No. Permasalahan Diidentifikasi Masalah 1 pedagogik, Pedagogik: Terdapat siswa yang literasi, dan Motivasi belajar siswa memiliki paradigma/ numerasi. (terhadap pelajaran bahasa pemikiran bahwa Indonesia) masih rendah. proses belajar itu tidak penting dan tidak memengaruhi masa depan mereka. Dalam proses penugasan siswa kerap menunda dan butuh pengkondisian terlebih dahulu untuk mau mengerjakan. Selama proses pengerjaan tugas, siswa cenderung memberikan hasil yang apa adanya, padahal secara kemampuan mereka bisa. Literasi: Preferensi yang Minat membaca siswa berbeda-beda tiap terhadap teks bahasa siswa membuat siswa Indonesia cenderung tidak tertarik untuk rendah. membaca sesuatu yang tidak disukainya. Siswa cenderung membaca bahan bacaan yang ringan (menggunakan percakapan sehari- hari) sehingga ketika disajikan bahan bacaan yang formal merasa itu bacaan berat, padahal sebenarnya tidak. Numerasi: Terdapat siswa yang Terdapat siswa yang kurang memahami kurang mampu memahami aspek numerasi konsep keuntungan secara penghitungan ekonomi pada materi pemerolehan proposal kelas 11 (saat itu keuntungan saya mengenalkan jenis (mengurangi harga jual proposal bisnis/kreativitas dengan harga modal, Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi No. Permasalahan Diidentifikasi Masalah kewirausahaan) mengalikan keuntungan dengan jumlah barang, dll) sehingga siswa terkendala pada proses penyusunan proposal pada bagian analisis keuntungan yang termasuk bagian dalam proposal bisnis/kreativitas kewirausahaan) 2 kesulitan belajar Siswa tidak mampu Memahami instruksi siswa termasuk memahami atau tidak soal merupakan siswa peduli instruksi tugas salah satu soft skill berkebutuhan atau soal yang yang harus dikuasai khusus dan diberikan. siswa, tetapi masih masalah terdapat siswa yang pembelajaran tidak memedulikan (berdiferensiasi) hal ini sehingga di kelas kerap ditemukan berdasarkan siswa salah dalam pengalaman menjawab soal. mahasiswa saat menjadi guru. Terdapat siswa yang Siswa yang terbiasa memiliki kebiasaan menggunakan bahasa menggunakan bahasa Inggris dibandingkan Inggris dalam bahasa Indonesia komunikasinya (di mengalami kesulitan rumah, sejak SD-SMP dalam penyusunan di sekolah kalimat karena internasional) kebingungan dalam mencari padanan kata Inggris-Indonesia sehingga siswa tersebut butuh waktu yang lebih lama dalam mengerjakan tugas.
Guru kurang Setiap siswa memiliki
memahami kemampuan berbeda- pembelajaran beda yang berarti juga diferensiasi. butuh cara yang berbeda dalam memberikan pemahaman. Kurangnya pemahaman guru Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi No. Permasalahan Diidentifikasi Masalah dalam pembelajaran diferensiasi ini terhadap kondisi tersebut berdampak pada dua hal, yaitu 1. Saat level materi ada di kategori tinggi, siswa yang memiliki kemampuan tinggi tidak mengalami kesulitan berarti, tetapi bagi siswa yang memiliki kemampuan rendah akan kesulitan. 2. Saat level materi rendah, siswa yang memiliki kemampuan rendah tidak mengalami kesulitan, tetapi bagi siswa yang memiliki kemampuan tinggi, kemampuannya kurang tergali/ kurang tereksplorasi.
