Anda di halaman 1dari 13

Nama : Aditya Widodo, S.Pd.

Kelas : A1 001 – Teknik Elektronika


NIM : 22529299061

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah terpilih yang


No. Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan diselesaikan
1 Peserta didik kurang Kurangnya dukungan guru A. Kajian literatur: Menurut Rachmawati, dkk (2020)
berminat membaca materi dalam hal meningkatkan 1. Berdasarkan hasil kelebihan dari model
seputar penerapan semangat membaca peserta penelitian yang dilakukan pembelajaran problem based
rangkaian elektronika didik. oleh Pratwi, dkk (2017) learning yaitu:
penerapan model 1. Pada situasi nyata, siswa
pembelajaran problem didorong untuk memiliki
based learning dapat kemampuan dalam
meningkatkan pemecahan suatu
kemampuan literasi masalah.
matematis siswa SMK. 2. Siswa mampu
2. Menurut Sutrisna, dkk membangun
(2019) salah satu solusi pengetahuannya sendiri
untuk meningkatkan melalui aktivitas belajar.
literasi peserta didik 3. Materi yang tidak
adalah dengan berkaitan dengan
melakukan gerakan pemcahan masalah tidak
literasi. Salah satu perlu dipelajari karena
gerakan literasi sekolah PBL berfokus pada
yaitu melakukan aktivitas masalah di setiap materi.
membaca selama 15 4. Melalui kelompok belajar,
menit sebelum maka akan terjadi suatu
pembelajaran aktivitas ilmiah pada
berlangsung. siswa.
3. Menurut Nurdyansah, 5. Siswa dapat menilai
dkk (2016) dalam kemajuan belajarnya
bukunya yang berjudul sendiri.
”Inovasi Model 6. Membentuk kemampuan
Pembelajaran Sesuai komunikasi siswa melalui
Kurikulum 2013” kegiatan diskusi.
menyebutkan bahwa
sintaks pembelajaran 7. Kesulitan belajar siswa
berbasis masalah adalah: secara individual dapat
a. Orientasi siswa pada teratasi dengan belajar
masalah. berkelompok.
b. Mengorganisasi siswa Sedangkan kelemahan dari
untuk belajar. model pembelajaran problem
c. Membimbing based learning adalah:
pengalaman. 1. Dalam menerapkan
individual/kelompok problem based learning
d. Mengembangkan dan tidak dapat dilakukan
menyajikan hasil untuk semua materi
karya. pelajaran, model
e. Menganalisis dan pembelajaran ini lebih
mengevaluasi proses cocok jika pembelajaran
pemecahan masalah. menutut kemampuan
4. Berkaitan dengan hasil peserta didik dalam
penelitian pada poin 2, memecahkan masalah.
aktivitas membaca selama 2. Sulitnya dalam membagi
15 menit dapat dilakukan tugas antar siswa karena
pada tahap membimbing karakternya yang
pengalaman Menurut heterogen.
Nurdyansah, dkk (2016)
dalam bukunya yang
berjudul ”Inovasi Model
Pembelajaran Sesuai
Kurikulum 2013”
menyebutkan bahwa
sintaks pembelajaran
berbasis masalah adalah:
f. Orientasi siswa pada
masalah.
g. Mengorganisasi siswa
untuk belajar.
h. Membimbing
pengalaman.
individual/kelompok
i. Mengembangkan dan
menyajikan hasil
karya.
j. Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah.
Berkaitan dengan hasil
penelitian pada poin 2,
aktivitas membaca selama
15 menit dapat dilakukan
pada tahap Membimbing
pengalaman.
.
B. Hasil wawancara:
1. Raden Eko Murdiyono,
S.Pd. (teman sejawat)
Menurut beliau, solusi
untuk meningkatkan
minat baca peserta didik
adalah:
a. Guru memberikan
dorongan kepada
peserta didik untuk
membaca saat
kegiatan
pembelajaran.
b. Guru memberikan
saran sumber bahan
bacaan yang sesuai
dengan topik yang
sedang dipelajari.
2. Drs. Muh. Mas’ud
(pakar)
Menurut beliau,
dukungan dari guru
untuk meningkatkan
minat baca peserta didik
adalah:
a. Mengubah model
pembelajaran ke arah
pembelajaran berbasis
masalah sehingga
siswa akan terdorong
untuk mencari solusi
dari bahan bacaan
yang mereka temukan.
b. Memberikan fasilitas
kepada peserta didik
berupa buku, sumber
bacaan di internet,
dan sejenisnya.

