Anda di halaman 1dari 32

LK. 1.2.

Eksplorasi Penyebab Masalah


NAMA : SAKINAH

Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB


Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi
1 1.Rendahnya Setelah proses analisis lebih lanjut dari hasil
motivasi belajar Hasil Kajian Literatur: kajian literasi dan wawancara, penyebab
peserta didik motivasi belajar siswa masih rendah dalam
dalam 1. Menurut Sri Wahyuni Naibaho, dkk (2021). Faktor penyebab mengikuti pembelajaran upaya menjaga
mengikuti rendahnya Motivasi belajar siswa yakni: keseimbangan alam di kelas IV yaitu :
a. Cita-cita siswa
pembelajaran
b. Kemampuan siswa 1. Kurangnya rasa percaya diri
Upaya menjaga c. Kondisi siswa meliputi kondisi jasmani dan rohani
Keseimbangan peserta didik
d. Kondisi lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan, 2. Metode dan Model yang guru
Alam tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan masyarakat
e. Upaya guru dalam membelajarkan siswa gunakan kurang tepat
3. Gaya mengajar guru masih
Naibaho, S. W., Siregar, E. Y., & Elindra, R. (2021). Analisis Faktor-Faktor monoton dengan metode
Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar Siswa MTs Negeri 1 Tapanuli ceramah.
Tengah Disaat Pandemi Covid-19. JURNAL MathEdu (Mathematic
Education Journal), 4(2), 304-312. 4. Penggunaan Media kurang
http://journal.ipts.ac.id/index.php/MathEdu/article/view/2596/1769 menarik siswa
Diakses tanggal 01 september 2022 pukul 19:18 5. Siswa kurang fokus dalam
pembelajaran
2. Menurut Suciana Alfiah, Istiyati, dan Mulyono (2021). Di Dalam 6. Lingkungan tempat tinggal peserta
penelitiannya tentang Rendahnya Motivasi belajar siswa, mereka didik tidak mendukung
mengungkapkan bahwa rendahnya motivasi belajar siswa disebabkan 7. Siswa tidak menyukai
oleh beberapa faktor. Diantaranya pembelajaran tersebut
a. Rasa malu yang tinggi
b. Pembelajaran kurang menarik
c. Kurang menyerap materi pembelajaran
d. Metode pembelajaran kurang menarik
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi
Alfiah, S., Istiyati, S., & Mulyono, H. (2021). Analisis penyebab rendahnya
motivasi belajar dalam pembelajaran ips peserta didik kelas V sekolah
dasar. Didaktika Dwija Indria, 9(5).

https://jurnal.uns.ac.id/JDDI/article/view/49328.
Diakses tanggal 01 september 2022 pukul 19:29

3. Menurut Rizki Permatasari (2018) dalam penelitiannya, rendahnya


motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
a. Faktor internalnya yakni:
Kurang fokusnya peserta didik dalam proses pembelajaran
b. Sedangkan faktor eksternalnya adalah
 Kurangnya penggunaan metode yang bervariasi oleh guru
 Kurangnya media dan sumber ajar
 Penegakan disiplin di lingkungan sekolah masih kurang
 Serta lingkungan belajar yang tidak mendukung

Permatasari, Rizki. 2018. Faktor-Faktor Penyebab Renfahnya Motivasi


Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di
SMP Guna Dharma Bandar Lampung. Skripsi. Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung: Lampung
http://repository.radenintan.ac.id/4108/1/Skripsi%20Full.pdf
diakses 1 september pukul 19:51

4. Menurut Rani Shiotang (2019) penyebab rendahnya motivasi belajar


siswa pada adalah dari faktor bilogis yaitu siswa memiliki kekurangan
secara fisik, faktor guru yaitu guru kurang perhatian terhadap siswa
dan faktor orang tua yaitu tidak memperhatikan belajar anak.

Shiotang, R. (2019). Analisis Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Pada


Mata Pelajaran Ips Kelas Iv Sd Negeri 101822 Pancur Batu Tahun Ajaran
2018/2019 (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS QUALITY).
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi

http://portaluniversitasquality.ac.id:55555/454/ diakses 02 september 2022 pukul


23.15

5. Menurut Suharni dan Purwanti , Berikut ini cara meningkatkan


motivasi belajar siswa
a. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai
b. Menciptakan suasana yang menyenangkan
c. Menggunakan metode yang menarik dan bervariasi
d. Memberi pujian pada siswa
e. Menciptakan persaingan dan kerja sama

Suharni dan Purwanti. 2018. Upaya Meningkatkan Motivasi Siswa. Jurnal


Bimbingan Dan Konseling, 3(1).
https://journal.upy.ac.id/index.php/bk/article/view/89. Diakses 1 September
Pukul 20:08

6. Melinda R dan Eta K ( 2020) menyatakan : Analisis faktor ditemukan


6 faktor yang mempengaruhi rendahnya motivasi belajar siswa yang
diberi nama faktor sarana belajar, faktor minat, faktor perhatian, faktor
kemampuan diri, fakor teman sebaya, dan faktor kesehatan.

Rismawati, M., Khairiati, E., & Khatulistiwa, S. P. (2020). nalisis


Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Matematika. J-PiMat: Jurnal Pendidikan Matematika, 2(2), 203-
212. :
https://scholar.archive.org/work/a2dat2bnqbcg7kr4vs7tbuoubu/access/
wayback/http://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.php/jpimat/
article/download/860/pdf diakses pada 1 September 2022 pukul 21:015
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi

7. Menurut Arianti (2018: 132), peran guru dalam


meningkatkan motivasi belajar diantaranya:
a. Menjadikan siswa yang aktif dalam kegiatan belajar
mengajar.
b. Menciptakan suasana kelas yang kondusif.
c. Menciptakan metode pembelajaran yang
bervariasi.
d. Meningkatkan antusias dan semangat dalam mengajar.
e. Memberikan penghargaan.
f. Menciptakan aktivitas yang melibatkan siswa dalam
kelas.

