Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

Laporan Best Practices ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Pendidikan Profesi
Guru Dalam Jabatan (PPG Daljab) Angkatan 2 Tahun 2023 di Universitas Pattimura Ambon.

Dalam proses pembelajaran, seorang guru memiliki peranan yang penting tidak hanya
berperan sebagai subjek pemberi informasi, melainkan juga harus mampu memberi
keteladanan, mengembangkan potensi dan kreativitas siswa, serta mengarahkan bagaimana
proses belajar mengajar di laksanakan. Pada proses pembelajaran, keberadaan guru secara
langsung dapat mempengaruhi, membina, serta meningkatkan kemampuan dan keterampilan
siswa.

Hal pokok penting yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran yaitu peranan
pengalaman struktur pengetahuan, kesiapan mempelajari sesuatu, intuisi dan cara
membangkitkan motivasi belajar. Guru dituntut untuk bisa menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam pembelajaran, sehingga peserta didik menjadi nyaman dan senang.
Peserta didik yang merasa nyaman dan senang, akan berani untuk aktif dalam pembelajaran
dan akan mempunyai motivasi lebih untuk terus belajar. Peserta didik yang mempunyai
motivasi lebih untuk belajar biasanya akan mendapatkan hasil belajar yang baik. Sedangkan
hasil belajar yang baik juga dipengaruhi oleh proses belajar yang baik. Proses pembelajaran
yang baik harus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik agar peserta didik dapat
memahami materi yang diajarkan dengan baik. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru juga
harus kreatif dan tidak boleh monoton sehingga siswa tidak merasa bosan.

Salah satu cara yang digunakan agar siswa menjadi aktif saat pembelajaran adalah
dengan penggunaan model pembelajaran tertentu. Dengan model pembelajaran, guru dapat
melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan pola, tujuan, tingkah laku, lingkungan dan
hasil belajar yang direncanakan. Dengan demikian proses pembelajaran akan berjalan dengan
baik dan tepat sesuai dengan mata pelajarannya.

Banyak sekali model pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses belajar
mengajar, salah satu model pembelajaran yang dapat dilakukan yaitu dengan menerapkan
model pembelajaran teams games tournament (TGT). Kegiatan pembelajaran dengan
menerapkan model Pembelajaran Kooperatif TGT (Tour Games Turnament) merupakan
salah satu cara yang digunakan untuk mengatasi permasalahan Guru yang masih kesulitan
dalam meningkatkan motivasi dan peran aktif peserta didik dalam diskusi kelompok. Dalam
Penerapan model pembelajaran teams games tournament (TGT) dalam proses pembelajaran,
akan menjadikan pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan, sehingga peserta didik
tidak bosan dan menjadikan peserta didik lebih aktif dalam diskusi kelompok.
LK-3. Penyusunan Laporan Best Practice s

Nama : Meiske Barendsz, S.Pd


Nomor UKG : 201502345251
Kelas / Kelompok : 006 PGSD / FUCHSIA B
Asal Instansi : SD Negeri 37 Ambon

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak )
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SD Negeri 37 Ambon


Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai Dengan menggunakan model pembelajaran
Kooperatif TGT ( teams games tournament )
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
berdiskusi kelompok.
Penulis Meiske Barendsz, S.Pd
Tanggal 18 November 202
Situasi Kondisi yang menjadi Latar belakang
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, masalah dari praktik pembelajaran ini
mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, adalah :
apa yang menjadi peran dan tanggung jawab 1. Materi yang di sajikan kurang menarik
anda dalam praktik ini. 2. Penggunaan Model pembelajaran yang
belum tepat dalam berdiskusi kelompok.
3. Pembelajaran masih berpusat pada guru
4. Kurangnya minat belajar peserta didik dan
kurangnya kemampuan berbicara siswa
sehingga siswa tidak percaya diri untuk
berbicara pada saat diskusi.
5. Siswa belum sepenuhnya memahami materi.
6. Guru belum menerapkan strategi yang tepat
dalam mengaktifkan proses diskusi
7. Guru kurang menggunakan TPACK saat
proses pembelajaran.

