https://jurnal.uns.ac.id/JDDI/article/view/49328.
Diakses tanggal 01 september 2022 pukul 19:29
Wawancara Pakar
Nama : Syarif Hidayat, S.Pd. M.Pd
Jabatan : Pengawas Sekolah
05 September 2022
Balqis, A. F., Ananda, E. R., Wanindi, R. R., & Shofia, W. Analisis Faktor
Minimnya Minat Membaca Siswa Di Kelas Vi Sdit Daarul Istiqlal
Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang. School Education JournaL
PGSD FIP UNIMED, 11(3), 250-255.
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/school/article/view/29137
diakses 1 September pukul 21.30
Sumber:
Solahudin, D., Misdalina, M., & Noviati, N. (2022). Analisis Faktor
Penyebab Rendahnya Minat Baca Pada Siswa Kelas 5 SD Negeri 4
Tanjung Lago. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 4(4), 1404-1407.
https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i4.5465 (Diakses pada tanggal
012September pukul 18.59 WIB)
Sumber :
Nursalina, A. I., & Budiningsih, T. E. (2014). Hubungan motivasi
berprestasi dengan minat membaca pada anak. Educational
Psychology Journal, 3(1).
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/epj/article/view/4436 (Diakses
pada tanggal 02 September 2022 pukul 19.00 WIB)
Hasil Wawancara
Rekan Sejawat
Nama : Apriyanda, S.Pd. SD
04 September 2022
Hal-hal yang mempengaruhi terjadinya kurangnya minat baca yang dimiliki
peserta didik yaitu:
- Karena pengaruh sosial media, anak cendrung leih senang pegang hp
daripada pegang buku
- Guru dan orang tua kurang mendorong peserta didik untuk membaca
- Kurang variatifnya buku yang tersedia di perpustakaan sehingga peserta
didik cendrung bosan jika harus mengulang membaca buku yang telah
dibacannya.
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi
Pakar
Nama : Syarif Hidayat, S.Pd.SD
Pengawas Sekolah
05 September 2022
Hal-hal yang mempengaruhi terjadinya kurangnya minat baca yang dimiliki
peserta didik yaitu:
- Anak kesulitan dalam membaca sehingga tidak mengerti apa yanng
dibacanya mengakibakan anak malas membaca
- Kurang banyaknya judul buku pada perpustakaan sehingga peserta didik
cendrung bosan jika harus mengulang membaca buku yang telah
dibacannya
Kepala Sekolah
Umi Nurjanah, S.Pd.SD
Kepala Sekolah SD N 15 KOBA
04 September 2022
Hal-hal yang mempengaruhi terjadinya kurangnya minat baca yang dimiliki
peserta didik yaitu:
- Karena pengaruh sosial media, anak cendrung leih senang pegang hp
daripada pegang buku
- Guru dan orang tua kurang mendorong peserta didik untuk membaca
Kurang variatifnya buku yang tersedia di perpustakaan sehingga peserta
didik cendrung bosan.
https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snip/article/view/8969/6529 diakses
1 september pukul 21. 54
b. Wawancara Pakar
Pengawas Sekolah
Syarif Hidayat, M.Pd
05 September 2022
Berdasarkan wawancara dari pengawas sekolah, faktor yang
menyebabkan rendahnya keterampilan menulis siswa adalah, kurang
nya wawasan siswa disebabkan siswa jarang membaca, perpustakaan
sekolah tidak berjalan semestinya, guru jarang menggunakan media
untuk membantu siswa dalam menulis
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi
Asriyanti, F. D., & Purwati, I. S. (2020). Analisis Faktor Kesulitan Belajar Ditinjau
dari Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Sekolah
Dasar: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan, 29(1), 79-87.
