Anda di halaman 1dari 8

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Nama Guru : Megawati,S.Pd

Asal Institusi : SMAS Taruna Tunas Bangsa Baturajas

Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah yang Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi


telah penyebab masalah penyebab masalah
diidentifikasi
1 Rendahnya Hasil Kajian literatur: Berdasarkan hasil kajian literature dan
minat literasi 1. Dampak positif dari adanya program Gerakan Literasi Sekolah wawancara, penyebab rendahnya minat
peserta didik pada minat baca peserta didik literasi peserta didik dalam kegiatan belajar
dalam (Wulandari, Tri dan Haryadi. 2020) antara lain:
kegiatan “Pengaruh Gerakan Literasi Sekolah terhadap Minat Baca dan 1. Belum adanya waktu khusus yang
belajar Keterampilan Membaca Siswa SMA N 1 Purworejo” diberikan kepada peserta didik untuk
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpbsi/article/view/42142membaca
2. Peserta didik belum mengerti makna
2. Pojok baca dapat meningkatkan literasi peserta didik. penting membaca/literasi
(Mardiana. 2022) 3. Kurangnya pengarahan guru terhadap
“Implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Sebagai Upaya pentingnya literasi
Meningkatkan Keterampilan Membaca Dan Menulis Di SMA Negeri 3 4. Kurangnya pemanfaatan pojok baca
Batusangkar” 5. Buku-buku yang tersedia kurang
https://www.jpdk.org/index.php/jpdk/article/view/45 menarik
6. Belum ada kesadaran dari dalam diri
peserta didik untuk menumbuhkan
minat literasi
7. Adanya kesulitan peserta didik dalam
memahami makna dari sebuah buku
bacaan
Hasil wawancara dengan Guru :
1. Buku atau bahan bacaanya tidak menarik
2. Peserta didikkesulitan dalam memahami buku sehingga
malas untuk membaca dan lebih suka bermain
3. Kurangnya pembiasaan literasi sejak dini hal ini karena orang
tua sibuk bekerja sehingga tidak terlalu memperhatikan
kegiatan anaknya
4. Pojok baca yang jarang digunakan peserta didik

Wawancara dengan guru penggerak:


1. Guru harus memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
membiasakan melakukan kegiatan literasi
2. Perlunya sumber bacaan yang menarik dan bervariasi agar
peserta didik dapat tertarik untuk membaca
3. Perlu pengaturan waktu agar literasi menjadi budaya di
kalangan peserta didik

2 Rendahnya minat Hasil Kajian literatur: Berdasarkan hasil kajian literature dan
peserta didik untuk wawancara, penyebab rendahnya minat
belajar 1. Pendekatan pembelajaran kuis dengan reward dapat meningkatkan peserta didik untuk belajar antara lain:
minat belajar peserta didik. (Ahmad Raksun, dkk, 2023)
1. Guru jarang memberikan penghargaan/
“Peningkatan Minat Belajar Biologi Siswa Kelas X Melalui
reward pada peserta didik
Pendekatan Kuis Dengan Reward di SMAN 8 Mataram”
2. Belum adanya pendekatan yang
https://www.jppipa.unram.ac.id/index.php/jpmpi/article/view/3380
dilakukan guru untuk mengetahui
karakteristik peserta didik
2. Dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan 3. Guru selalu menggunakan metode
minat belajar siswa. yang sama(monoton) misalnya ceramah
(Nadia Utami, dkk. 2020) 4. Guru belum mampu memaksimalkan
“Perbedaan hasil belajar biologi siswa pada penggunaan media pembuatan media pembelajaran
video dengan media power point Di SMAN 3 Mataram Tahun 5. Guru jarang menggunakan media
ajaran 2020/2021” pembelajaran yang inovatif
6. Peserta didik merasa bosan untuk
https://jipp.unram.ac.id/index.php/jipp/article/view/120/108 belajar

Hasil wawancara Waka Kurikulum:


1. Masih minimnya pengetahuan guru tentang model pembelajaran
inovatif
2. Guru belum mengenali karakteristik peserta didik sehingga sulit
menerapkan model pembelajaran inovatif
3. Masih belum maksimalnya guru membuat LKPD yang menarik

Wawancara dengan guru penggerak:


