Anda di halaman 1dari 10

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR


(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SMK Kesehatan Banten Kota Tangerang


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan motivasi belajar peserta didik
Penulis Muhammad Bahrudin
Tanggal 24 Oktober 2023
Situasi: Latar Belakang masalah dari pratik pembelajaran ini adalah:
Kondisi yang menjadi latar 1. Peserta didik kurangnya antusias dan/atau motivasi untuk
belakang masalah, mengapa mengikuti pembelajaran materi K3 Proses bisnis
praktik ini penting untuk menyeluruh bidang layanan kesehatan kls X Fase E
dibagikan, apa yang menjadi dimana seharusnya peserta didik lebih fokus dalam
peran dan tanggung jawab anda pembelajaran ini, karena ini adalah dasar syarat lanjut ke
dalam praktik ini. pembelajaran tingkat selanjutnya
2. Guru kurang mampu menggunakan dan cenderung
menggunakan media pembelajaran yang sudah tersedia
tanpa dikembangkan.
3. Cara mengajar guru yang masih konvensional (bersifat
ceramah).
4. Guru jarang mengadakan pertemuan dengan orang tua
terkait permasalahan dan pengembangan peserta didik
dikelas.
5. Kurangnya pemahaman guru tentang pembelajaran
inovatif itu sendiri.
6. Kurangnya motivasi atau semangat guru dalam membuat
soal-soal berbasis HOTS.
7. Peserta didik cenderung kurang aktif dalam aktifitas
belajar, terutama dalam kegiatan berkelompok/kerja sama
sehingga ketika kegiatan kelompok hanya 1 atau 2 orang
saja yang aktif bekerja

Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan


karena:
1. Sebagian besar guru mengalami permasalahan yang sama
dengan permasalahan yang saya hadapi saat ini.
2. Praktik pembelajaran ini dapat memotivasi saya sendiri
untuk mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif
3. Praktik pembelajaran ini dapat memotivasi guru lain dalam
hal mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
4. Praktik pembelajaran ini dapat menjadi referensi dan
inspirasi guru-guru lain bagaimana cara mengatasi
permasalahan pembelajaran ini.
5. Praktik pembelajaran ini sangat membatu saya dalam
menghadapi masalah yang ada di sekolahan
Praktik ini dilakukan agar peserta didik mampu berkolaborasi
dan bekerja sama dalam belajar terutama dalam kegiatan
berkelompok. Praktik pembelajaran ini juga sangat penting
untuk dibagikan karena praktik pembelajaran ini bisa
memotivasi diri saya sendiri maupun orang lain untuk
mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Melalui
praktik pembelajaran ini juga bisa menjadi referensi dan
inspirasi guru-guru lain untuk mengatasi permasalahan
pembelajaran terutama dalam aktifitas belajar peserta didik.
Adapun peran dan tanggung jawab saya dalam praktik
pembelajaran ini adalah sebagai guru yang bertanggung jawab
dalam mendesain pembelajaran yang inovatif, kreatif,
menantang dan menyenangkan menggunakan model, metode
dan media pembelajaran yang tepat sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan bisa
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Tantangan : Tantangan dalam mencapai tujuan tersebut yaitu :
Apa saja yang menjadi 1. Guru yang belum terbiasa dengan alur model pembelajaran
tantangan untuk mencapai yang dibuat sesuai modul ajar
tujuan tersebut? Siapa saja yang 2. Peserta didik belum terbiasa mengikuti arahan sesuai sintak
terlibat, yang ada di dalam model pembelajaran inovatif
3. Peserta didik belum tepat waktu dalam mengerjakan LKPD
4. Fasilitas khususnya sarpras yang menunjang penggunaan
media ajar masih minim
5. Metode-metode pembelajaran yang digunakan oleh guru
bersifat membosankan dan kurang variatif
6. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak
inovatif
7. Motivasi belajar peserta didik rendah
8. Peserta didik kurang percaya diri dan tanggung jawab dalam
melaksanakan tugasnya khususnya dalam kegiatan
berkelompok
9. Pembelajaran yang masih berpusat pada guru