http://repository.uinsu.ac.id/10575/1/SKRIPSI%20FIDEL
%20FIXdikonversi.pdf diakses pada 2 September 2022 pukul 20.30
http://lib.unnes.ac.id/19899/1/3101409097.pdf
diakses pada 2 September 2022 pukul 22.15
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi
1. Wawancara Guru
Nama : Era Kurniati
Guru Kelas 2
04 september 2022
Instansi : SDN 15 KOBA
2. Pakar
Nama : Syarif Hidayat
Pengawas Sekolah
05 September 2022
Hal-hal yang menjadi akar permasalahan terkait kurang optimalnya
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi
penggunaan model pembelajaran adalah
- Hal ini dikarenakan kebiasaan guru yang mengajar dengan
menggunakan metode yang sama dalam waktu yang lama, sehingga
peserta didik itu terbiasa dengan cara belajar seperti itu sehingga ketika
kita membuat sebuah perubahan peserta didik cendrung bingung, dan
kurang bersemangat yang mengakibatkan kegiatan pembelajaran
menjadi kurang aktif. Seperti contoh, guru selama ini mengunakan cara
mengajar dengan ceramah dan peserta didik sudah terbiasa dengan cara
tersebut, ketika diubah menjadi diskusi peserta didik bingung dan
kesusahan untuk belajar, mau bicara takut dan malu sehingga mereka
lebih banyak diam dan kurang berpartisipasi.
6 Belum KAJIAN LITERATUR Analisis terhadap hasil
optimalnya 1. Potret Implementasi Pembelajaran Berbasis High Order Thinking Skills (HOTS) kajian literatur dan hasil
pembelajaran Hasil Analisis Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Implementasi Pembelajaran wawancara, serta
berbasis Berbasis HOTS adalah : observasi/pengamatan, dapat
HOTS di kelas Pemahaman guru tentang cara merumuskan indikator masih kurang diketahui bahwa rendahnya
Sekolah masih tahap awal implementasi kurikulum 2013 pemahaman siswa terkait
Pemahaman guru tentang konsep dan penerapan HOTS dalam pembelajaran masih soal-soal berbentuk HOTS
kurang adalah:
Pelatihan dan pendampingan tentang HOTS masih minim diperoleh 1. Guru belum
Pendampingan yang berorientasi pada contoh Penerapan secara langsung kurang memahami
diperoleh (masih teoritis) bagaimana menyusun
soal HOTS dan
Mailani, E. (2018). Potret implementasi pembelajaran berbasis high order thinking skills mencocokan KKO
(HOTS) di sekolah dasar kota medan. Jurnal Pembangunan Perkotaan, 6(2), 102-111. 2. Pelatihan dan
http://ejpp.balitbang.pemkomedan.go.id/index.php/JPP/article/view/47/29 d iakses pada 2 pendampingan HOTS
September 2022 pukul 22:30 masih minim
diperoleh
3. Penerapan HOTS
2. Menurut Suci Rahmadanti (2020) Guru belum mampu membuat soal HOTS, masih kurang , masih
dikarenakan: fokus ke teoritis
• Keterbatasan waktu 4. Guru masih membuat
• Belum paham dalam mencari dan mencocokkan KKO soal yang modelnya
• Pemilihan Kd yang terkadang kurang tepat masih sama atau
• Minimnya sosialisasi berbasis LOTS
• Masih membuat soal yang modelnya sama 5. Guru sulit
menentukan bahasa
Ramadhanti, S., & Utami, R. D. (2020). Analisis Kemampuan Guru Membuat Soal Hots yang sesuai dengan
Muatan Pelajaran Ips Kelas Tinggi Di Sd Muhammadiyah Plus Malangjiwan (Doctoral perkembangan
dissertation, Universitas MuhammadiyahSurakarta). kognitif siswa
http://eprints.ums.ac.id/87976/ diakses pada 2 September 2022 pukul 23.00 6. Guru sulit dalam
memilih materi yang
akan di buat soal
3. Menurut Rezi Ariawan, dkk. (2022), faktor-faktor yang menyebabkan soal yang 7. Siswa belum terbiasa
diberikan guru belum berbasis HOTS diantaranya: mengerjakan soal tipe
Guru belum memahami pentingnya soal HOTS bagi peningkatan kecakapan siswa. HOTS
Guru belum memahami bagaimana menyusun soal HOTS.
Kesulitan yang dialami guru dalam menyusun soal HOTS beragam, diantaranya:
Sulit mengaitkan soal dengan dunia nyata,
Sulit menentukan jenjang kognitif soal,
Sulit dalam menentukan KI yang layak untuk di jadikan soal HOTS,
Sulit dalam menentukan bahasa yang sesuai dengan perkembangan kognitif
siswa,
Sulit dalam menentukan KKO taksonomi Bloomnya,
Sulit dalam memilih materinya.
