Anda di halaman 1dari 23

Nama : ADE LAELISSIYAMAH, S.

T
NPM : 229012495219
Instansi : SMKS YABUJAH SEGERAN

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi


No.
diidentifikasi masalah penyebab masalah
1 1.1 Pedagogik Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan
Peserta didik analisis terhadap hasil
1.1.1 Febriana, Dea Fransisca (2021): kajian literatur dan
masih memiliki Faktor penyebab rendahnya hasil wawancara, serta
semangat belajar motivasi peserta didik dapat dikonfirmasi melalui
yang rendah dilihat dari beberapa faktor, observasi dapat
khususnya diantaranya: diketahui bahwa
dalam a. Peserta didik sulit memahami penyebab peserta
materi dan seringkali materi didik masih memiliki
memahami semangat belajar yang
yang di ajarkan kurang jelas;
materi pada b. Peserta didik banyak rendah khususnya
mata pelajaran menyepelekan waktu yang dalam memahami
Produktif TKJ. diberikan oleh pendidik materi saya adalah:
sehingga ketika untuk 1. Kurangnya
memahami materi sulit untuk tanggung jawab
mereka pahami; dari siswa dalam
c. Peserta didik banyak dikejar
belajar.
tugas dari mata pelajaran
yang lainnya sehingga mereka 2. Siswa lebih
tidak antusias dan tidak banyak bermain
semangat mengerjakan tugas game online
yang sudah terlalu banyak; atau sosial
d. Peserta didik sulit untuk media
memahami materi yang
diberikan oleh pendidik dibandingkan
karena tidak ada motivasi dengan belajar
peserta didik untuk belajar disekolah atau
mereka hanya mendahulukan dirumah.
hal lain diluar konteks 3. Siswa cenderung
pembelajaran dan tidak siap
dengan kegiatan belajar mengikuti
mengajar berlangsung; teman-temannya
e. Peserta didik yang malas yang malas
belajar, yang sedang sakit, dibandingkan
atau peserta didik yang tidak belajar bersama.
suka dengan pelajarannya;
4. Kurangnya
f. Interaksi pendidik dengan
peserta didik hanya sebatas bimbingan dan
materi dan tugas saja. motivasi belajar
dari orang tua
1.1.2 Alfiah, Suciani (2020): dirumah.
Penyebab rendahnya motivasi
belajar dalam pembelajaran IPS
pada peserta didik kelas V SD
Negeri Tegalrejo No.98 Surakarta
adalah:
a. Tuntutan untuk
mempelajari materi yang
banyak;
b. Rasa malu yang tinggi,
c. Kegiatan belajar yang kurang
Nama : ADE LAELISSIYAMAH, S.T
NPM : 229012495219
Instansi : SMKS YABUJAH SEGERAN

menarik;
d. Kurang menyerap materi
karena siswa malas
mengulang membaca;
e. Mengeluh, merasa tertekan
karena materi harus
banyak dibaca;
f. Motivasi belajar rendah
karena metode mengajar guru
kurang menarik.

BUKU: Strategi Dalam Meningkatkan


Semangat Belajar Siswa.
1.1.3 Wasono, Bening Samudra
Bayu (2021): Kendala-kendala
dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa meliputi:
a. Pribadi siswa, minat dan
semangat belajarnya minim,
karena kesadaran dan
ketertarikan yang kurang
akan pentingnya belajar yang
mereka lalui.
b. Ekonomi keluarga,
berpengaruh sekali dengan
motivasi belajar siswa yang
dapat menyebabkan siswa
menjadi pesimis dalam
mengikuti belajar disekolah.
c. Fasilitas belajar, jika fasilitas
lengkap maka semangat
belajar makin meningkat.
d. Lingkungan dan pergaulan
dengan teman, faktor teman
sangat berpengaruh apabila
temannya malas bisa juga
membuat mereka malas.
e. Metode pengajaran guru, jika
siswa tidak menyukai metode
penyampaian guru maka
mereka akan malas dan
memilih tidur dibandingkan
mengikuti kegiatan pelajaran.

Hasil Wawancara:

1. Pakar
Ibu Siti Yuliana Seventika, M.Pd
(Dosen STKIP Padhaku Segeran
Juntinyuat Indramayu)
“Semangat belajar yang rendah
dikarenakan siswa lebih banyak
bermain bersama teman-temannya,
siswa cenderung lebih mengikuti
teman yang malas dibandingkan
teman yang rajin di sekolah,
Nama : ADE LAELISSIYAMAH, S.T
NPM : 229012495219
Instansi : SMKS YABUJAH SEGERAN

sehingga perlu adanya bimbingan


dari orang tua dirumah.”
2. Pengawas SMKS Yabujah Segeran
“Siswa kurang berminat dalam
belajar dikarenakan sering bermain
handphone, siswa lebih suka
bermain game online maupun sosial
media sehingga fokus mereka
terhadap belajar menjadi rendah
dan tidak bersemangat lagi, untuk
itu pentingnya guru memberikan
bimbingan kepada siswa tersebut.”
3. Kepala Sekolah
Bapak Faizin, M.M (WAKA
Kurikulum SMK Yabujah Segeran)
“Kurangnya semangat siswa dalam
belajar menunjukkan adanya hal-
hal yang harus di evaluasi dalam
proses pembelajaran, entah itu dari
1.2 Literasi segi pembelajaran maupun dari segi Setelah dilakukan
Peserta didik siswa yang harus lebih giat lagi analisis terhadap hasil
dalam pembelajaran disekolah.” kajian literatur dan
belum maksimal 4. Guru hasil wawancara, serta
dalam Bapak Winaryo, S.Pd (Guru dikonfirmasi melalui
memanfaatkan Produktif TKJ & Wali Kelas 12) observasi dapat
perpustakaan “Kurang memadai fasilitas untuk diketahui bahwa
sekolah untuk menunjang pembelajaran dirumah penyebab belum
membuat semangat belajar siswa maksimal dalam
mencari sumber menjadi rendah hal ini sejalan memanfaatkan
referensi belajar dengan pendapatan orang tua siswa perpustakaan sekolah
khususnya pada yang kurang untuk menyediakan untuk mencari
mata pelajaran fasilitas pembelajaran dirumah.” sumber referensi
Produktif TKJ. 5. Teman Sejawat belajar siswa saya
Ibu Nur’afifah, S.Pd (Guru Sejarah adalah:
Indonesia SMKS Yabujah Segeran) 1. Kurangnya
“Siswa memiliki semangat belajar minat baca
yang rendah karena kurangnya
kesadaran diri untuk mengikuti
siswa dalam
pembelajaran di kelas, siswa dalam mencari materi
motivasi dirinya tidak memiliki cita- belajar di
cita atau impian yang jelas dan perpustakaan.
kurang merasa pintar sehingga 2. Siswa lebih suka
perlu adanya bimbingan dari guru.”
membaca
1.2.1 Hikmah, Nurul (2020): melalui gawai
Rendahnya minat membaca dibandingkan ke
siswa di perpustakaan sekolah perpustakaan.
dipengaruhi oleh faktor Internal 3. Siswa malas
dan eksternal. Faktor internal datang ke
meliputi: (a) Kemampuan
membaca, (b) Kebutuhan
perpustakaan
psikologis, (c) Sikap, (d) Usia, pada jam
dan (e) Jenis kelamin. istirahat atau
Sedangkan faktor eksternal jam kosong dan
meliputi: (a) Orang Tua, (b) lebih memilih
Belum tersedianya bahan bacaan
yang sesuai, (c) Pengaruh teman
mengobrol
Nama : ADE LAELISSIYAMAH, S.T
NPM : 229012495219
Instansi : SMKS YABUJAH SEGERAN

