Anda di halaman 1dari 5

NAMA : EUIS FAUQIATU TAQWA

NO UKG : 201901300978
PRODI : BAHASA INDONESIA
KELAS : A PPG BAHASA INDONESIA 2022

LK. :1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Analisis eksplorasi


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
1. Beberapa peserta Sumber Kajian Literatur Artikel Jurnal Beberapa peserta didik
didik kurang Nurjanah dalam Marlina (2018) “penggunaan kurang memahami
memahami tanda baca harus diajarkan secara bertahap penggunaan tanda baca
kepada siswa dengan tujuan agar siswa terbiasa (titik) dan huruf kapital
penggunaan tanda
menggunakannya” dalam kalimat efektif
baca (titik) dan Marlina, Ida. 2018. Analisis Kesalahan dengan tepat tampak pada
huruf kapital dalam Penggunaan Tanda Baca dalam Pengisian Teks tugas-tugas yang
kalimat efektif Dialog Rumpang di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah dikerjakan siswa. Pada
dengan tepat. Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Pedadidaktika), penulisan nama orang dan
5(2). tempat, beberapa peserta
https://openknowledgemaps.org/map/498609a0 didik tidak mengawali
8c2ce8c451518cd0d97fe5e8 dengan huruf kapital.
Setelah dianalisis terhadap
Menurut Widya (dalam Salwiyah, 2021) “Huruf hasil kajian literatur dan
kapital disebut juga huruf besar. Huruf kapital hasil wawancara,
adalah huruf yang berukuran dan berbentuk penyebab peserta didik
khusus (lebih besar dari huruf biasa). Biasanya kurang memahami
digunakan sebagai huruf pertama dari kata penggunaan tanda baca
pertama dalam kalimat, huruf pertama nama (titik) dan huruf kapital
diri/orang, dan sebagainya”. dengan tepat karena:
Salwiyah dan Dian Indihadi. 2021 Analisis 1. Kekurangpahaman
Penulisan Huruf Kapital pada Teks Deskripsi. penggunaan bahasa
Pedadidaktika Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru 2. Pengajaran Bahasa
Sekolah Dasar (Pendadiktika), 8(3), Indonesia yang kurang
https://openknowledgemaps.org/map/8d5e64b0 tepat.
1ed466de1da157535a139d5b 4. Guru Bahasa Indonesia
tidak mengajarkan
Menurut Setyawati (dalam Ariyanti, 2019) tentang tata bahasa
pangkal penyebab kesalahan berbahasa ada khususnya EYD. Guru
pada orang yang menggunakan bahasa yang Bahasa Indonesia
bersangkutan pada bahasa yang digunakannya. umumnya mengajar
Ada tiga kemungkinan seseorang dapat salah terpaku pada materi
dalam berbahasa, antara lain sebagai berikut. buku teks.
1) Terpengaruh bahasa yang lebih dahulu 5. Peserta didik tidak
disukainya. tertarik dengan
2) Kekurangpahaman pemakai bahasa terhadap pelajaran Bahasa
bahasa yang dipakainya. Indonesia
3) Pengajaran bahasa yang kurang tepat atau 6. Peserta didik merasa
kurang sempurna.” tata bahasa bukan hal
Ariyanti, Riri. 2019. Analisis Kesalahan yang penting untuk
Penggunaan Huruf Kapital Tanda Baca, dan diterapkan.
Penulisan Kata Pada Koran Mercusuar. Jurnal 3. Peserta didik tidak
Bahasa dan Sastra. 4(4). paham tentang
https://openknowledgemaps.org/map/6e04c068 penggunaan tata bahasa
fe162c7b60db551f4ccd638b 4. Peserta didik tidak
terbiasa/membiasakan
Sumber Hasil Wawancara diri menggunakan tanda
Endin Saparudin, M.Pd. (Dosen Unpam dan baca dan penggunaan
penulis) huruf kapital.
Terdapat beberapa faktor penyebab peserta
didik mengabaikan penulisan huruf kapital dan
tanda baca:
1. Guru Bahasa Indonesia tidak mengajarkan
tentang tata bahasa khususnya EYD. Guru
Bahasa Indonesia umumnya mengajar terpaku
pada materi buku teks.
2. Peserta didik tidak tertarik dengan pelajaran
Bahasa Indonesia
3. Peserta didik merasa tata bahasa bukan hal
yang penting untuk diterapkan.

