Anda di halaman 1dari 19

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah terpilih yang


No. Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan diselesaikan
1 Siswa mengalami 1. Guru mengajar Kajian Literatur Hasil ekplorasi dari kajian literatur, wawanara
kesulitan dalam menggunakan dengan kepala sekolah, pengawas, guru dan siswa
menyelesaikan masalah metode ceramah analisi alternatif solusi sebagai berikut;
soal cerita pada materi Sumber
bilangan bulat di
pembelajaran 1. Problem Solving Model Polya 1. Problem solving model polya
Matematika kelas 6 SD
Menurut Pepkin (2004:1) Model pembelajaran Problem Kelebihan
Solving adalah suatu model pembelajaran yang melakukan
pemusatan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan 1) Pemecahan masalah merupakan teknik yang
masalah, yang diikuti dengan penguatan keterampilan. cukup bagus untuk lebih memahami isi
Ketika dihadapkan dengan suatu pertanyaan, siswa dapat pelajaran;
melakukan keterampilan memecahkan masalah untuk 2) Pemecahan masalah dapat menantang
memilih dan mengembangkan tanggapannya. Tidak hanya kemampuan siswa serta memberikan kepuasan
dengan cara menghafal tapi berpikir, keterampilan untuk menemukan pengetahuan baru bagi
memecahkan masalah memperluas proses berpikir. Problem siswa;
solving pada pembelajarannya lebuh berpusat pada siswa 3) Pemecahan masalah dapat meningkatkan
sehingga pembelajaran lebih aktif. aktivitas siswa;
4) Pemecahan masalah dapat membantu siswa
Langkah-langkah pembelajaran problem solving Menurut bagaimana mentransfer pengetahuan mereka
Polya dalam (Komariah, 2004: 112) langkah pemecahan untuk memahami masalah dalam kehidupan
masalah yang harus dilakukan yaitu: nyata;
5) Merangsang perkembangan kemajuan berfikir
(1) Memahami Masalah Untuk memahami sesuatu masalah: siswa;
6) Memudahkan siswa untuk memahami tahap-
a. Bacalah dan bacalah ulang masalah tersebut. tahap penyelesaian masalah secara spesifik;
7) Memudahkan siswa untuk memahami apa
Pahami kata demi kata, kalimat demi kalimat.
yang harus dicari untuk menyelesaikan
masalah.
b. Identifikasikan apa yang diketahui dari masalah
tersebut. Kelemahan:
c. Identifikasikan apa yang hendak dicari. 1) Manakala siswa tidak memiliki minat atau
tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah
d. Abaikan hal-hal yang tidak relevan dengan
Masalah terpilih yang
No. Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan diselesaikan
permasalahan. yang dipelajari sulit untuk dipecahkan maka
mereka akan merasa enggan untuk mencoba;
e. Jangan menambahkan hal-hal yang tidak ada 2) Keberhasilan strategi pembelajaran melalui
sehingga masalahnya menjadi berbeda dengan problem solving membutuhkan cukup waktu
masalah yang kita hadapi. untuk persiapan;
3) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusahaa
(2) Merencanakan Penyelesaian Untuk menyelesaikan untuk memecahkan masalah yang sedang
dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa
masalah seringkali diperlukan kreativitas kita dengan
yang mereka ingin pelajari;
memilih berbagai strategi yang dapat dipergunakan 4) Siswa disama ratakan sehingga bagi siswa
dalam menyelesaikan soal. yang memiliki kemampuan beripikir rendah
merasa kesulitan.
(3) Melaksanakan Perencanaan Penyelesaian Setelah kita
merencanakan salah satu strategi penyelesaian maka
kita dapat menghitung cara menyelesaikan soal sesuai
dengan strategi yang kita pergunakan.

(4) Memeriksa Kembali Hasil Tahap “memeriksa kembali”


untuk melihat apakah penyelesaian yang kita peroleh
sudah sesuai dengan ketentuan yang diketahui dan
tidak terjadi kontradiksi. Ada empat komponen untuk
mereview suatu penyelesaian sebagai berikut.

a) Periksa hasilnya.
b) Interpretasikan jawaban yang kita peroleh.
c) Bertanya kapada diri sendiri, apakah cara lain
untuk mendapatkan penyelesaian yang sama.
d) Bertanya kepada diri sendiri apakah ada
penyelesaian yang lain.

