Anda di halaman 1dari 4

NAMA MAHASISWA: MITLITA WERDANINGSIH, S. Pd.

NOMOR PESERTA: 201699570164

LK. 2.2 Menentukan Solusi

No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
1 Berdasarkan akar penyebab masalah guru kurang Berdasarkan kajian literatur Alasan ditentukannya solusi Berdasarkan hasil kajian literatur dan
maksimal dalam menerapkan pembiasaan dan wawancara, maka solusi penggunaan Model pembelajaran wawancara yang telah dilakukan, maka
literasi membaca dalam kegiatan pembelajaran yang dianggap paling relevan berbasis masalah (problem based alternatif solusi paling yang tepat
IPS, alternatif solusi yang dapat diterapkan untuk dengan masalah terpilih yaitu learning) dan metode reward diterapkan di dalam kelas untuk
menyelesaikan masalah tersebut antara lain: dengan Model pembelajaran and punishment antara lain: menyelesaikan akar penyebab masalah
a. Metode pemecahan masalah (problem berbasis masalah (problem a. Alasan pemilihan model yaitu dengan menggunakan Model
solving) based learning) pembelajaran berbasis masalah pembelajaran berbasis masalah
Kajian Literatur: (problem based learning): (problem based learning).
(Rahmania, dkk.: 2015) menyatakan bahwa 1) Menantang kemampuan a. Kelebihan Model pembelajaran
literasi membaca dapat dilatih dengan siswa serta memberikan berbasis masalah (problem based
menggunakan metode pemecahan masalah kepuasan untuk learning):
(problem solving), dalam pemecahan masalah menemukan pengetahuan 1) Siswa dilibatkan pada kegiatan
mengharuskan siswa untuk menemukan baru bagi siswa. belajar sehingga pengetahuannya
sendiri jawabannya tanpa bantuan khusus. 2) Meningkatkan motivasi dan benar-benar diserap dengan baik.
b. Metode pembelajaran bervariasi aktivitas pembelajaran 2) Siswa dilatih untuk mandiri dan
Kajian literatur: siswa. bekerja sama dengan siswa lain.
(Kamara, dkk.: 2018) Upaya yang dapat 3) Membantu siswa dalam 3) Berperan aktif dan menuntut
dilakukan oleh guru dalam pelaksanakan mentransfer pengetahuan keterampilan berfikir siswa yang
literasi di dalam pembelajaran bervariasi siswa untuk memahami lebih tinggi dalam pembelajaran.
seperti menciptakan suasana kelas yang masalah dunia nyata. 4) Siswa bisa merasakan manfaat
nyaman untuk melaksakan pembelajaran, 4) Membantu siswa untuk pembelajaran matematika sebab
menyediakan media kartu kata, gambar dan mengembangkan masalah yang diselesaikan
teks cerita, membentuk kelompok belajar di pengetahuan barunya dan merupakan masalah sehari-hari.
dalam kelas, menciptakan sudut baca di dalam bertanggung jawab dalam 5) Bisa mengembangkan cara
kelas serta melakukan kunjungan ke pembelajaran yang mereka berpikir logis dan berlatih
perpustakaan sekolah. lakukan. mengemukakan pendapat.
c. Pendekatan keterampilan proses 5) Mengembangkan b. Kekurangan Model pembelajaran
Kajian literatur: kemampuan siswa untuk berbasis masalah (problem based
Pembelajaran membaca merupakan suatu berpikir kritis dan learning):
proses dimana terdapat kegiatan seorang mengembangkan 1) Untuk siswa yang malas, tujuan
pembaca untuk memperoleh kesenangan kemampuan mereka untuk model pembelajaran problem
maupun informasi. Pendekatan keterampilan menyesuaikan dengan based instruction atau berbasis
proses sangat efektif dilakukan untuk pengetahuan baru. pada masalah ini tidak akan
mengajarkan pembelajaran membaca pada tercapai.
anak. Ada beberapa tahapan dalam 6) Memberikan kesempatan 2) Memerlukan banyak waktu.
pendekatan proses untuk mengajarkan anak bagi siswa untuk 3) Menuntut guru membuat
membaca. Tahapan tersebut meliputi tahap mengaplikasikan perencanaan pembelajaran yang
persiapan,membaca,merespon, mengeksplor pengetahuan yang mereka lebih matang.
bacaan dan tahap memperluas interpretasi miliki dalam dunia nyata.
