Anda di halaman 1dari 6

Nama : Togi Lestari Manurung, S.Pd.

Mahasiswa PPG Daljab


UNP 2022

LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah


Pembelajaran Teks Cerita

No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Akar penyebab masalah Analisis akar penyebab masalah
1 Jenis Permasalahan:
Pedagogik, Literasi, dan Numerasi
Masalah:
1. Minat siswa dalam membaca teks cerita masih rendah. Sekolah belum maksimal Minat siswa dalam membaca adalah aspek penting
Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah: dalam melaksanakan dalam upaya pencapaian tujuan belajar, khususnya
Berikut ini adalah hal-hal yang menyebabkan rendahnya minat gerakan literasi sekolah, dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Untuk
siswa dalam membaca teks cerita. yaitu literasi pembiasaan, memunculkan minat membaca siswa, sekolah harus
1. Belum diterapkannya metode pembelajaran interaktif, pengembangan, dan berkomitmen untuk merancang, melaksanakan, dan
seperti pembelajaran berbasis multimedia. pembelajaran. mengevaluasi Gerakan Literasi Sekolah. Gerakan ini
2. Belum adanya penggunaan media pembelajaran yang harus mencakup tiga (3) tahapan literasi, yaitu
menarik. pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran.
3. Sekolah belum maksimal dalam melaksanakan gerakan Sekolah yang tidak berkomitmen untuk
literasi sekolah, yaitu literasi pembiasaan, melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah tentu sulit
pengembangan, dan pembelajaran. memiliki siswa-siswa yang gemar menyimak,
4. Guru belum maksimal dalam merencanakan, berbicara, membaca, dan menulis. Kondisi seperti di
melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. atas juga secara otomatis berpengaruh terhadap
5. Guru belum berupaya secara maksimal untuk proses pembelajaran di kelas.
menciptakan atmosfer kelas yang menyenangkan.
6. Siswa belum memiliki ketertarikan dalam hal membaca
buku.

