Anda di halaman 1dari 4

Nama : YUNIBAR DARWATI, S.

Pd
No UKG : 201699639288
Rombel : 007 PGSD

LK. 1.2. Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi
No. telah
masalah penyebab masalah
diidentifikasi
1. Kurangnya Kajian literatur Berdasarkan hasil
kemampuan siswa eksplorasi penyebab
1. Menurut Husnul Fuadi (2020),
dalam membaca dan masalah dengan menelaah
mengatakan bahwa faktor
emahami teks kajian literatur,
penyebab rendahnya
(Literasi). melakukan wawancara
kemampuan literasi yaitu:
dengan kepala sekolah
Pemilihan buku ajar,
pakar, dan rekan sejawat,
Miskonsepsi, Pembelajaran
maka dapat disimpulkan
tidak kontekstual, Rendahnya
pada analisis eksplorasi
kemampuan membaca,dan
penyebab masalah adalah:
Lingkungan belajar yang tidak
1. kurangnya minat
kondusif.
siswa dalam membaca
2. Menurut Dandi Solahudin dan memahami teks
(2022), mengatakan bahwa disebabkan oleh dua
faktor penyebab kurangnya faktor yaitu faktor
minat baca siswa, yaitu: internal dan faktor
a. Faktor internal merupakan eksternal.
faktor yang berasal dari diri 2. Guru belum
siswa yaitu kemampuan menggunakan media
membaca, susah memahami pembelajaran dalam
makna yang terkandung literasi.
dalam bacaan, kurangnya 3. Buku-buku
membiasakan membaca, diperpustakaan
membaca buku atas perintah jumlahnya masih
guru, siswa jarang mencari masihterbatas.
buku atau bahan bacaan 4. Perpustakaan yang
sesuai dengan biasa saja sehingga
kebutuhannya, siswa yang tidak menarik
menyelesaikan tugas perhatian siswa untuk
melalui internet tanpa membaca buku.
buku. 5. Sarana mendukung
literasi membaca
b. Faktor eksternal yaitu
masih kurang.
lingkungan sekolah kurang
6. Guru belum aktif
mendukung, budaya
membiasakan siswa
membaca yang kurang di
berlatih membaca.
lingkungan sekolah,
program literasi belum
berjalan maksimal, mading
sekolah yang tidak pernah
Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi
No. telah
masalah penyebab masalah
diidentifikasi
diperbaharui, sekolah tidak
memiliki tempat khusus
untuk membaca selain di
perpustakaan, peran
perpustakaan sekolah yang
belum maksimal, dan
pengaruh pengunaan
smarthphone.

Hasil wawancara dengan teman


sejawat/guru:
1. Siswa susah untuk memahami
teks bacaan.
2. Siswa membaca buku ketika
diperintahkan guru saja.
3. siswa jarang mencari buku
atau bahan bacaansesuai
dengan kebutuhannya.
4. Siswa seringmenyelesaikan
tugas dengan mencarinya di
internet.
5. Fasilitas perpustakaan dan
pojok baca belum
mendukung.

Hasil wawancara dengan kepala


sekolah:
1. Guru cenderung menghimbau
siswa untuk membaca saja
sementara guru tidak
menerapkan kebiasaan
membaca di sekolah.
2. Pengaruh gadged yang
membuat anak malas untuk
belajar dan membaca.
3. Kurangnya bimbinganorang
tua di rumah untuk belajar
membaca.