Dari penyebab diatas tantangan yang dihadapi oleh guru adalah


1. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan menarik bagi
peserta didik
2. Pemilihan metode pembelajaran yang variatif sehingga
peserta didik merasa tertarik dan antuasias dalam mengikuti
pembelajaran
3. pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesui dengan
karakteristik materi pelajaran dan karakteristik peserta didik
4. Guru harus bisa menumbuhkan motivasi belajar peserta
didik melalui proses pembelajaran yang menyenangkan

Dilihat dari keempat tantangan tersebut bisa disimpulkan


bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan guru dari sisi
kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu kompetensi
pedagogik dan profesional sedangkan dari sisi peserta didik
adalah motivasi belajar
Banyak pihak yang terlibat dalam proses kegiatan dari awal
sampai akhir kegiatan.
1. Peserta didik, dimana peserta didik menjadi subyek utama
dalam menentukan masalah hingga sampai dilakukan aksi.
2. Rekan sejawat, berperan dalam membantu praktikan
seperti memberikan solusi, membantu dalam mendukung
kegiatan rencana aksi dan bertanggung jawab juga dalam
hasil capaian hasil belajar peserta didik.
3. Yayasan, Kepala sekolah, dan rekan guru memberikan
dukungan moral dan materi, sehingga bisa terlaksana semua
kegiatan PPG ini.
4. Dosen dan guru pamong, keduanya selalu memberikan
pembelajaran kepada mahasiswa pada saat google
meet/zoom meeting dan selalu membantu dalam menyusun,
melakukan dan merefleksi setiap tugas

Tantangan yang dihadapi melibatkan peran guru dalam hal


kompetensi yang harus dimiliki guru salah satunya yaitu
Kompetensi Pedagogik dan Profesional. Sementara dari sisi
peserta didik yaitu keaktifan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran
Aksi : A. Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi
Langkah-langkah apa yang tantangan tersebut?
dilakukan untuk menghadapi 1. Guru belum terbiasa menggunakan model pembelajaran
tantangan tersebut/ strategi apa PBL dan PjBL. Sebagai guru, kita harus banyak
yang digunakan/ bagaimana menggunakan model-model pembelajaran yang sesuai
prosesnya, siapa saja yang dengan karakteristik peserta didik, agar tujuan
terlibat / Apa saja sumber daya pembelajaran dapat tercapai sesuai harapan.
atau materi yang diperlukan 2. Berkaitan dengan masih ada peserta didik yang belum
untuk melaksanakan strategi ini percaya diri untuk mempresentasikan hasil laporannya
didepan kelas, guru harus mendampingi dan
memberikan contoh kepada peserta didik baik individu
maupun kelompok bagaimana cara mempresentasikan
hasil laporan kelompok, dan tetap memberikan
semangat dan apresiasi kepada peserta didik atau
kelompok yang sudah tampil.
3. Berkaitan dengan kelompok yang menyelesaikan
LKPD tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan,
guru membimbing kembali peserta didik agar dapat
membuat pembagian tugas diskusi sehingga dapat
memudahkan mereka menyelesaikan dengan tepat
waktu
4. Fasilitas pendukung seperti alat peraga dan
proyektor/LCD, sebaiknya pihak sekolah menyediakan
fasilitas yang diperlukan oleh guru untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Untuk alat peraga,
guru dapat berkreasi membuat inovasi alat peraga yang
sesuai dengan kebutuhan pembelajaran

B. Strategi apa yang digunakan?


Menggunakan model Problem Based Learning (PBL),
karena model PBL memiliki beberapa kelebihan antara lain:
1. Pembelajaran berpusat pada peserta didik
2. Peserta didik dilatih untuk selalu bekerjasama, berpikir
kritis, dan terampil dalam menyelesaikan suatu
permasalahan.
3. Dapat meningkatkan aktivitas peserta didik di kelas.
4. Peserta didik terbiasa untuk belajar dari sumber yang
relevan.
5. Kegiatan pembelajaran berjalan lebih kondusif dan
efektif karena peserta didiknya dituntut untuk aktif.
6. Motivasi Instrinsik
7. Refleksi
8. Penyajian Solusi
9. Evaluasi dan Umpan Balik
10. Penerapan Pengetahuan