1. Guru harus menggunakan model pembelajaran yang inovatif agar
peserta didik tidak merasa bosan dalam pembelajaran
2. Guru perlu melakukan pendekatan terhadap gaya belajar peserta
didik
3. Guru menggunakan media pembelajaran agar dapat sesuai
dengan karakteristik peserta didik
3 Rendahnya Hasil Kajian literatur: Berdasarkan hasil kajian literatur dan
kemampuan peserta wawancara, penyebab rendahnya
didik dalam 1. Kemampuan berpikir tingkat tinggi berpengaruh terhadap kemampuan peserta didik dalam
kemampuan siswa dalam belajar dan efektivitas pembelajaran. pembelajaran HOTS antara lain:
pembelajaran
(Husnin Nahry Yarza, 2023) 1. Guru belum memaksimalkan
HOTS (Higher “ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI penerapan pembelajaran berbasis
Order Thinking SISWA TERKAIT PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI HOTS (Higher Order Thinking Skill)
Skill) SEL” 2. Guru kurang tepat dalam memilih
https://ejournal.stkipbbm.ac.id/index.php/bio/article/view/506 model dan media pembelajaran
3. Peserta didik tidak terbiasa dalam
2. Pengembangan modul berbasisi HOTS pada materi biologi dapat pembelajaran HOTS (Higher Order
meningkatkan kemampuan berfikir kritis peserta didik. Thinking Skill)
(Dwi Rahayu, dkk. 2022) 4. Peserta didik memiliki kemampuan
“Analisis Kebutuhan Pengembangan Modul Berbasis Hots pada analisis yang rendah
Materi Biologi Kelas XI Semester Genap SMA/MA di Sulawesi 5. Peserta didik memiliki daya serap yang
Selatan” rendah dalam pembelajaran

https://journal.unpas.ac.id/index.php/biosfer/article/view/6502/27
34

3. Dengan pendekatan penerapan HOTS dalam proses pembelajaran


memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses
berkembangnya kualitas potensi peserta didik.
(Sultan Bedu, 2019)
“Implementasi Pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS)
Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik”
http://ejournal-jp3.com/index.php/Pendidikan/article/view/78

Hasil wawancara dengan guru:


1. Guru belum menguasai pembelajaran HOTS
2. Guru kurang mendapatkan pelatihan tentang pembelajaran
HOTS
3. Peserta didik masih belum terbiasa dalam pembelajaran HOTS
(Higher Order Thinking Skill)
Wawancara dengan guru penggerak:
1. Guru jarang melakukan pembelajaran yang HOTS (Higher
Order Thinking Skill)
2. Peserta didik tidak terbiasa dengan pembelajaran yang HOTS
(Higher Order Thinking Skill)
3. Guru mengalami kesulitan dalam penerapan pembelajaran yang
HOTS (Higher Order Thinking Skill) karena peserta didik
memiliki kemampuan analisis yang rendah
4 Rendahnya Hasil Kajian literatur: Berdasarkan hasil kajian literature dan
kemampuan wawancara, penyebab rendahnya
numerasi 1. Kemampuan literasi numerasi dapat ditingkatkan dengan kemampuan numerasi peserta didik antara
memberikan strategi pembelajaran yang tepat. lain:
peserta didik
(Ilham Mohammad Rizki, 2022) 1. Guru belum memaksimalkan
“Profil Kemampuan Numerasi Peserta Didik SMA Pada penggunaan model dan media
Pembelajaran Biologi Kelas XII Pada Materi Evolusi”. pembelajaran
2. Kurangnya kemampuan guru dalam
https://online-journal.unja.ac.id/biodik/article/view/18978 menerapkan pembelajaran numerasi
3. Peserta didik belum terbiasa dalam
2. Rendahnya kemampuan numerasi peserta didik karena factor mengerjakan soal - soal pemecahan
eksternal dan internal. masalah literasi, matematis, dan sains
4. Peserta didik kesulitan dalam
(Nuzwatun Adawiyah, 2023) memahami data, membuat
“Analisis Faktor Penyebab Rendahnya Kemampuan Numerasi representasi, dan melakukan strategi
Siswa” penyelesaian masalah
https://www.jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/28
45
Hasil wawancara dengan Guru :
1. Guru jarang memberikan penugasan pembuatan gambar, grafik
atau diagram pada mata pelajaran biologi
2. Peserta didik tidak terbiasa membuat dan membaca data dalam
bentuk gambar, grafik atau diagram
3. Masih minim kemampuan guru untuk menggali keterampilan
peserta didik dalam numerasi
4. Masih rendahnya kemampuan peserta didik dalam menganalisis
data kuantitatif
Wawancara dengan guru penggerak:
1. Masih belum ada dorongan dari dalam diri peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran numerasi
2. Guru belum membiasakan peserta didik untuk membaca atau
membuat table, grafik ataupun diagram
3. Peserta didik belum mahir dalam pengolahan data kuantitatif