2. Model Pembelajaran Kajian literatur Berdasarkan hasil


kurang inovatif. eksplorasi penyebab
1. Menurut Nasrun, dkk (2018),
masalah dengan menelaah
mengatakan bahwa guru
kajian literatur,
memerlukan pendampingan
melakukan wawancara
agar guru mampu menerapkan
dengan kepala sekolah
atau mengintegrasikan model
pakar, dan rekan sejawat,
pembelajaran inovatif dalam
maka dapat disimpulkan
Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi
No. telah
masalah penyebab masalah
diidentifikasi
pembelajaran di sekolah. pada analisis eksplorasi
penyebab masalah adalah:
2. Siti Rohmi Yuliati, dkk(2018),
1. Guru membutuhkan
mengatakan bahwa agar
pendampingan dalam
pemahaman dan keterampilan
menerapkan model
dalam menerapkan model
pembelajaran inovatif
pembelajaran diperlukan
di sekolah.
pelatihan-pelatihan dengan cara
2. Guru membutuhkan
kontinyu untuk meningkatkan
pelatihan secara
pengetahuan guru dalam
kontinyu
meningkatkan kualitas belajar
dalam memaham
dan pembelajaran.
dan menerapkan
Hasil wawancara dengan kepala model pembelajaran.
sekolah: 3. Pemahaman guru
1. Pemahaman guru tentang masih terbatas dalam
model-model pembelajaran penerapan model-
inovatif masih kurang. model pembelajaran
2. Guru kurang termotivasi inovatif.
untuk menerapkan model 4. Kurangnya
pembelajaran inovatif. keterampilan guru
3. Kurangnya rasa ingin tahu mengimplementasikan
guru terhadap pembelajaran pembelajaran inovatif.
inovatif.
4. Guru tidak mau repot dan
selalu berada dizona aman.

3. Kurangnya penggunaan Kajian literatur Berdasarkan hasil


teknologi/inovasi (TIK) eksplorasi penyebab
1. Menurut Laudhira Kinantya
dalampembelajaran di masalah dengan menelaah
Hanannika (2022), mengatakan
sekolah. kajian literatur,
bahwa penerapan media TIK
melakukan wawancara
belum sepenuhnya terlaksana
dengan kepala sekolah
dikarenakan guru belum
pakar, dan rekan sejawat,
menguasai teknologi,
maka dapat disimpulkan
penggunaan media TIK ketika
pada analisis eksplorasi
AKM di kelas belum berjalan
penyebab masalah adalah:
maksimal, guru kebanyakan
1. Penerapan media TIK
masih menggunakan buku
belumsepenuhnya
sebagai bahan ajar dengan
terlaksana dikarenakan
metode ceramah dan guru
guru belum menguasai
hanya menayangkan materi
teknologi.
berupa tulisan-tulisan yang
2. Guru kebanyakan
hanya membuat peserta didik
masih menggunakan
merasa bosan. Adapun kendala-
buku sebagai bahan
kendala guru dalam penerapan
ajar dengan metode
media pembelajaran berbasis
ceramah.
TIK pada pembelajaran yaitu
3. Pemahaman guru
guru belum bisa menguasai
masih terbatas dalam
Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi
No. telah
masalah penyebab masalah
diidentifikasi
teknologidengan baik, sarana penerapan model-
dan media TIK yang terbatas model pembelajaran
dan guru kurang kreatif dalam inovatif.
membuat bahan ajar yang 4. Keterbatasan sarana
sangat penting untuk menarik TIK.
perhatian peserta didik. 5. Kurangnya kemauan
guru untuk belajar hal-
2. Menurut Zakaria Siregar hal baru yang berkaitan
(2020), mengatakan bahwa dengan IT.
perkembangan TIK akan 6. Guru kurang
melajusemakin cepat dan membiasakan diri
menuntut manusia untuk dapat untuk menggunakan
beradaptasi dengan berbagai TIK dalam
perkembangan supaya tidak pembelajaran.
ketinggalan zaman, serta untuk
menghadapi tantangan global.
Dengan kondisi yang seperti
ini, maka pendidikan tidak akan
terlepas dari internet, komputer,
dan fasilitas TIK lainnya
sebagai alat bantu utama dalam
proses pembelajaran. Untuk
dapat memanfaatkan TIK
dalam memperbaiki mutu
pembelajaran.

Hasil wawancara dengan teman


sejawat/guru:
1. Terbatasnya sarana dan
prasarana yang mendukung.
2. Masih minimnya
perlengkapan laptop di
sekolah.

Hasil wawancara dengan kepala


sekolah:
1. Guru kebanyakan masih
menggunakan buku sebagai
bahan ajar dengan metode
ceramah.
2. Pemahaman guru masih
terbatas dalam penerapan
model-model pembelajaran
inovatif.
3. Rendahnya minat guru
belajar TIK.

Anda mungkin juga menyukai