Arianti. 2018. Peranan Guru Dalam Meningkatkan Motivasi


Belajar Siswa. Jurnal kependidikan, Vol 12 (2).
Sumber: https://mail.jurnal.iainbone.ac.id/index.php/didaktika
/article/view/181/110 Diakses 1 September Pukul 20:29

Berdasarkan Hasil Wawancara Dari guru


Nama : Rahma Wistiany, S.Pd. SD
Guru : Kelas 2 Sekaligus Guru Pamong PPG
02 September 2022

Beberapa hal yang menyebabkan motivasi siswa belajar rendah. Motivasi


Rendah ini disebabkan oleh:
1. Pembelajaran cenderung didominasi oleh guru
2. Guru jarang menggunakan media dalam proses pembelajaran
3. Guru hanya menggunakan satu sumber buku
4. Guru terlalu serius dalam pembelajaran.
5. Siswa tidak memperhatikan saat guru menjelaskan materi.
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi
Berdasarkan Hasil Wawancara Dari Kepala Sekolah

Nama : UMI NURJANAH, S.Pd. SD


Instansi : SDN 15 KOBA
02 September 2022

1. Guru dominan menggunakan metode ceramah


2. Media yang di gunakan guru tidak menarik
3. Lingkungan keluarga tidak mendukung
4. suasana Pembelajaran tidak kondusif
5. Guru kurang menguasai kelas

Wawancara Pakar
Nama : Syarif Hidayat, S.Pd. M.Pd
Jabatan : Pengawas Sekolah
05 September 2022

Hal-hal yang memperngaruhi terjadinya rendahnya semangat belajar yang


dimiliki peserta didik yaitu:
- adannya faktor lingkungan keluarga yang kurang mendukung dan
memotivasi peserta didik sehingga menyebabkan peserta didik malas
dan kurang bersemangat untuk sekolah
- adanya faktor lingkungan sekolah, perbedaan karakterikstik guru sangat
berpengaruh dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik, selain
itu cara guru menyampaikan pembelajaran juga mempengaruhi
rendahnya semangat belajar peserta didik, seperti penggunaan metode,
media, dan model pembelajaran yang monoton sehingga membuat
peserta didik malas untuk belajar.
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi
2 Kurangnya Setelah proses analisis lebih lanjut dari hasil
minat siswa KAJIAN LITERATUR kajian literatur dan wawancara, faktor yang
dalam 1. Menurut Citra Pratama Sari (2018) Faktor yang menyebabkan mempengaruhi minat membaca siswa masih
membaca Rendahnya minat membaca pada siswa disebabkan oleh beberapa cukup rendah di kelas IV dikarenakan
cerita faktor seperti faktor internal dan faktor eksternal siswa. beberapa faktor, yaitu:
faktor internal diantaranya adalah:
 Kemampuan membaca siswa dan kurangnya kebiasaan membaca. 1. Minat siswa itu sendiri
Faktor eksternal adalah 2. Lingkungan sekolah dan keluarga yang
 Lingkungan sekolah yang kurang mendukung,
tidak mendukung
 Peran perpustakaan sekolah belum maksimal, keterbatasan
buku/bahan bacaan, 3. Metode yang di gunakan
 Lingkungan keluarga kurang yang mendukung, dan
4. Guru kurang kreatif dalam proses
 Pengaruh menonton televisi.
pembelajaran
Sari, C. P. (2018). Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Minat Membaca
5. Pembelajaran di kelas masih belum
Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Padas Kecamatan Karanganom Kabupaten
Klaten. Skripsi. Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu melibatkan keaktifan peserta didik dalam
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta
http://eprints.uny.ac.id/57375/ diakses 1 september 2022 pukul 21.00
berliterasi.
6. Siswa tidak terbiasa melakukan kegiatan
2. Menurut Aulia Balqis, dkk (2021) Rendahnya minat membaca pada
siswa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal . membaca baik di lingkungan sekolah
faktor internal meliputi maupun rumah.
1. Gender, ( siswa Perempuan lebih menyukai kegiatan membca dari
pada siswa laki-laki)
2. faktor keinginan dari dalam diri sendiri dan
3. faktor media elektronik.
Sedangkan Faktor eksternal meliputi
1. faktor keluarga,
2. faktor ekonomi,
3. dan lingkungan.
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi

Balqis, A. F., Ananda, E. R., Wanindi, R. R., & Shofia, W. Analisis Faktor
Minimnya Minat Membaca Siswa Di Kelas Vi Sdit Daarul Istiqlal
Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang. School Education JournaL
PGSD FIP UNIMED, 11(3), 250-255.
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/school/article/view/29137
diakses 1 September pukul 21.30

3. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan oleh Solahudin, dkk


(2022) diperoleh dua faktor penyebab kurangnya minat baca siswa,
yaitu faktor internal merupakan faktor yang berasal dari diri siswa yaitu
kemampuan membaca, memahami makna yang terkandung dalam
bacaan, kurangnya membiasakan membaca, membaca buku atas
perintah guru, siswa jarang mencari buku atau bahan bacaan sesuai
dengan kebutuhannya, siswa yang menyelesaikan tugas melalui internet
tanpa buku. sedangkan faktor eksternal merupakan yang disebabkan
oleh oleh diri siswa sendiri yaitu lingkungan sekolah kurang
mendukung, budaya membaca yang kurang dilingkungan sekolah,
program literasi belum berjalan maksimal, mading sekolah yang tidak
pernah diperbaharui, sekolah tidak memiliki tempat khusus untuk
membaca selain diperpustakaan, peran perpustakaan sekolah yang
belum maksimal, dan pengaruh pengunaan smarthphone.

Sumber:
Solahudin, D., Misdalina, M., & Noviati, N. (2022). Analisis Faktor
Penyebab Rendahnya Minat Baca Pada Siswa Kelas 5 SD Negeri 4
Tanjung Lago. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 4(4), 1404-1407.
https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i4.5465 (Diakses pada tanggal
012September pukul 18.59 WIB)

4. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Ade Irma


Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi
Nursalina, dkk(2022) menyatakan bahwa guru hendaknya lebih kreatif
dan inovatif dalam mengemas pembelajaran di kelas dengan
menggunakan bermacam macam metode dan pendekatan pembelajaran,
sehingga siswa selalu merasa termotivasi dalam berprestasi di sekolah.
Orangtua juga hendaknya mampu mendorong para anak-anaknya untuk
membudayakan kegiatan membaca dalam kehidupannya, karena jika
kegiatan membaca sudah membudaya dalam kehidupan anak-anak
khususnya siswa sekolah dasar, maka motivasi siswa melalui kegiatan
membaca pun akan meningkat, sehingga akan berdampak pada prestasi
siswa yang sesuai dengan harapan.

