1. Kajian Literatur
Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan topik masalah.
Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan temuan dalam literatur.
Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di Sekolah:
Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait
masalah yang diidentifikasi.
Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab masalah tersebut.
Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk menganalisis penyebab masalah.
Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang penyebab
masalah.
Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih mendalam.
Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda dapat menggunakan data yang terkumpul sebagai dasar untuk
menganalisis dan mengidentifikasi penyebab masalah yang lebih spesifik. Selanjutnya, langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi dan
tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
No Masalah yang telah diidentifikasi Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab
masalah
1 Guru masih menerapkan model HASIL KAJIAN LITERATUR Setelah dilakukan hasil ekplorasi
pembelajaran yang masih monoton 1. Penelitian yang berjudul (variasi metode mengaar penyebab masalah literatur serta
guru dalam mengatasi kejenuhan siswa di sekolah melalui kajian wawancara maka
disimpulkan analis e plorasi
menengah pertama) Penelitian ini dilakukan oleh
penyebab masalah dengan
Fatniaton Adawiyah Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah identifikasi masalah mengenai guru
Al-Azhar Diniyyah (STITAD) JAMBI masih menerapkan model
fatniaton16@gmail.com tahun 2021 pembelajaran yang masih monoton
Dalam kegiatan proses pembelajaran, agar peseta yakni:
didik tidak bosan maka upaya yang dilakukan guru 1. Guru belum
yaitu degan mengkombinasikan beberapa metode mengoptimalkan model
pembelajaran misalnya kombinasi penggunaan pembelajaran yang invatif
metode ceramah tanya jawab dan tugas, metode sesuai dengan materi
ceramah diskusi dan tugas, metode ceramah 2. Guru kurang termotivasi
demonstrasi dan eksperimen, dan lain sebagainya menggunakan model
serta meningkatkan keterampilan mengajar pembelajaran inovatif seperti
khususnya keterampilan menggunakan metode yang PBL
bervariasi dalam pembelajaran yang baik dan 3. Guru sulit menentukan
terarah. model dan metode
pembelajaran yang sesuai
Penelitian yang dilakukan oleh Moralman Gulo dan dengan karakteristik materi
Talizaro Tafona yang berjudul Guru dan Peserta PPKN
Didik: Evaluasi Diagnostik dalam Penerapan 4. Kurangnya keterampilan
Metode Ceramah ) tahun 2023 guru mengimplementasikan
pembelajaran inovatif
Evaluasi diagnostik merupakan evaluasi yang urgent 5. Guru masih menggunakan
untuk dilakukan pada metode ceramah yang sering metode ceramah
digunakan oleh guru dalam menyampaikan isi
pembelajaran bagi peserta didik. Dengan kegiatan
evaluasi yang dilakukan tentu menemukan hal-hal
yang harus diperbaiki dan ditingkatkan dalam
penggunaan metode ceramah. Dengan demikian
sangat perlu meningkatkan metode ceramah dengan
penuh kreatif sehingga tidak monoton suasana
belajar yang membuat peserta ddik mengalami
kejenuhan, mengantuk dan sulit menyimak
pembelajaran. merefleksikan materi salah satu upaya
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap isi pembelajaran melalui
metode ceramah. Selain itu kegiaatan stimulus
respon, alterasi nada suara pendidik dan kegiatan ice
breaking bagian dari kekreatifan pendidik dalam
menjalankan metode ceramah bagi peserta didik,
sehingga peserta didik mengalami keaktifan belajar
dan peningkatan hasil pembelajaran dengan alterasi
metode yang diterapkan pada proses belajar
mengajar.
HASIL WAWANCARA
Teman Sejawat :
Nama : Yusmiani, S.Pd
Waktu : Jum’at, 27 Oktober 2023
1. Guru lebih dominan menggunakan metode
ceramah
2. Adanya perbedaan tingkat kemampuan peserta
didik yang membuat sebagian peserta didik
lainnya merasa kurang percaya diri
3. Perhatian sebagian peserta didik tidak terpusat
pada guru
Kepala Sekolah :
Nama :Adnan, S.Pd, M.Pd
Waktu : Jum’at, 27 Oktober 2023
1. Guru kurang termotivasi dalam menghasilkan
media pembelajaran yang menarik
2. Sulitnya guru menentukan model dan metode
pembelajaran yang sesuai dengan materi
WAWANCARA
Hasil wawancara dengan kepala sekolah,
Nama : ADNAN, S.Pd,M.Pd
Waktu : Jum’at, 27 Oktober 2023
Wawancara Pakar
3 Guru masih belum mengoptimalkan KAJIAN LITERATUR Setelah dianalisis, guru belum
pemanfaatan teknologi informasi maksimal dalam memanfaatkan
(TIK) dalam pembelajaran Penelitian ini dilakukan oleh Lounard Syaulan teknologi/inovasi dalam
Sahelatua, Linda Vitoria, Mislinawati yang berjudul pembelajaran, yaitu:
Kendala Guru Memanfaatkan Media It Dalam 1. Rendahnya Kemampuan
Pembelajaran Di Sdn 1 Pagar Air Aceh Besar tahun guru dalam menggunakan
2019 teknologi dalam proses
pembelajaran adalah karena
Hambatan yang dialami guru dalam memanfaatkan IT tidak semua guru menguasai
sebagai media pembelajaran di SDN 1 Pagar Air di berbagai platform
antaranya yaitu: 1) Kurangnya pengetahuan guru tentang pembelajaran sebagai media
media IT (laptop/komputer, infokus, printer, dan lain yang menjadi
internet) yang disebabkan oleh faktor usia; 2) Kurangnya pendukung proses
fasilitas IT yang tersedia di sekolah misalnya seperti pembelajaran, sehingga
arus listrik di sekolah tidak normal serta internet tidak menjadi problema dalam
dapat menjangkau keseluruh kelas; dan 3) Tidak adanya melaksanakan guru proses
kewajiban dari pihak sekolah untuk mengajar pembelajaran.
menggunakan media IT. 2. Perlu adanya saranna
pendukung untuk menunjang
Penelitian yang dilakukan oleh Euis Mukaromah
pembelajaran seperti
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
jaringan internet yang
dalam Meningkatkan Gairah Belajar Siswa tahun
maksimal dan berbagai
2021
media lainnya seperti
Hambatan-hambatan pemanfaatan Teknologi Informasi proyektor dan computer
dan Komunikasi (TIK) dalam meningkatkan gairah tambahan
belajar siswa di MTsN 4 Ciamis adalah: sarana
prasarana yang belum lengkap, kemampuan dan
motivasi untuk memanfaatkan TIK siswa dan guru yang
masih rendah dan terbatasnya waktu. Solusi untuk
mengatasi hambatan-hambatan pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam meningkatkan
gairah belajar siswa di MTsN 4 Ciamis: melengkapi
sarana prasarana yang menunjang pemanfaatan TIK baik
dengan mengajukan permohonan bantuan pada
pemerintah, donatur lainnya maupun swadaya orang
tua/wali siswa dibawah koordinasi komite madrasah,
melanjutkan program pelatihan TIK untuk siswa di luar
jam pelajaran, mengadakan pelatihan TIK bagi guru dan
memotivasinya untuk menerapkan hasil pelatihan dalam
pembelajaran. Jika guru terampil menguasai TIK akan
mampu membuat persiapan mengajar yang menerapkan
keterampilan TIK tersebut, seperti membuat media
pembelajaran berbasis TIK yang bervariasi yang dapat
menarik perhatian siswa sehingga gairah belajar siswa
dapat meningkat.
HASIL WAWANCARA