2 Proses pembelajaran yang Guru belum menerapkan media A. Kajian literatur Berdasarkan hasil penelitian
kurang pembelajaran yang interaktif. 1. Menurut Putri (2021), yang dilakukan oleh Amany
menarik/menyenangkan. penggunaan aplikasi (2020) media Quizizz memiliki
//interaktif: ada komunikasi Quizizz dapat membuat kelebihan:
antara pengguna dengan media pembelajaran menjadi 1. Fitur pada Quizizz dapat
yg digunakan menyenangkan. Quizizz memudahkan guru dalam
merupakan aplikasi memberikan penugasan
pembelajaran secara dan penilaian yang dapat
online yang mengacu diunduh dan dibagikan
pada sistem evaluasi kepada siswa.
pembelajaran dapat 2. Dapat digunakan sebagai
dirancang sendiri oleh sarana menyimpan soal.
guru, berupa game kuis 3. Dapat digunakan untuk
yang mudah diakses oleh menganalisis soal
siswa, dan dapat tersebut sehingga menjadi
dikoreksi langsung. soal yang valid, reliabel
2. Menurut Novita (2020), dan memiliki daya beda
Media pembelajaran yang serta tingkat kesukaran
interaktif dapat yang baik.
menciptakan proses 4. Membantu siswa fokus di
pembelajaran yang pembelajaran dan
efektif, menarik, dan mengurangi kecemasan
menyenangkan. mereka terhadap ujian.
3. Menurut Budiono (2017), Sedangkan kelemahan dari
Penggunaan Multisim media Quizizz adalah:
sebagai media 1. Bergantung pada jaringan
pembelajaran dapat internet yang bagus.
dijadikan alternatif agar
proses belajar mengajar
menjadi lebih menarik
bagi peserta didik.
Multisim adalah program
simulasi yang digunakan
untuk melakukan
simulasi cara kerja
sebuah rangkaian
elektronika.
B. Hasil Wawancara
1. Raden Eko Murdiyono,
S.Pd. (teman sejawat)
Menurut beliau, sebagian
peserta didik menyukai
kegiatan pembelajaran
praktek. Jika guru terlalu
banyak melakukan
pembelajaran teori di
kelas, maka pembelajaran
menjadi kurang
menarik/menyenangkan
bagi peserta didik.