2. Discovery Learning
Masalah terpilih yang
No. Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan diselesaikan
Sumber
2. Discovery Learning
Model Discovery Learning didefinisikan sebagai proses
pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan Kelebihan:
dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan
1. Dapat meningkatkan kemampuan
mengorganisasi sendiri. Sebagaimana pendapat Bruner, memecahkan masalah;
bahwa: Discovery Learning can be defined as the learning 2. Melatih siswa untuk belajar mandiri;
that takes place when the student is not presented with 3. Memberikan penguatan mengenai pengertian,
subject matter in the final form, but rather is required to ingatan, dan transfer, serta dapat membuat
organize it him self. Ide dasar Bruner ini ialah pendapat dari siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar
Piaget yang menyatakan bahwa anak harus berperan aktif untuk menemukan hasil akhir;
4. Banyak memberikan kesempatan bagi para
dalam belajar di kelas (Dindin Ridwanudin, 2013:81).
anak didik untuk terlibat langsung dalam
kegiatan belajar, sehingga akan lebih
model discovery learning adalah suatu model dimana dalam
membangkitkan motivasi belajar serta
proses belajar mengajar guru memperkenankan siswa- disesuaikan dengan minat dan kebutuhan
siswanya menemukan sendiri informasi secara tradisional mereka sendiri;
biasa diberitahukan atau diceramahkan saja (Ali Hamzah 5. Mendorong siswa untuk berpikir kritis;
dan Muhlisrarini, 2014:248). 6. Siswa akan terampil dalam memecahkan
masalah.
Syintax pembelajaran Discovery Learning
Kelemahan:
Sumber
1. Guru merasa gagal mendeteksi masalah dan
adanya kesalahpahaman antara guru dan
Langkah kerja (sintak) model Discovery Learning
siswa;
dalam pembelajaran penyingkapan/ penemuan adalah
2. Menyita waktu banyak;
sebagai berikut:
3. Menyita pekerjaan guru;
4. Tidak semua siswa mampu melakukan
1) Pemberian rangsangan (stimulation); penemuan;
2) Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement); 5. Tidak berlaku untuk semua topik.
3) Pengumpulan data (data collection); 6. Kesulitan siswa yang tidak terbiasa aktif
4) Pengolahan data (data processing);. namun seolah-olah dipaksakan;
5) Pembuktian (verification); dan 7. Sebagian siswa yang tidak menyenangi
6) Menarik simpulan/generalisasi (generalization) pembelajaran dengan cara pemberian
masalah, kurang motivasi.
Masalah terpilih yang
No. Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan diselesaikan
3. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

Sumber
3. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
PBM adalah seperangkat model mengajar yang
menggunakan masalah sebagai fokus untuk 1) Siswa didorong untuk memiliki kemampuan
mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, materi, menyelesaikan masalah dalam situasi nyata;
dan pengaturan diri (Hmle-Silver, 2004: Serafino & 2) Siswa memiliki kemampuan membangun
Cicchelli, 2005) dalam Eggen, Paul: 2012- :307). pengetahuannya sendiri melalui aktivitas
belajar;
3) Pembelajaran berfokus pada masalah;
Fathurrahman (2015: 112) mengemukakan bahwa 4) Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui
Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model kerja kelompok;
pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk 5) Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber
menyelesaikan suatu masalah melalui tahap-tahap metode pengetahuan;
ilmiah sehingga peserta didik dapat mempelajari 6) Siswa memiliki kemampuan menilai
pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut kemajuan belajarnya sendiri;
sekaligus memiliki kemampuan menyelesaikan masalah. 7) Siswa memiliki kemampuan untuk
melakukan komunikasi ilmiah dalam
Tahapan model PBM menurut Sugiyanto (2009 : 159) kegiatan diskusi atau presentasi hasil
antara lain sebagai berikut: pekerjaan mereka;
8) Kesulitan belajar siswa secara individual
1) Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah, dapat diatasi melalui kerja kelompok;
2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, 9) Memudahkan siswa dalam meguasai konsep;
3) Membimbing penyelidikan individual maupun 10) Meningkatkat aktivitas pembelajaran siswa;
kelompok, 11) Pembealajaran berpusat pada siswa;
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 12) Kemampuan belajar siswa dalam
memecahkan masalah semakin terampil.