Masalah:
2. Unsur cerita yang dibuat siswa cenderung tidak lengkap. Belum diterapkannya model Model adalah bentuk pembelajaran dari awal sampai
Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah: pembelajaran yang sesuai akhir yang di dalamya terdapat strategi, pendekatan,
Berikut ini adalah hal-hal yang menyebabkan siswa belum dapat dengan kondisi siswa saat metode, dan teknik pembelajaran. Dalam
membuat cerita dengan unsur yang lengkap. ini. melaksanakan pembelajaran menulis unsur cerita
1. Belum ada penggunaan media pembelajaran masa kini dengan unsur yang lengkap, tentu model yang dipilih
yang digemari siswa. harus mampu menstimulus siswa dan membawa
2. Belum adanya strategi pembelajaran yang dilakukan siswa untuk sukses mencapai tujuan pembelajaran.
guru. Model pembelajaran juga harus dipilih yang sesuai
3. Belum adanya upaya kreatif dalam pengemasan kegiatan dengan kondisi saat ini karena pelaku-pelaku yang
literasi. melaksanakan model pembelajaran tersebut berada
4. Belum diterapkannya model pembelajaran yang sesuai pada era yang telah berubah dan berdampak pula
dengan kondisi siswa saat ini. pada cara pandang dan selera manusia, khususnya
5. Siswa belum siap membuat teks dengan unsur-unsur siswa. Jika model yang tepat telah dipilih dan
yang lengkap. diterapkan dengan maksimal, permasalahan menulis
teks cerita yang disampaikan pada identifikasi
masalah idealnya dapat teratasi.
2 Jenis Permasalahan:
Kesulitan belajar siswa termasuk siswa berkebutuhan khusus
dan masalah pembelajaran (berdiferensiasi) di kelas
berdasarkan pengalaman mahasiswa saat menjadi guru.
Masalah:
Siswa sulit fokus saat pembelajaran di cerita tertentu. Guru belum mengetahui Pembelajaran bahasa Indonesia yang berbasis teks
Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah: gaya belajar siswa, tentu memiliki tantangan tersendiri bagi guru yang
Berikut ini adalah hal-hal yang menyebabkan siswa sulit fokus kecerdasan, dan kesiapan mengajar. Siswa bisa saja mengalami kejenuhan
saat pembelajaran di cerita tertentu. pembelajaran. yang terlihat dari cara belajaranya yang tidak fokus.
1. Belum adanya program dari pihak sekolah dalam upaya Siswa itu sendiri di setiap fase usianya memiliki
peningkatan fokus siswa. kerakteristik masing-masing. Jika guru belum
2. Belum adanya layanan penguasaan konten untuk mengetahui karakteristik tersebut, tidak heran jika
meningkatkan konsentrasi belajar siswa. banyak siswa merasa sulit fokus saat pembelajaran.
3. Belum tepatnya pemilihan teks oleh guru, seperti tingkat Guru perlu mengetahui gaya belajar, kecerdasan,
keterbacaan karya sastra dan topik bacaan. dan kesiapan belajar siswa. Siswa tidak akan siap
4. Guru belum mengetahui gaya belajar siswa, kecerdasan, untuk menerima seluruh tahapan pembelajaran jika
dan kesiapan pembelajaran. pembelajaran itu sendiri tidak mewakili keinginan
hati mereka.
3 Jenis Permasalahan:
Membangun relasi/ hubungan dengan siswa dan orang tua
siswa.
Masalah:
Tidak semua siswa mau terbuka dengan guru. Guru belum mengetahui Siswa memiliki caranya tersendiri untuk
Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah: karakteristik siswanya. mengungkapkan isi hati dan pikirannya. Mereka
Berikut ini adalah hal-hal yang menyebabkan tidak semua siswa lebih merasakan kenyamanan saat menceritakan hal
mau terbuka dengan guru. tersebut kepada teman sepermainannya. Akan tetapi,
dalam konteks pembelajaran yang dikelola oleh
1. Guru belum maksimal dalam melakukan pendekatan guru, guru tentu juga harus menjadi sosok yang
untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa. memberikan rasa nyaman dan rasa percaya bagi
2. Belum terlaksananya model pembelajaran yang siswa untuk mau mengungkapkan isi hati dan
menyenangkan dan berbasis peminatan. pikirannya. Siswa yang tidak mau terbuka dengan
3. Siswa belum terbiasa mengungkapkan perasaan dan isi guru akan kesulitan melalui proses pembelajaran.
pikirannya, baik dalam kondisi formal maupun informal. Mereka akan merasa tidak nyaman dan semakin sulit
4. Guru masih memiliki power syndrom yang membuat mencapai tujuan pembelajaran. Guru yang
siswa merasa takut dan terintimidasi. memahami karakteristik siswanya akan
5. Guru belum mengetahui karakteristik siswanya. memecahkan masalah tersebut. Guru yang mampu
bersikap sesuai usia siswa ada karakteristik siswa
yang beragam akan membuat siswa merasa nyaman
untuk menceritakan permasalahan yang dia hadapi
dalam pembelajaran atau dalam bersosial di sekolah.
4 Jenis Permasalahan:
Pemahaman/ pemanfaatan model-model pembelajaran inovatif
berdasarkan karakteristik materi dan siswa.
Masalah:
Siswa melakukan komunikasi pribadi untuk permintaan khusus. Model pembelajaran yang Sama halnya dengan masalah nomor 2 yang telah
Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah: diterapkan belum aktual. dibahas sebelumnya. Model pembelajaran harus
Berikut ini adalah hal-hal yang menyebabkan siswa melakukan disesuaikan dengan era yang sedang ada saat ini.
komunikasi pribadi untuk permintaan khusus. Jika pembelajaran tidak dikemas dengan aktual,
1. Belum terlaksananya pembelajran berbasis proyek yang tentu sulit memenuhi ketercapaian pembelajaran.
dapat memenuhi variasi keinginan siswa untuk belajar. Siswa akan merasa pembelajaran yang mereka
