Anda di halaman 1dari 9

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi


Nama : Defi Wulandani Dewi
NIM : 2026220058
Kelas : 01
Bidang Studi PPG : Seni Broadcasting dan Film

KD 3.11 Menerapkan tahapan pembuatan naskah berita televisi


4.11 Membuat naskah berita televisi

Masalah
Akar
terpilih yang
No. Penyebab Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan
masalah
diselesaikan
1 Siswa merasa Guru belum Kajian Literatur Alternatif solusi berdasarkan hasil
bosan dalam maksimal Permasalahan dan Solusi untuk guru wawancara narasumber Pak Makhsus (guru),
memahami dalam belum maksimal dalam menggunakan Pak Asep (Kepala Sekolah) dan kajian
materi naskah menggunakan media pembelajaran kreatif. literatur :
non fiksi/non media Sebuah kajian pustaka : Tejo Nurseto 1. Guru memberikan contoh-contoh naskah
drama pembelajaran https://journal.uny.ac.id/index.php/jep/ dan media pembelajaran video jurnalistik.
yang kreatif article/view/706/570 2. Guru harus memahami karakteristik siswa
sehingga siswa Pemanfaatan media dalam pembelajaran untuk menentukan metode pembelajaran
merasa bosan dapat membangkitkan keinginan dan yang tepat.
dalam minat baru, meningkatkan motivasi dan 3. Guru memanfaatkan media pembelajaran
mempelajari rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan yang menarik dan menghibur dengan
materi naskah berpengaruh secara psikologis kepada memasukkan unsur musik.
non fiksi/non siswa (Hamalik, 1986). Sudjana dan Rivai
drama (1992) mengemukakan beberapa manfaat
media dalam proses belajar siswa, yaitu: (i) Kelebihan :
dapat menumbuhkan motivasi belajar Guru dapat meningkatkan motivasi belajar dan
siswa karena pengajaran akan lebih mendorong kemampuan peserta didik untuk
menarik perhatian mereka; (ii) makna melakukan pekerjaan penting sehingga dapat
bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas berpikir lebih kritis.
sehingga dapat dipahami siswa dan
memungkinkan terjadinya penguasaan 1. Guru membuat suasana belajar menjadi lebih
serta pencapaian tujuan pengajaran; (iii) menyenangkan, sehingga guru dan peserta
metode mengajar akan lebih bervariasi, didik dapat menikmati proses pembelajaran.
tidak semata-mata didasarkan atas
komunikasi verbal melalui kata-kata; dan Kekurangan :
(iv) siswa lebih banyak melakukan 1. Pengerjaan project membutuhkan waktu yang
aktivitas selama kegiatan belajar, tidak relatif lama
hanya mendengarkan tetapi juga 2. Kelompok yang memiliki kelemahan dalam
mengamati, mendemonstrasikan, percobaan dan pengumpulan informasi akan
melakukan langsung, dan memerankan. mengalami kesulitan
Pengembangan media pembelajaran
hendaknya memenuhi prinsip VISUALS
(Visible, Interesting, Simple, Useful,
Accurate, Legitimate, Structured) dalam
perencanaan sistematik untuk
penggunaan media. Jenis-jenis media
yang dapat disiapkan atau dikembangkan
dalam pembelajaran di antaranya
meliputi: media visual yang tidak
diproyeksikan, media visual yang
diproyeksikan, media audio, dan
multimedia. Media akan menjadi lebih
hidup, menarik dan menghibur dengan
memasukkan unsur music.

Berdasarkan wawancara
Narasumber : Makhsus, S.Pd.
Jabatan : Guru dan Kepala Program Studi
SBF di SMKN 1 Panyingkiran
1. Guru memaksimalkan model
project based learning. Membagi
waktu ketika di lapangan dan kelas.
2. Guru memberikan contoh-contoh
naskah dan media pembelajaran
video jurnalistik.