Kelemahan:

1. Memungkinkan siswa menjadi jenuh karena


harus berhadapan langsung dengan masalah;
2. Memungkin siswa kesulitan dalam
memperoses sejumlah data dan informasi
Masalah terpilih yang
No. Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan diselesaikan
dalam waktu singkat, sehingga Pembelajaran
Berbasis Masalah  ini membutuhkan waktu
yang relatif lama;
3. Sulit diterapkan untuk siswa yang memiliki
kemampuan berpikir rendah;
4. Tidak semua mata pelajaran matematika
dapat diterapkan;
5. Muncul rasa malas untuk mencoba
menyelsaikannya jika kepercayaan siswa
kurang dalam menyelesaikan masalah yang
dihadapkan;
6. Kebiasaan siswa hanya menerima informasi
dari guru, akan merasa kurang nyaman
dengan cara belajar sendiri;
7. Siswa bingung jika tidak penjelasan dari
guru.

2. Siswa tidak dapat Kajian Literatur Analisi alternatif solusi hasil kajian literatur,
menafsirkan secara wawancara bahwa media yang dapat digunakan
cermat maksud dari dalam penyelesaian masalah pada soal cerita
soal (karena soal adalah sebagai berikut;
hanya sekedar di tulis
di papan tulis) tanpa 1. Media Komik 1. Media Komik
adanya media yang
digunakan. Sumber Kelebihan:

Dalam penelitiannya (Nismaida), pembelajaran 1) Komik memiliki sifat yang sederhana dalam
penyelesaian soal cerita dapat menggunakan Media penyajiannya;
Komik. 2) Memiliki unsur urutan cerita yang memuat
pesan yang besar tetapi disajikan secara
Komik mengandung gambar dan cerita yang menarik ringkas dan mudah dicerna;
bagi siswa dan dapat menimbulkan imajinasi serta 3) Dilengkapi dengan bahasa verbal yang
persiapan stimulus berfikir kreatif. Hal ini sesuai dengan dialogis;
pendapat Nana (2005:64) 4) Dengan adanya perpaduan antara bahasa
komik didefinisikan sebagai “Suatu bentuk kartun yang verbal dan non verbal, dapat mempercepat
mengungkapkan karakter dan pembaca memahami isi pesan yang
Masalah terpilih yang
No. Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan diselesaikan
memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dibacanya, karena pembaca terbantu untuk
dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk tetap fokus dan tetap pada jalurnya;
memberikan hiburan kepada para pembaca”. Komik 5) Ekspresi yang divisualisasikan membuat
juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan pembaca terlibat secara emosional,
mengembangkan proses berfikir kognitif dan ungkapan mengakibatkan pembaca ingin terus
perasaan. Sehingga siswa membacanya hingga selesai;
secara tidak langsung tertarik dan beminat dalam proses 6) Selain sebagai media pembelajaran, komik
pembelajaran. juga dapat berfungsi sebagai sumber belajar;
7) Materi atau soal akan mudah dipahami karena
komik banyak disenangi siswa.

Kelemahan:

1) Komik mengalihkan perhatian anak dari


bacaan lain yang lebih berguna;
2) Karena gambar menerangkan cerita, anak yang
kurang mampu membaca tidak akan berusaha
membaca teks;
3) Lukisan, cerita dan bahasa kebanyakan komik
bermutu rendah;
4) Pembuatan komik memerlukan waktu yang
lama;
5) Harus memiliki imajinasi dalam
pembuatannya.

2. Multimedia Interaktif
2. Multimedia Interaktif
1. Perpaduan warna, teks, musik, dan gambar
Sumber
bergerak di dalam sebuah multimedia
Fadila Abriana, dkk menyebutkan media dalam prentasi pembelajaran dapat menambahkan
menyelesikan masalah soal cerita adalah Multimedia tampilan nyata materi pelajaran
Interaktif. matematika, sehingga otak siswa Madrasah
Ibtidaiyah yang berada pada masa
Multimedia interaktif adalah salah satu bentuk dari operasional konkrit dapat lebih mudah
Masalah terpilih yang
No. Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan diselesaikan
multimedia pembelajaran. Karakteristik terpenting dari memamahami konsep-konsep matematika
multimedia interaktif adalah siswa tidak hanya yang abstrak;
memperhatikan media atau objek saja, melainkan juga 3. Tampilan komponen multimedia
dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti pembelajaran. pembelajaran dapat merangsang
semangat siswa untuk mengerjakan
Multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi latihan, melakukan kegiatan
multimedia yang digunakan dalam proses belajar, dengan laboratorium atau simulasi karena
kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, tersedianya animasi grafik, warna, dan
keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, musik yang dapat menambah realisme;
perasaan, perhatian dan kemauan belajar sehingga secara 4. Multimedia pembelajaran dapat
sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali. berhubungan dengan peralatan lain
seperti compact disk, video tape, dan
Multi media interaktif adalam media pembelajaran berbasis lain sebagainya;
komputer yang memungkinan siswa untuk melakukan 5. Dapat menjangkau sasaran/ pengguna
interaksi selama kegiatan pembelajaran. yang banyak;
6. Penggunaan media pembelajaran
berbasis komputer di dalam proses
pembelajaran akan menggabungkan
antara komunikasi verbal dan non
verbal dalam proses pembelajaran,
sehingga hal tersebut akan berimplikasi
positif pada peningkatan daya ingat
siswa hingga 80%;
7. Media pembelajaran berbasis
komputer dapat digunakan siswa
secara berulang-ulang dan dapat
menghemat waktu proses penyampaian
materi pelajaran;
8. Dapat memperjelas materi pembelajaran.