2. Drs. Muh. Mas’ud


(pakar)
Menurut beliau,
pembelajaran yang
monoton akan membuat
peserta didik menjadi
jenuh. Solusi dari
permasalahan tersebut
adalah:
a. Menyelingi kegiatan
pembelajaran dengan
ice breaking.
b. Menggunakan media
pembelajaran yang
menarik bagi siswa.
c. Memberikan
penghargaan kepada
peseta didik yang
memberikan
kontribusi positif
selama pembelajaran
(berprestasi, tertib,
berani presentasi,
jujur, menjaga
kebersihan, dsb.)
3 Ada beberapa peserta Metode yang dilakukan oleh A. Kajian literatur: Menurut Ulfawati, dkk (2017)
didik yang guru selama menyampaikan 1. Menurut Ramadhan dalam penelitiannya
kesulitan/kurang materi pembelajaran belum bisa (2018), metode menyebutkan kelebihan model
maksimal dalam diikuti peserta didik. pembelajaran tutor pembelajaran tutor sebaya
mengikuti proses sebaya berpengaruh adalah:
pembelajaran secara signifikan terhadap a. Anak-anak diajarkan
hasil belajar siswa. Tutor untuk mandiri, dewasa
sebaya adalah seorang dan punya rasa setia
atau beberapa orang kawan yang tinggi.
siswa yang ditunjuk dan b. Siswa lebih mudah dan
ditugaskan untuk leluasa dalam
membantu siswa yang menyampaikan masalah
mengalami kesulitan yang dihadapi sehingga
belajar. siswa yang bersangkutan
2. Menurut Putra (2019), terpacu semangatnya
alternatif pemecahan untuk mempelajari materi
dalam mengatasi ajar dengan baik.
kesulitan siswa dalam c. Membuat siswa yang
menyelesaikan soal kurang aktif menjadi aktif
adalah: karena tidak malu lagi
a. Memberikan untuk bertanya dan
pengertian kepada
siswa untuk mengeluarkan pendapat
memahami konsep, secara bebas.
bukan menghafalkan d. Membantu siswa yang
materi. kurang mampu atau
b. Memberikan banyak kurang cepat menerima
latihan soal. pelajaran dari gurunya.
c. Menghubungkan e. Tutor maupun yang
konsep yang dipelajari ditutori sama-sama
dengan kehidupan diuntungkan, bagi tutor
sehari-hari. akan mendapat
d. Bekerjasama dengan pengalaman, sedang yang
orangtua untuk ditutori akan lebih kreatif
memotivasi siswa. dalam menerima
e. Melakukan pelajaran.
pendekatan terhadap Sedangkan kelemahan dari
siswa. metode tutor sebaya adalah:
f. Mengubah metode a. Tidak semua siswa dapat
pembelajaran yang menjelaskan kepada
menekankan temannya.
keaktifan siswa. b. Tidak semua siswa dapat
menjawab pertanyaan
B. Hasil wawancara temannya.
1. Raden Eko Murdiyono,
S.Pd. (teman sejawat)
Menurut beliau, Guru
harus mengenal lebih
dekat peserta didik yang
dinilai kurang maksimal
dalam mengikuti proses
pembelajaran (sifat, latar
belakang, dan kelebihan
yang dimiliki). Setelah itu,
guru menyusun strategi
pembelajaran yang sesuai
untuk peserta didik yang
dinilai kurang maksimal.
2. Drs. Muh. Mas’ud
(pakar)
Apabila metode yang
dilakukan oleh guru
belum bisa diikuti oleh
beberapa peserta didik,
maka upaya yang bisa
dilakukan adalah
menunjuk satu peserta
didik yang lebih pandai
untuk membantu belajar.
Selain lebih pandai, yang
ditunjuk setidaknya juga
teman akrab dari peserta
didik yang dinilai kurang
maksimal.