sebaya, (d) Guru, (e) Televisi dan dengan teman-


film, (f) Kelompok etnis. temannya.
1.2.2 Muhtadien, Sabilal dan
Krismayani, Ika (2019): Faktor-
4. Untuk
faktor yang mempengaruhi sementara
rendahnya minat kunjung siswa belum adanya
ke perpustakaan yaitu faktor penjaga
internal dan faktor eksternal. perpustakaan,
Faktor internal disebabkan oleh
kurangnya rasa cinta siswa
sehingga tidak
terhadap perpustakaan dan ada minat siswa
kesibukan siswa pada jam untuk ke
istirahat atau jam kosong. Faktor perpustakaan.
eksternalnya berasal dari kurang
memadainya sarana dan
prasarana seperti ruangnya yang
kurang luas, udara yang panas
ketika di dalam ruangan, serta
penataan perabotan yang
membuat kesan ruangan
menjadi sempit, pelayanan yang
diberikan pustakawan kurang
ramah, lingkungan keluarga
siswa yang tidak membiasakan
siswa untuk membaca dan
mengunjungi perpustakaan,
ditambah dengan kemajuan
teknologi yang memberi
kemudahan dalam mencari
informasi membuat siswa malas
datang ke perpustakaan.

BUKU: Kegemaran Membaca di


Perpustakaan dan Prestasi Belajar
Anak.
1.2.3 Marsetyaningsih, Herlina
(2019): Pada umumnya anak-
anak belum mempunyai
kesadaran yang tinggi dalam
memanfaatkan perpustakaan
sekolah, karena mereka
beranggapan bahwa buku-buku
bacaan dalam perpustakaan
hanya sebagai bacaan tambahan
saja, sehingga dalam hal ini
mereka cenderung bersikap
seenaknya dan semaunya sendiri
dalam memanfaatkan
perpustakaan sekolah dalam arti
bila terpaksa dan mau membaca
mereka pinjam, sebaliknya bila
malas dan tidak begitu memaksa
mereka tidak mau membaca
buku perpustakaan sekolah.
Nama : ADE LAELISSIYAMAH, S.T
NPM : 229012495219
Instansi : SMKS YABUJAH SEGERAN

Hasil Wawancara:

1. Pakar
Ibu Siti Yuliana Seventika, M.Pd
(Dosen STKIP Padhaku Segeran
Juntinyuat Indramayu)
“Faktor siswa belum maksimal
dalam memanfaatkan perpustakaan
sekolah untuk mencari sumber
referensi belajar karena belum
adanya minat baca dari diri sendiri,
sehingga harus diberi tugas dahulu
oleh guru untuk ke perpustakaan,
baru mereka datang kesana. Hal ini
menjadi evaluasi guru untuk terus
memberikan bimbingan bahwa
perpustakaan itu penting sebagai
sumber belajar dan pengetahuan.”
2. Pengawas SMKS Yabujah Segeran
Faktor siswa belum maksimal
dalam memanfaatkan perpustakaan
a. Sebagian besar sekolah belum
memiliki tenaga pengelola
perpustakaan yang tetap
b. Perpustakaan belum difungsikan
1.3 Numerasi sebagai penyedia sumber belajar
Peserta didik belum c. Isi buku-buku penunjang belum
memiliki sesuai kebutuhan belajar Setelah dilakukan
kemampuan 3. Kepala Sekolah analisis terhadap hasil
berpikir kritis dalam Bapak Faizin, M.M (WAKA kajian literatur dan
menyelesaikan Kurikulum SMK Yabujah Segeran) hasil wawancara, serta
perhitungan seperti “Faktor penghambatnya itu karena dikonfirmasi melalui
IP Address, Subnet keterbatasan buku-buku itu sudah observasi dapat
mask dan Net ID di jelas, permasalahannya kenapa kita diketahui bahwa
mata pelajaran tidak menambah buku referensi penyebab peserta
Produktif TKJ. karena kurikulum berubah. Siswa didik belum memiliki
ketika membaca buku lebih kemampuan berpikir
menyukai buku cerita atau novel kritis dalam
dibandingkan buku paket atau menyelesaikan
pembelajaran dan sekarang di perhitungan adalah:
sekolah kita untuk petugas 1. Kurang
perpustakaan tidak ada, jadi tidak memahami
ada yang menjaga dan tutup
sementara menunggu penjaga
materi yang
perpustakaan yang baru datang.” sedang
4. Guru diajarkan.
Bapak Winaryo, S.Pd (Guru 2. Siswa tidak
Produktif TKJ & Wali Kelas 12) memperhatikan
“Faktor penghambatnya yaitu
masih kurangnya koleksi buku-
guru dikelas.
buku, kurangnya petugas 3. Siswa malu
perpustakaan dan siswa lebih untuk bertanya.
menyukai praktek langsung 4. Siswa belum
dibandingkan membaca buku mampu
berlembar-lembar diperpustakaan.”
menyimpulkan
Nama : ADE LAELISSIYAMAH, S.T
NPM : 229012495219
Instansi : SMKS YABUJAH SEGERAN

materi pelajaran
menggunakan
5. Teman Sejawat kalimat sendiri.
Bapak Rosyidin, S.Kom
(Guru Produktif TKJ)
“Faktor siswa jarang ke
perpustakaan karena perpustakaan
lebih banyak tutup sehingga siswa
ingin ke perpustakaan untuk
meminjam buku atau membaca
buku juga susah, terus minat baca
siswa kurang karena sekarang
semua sudah bisa dicari di internet
untuk materi belajar di kelas”.

1.3.1 Putro, Setiadi Cahyono dkk


(2021): Materi pengalamatan IP
address dipilih karena siswa
masih banyak yang mengalami
kesulitan dalam mengerjakan
soal permasalahan yang
diberikan. Kesulitan tersebut
biasanya terjadi pada proses
penggunaan IP kelas,
subnetmask, serta
subnettingnya. Selain itu,
banyak siswa yang kurang
mampu menyelesaikan
permasalahan sesuai dengan
tahapan penyelesaian soal yang
diberikan. Akibatnya membuat
kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah masih
rendah. Kemampuan problem
solving yang rendah dapat
mempengaruhi kriteria
ketuntasan belajar siswa.

