Anda di halaman 1dari 12

Nama : Made Ary Aditia

No PPG :
Rombel :

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah terpilih
Akar Penyebab Analisis alternatif
No. yang akan Eksplorasi alternatif solusi
masalah solusi
diselesaikan
1 Rendahnya Kurangnya Kajian Literatur Berdasarkan kajian
minat belajar penggunaan Solusi masalah ini sesuai akar literatur dan
siswa. model dan penyebab masalah adalah wawancara, dapat
media sebagai berikut. dianalisis alternatif
pembelajaran solusi sebagai berikut:
yang bervariasi 1. Penerapan Model Problem
oleh guru. Based Learning 1) Penerapan Model
Fauziah (dalam Ariyani, Problem Based
2021) menyatakan model Learning
pembelajaran Problem Kekuatan:
Based Learning dapat Meningkatkan
menjadi solusi efektif aktivitas siswa dalam
karena mampu membuat proses pembelajaran,
kegiatan pembelajaran memberikan
menjadi lebih menarik kesempatan siswa
dengan mengajak siswa untuk menerapkan
memecahkan masalah, pengetahuan yang
sehingga terbentuklah dimiliki, dan
minat siswa untuk pembelajaran lebih
berperan aktif selama menyenangkan.
pembelajaran.
Kelemahan:
2. Penggunaan Power Point Tidak dapat
Interaktif diterapkan untuk
Putri & Nurafni (2021) setiap materi
menyatakan media pelajaran.
pembelajaran Power Point
interaktif dapat dijadikan 2) Penggunaan Power
solusi untuk guru agar Point Interaktif
menciptakan pembelajaran Kekuatan:
yang lebih baik, sehingga Menghadirkan
dapat meningkatkan benda-benda untuk
ketertarikan siswa dijadikan contoh
terhadap pembelajaran dalam bentuk
dan memiliki minat, fokus gambar atau
serta terlibat aktif yang animasi yang lebih
tinggi dalam pembelajaran. menarik dan
berkesan. Siswa juga
3. Penerapan Model dapat berinteraksi
Discovery Learning dengan media.
Siswanti (2019)
menyatakan penerapan Kelemahan:
model Discovery Learning Siswa hanya terfokus
menunjukan adaya pada gambar atau
peningkatan pada minat animasi yang ada
belajar siswa. Siswa lebih pada power point
aktif, kreatif, memiliki rasa interaktif tanpa
ingin tahu dalam memaknai materi ajar
melakukan percobaan, yang terimplisit.
hilangnya keluhan bosan
dan malas pada saat 3) Penerapan Discovery
mengikuti pembelajaran, Learning
dan membuat suasana Kekuatan:
kelas menjadi lebih Adanya pembentukan
menyenangkan. konsep abstrak siswa
menjadi bermakna
Hasil Wawancara dicapai melalui
1. Teman Sejawat pengalaman
(Ni Made Gemini, S.Pd.SD.) langsung. Situasi ini
Solusi masalah rendahnya menimbulkan
minat berlajar siswa ketertarikan siswa
adalah: untuk belajar.
Menggunakan model
pembelajaran yang Kelemahan:
melibatkan siswa. Tidak efisien untuk
jumlah siswa yang
2. Kepala Sekolah banyak. Penerapan
(Ni Made Ratna, S.Pd.SD.) model ini
Solusi masalah rendahnya membutuhkan
minat berlajar siswa lingkungan belajar
adalah: yang kaya sumber
Menggunakan model daya.
pembelajaran yang
menyenangkan.
Menggunakan media
pembelajaran yang
menarik.

3. Pakar
(I Made Suirta, M.Pd.)
Solusi masalah rendahnya
minat berlajar siswa
adalah:
Menggunakan model
pembelajaran berpusat
pada siswa. Model
pembelajaran PBL dan
pendekatan TPACK.