Ade Fitri, M.Pd. (Guru Bahasa Indonesia)


Menurut narasumber, peserta didik
mengabaikan penulisan huruf kapital dan tanda
baca dapat disebabkan:
1. Peserta didik tidak paham tentang
penggunaan tata bahasa
2. Peserta didik tidak terbiasa/membiasakan diri
menggunakan tanda baca dan penggunaan
huruf kapital.

2. Peserta didik belum Sumber Kajian Literatur Artikel Jurnal Setelah dianalisis terhadap
percaya diri untuk Menurut Kosasih dalam Zannah (2022) ketika hasil kajian literatur dan
menyajikan membaca puisi perlu memperhatikan beberapa hasil wawancara,
aspek, yaitu pelafalan, tekanan, intonasi, jeda, penyebab peserta didik
pembacaan puisi
dan ekspresi. Aspek-aspek tersebut perlu belum percaya diri untuk
dengan ekspresif diperhatikan ketika membaca puisi agar puisi menyajikan pembacaan
dan kreatif dapat terekspresikan dengan jelas dan tidak puisi dengan ekspresif dan
monoton, sehingga pendengarnya merasa kreatif dikarenakan:
tertarik dan dapat memahami maksud dari puisi
yang dibaca. 1. Faktor internal yang
terdiri atas minat, bakat,
Faktor yang mempengaruhi kemampuan dan motivasi.
membaca puisi, yaitu (1) faktor internal yang 2. Faktor eksternal yang
terdiri atas minat, bakat, dan motivasi; dan (2) terdiri atas lingkungan
sekolah dan lingkungan
faktor eksternal yang terdiri atas lingkungan
keluarga
sekolah dan lingkungan keluarga (Marlina &
3. Khawatir ditertawakan
Sholehun, 2022). atau menjadi bahan
ejekan teman-temannya.
Zannah, Fadhilah Noer. 2022. Kemampuan
4. Kurangnya pemahaman
Membaca Puisi Peserta Didik Kelas IIA SDN 1 atau penggalian isi
Karangsari Kabupaten Banyuwangi di Era New terhadap teks puisi.
Normal. Jurnal Ilmu Pendidikan Sekolah Dasar , 5. Minat peserta didik
9(2), terhadap puisi masih
https://openknowledgemaps.org/map/bf7d9f91 rendah.
ceef4827db021235c3a6 8903

Percaya diri merupakan suatu keyakinan


seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang
dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya
merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai
tujuan di dalam hidupnya. Rasa percaya diri
merupakan hal yang sangat penting yang
seharusnya dimiliki oleh semua orang. Dengan
percaya diri, seseorang akan mampu meraih
segala keinginan dalam hidupnya (Hakim dalam
Fitriyah, 2018).

Adapun dalam pembelajaran, sastra mempunyai


peranan yang relatif penting dalam
mempengaruhi watak, kepribadian, memperluas
wawasan kehidupan serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa siswa.
Bertahannya pembelajaran sastra di sekolah
karena pembelajaran sastra mempunyai peranan
penting dalam mencapai berbagai aspek tujuan
pendidikan, seperti aspek pendidikan susila,
sosial, sikap, penilaian, dan keagamaan (Rusyana
dalam Fitriyah, 2018)
Fitriyah, Wasis. 2018. Pengaruh Penggunaan
Model Pembelajaran Jigsaw dan Percaya Diri
Terhadap Kemampuan Apresiasi Puisi Siswa SDN
Ngrayudan Kabupaten Ngawi. Journal Unipma,
2(2),
https://openknowledgemaps.org/map/bf7d9f91
ceef4827db021235c3a68903