1.3.2 Suriati, Arista dkk (2021):


Permasalahan yang dihadapi
dalam menyelesaikan
perhitungana antara lain:
a. Siswa sulit menjawab soal-
soal uraian yang diberikan,
sulit mengajukan pertanyaan
pada materi yang sudah
diajarkan, dan sulit
memberikan alasan dalam
menjawab pertanyaan.
b. Siswa masih sulit untuk
menganalisis, menentukan
rumus pada persoalan yang
telah diberikan serta belum
sanggup menguraikan suatu
alasan yang tepat. Jadi,
kemampuan berpikir kritis
masih sulit dikuasai siswa
Nama : ADE LAELISSIYAMAH, S.T
NPM : 229012495219
Instansi : SMKS YABUJAH SEGERAN

diantaranya analisis,
interpretasi, dan evaluasi.
Hasil Wawancara:

1. Pakar
Ibu Siti Yuliana Seventika, M.Pd
(Dosen STKIP Padhaku Segeran
Juntinyuat Indramayu)
“Siswa masih kurang dalam
memecahkan masalah yang
diberikan oleh guru, karena siswa
lebih banyak menerima materi
sehingga membuat siswa kurang
berperan aktif didalam kelas.”
2. Pengawas SMKS Yabujah Segeran
“Sebagian siswa dalam
pembelajaran cenderung tidak
memperhatikan penjelasan yang
diberikan guru, akibatnya siswa
tidak dapat menjawab pertanyaan
yang diberikan. Hal tersebut
menyebabkan rendahnya hasil
belajar siswa dalam mengikuti
pembelajaran dengan baik.”
3. Kepala Sekolah
Bapak Faizin, M.M (WAKA
Kurikulum SMK Yabujah Segeran)
“Harus adanya evaluasi dari guru
dimana siswa harus lebih berperan
aktif dikelas dan bisa memecahkan
masalah dari materi yang sedang
dibahas. Siswa kurang
memperhatikan apa yang dijelaskan
guru, mungkin karena
penyampaian materi yang harus
lebih menyenangkan lagi dan siswa
masih rendah dalam pemahaman
materi yang diajarkan dikelas.”
4. Guru
Bapak Winaryo, S.Pd (Guru Mapel
Produktif TKJ & Wali Kelas 12)
“Materi pembelajaran yang perlu
dihafalkan saja siswa masih
kesulitan apalagi ketika diminta
untuk memecahkan sebuah
masalah, sehingga jelas siswa
masih merasa kesulitan dan ketika
diberikan tugas kelompok untuk
mengkaji materi, siswa cenderung
menjelaskan kembali bukan dengan
pemikirannya tetapi dengan
kalimat-kalimat yang hampir sama
persis dengan yang ada pada
sumber buku yang mereka
gunakan. Pada akhir pembelajaran
siswa juga belum mampu
menyimpulkan materi pelajaran
Nama : ADE LAELISSIYAMAH, S.T
NPM : 229012495219
Instansi : SMKS YABUJAH SEGERAN

yang telah dipelajari. Pada saat


akhir pelajaran guru mencoba
bertanya tentang kesimpulan apa
yang dapat diambil pada setiap
materinya, siswa tidak dapat
menyebutkannya dan siswa hanya
bisa mengulang kembali beberapa
kalimat yang berisi tentang materi
yang baru saja diajarkan, tetapi
bukan merupakan kesimpulan
hanya berupa pengulangan saja.”
5. Teman Sejawat
Bapak Rosyidin, S.Kom
(Guru Mapel Produktif TKJ)
Siswa masih kurang dalam
memecahkan masalah yang
diberikan oleh guru, faktornya
antara lain:
a. Siswa kurang fokus saat
pelajaran berlangsung
b. Pemahaman materi siswa masih
rendah
c. Siswa malu bertanya
d. Siswa lebih suka dijelaskan guru
dibanding memecahkan masalah
e. Siswa kurang memperhatikan
saat guru memberikan materi.
2 Peserta didik Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan
kesulitan dalam analisis terhadap hasil
belajar untuk 1. Tatontos, Diandra Sutria (2022): kajian literatur dan
Layanan bimbingan belajar dapat hasil wawancara, serta
memahami materi memecahkan kesulitan belajar bagi dikonfirmasi melalui
yang memiliki siswa yang lambat belajar di kelas observasi dapat
banyak langkah antara kain: diketahui bahwa
atau instruksi a. Siswa tidak konsentrasi penyebab kesulitan
mengikuti kegiatan karena lelah dalam belajar untuk
khususnya dalam memahami materi
dan mengantuk.
mata pelajaran b. Siswa cenderung pasif dan yang memiliki banyak
Produktif TKJ. proses belajar siswa tidak langkah atau
maksimal. instruksi siswa saya
c. Keikutsertaan siswa dalam adalah:
proses layanan bimbingan 1. Kurang
belajar belum efektif. konsentrasi
dalam mengikuti
2. Utari, Dian Rizky dkk (2019): kegiatan dikelas.
Kesulitan belajar siswa meliputi 2. Kemampuan
kesulitan memahami konsep, siswa dalam
kesulitan dalam keterampilan, dan
kesulitan memecahkan masalah.
memahami
Faktor yang menyebabkan pelajaran dikelas
kesulitan belajar berasal dari faktor kurang baik.
internal dan faktor eksternal. 3. Kurangnya
Faktor internal berasal dari siswa dukungan dan
meliputi IQ atau intelegensi, sikap
siswa dalam belajar matematika,
motivasi dari
orang tua
Nama : ADE LAELISSIYAMAH, S.T
NPM : 229012495219
Instansi : SMKS YABUJAH SEGERAN

motivasi belajar siswa yang rendah, dirumah.


kesehatan tubuh yang tidak
optimal, dan kemampuan
penginderaan siswa yang kurang.
Sedangkan faktor eksternal berasal
dari luar siswa antara lain
kurangnya variasi mengajar guru,
penggunaan media pembelajaran
yang belum maksimal, sarana
prasarana di sekolah, serta
lingkungan keluarga.

BUKU: Belajar dan Pembelajaran.


3. (Fletcher et al., 2003;
Aunurrahman, 2008) dalam
(Pantiwati, 2018): Kesulitan
belajar terdiri dari dua golongan,
yaitu kesulitan belajar umum dan
kesulitan belajar spesifik. Pada
kesulitan belajar umum, siswa
mengalami kesulitan untuk
mengikuti proses belajar mengajar
di sekolah yang dipengaruhi oleh
faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal meliputi minat,
perhatian, motivasi dan kebiasaan
belajar. Sedangkan faktor eksternal
meliputi lingkungan sekolah,
fasilitas yang tersedia, metode
pembelajaran, media pembelajaran
dan sumber belajar dan kondisi
sosial ekonomi.

