan
materi
Materi terkait 1. Ida Nuraeni, Yunidar Yunidar, Asrianti Asrianti, Arum Pujiningtyas(2021) Setelah dilakukan kajian literatur,
5 Literasi numerasi, Kendala penyusunan soal HOTS disebabkan oleh empat faktor. wawancara dengan beberapa
Advanced 1) kurangnya sosialisasi tentang penyusunan soal HOTS sumber dan hasil observasi dan
material, 2) minimnya waktu bagi guru untuk menyusun soal HOTS karena sudah pengamatan maka dapat saya
banyak waktu yang dihabiskan untuk pembelajaran, serta membuat analisis penyebab Guru belum
miskonsepsi,
perangkat pembelajaran bisa membuat soal HOTS adalah:
HOTS. 3) sosialisasi dalam kegiatan seminar yang belum maksimal dalam
mengimplementasikan penyusunan soal HOTS kepada guru sehingga guru 1. Guru belum memahami cara
Guru belum bisa masih merasa kesulitan terhadap pokok-pokok apa saja yang menjadi acuan membuat soal HOTS
membuat soal khusu utnuk penyusunan soal HOTS 2. Minimnya sosialisasi cara
HOTS 4) kurangnya pengawasan dari sekolah maupun dari dinas pendidikan setempat membuat soal HOTS
terkait implementasi penyusunan soal HOTS oleh guru di sekolah. 3. Guru tidak mau mencoba
Sumber : Ida Nuraeni, Yunidar Yunidar, Asrianti Asrianti, Arum membuat soal HOTS
Pujiningtyas(2021) Pendampingan Penyusunan Soal Berbasis HOTS (Higher 4. Guru belum memahami
Order Thinking Skill) Sebagai Upaya Mewujudkan Literasi Link : taksonomi Bloom
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/jppm/article/view/16990# Diakses : 31
Agustus 2022
2. Rezi Ariawan, Zetriuslita, Radika Putra Anggara, Syania Vera Winanda (2022)
Penyebab guru yang kurang mampu dalam merancang instrument evaluasi yaitu:
1) masih terdapat para guru yang belum pernah mengikuti pelatihan atau
workshop yang berkaitan dengan penyusunan soal HOTS
2) masih terdapat guru yang belum memahami pentingnya soal HOTS bagi
peningkatan kecakapan siswa
3) sebagian besar para guru belum memahami bagaimana menyusun soal
HOTS
4) kesulitan yang dialami guru dalam menyusun soal HOTS beragam,
diantaranya
sulit mengaitkan soal dengan dunia nyata
sulit menentukan jenjang kognitif soal
sulit dalam menentukan KI yang layak untuk di jadikan soal HOTS
sulit dalam menentukan bahasa yang sesuai dengan perkembangan
kognitif siswa
sulit dalam menentukan KKO taksonomi Bloomnya
sulit dalam memilih materinya
Sumber : Rezi Ariawan, Zetriuslita, Radika Putra Anggara, Syania Vera
Winanda (2022) Pelatihan Penyusunan Soal Hots Bagi Guru Matematika
Link : http://altifani.org/index.php/altifani/article/view/207 Diakses : 31 Agustus
2022
Wawancara
1. Kepala Sekolah
1) Guru belum memahami cara membuat soal HOTS
2) Minimnya sosialisasi cara membuat soal HOTS kepada guru
3) Rendahnya motivasi guru untuk mengupgrade kemampuan
2. Pengawas Sekolah
1) Guru belum memahami taksonomi Bloom
2) tidak mau mencoba dan melakukan pembiasaan membuat soal HOTS
3. Pakar
1) Guru belum memahami taksonomi bloom
2) Guru kesulitan melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan
kemampuan HOTS siswa
3) Proses evaluasi pun menjadi tidak memungkinkan di buat soal HOTS
4. Rekan Sejawat
1) Pemahaman tentang HOTS masuh kurang
2) Kurangnya pelatihan pembuatan soal HOTS
5. Guru Waka Kurikulum
1) Pendalaman Materi tentang HOTS belum menyeluruh
2) Selalu menggunakan soal biasa
3) Kurangnya kemauan memahami soal-soal HOTS
3. Hasrah (2019)
kendalah penerapan TIK di bidang pendidikan antara lain
1) miniknya fasilitas TIK demi menunjang proses belajar mengajar
2) penggunaan fasilitas harus antri dan bergantian
3) tidak terawatnya alat TIK karena sudah berumur
4) beberapa alat rusak
5) laptop yang masih terbatas
Sumber : Hasrah (2019). pemanfaatan Teknologi Komunikasi dan Informasi
dalam Pembelajaran PKN. Link : https://ojs.unm.ac.id/pir/article/view/10002
Diakses : 1 September 2022
Wawancara
1. Kepala Sekolah
1) Kemampuan guru dalam menggunakan teknologi TIK masih rendah
2) Sarana dan prasarana yang belum memadai
2. Pengawas Sekolah
1) Guru tidak mau menggunakan alat TIK
2) Fasilitas penunjang masih kurang
3. Pakar
1) Sarana prasarana yang belum memadai
2) Kompetensi guru belum mampu menggunakan TIK dengan optimal
4. Rekan Sejawat
1) Kemampuan dalam menggunakan alat TIK masih rendah
2) Sarana prasarana masih kurang
5. Guru B. Indonesia
1) Kurangnya sarana dan prasaranama di sekolah
2) Pengetahuan guru tentang teknologi TIK yang terbatas