Sumber Hasil Wawancara


Mayang Santika Dewi, M.Pd. (Guru Bahasa
Indonesia)
Saat praktik membaca puisi beberapa peserta
didik kurang percaya diri. Umumnya mereka
dengan sengaja menutup wajahnya dengan teks
puisi, mengecilkan suaranya, atau menggoyang-
goyangkan kaki. Mereka merasa malu untuk
tampil di depan teman-temannya karena
khawatir ditertawakan atau menjadi bahan
ejekan teman-temannya.
3. Peserta didik belum Sumber Kajian Literatur Artikel Jurnal Setelah dianalisis terhadap
mampu menyajikan Musikalisasi puisi merupakan media yang digunakan hasil kajian literatur dan
untuk siswa agar mampu mengapresiasi karena hasil wawancara,
musikalisasi puisi
musikalisasi puisi salah satu media yang penyebab peserta didik
secara kreatif memudahkan karya seni musik dengan puisi. belum mampu menyajikan
Menurut Mulyadi dalam Khaerunnisa (2018)
musikalisasi puisi secara
Khaerunnisa, dkk. 2018. Penerapan Media kreatif dikarenakan:
Musikalisasi Puisi Terhadap Peningkatan 1. Musikalisasi puisi
Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa X MIPA 3 merupakan materi
SMAN 87 Jakarta. Pena Literasi, 1(2) pelajaran baru dalam
https://openknowledgemaps.org/map/f12f2577 kurikulum 2013 versi
0fbe7c0d4ed435e6812c203d 2016.
2. Peserta didik jarang
Hasil penelitian Widodo (2017) mengungkapkan melihat pementasan
faktor penyebabnya peserta didik rendah dalam musikalisasi puisi.
kemampuan musikalisasi puisi adalah 3. Peserta didik tidak
1) musikalisasi puisi merupakan materi pelajaran pernah tahu sebelumnya
baru dalam kurikulum 2013 versi 2016 dan dan kurangnya
belum familiar bagi siswa SMA secara umum, pemahaman siswa
sehingga siswa mengalami kesulitan dalam tentang bagaimana
menuangkan ide, pikiran dan kreativitas dalam memusikalisasi puisi
memberikan nada, irama, melodi dan dengan baik
aransemen musik yang sesuai dengan tema 4. Minat peserta didik
dan suasana yang melatar belakangi puisi; terhadap musikalisasi
2) peserta didik jarang melihat pementasan
musikalisasi puisi; puisi masih rendah.
3) peserta didik tidak pernah tahu sebelumnya 5. Terbatasnya
dan kurangnya pemahaman siswa tentang kemampuan
bagaimana memusikalisasi puisi dengan baik. penggunaan alat musik
Oleh karena itu diperlukan cara untuk bagi peserta didik.
menciptakan suasana belajar yang 6. Kurangnya pemahaman
menyenangkan. atau penggalian isi
Widodo, Mulyanto. 2017. Peningkatan terhadap teks puisi.
Kemampuan Apresiasi Musikalisasi Puisi Melalui 7. Peserta didik kurang
Teknik Pemodelan pada Siswa Kelas X. J-Simbol memahami tahapan-
(Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya). tahapan proses
https://openknowledgemaps.org/map/8d57ed00 memusikalisasi puisi.
270d9a015244f9a804181df0? 8. Peserta didik cenderung
area=3&paper=2f8564974c404b64f41032ccf155 lebih memilih musik
c7ff1cf5ebbe0e2b46cb1d1b7d7a4988b7ba populer