Model pembelajaran lain yang digunakan yaitu Project


Based Learning (PjBL), karena model PjBL memiliki
beberapa kelebihan antara lain:
1. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk
belajar, mendorong kemampuan mereka untuk
melakukan pekerjaan penting, dan perlu untuk dihargai.
2. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
3. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil
memecahkan permasalahan kompleks.
4. Meningkatkan daya kolaborasi
5. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan
mempraktikkan keterampilan komunikasi.
6. Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam
mengelola sumber
7. Memberikan pengalaman kepada peserta didik
pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek.
8. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan
peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk
berkembang sesuai dengan dunia nyata.
9. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan,
sehingga peserta didik maupun guru menikmati proses
pembelajaran

Selain penggunaan model pembelajaran PBL dan PjBL,


dalam pelaksanaannya guru juga memanfaatkan teknologi
dan media agar kegiatan pembelajaran lebih menarik dan
optimal. Beberapa diantaranya yaitu powerpoint, Google
Form, Google Classroom, Google Sites, Quizizz, video
pembelajaran, dll.

C. Bagaimana prosesnya?
1. Pedalaman Materi
Pada tahap pedalaman materi terdapat tiga kegiatan
yang dilakukan, identifikasi masalah, eksplorasi
masalah, dan penentuan penyebab masalah. Diawali
dengan mengidentifikasi masalah, kemudian dicari
masalah yang ada pada kelas dan sekolah pratikan.
Dilanjutkan mengeksplorasi penyebab masalah dengan
banyak serangkaian tahapan, yaitu mencari kajian
literatur, melakukan wawancara, serta mengeksplor
penyebab masalah sesuai dengan kajian literatur dan
hasil dari wawancara. Terakhir, penentuan penyebab
masalah.
2. Pengembangan Perangkat Pembelajaran
a. Eksplorasi Alternatif Solusi
Berdasarkan kajian literasi dan hasil wawancara
diperoleh analisis alternatif solusi kurangnya
kerjasama peserta didik dalam pembelajaran yaitu
sebagai berikut:
1) Menerapkan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBL) dan Pembelajaran Berbasis
Proyek (PjBL).
2) Pemanfaatan media pembelajaran dan
Teknologi
3) Menerapkan pendekatan saintifik.
b. Pembuatan Rencana Aksi
Pada tahap pembuatan rencana aksi, praktikan
membuat rencana aksi dengan menerapkan dan
memperhatikan sintak Problem Based Learning
(PBL) dan Project Based Learning (PjBL). Adapun
sintak Problem Based Learning (PBL) yaitu:
1) Tahap 1. Orientasi peserta didik kepada
masalah.
2) Tahap 2. Mengorganisasikan peserta didik
dalam belajar.
3) Tahap 3. Membimbing penyelidikan individu
dan kelompok.
4) Tahap 4. Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya.
5) Tahap 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah.

Sintak Project Based Learning (PjBL) yaitu:


1) Tahap 1. Pertanyaan Mendasar.
2) Tahap 2. Mendesain Perencanaan Produk.
3) Tahap 3. Menyusun Jadwal Pembuatan.
4) Tahap 4. Memonitor keaktifan dan
perkembangan proyek.
5) Tahap 5. Menguji Hasil.
6) Tahap 6. Evaluasi pengalaman belajar.

D. Siapa saja yang terlibat?


1. Peserta didik sebagai subyek dalam proses
pembelajaran.
2. Guru sebagai fasilitator.
3. Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing dalam
proses melaksanakan pembelajaran.
4. Kepala Sekolah yang memberikan dukungan dan juga
rekan sejawat yang membantu terlaksananya kegiatan
ini.
E. Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini?
1. Sumber daya yang terdapat di lingkungan sekolah
seperti LCD Proyektor.
2. LKPD yang disiapkan oleh guru.
3. Media berupa video dan gambar yang disiapkan oleh
guru,
4. Peserta didik menyiapkan ATK, Buku Pelajaran, dll