Dari latar belakang masalah yang telah saya


angkat tersebut dapat disimpulkan bahwa
kesiapan guru dalam menyiapkan perangkat
pembelajaran mulai dari Modul Ajar,
penggunaan metode, model, strategi, media
pembelajaran yang inovatif sesuai dengan
karakteristik siswa sangat mempengaruhi
keaktifan semua siswa dalam proses
pembelajaran yang dilaksanakan guru untuk
dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
Mengapa praktik ini penting untuk
dibagikan?
1. sebagian besar guru mengalami
permasalahan yang sama dengan
permasalahan yang saya hadapi saat ini.
2. Praktik pembelajaran ini bisa memotivasi
saya sendiri dan menginspirasi teman
sejawat untuk mendesain pembelajaran
yang kreatif dan inovatif.
3. Praktik pembelajaran ini bisa menjadi
referensi dan inspirasi guru lain dalam
mengatasi pelaksanaan pembelajaran.
Peran dan tanggung jawab anda dalam
praktik ini :
Saya berperan sebagai guru yang pastinya
mempunyai tanggung jawab untuk :
 Mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang tepat sesuai dengan materi ajar yang
saya berikan.
 Penataan Ruang kelas yang baik sehingga
proses games lebih leluasa.
 Bisa melakukan kegiatan pembelajaran
secara efektif sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai sesuai dengan yang di
harapkan.
 Menggunakan model, metode dan media
pembelajaran yang tepat sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik
Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut ?
mencapai tujuan tersebut ? Siapa saja yang Setelah melakukan identifikasi masalah dengan
terlibat? merefleksi diri, wawancara dengan guru, kepala
sekolah, serta para pakar maka beberapa
tantangan yang terjadi yaitu :
1. Keinginan guru untuk meningkatkan kapasitas
diri dalam mengembangkan perangkat
pembelajaran dan pengembangan model
pembelajaran.
2. Jumlah siswa yang banyak
3. Kemampuan beberapa siswa yang belum
lancar membaca, sehingga dalam games
tournament tidak dapat menjawab dengan tepat.
4. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan
yang menarik bagi peserta didik.
5. Pada kegiatan diskusi masih ada peserta didik
yang cenderung pasif.
6. Masih ada peserta didik yang belum percaya
diri untuk mempresentasikan hasil laporannya di
depan kelas, maupun dalam bermain games
tournament dengan baik
Siapa saja yang terlibat :
Yang terlibat dalam kegiatan ini adalah :
 Kepala Sekolah dan Dewan Guru SDN
Negeri 37 Ambon
 Peserta didik Kelas IV
 Dan pihak - pihak yang membantu dalam
pengambilan video selama proses
pembelajaran berlansung.
Aksi : Langkah - Langkah yang di lakukan untuk
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan :
menghadapi tantangan tersebut / strategi apa  Mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa yang sesuai dengan materi ajar. Dan
saja yang terlibat/ Apa saja sumberdaya atau memilih model dan metode pembelajaran
materi yang diperlukan untuk melaksanakan yang sesuai dengan materi pelajarn dan
strategi ini. karakteristik siswa.
 Kemampuan beberapa peserta didik yang
belum lancar membaca. Sebaiknya guru
memberikan bimbingan lebih kepada
peserta didik tersebut, agar dapat lancar
membaca.
 Guru mempelajari dan memilih media
pembelajaran yang tepat sesuai materi
melalui kajian literatur atau sharing dengan
teman sejawat.
 Berkaitan dengan masih ada peserta didik
yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi,
sebaiknya guru harus lebih memotivasi dan
membimbing peserta didik agar dapat
berperan aktif dalam kelompoknya.
 Guru mendampingi, membimbing, dan tetap
memberikan semangat serta apresiasi
kepada perta didik/ kelompok, baik yang
sudah berani tampil ataupun yang belum
dan untuk pesrta didik yang telah bermain
games tournament dengan baik.

Dari langkah-langkah diatas maka strategi yang


diperlukan untuk melaksanakan pembelajaran
ini adalah :
1. Penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Type Teams Games Tournament
(TGT) diharapkan dapat meningkatkan
partisipasi peserta didik dalam berdiskusi
kelompok.
2. Kelebihan model pembelajaran tipe TGT
a) Model TGT tidak hanya membuat siswa
yang cerdas lebih menonjol dalam
pembelajaran tetapi siswa yang
berkemampuan lebih rendah juga aktif dan
mempunyai peran penting dalam
kelompoknya.
b) Model TGT membuat siswa lebih
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran
3. Penggunaan Media
 Penggunaan media PPT berbantuan power
point dalam menampilkan video
pembelajaran yang berkaitan dengan materi
ajar yang diberikan yaitu tentang
pelaksanaan norma dan aturan.
 Penggunaan media kartu soal yang ditempel
pada papan turnament secara berkelompok
digunakan peserta didik unutk menjawab
pertanyaan secara bergiliran dalam
kelompok saat games berlangsung.
4. Memberikan motivasi dan semangat kepada
siswa untuk tetap aktif dalam proses
pembelajaran.
5. Membuat LKPD dan menyusun soal - soal
evaluasi yang diharapkan dapat merangsang
peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi.
6. Membuat intrumen penilaian.