Sumber Hasil Wawancara


Asep Syaeful Bahri, S.Pd. (Guru Bahasa Indonesia
dan Youtuber Musikalisasi Puisi)
1) Minat peserta didik terhadap musikalisasi puisi
masih rendah.
2) Terbatasnya kemampuan penggunaan alat
musik bagi peserta didik.
3) Kurangnya pemahaman atau penggalian isi
terhadap teks puisi.
4) Peserta didik kurang memahami tahapan-
tahapan proses memusikalisasi puisi.
Tahapan Proses Musikalisasi Puisi Asep Bahri
-Memeroleh/memiliki buku teks puisi (Ada teks
puisi baik antologi gabungan para penyair
maupun buku puisi tunggal satu penyair)
-Pilah satu puisi --saat dibaca sudah terasa
bernada bagi pemilah-- dan tetapkan satu puisi.
-Baca berulang-ulang --bisa sampai sepuluh kali--
puisi yang telah dipilih hingga memeroleh isi
yang ingin disampaikan.
-Siapkan alat musik yang dikuasai atau mintalah
seseorang yang bisa memainkan alat musik
untuk membantu menggubah kata menjadi nada
dengan iringan alat musik.
-Yakinlah dengan mengubah kata menjadi nada
adalah hasil diri dari referensi menikmati
beragam musik bukan mengadaptasi dari satu
lagu.
-Nyanyikanlah berulang-ulang kata-kata yang
telah bernada --musikalisasi puisi-- kepada
orang-orang terdekat atau orang berterima
dengan musik dan puisi sebagai jalan
mengenalkan hasil karya dari memusikalisasi
puisi.
5) Peserta didik cenderung lebih memilih musik
populer baik dari dalam maupun luar negeri atau
belum menikmati musikalisasi puisi.
4. Motivasi belajar Sumber Kajian Literatur Artikel Jurnal Berdasarkan kajian
peserta didik Menurut Mudjiono (dalam Sobiandi, 2017) literatur dan wawancara
rendah sehingga bahwa, “Motivasi belajar pada siswa dapat tentang motivasi belajar
peserta didik menjadi lemah, lemahnya motivasi atau tiadanya peserta didik yang
tertinggal materi motivasi belajar akan melemahkan kegiatan rendah sehingga
dan terlambat belajar, sehingga mutu hasil belajar akan menjadi peserta didik tertinggal
mengumpulkan rendah” materi dan terlambat
tugas Sobiandi, Rizky. 2017. Pengaruh Motivasi Belajar mengumpulkan tugas.
Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada
Siswa Kelas VIII MTS Negeri 1 Pangandaran. 1. Motivasi belajar
Jurnal Diksatrasia, 1(2), menentukan mutu hasil
https://openknowledgemaps.org/map/ belajar
f53e581cc91eb4b21825da92dcaca7bc 2. Peserta didik atlet lebih
tertarik belajar tipe
Sumber Hasil Wawancara motorik.
Wawancara dengan Koordinator Guru Bimbingan 3. Peserta didik
Konseling, Ibu Desy Khaerunnisa berkebutuhan khusus
Tentu ada banyak faktor yang membuat anak memerlukan perhatian
hilang motivasi belajar. Pertama, anak-anak di khusus dalam belajar.
sekolah ini mayoritas masuk jalur prestasi atlet 4. Metode dan media
sehingga pelajaran yang diminati adalah belajar menentukan
pelajaran olahraga atau pelajaran -pelajaran motivasi belajar.
yang lebih banyak praktik. Kedua, di sekolah kita
menerima beberapa siswa berkebutuhan khusus
sementara tidak semua guru memahami cara
memperlakukan anak tersebut. Untuk anak
berkebutuhan khusus sulit untuk
mengembangkannya, butuh perhatian khusus.

Daftar Pustaka

Ariyanti, Riri. 2019. Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital Tanda Baca, dan Penulisan Kata Pada
Koran Mercusuar. Jurnal Bahasa dan Sastra. 4(4).
https://openknowledgemaps.org/map/6e04c068fe162c7b60db551f4ccd638b
Fitriyah, Wasis. 2018. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw dan Percaya Diri Terhadap
Kemampuan Apresiasi Puisi Siswa SDN Ngrayudan Kabupaten Ngawi. Journal Unipma, 2(2),
https://openknowledgemaps.org/map/bf7d9f91ceef4827db021235c3a68903
Khaerunnisa, dkk. 2018. Penerapan Media Musikalisasi Puisi Terhadap Peningkatan Kemampuan
Mengapresiasi Puisi Siswa X MIPA 3 SMAN 87 Jakarta. Pena Literasi, 1(2)
https://openknowledgemaps.org/map/f12f25770fbe7c0d4ed435e6812c203d
Marlina, Ida. 2018. Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Pengisian Teks Dialog Rumpang
di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Pedadidaktika), 5(2).
https://openknowledgemaps.org/map/498609a08c2ce8c451518cd0d97fe5e8
Salwiyah dan Dian Indihadi. 2021 Analisis Penulisan Huruf Kapital pada Teks Deskripsi. Pedadidaktika
Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Pendadiktika), 8(3),
https://openknowledgemaps.org/map/8d5e64b01ed466de1da157535a139d5b
Sobiandi, Rizky. 2017. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Siswa
Kelas VIII MTS Negeri 1 Pangandaran. Jurnal Diksatrasia, 1(2),
https://openknowledgemaps.org/map/f53e581cc91eb4b21825da92dcaca7bc
Widodo, Mulyanto. 2017. Peningkatan Kemampuan Apresiasi Musikalisasi Puisi Melalui Teknik
Pemodelan pada Siswa Kelas X. J-Simbol (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya).
https://openknowledgemaps.org/map/8d57ed00270d9a015244f9a804181df0?
area=3&paper=2f8564974c404b64f41032ccf155c7ff1cf5ebbe0e2b46cb1d1b7d7a4988b7ba
Zannah, Fadhilah Noer. 2022. Kemampuan Membaca Puisi Peserta Didik Kelas IIA SDN 1 Karangsari
Kabupaten Banyuwangi di Era New Normal. Jurnal Ilmu Pendidikan Sekolah Dasar , 9(2),
https://openknowledgemaps.org/map/bf7d9f91ceef4827db021235c3a6 8903

Anda mungkin juga menyukai