Kelemahan:

1) Belum semua guru dapat membuat


multimedia pembelajaran. Karena teknik
pembuatan, membutuhkan biaya yang cukup
Masalah terpilih yang
No. Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan diselesaikan
banyak karena harus didukung oleh perangkat
komputer dan LCD proyektor;
2) Membutuhkan waktu yang cukup banyak
dalam membuat multimedia pembelajaran;
3) Membutuhkan skill khusus dalam aplikasi
komputer dan membutuhkan ketekunan dan
ketelatenan;
4) Ketergantungan arus listrik.
5) Keragaman model komputer (perangkat
keras) sering menyebabkan program
(software) yang tersedia untuk satu model
tidak cocok (kompatibel) dengan model
lainnya;
6) Komputer hanya efektif bila digunakan oleh
satu orang atau beberapa orang dalam
kelompok kecil. Untuk besar diperlukan
tambahan projektor untuk memproyeksikan
pesan-pesan ke layar lebih besar.

3. Media benda Nyata atau Kongkrit

Kelebihan;
3. Benda Nyata atau Kongkrit
1. Memberikan pengalaman secara langsung;
Sumber 2. Penyajian secara konkret dan menghindari
verbalisme;
Mulyani Sumantri, dkk 2004:178 mengemukakan bahwa 3. Dapat menunjukkan obyek secara utuh baik
secara umum media konkret berfungsi sebagai : konstruksi maupuan cara kerjanya;
a. Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar 4. Dapat memperlihatkan struktur organisasi
yang efektif. secara jelas;
b. Bagian integral dari keseluruhan situasi mengajar. 5. Dapat menunjukkan alur suatu proses secara
c. Meletakkan dasar-dasar yang konkret dan konsep yang jelas;
abstrak sehingga dapat mengurangi pemahaman yang 6. Motivasi belajar siswa lebih meningkat
bersifat verbalisme. karena media ini tidak akan membuat siswa
d. Mengembangkan motivasi belajar peserta didik sulit dalam memahaminya;
7. Pembelajaran lebih menarik karena siswa
Masalah terpilih yang
No. Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan diselesaikan
e. Mempertinggi mutu belajar mengajar. Berdasarkan tidak pusing dengan sesuatu yang abstrak.
pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk
mendukung kegiatan pembelajaran hendaknya
menggunakan media konkret benda konkret supaya anak Kelemahan:
paham dengan materi yang disampaikan.
1. Tidak bisa menjangkau sasaran dalam
jumlah yang besar;
2. Penyimpanannya memerlukan ruang yang
besar;
3. Perawatannya rumit;
4. Tidak semua media konkret dapat digunakan
dikelas sehingga untuk materi tertentu tidak
dapat menggunakan benda kongkrit;
5. Ketika di hadapkan dengan benda nyata
yang tida bisa dibawa ke kelas siswa meski
keluar kelas.
3. Penilaian yang Sumber: Hasil kajian penilaian yang dapat di lakukan
digunakan hanya pada soal cerita berdasarkan kajian leteratur dan
menggunakan tes tulis 1. Pencapaian Kompetensi Sikap hasil wawancara yaitu;
tanpa ada variasi
penilaian Sikap bermula dari perasaan yang terkait dengan
kecenderungan seseorang dalam meresponsesuatu/objek. 1. Penilaian Sikap
Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan
hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, 1.a Observasi
sehingga terjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan.
Kompetensi sikap yang dimaksud dalam panduan ini adalah
ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki Kelebihan:
oleh seseorang dan diwujudkan dalam perilaku. Penilaian 1. Dapat meneliti beberapa gejala;
kompetensi sikap dalam pembelajaran merupakan 2. Teknik observasi tidak menuntun objek berada
serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur sikap dalam objek-objek tertentu;
peserta didik sebagai hasil dari suatu program 3. Memungkinkan pencatatan secara bersamaan
pembelajaran. Penilaian sikap juga merupakan aplikasi dalam suatu peristiwa;
suatu standar atau sistem pengambilan keputusan terhadap 4. Banyak kejadian penting yang tidak dapat
sikap. Kegunaan utama penilaian sikap sebagai bagian dari diperoleh bila tidak menggunakan metode
pembelajaran adalah refleksi (cerminan) pemahaman dan observasi;
kemajuan sikap peserta didik secara individual. Cakupan 5. Dapat menilai lebih dari satu siswa dalam
Masalah terpilih yang
No. Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan diselesaikan
penilaian sikap meliputi sikap spiritual (misalnya waktu yang bersamaan;
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut) dan 6. Mudah dilakukan dengan rubrik penilaian;
sikap social (misalnya Jujur, disiplin, tanggung jawab, 7. Penilaian yang dilakukan tidak membebani
toleransi, gotong royong, santun, percaya diri). siswa karena siswa beraktivitas seperti biasa
tidak ada yang perlu disiapkan;
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan peniaian obervasi, 8. Dapat menonjolkan prilaku siswa yang aktif
penialain diri, penilaian antar teman. karena cenderung siswa menginginkan nilai
yang maksimal.
Pelaksanaan penilaian sikap menggunakan berbagai teknik
dan bentuk penilaian yang bervariasi dan berkelanjutan agar Kelemahan:
menghasilkan penilaian autentik secara utuh. Nilai sikap 1. Kemampuan manusia untuk menyimpan
diperoleh melalui proses pengolahan nilai sikap. Beberapa secara akurat terhadap kesan yang diperoleh
hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan nilai antara dari hasil pengamatan sangat terbatas, baik
lain: dalam hal jumlah maupun lamanya kesan
1. Pengolahan nilai sikap dilakukan pada akhir kompetensi (informasi) itu bisa disimpan;
dasar dan akhir semester 2. Cara pandang individu terhadap obyek yang
2. Pengolahan nilai berdasarkan sikap yang diharapkan sama juga belum tentu sama, sebab setiap
sesuai tuntutan kompetensi dasar oran memiliki frame yang unik yang mungkin
3. Pengolahan nilai ini bersumber pada nilai yang diperoleh berbeda dengan yang lain;
melalui berbagai teknik penilaian 3. Kesan seseorang terhadap suatu obyek juga
4. Menentukan pembobotan yang berbeda untuk setiap tidak selalu sama. Akibatnya penafsiran dan
teknik penilaian apabila diperlukan, dengan penilaian yang diberikan terhadap obyek yang
mengutamakan teknik observasi memiliki bobot lebih sama menjadi tidak sama;
besar 4. Ada kecenderungan pada manusia dalam
5. Pengolahan nilai akhir semester bersumber pada semua menilai sesuatu menjadi terlalu tinggi atau
nilai sikap sesuai kompetensi dasar semester terlalu rendah mendasrkan pada sifat yang
bersangkutan menonjol;
5. Siswa dapat merekayasa sikapnya sendiri
2. Penilaian Pengetahuan untuk mendapatkan nilai yang diharapkan;
6. Tidak melibatkan peserta didik dalam
Penilaian pencapaian kompetensi peserta didik mencakup pencatatan.
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan
untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik 1b. Penilaian Diri
terhadap standar yang telah ditetapkan. Adapun penilaian
pengetahuan dapat diartikan sebagai penilaian potensi
Masalah terpilih yang
No. Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan diselesaikan
intelektual yang mencakup pengetahuan faktual, konseptual, Kelebihan:
prosedural, dan metakognisi. Jenjang kognitif peserta didik
yang dinilai adalah: mengingat, memahami, 1. Guru mampu mengenal kelebihan dan
mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta
kekurangan peserta didik; 
(Anderson & Krathwohl, 2001).
2. Peserta didik mampu merefleksikan mata
Seorang pendidik perlu melakukan penilaian untuk pelajaran yang sudah diberikan; 
mengetahui pencapaian kompetensi pengetahuan peserta 3. Pernyataan yang dibuat sesuai dengan
didik. Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat keinginan penanya; 
dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. 4. Memberikan motivasi diri peserta didik
Kegiatan penilaian terhadap pengetahuan tersebut dapat dalam hal penilaian kegiatan peserta
juga digunakan sebagai pemetaan kesulitan belajar peserta
didik; 
didik dan perbaikan proses pembelajaran. Pedoman
penilaian kompetensi pengetahuan ini dikembangkan 5. Peserta didik lebih aktif dan
sebagai rujukan teknis bagi pendidik untuk melakukan berpartisipasi dalam proses
penilaian sebagaimana dikehendaki dalam Peraturan pembelajaran; 
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 6. Dapat digunakan untuk acuan menyusun
2013. bahan ajar mengetahui standar
inputpeserta didik yang akan kita ajar; 
3. Penilaian Keterampilan
7. Peserta didik dapat mengukur
Penilaian pencapaian kompetensi keterampilan merupakan kemampuan dalam mengikuti pelajaran,
penilaian yang dilakukanterhadap peserta didik untuk peserta didik dapat mengetahui
menilai sejauh mana pencapaian SKL, KI, dan KD khusus ketuntasan belajarnya; 
dalam dimensi keterampilan. Cakupan penilaian dimensi 8. Melatih kemandirian peserta didik; 
keterampilan meliputi keterampilan dalam ranah konkret 9. Peserta didik mengetahui bagian yang
mencakup aktivitas menggunakan, mengurai, merangkai,
harus diperbaiki;
memodifikasi, danmembuat. Sedangkan dalam ranah
abstrak, keterampilan ini mencakup aktivitas menulis, 10. Peserta didik memahami kemampuan
membaca, menghitung, menggambar, danmengarang. dirinya;
11. Guru memperoleh masukan objektif
Pada setiap akhir tahun pelajaran, sesuai dengan Peraturan tentang daya serap peserta didik;
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 12. Peserta didik belajar terbuka dengan
2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum orang lain; 
kompetensi inti keterampilan (KI-4), yang menjadi tagihan
13. Peserta didik mampu menilai dirinya; 
di masing-masing kelas adalah sesuai dengan satuan
14. Peserta didik dapat mencari materi
Masalah terpilih yang
No. Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan diselesaikan
pendidikan. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan sendiri; 
dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, 15. Peserta didik dapat berkomunikasi
kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. dengan temannya; 
Ranah keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati,
16. Peserta didik menjadi bertanggung jawab
menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
terhadap belajarnya sendiri;
Penilaian yang dapat dilakukan salah satunya penilaian 17. dapat mendorong, membiasakan, dan
kinerja. melatih peserta didik untuk berbuat jujur,
karena mereka dituntut untuk jujur dan
objektif dalam melakukan penilaian.