4. Pengawas Sekolah
(Gusti Ayu Kusumawati,
S.Pd., M.Pd.)
Solusi masalah rendahnya
minat berlajar siswa
adalah:
Menggunakan model
pembelajaran
menyenangkan dan kreatif.
2 Siswa mengalami Stagnasi pada Kajian Literatur Berdasarkan kajian
kejenuhan saat variasi strategi Solusi masalah ini sesuai akar literatur dan
belajar. dan media penyebab masalah adalah wawancara, dapat
pembelajaran sebagai berikut. dianalisis alternatif
oleh guru. solusi sebagai berikut:
1. Penerapan Ice Breaking
Harianja & Sapri (2022) 1) Penerapan Ice
menyatakan manfaat yang Breaking
didapat dari diterapkannya Kekuatan:
ice breaking adalah Membantu siswa
menghilangkan kejenuhan, untuk fokus belajar,
kebosanan, serta rasa membantu siswa
mengantuk dengan lebih semangat
kegiatan sederhana yang belajar lagi, dan
dapat dilakukan oleh setiap membantu siswa agar
orang. tidak bosan pada saat
mengikuti pelajaran
2. Penerapan Strategi di kelas.
Pratikum
Winangun (2021) strategi Kelemahan:
pelaksanaan praktikum di Jika tidak digunakan
sekolah dasar mampu pada waktu yang
meningkatkan tepat, maka akan
ketertarikan, keterampilan, merusak konsentrasi
dan kemandirian siswa siswa dan
dalam belajar serta menimbulkan
mengurangi kejenuhan kegaduhan.
siswa dalam belajar.
2) Penerapan Strategi
3. Penerapan Active Pratikum
Learning Kekuatan:
Syaripah & Nasrudin Menumbuhkan sikap-
(2018) strategi Active sikap ilmiah siswa
Learning merangsang seperti bekerjasama,
peserta didik untuk belajar bersikap jujur,
secara aktif. Peserta didik terbuka, kritis dan
belajar dengan aktif bertoleransi.
berarti mereka
mendominasi aktivitas Kelemahan:
pembelajaran, sehingga Memerlukan berbagai
kejenuhan belajarnya fasilitas peralatan
dapat teratasi. dan bahan yang tidak
selalu mudah
Hasil Wawancara diperoleh dan murah.
1. Teman Sejawat
(Ni Made Gemini, S.Pd.SD.) 3) Penerapan Active
Solusi masalah kejenuhan Learning
belajar siswa adalah: Kekuatan:
Memberikan peregangan Guru lebih terbuka
(gerakan-gerakan yang terhadap siswa untuk
merangsang otot agar terus mau belajar
lebih rileks). Memberikan dalam rangka
games. meningkatkan
2. Kepala Sekolah kualitas
(Ni Made Ratna, S.Pd.SD.) pembelajarannya
Solusi masalah kejenuhan dengan penguasaan
belajar siswa adalah: ilmu yang
Memberikan permainan komprehensif.
di sela-sela pembelajaran.
Kelemahan:
3. Pakar Apabila siswa tidak
(I Made Suirta, M.Pd.) mampu menjawab
Solusi masalah kejenuhan pertanyaan guru,
belajar siswa adalah: maka mereka
Menggunakan model dihukum maju ke
pembelajaran berbasis depan kelas. Situasi
proyek (PjBL). Memberikan tersebut tidak
kuis dan ice breaking selamanya dapat
kepada siswa. meningkatkan rasa
percaya diri siswa.
4. Pengawas Sekolah
(Gusti Ayu Kusumawati,
S.Pd., M.Pd.)
Solusi masalah kejenuhan
belajar siswa adalah:
Mengajak siswa bernyanyi
ketika mereka
menunjukkan kejenuhan
belajar.
3 Rendahnya Guru jarang Kajian Literatur Berdasarkan kajian
keterampilan menerapkan Solusi masalah ini sesuai akar literatur dan
kolaborasi siswa. kerja kelompok penyebab masalah adalah wawancara, dapat
dalam sebagai berikut. dianalisis alternatif
pembelajaran. solusi sebagai berikut:
1. Penerapan Kooperatif
Two Stay Two Stray 1) Penerapan
Sunbanu,dkk. (2019) Kooperatif Two Stay
menyatakan model Two Stray
pembelajaran Kooperatif Kekuatan:
Two Stay Two Stray Dapat diterapkan di
meningkatkan semua kelas atau
keterampilan siswa dalam tingkatan. Selain itu,
berkolaborasi. Siswa meningkatkan rasa
bekerja secara produktif percaya diri dan
bersama teman kekekompakan
sekelompok. Bekerja
dengan orang lain untuk Kelemahan:
membuat keputusan yang Waktu yang
mencakup pandangan dibutuhkan lebih
beberapa individu. lama dan suasana
kelas cenderung
2. Penerapan Project Based gaduh.
Learning
Khanifah, dkk (2019) 2) Penerapan Project
menyatakan model Project Based Learning
Based Learning Kekuatan:
merangsang siswa Terjadi kolaborasi
menjadi lebih aktif dalam alamiah antar siswa.
pembelajaran seperti Secara tidak
mengajak siswa keluar langsung
kelas untuk melakukan meningkatkan
pengamatan bersama kemampuan
kelompoknya, berkomunikasi siswa.
menanyakan suatu hal,
mengolah data sampai Kelemahan:
dengan menyajikan data Memerlukan banyak
pada proses pembelajaran. waktu, biaya, media,
Pada akhirnya dan sumber belajar.
keterampilan kolaborasi Memerlukan guru
siswa meningkat. dan siswa yang sama-
sama siap belajar dan
3. Penerapan Model Problem berkembang.
Based Learning
Jalmo, dkk. (2019) 3) Penerapan Model
menyatakan penggunaan Problem Based
model Problem Based Learning
Learning dapat Kekuatan:
meningkatkan Terjadi aktivitas
keterampilan kolaborasi ilmiah melalui kerja
siswa. Peningkatan kelompok. Siswa
keterampilan kolaborasi dapat berkomunikasi
dapat terjadi karena pada dalam kegiatan
kelas eksperimen proses diskusi dan
pembelajaran dimulai dari presentasi hasil
mengorientasi masalah pekerjaan mereka.
sampai mendapatkan Kesulitan belajar
sebuah solusi. dapat diatasi melalui
kerja kelompok
Hasil Wawancara
1. Teman Sejawat Kelemahan:
(Ni Made Gemini, S.Pd.SD.) Pelaksanaannya
Solusi masalah rendahnya membutuhkan waktu
keterampilan kolaborasi yang lama karena
adalah: menggali suatu
Mengoptimalkan diskusi pembelajaran dari
kelompok. masalah.