Sumber :
Nursalina, A. I., & Budiningsih, T. E. (2014). Hubungan motivasi
berprestasi dengan minat membaca pada anak. Educational
Psychology Journal, 3(1).
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/epj/article/view/4436 (Diakses
pada tanggal 02 September 2022 pukul 19.00 WIB)

5. Menurut hasil penelitian Yuniar Indah Hapsari, dkk (Faktor yang


mempengaruhi yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal
berupa kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi, ketekunan,
sikap, kebiasaan membaca, serta kondisi fisik dan kesehatan. Minat
baca siswa tidak akan muncul jika tidak terdapat kemauan,
kesehatan, kondisi fisik, kecerdasan, dan motivasi dari dalam
siswa. Perpustakaan yang seadanya, bahan bacaan yang sudah usang
bahkan beberapa tidak layak pakai, rendahnya dorongan dari guru,
tidak dorongan dari orang tua, orang tua yang tidak memfasilitasi
dikarenakan ekonomi kurang, tidak ada perhatian orang tua terhadap
minat membaca anak. kebanyakan orang tua lebih terfokus pada
hasil belajar, pembiasaan membaca yang tidak didapatkan siswa
sejak kecil. Pengaruh lingkungan dan teman bermain yang tidak
terbiasa dengan membaca secara tidak langsung akan mempengaruhi
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi
minat baca siswa. Pengaruh teknologi yang tidak terkendali.
Misalnya pengaruh smartphoneatau gadgettidak digunakan dengan
bijak, pengaruh acara televisi sehingga siswa melupakan tugasnya
sebagai siswa.
Hapsari, Y. I., Purnamasari, I., & Purnamasari, V. (2019). Minat Baca Siswa Kelas
V Sd Negeri Harjowinangun 02 Tersono Batang. Indonesian Journal Of
Educational Research and Review, 2(3), 371-378.
Sumber : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/IJERR/article/view/22634/14062
Diakses 1 September 2020 pukul 20:30

Hasil Wawancara
Rekan Sejawat
Nama : Apriyanda, S.Pd. SD
04 September 2022
Hal-hal yang mempengaruhi terjadinya kurangnya minat baca yang dimiliki
peserta didik yaitu:
- Karena pengaruh sosial media, anak cendrung leih senang pegang hp
daripada pegang buku
- Guru dan orang tua kurang mendorong peserta didik untuk membaca
- Kurang variatifnya buku yang tersedia di perpustakaan sehingga peserta
didik cendrung bosan jika harus mengulang membaca buku yang telah
dibacannya.
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi
Pakar
Nama : Syarif Hidayat, S.Pd.SD
Pengawas Sekolah
05 September 2022
Hal-hal yang mempengaruhi terjadinya kurangnya minat baca yang dimiliki
peserta didik yaitu:
- Anak kesulitan dalam membaca sehingga tidak mengerti apa yanng
dibacanya mengakibakan anak malas membaca
- Kurang banyaknya judul buku pada perpustakaan sehingga peserta didik
cendrung bosan jika harus mengulang membaca buku yang telah
dibacannya

Kepala Sekolah
Umi Nurjanah, S.Pd.SD
Kepala Sekolah SD N 15 KOBA
04 September 2022
Hal-hal yang mempengaruhi terjadinya kurangnya minat baca yang dimiliki
peserta didik yaitu:
- Karena pengaruh sosial media, anak cendrung leih senang pegang hp
daripada pegang buku
- Guru dan orang tua kurang mendorong peserta didik untuk membaca
Kurang variatifnya buku yang tersedia di perpustakaan sehingga peserta
didik cendrung bosan.

3 Rendahnya Berdasarkan analisis dan kajian literatur.


Keterampilan KAJIAN LITERATUR
peserta didik 1. Berdasarkan penelitian Fadhilah Nurlaily, Rendahanya Keterampilan Yang menyebabkan rendahnya keterampilan
dalam menulis menulis siswa disebabkan oleh bebrapa faktor. Diantaranya menulis cerita pendek/karangan siswa di kelas
teks a. peran orang tua yang lalai dan tidak terlibat di rumah,
b. faktor lingkungan keluarga, dan IV adalah:
karangan/cerita
pendek c. lingkungan siswa. 1. Kurangnya wawasan siswa dalam
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi
Nurlaily, F., & Pranata, K. (2022). Analisis Faktor-Faktor yang membaca sehingga sehingga siswa
Mempengaruhi Rendahnya Kemampuan Menulis Peserta Didik Kelas
sulit mengemukakan ide ataupun diksi
Rendah di Sekolah Dasar. Jurnal Paedagogy, 9(3), 476-485.
yang ingin ditulis
https://ejournal.undikma.ac.id/index.php/pedagogy/article/view/5297
2. Siswa kurang menguasai Bahasa
diakses 1 september pukul 20:46
Indonesia
2. Menurut Feby Inggriyani dan Nur Anisa, Rendahnya keterampilan
3. Materi tidak di sukai siswa karena
menulis teks cerita siswa disebabkan oleh kecerdasan, minat belajar,
sikap dan perilaku terhadap pelajaran, motivasi, standar belajar, menurut siswa terlalu sulit
faktor dari pendidik yang menggunakan media yang tidak tepat,
4. Kurang optimalnya guru dalam
metode, dan taktik pembelajaran.
pengelolaan kelas
Inggriyani, F., & Pebrianti, N. A. (2021). Analisis Kesulitan Keterampilan
5. Guru tidak menggunakan Media
Menulis Karangan Deskripsi Peserta Didik Di Sekolah
Dasar. Didaktik: Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang, 7(01), 1- pembelajaran
22.
6. Metode yang masih monoton dan
http://journal.stkipsubang.ac.id/index.php/didaktik/article/view/175/142 kurang bervariasi
diakses 1 september pukul 21.00
7. Penggunanan teknologi yang masih
3. Dalam Penelitian Husnul Khotimah Dan Kartika Chrysti kurang karena sarana dan prasarana
Suryandari. Siswa dalam menulis cerita mengalami beberapa
tidak mendukung
kesulitan disebabkan oleh
a) Kurang lancarnya mereka dalam mengeluarkan ide-ide
menggunakan bahasa Indonesia,
b) Kurang terbiasanya mereka menggunakan bahasa Indonesia
dalam berkomunikasi sehari-hari,
c) Kurangnya pemahaman siswa tentang tema cerita,
d) Kurangnya kemampuan mereka dalam berpikir abstrak, dan
e) perkembangan kognitif siswa yang baru mencapai tahap
operasional konkrit
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi

https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snip/article/view/8969/6529 diakses
1 september pukul 21. 54

4. Berdasarkan hasil penelitian Anis Nurul Hidayah (2020) Hasil


penelitian diperoleh menunjukkan bahwa penyebab rendahnya
keterampilan menulis cerita pendek adalah faktor internal dan
eksternal.
faktor internal,
a. rendahnya minat belajar siswa terutama berkaitan dengan
belajar menulis cerita pendek,
b. rendahnya keterampilan membaca siswa yang berhubungan
erat dengan keterampilan menulis siswa,
faktor eksternal seperti :
a. lingkungan belajar yang kurang kondusif,
b. penggunaan pendekatan pembelajaran yang kurang tepat
c. penggunaan model pembelajaran yang bersifat konvensional
d. penggunaan metode dan teknik pembelajaran yang bersifat
monoton,
e. jarangnya guru menggunakan media pembelajaran yang
menarik dan efektif sehingga siswa tidak memiliki motivasi
belajar yang cukup
f. penggunaan bahan ajar yang kurang spesifik dan mudah
dipahami siswa, dan sebagainya.