Narasumber : Asep Fahroni, S.Pd.,M.M


Jabatan : Kepala Sekolah
Dengan melalui obervasi pada saat
melakukan supervisi akademik kepala
sekolah dapat memberikan bimbingan
untuk mempelajari pribadi siswa sehingga
bapak ibu guru dapat memperbaiki
kesesuaian rencana pembelajaran dengan
pelaksanaannya. Misalnya setelah
observasi kelas kepala sekolah memberi
masukan dengan tipe anak-anak yang
demikian maka bapak ibu guru
seharusnya menggunakan metode yang
demikian begitu.
2 Siswa masih Guru kurang Kajian Literatur Alternatif solusi berdasarkan hasil
kurang dalam memberikan Permasalahan dan Solusi untuk guru wawancara narasumber Pak Makhsus (guru),
mencari motivasi dalam belum maksimal dalam memberikan Pak Asep (Kepala Sekolah) dan kajian
sumber atau belajar literatur :
motivasi belajar termasuk rasa
contoh-contoh termasuk rasa
naskah non kepercayaan kepercayaan diri siswa. 1. Guru lebih banyak melakukan diskusi
fiksi/non diri siswa Sebuah kajian pustaka : Amna Emda bersama dengan siswa dan memancing ide-
drama https://jurnal.ar- ide siswa dalam pembuatan naskah non
sehingga raniry.ac.id/index.php/lantanida/article/ fiksi/non drama.
merasa download/2838/2064 2. Guru harus lebih kreatif dalam
bingung dan Sering terjadi siswa yang kurang menyampaikan materi naskah non fiksi/non
kurang berprestasi bukan disebabkan oleh drama. Sebagai contoh bisa mengambil
percaya diri kemampuannya yang kurang, akan tetapi referensi dari kajian literatur menurut Gage
dalam dikarenakan tidak adanya motivasi untuk dan Berlier dalam Winarsih (2009:114) yaitu
menuangkan belajar sehingga ia tidak berusaha untuk memberi pujian kepada siswa, bangkitkan
idenya mengarahkan segala kemampuannya. rasa ingin tahu dan keinginan siswa
Dalam proses pembelajaran tradisional
yang menggunakan pendekatan mengadakan eksplorasi, pergunakan
ekspositori kadang-kadang unsur simulasi dan permainan
motivasi terlupakan oleh guru.
Keberhasilan proses belajar mengajar Kelebihan :
dipengaruhi oleh motivasi belajar siswa. 1. Membangkitkan, meningkatkan dan
Guru selaku pendidik perlu mendorong memelihara semangat siswa untuk belajar
sampai berhasil.
siswa untuk belajar dalam mencapai
2. Mengarahkan kegiatan belajar.
tujuan. 3. Membesarkan semangat dalam belajar.
Gage dan Berliner dalam Winarsih
(2009:114) menyarankan sejumlah cara Kekurangan :
meningkatkan motivasi peserta didik 1. Siswa akan giat belajar jika ada motif dari
tanpa harus melakukan reorganisasi pihak luar untuk belajar. Misalkan
kelas secara besar-besaran, yaitu: pemberian hadiah, penguatan verbal seperti
pujian merupakan contoh motivasi
1. Pergunakan pujian 2. Pergunakan tes
ekstrinsik.
3. Bangkitkan rasa ingin tahu dan 2. Sulit munculnya kemauan belajar yang
keinginannya mengadakan eksplorasi 4. benar-benar berasal dari kemauan siswa.
Untuk tetap mendapat perhatian 5. Artinya, tidak mudah bagi guru untuk
Merangsang hasrat peserta didik untuk membangkitkan motivasi belajar intrinsik.
belajar 6. Mempergunakan materi-materi
yang sudah dikenal sebagai contoh agar
peserta didik lebih mudah memahami
bahan pengajaran. 7. Terapkan konsep-
konsep atau prinsip-prinsip dalam
konteks yang unik dan luar biasa agar
peserta didik lebih terlibat 8. Pergunakan
simulasi dan permainan.

Berdasarkan wawancara
Narasumber : Makhsus, S.Pd.
Jabatan: Guru dan Kepala Program Studi
SBF di SMKN 1 Panyingkiran
1. Guru kurang memperhatikan siswa
dalam pembelajaran. Seharusnya guru
lebih banyak melakukan diskusi
bersama dengan siswa dan memancing
ide-ide siswa.
2. Guru monoton dalam mengajar.
Sehingga harus lebih kreatif lagi dalam
menyampaikan materi.