4 Peserta didik kurang Pembelajaran masih berpusat A. Kajian literatur Menurut Nurdiansyah (2016)
kreatif dalam pada guru, model pembelajaran 1. Berdasarkan hasil dalam buku yang ditulisnya
memecahkan persoalan masih konvensional. penelitian yang dilakukan menyebutkan kelebihan dari
seputar rangkaian filter. oleh Ulandari (2019), model inquiry adalah:
model pembelajaran a. Siswa dapat
inquiry efektif terhadap mengembangkan
peningkatan kemampuan ketrampilan bahasa,
berpikir kreatif peserta membaca dan
didik. Model pembelajaran ketrampilan sosial.
inquiry merupakan b. Siswa dapat membangun
serangkaian aktivitas pemahaman sendiri.
belajar mengajar yang c. Siswa mendapat
melibatkan seluruh kebebasan dalam
kemampuan yang dimiliki melakukan penelitian.
siswa untuk mencari dan d. Siswa dapat
menyelidiki sehingga meningkatkan motivasi
mereka dapat belajar dan
merumuskan sendiri mengembangkanstrategi
penemuannya. belajar untuk
2. Berdasarkan hasil menyelesaikan masalah.
penelitian yang dilakukan Sedangkan kelemahan dari
oleh Rolia (2017), model model pembelajaran inquiry
pembelajaran creative adalah:
problem solving telah a. Proses pembelajaran
memberikan pengaruh membutuhkan waktu
yang positif terhadap yang lebih lama.
kemampuan berfikir b. Inkuiri terbimbing (guided
kreatif peserta didik. inkuiri) sering bergantung
Model pembelajaran ini pada kemampuan
melibatkan langsung matematika siswa,
siswa dalam proses kemampuan bahasa
pembelajaran, sehingga siswa, ketrampilan belajar
siswa lebih aktif dalam mandiri dan self-
belajar. Langkah-langkah management.
metode creative problem c. Siswa yang aktif mungkin
solving yaitu: tetap tidak paham atau
a. Klasifikasi masalah mengenali konsep dasar,
b. Pengungkapan aturan dan prinsip, serta
pendapat siswa sering kesulitan
c. Evaluasi dan untuk membuat
pemilihan pendapat, membuat
d. Implementasi hipotesis, membuat
B. Hasil wawancara: rancangan percobaan dan
1. Raden Eko Murdiyono, menarik kesimpulan.
S.Pd. (teman sejawat)
Model pembelajaran yang Menurut Tarlina, dkk (2016)
otoriter akan menjadikan Model pembelajaran creative
peserta didik tidak kreatif. problem solving memiliki
Hal tersebut juga akan kelebihan:
menumbuhkan persepsi a. Melatih siswa untuk
bahwa segala jawaban mendesain suatu
yang benar harus berasal penemuan.
dari gurunya. Peserta b. Berpikir dan bertindak
didik menjadi takut untuk kreatif.
mencoba karena khawatir c. Memecahkan masalah
salah. Solusi dari yang dihadapi secara
permasalahan tersebut realistis.
adalah merubah model d. Mengindentifikasi dan
pembelajaran yang melakukan penyelidikan
menumbuhkan
keberanian peserta didik
untuk berani mencoba, e. Menafsirkan dan
bisa memecahkan mengevaluasi hasil
persoalan sendiri dan pengamatan.
belajar dari kesalahan. f. Merangsang
2. Drs. Muh Mas’ud (pakar) perkembangan kemajuan
Agar peserta didik menjadi berpikir kreatif siswa
kreatif, guru harus untuk menyelesaikan
mendorong peserta masalah yang dihadapi
didiknya untuk selalu dengan tepat.
menggali pemecahan soal g. Dapat membuat
secara mandiri. Model pendidikan sekolah lebih
pembelajaran berbasis relevan dengan kehidupan
proyek dapat diguanakan Sedangkan kelemahan dari
oleh guru untuk metode creative problem solving
mendorong peserta adalah:
didiknya agar berfikir a. Beberapa pokok bahasan
lebih kreatif. sangat sulit untuk
menerapkan metode
pembelajaran ini.
Misalnya keterbatasan
alat-alat laboratorium
menyulitkan siswa untuk
melihat dan mengamati
serta menyimpulkan
kejadian atau konsep
tersebut.
b. Memerlukan alokasi
waktu yang lebih panjang
dibandingkan dengan
metode pembelajaran
yang lain.
Referensi

Amany, A. (2020). Quizizz sebagai media evaluasi pembelajaran daring pelajaran matematika. Buletin Pengembangan Perangkat Pembelajaran, 2(2).

https://journals.ums.ac.id/index.php/bppp/article/view/13811/6496

Budiono, N. Y. (2017). Pengaruh Penggunaan Software Multisim Sebagai Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Standart Kompetensi
Teknik Elektronika di SMKN 1 Grati-Pasuruan. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, 6(2).

https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/17/article/view/18891/17246

Novita, R., & Harahap, S. Z. (2020). Pengembangan media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran sistem komputer di SMK. Informatika, 8(1), 36-44.