Proses pembelajaran ini dapat berlangsung


dengan baik.
 Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan pembelajaran ini adalah Kepala
Sekolah dan Dewan Guru SDN Negeri 37
Ambon
 Peserta didik Kelas IV
 Dan pihak - pihak yang membantu dalam
pengambilan video selama proses
pembelajaran berlansung.
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan model pembelajaran ini
diantaranya :
1. Media pembelajaran yang inovatif agar
menarik minat peserta didik dalam belajar
seperti pengembangan materi ajar melalui Power
Point.
2. Alat penunjang sarana pendidikan seperti
Infocus dan jaringan internet.
3. Kreatifitas guru dalam mendesain materi ajar,
mencari informasi agar materi yang disajkan
sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan
peserta didik.
Refleksi Hasil dan dampak Adapun dampak dari Pelaksanaan Model
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah- Pembelajaran ini :
langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya 1. Keaktifan peserta didik dalam berdiskusi
efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? kelompok terlihat meningkat dengan adanya
Bagaimana respon orang lain terkait dengan kerjasama dalam kelompok dalam
strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi menjawab pertanyaan.
faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari 2. Motivasi dan semangat peserta didik dalam
strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari mengikuti pelajaran sangat meningkat
keseluruhan proses tersebut dengan baik terlihat dari kolaborasi yang
dilakukan saat model pembelajaran
diterapkan.
3. Peserta didik yang memiliki kemampuan
rendah dapat belajar bersama dengan teman
teman sekelas yang memiliki kemampuan
tingkat tinggi
4. Peserta didik menjadi aktif dalam proses
diskusi terlihat saat penerapan model
pembelajaran diterapkan.
Melihat dari pelaksanaan model pembelajaran
yang digunakan , hasilnya sangat efektif terlihat
dari minat dan motivasi peserta didik dalam
belajar semakin tinggi dan guru mampu
menghasilkan pembelajaran yang menarik dan
tidak monoton.
Respon yang diberikan peserta didik juga sangat
baik , Peserta didik sangat antusias dan
menyukai kegiatan pembelajaran yang
berlangsung karena lebih menarik dan tidak
membosankan terlebih saat guru menggunakan
model games dalam proses pembelajaran.
Adapun faktor keberhasilan model pembelajaran
ini antara lain :
1. Guru menjadi mampu
mengimplementasikan model
pembelajaran yang inovatif dan kreatif
dalam proses pembelajaran
2. Guru mampu mendesain materi ajar yang
menarik minat siswa dalam belajar
3. Materi ajar yang disampaikan mudah
dipahami peserta didik. Peserta didik
mendapatkan pengalaman belajar melalui
model pembelajaran yang diterapkan
guru
4. Tujuan pembelajaran yang diharapkan
tercapai dan minat peserta didik dalam
proses pembelajaran meningkat

Kesimpulan :
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) merupakan model
pembelajaran yang berbentuk game atau permainan memungkinkan terjadinya suasana
pembelajaran yang menyenangkan sehingga membuat siswa lebih senang dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran dan bisa menarik peserta didik untuk lebih aktif dalam mengikuti
proses pembelajaran khususnya dalam berdiskusi. Dan Penerapan model pembelajaran TGT
dapat meningkatkan keaktifan dan hasil Belajar peserta didik sehingga dapat diterapkan pada
mata pelajaran yang lain.

Daftar Pustaka
 Santosa, D. S. S. (2018). Manfaat Pembelajaran Kooperatif Team Games Tournament
(TGT) dalam Pembelajaran.
 Kuwati, M. (2012). Model pembelajaran tgt dalam peningkatan pembelajaran PKn siswa
kelas IV Sekolah Dasar. KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN, 1(2).
 Thalita, A. R., Fitriyani, A. D., & Nuryani, P. (2019). Penerapan model pembelajaran
TGT untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas IV. Jurnal Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, 4(2), 147-156.
 Pratiwi, M. P., Masfuah, S., & Ermawati, D. (2023). Penerapan Model TGT dalam
Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik Kelas IV SD. Al-Madrasah: Jurnal
Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, 7(4), 1750-1763

Anda mungkin juga menyukai