Kelemahan:

1. Cenderung subjektif; 
2. Data mungkin ada yang pengisiannya
tidak jujur;
3. Dapat terjadi kemungkinan peserta didik
menilai dengan skor tinggi;
4. Membutuhkan persiapan dan alat ukur
yang cermat; 
5. Pada saat penilaian dapat terjadi peserta
didik melaksanakan sebaik-baiknya
tetapi diluar penilaian ada peserta didik
yang tidak konsisten; 
6. Hasilnya kurang akurat; 
7. Kurang terbuka;
8. Mungkin peserta didik tidak memahami
adanya kemampuan yang dimiliki; 
9. Peserta didik yang kurang aktif biasanya
nilainya kurang (Kunandar, 2013).

1c. Penilaian Antar Teman

Kelebihan:
Masalah terpilih yang
No. Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan diselesaikan

1. Dapat meningkatkan hasil belajar;


2. Dapat meningkatkan kolaborasi belajar
melalui umpan balik dari teman sejawat;
3. Siswa dapat mengetahui kelebihan dan
kekurangan belajarnya;
4. Siswa dapat memberi komentar pada
kinerja temannya. Selain memiliki
kelebihan;
5. Muncul rasa kebanggan karena dapat
menilai temannya;
6. Siswa terlibat aktif dalam memberikan
penilaian

Kelemahan:

1. Siswa kurang mampu menilai rekannya dan


merasa tidak percaya diri dalam;
2. Hubungan persahabatan, perasaan suka yang
mungkin akan mempengaruhi.

2. Pengetahuan (Kognitif)

2a. Tes Tulis

Kelebihan:

1 Dapat sekaligus menilai kelompok kelas dalam


waktu yang singkat;
2 Bagi siswa ada kebebasan memilih item yang
mudah dulu dan cara menjawabnya;
3 Menilai isi pengetahuan yang sama pada
semua siswa karena menggunakan pertanyaan
yang sama, sehingga mudah dalam melakukan
penilaian;
Masalah terpilih yang
No. Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan diselesaikan
4. Tes tulis biasa dilakukan oleh guru sehingga
pelaksanaanya mudah;
5. Waktu pengerjaan soal lebih leluasa berdeda
dengan lisan.