Hasil Wawancara:

1. Pakar
Ibu Siti Yuliana Seventika, M.Pd
(Dosen STKIP Padhaku Segeran
Juntinyuat Indramayu)
“Kesulitan belajar siswa
dipengaruhi oleh kurangnya
memahami materi yang diajarkan,
dimana siswa kurang konsentrasi
ketika guru menjelaskan dikelas.
Siswa kebanyakan bermain-main
dikelas, entah itu mengobrol atau
melakukan kegiatan yang tidak
sesuai dengan materi di kelas. Hal
itu sebagai guru harus memberikan
pengawasan dan arahan agar siswa
lebih fokus lagi dalam belajar.”
2. Pengawas SMKS Yabujah Segeran
“Siswa kesulitan memahami
pelajaran dikarenakan berbagai hal,
bisa saja dipengaruhi oleh
kemampuan otak dalam menerima
dan merespon informasi sehingga
Nama : ADE LAELISSIYAMAH, S.T
NPM : 229012495219
Instansi : SMKS YABUJAH SEGERAN

mungkin dipelajaran tertentu


mereka kesulitan dalam belajar,
akan tetapi dipelajaran yang lain
mereka cenderung cepat tanggap.”
3. Kepala Sekolah
Bapak Faizin, M.M (WAKA
Kurikulum SMK Yabujah Segeran)
“Beberapa siswa dalam mengikuti
pelajaran memang masih rendah,
untuk itu perlu adanya tes
kemampuan awal siswa atau bisa
juga dilakukan ulangan harian
untuk mengetahui seberapa jauh
siswa sudah memahami materi
yang sudah diajarkan dikelas.”
4. Guru
Bapak Winaryo, S.Pd (Guru Mapel
Produktif TKJ & Wali Kelas 12)
“Pada mata pelajaran Produktif TKJ
khususnya Kelas 12, siswa kurang
memahami kegiatan belajar yang
bersifat monoton, siswa menjadi
sulit konsentrasi dalam belajar.
Siswa lebih menyukai kegiatan
belajar yang bersifat praktek
langsung di laboratorium komputer
khusus untuk mata pelajaran TKJ.”
5. Teman Sejawat
Ibu Nur’afifah, S.Pd (Guru Sejarah
Indonesia SMKS Yabujah Segeran)
“Kesulitan belajar siswa dikelas
karena kurangnya dukungan dari
keluarga misalnya kurangnya
perhatian dari orang tua dirumah,
orang tua memiliki hubungan yang
kurang dekat dengan anaknya,
sehingga kurang adanya interaksi
atau perhatian mengenai kegiatan
siswa disekolah dan juga rendahnya
tingkat ekonomi keluarga bisa jadi
pemicu kesulitan belajar siswa .”
3 3.1 Hubungan Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan
dengan Siswa. analisis terhadap hasil
Belum 3.1.1 Wati, Amalia Ratna Zakiah & kajian literatur dan
Trihantoyo, Syunu (2020): hasil wawancara, serta
tercapainya hasil Dalam strategi pengelolaan kelas dikonfirmasi melalui
yang optimal faktor hambatan antara lain: observasi dapat
dalam proses a. Fasilitas yang kurang lengkap diketahui bahwa
pembelajaran di akan menjadi kendala bagi penyebab belum
tercapainya hasil
kelas, seorang guru dalam beraktivitas
yang optimal dalam
khususnya pada dan memaksimalkan program
pembelajarannya. proses pembelajaran
mata pelajaran dikelas saya adalah:
b. Kebiasaan yang kurang baik di
Produktif TKJ. lingkungan keluarga seperti
tidak tertib, tidak patuh pada
disiplin, kebebasan yang
1. Kurangnya
berlebihan atau terlampau semangat siswa
Nama : ADE LAELISSIYAMAH, S.T
NPM : 229012495219
Instansi : SMKS YABUJAH SEGERAN

terkekang merupakan latar dalam belajar.


belakang yang menyebabkan 2. Kurangnya
siswa melanggar di kelas. kesadaran siswa
dalam memenuhi
c. Kurangnya kesadaran siswa tugas di sekolah.
dalam memenuhi tugas dan 3. Beberapa siswa
haknya sebagai anggota suatu pasif di kelas.
kelas atau suatu sekolah
merupakan faktor utama
penyebab hambatan.

3.1.2 Mahmudah, M (2018):


Masalah-masalah yang
berhubungan dengan perilaku
siswa adalah:
a. Kurang kesatuan, dengan
adanya kelompok-kelompok, dan
pertentangan jenis kelamin.
b. Tidak ada standar perilaku
dalam bekerja kelompok,
misalnya ribut, bercakap-cakap,
pergi kesana kemari dan lainnya.
c. Reaksi negatif terhadap anggota
kelompok, misalnya ribut,
bermusuhan, mengucilkan,
merendahkan kelompok bodoh.
d. Kelas mentoleransi kekeliruan-
kekeliruan temannya ialah
menerima dan mendorong
perilaku siswa yang keliru.
e. Mudah mereaksi negatif /
terganggu, misalnya didatangi
monitor, tamu-tamu, iklim yang
berubah, dan sebagainya.
f. Moral rendah, permusuhan,
agresif, misalnya dalam lembaga
alat-alat belajar kurang,
kekurangan uang dan lainnya.
g. Tidak mampu menyesuaikan
dengan lingkungan yang
berubah, seperti tugas-tugas
tambahan, anggota kelas yang
baru, situasi baru, dan lainnya.

Hasil Wawancara:

1. Pakar
Bapak Aan Yuliyanto, M.Pd
(Dosen STKIP Padhaku Segeran
Juntinyuat Indramayu)
“Belum tercapainya hasil yang
optimal dalam proses pembelajaran
di kelas biasanya disebabkan oleh
model pembelajaran yang
digunakan atau penyampaian
materi pelajaran monoton sehingga
Nama : ADE LAELISSIYAMAH, S.T
NPM : 229012495219
Instansi : SMKS YABUJAH SEGERAN

siswa kurang bersemangat dalam


belajar. Selain itu siswa juga terlalu
pasif dalam belajar sehingga proses
pembelajaran di kelas kurang
menarik. Untuk itu perlu adanya
kolaborasi antara guru dan siswa.”

2. Pengawas SMKS Yabujah Segeran


“Siswa belum optimal dalam proses
pembelajaran di kelas dikarenakan
siswa kurang memahami atau
belum membaca materi
pembelajaran di rumah sebelum
kegiatan belajar dimulai. Selain itu
masing-masing siswa memiliki
perbedaan kemampuan entah itu
dari kemampuan intelektual, fisik,
latarbelakang keluarga, kebiasaan,
maupun pendekatan dalam model
pembelajaran yang dilakukan di
kelas. Untuk itu kita sebagai guru
harus lebih memperhatikan
kegiatan belajar siswa di kelas.”
3. Kepala Sekolah
Bapak Faizin, M.M (WAKA
Kurikulum SMK Yabujah Segeran)
“Belum optimalnya proses
pembelajaran di kelas disebabkan
kurangnya siswa dalam
pengetahuan sehingga sulit
beradaptasi ditengah-tengah siswa
lain yang memiliki daya tangkap
belajar tinggi, selain itu rasa kurang
percaya diri siswa serta kenakalan
siswa yang dilakukan bersama
teman-temannya merupakan belum
optimalnya proses pembelajaran.”
4. Guru Setelah dilakukan
Bapak Winaryo, S.Pd (Guru Mapel analisis terhadap hasil
Produktif TKJ & Wali Kelas 12) kajian literatur dan
“Belum optimalnya proses belajar di hasil wawancara, serta
kelas tidak hanya disebabkan oleh dikonfirmasi melalui
3.2 Hubungan siswa yang mengalami kondisi fisik observasi dapat
dengan Orang yang kurang mendukung atau diketahui bahwa
siswa yang malas dalam belajar, penyebab komunikasi
Tua Siswa. tetapi kemungkinan akan dialami antara wali kelas dan
Hubungan oleh siswa yang pintar disebabkan orangtua siswa terkait
komunikasi karena siswa ini tidak mampu pembelajaran siswa di
antara wali kelas menempatkan kondisi waktu akibat kelas masih kurang
dan orangtua banyaknya tugas-tugas yang harus efektif dan terbatas
diselesaikan di rumah.” adalah:
siswa terkait 5. Teman Sejawat 1. Kurangnya
pembelajaran Ibu Esih, S.Pd (Guru Pendamping perhatian orang
siswa di kelas Kec. Juntinyuat - Indramayu)
tua karena
masih kurang “Siswa belum optimal dalam proses
kegiatan belajar di kelas sibuk bekerja.
efektif dan
disebabkan oleh beberapa faktor, 2. Orang tua sering
terbatas.
Nama : ADE LAELISSIYAMAH, S.T
NPM : 229012495219
Instansi : SMKS YABUJAH SEGERAN