2. Kepala Sekolah
(Ni Made Ratna, S.Pd.SD.)
Solusi masalah rendahnya
keterampilan kolaborasi
adalah:
Memberikan kegiatan
belajar berkelompok atau
diskusi.

3. Pakar
(I Made Suirta, M.Pd.)
Solusi masalah rendahnya

keterampilan kolaborasi
adalah:
Menggunakan model
pembelajaran kooperatif
dan model pembelajaran
PjBL.
4. Pengawas Sekolah
(Gusti Ayu Kusumawati,
S.Pd., M.Pd.)
Solusi masalah rendahnya
keterampilan kolaborasi
adalah:
Guru harus
mengelompokkan siswa.
Guru juga menuntun
siswa untuk bekerja sama
dan berkomunikasi.
4 Siswa kurang Guru jarang Kajian Literatur Berdasarkan kajian
mampu menggunakan Solusi masalah ini sesuai akar literatur dan
menyelesaikan model, strategi, penyebab masalah adalah wawancara, dapat
soal HOTS. dan media sebagai berikut. dianalisis alternatif
pembelajaran solusi sebagai berikut:
berorientasi 1. Penerapan Model
HOTS. Discovery Learning 1) Penerapan Model
Budiningsih (dalam Discovery Learning
Sumini, dkk., 2019) Kekuatan:
menyatakan model Dapat menimbulkan
pembelajaran Discovery rasa senang pada
Learning membantu siswa siswa. Dengan
meningkatkan timbulnya rasa
keterampilan kogitif, dapat senang, maka akan
menguatkan pengertian, mudah
ingatan dan transfer ilmu, menumbuhkan
dan mengembangkan motivasi diri sendiri
kemampuan berpikir siswa, sehingga
siswa ke arah berpikir proses
tingkat lebih tinggi HOTS). mengembangkan
kemampuan berpikir
2. Penerapan Model Problem siswa ke arah
Based Learning (PBL) berpikir tingkat tinggi
Masduriah (2020) dapat berjalan
menyatakan penerapan dengan baik.
model pembelajaran
Problem Based Learning Kelemahan:
(PBL) dapat membantu Kurang efisien karena
siswa dalam memahami membutuhkan
dan menyelesaikan soal banyak waktu untuk
berbasis HOTS. Siswa menyelesaikan proses
dilatih untuk memahami penemuan.
permasalahan pada soal
yang berkaitan dengan 2) Penerapan Model
kehidupan sehari-hari dan Problem Based
setiap materi pembelajaran Learning (PBL)
dikaitkan dengan Kekuatan:
pengalaman nyata peserta Membantu siswa
didik. mempelajari
fenomena secara luas
3. Penerapan Model Project dan mendalam.
Based Learning berbantu Dapat menantang
media puzzle dan membangkitkan
Niswara,dkk. (2019) kemampuan berpikir
menyatakan model Project kritis siswa dan
Based Learning berbantu pengambilan
media puzzle dapat keputusan melalui
berpengaruh terhadap pemecahan masalah.
High Order Thinking Skill
kriteria berpikir kritis
siswa. siswa lebih aktif Kelemahan:
dan termotivasi dalam Jika siswa tidak
mengikuti pembelajaran mempunyai
serta lebih mudah kepercayaan bahwa
menyerap materi yang masalah yang
disampaikan oleh guru. dipelajari sulit untuk
dipecahkan,maka
Hasil Wawancara siswa akan merasa
1. Teman Sejawat enggan untuk
(Ni Made Gemini, S.Pd.SD.) mencoba.
Solusi masalah siswa
kurang mampu 3) Penerapan Model
menyelesaikan soal HOTS Project Based
adalah: Learning berbantu
Memberikan latihan soal media puzzle
HOTS. Menggunakan Kekuatan:
model pembelajaran Menantang daya
berbasis masalah. kreatifitas siswa
untuk mencoba
2. Kepala Sekolah menyelesaikan puzzle
(Ni Made Ratna, S.Pd.SD.) dan memecahkan
Solusi masalah siswa masalah melalui
kurang mampu pembuatan proyek.
menyelesaikan soal HOTS
adalah: Kelemahan:
Sering memberikan latihan Banyak memakan
soal HOTS dan waktu dalam mengisi
pembelajaran berorientasi teka-teki silang dan
HOTS. pembuatan proyek.
Persiapan materi
3. Pakar pembelajaran yang
(I Made Suirta, M.Pd.) dipersiapkan guru
Solusi masalah siswa harus matang
kurang mampu
menyelesaikan soal HOTS
adalah:
Menggunakan model
pembelajaran PjBL dan
PBL.
4. Pengawas Sekolah (Gusti
Ayu Kusumawati, S.Pd.,
M.Pd.)
Solusi masalah siswa
kurang mampu
menyelesaikan soal HOTS
adalah:
Guru memberikan
pembelajaran berorientasi
HOTS.