Kelemahan:
1 Tidak dapat benar-benar menilai individu dan
kepribadian seseorang;
2 Mudah menimbulkan kecurangan dalam
membuat jawaban;
3 Sering menimbulkan spekulasi bagi siswa yang
akan di tes.

2b. Tes Lisan

Kelebihan:

1 Dapat menilai kepribadian dan isi pengetahuan


siswa karena dilakukan secara tatap muka;
2 Jika siswa belum jelas, guru dapat mengulangi
mengubah pertanyaan sehingga mudah di
mengerti;
3 Pengetes dapat mengetahui isi pengetahuan
siswa secara mendetail;
4 Untuk menilai kecakapan tertentu seperti
bahasa inggris atau kemampuan
mengemukakan pendapat, tes lisan lebih tepat
daripada tes tulis;
5 Pengetes dapat langsung mengetahui hasilnya;
6. Tidak ada istilah mencontek.

Kelemahana:
1 Jika hubungan antara guru dan siswa kurang
baik, akan mengganggu obyektivitas hasil tes;
2 Siswa yang penggugup akan terganggu dan
memberikan hasil yang tidak maksimal;
Masalah terpilih yang
No. Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan diselesaikan
3 Memerlukan pertanyaan yang berbeda-beda
pada masing-masing siswa tetapi dengan bobot
yang sama;
4 Jika jumlah siswa dalam kelas besar
membutuhkan waktu yang lama.

2c Tes Penugasan

Kelebihan:

1. Hasil pelajaran lebih tahan lama dan


membekas dalam ingatan siswa;
2. Siswa belajar dan mengembangkan inisiatif
dan sikap mandiri;
3. Memberikan kebiasaan untuk disiplin dan giat
belajar;
4. Dapat mempraktekkan hasil-hasil teori dalam
kehidupan yang  nyata;
5. Dapat memperdalam pengetahuan siswa
dalam spesialisasi tertentu;
6. Munculnya rasa tanggung jawab peserta
didik;
7. Siswa lebih leluasa dalam mencari referensi.

Kelemahan:
1. Siswa dapat melakukan penipuan terhadap
tugas yang diberikan (Dikerjakan oleh orang
lain atau menjiplak karya orang lain);
2. Bila tugas diberikan terlalu banyak, maka
siswa dapat mengalami kejenuhan sehingga
mengganggu ketenangan batin siswa;
3. Sulit memberikan tugas yang dapat
memenuhi sifat perbedaan individunya dan
minat dari masing-masing siswa;
4. Pemberian tugas cenderung memakan waktu
da tenaga serta biaya yang cukup berarti.
Masalah terpilih yang
No. Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan diselesaikan

3. Keterampilan

Penilaian Kinerja

Kelebihan:

1. Peserta didik diberi kesempatan untuk


mendemonstrasikan suatu proses;
2. Proses yang didemonstrasikan peserta
didik dapat diobservasi secara langsung
oleh guru;
3. Adanya proses evaluasi yang lebih
lengkap;
4. Kriteria penilaian dan tugas yang akan
dikerjakan dapat disepakati terlebih
dahulu oleh guru bersama peserta didik;
5. Bisa menilai hasil pembelajaran dan
keterampilan;
6. Peserta didik mendapatkan motivasi
yang besar;
7. Pembelajaran dilakukan sesuai dengan
aplikasi situasi pada kehidupan nyata
yang dialami peserta didik;
8. Penilaian kinerja dapat menilai
beberapa penilaian seperti observasi
sikap, proses dan hasil.

Kelemahan:

1. Lebih membebani guru dari segi usaha


dan waktu;
2. Proses pertimbangan dan penskoran
Masalah terpilih yang
No. Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan diselesaikan
yang dilakukan masih bersifat subjektif;
3. Memiliki tingkat reliabilitas yang cukup
rendah jika dibandingkan dengan
penilaian yang lain  (Wulan, 2010 :  2-
3);
4. Guru harus lebih fokus memperhatikan
kinerja peserta didik.