Adapun upaya untuk mengatasi rendahnya keterampilan menulis


cerita pendek yang terjadi pada siswa di sekolah dasar adalah
penggunaan pendekatan, model, metode, teknik, dan media
pembelajaran. Selain itu, guru juga dapat menggunakan bahan ajar
yang tepat, berupaya meningkatkan keterampilan siswa dalam
membaca dan memahami wacana, serta meningkatkan minat
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi
membaca siswa

Hidayah, A. N. (2020). Analisis Keterampilan Menulis Cerita Pendek


Siswa Kelas V Sekolah Dasar (Doctoral dissertation, Universitas
Peradaban).

http://eprints.peradaban.ac.id/882/ diakses 2 september 2020 18.30

5. Berdasarkan hasil penelitian Anne Anita Permatasari (2014)


rendahnya keterampilan menulis cerita pendek pada siswa
disebabkan karena kurang optimal pengelolaan kelas, kurang
bervariasinya metode dan model-model pembelajaran yang
dilaksanakan, pemilihan materi ajar yang tidak tepat, serta
terbatasnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Faktor lainnya
adalah kurangnya penggunaan teknologi pembelajaran pada proses
pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas.

Permatasari, A. A. (2014). Pengaruh penggunaan multimedia


powerpoint terhadap peningkatan kemampuan menulis cerita pendek pada
pembelajaran bahasa Indonesia. PEDAGOGIA, 12(1), 19-23.
file:///C:/Users/SDN%2015%20Koba/Downloads/3297-6072-1-SM.pdf
diakses 06 september 2022 PUKUL 09:41
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi
a. Wawancara Guru
Nama : Dora Resti
Guru Kelas IV
04 September 2022
Dari hasil wawancara yang saya lakukan dengan guru, ada beberapa
faktor yang menyebabkan alasan mengapa siswa kurang terampil
dalam menulis sebuah karangan. Adapun faktornya adalah
1. Siswa jarang menggunakan Bahasa Indonesia, lebih dominan
bahasa daerah. Sehingga siswa sulit untuk membuat cerita dalam
Bahasa Indonesia
2. Kurangya literasi, sehingga siswa kesulitan mencari tema/ide yang
akan ditulis
3. Model pembelajaran yang di gunakan tidak tepat dan tidak bisa
membantu siswa dalam menulis karangan
4. Siswa tidak menyukai materi yang di pelajari
5. Jarang menggunakan media

b. Wawancara Pakar
Pengawas Sekolah
Syarif Hidayat, M.Pd
05 September 2022
Berdasarkan wawancara dari pengawas sekolah, faktor yang
menyebabkan rendahnya keterampilan menulis siswa adalah, kurang
nya wawasan siswa disebabkan siswa jarang membaca, perpustakaan
sekolah tidak berjalan semestinya, guru jarang menggunakan media
untuk membantu siswa dalam menulis
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi

6. Hasil belajar KAJIAN LITERATUR


peserta didik Setelah proses analisis lebih lanjut dari hasil
dalam mata 1. Menurut Tasya Nabila dan Agung Prasetyo Abadi (2020). Tinggi kajian literasi, penyebab Hasil belajar peserta
pelajaran rendahnya hasil belajar matematika yang menimbulkan banyak faktor didik dalam mata pelajaran matematika masih
matematika masih yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya (1) faktor internal yaitu rendah pada materi FFB dan KPK adalah
rendah pada yang berasal dari dalam diri siswa, seperti kurangnya minat dan
materi FFB dan motivasi peserta didik saat pembelajaran matematika (2) faktor 1. Siswa menggangap pelajaran terlalu
KPK eksternal yaitu yang berasal dari luar diri siswa, seperti metode guru sulit
yang tidak menarik bagi peserta didik. 2. Pembelajaran yang disajikan guru
belum menarik minat siswa.
Nabillah, T., & Abadi, A. P. (2020). Faktor Penyebab Rendahnya Hasil
3. Penggunaan alat peraga kurang
Belajar Siswa. Prosiding Sesiomadika, 2(1c).
https://journal.unsika.ac.id/index.php/sesiomadika/article/view/2685 optimal
Diakses 02 September 2022 Pukul 22:11 4. Siswa belum bisa perkalian dan
pembagian
2. Menurut Frita Devi Asriyanti dan Indah Sri Purwati dalam hasil 5. Tidak adanya pengulangan
penelitianyan mengatakan bahwa hasil belajar siswa yang rendah pada pembelajaran di rumah
matematika di sebabkan oleh faktor intern dan faktor ektern. Faktor 6. Guru mengajar masih menggunakan
kesulitan belajar intern yang paling banyak dialami siswa adalah minat
metode konvesional
dan motivasi. IQ, dan kesehatan mental siswa. Faktor kesulitan belajar
ektern yang dialami siswa adalah dari faktor buku bacaa ,media 7. Siswa tidak bisa perkalian dan
massa ( HP dan Televisi lingkungan keluarga Dan masyarakat serta pembagian
sarana dan prasarana pendukung pembelajaran matematika.

Asriyanti, F. D., & Purwati, I. S. (2020). Analisis Faktor Kesulitan Belajar Ditinjau
dari Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Sekolah
Dasar: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan, 29(1), 79-87.

http://journal2.um.ac.id/index.php/sd/article/view/5008/pdf Diakses 02 September


2022 Pukul 22:18
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi
3. Dalam penelitianya, Anjar Triyono (2011) menagatkan bahwa asil
penelitian ini adalah faktor kesulitan belajar matematika yang
menyebabkan hasil belajar siswa rendah yang dialami oleh siswa
SD yang disebabkan oleh 2 faktor yaitu faktor intern dan faktor
ekstern.
Faktor intern antara lain :
1. Minat siswa pada mata pelajaran matematika
2. Motivasi siswa ketika belajar matematika motivasi yang
rendah akan menumbuhkan minat siswa untuk malas dan
bosan dalam belajar
3. Fisik/jasmani siswa ketika belajar matematika kondisi fisik
atau jasmani siswa saat mengikuti pelajaran.