https://jurnal.ulb.ac.id/index.php/informatika/article/view/1532/1506

Nurdyansyah, N., & Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi model pembelajaran sesuai kurikulum 2013.

https://b-ok.asia/book/11235448/89224b

Pratiwi, D., & Ramdhani, S. (2017). Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematis Siswa
SMK. Gammath: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Matematika, 2(2).

http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/JPM/article/view/777/675

Putra, A. P. (2019). Analisis Kesulitan Belajar Matematika Pada Topik Logika di SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara. Academy of Education Journal, 10(01),
22-33.

https://jurnal.ucy.ac.id/index.php/fkip/article/view/268/282

Putri, V. D. (2021). Aplikasi Daring QUIZIZZ sebagai Solusi Pembelajaran Menyenangkan di Masa Pandemik Covid 19. LJSE: Linggau Journal Science Education, 1(2), 8-
22.

https://jurnal.lp3mkil.or.id/index.php/ljse/article/view/115/53

Ramadhan, R., & Sabri, S. (2019). Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Mekanik di
SMK. Journal of Mechanical Engineering Education, 5(2), 242-247.

https://ejournal.upi.edu/index.php/jmee/article/view/15194/8588
Rolia, R., Rosmaiyadi, R., & Husna, N. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada
Materi Program Linier Kelas XI SMK. VOX EDUKASI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 8(2), 72-82.

http://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.php/VOX/article/view/39/35

Rachmawati, N. Y., & Rosy, B. (2020). Pengaruh model pembelajaran problem based learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir kritis dan pemecahan
masalah pada mata pelajaran administrasi umum kelas X OTKP di SMK Negeri 10 Surabaya. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP), 9(2), 246-
259.

https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpap/article/view/9612/4328

Tarlina, W. H., & Afriansyah, E. A. (2016). Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui Creative Problem Solving. Eduma: Mathematics Education Learning
and Teaching, 5(2), 42-51.

https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/eduma/article/view/1141/879

Sutrisna, I., Sriwulan, S., & Nugraha, V. (2019). Pengaruh gerakan literasi dalam meningkatkan minat baca siswa. Parole (Jurnal Penddikan Bahasa Dan
Sastra Indonesia), 2(4), 527.

http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1010939&val=15323&title=PENGARUH%20GERAKAN%20LITERASI%20DALAM%20MENINGK
ATKAN%20MINAT%20BACA%20SISWA

Ulandari, N., Putri, R., Ningsih, F., & Putra, A. (2019). Efektivitas model pembelajaran inquiry terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi
teorema pythagoras. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 3(2), 227-237.

https://www.j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/99/78

Ulfawati, D. P., Ardianik, A., & Legowati, E. (2017). Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Metode Tutor Sebaya Siswa Kelas VII Pada Materi
Bentuk Aljabar. Jurnal Ilmiah Soulmath: Jurnal Edukasi Pendidikan Matematika, 5(2), 51-62.

https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/mipa/article/view/749
Narasumber Wawancara

1. Teman Sejawat
Nama : Raden Eko Murdiyono, S.Pd.
Bidang Keahlian : Teknik Audio Video
Pengalaman :
a. Telah mengajar sejak tahun 1998
b. Guru mapel dasar program keahlian elektronika, kerja bengkel dan gambar teknik.
c. Wali kelas X
2. Pakar
Nama : Drs. Muh Mas’ud
Bidang Keahlian : Teknik Audio Video
Pengalaman :
a. Telah mengajar sejak tahun 1998
b. Anggota tim penilai kinerja guru di SMKN 2 Kudus
c. Anggota tim pembina karakter peserta didik SMKN 2 Kudus
d. Ketua MGMP Teknik Audio Video Kabupaten Kudus
e. Ketua Kompetensi Keahlian TAV SMKN 2 Kudus
f. Guru mapel produk kreatif dan kewirausahaan
g. Wali kelas XII

Anda mungkin juga menyukai