3 membangun Komunikasi guru Orang tua tidak
relasi/hubungan dan orang tua siswa menjalin dengan siswa dan terhadap komunikasi orang tua siswa. permasalahan siswa perihal informasi cenderung kurang. tentang permasalahan anaknya kepada wali kelas/ guru sehingga guru kesulitan dalam memberikan motivasi yang tepat atau treatment yang tepat untuk siswa tersebut. Perbedaan cita-cita Orang tua siswa Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi No. Permasalahan Diidentifikasi Masalah yang diinginkan terkadang orang tua dan anak menuntut berbeda. anaknya untuk bisa menjadi sesuatu yang diinginkannya, tetapi ternyata anaknya sama sekali tidak menginginkannya. Hal ini berdampak pada motivasi belajar anak yang akan cenderung turun atau menjalani proses belajar dengan keterpaksaan. 4 pemahaman/ Guru masih Metode ceramah pemanfaatan mengandalkan merupakan cara model-model ceramah dalam yang paling pembelajaran menyampaikan umum digunakan inovatif materi. untuk berdasarkan menyampaikan karakteristik materi oleh para materi dan siswa. guru, tetapi cara ini akan berdampak pada kejenuhan siswa dalam menyimak. Guru masih belum bisa lepas seutuhnya dengan metode klasik ini.
Guru kurang memiliki Guru kurang aktif
pengetahuan terhadap dalam mengeksplorasi model-model berbagai macam pembelajaran inovatif. model pembelajaran inovatif secara luas (mengikuti pelatihan, mengikuti komunitas guru, dll.) sehingga model pembelajaran yang digunakan cenderung klasik atau tidak inovatif. Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi No. Permasalahan Diidentifikasi Masalah Guru kurang Model mendalami pembelajaran karakteristik dari inovatif bisa generasi milenial/ diterapkan generasi Z. dengan terlebih dahulu memahami karakteristik siswa yang dalam usianya termasuk generasi milenial dan generasi Z. Jika guru memahaminya akan memudahkan guru dalam memanfaatkan pembelajaran inovatif.
5 Materi terkait Siswa kurang Siswa tidak
Literasi mampu atau tidak dibiasakan numerasi, maksimal mengerjakan soal Advanced mengerjakan soal- HOTS secara material, soal berbasis HOTS, terintegrasi dari miskonsepsi, seperti jenjang HOTS. menganalisis, pendidikan menafsirkan, sebelumnya menyusun, dll. sehingga terkadang ditemukan siswa SMA yang cara berpikirnya cenderung rendah. (tidak sesuai standar siswa SMA)
Guru belum Kurangnya
mengintegrasikan pemahaman guru tingkat berpikir dalam penerapan tinggi dalam (HOTS) HOTS karena dalam RPP. terkadang persepsi tiap guru berbeda-beda tentang HOTS itu sendiri atau Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi No. Permasalahan Diidentifikasi Masalah kurangnya penerapan soal HOTS. Siswa mengalami Kemampuan miskonsepsi tentang menyimak siswa materi pelajaran masih kurang yang disampaikan sehingga mudah guru. teralihkan dengan hal lain sehingga daya tangkap berkurang dan menimbulkan miskonsepsi. Kehadiran siswa yang rendah membuat materi yang ditangkap siswa tidak penuh/menyeluruh. Siswa dominan mencari sumber materi dari internet bukan dari buku Akses internet bacaan sehingga ada yang mudah miskonsepsi dalam membuat siswa sumber belajar. cenderung menjadikan internet sebagai andalan mencari sumber informasi, tetapi banyak siswa yang tidak memahami cara mencari referensi yang dapat dipercaya. Siswa kurang Minat membaca memahami materi siswa yang yang melibatkan kurang, terpaku cara berpikir kritis pada satu (argumen) seperti referensi saja, teks editorial, teks jarang eksposisi, debat, mengonfirmasi resensi, dll. kebenaran dari referensi internet, dan kemampuan literasi yang rendah. Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi No. Permasalahan Diidentifikasi Masalah 6 pemanfaatan Kurangnya Guru cenderung teknologi/inovasi eksplorasi guru menyukai jenis dalam dalam pemanfaatan teknologi yang pembelajaran. teknologi/inovasi mudah digunakan dalam pembelajaran sehingga tidak tertarik dengan jenis teknologi lain sehingga pemanfaatan teknologi dalam mendukung pembelajaran tidak berkembang ke arah inovasi.