Faktor ekstern antara lain


1. Guru dalam mengajar mata pelajaran matematika metode dan
gaya mengajar guru juga memberi pengaruh besar terhadap
minat siswa dalam belajar matematika. Cara penyampaian
pelajaran yang kurang menarik menjadikan siswa kurang
berminat dan kurang bersemangat untuk mengikutinya
2. Fasilitas belajar bagi siswa yang kurang mampu memahami
pelajaran dengan adanya alat peraga akan membantu siswa
dalam belajarnya
3. Situasi/kondisi lingkungan sekolah lingkungan sekolah juga
menjadi faktor penghambat bagi anak d) Faktor keluarga Faktor
orang tua merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap
kemajuan belajar anak.

Triyono, A. (2011). Identifikasi faktor penyebab kesulitan belajar matematika di


kelas rendah SD Negeri Karangtengah 1 Kecamatan Sananwetan Kota
Blitar (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Malang).
http://repository.um.ac.id/102566/
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi
Diakses 02 September 2022 Pukul 22:23

4. Menurut Gita Yulia Miranda dan Syafri Ahmad (2020) Rendahnya


hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika. Hal ini dikarenakan
kurang optimalnya pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru. Guru melaksanakan pembelajaran belum menggunakan model
pembelajaran yang inovatif. Pemilihan model pembelajaran tidak
disesuaikan dengan karakter siswa sehingga berdampak pada hasil
belajar siswa yang rendah
Miranda, G. Y., & Ahmad, S. (2020). Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Materi
FPB dan KPK Menggunakan Model Problem Based Learning di Kelas IV SDN 13
Gadut Agam. Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(3), 2811-2818.

https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/777 diakses 3 september 07.40

5. Menurut Nordiana Natasya mengatakan bahwa faktor penyebab


kesulitan belajar matematika yang menyebabkan hasil belajar siswa
rendah yaitu faktor intern meliputi sikap negatif dalam belajar
matematika dan motivasi belajar masih rendah. Sedangkan faktor
ekstern meliputi kurangnya variasi mengajar guru dan penggunaan
media/alat peraga pembelajaran yang belum maksimal.

Natasya, N. (2019). Analisis Faktor Penyebab Kesulitan Belajar


Matematika di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 004 Bangkinang Kota
(Materi Pecahan). Jurnal Riset Pembelajaran Matematika Sekolah, 3(2),
47-53.
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jrpms/article/view/12531. Diakses
pada tanggal 2 September 2022
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi

Hasil Wawancara dari Guru


Nama : M.Y Agus Marsudi
Kelas : VI
Instansi : SDN 15 KOBA
02 September 2022

Yang menyebabkan hasil belajar rendah matematika pada materi KPK


dan FPB yaitu
1. Kelas kurang kondusif, sehingga siswa tidak konsentrasi
2. Kurang penggunaan alat peraga
3. Adanya kecemasan dalam siswa (rasa takut dalam pembelajaran
matematika)
4. Tidak ada pengulangan pembelajaran di rumah
5. Siswa tidak hapal perkalian sehingga tidak bisa melakukan
pembagian

Hasil Wawancara Dari Kepala Sekolah :


Nama : UMI NURJANAH, S.Pd.SD
Instansi : SDN 15 KOBA
02 September 2022

Berdasarkan hasil wawancara saya dengan Guru Penggerak, bahwa ada


berbagai faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam pelajaran
Matematika, yaitu :
- Penggunaan model dan media pembelajaran yang kurang tepat.
- Cara mengajar guru hanya berceramah dan siswa tidak terlibat aktif.
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi
- Guru tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik sesuai
materi aktivitas masyarakat dengan lingkungan sekitar yang sangat
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
-
Pakar
Nama : Syarif Hidayat, M.Pd
Pengawas Sekolah
06 September 2020
Hal-hal yang menjadi akar permasalahan terkait rendahnya hasil belajar
siswa kelas rendah pada mata pelajaran matematika:
- Hal ini dikarenakan kebiasaan guru yang mengajar dengan
menggunakan metode yang sama dalam waktu yang lama, sehingga
peserta didik itu terbiasa dengan cara belajar seperti itu sehingga ketika
kita membuat sebuah perubahan peserta didik cendrung bingung, dan
kurang bersemangat yang mengakibatkan kegiatan pembelajaran
menjadi kurang aktif. Seperti contoh, guru selama ini mengunakan cara
mengajar dengan ceramah dan peserta didik sudah terbiasa dengan cara
tersebut, ketika diubah menjadi diskusi peserta didik bingung dan
kesusahan untuk belajar, mau bicara takut dan malu sehingga mereka
lebih banyak diam dan kurang berpartisipasi.

5 Belum optimalnya Setelah dilakukan analisis terhadap hasil


5 penerapan model- KAJIAN LITERATUR kajian literatur dan hasil wawancara, serta
model 1. Dalam hasil penelitian Ni Nyoman Sukerti (2020), faktor-faktor yang observasi/pengamatan, dapat diketahui bahwa
pembelajaran menyebabkan guru belum optimal dalam menerapkan model penyebab belum optimalnya penerapan
yang inovatif pembelajaran inovatif diantaranya: model-model pembelajaran yang inovatif
a. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru masih bersifat adalah:
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi
konvensional.
b. Dalam menyajikan materi, guru lebih mendominasi pengajaran 1. Kurangnya keterampilan guru dalam
sehingga pengajarannya berlangsung satu arah.
mengimplementasikan pembelajaran
c. Guru lebih memilih menggunakan metode ceramah dan tanya
jawab yang bersifat klasikal sehingga siswa kurang antusias inovatif.
dalam mengikuti pelajaran sehingga suasana kelas nampak
2. Metode mengajar yang digunakan guru
pasif.
d. masih bersifat konvensial
Sukerti, N. N. (2020). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
3. Usia yang sudah tua, sehingga guru lebih
STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tematik Pada Siswa Kelas III
SD. Jurnal Edutech Undiksha, 8(1), 92-101. nyaman mengajar dengan cara biasa
e. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JEU/article/view/
4. Langkah-langkah yang dilakukan
27090 diakses pada 2 September 2022 pukul 07.15
guru ketika menggunakan model
2. Menurut Indri Anugraheni (2017: 208), faktor-faktor menyebabkan
pembelajaran masih kaku dan
guru belum optimal dalam menerapkan model pembelajaran inovatif,
diantaranya: belum terlalu paham/hapal dengan
a. Guru mengalami kesulitan merencanakan suatu pembelajaran
langkah yang digunakan.
yang baik dengan menggunakan model-model pembelajaran
yang inovatif. 5. Siswa tidak terbiasa dengan model
b. Pada saat pelaksanaan pembelajaran, guru kesulitan menentukan
pembelajaran yang digunakan oleh guru
media, sember belajar yang mampu menumbuhkan kreativitas
siswa. 6. Guru kesulitan dalam merancang
c. Evaluasi yang dilakukan guru hanya mengukur ranah kognitif
pembelajaran menggunakan model-
saja dan biasanya dilakukan hanya di akhir semester serta
sedikit guru yang mengevaluasi siswa dari ranah psikomotorik model pembelajaran
dan afektif.