bisa dari faktor internal maupun menyerahkan


eksternal siswa. Faktor internal pendidikan anak
bisa dari sikap, minat dan motivasi kepada guru, serta
diri siswa sedangkan untuk faktor membuat mereka
eksternalnya bisa dari keluarga, tidak begitu
lingkungan sekitar dan sekolah.” mengurusi program
yang terjadi di
3.2.1 Ningrum, Widya Agustin sekolah.
(2020): Hambatan komunikasi 3. Orang tua siswa
yang terjadi antara orang tua susah dihubungi
dengan wali kelas: melalui
a. Kurangnya dilakukan diskusi handphone,
atau pertemuan. karena
b. Info grup whatsapp yang kebanyakan
tidak tersampaikan karena
paket internet lupa diisi.
belum
c. Orang tua terlalu sibuk mempunyai
dengan urusan pribadinya handphone
membuat guru susah untuk
berkomunikasi tentang memberitahu
perkembangan anak di kegiatan siswa
sekolah.
di sekolah.
d. Kurangnya pertukaran
informasi antara wali kelas
dan orang tua tentang bakat
siswa di sekolah.

3.2.2 Diana, Ilfi Nur dkk (2020):


Kerjasama orang tua dan guru
memiliki beberapa hambatan
antara lain:
a. Orang tua kesulitan
menghadiri perwalian saat
pekerjaan sedang berlangsung
b. Orang tua sering
menyerahkan keberhasilan
pendidikan anak sepenuhnya
kepada guru, serta membuat
mereka tidak begitu
mengurusi program yang
terjadi di sekolah.
c. Orang tua peserta didik masih
kurang percaya diri ketika
dimintai bantuan oleh guru
untuk bisa terlibat langsung
dalam pembelajaran anaknya.
d. Masih terbatasnya
pengetahuan guru dan orang
tua tentang manfaat dari
kerjasama dan cara menjalin
kerjasama yang baik.

BUKU: Orang Tuaku Sahabatku.


3.2.3 Munawarah, Siti (2020):
Banyak orang tua menganggap
dengan menitipkan anaknya ke
Nama : ADE LAELISSIYAMAH, S.T
NPM : 229012495219
Instansi : SMKS YABUJAH SEGERAN

sekolah maka tugas orang tua


berkurang atau selesai. Sehingga
banyak orang tua yang tidak
mengetahui perkembangan
anaknya di sekolah. Padahal
orang tua harus tetap
memperhatikan anaknya, baik di
rumah ataupun di sekolah.
Hasil Wawancara:

1. Pakar
Bapak Aan Yuliyanto, M.Pd
(Dosen STKIP Padhaku Segeran
Juntinyuat Indramayu)
“Komunikasi antara wali kelas dan
orangtua siswa terkait
pembelajaran siswa di kelas masih
kurang efektif dikarenakan orang
tua sibuk bekerja dan memberikan
tanggung jawab sepenuhnya
kepada guru di sekolah, sehingga
kurangnya perhatian orang tua di
rumah mengenai pelajaran siswa.
Sebagai wali kelas melakukan
kunjungan kepada wali murid
(home visit). Akan tetapi beberapa
orang tua masih kurang adanya
respon dalam proses komunikasi,
sehingga kerjasama antara guru,
wali kelas dan wali murid belum
terjalin dengan baik di sekolah.”
2. Pengawas SMKS Yabujah Segeran
“Komunikasi antara wali kelas dan
orangtua siswa terkait
pembelajaran siswa di kelas masih
kurang efektif, hal ini ditandai
dengan sulitnya mencari orang tua
karena sibuk bekerja dan juga letak
rumah siswa yang jauh. Selain itu
orang tua yang tidak perhatian
dengan anaknya menyebabkan
anak menjadi kurang aktif dalam
belajar dan faktor ekonomi
menjadikan hal penting karena
masih banyak orang tua siswa
belum memiliki gawai sehingga
komunikasi yang dilakukan masih
kurang baik.”
3. Kepala Sekolah
Bapak Faizin, M.M (WAKA
Kurikulum SMK Yabujah Segeran)
“Komunikasi antara wali kelas dan
orangtua siswa terkait
pembelajaran di sekolah hanya
terjadi jika ada permasalahan yang
terjadi pada siswa tersebut, tetapi
ketika tidak ada masalah belum
Nama : ADE LAELISSIYAMAH, S.T
NPM : 229012495219
Instansi : SMKS YABUJAH SEGERAN

adanya evaluasi dari wali kelas


dengan melakukan komunikasi
lebih lanjut ke orang tua atau wali
murid dikarenakan sekolah kami
termasuk pedesaan, untuk
berkomunikasi dengan orang tua
masih kurang baik karena
terhalang oleh jaringan intenet atau
masih banyaknya orang tua yang
belum memiliki gawai. Selain itu
jarak rumah yang jauh dan susah
di akses menjadi kendala yang
dihadapi di sekolah, orang tua
sibuk bekerja atau bertani sehingga
kurang diperhatikannya siswa
dalam belajar di rumah.”
4. Guru
Bapak Rosyidin, S.Kom (Guru
Produktif TKJ & Wali Kelas 12)
“Komunikasi antara wali kelas dan
orangtua siswa terkait
pembelajaran di sekolah terkendala
karena kebanyakan wali murid
sibuk bekerja yang dimana wali
murid kebanyakan berprofesi
sebagai petani, jadi untuk
komunikasi terkendala oleh waktu
dan ketika wali kelas memberikan
informasi melalui gawai atau
handphone di grup whatsapp, wali
murid kurang cepat tanggap dalam
membuka grup whatsapp tersebut.
Selain itu wali murid juga
terkendala dari adanya jaringan
internet dan juga kuota yang
dimiliki, bahkan masih banyak
orang tua yang belum memiliki
gawai atau handphone sehingga
komunikasinya kurang terjalin
dengan baik, wali kelas harus ke
rumah siswa dimana rumah siswa
tersebut susah di jangkau atau
jaraknya jauh dari sekolah .”
4 4.1 Berdasarkan Hasil Kajian Literatur: Setelah dilakukan
karakteristik analisis terhadap hasil
materi d.1.1 Hariawan, I Ketut (2020): kajian literatur dan
Belum tercapainya Hasil penelitian menunjukkan hasil wawancara, serta
hasil yang optimal bahwa: dikonfirmasi melalui
pada model a. Masih belum tercapainya observasi dapat
pembelajaran yang ketuntasan hasil belajar siswa diketahui bahwa
inovatif di kelas. dapat disadari karena model penyebab belum
pembelajaran GI berbantuan tercapainya hasil
video pembelajaran baru yang optimal pada
pertama kali diterapkan. model pembelajaran
yang inovatif di kelas
b. Siswa belum fokus dalam adalah:
mengamati video yang
ditayangkan masih terlihat
1. Siswa belum
Nama : ADE LAELISSIYAMAH, S.T
NPM : 229012495219
Instansi : SMKS YABUJAH SEGERAN