4. Guru tidak Hasil kajian literatur bahan ajar yang dapat digunakan Analisis alternatif solusi berdasarkan hasil kajian
menggunakan bahan dalam pembelajaran soal cerita yaitu dan wawancara bahan ajar yang dapat digunakan
ajar dalam dalama menyelesaikan masalah soal cerita yaitu
pembelajaran masalah seabagai berikut;
soal cerita sehingga
proses pembelajaran
tidak memiliki alur 1. LKPD 1. LKPD
yang jelas.
Sumber 1. Peserta didik dapat belajar dan maju sesuai
dengan kecepatan masing-masing;
LKPD merupakan alat untuk menjadi jembatan antara guru 2. Di samping dapat mengulang materi dalam
dan siswa, menjadi alat komunikasi antara guru dan siswa media cetakan, peserta didik akan mengikuti
serta alat komunikasi antara siswa dan siswa. urutan pemikiran secara logis;
3. Perpaduan teks dan gambar dalam halaman
Dengan adanya LKPD proses pembelajaran tidak berpusat cetak sudah merupakan hal yang biasa, hal
pada guru, dan siswa bisa bekerja dengan panduan yang ini dapat menambah daya tarik serta dapat
sudah ada sehingga menemukan sesuatu yang baru bagi memperlancar pemahaman informasi yang
mereka, dan mempunyai kesan yang baik terhadap materi disajikan dalam dua format, verbal dan
yang disampaikan visual;
4. Peserta didik akan berpartisipasi dengan aktif
Sumber karena harus memberi respon terhadap
peryataan dan latihan yang disusun;
LKPD merupakan kumpulan dari lembaran yang berisikan 5. Siswa tidak akan kebingungan karena ada
kegiatan peserta didik yang memungkinkan peserta didik panduan pembelajaran berupa LKPD;
melakukan aktivitas nyata dengan objek dan persoalan yang 6. Mengecek tingkat pemahaman peserta didik
dipelajari. LKPD berfungsi sebagai panduan belajar peserta terhadap materi yang telah disajikan;
didik dan juga memudahkan peserta didik dan guru 7. Membantu peserta didik dalam memperoleh
melakukan kegiatan belajar mengajar.
Masalah terpilih yang
No. Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan diselesaikan
catatan materi yang dipelajari melalui
LKPD juga dapat didefenisikan sebagai bahan ajar cetak kegiatan pembelajaran.
berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan,
dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas yang harus Kelemahan:
dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada
kompetensi dasar yang dicapai (Andi Prastowo, 2011: 204). 1. Tidak dapat menampilkan gerak dalam
halaman media cetakan;
2. Biaya pencetakan akan mahal jika
menampilkan ilustrasi, gambar atau foto
yang berwarna-warni;
3. Pembagian unit-unit pelajaran dalam media
cetakan harus dirancang sedemikian rupa
sehingga tidak terlalu panjang dan peserta
didik menjadi bosan.

2. Handout 2. Handout

Sumber Kelebihan:
1. Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan
Handout berasal dari bahasa Inggris yang berarti informasi, masing – masing;
berita atau surat lembaran. Handout termasuk media cetak 2. Disamping dapat mengulang materi, siswa
yang meliputi bahan-bahan yang disediakan di atas kertas dapat mengikuti urutan pikiran secara logis;
untuk pengajaran dan informasi belajar. Biasanya diambil 3. Perpaduan teks dan gambar dapat menambah
dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan daya tarik serta memperlancar pemahaman
materi yang diajarkan/kompetensi dasar dan materi pokok informasi yang disampaikan;
yang harus dikuasai oleh peserta didik. 4. Lebih ekonomis dan mudah terdistribusi;
5. Meningkatkan kreativitas siswa dalam
Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang kegiatan belajar mengajar;
guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. 6. Memelihara kekonsistenan penyampaian
materi pelajaran dikelas oleh guru sesuai
Bentuk handout dapat bervasiasi, diantaranya: dengan perancangan pengajaran;
7. Pembelajaran lebih terarah karena ada
a.      Bentuk catatan
panduan yang harus di ikuti dalam
Handout ini menyajikan konsep-konsep, prinsip, pembelajaran.
gagasan pokok tentang suatu topik yang akan dibahas.
b.     Bentuk diagram Kelemahan:
Masalah terpilih yang
No. Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan diselesaikan
Handout ini merupakan suatu bagan, sketsa atau 1. Sulit menampilkan gerak dan suara;
2. Bagian-bagian pelajaran harus dirancang
gambar, baik yang dilukis secara lengkap maupun yang
sedemikian rupa;
belum lengkap. 3. Cepat rusak atau hilang;
c.     Bentuk catatan dan diagram 4. Umumnya kebehasilannya hanya ditingkat
Handout ini merupakan gabungan dari bentuk pertama kognitif;
5. Siswa harus mengikuti alur pembelajaran
dan kedua. tanpa diberikan kebebasan.

Anda mungkin juga menyukai