Anugraheni, I. (2017). Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi proses


belajar guru-guru sekolah dasar. Kelola: Jurnal Manajemen
Pendidikan, 4(2), 205-212.
https://ejournal.uksw.edu/kelola/article/view/1297
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi
d. diakses pada 2 September 2022 pukul 20.15

3. Berdasarkan hasil penelitian Indah Fajar Sriani, dkk. Faktor yang


menyebabkan belum optimalnya penggunaan model pembelajaran
yakni
a. Guru kurang memahami langkah- langkah pembelajaran sesuai
sintak yang ada pada model pembelajaran.
b. Pengelolaan dan pengawasan kelas guru masih kurang
c. Guru kurang menyiasati waktu yang tersedia.

Riani, I. F., Sulaiman, S., & Mislinawati, M. (2017). Kendala Guru


Dalammenerapkan Model Pembelajaran pada Pembelajaran Tematik
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SD Negeri 2 Kota Banda Aceh kendala
Guru Dalam menerapkan Model Pembelajaran pada Pembelajaran
Tematik Berdasarkan Kurikulum 2013 di SD Negeri 2 Kota Banda
Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(1).
https://media.neliti.com/media/publications/188143-ID-kendala-guru-
dalammenerapkan-model-pembe.pdf diakses pada 2 September 2022
pukul 07.20

4.Menurut Fidel berdasarkan hasil penelitiannya, Penggunaan model


pembelajaran belum optimal disebabkan oleh:
1. kekurangan dan keterbatasan sarana dan prasarana, dalam
menggunakan media pembelajaran seperti infokus, guru harus
bergantian dengan guru lain, sehingga waktu yang tersedia sangat
kurang.
2. Selain itu, kesulitan lain yang ditemukan adalah dari faktor siswa itu
sendiri, siswa terbiasa dihadapkan pada pembelajaran konvensional
sehingga ketika guru menerapkan salah satu model pembeajaran yang
mengharuskan siswa aktif, maka siswa tersebut kuranga tau lambat
merespon materi pelajaran yang diberikan guru,
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi

http://repository.uinsu.ac.id/10575/1/SKRIPSI%20FIDEL
%20FIXdikonversi.pdf diakses pada 2 September 2022 pukul 20.30

5.Dari hasil penelitian Isti Qomah (2013) pembelajaran dengan merapkan


model pembelajaran inovatif masih belum optimal dilakukan oleh guru
dikarenakan:
d. siswa menjadi kurang terkondisi dan menyebabkan materi
pelajaran tidak dapat tersampaikan dengan sempurna, serta
kerepotan dalam mempersiapkan media untuk mendukung
pelaksanaan model pembelajaran inovatif
e. guru lebih memilih untuk menggunakan metode yang
konvensional dalam mengajar sehingga dalam pelaksanaan
pembelajaran
f. guru masih dominan dan siswa kurang proaktif serta sikap
pamong kurang dikedepankan. Dengan pembelajaran yang
seperti ini siswa akan mudah merasa bosan.

Adapun cara mengatasinya adalah dalam memilih model pembelajaran


yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa/kelas, sifat materi ajar,
sarana dan prasarana, serta tujuan pembelajaran. Model pembelajaran yang
cocok dapat membuat siswa lebih aktif serta termotivasi dalam belajar yang
akhirnya dapat berimbas pada hasil belajarnya

Qomah, Isti. 2013. Implementasi Model-Model Pembelajaran Inovatif


Pada Mata Pelajaran Sejarah Di Sma Negeri 2 Ungaran. Skripsi.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.

http://lib.unnes.ac.id/19899/1/3101409097.pdf
diakses pada 2 September 2022 pukul 22.15
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi

1. Wawancara Guru
Nama : Era Kurniati
Guru Kelas 2
04 september 2022
Instansi : SDN 15 KOBA

Berdasarkan hasil wawancara, Guru belum maksimal


mengimplementasikan model-model pembelajaran
inovatif. Hal ini disebabkan oleh:

1. Pemahaman guru mengenai pembelajaran inovatif yang masih


kurang.
2. Waktu untuk menyiapkan pembelajaran inovatif membutuhkan
persiapan lebih banyak dan lama.
3. Anggapan mengajar terbaik adalah dengan menjelaskan.
4. Pembelajaran masih berpusat kepada guru.
5. Guru selalu berada di zona nyaman dan tidak banyak mempelajari
macam-macam model pembelajaran yang inovatif.
6. Gurtu kurang memahami langkah-langkah model pembelajaran
yang digunakan
7. Guru kurang mampu dalam memilih macam-macam model
pembelajaran yang bervariatif.