bermain-main belum paham fokus dalam


dengan masalah yang akan di belajar karena
investigasi.
masih banyak
c. Dalam proses pembelajaran,
siswa masih terbiasa dengan
bermain-main
model pembelajaran langsung sehingga belum
dimana mereka hanya paham atau
mendengar dan mencatat optimal dalam
penjelasan guru. pembelajaran
d. Dalam kegiatan kelompok yang dilakukan
masih banyak ditemukan
siswa yang bermain-main,
di kelas.
sehingga siswa tidak bisa 2. Dalam kegiatan
secara optimal dalam kelompok atau
menyelesaikan tugas diskusi di kelas
kelompoknya. masih banyak
ditemukan siswa
d.1.2 Paramarta, G. A. Hendika dkk tidak bisa
(2019): Belum tercapainya hasil
yang optimal dalam pelaksanaan
optimal dalam
pembelajaran antara lain: menyelesaikan
a. Hasil belajar siswa masih tugas
tergolong rendah. kelompoknya
b. Model pembelajaran yang dengan baik.
bersifat sentralistik yang
masih banyak
3. Model
menitikberatkan pada metode pembelajran di
ceramah sehingga kelas masih
pembelajaran masih bersifat banyak
satu arah, karena siswa menggunakan
masih menganggap pusat
pembelajaran pada guru
metode
c. Siswa yang memiliki ceramah,
kemampuan lebih akan jarang sehingga siswa
membantu dan memberikan harus selalu
informasi, bekerja sama dijelaskan
bahkan enggan memberikan
motivasi kepada siswa lainnya
terlebih dahulu
d. Penggunaan media guru mata oleh guru hal
pelajaran yang sangat minim. tersebut
membuat siswa
Hasil Wawancara: menjadi kurang
1. Pakar aktif di kelas.
Bapak Aan Yuliyanto, M.Pd
(Dosen STKIP Padhaku Segeran
Juntinyuat Indramayu)
“Belum optimalnya proses
pembelajaran karena
membutuhkan beberapa langkah
tertentu dalam mencapai sebuah
tujuan dari setiap materi
pembelajaran yang ditempuh siswa.
Proses pembelajaran mengandung
serangkaian perbuatan guru dan
siswa atas dasar hubungan timbal
balik yang berlangsung dalam
Nama : ADE LAELISSIYAMAH, S.T
NPM : 229012495219
Instansi : SMKS YABUJAH SEGERAN

situasi edukatif untuk mencapai


tujuan tertentu. Interaksi atau
hubungan timbal balik antara guru
dan siswa ini merupakan syarat
utama bagi berlangsungnya proses
pembelajaran. Untuk itu,
pembelajaran di kelas menjadi
kurang optimal karena siswa pasif
di kelas dan guru kurang kreatif
dalam memberikan materi di kelas.”
2. Pengawas SMKS Yabujah Segeran
“Belajar menjadi lebih optimal jika
dilakukan bukan dengan menghafal
dan bukan pula mengingat. Belajar
adalah suatu proses yang ditandai
dengan adanya perubahan pada diri
seseorang. Perubahan sebagai hasil
proses belajar dapat ditunjukkan
dalam berbagai bentuk seperti
berubah pengetahuannya,
pemahamannya, sikap dan tingkah
lakunya, keterampilan dan
kecakapannya, daya reaksi atau
motivasinya, daya penerimaannya.”
3. Kepala Sekolah
Bapak Faizin, M.M (WAKA
4.2 Berdasarkan Kurikulum SMK Yabujah Segeran)
karakteristik “Belum tercapainya hasil yang
siswa. optimal dalam belajar dikarenakan
Kurangnya siswa masih tergolong rendah
dalam kegiatan belajar di kelas.
kolaborasi Selain itu, model pembelajaran
peserta didik masih banyak menitikberatkan
dan guru dalam pada metode ceramah sehingga
pembelajaran di pembelajaran masih bersifat satu Setelah dilakukan
kelas arah, karena siswa masih analisis terhadap hasil
menganggap pusat pembelajaran kajian literatur dan
khususnya pada pada guru di kelas. Jadi kurang hasil wawancara, serta
mata pelajaran aktifnya siswa dalam belajar.” dikonfirmasi melalui
Produktif TKJ. 4. Guru observasi dapat
Bapak Rosyidin, S.Kom (Guru diketahui bahwa
Produktif TKJ & Wali Kelas 12) penyebab kurangnya
“Beberapa siswa dalam belajar kolaborasi peserta
kurang optimal karena belum fokus didik dan guru dalam
dalam mengamati video pembelajaran di kelas
pembelajaran yang ditayangkan, adalah:
siswa masih terlihat bermain-main 1. Kurangnya
sehingga masih banyak yang belum bahan ajar atau
paham dengan masalah yang
sedang dipelajari di kelas.”
media
pembelajaran
4.2.1 Nurwahidah,dkk (2021): yang
Penyebab kurangnya mendukung
keterampilan kolaborasi siswa salah satunya
antara lain:
a. Kurangnya bahan ajar yang
penggunaan
mendukung salah satunya buku paket
Nama : ADE LAELISSIYAMAH, S.T
NPM : 229012495219
Instansi : SMKS YABUJAH SEGERAN