Langkan_langkah yang harus di lakukan oleh guru sesuai


tantangan yang dihadapi antara lain:
1. Pemilihan Media Pembelajaran
Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan media
pembelajaran adalah dengan memilih media pembelajaran
yang dirasa tepat dan sesuai dengan materi pelajaran juga
sesuai karakteristik peserta didik, selain itu guru juga bisa
memilih media pembelajaran yang dikuasainya baik dalam
pembuatan dan juga pengoprasian. Disini guru memilih
media pembelajaran PPT/Video
2. Pemilihan Metode Pembelajaran yang variatif
Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan metode
pembelajaran adalah dengan memahami karakteristirk
peserta didk dan karakteristik materi. Disini guru memilih
metode pembelajaran yang akan digunakan adalah
Ceramah, Penugasan, Tanya-Jawab dan Diskusi Kelompok.
3. Pemilihan Model Pembelajaran
Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan model
pembelajaran adalah dengan memahami karakteristik
peserta didik dan karakteristik materi. Disini guru memilih
model pembelajaran PBL
4. Meningkatkan Motivasi peserta didik
Strategi yang dilakukan guru dalam meningkatkan motivasi
peserta didik adalah dengan merancang pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik. Disini guru mengembangkan
modul ajar dengan kegiatan yang berpusat pada peserta
didik.
Refleksi Hasil dan dampak Adapun hasil refleksi serta dampak dari aksi yang dilakukan
Bagaimana dampak dari aksi adalah :
dari Langkah-langkah yang 1. Guru terbiasa dan mengenal model-model pembelajaran
dilakukan? Apakah hasilnya inovatif sehingga pembelajaran berjalan dengan lancar
efektif? Atau tidak efektif? sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
Mengapa? Bagaimana respon 2. Guru terbiasa menggunakan teknologi serta menerapkan
orang lain terkait dengan strategi Technological Pedagogic Content Knowledge (TPACK)
yang dilakukan, Apa yang dalam proses pembelajaran
menjadi faktor keberhasilan atau 3. Pemilihan Metode yang variatif sangat efektif untuk
ketidakberhasilan dari strategi meningkatkan keaktifan peserta didik terlihat dari kegiatan
yang dilakukan? Apa saat pembelajaran
pembelajaran dari keseluruhan 4. Pemilihan Model pembelajaran PBL menumbuhkan
proses tersebut berfikir kritis peserta didik terlihat dari tanggapan dan
jawaban yang di lontarkan guru saat pembelajaran
5. Desain kegiatan yang berpusat pada peserta didik sangat
meningkatkan keaktifan peserta didik saat proses
pembelajaran sehingga peserta didik termotivasi untuk
belajar

Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah


sangat senang, bisa di lihat saat kegiatan refleksi akhir
pembelajaran peserta didik memberikan refleksi bahwa
pembelajaran sangat menyenangkan dan media
pembelajarannya menarik juga mudah dipahami.
Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan akan
penguasaan guru terhadap media pembelajaran, metode, model
dan langkah-langkah pada rencana pelaksaanaan pembelajaran
yang sudah dibuat.
Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang
sudah guru dilakukan adalah seyogyanya guru lebih kretaif dan
inovatif dalam memilih metode, model dan media
pembelajaran untuk membuat proses belajar mengajar sesuai
dengan yang diharapkan.

Dampak dari penerapan model pembelajaran Problem Based


Learning dipadukan dengan media video pembelajaran berbasis
TPACK membuat peserta didik lebih bersemangat dan tidak bosan
dalam pembelajaran karena pada saat pembelajaran peserta didik
dibagi ke dalam beberapa kelompok dan secara berkelompok peserta
didik menjawab soal/kasus yang diberikan guru.
Dengan model pembelajaran Problem Based Learning ini peserta
didik lebih termotivasi terlihat dari indikator keaktifan naik dari
sebelum menggunakan model pembelajaran Problem based learning.
Secara berkesinambungan motivasi belajar siswa meningkat maka
hasil belajar siswa turut meningkat.

Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan akan


penguasaan guru terhadap model pembelajaran, metode
pembelajaran, media pembelajaran dan langkah-langkah pada
rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat.

Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang


sudah dilakukan adalah guru harus mampu mengenali
karakteristik peserta didik dan guru harus lebih kreatif dan
inovatif dalam memilih model, metode dan media
pembelajaran untuk membuat proses pembelajaran sesuai
dengan yang diharapkan, sehingga bisa meningkatkan minat
belajar pada peserta didik
Daftar Pustaka Simatupang, 2019 dalam Purnasih, dkk. 2022. Penerapan
Model Problem Based Learning terhadap Keaktifan
Belajar Peserta 211 Didik di Kelas X Keperawatan
SMK YPIB Majalengka Tahun 2021.
Dasar-Dasar Layanan Kesehatan untuk SMK/MAK Kelas X
Semester 1. Penerbit Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Dikeluarkan oleh
Pusat Perbukuan & Direktorat Sekolah Menengah
Kejuruan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi Jalan Jendral Sudirman Komplek
Kemendikbudristek Senayan, Jakarta 10270.
Nurkhayah, Endah. Konsep Dasar Keperawatan Kompetensi
Keahlian Asisten Keperawatan Jilid 1. Jakarta: Pilar
Utama Mandiri, 2020.
Nurkhayah, Endah. Konsep Dasar Keperawatan Kompetensi
Keahlian Asisten Keperawatan Jilid 2. Jakarta: Pilar
Utama Mandiri, 2020
Rosy, B., & Pahlevi, T. (2015). Penerapan problem based
learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kritis dan keterampilan memecahkan masalah.
In Prosiding Seminar Nasional (Vol. 160, pp. 160-
175).
Dewi, D. T. (2020). Penerapan Problem Based Learning untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, 12(1), 1-
14.
Ahmar, H., Budi, P., Ahmad, M., Mushawwir, A., & Khaidir,
Z. (2020). Penerapan model pembelajaran problem
based learning: Literature review. Jurnal Keperawatan
Muhammadiyah, 5(2).
Sari, S. P., Manzilatusifa, U., & Handoko, S. (2019). Penerapan
Model Project Based Learning (PjBL) untuk
meningkatkan kemampuan berfikir kreatif peserta
didik. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Ekonomi
Akuntansi, 119-131.
Safithri, R., Syaiful, S., & Huda, N. (2021). Pengaruh
penerapan problem based learning (pbl) dan project
based learning (pjbl) terhadap kemampuan pemecahan
masalah berdasarkan self efficacy siswa. Jurnal
Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(1), 335-
346.
Murniarti, E. (2016). Penerapan metode project based learning
dalam pembelajaran. Univ. Kristen Indones.
Rohendi, H., Ujeng, U., & Mulyati, L. (2020). Pengembangan
Model Blended Learning Dalam Meningkatkan
Learning Outcome Mahasiswa Di Lahan Praktik Klinik
Keperawatan. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada:
Health Sciences Journal, 11(2), 336-350.
Nafiah, Y. N., & Suyanto, W. (2014). Penerapan model
problem-based learning untuk meningkatkan
keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar
siswa. Jurnal Pendidikan Vokasi, 4(1).
Best practice merupakan salah satu bentuk publikasi ilmiah yang dapat dilakukan oleh guru. Praktik
baik ini biasanya dimiliki guru saat melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah. Praktik baik
tersebut didasarkan pada penguasaan substansi materi dan pedagogik yang teraplikasi di dalam
kegiatan pembelajaran di kelas serta menghasilkan pembelajaran bermakna bagi peserta didik.
Penulis merupakan salah satu peserta Program PPG Dalam Jabatan Angkatan 2 Tahun 2023 yang
menjadi mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Malang. Pada akhir pelaksanaan PPL 1 PPG para
mahasiswa diwajibkan untuk menyusun best practice dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan.
Penulis melaksanakan PPL 1 di SMK Kesehatan Banten Kota Tangerang yang merupakan lembaga
tempat asal mengajar. Penerapan praktik pembelajaran yang akan disusun sebagai best practice
dilakukan pada kelas X Fase E. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan hasil belajar
dan motivasi belajar proses bisnis menyeluruh bidang layanan kesehatan materi K3. Pelaksanaan
praktik dilakukan pada PPL 1 pertemuan ke1 tanggal 11 Oktober 2023 dan pertemuan kedua tanggal
12 Oktober 2023. Penyusunan best practice menggunakan metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi,
Refleksi) dengan melihat hasil dan dampak yang ditimbulkan setelah penerapan strategi yang
digunakan oleh penulis.

Anda mungkin juga menyukai