2. Pakar
Nama : Syarif Hidayat
Pengawas Sekolah
05 September 2022
Hal-hal yang menjadi akar permasalahan terkait kurang optimalnya
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah ANALISIS EKSPLORASI PENYEBAB
Masalah yang
No. MASALAH
Diidentifikasi
penggunaan model pembelajaran adalah
- Hal ini dikarenakan kebiasaan guru yang mengajar dengan
menggunakan metode yang sama dalam waktu yang lama, sehingga
peserta didik itu terbiasa dengan cara belajar seperti itu sehingga ketika
kita membuat sebuah perubahan peserta didik cendrung bingung, dan
kurang bersemangat yang mengakibatkan kegiatan pembelajaran
menjadi kurang aktif. Seperti contoh, guru selama ini mengunakan cara
mengajar dengan ceramah dan peserta didik sudah terbiasa dengan cara
tersebut, ketika diubah menjadi diskusi peserta didik bingung dan
kesusahan untuk belajar, mau bicara takut dan malu sehingga mereka
lebih banyak diam dan kurang berpartisipasi.
6 Belum KAJIAN LITERATUR Analisis terhadap hasil
optimalnya 1. Potret Implementasi Pembelajaran Berbasis High Order Thinking Skills (HOTS) kajian literatur dan hasil
pembelajaran Hasil Analisis Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Implementasi Pembelajaran wawancara, serta
berbasis Berbasis HOTS adalah : observasi/pengamatan, dapat
HOTS di kelas  Pemahaman guru tentang cara merumuskan indikator masih kurang diketahui bahwa rendahnya
 Sekolah masih tahap awal implementasi kurikulum 2013 pemahaman siswa terkait
 Pemahaman guru tentang konsep dan penerapan HOTS dalam pembelajaran masih soal-soal berbentuk HOTS
kurang adalah:
 Pelatihan dan pendampingan tentang HOTS masih minim diperoleh 1. Guru belum
 Pendampingan yang berorientasi pada contoh Penerapan secara langsung kurang memahami
diperoleh (masih teoritis) bagaimana menyusun
soal HOTS dan
Mailani, E. (2018). Potret implementasi pembelajaran berbasis high order thinking skills mencocokan KKO
(HOTS) di sekolah dasar kota medan. Jurnal Pembangunan Perkotaan, 6(2), 102-111. 2. Pelatihan dan
http://ejpp.balitbang.pemkomedan.go.id/index.php/JPP/article/view/47/29 d iakses pada 2 pendampingan HOTS
September 2022 pukul 22:30 masih minim
diperoleh
3. Penerapan HOTS
2. Menurut Suci Rahmadanti (2020) Guru belum mampu membuat soal HOTS, masih kurang , masih
dikarenakan: fokus ke teoritis
• Keterbatasan waktu 4. Guru masih membuat
• Belum paham dalam mencari dan mencocokkan KKO soal yang modelnya
• Pemilihan Kd yang terkadang kurang tepat masih sama atau
• Minimnya sosialisasi berbasis LOTS
• Masih membuat soal yang modelnya sama 5. Guru sulit
menentukan bahasa
Ramadhanti, S., & Utami, R. D. (2020). Analisis Kemampuan Guru Membuat Soal Hots yang sesuai dengan
Muatan Pelajaran Ips Kelas Tinggi Di Sd Muhammadiyah Plus Malangjiwan (Doctoral perkembangan
dissertation, Universitas MuhammadiyahSurakarta). kognitif siswa
http://eprints.ums.ac.id/87976/ diakses pada 2 September 2022 pukul 23.00 6. Guru sulit dalam
memilih materi yang
akan di buat soal
3. Menurut Rezi Ariawan, dkk. (2022), faktor-faktor yang menyebabkan soal yang 7. Siswa belum terbiasa
diberikan guru belum berbasis HOTS diantaranya: mengerjakan soal tipe
 Guru belum memahami pentingnya soal HOTS bagi peningkatan kecakapan siswa. HOTS
 Guru belum memahami bagaimana menyusun soal HOTS.
 Kesulitan yang dialami guru dalam menyusun soal HOTS beragam, diantaranya:
 Sulit mengaitkan soal dengan dunia nyata,
 Sulit menentukan jenjang kognitif soal,
 Sulit dalam menentukan KI yang layak untuk di jadikan soal HOTS,
 Sulit dalam menentukan bahasa yang sesuai dengan perkembangan kognitif
siswa,
 Sulit dalam menentukan KKO taksonomi Bloomnya,
 Sulit dalam memilih materinya.

Ariawan, R., Anggara, R. P., & Winanda, S. V. (2022). Pelatihan Penyusunan Soal Hots
Bagi Guru Matematika. Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat, 2(1), 65-74.
https://altifani.org/index.php/altifani/article/download/207/61 diakses pada 2 September
2022 pukul 23.10

4. Menurut Mujiyem (2019), diperoleh bahwa masih ditemukan guru yang belum
memahami kerangka dan komponen-komponen penyusunan soal Higher order
Thinking Skills (HOTS), kebanyakan guru belum tahu dan belum paham
mengembangkan soal HOTS, mereka juga belum tahu bahwa guru harus
menggunakan soal HOTS dalam melaksanakan proses pembelajaran yang dapat
dijadikan acuan/ pedoman dalam keberhasilan proses pembelajaran.

Mujiyem, M. (2019). Peningkatan Kemampuan Guru Kelas Iv Dalam Membuat Soal Hots
Melalui Workshop. Jurnal Sosialita, 11(1).
https://journal.upy.ac.id/index.php/sosialita/article/view/738
diakses pada 2 September 2022 pukul 11.00

5. Menurut Lena Rahmawati, dkk. (2018), salah satu penyebab rendahnya


kemampuan berpikir siswa yaitu siswa belum terbiasa menyelesaikan soal
pada tingkat berpikir tinggi atau yang dikenal dengan HOTS. Akibatnya
banyak kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal HOTS.

Agustina, L. R., & Khotimah, R. P. (2019). Kesalahan dalam menyelesaikan soal bentuk aljabar tipe
Higher Order Thinking Skills (HOTS).
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/10903/PM19.pdf?sequence=1&isAllowed
diakses pada 2 September 2022 pukul 23.13

Hasil Wawancara Guru


Nama : Nur Astri Dewi Purwanti, S.Pd
Guru kelas 4 SDN 99 PALEMBANG
03 September 2022

1. Guru belum memahami konsep pembelajaran berbasis HOTS.


2. Konsep HOTS hanya diterapkan di kelas tinggi
3. Peserta didik dalam bernalar kritis masih rendah
4. Guru belum memahami pentingnya soal HOTS bagi peningkatan kecakapan
siswa.
5. Guru sulit dalam memilih materi yang akan dibuat soalnya.
6. Guru belum mendapatkan pelatihan tentang penyusunan soal HOTS.
7. Guru belum memahami bagaimana menyusun soal HOTS.
Pakar
Nama : Rahma Wistiany, S.Pd.SD
Guru Pamong PPG
03 September 2022
Instansi : SDN 15 KOBA

Hal-hal yang menjadi akar permasalahan terkait kurang optimalnya pembelajaran berbasis
HOTS dikelas adalah:
- Guru kurang mngerti bagaimana pembelajaran berbasis HOTS itu sendiri karena kurang
mengikuti pelatihan. Bagaimana guru menymoaikan kepada peserta didik jika guru
sendiri belum faham terkait HOTS itu sendiri
- Kurangnya pembiasaan, jadi meski guru sudah faham tapi jarang menerapkannya
dikelas, tetap akan mengakibatkan pembelajaran HOTS di kelas itu menjadi tidak
optimal.