LKS. dalam kelas


b. LKS yang digunakan oleh belum optimal
guru kurang menarik bagi
siswa dan LKS yang
digunakan,
digunakan tersebut tidak sehingga
mengarah pada kegiatan- kurangnya
kegiatan saintifik. kolaborasi
c. Guru masih kurang dalam antara siswa
membelajarkan keterampilan
kolaboratif.
dan guru.
d. Kurangnya kerjasama dalam 2. Guru masih
menyelesaikan tugas-tugas kurang dalam
kelompok baik yang membelajarkan
dikerjakan di sekolah maupun keterampilan
di rumah, kecenderungan
tugas dikerjakan oleh satu
kolaboratif.
atau dua orang. Untuk itu perlu
adanya
4.2.2 Efnita (2021): Penyebab semangat belajar
kurangnya keterampilan siswa agar
kolaborasi siswa antara lain: pembelajaran di
a. Banyak peserta didik yang kelas lebih
kurang berminat atau
termotivasi dalam belajar.
optimal.
b. Kurangnya partisipasi peserta 3. Kurangnya
didik dalam pembelajaran. kerjasama
c. Peserta didik merasa bosan dalam
karena model pembelajaran menyelesaikan
satu arah yang menyebabkan tugas-tugas
peserta didik menjadi pasif. kelompok baik
Hasil Wawancara:
yang dikerjakan
1. Pakar di sekolah
Bapak Warsali, S.Pd.I., SH., M.Pd maupun di
(Dosen STKIP Padhaku Segeran rumah,
Juntinyuat Indramayu) kecenderungan
“Kurangnya kolaborasi biasanya
dilakukan antar siswa atau guru
tugas dikerjakan
dalam satu sekolah atau dalam oleh satu atau
satu kelas yang sama-sama belum dua orang.
optimal karena partisipasi siswa
dalam belajar dikelas kurang
bersemangat dan pembelajaran
guru dikelas kurang memberikan
semangat kepada siswa untuk lebih
aktif lagi dalam pembelajaran.”
2. Pengawas SMKS Yabujah Segeran
“Kurangnya kolaborasi siswa dan
guru di kelas karena rendahnya
semangat belajar siswa
dikarenakan siswa lebih suka
bermain bersama teman-temannya,
selain itu metode pembelajaran
yang dilakukan guru di kelas harus
lebih menyenangkan dan lebih
inovatif lagi, sehingga siswa menjadi
Nama : ADE LAELISSIYAMAH, S.T
NPM : 229012495219
Instansi : SMKS YABUJAH SEGERAN

bersemangat dalam belajar.”


3. Kepala Sekolah
Bapak Faizin, M.M (WAKA
Kurikulum SMK Yabujah Segeran)
“Belum tercapainya kolaborasi
antara siswa dan guru karena
model pembelajaran dilakukan
hanya satu arah yang
menyebabkan peserta didik menjadi
pasif dan merasa bosan pada
model pembelajaran oleh guru.”
No. Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi
diidentifikasi masalah penyebab masalah
5 Siswa belum Hasil Kajian Literatur: Setelah dilakukan
memahami tentang analisis terhadap hasil
Siregar, Parulian (2022): kajian literatur dan
literasi numerasi Pembelajaran literasi numerik pada hasil wawancara, serta
pada proses siswa ditemukan beberapa faktor dikonfirmasi melalui
pembelajaran di kendala antara lain: observasi dapat
kelas. a. Belum adanya sosialisasi dan diketahui bahwa
pelatihan tentang literasi numerasi. penyebab siswa belum
b. Rendahnya nalar siswa. memahami tentang
c. Belum terprogramnya literasi literasi numerasi pada
numerasi. proses pembelajaran
d. Belum terbiasa dalam proses di kelas antara lain:
pembelajaran dengan 1. Rendahnya
memunculkan dan nalar siswa
mengembangkan sehingga materi-
materi yang sifatnya numerik sering
tentang literasi
dilewatkan dan juga diabaikan. numerasi pada
proses
Muyati, Evi dan Watini, Sri (2022): pembelajaran di
Pembelajaran dengan model ATIK kelas.
(Amati, Tiru, Kerjakan) ditemukan
beberapa faktor kendala antara lain:
2. Belum terbiasa
a. Penggunaan bahan atau media dan dalam proses
metode dan ketidaktahuan cara pembelajaran
yang lain yang dapat digunakan dengan
dalam kegiatan literasi numerasi. mengembangkan
b. Persepsi pengembangan bakat anak
yang terkesan sangat mahal.
materi-materi
c. Proses pembelajaran yang belum yang bersifat
tepat. numerik.
d. Kurang bermakna dan kurang 3. Media
menghargai pada bakat bahkan pembelajaran
ketidaktahuan cara
mengidentifikasi dan sebagainya.
yang dilakukan
guru belum
Hasil Wawancara: adanya kegiatan
1. Pakar literasi numerasi
Bapak Warsali, S.Pd.I., SH., M.Pd di kelas.
(Dosen STKIP Padhaku Segeran
Juntinyuat Indramayu)
“Siswa belum memahami tentang
literasi numerasi pada proses
pembelajaran dikarenakan siswa
rendahnya minat dalam memahami
Nama : ADE LAELISSIYAMAH, S.T
NPM : 229012495219
Instansi : SMKS YABUJAH SEGERAN

buku bacaan dan belum adanya


kegiatan disekolah mengenai literasi
numerasi contohnya adanya lomba
cerdas cermat atau lomba kegiatan
membaca puisi di sekolah.”
2. Pengawas SMKS Yabujah Segeran
“Siswa belum memahami tentang
literasi numerasi pada proses
pembelajaran di kelas. Kondisi ini
terjadi karena proses pembelajaran
di satuan pendidikan mengabaikan
literasi dan numerasi sebagai dasar
berpikir. Materi yang diajarkan juga
kurang relevan dengan kehidupan
keseharian siswa sehingga terasa
tidak bermakna dan kurangnya
sosialisasi literasi numerasi.”
3. Kepala Sekolah
Bapak Faizin, M.M (WAKA
Kurikulum SMK Yabujah Segeran)
“Siswa belum memahami tentang
literasi numerasi dikarenakan guru
belum membiasakan siswa dengan
soal-soal berbasis literasi. Hal ini
disebabkan masih banyak guru
yang masih belum mampu
menyusun soal literasi numerasi
terutama untuk guru-guru di
tingkat sekolah dasar agar siswa
menjadi lebih terbiasa untuk
menyelesaikan soal-soal non-rutin.”
6 Pemanfaatan gawai Hasil Kajian Literatur: Setelah dilakukan
yang belum optimal analisis terhadap hasil
Muntafi’ah, Alim (2022): kajian literatur dan
untuk kegiatan Terbuangnya waktu. Jika anak tidak hasil wawancara, serta
pembelajaran. memanfaatkan penggunaan gawai dikonfirmasi melalui
untuk hal positif, namun digunakan observasi dapat
untuk bermain games maka mereka diketahui bahwa
telah membuang-buang waktu penyebab
berharga mereka. Karena di usia pemanfaatan gawai
mereka sebaiknya dimanfaatkan untuk yang belum optimal
mengembangkan potensi yang mereka untuk kegiatan
miliki. Selanjutnya lemahnya pembelajaran di kelas
perkembangan otak, menurunnya antara lain:
norma agama dan pendidikan, 1. Penggunaan
mengganggu kesehatan. Dengan gawai banyak
menggunakan gawai terlalu lama maka
akan mengganggu kesehatan terutama
digunakan
pada kesehatan mata. Selain itu, fisik untuk bermain.
mereka akan menjadi lemah karena 2. Penggunaan
mereka kurang gerak. gawai hanya
digunakan
Putri, Annisa Ayu dkk (2021): Masih untuk sosial
banyak faktor yang menyebabkan
rendahnya literasi digital antara lain media.
guru belum memanfaatkan sistem 3. Pemanfaatan
manajemen pembelajaran yang gawai sedikit
Nama : ADE LAELISSIYAMAH, S.T
NPM : 229012495219
Instansi : SMKS YABUJAH SEGERAN