Daftar Pustaka

Ariyani, Bekti. 2021. “Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk


Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa SD”. Jurnal Ilmiah Pendidikan dan
Pembelajaran Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 5. Nomor 3. Tersedia
pada https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JIPP/article/view/36230
(Diakses pada tanggal 9 September 2022).

Harianja & Sapri. 2022. “Implementasi dan Manfaat Ice breaking untuk
Meningkatkan Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar”. Jurnal BASICEDU.
Volume 6. Nomor 1. Tersedia pada
https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/2298/pdf (Diakses
pada tanggal 9 September 2022).

Jalmo, dkk. 2019. ” Penggunaan Problem Based Learning untuk Meningkatkan


Keterampilan Kolaborasi Dan Berpikir Tingkat Tinggi”. Jurnal Bioterdidik.
Tersedia pada
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JBT/article/view/17480 (Diakses
pada tanggal 10 September 2022).

Khanifah, dkk (2019). “Pengaruh Penggunaan Model Project Based Learning Dan
Keterampilan Kolaborasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Iv Sekolah
Dasar Pada Tema Cita-Citaku”. Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil
Penelitian. Volume 5. Nomor 1. Tersedia pada
https://journal.unesa.ac.id/index.php/PD/article/view/4925/2690
(Diakses pada tanggal 10 September 2022).

Masduriah, Hanif . 2020. ” Pengaruh penggunaan model pembelajaran PBL


terhadap keterampilan HOTS siswa SD”. Prosiding Konferensi Ilmiah Dasar.
Volume 2. Tersedia pada
http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/KID/article/view/1576/1234
(Diakses pada tanggal 10 September 2022).
Niswara,dkk. 2019. ” Pengaruh Model Project Based Learning Terhadap High Order
Thinking Skill”. Mimbar PGSD Undiksha. Volume 7. Nomor 2. Tersedia
pada
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/view/17493/1
0513 (Diakses pada tanggal 10 September 2022).

Putri & Nurafni. 2021. “Pengaruh Media Pembelajaran Power Point Interaktif
terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Sekolah Dasar”. Edukatif : Jurnal Ilmu
Pendidikan. Volume 3. Nomor 6. Tersedia pada
https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/986/pdf (Diakses
pada tanggal 9 September 2022).

Siswanti, Rini. 2019. “Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk


Meningkatkan Minat Belajar Dan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran IPA
SD”. Indonesian Journal of Education and Learning. Volume 2. Nomor 2.
Tersedia pada
https://jurnal.untidar.ac.id/index.php/edulearning/article/view/723
(Diakses pada tanggal 9 September 2022).