Narasumber : Asep Fahroni, S.Pd.,M.M


Jabatan : Kepala Sekolah
Ada Rapat pembagian tugas setiap tahun
dan setiap awal semester ada juga
berbagai kegiatan rapat yang intinya
mengenai 4 kompetensi menjadi guru
salah satunya adalah kompetensi
paedagogik yaitu tentang pembelajaran
dimana bapak ibu guru harus bisa
memahami karakteristik siswa dan
memotivasi siswa dalam belajar.
Rendahnya Kajian Literatur Alternatif solusi berdasarkan hasil
kesadaran Permasalahan dan Solusi untuk wawancara narasumber Pak Makhsus (guru),
siswa dalam rendahnya kesadaran siswa dalam Pak Asep (Kepala Sekolah) dan kajian
menerima literatur :
menerima sumber yang diberikan guru.
sumber yang
diberikan guru Sebuah kajian pustaka : Dhina Cahya 1. Siswa perlu dibiasakan dalam gerakan
Rohim & Septina Rahmawati literasi sekolah
https://journal.unesa.ac.id/index.php/P 2. Guru mendorong minat baca siswa dengan
D/article/download/10412/4379 membiasakan membaca 15 menit sebelum
Jika siswa membaca sesuatu tanpa pembelajaran dimulai.
memiliki minat baca yang tinggi maka
kegiatan membaca tersebut tidak akan Kelebihan :
dilakukan dengan sepenuh hati tetapi jika 1. Menambah kosakata
membaca dilakukan dengan keinginan 2. Mengoptimalkan kerja otak
dan kesadarannya sendiri maka siswa
tersebut akan membaca dengan sepenuh 3. Menambah wawasan dan informasi baru
hati (Ruslan & Wibayanti, 2019). 4. Meningkatkan kemampuan interpersonal
Pendorong bangkitnya minat baca adalah
kemampuan membaca, dan pendorong Kekurangan :
bagi tumbuhnya budaya baca adalah 1. Guru harus lebih kreatif dalam mencari
kebiasaan membaca. Minat baca yang sumber-sumber belajar
dikembangkan sejak dini dapat dijadikan 2. Diperlukan kesabaran dalam membimbing
landasan bagi berkembangnya budaya siswa membiasakan gerakan literasi.
baca. 3. Gerakan literasi perlu dilakukan secara
bertahap
Berdasarkan wawancara
Narasumber : Makhsus, S.Pd.
Jabatan: Guru dan Kepala Program Studi
SBF di SMKN 1 Panyingkiran
1. Siswa terbiasa mendengarkan
penjelasan langsung dari guru.
Sehingga perlu dibiasakan gerakan
literasi terutama dalam menerima
sumber-sumber yang diberikan oleh
guru

Narasumber : Asep Fahroni, S.Pd.,M.M


Jabatan : Kepala Sekolah
Gerakan Literasi Sekolah perlu digiatkan
kembali.
3 Kurangnya Guru merasa Kajian Literatur Alternatif solusi berdasarkan hasil
pemahan guru terbiasa Permasalahan dan Solusi untuk guru yang wawancara narasumber Pak Makhsus (guru),
dalam dengan metode merasa terbiasa menggunakan metode Pak Asep (Kepala Sekolah) dan kajian
menerapkan ceramah ceramah literatur :
model Sebuah kajian pustaka : Ade Koesnandar
pembelajaran https://jurnalkwangsan.kemdikbud.go.id 1. Perlunya guru mempelajari kembali dan
yang inovatif. /index.php/jurnalkwangsan/article/down menerapkan model pembelajaran yang
Sebagian load/121/pdf. inovatif
pembelajaran
dilaksanakan Secara umum, guru-guru sudah berusaha 2. Guru mengintegrasikan penggunaan
dengan metode menerapkan model-model pembelajaran teknologi ke dalam proses pembelajaran
teacher center inovatif sesuai tuntutan Kurikulum 2013,
namun masih mengalami kesulitan dalam Kelebihan :
penerapannya. Kesulitan tersebut antara 1. Siswa bisa lebih termotivasi dalam belajar
lain disebabkan oleh kurangnya contoh- 2. Proses pembelajaran akan lebih
contoh, bimbingan, dan pelatihan menyenangkan bagi siswa dan guru
implementasi model pembelajaran inovatif. 3. Siswa bisa lebih aktif dalam pembelajaran
Ada banyak model pembelajarancyang
dapat dipilih guru, di antaranya adalah: Kekurangan:
pembelajaran berbasis projek (PjBL atau 1. Waktu yang diperlukan untuk persiapan
Project-based Learning), pembelajaran akan bertambah
dengan cara penemuan dan penyingkapan 2. Keterbatasan materi, peralatan serta
(Discovery/Inquiry), pembelajaran dengan sumber daya
cara membalik kebiasaan di kelas, yang
biasanya dijelaskan oleh guru kemudian
siswa diberi tugas menjadi dilakukan
sebaliknya (Flipped-Classroom),
pembelajaran dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk
mengorganisasikan sendiri kegiatan
belajarnya (Self-Organized Learning
Environment atau SOLE). Blended-Blog,
dan Game-edu.