Ariawan, R., Anggara, R. P., & Winanda, S. V. (2022). Pelatihan Penyusunan Soal Hots
Bagi Guru Matematika. Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat, 2(1), 65-74.
https://altifani.org/index.php/altifani/article/download/207/61 diakses pada 2 September
2022 pukul 23.10
4. Menurut Mujiyem (2019), diperoleh bahwa masih ditemukan guru yang belum
memahami kerangka dan komponen-komponen penyusunan soal Higher order
Thinking Skills (HOTS), kebanyakan guru belum tahu dan belum paham
mengembangkan soal HOTS, mereka juga belum tahu bahwa guru harus
menggunakan soal HOTS dalam melaksanakan proses pembelajaran yang dapat
dijadikan acuan/ pedoman dalam keberhasilan proses pembelajaran.
Mujiyem, M. (2019). Peningkatan Kemampuan Guru Kelas Iv Dalam Membuat Soal Hots
Melalui Workshop. Jurnal Sosialita, 11(1).
https://journal.upy.ac.id/index.php/sosialita/article/view/738
diakses pada 2 September 2022 pukul 11.00
Agustina, L. R., & Khotimah, R. P. (2019). Kesalahan dalam menyelesaikan soal bentuk aljabar tipe
Higher Order Thinking Skills (HOTS).
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/10903/PM19.pdf?sequence=1&isAllowed
diakses pada 2 September 2022 pukul 23.13
Hal-hal yang menjadi akar permasalahan terkait kurang optimalnya pembelajaran berbasis
HOTS dikelas adalah:
- Guru kurang mngerti bagaimana pembelajaran berbasis HOTS itu sendiri karena kurang
mengikuti pelatihan. Bagaimana guru menymoaikan kepada peserta didik jika guru
sendiri belum faham terkait HOTS itu sendiri
- Kurangnya pembiasaan, jadi meski guru sudah faham tapi jarang menerapkannya
dikelas, tetap akan mengakibatkan pembelajaran HOTS di kelas itu menjadi tidak
optimal.
Kepala Sekolah
Umi Nurjanah, S.Pd.SD
SDN 15 KOBA
03 September 2022
Hal-hal yang menjadi akar permasalahan terkait kurang optimalnya pembelajaran berbasis
HOTS dikelas adalah:
- Guru kurang wawasan terkait pembelajaran HOTS
- Guru kurang mengikuti pelatihan /seminar terkait pembelajaran HOTS
- Peserta didik juga belum faham pembelajaran HOTS dikarenakan guru jarang mengajar
berbasis HOTS
7 Belum Setelah dilakukan analisis
Optimalnya KAJIAN LITERATUR terhadap hasil kajian
Pembelajaran literatur dan hasil
TIK dalam 1. Menurut Erwin Sawitri, dkk. (2020), hambatan-hambatan pemanfaatan Teknologi wawancara, serta observasi
Proses Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran adalah: pengamatan, dapat diketahui
Pembelajaran Secara fisik, dapat berupa sarana dan prasarana yang belum memadai terutama bahwa penyebab belum
untuk sekolah-sekolah yang berlokasi di pelosok. optimalnya pemanfataan
Secara non-fisik, diantaranya: teknologi / TIK dalam
• Guru kurang percaya diri dalam menggunakan TIK dalam melaksanakan proses pembelajaran
PBM. Guru takut gagal mengajar melalui penggunaan TIK yang saat ini sangat adalah:
disarankan. 1. Guru belum
• Kurangnya kompetensi guru, yang dimaksud disini adalah kurangnya termotivasi
kompetensi guru dalam mengintegrasikan TIK ke dalam pedagogis praktek. menggunakan
teknologi dalam
Sawitri, E., Astiti, M. S., & Fitriani, Y. (2019, July). Hambatan dan tantangan pembelajaran pembelajaran.