menyenangkan. Kesiapan guru dan sekali digunakan


kesempatan yang diberikan harus untuk mencari
mendukung strategi pengajaran yang
dikembangkan oleh guru untuk
materi
meningkatkan literasi digital siswa pembelajaran di
dalam hal akses ke media digital. Guru kelas.
berperan penting dalam merencanakan
dan menyelenggarakan pembelajaran
di kelas, sehingga guru memiliki
dampak yang signifikan terhadap
peningkatan literasi digital siswa.
Hasil Wawancara:
1. Pakar
Bapak Warsali, S.Pd.I., SH., M.Pd
(Dosen STKIP Padhaku Segeran
Juntinyuat Indramayu)
“Pemanfaatan gawai belum optimal
karena penggunaan gawai harus
selalu dibimbing oleh orang tua
sehingga dalam pembelajaran di
rumah lebih terarah dan baik.”
2. Pengawas SMKS Yabujah Segeran
“Pemanfaatan gawai belum optimal
karena timbulnya rasa malas,
dengan adanya gawai anak menjadi
malas melakukan segala sesuatu.
Mereka melalaikan tugas mereka
untuk belajar, malas membantu
orang tua, dan lain sebagainya.”
3. Kepala Sekolah
Bapak Faizin, M.M (WAKA
Kurikulum SMK Yabujah Segeran)
“Pemanfaatan gawai belum optimal
karena mengganggu kesehatan.
Dengan menggunakan gawai terlalu
lama maka akan mengganggu
kesehatan terutama pada
kesehatan mata. Selain itu, fisik
mereka akan menjadi lemah karena
mereka kurang gerak. Tanpa gawai
mereka merasa kurang dan gelisah
karena terbiasa melakukan hal
apapun menggunakan gawai.

Febriani, Dea Fransisca and Koryati, Dewi and Deskoni, Deskoni. (2021). Faktor Penyebab
Rendahnya Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ekonomi Peserta Didik Kelas
XI IPS di SMA Negeri 23 Palembang Tahun Ajaran 2021/2022. Undergraduate Thesis,
Sriwijaya University.

Alfiah, Suciani. (2020). Analisis Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar dalam Pembelajaran
IPS pada Peserta Didik Kelas V SD Negeri Tegalrejo No. 98 Surakarta Tahun Ajaran
2020/2021. Undergraduate Thesis, Sebelas Maret University.

Wasono, Bening Samudra Bayu. 2021. Strategi Dalam Meningkatkan Semangat Belajar
Siswa. Depok: Guepedia The First On Publisher in Indonesia.
Nama : ADE LAELISSIYAMAH, S.T
NPM : 229012495219
Instansi : SMKS YABUJAH SEGERAN

Hikmah, Nurul. (2020). Analisis Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Minat Membaca Siswa
Di Perpustakaan Sekolah SMAN 1 Tapung (Studi Kasus Kelas XI IPS). Other thesis,
Universitas Islam Riau.

S. Muhtadien, and I. Krismayani. (2019). Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Minat


Kunjung Siswa ke Perpustakaan SMAN 2 Mranggen. Jurnal Ilmu Perpustakaan, vol. 6, no. 4,
pp. 341-350.
Marsetyaningsih, Herlina. 2018. Kegemaran Membaca di Perpustakaan dan Prestasi Belajar
Anak. Sukoharjo: Panembahan Senopati Garda Depan Budaya Indonesia.

Febrianto, Risky and Putro, Setiadi Cahyono and Muladi, Muladi. (2021). Kemampuan
Problem Solving Pengalamatan IP Address Berbantuan Video Tutorial Pada Siswa SMK.
PEMBELAJAR: Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran.

Suriati, A., Sundaygara, C., & Kurniawati, M. (2021). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis
Pada Siswa Kelas X SMA Islam Kepanjen. RAINSTEK : Jurnal Terapan Sains & Teknologi,
3(3), 176-185.

Tatontos, Diandra Sutria. (2022). Mengatasi Masalah Lambat Belajar Siswa Melalui
Layanan Bimbingan Belajar. Jurnal Bimbingan Konseling dan Pendidikan Volume 01 No. 02.

Utari, D. R., Wardana, M. Y. S., & Damayani, A. T. (2019). Analisis Kesulitan Belajar
Matematika dalam Menyelesaikan Soal Cerita. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 3(4), 534–540.

Husamah, Pantiwati; Yuni, Restian and Arina, Sumarsono, Puji. 2018. Belajar dan
Pembelajaran. Malang: UMMPress.

Wati, Amalia Ratna Zakiah and Trihantoyo, Syunu. (2020). Strategi Pengelolaan Kelas
Unggulan Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Dinamika Manajemen
Pendidikan Volume 5, Nomor 1.

Mahmudah, M. (2018). Pengelolaan Kelas: Upaya Mengukur Keberhasilan Proses


Pembelajaran. Jurnal Kependidikan, 6 (1), 53-70.

Ningrum, Widya Agustin. (2020). Pola Komunikasi Orang Tua Dan Wali Kelas untuk
Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus Paguyuban di SDN Nologaten,
Ponorogo). Other thesis. Institut Agama Islam Negeri Ponorogo.

Diana, Ilfi Nur. (2020). Kerjasama Orang Tua Dan Guru Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Peserta Didik Di Kelompok Bermain Mambaul Ulum. J+PLUS UNESA, Vol 9, Nomer 2.

Munawarah, Siti. 2020. Orang Tuaku Sahabatku. Jakarta Pusat: Elex Media Komputindo.

Hariawan, I Ketut. (2020). Penerapan Model Pembelajaran Grup Investigation (GI)


Berbantuan Vidio Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA. Jayapangus Press,
Vol. 3 No. 1.

Paramarta, G. A. Hendika; Gitakarma, M. Santo; Santiyadnya, N. (2019). Penerapan Model


Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata
Pelajaran Perakitan Komputer. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro Undiksha, Vol. 8 No. 2.

Nurwahidah and Samsuri, Taufik and Mirawati, Baiq and Indriati. (2021). Meningkatkan
Keterampilan Kolaborasi Siswa Menggunakan Lembar Kerja Siswa Berbasis Saintifik.
Reflection Journal, Vol. 1, No. 2.
Nama : ADE LAELISSIYAMAH, S.T
NPM : 229012495219
Instansi : SMKS YABUJAH SEGERAN

Efnita. (2021). Penerapan Model Pembelajaran Kolaborasi Antara Diskusi Kelompok dan
Praktek untuk Meningkatkan Aktifitas Belajar Pendidikan Agama Islam. International
Journal of Technology Vocational Education and Training (IJTVET) Vol. 2 No.2 75-81.

Siregar, Parulian. (2022). Pelaksanaan Pembelajaran Literasi Numerasi Pada Siswa Kelas
5B SD Negeri 101880 Aek Godang Padang Lawas Utara. Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah
Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, Vol. 6, No. 2.

Muyati, Evi and Watini, Sri. (2022). Implementasi Model ATIK untuk Meningkatkan Literasi
Numerasi Menggunakan Bahan Loostpart di TK Mutiara Setu. Jurnal Ilmiah Ilmu
Pendidikan, Vol. 5, No. 2.

Anda mungkin juga menyukai