Berdasarkan wawancara
Narasumber : Makhsus, S.Pd.
Jabatan: Guru dan Kepala Program Studi
SBF di SMKN 1 Panyingkiran
Ketika di lapangan seharusnya model
pembelajaran yang kita pakai adalah
berbasis project based learning, namun
antara guru satu dan lain terkadang
berbeda persepsi sehingga harus
disamakan terlebih dahulu persepsinya.

Narasumber : Asep Fahroni, S.Pd.,M.M


Jabatan : Kepala Sekolah
Ada rapat yang sudah disepakati antara
bapak ibu guru dan kepala sekolah yang
isinya rapat akan ada bimbingan-
bimbingan salah satunya yaitu mengenai
model pembelajaran inovatif dan
pemanfaatan teknologi yang digunakan
guru dan tentunya disesuaikan dengan
materi yang akan diajarkan guru.

4 Guru kurang Guru kurang Kajian Literatur Alternatif solusi berdasarkan hasil
mengarahkan berinteraksi Permasalahan dan Solusi untuk guru wawancara narasumber Pak Makhsus (guru),
siswa dalam dengan siswa kurang berinteraksi dengan siswa dalam Pak Asep (Kepala Sekolah) dan kajian
proses belajar dalam proses proses belajar kelompok literatur :
kelompok belajar Sebuah kajian pustaka : Rieske 1. Guru harus lebih memberikan perhatian
sehingga kelompok Iswardhany dan Sri Rahayu kepada siswa pada saat proses
beberapa siswa https://journal.uny.ac.id/index.php/jpts pembelajaran kelompok.
cenderung /article/download/36342/14819 2. Guru membuat perencanaan kegiatan
pasif dan Di dalam interaksi sosial pembelajaran, sebelum pelaksanaan kerja kelompok
hanya tatap muka seorang guru mempunyai sehingga siswa lebih terarah.
mengandalkan peran yang sangat penting di dalam kelas 3. Interaksi siswa dan guru yang lebih
siswa lainnya yaitu peran mengoptimalkan kegiatan intens.
belajar. Ada tiga kemampuan esensial
yang harus dimiliki guru agar peran Kelebihan:
tersebut terealisasi, yaitu kemampuan 1. Siswa lebih terarah pada saat
merencanakan kegiatan, kemampuan pembelajaran kelompok
melaksanakan kegiatan dan kemampuan 2. Proses pembelajaran akan lebih
mengadakan interaksi sosial. Ketiga dipahami secara menyeluruh oleh siswa
kemampuan ini disebut generik essensial. 3. Semua siswa bisa dan mengerti dengan
Ketiga kemampuan ini sama pentingnya, tugas yang diberikan
karena setiap guru tidak hanya mampu
merencanakan sesuai rancangan, tetapi Kelemahan:
harus terampil melaksanakan kegiatan 1. Guru terkadang terlallu fokus dengan
belajar dan terampil menciptakan iklim beberapa siswa sehingga sebagian
yang komunikatif dalam kegiatan terabaikan
pembelajaran. 2. Siswa yang sulit diajak kerjasama

Berdasarkan wawancara
Narasumber : Makhsus, S.Pd.
Jabatan: Guru dan Kepala Program Studi
SBF di SMKN 1 Panyingkiran
Kurangnya perhatian penuh dari gurunya
terhadap siswa.

Narasumber : Asep Fahroni, S.Pd.,M.M


Jabatan : Kepala Sekolah
Dengan diadakan supervisi akademik saya
akan mengetahui kekurangan guru dalam
mengajar salah satunya dalam
berkomunikasi dengan siswa. Setelah
diadakan obervasi kelas saya akan
memberikan masukan untuk
memperbaiki apa yang kurang dalam
pengajaran dikelas.

Anda mungkin juga menyukai