Sumini, dkk. 2019. ”Penerapan Discovery Learninguntuk Meningkatkan Efikasi


Diri dan HOTS pada Tema Daerah Tempat TinggalkuSiswa Kelas IV AMIN 1
Kota Bengkulu”. Jurnal Pembelajaran dan Pengajaran Pendidikan Dasar.
Volume 3. Nomor 1. Tersedia pada
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/dikdas/article/view/10613 (Diakses
pada tanggal 10 September 2022).

Sunbanu, dkk. 2019. “Peningkatan Keterampilan Kolaborasi Siswa Menggunakan


Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Twostray Di Sekolah Dasar”.
Jurnal BASICEDU. Volume 3. Nomor 4. Tersedia pada
https://www.jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/260/pdf (Diakses
pada tanggal 9 September 2022).

Syaripah & Nasrudin. 2018. “Penerapan Strategi Active Learning Bermuatan


Karakter Terhadap Kejenuhan Belajar Matematika Siswa Di Sdit Rr Curup
Tengah”. EKSAKTA Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPA. Volume 3. Nomor
2. Tersedia pada http://jurnal.um-
tapsel.ac.id/index.php/eksakta/article/view/464 (Diakses pada tanggal 9
September 2022).

Winangun, I Made Ari. 2021. “Project Based Learning: Strategi Pelaksanaan


Praktikum IPA SD Dimasa Pandemi Covid-19”. Edukasi : Jurnal Pendidikan
Dasar. Volume 2. Nomor 1. Tersedia pada
http://stahnmpukuturan.ac.id/jurnal/index.php/edukasi/article/view/138
8/1086 (Diakses pada tanggal 9 September 2022).
Lampiran

Dokumentasi Kegiatan Wawancara

Gambar 1 Wawancara dengan teman sejawat (Ni Made Gemini, S.Pd.SD.)


Video wawancara tersedia pada: https://www.youtube.com/watch?
v=_jXv_QZWU7k

Gambar 2 Wawancara dengan kepala sekolah (Ni Made Ratna, S.Pd.SD.)


Video wawancara tersedia pada: https://www.youtube.com/watch?
v=T04evgewjhE

Gambar 3 Wawancara dengan pakar (I Made Suirta, M.Pd.)


Video wawancara tersedia pada:
https://www.youtube.com/watch?v=Eec_UW4K21M&t=55s
Gambar 4 Wawancara dengan pengawas sekolah (Gusti Ayu Kusumawati, S.Pd.,
M.Pd.)
Video wawancara tersedia pada: https://www.youtube.com/watch?
v=nKY3KnkPnKo

Identitas Narasumber
Jabatan atau Organisasi Prestasi
No Nama Narasumber
Peran yang Diikuti
Guru Kelas VI
Ni Made Gemini,  PGRI
1 SD Negeri 6 -
S.Pd.SD.  KOPRI
Blahbatuh
Kepala
Ni Made  PGRI
2 SD Negeri 6 -
Ratna, S.Pd.SD.  KOPRI
Blahbatuh
 Juara 1 Guru
Berprestasi
 PGRI Kab. Gianyar
 KOPRI Tahun 2016
 IGI  Juara 1 Design
Guru Penggerak
 Komunitas Media
3 I Made Suirta, M.Pd. Kab. Gianyar
Guru Pembelajaran
(Pakar)
Penggerak Kwarda Bali
Kab. Tahun 2020
Gianyar  Juara 3 Quzizz
HUT PGRI Bali
Tahun 2021
 Juara 1 Kepala
Gusti Ayu
Pengawas Sekolah  PGRI Sekolah
4 Kusumawati, S.Pd.,
Kec. Blahbatuh  KOPRI Berprestasi
M.Pd.
Kab. Gianyar
Waktu dan Tempat/Media Pelaksanaan Wawancara
Nama Narasumber/ Tempat/Media Waktu
No
NIP Wawancara Wawancara
Ni Made Gemini, S.Pd.SD. 12 September
1 SD Negeri 6 Blahbatuh
19760616 200604 2 047 2022
Ni Made Ratna, S.Pd.SD. 12 September
2 SD Negeri 6 Blahbatuh
19621214 198304 2 011 2022
I Made Suirta, M.Pd. 11 September
3 Google Meeting (daring)
19850413 200903 1 005 2022
Gusti Ayu Kusumawati, S.Pd., M.Pd. 12 September
4 WhatsApp (Video call)
19640320 198507 2 001 2022

Anda mungkin juga menyukai