2. Guru belum maksimal dalam menentukan cara lakukan sangat kuno. Potensi dan kesenangan
mengelola kelas sesuai dengan kondisi siswa milenial mereka menjadi tidak tersalurkan. Model
dalam era revolusi 4.0. pembelajaran yang masa kini idealnya mampu
3. Model pembelajaran yang diterapkan belum aktual. menumbuhkan ketertarikan oleh siswa. Masalah
4. Sekolah belum secara maksimal berkomitmen dalam yang diidentifikasi ini juga berkaitan bahwa siswa
merealisasikan pembelajaran yang maksimal, seperti tidaklah sama. Mereka memiliki perbedaannya
peningkatan kompetensi guru, pelatihan pembuatan masing-masing yang berpengaruh terhadap cara
perangkat ajar yang sesuai dengan kondisi zaman ini, belajar. Guru harus mampu memfasilitasi siswa
dan upaya lainnya dalam menghadapi perubahan untuk dapat mengeksplorasi dirinya.
karakteristik siswa.
5 Jenis Permasalahan:
Materi terkait literasi numerasi, advanced, material,
miskonsepsi, dan HOTS.
Masalah:
1. Tidak semua siswa bersemangat dalam mengidentifikasi Kompetensi, Ada empat (4) masalah yang ditemukan dalam jenis
unsur teks cerita. profesionalisme, dan kinerja ini, yaitu berkaitan dengan semangat belajar,
Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah: tenaga pendidik belum kreativitas, berpikir kritis, dan ketidakpuasan siswa.
Berikut ini adalah hal-hal yang menyebabkan kurangnya ditingkatkan. Keempat masalah ini intinya terjadi akibat belum
semangat siswa dalam mengidentifikasi unsur teks cerita. maksimalnya kompetensi, profesionalisme, dan
1. Penggunaan media yang belum maksimal. kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran
2. Kompetensi, profesionalisme, dan kinerja tenaga dengan metode dan teknik yang mampu
pendidik belum ditingkatkan. memfasilitasi kebutuhan siswa. Penyebab
3. Belum adanya komitmen di kelas. munculnya masalah ini adalah hal dasar yang
4. Guru belum melakukan pemantauan terhadap proses memberikan pengaruh besar terhadap keberhasilan
pembelajaran siswa dengan maksimal. pembelajaran. Guru yang tidak berkompetensi baik,
5. Perlu adanya umpan balik terhadap hasil belajar siswa. tidak profesional, dan melaksanakan kinerja secara
6. Belum terlaksana kiat memulai pembelajaran yang tidak maksimal akan memunculkan rasa jenuh dan
berkesan. apatis terhadap setiap hal yang terlaksana dalam
7. Perlu adanya peninjauan kesiapan belajar anak. proses pembelajaran. Berikutnya, metode yang tidak
8. Teks yang digunakan guru kurang variatif. sesuai dengan karakteristik siswa akan berpegaruh
terhadap berhasil tidaknya siswa menggunakan
Masalah: kemampuannya untuk menciptakan suatu karya
2. Ada sejumlah siswa yang belum kreatif dalam dalam langkah pembelajaran. Hal lain yang justru
mereproduksi teks cerita. dapat terjadi adalah siswa menjadi terkungkung dan
Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah: kreativitas pun tidak akan muncul. Selain itu, guru
Berikut ini adalah hal-hal yang menyebabkan siswa belum Perlu adanya metode yang tidak memilih teknik pembelajaran yang sesuai
kreatif dalam mereproduksi teks cerita. pembelajaran yang sesuai dengan model dan metode yang telah dipilih
1. Perlu adanya metode pembelajaran yang sesuai dengan dengan karakteristik siswa. menimbulkan ketidakmampuan siswa dalam
karakteristik siswa. menjelaskan hasil analisis mereka terhadap suatu
2. Pembelajaran teks belum dilakukan secara bertahap. teks yang dipelajari secara lengkap dan mendalam.
3. Siswa belum mengetahui dasar-dasar dalam Kondisi ini menyebabkan pembelajaran menjadi sia-
mereproduksi teks. sia, meskipun model dan metode yang dipilih sudah
4. Pembelajaran yang terlaksana masih membatasi tepat. Terakhir, seluruh rangkaian aspek
kreativitas siswa. keberhasilan pembelajaran yang telah dibuat dengan
5. Teks yang dipilih belum sesuai topik yang dekat dengan sedemikian rupa tetap saja tidak akan maksimal jika
siswa. guru tidak terlebih dahulu mengetahui bahwa siswa
6. Guru belum memberikan contoh memproduksi teks itu berbeda satu dengan yang lain. Guru belum
dengan cara yang menyenangkan. mampu menemukan kebutuhan setiap siswa dan
memastikan kebutuhan tersebut terpenuhi. Ada
siswa yang suka dengan gaya belajar kinestik, ada
Masalah: yang auditif, dan ada pula yang secara visual. Tidak
3. Ada sejumlah siswa yang belum mampu menjelaskan hasil hanya ini, siswa juga diketahui memiliki beragam
analisis teks cerita secara lengkap dan mendalam. kecerdasan dan kesiapan belajarnya masing-masing.
Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah: Seluruh permasalahan yang dikemukakan di atas
Berikut ini adalah hal-hal yang menyebabkan siswa belum adalah awal mula dari munculnya pembelajaran
mampu menjelaskan hasil analisis teks cerita secara lengkap dan Pembelajaran menganalisis materi terkait literasi numerasi, advanced, material,
mendalam. teks belum terlaksana miskonsepsi, dan HOTS tidak terlaksana dengan
1. Pembelajaran menganalisis teks belum terlaksana dengan teknik analisis yang optimal.
dengan teknik analisis yang maksimal. maksimal.
2. Pembelajaran belum menggunakan metode analisis yang
maksimal.
3. Belum adanya stimulus dengan pertanyaan pemantik.
4. Belum adanya lembar kerja yang seseuai untuk
mengarahkan proses menganalisis teks oleh siswa.
5. Siswa harus mengetahui dengan baik mengenai teori
menganalisis teks.
6. Siswa belum mampu mengungkapkan hasil analisisnya.