5 Guru kurang Hasil Kajian literatur: Berdasarkan hasil kajian literature dan
memaksimalkan wawancara, penyebab kurang
penggunakan 1. Masih kurang optimalnya penggunaan TIK dalam kegiatan pembelajaran. memaksimalkan penggunakan teknologi
(Rosa Simamora, dkk. 2022) dalam kegiatan pembelajaran antara lain:
teknologi dalam
“Pemanfaatan Media Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di 1. Masih minimnya pemanfaatan TIK
kegiatan SMA Negeri 1 Sorkam Barat Kecamatan Sorkam Barat Kabupaten dalam kegiatan pembelajaran
pembelajaran Tapanuli Tengah” 2. Guru belum memanfaatkan media
social untuk pembelajaran
https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/best/article/view/6215/4600 3. Guru masih kesulitan dalam membuat
media ajar yang inovatif
2. Pembelajaran berbasis TIK sangat bermanfaat dalam 4. Masih terbatasnya penggunaan media
pembelajaran karena dapat menjadikan kegiatan pembelajaran Komputer berbasis TIK hanya sebagai
lebih menarik. bahan presentasi dalam proses
Dian Piranti Sinaga. 2019 pembelajaran
IMPLEMENTASI MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI
5. Guru lebih sering menggunakan
INFORMASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU
BIOLOGI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN DELI SERDANG gambar atau torso yang tersedia
https://www.simantek.sciencemakarioz.org/index.php/JIK/article/vie disekolah
w/27

Hasil wawancara Waka Kurikulum:


1. Guru belum menguasai penggunaan teknologi dalam
pembelajaran
2. Guru belum mahir dalam pembuatan media ajar
3. Guru belum melakukan pendekatan terhadap peserta didik,
sehingga kesulitan dalam memilih media pembelajaran.
Wawancara dengan guru penggerak:
1. Masih rendahnya pengetahuan guru tentang penggunaan TIK
2. Guru belum memaksimalkan penggunaan TIK dalam kegiatan
pembelajaran. Seperti pembuatan LKPD maupun pembuatan
modul pembelajaran yang inovatif

6 Sulitnya 1. Perhatian khusus dalam bentuk jalinan komunikasi yang cukup Berdasarkan hasil kajian literature dan
Membangun dekat, memberi informasi secara konsisten tentang berbagai wawancara, penyebab Sulitnya
relasi/hubungan kegiatan di sekolah, memberi feed back atau merespons pesan yang Membangun relasi/hubungan dengan
dikirim oleh orang tua menjadi bagian dari upaya guru dalam peserta didik dan orang tua peserta didik
dengan peserta didik
membangun persepsi positif orang tua siswa. antara lain:
dan orang tua Tri Wardhani. 2020 1. Kurangnya penghargaan yang diberikan
peserta didik “Strategi Guru dalam membangun komunikasi dengan Orang Tua guru kepada peserta didik atas prestasi
Siswa di Sekolah” yang telah di dapat
2. Peserta didik tinggal di asrama
https://journal.unpad.ac.id/jkk/article/view/23620/13417 (boarding school) sehingga kurang
mendapat perhatian/kasih sayang orang
2. Kurangnya pemahaman tentang pentingnya mata pelajaran tua
dalam diri siswa dan orang tua. 3. Hubungan antara peserta didik dan guru
(Elfina, Firman.dkk.2020) belum terjalin dengan baik sehingga
“KERJASAMA GURU DAN ORANG TUA DALAM peserta didik enggan untuk terbuka
MEMBENTUK KARAKTER DISIPLIN SISWA SMAN 1 4. Kurangnya intensitas pertemuan antara
LEMBAH GUMANTI” orang tua dengan anak yang otomatis
DOI: https://doi.org/10.46799/syntax-idea.v3i3.1030 menyebabkan kurangnya komunikasi
diantara mereka
https://jurnal.syntax-idea.co.id/index.php/syntax- 5. Orang tua menyerahkan semua urusan
idea/article/view/1030 anaknya kepada pihak sekolah
6. Orang tua terlalu sibuk dengan
3. Peran orang tua terhadap penyesuaian diri siswa. pekerjaan sehingga sering tidak hadir
(Muthia Hanifa Ramadhani. 2018 ketika dapat panggilan dari pihak
“HUBUNGAN KELEKATAN ORANG TUA DENGAN sekolah
PENYESUAIAN DIRI SISWA BOARDING SCHOOLDI SMA
PONDOK PESANTREN MODERN SELAMAT KENDAL”
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/218
37

Hasil wawancara Waka Kurikulum:

1. Kesibukan dan jarak tempuh antara sekolah dengan rumah peserta


didik yang cukup jauh
2. Belum adanya kedekatan peserta didik sehingga peserta didik
belum terbuka kepada guru

Wawancara dengan guru penggerak:


1. Masih minimnya pengetahuan/pendidikan orang tua peserta didik,
sehingga menyerahkan semua urusan kepada pihak sekolah
2. Orang tua terlalu sibuk bekerja sehingga tidak memiliki waktu
untuk memperhatikan anaknya

Anda mungkin juga menyukai