Kepala Sekolah
Umi Nurjanah, S.Pd.SD
SDN 15 KOBA
03 September 2022

Hal-hal yang menjadi akar permasalahan terkait kurang optimalnya pembelajaran berbasis
HOTS dikelas adalah:
- Guru kurang wawasan terkait pembelajaran HOTS
- Guru kurang mengikuti pelatihan /seminar terkait pembelajaran HOTS
- Peserta didik juga belum faham pembelajaran HOTS dikarenakan guru jarang mengajar
berbasis HOTS
7 Belum Setelah dilakukan analisis
Optimalnya KAJIAN LITERATUR terhadap hasil kajian
Pembelajaran literatur dan hasil
TIK dalam 1. Menurut Erwin Sawitri, dkk. (2020), hambatan-hambatan pemanfaatan Teknologi wawancara, serta observasi
Proses Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran adalah: pengamatan, dapat diketahui
Pembelajaran  Secara fisik, dapat berupa sarana dan prasarana yang belum memadai terutama bahwa penyebab belum
untuk sekolah-sekolah yang berlokasi di pelosok. optimalnya pemanfataan
 Secara non-fisik, diantaranya: teknologi / TIK dalam
• Guru kurang percaya diri dalam menggunakan TIK dalam melaksanakan proses pembelajaran
PBM. Guru takut gagal mengajar melalui penggunaan TIK yang saat ini sangat adalah:
disarankan. 1. Guru belum
• Kurangnya kompetensi guru, yang dimaksud disini adalah kurangnya termotivasi
kompetensi guru dalam mengintegrasikan TIK ke dalam pedagogis praktek. menggunakan
teknologi dalam
Sawitri, E., Astiti, M. S., & Fitriani, Y. (2019, July). Hambatan dan tantangan pembelajaran pembelajaran.
berbasis teknologi informasi dan komunikasi. In Prosiding Seminar Nasional 2. Sarana dan prasarana
Program Pascasarjana Universitas Pgri Palembang. yang dimiliki sekolah
https://jurnal.univpgripalembang.ac.id/index.php/Prosidingpps/article/view/3026 diakses belum lengkap
pada 2 September 2022 pukul 22.29 3. Faktor usia yang tua
sehingga malas untuk
2. Menurut Achmad Candra Wijasena & Mohammad Syahidul Haq. (2021: 242), kondisi menggunakan
guru di Indonesia pada umumnya tidak seluruhnya paham penggunaan teknologi, teknologi dalam
begitu juga dengan siswa terutama yang di pelosok desa kurang menguasai teknologi pembelajaran
untuk pembelajaran karena sarana dan prasarana yang kurang memadai, perangkat 4. Guru Belum siap
pendukung teknologi yang mahal, sulitnya jaringan internet, sehingga sarana dan dengan pembelajaran
prasarana teknologi informasi kurang optimal dalam pembelajaran. memakai teknologi
5. Tidak memanfaatkan
sarana dan prasarana
Wijasena, A. C., & Haq, M. S. Optimalisasi Sarana Prasarana Berbasis IT Sebagai dengan baik
Penunjang Pembelajaran Dalam Jaringan. 6. TiGuru kurang kreatif
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/inspirasi-manajemen-pendidikan/article/view/38779 7. Guru kesulitan
diakses pada 1 September 2022 pukul 22.18 merancang media
berbasis IT
3. Dalam Hasil penelitian Rose Winda dan Febrina Dafit Kesulitan yang dialami dalam
pembelajaran berbasis IT yaitu guru kesulitan merancang media berbasis IT,
mengoperasikan media berbasis IT, sarana dan prasarana yang tidak lengkap, serta yang
terakhir adalah kreatifitas guru.

Winda, R., & Dafit, F. (2021). Analisis Kesulitan Guru dalam Penggunaan Media
Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran, 4(2).
file:///C:/Users/SDN%2015%20Koba/Downloads/laba,+2.+JP2+VOL.+4,+NO.
+2+Rose+Winda+211-221.pdf diakses pada 2 September 2022 pukul 23.20

4. Menurut Hasil Penelitian Launard, dkk. kendala guru memanfaatkan IT sebagai berikut.
1. Pertama, kurangnya pengetahuan guru tentang media IT
2. Kedua, Arus listrik dan wifi di sekolah tidak normal.
3. Ketiga, tidak adanya kewajiban dari pihak sekolah agar guru mengajar
menggunakan IT.

Sahelatua, L. S., Vitoria, L., & Mislinawati, M. (2018). Kendala Guru Memanfaatkan Media
It Dalam Pembelajaran Di Sdn 1 Pagar Air Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 3(2).
http://www.jim.unsyiah.ac.id/pgsd/article/view/8579
diakses pada 2 September 2022 pukul 00.30

5. Menurut Rivana Upitasari (2020) dalam hasil penelitianya mengatakan bahwa ambatan
utama yang ditemui adalah percaya diri yang kurang besar dalam mengintegrasikan
TIK, kompetensi yang belum memadai, dan akses ke sumber daya yang masih kurang.

Upitasari, R. (2020). Hambatan penggunaan tik dalam pembelajaran. Lentera, 4(2), 50-59.
https://lentera.kemenag.go.id/index.php/lentera/article/view/4 diakses 02 september 19.00
Hasil Wawancara Bersama Teman Sejahwat
Nama : Endang Lilik Utami, S.Pd
Intansi : SDN 15 Koba
Guru Kelas V
03 September 2022

1. Guru belum termotivasi menggunakan teknologi dalam pembelajaran.


2. Belum tersedianya Sarana dan prasarana yang lengkap
3. Kurangnya keterampilan guru dalam mengoperasikan TIK
4. Guru masih menggunakan metode yang konvensional
5. Umur yang sudah tua dan mendekati pensiun
6. Guru tidak mau belajar

Pakar
Nama : Syarif Hidayat, M.Pd
Pengawas Sekolah
Terbatasnya guru dalam memanfaatkan teknologi saat kegiatan pembejaran dikarenakan
1. Kebanyakan masalah disetiap sekolah di daerah kita ini terkait pemanfaatan
teknologi adalah terbatasnya alat yang dimiliki sekolah, sehingga berdampak pula
pada terbatasnya guru dalam memanfaatkan teknologi saat belajar.
2. Selain kurangnya sarana dan prasarana terkadang terbatasnya guru dalam
pemanfaatan teknologi juga karena kurangnya kemampuan guru itu sendiri,
misalnya alatnya sudah ada tapi tidak bisa menggunakannya, tidak faham.
3. Guru kurang terbuka untuk menerima bahwa pemanfaatan teknoologi untuk
pembelajaran itu penting, kebanyakan guru itu sukar menerima perkembangan.
Biasanya mengajar ipa dengan ceramah saja bisa, kenapa harus pake alat. Padahal
penggunaan teknologi saat kegiatan pembelajaran itu dapat menarik minat peserta
didik sehingga membuat peserta didk lebih semangat dalam belajar.

Anda mungkin juga menyukai