berbasis teknologi informasi dan komunikasi. In Prosiding Seminar Nasional 2. Sarana dan prasarana
Program Pascasarjana Universitas Pgri Palembang. yang dimiliki sekolah
https://jurnal.univpgripalembang.ac.id/index.php/Prosidingpps/article/view/3026 diakses belum lengkap
pada 2 September 2022 pukul 22.29 3. Faktor usia yang tua
sehingga malas untuk
2. Menurut Achmad Candra Wijasena & Mohammad Syahidul Haq. (2021: 242), kondisi menggunakan
guru di Indonesia pada umumnya tidak seluruhnya paham penggunaan teknologi, teknologi dalam
begitu juga dengan siswa terutama yang di pelosok desa kurang menguasai teknologi pembelajaran
untuk pembelajaran karena sarana dan prasarana yang kurang memadai, perangkat 4. Guru Belum siap
pendukung teknologi yang mahal, sulitnya jaringan internet, sehingga sarana dan dengan pembelajaran
prasarana teknologi informasi kurang optimal dalam pembelajaran. memakai teknologi
5. Tidak memanfaatkan
sarana dan prasarana
Wijasena, A. C., & Haq, M. S. Optimalisasi Sarana Prasarana Berbasis IT Sebagai dengan baik
Penunjang Pembelajaran Dalam Jaringan. 6. TiGuru kurang kreatif
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/inspirasi-manajemen-pendidikan/article/view/38779 7. Guru kesulitan
diakses pada 1 September 2022 pukul 22.18 merancang media
berbasis IT
3. Dalam Hasil penelitian Rose Winda dan Febrina Dafit Kesulitan yang dialami dalam
pembelajaran berbasis IT yaitu guru kesulitan merancang media berbasis IT,
mengoperasikan media berbasis IT, sarana dan prasarana yang tidak lengkap, serta yang
terakhir adalah kreatifitas guru.
Winda, R., & Dafit, F. (2021). Analisis Kesulitan Guru dalam Penggunaan Media
Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran, 4(2).
file:///C:/Users/SDN%2015%20Koba/Downloads/laba,+2.+JP2+VOL.+4,+NO.
+2+Rose+Winda+211-221.pdf diakses pada 2 September 2022 pukul 23.20
4. Menurut Hasil Penelitian Launard, dkk. kendala guru memanfaatkan IT sebagai berikut.
1. Pertama, kurangnya pengetahuan guru tentang media IT
2. Kedua, Arus listrik dan wifi di sekolah tidak normal.
3. Ketiga, tidak adanya kewajiban dari pihak sekolah agar guru mengajar
menggunakan IT.
Sahelatua, L. S., Vitoria, L., & Mislinawati, M. (2018). Kendala Guru Memanfaatkan Media
It Dalam Pembelajaran Di Sdn 1 Pagar Air Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 3(2).
http://www.jim.unsyiah.ac.id/pgsd/article/view/8579
diakses pada 2 September 2022 pukul 00.30
5. Menurut Rivana Upitasari (2020) dalam hasil penelitianya mengatakan bahwa ambatan
utama yang ditemui adalah percaya diri yang kurang besar dalam mengintegrasikan
TIK, kompetensi yang belum memadai, dan akses ke sumber daya yang masih kurang.
Upitasari, R. (2020). Hambatan penggunaan tik dalam pembelajaran. Lentera, 4(2), 50-59.
https://lentera.kemenag.go.id/index.php/lentera/article/view/4 diakses 02 september 19.00
Hasil Wawancara Bersama Teman Sejahwat
Nama : Endang Lilik Utami, S.Pd
Intansi : SDN 15 Koba
Guru Kelas V
03 September 2022
Pakar
Nama : Syarif Hidayat, M.Pd
Pengawas Sekolah
Terbatasnya guru dalam memanfaatkan teknologi saat kegiatan pembejaran dikarenakan
1. Kebanyakan masalah disetiap sekolah di daerah kita ini terkait pemanfaatan
teknologi adalah terbatasnya alat yang dimiliki sekolah, sehingga berdampak pula
pada terbatasnya guru dalam memanfaatkan teknologi saat belajar.
2. Selain kurangnya sarana dan prasarana terkadang terbatasnya guru dalam
pemanfaatan teknologi juga karena kurangnya kemampuan guru itu sendiri,
misalnya alatnya sudah ada tapi tidak bisa menggunakannya, tidak faham.
3. Guru kurang terbuka untuk menerima bahwa pemanfaatan teknoologi untuk
pembelajaran itu penting, kebanyakan guru itu sukar menerima perkembangan.
Biasanya mengajar ipa dengan ceramah saja bisa, kenapa harus pake alat. Padahal
penggunaan teknologi saat kegiatan pembelajaran itu dapat menarik minat peserta
didik sehingga membuat peserta didk lebih semangat dalam belajar.