Masalah:
Karakter siswa masa kini yang tidak puas dengan cara
memproduksi teks yang masih konvensional.
Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah:
Berikut ini adalah hal-hal yang menyebabkan siswa masa kini
belum puas dengan cara memproduksi teks yang masih
konvensional.
1. Pembelajaran belum mengoptimalisasi kebutuhan siswa.
2. Belum adanya metode masa kini yang tidak
konvensional.
3. Sekolah belum melaksanakan pembelajaran
berdiferensiasi. Pembelajaran belum
4. Selain menulis secara konvensional, pembelajaran yang mengoptimalisasi kebutuhan
terlaksana sebaiknya memberikan peluang kepada siswa siswa.
untuk memilih caranya sendiri dalam mencapai tujuan
pembelajaran menulis cerita.
5. Topik yang dipilih belum aktual dengan hal-hal yang
dekat dengan siswa masa kini.
6 Jenis Permasalahan:
Pemanfaatan teknologi/ inovasi dalam pembelajaran.

Masalah:
Siswa sudah terbiasa menggunakan teknologi canggih
sehingga banyak tindakan menyalin-tempel (plagiarisme). Belum optimalnya budaya Akar masalah yang memunculkan adanya tindakan
Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah: literasi oleh siswa. plagiarisme oleh siswa adalah literasi yang belum
Berikut ini adalah hal-hal yang menyebabkan siswa yang optimal. Kondisi literasi yang belum optimal itulah
melakukan tindakan plagiarisme. yang menjadikan siswa kurang paham terhadap
1. Guru belum mengedukasi siswa untuk memahami teknik topik pembelajaran sehingga mencari jalan pintas,
menulis yang dapat menghindari upaya plagiarisme. siswa merasa menerima beban kerja yang berlebihan
2. Belum optimalnya budaya literasi oleh siswa. karena tidak mampu berliterasi dengan baik, siswa
3. Siswa belum mengetahui konsekuensi yang mereka menyalahgunakan teknologi internet akibat rasa
terima jika melakukan tindakan plagiarisme. malas, dan pemikiran bahwa ilmu pengetahuan
4. Siswa telah terbiasa dengan budaya praktis. hanya sebatas mengumpulkan tugas tanpa
mengalami proses yang benar. Jika siswa telah
terlebih dahulu sadar bahwa literasi bagi dirinya
adalah aspek yang sangat penting, ia akan terhindar
dari tindakan plagiarisme. Ini adalah suatu fenomena
yang harus diperhatikan oleh guru maupun pihak
sekolah secara umum karena tindakan plagiarisme
biasanya akan bermuara pada sikap koruptif.

Anda mungkin juga menyukai