(Tompkins & Hoskisson dalam Gantari, 2016) 7) Mengembangkan minat
d. Model pembelajaran berbasis masalah siswa untuk secara terus
(problem based learning) menerus belajar sekalipun
Kajian Literatur: belajar pada pendidikan
Berdasarkan jurnal penelitian Lusnanto, dkk. formal telah berakhir.
(2015), melalui model pembelajaran Problem 8) Memudahkan siswa dalam
Based Learning, siswa akan lebih mudah menguasai konsep-konsep
memahami pelajaran IPS, karena dalam yang dipelajari guna
pembelajaran ini, siswa akan belajar mengenal memecahkan masalah
masalah dan belajar pula cara mengatasi dunia nyata.
masalah tersebut. Sehingga membuat b. Alasan pemilihan metode
pelajaran IPS menjadi pelajaran yang menarik reward and punishment:
dan menantang siswa untuk mem-pelajarinya. 1) Memicu siswa untuk
Model Problem Based Learning dapat berkompetisi.
meningkatkan aktifitas belajar siswa dan 2) Memotivasi belajar siswa
membantu siswa memahami masalah dalam dapat tumbuh dan
dunia nyata. berkembang secara
maksimal.
Hasil Wawancara dengan rekan guru (Theresia
Handayani) tanggal 4 Agustus 2022:
a. Pembiasaan dimulai dari lingkungan keluarga.
b. Memaksimalkan penggunaan sudut baca.
c. Menyelipkan pembiasan membaca bacaan non-
teks 10 menit sebelum pembelajaran dimulai.
d. Penggunaan model pembelajaran bervariasi
untuk meningkatkan daya literasi siswa di
dalam pembelajaran.
e. Menerapkan metode Reward and Punishment.
No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
2. Berdasarkan akar penyebab masalah kurangnya Berdasarkan kajian literatur Alasan ditentukannya solusi Berdasarkan hasil kajian literatur dan
variasi model pembelajaran yang diterapkan dan wawancara, maka solusi penggunaan model pembelajaran wawancara yang telah dilakukan, maka
guru dalam pembelajaran Matematika, alternatif yang dianggap paling relevan kontekstual (contextual alternatif solusi paling yang tepat
solusi yang dapat diterapkan untuk dengan masalah terpilih yaitu teaching and learning) antara diterapkan di dalam kelas untuk
menyelesaikan masalah tersebut antara lain: dengan model pembelajaran lain: menyelesaikan akar penyebab masalah
a. Pendekatan pembelajaran Matematika kontekstual (contextual a. Memberikan kesempatan pada yaitu dengan menggunakan model
Realistik (PMR) teaching and learning). siswa untuk dapat maju terus
Kajian Literatur: sesuai dengan potensi yang pembelajaran kontekstual (contextual
Dibutuhkan suatu pendekatan pembelajaran dimiliki siswa sehingga siswa teaching and learning).
matematika yang dekat dengan pikiran siswa terlibat aktif dalam proses a. Kelebihan model pembelajaran
atau selalu mengaitkan matematika dalam belajar mengajar. kontekstual (contextual teaching and
kehidupan sehari-hari. Salah satu pendekatan b. Siswa dapat berfikir kritis dan learning):
yang dapat digunakan yakni pendekatan kreatif dalam mengumpulkan 1) Pembelajaran menjadi lebih
pembelajaran Matematika Realistik (PMR). data. Memahami suatu isu dan bermakna dan riil.
Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) memecahkan masalah dan 2) Pembelajaran lebih produktif dan
merupakan pendekatan yang bermula pada guru dapat lebih kreatif. mampu menumbuhkan
permasalahan yang nyata bagi siswa, c. Menyadarkan siswa tentang penguatan konsep kepada siswa
mengutamakan keterampilan proses (process apa yang mereka pelajari. karena metode pembelajaran CTL
of doing mathematics), diskusi dan d. Pemilihan informasi menganut aliran konstruktivisme,
kolaborasi, interaktif (tutor sebaya) dengan berdasarkan kebutuhan siswa dimana seorang siswa dituntun
maksud agar mereka berkekuatan penuh tidak ditentukan oleh guru. untuk menemukan
untuk bereksperimen, baik secara individu e. Pembelajaran lebih bermakna, pengetahuannya sendiri.
maupun kelompok. (Jeheman et al.; Rismawati artinya siswa melakukan 3) Kelas dalam pembelajaran
& Komala; Siregar et al.; Yandiana & Ariani sendiri kegiatan yang Kontekstual bukan sebagai tempat
dalam Siregar, dkk.: 2021) berhubungan dengan materi untuk memperoleh informasi,
b. Inovasi pembelajaran kooperatif tipe NHT yang ada sehingga siswa dapat akan tetapi sebagai tempat untuk
(Numbered Heads Together) memahaminya sendiri. menguji data hasil temuan mereka
Kajian pustaka f. Dapat menumbuhkan di lapangan.
Sumarni (2016) menyatakan bahwa salah satu keberanian siswa untuk 4) Materi pelajaran dapat ditemukan
model pembelajaran yang dapat memfasilitasi mengemukakan pendapat sendiri oleh siswa, bukan hasil
ketercapaian proses pembelajaran adalah tentang materi yang dipelajari. pemberian dari guru.
melalui inovasi pembelajaran kooperatif. g. Menumbuhkan kemampuan 5) Penerapan pembelajaran
Pembelajaran kooperatif ada beberapa tipe, bekerjasama dalam kelompok Kontekstual dapat menciptakan
antara lain tipe NHT (Numbered Heads untuk memecahkan suatu suasana pembelajaran yang
Together). Pembelajaran kooperatif tipe NHT masalah. bermakna.
(Numbered Heads Together) lebih b. Kekurangan model pembelajaran
memungkinkan siswa untuk lebih aktif dan kontekstual (contextual teaching and
bertanggung jawab penuh untuk memahami learning):
materi pelajaran, baik secara berkelompok 1) Diperlukan waktu yang cukup
maupun individual. lama saat proses pembelajaran
c. Model pembelajaran kontekstual (contextual Kontekstual berlangsung.
teaching and learning) 2) Jika guru tidak dapat
Kajian literatur: mengendalikan kelas maka dapat
menciptakan situasi kelas yang
Menurut Wahyuni (2016), model pembelajaran
kurang kondusif.
yang dianggap dapat menjadi inovasi dalam 3) Guru harus lebih intensif dalam
pembelajaran matematika adalah membimbing siswa, karena dalam
pembelajaran kontekstual (contextual teaching model pembelajaran CTL, guru
and learning). Pembelajaran kontekstual tidak lagi berperan sebagai pusat
(contextual teaching and learning) adalah informasi, namun mengelola kelas
konsep belajar yang membantu guru sebagai sebuah tim yang bekerja
bersama untuk menemukan
mengaitkan antara materi yang diajarkan
pengetahuan dan ketrampilan
dengan situasi dunia nyata siswa dan yang baru bagi siswa.
mendorong siawa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka
sehari-hari, dengan melibatkan tujuh
komponen utama pembelajaran kontekstual,
yakni: konstruktivisme (constructivism),
bertanya (questioning), inkuiri (inquiry),
masyarakat belajar (learning community),
pemodelan (modeling), dan penilaian autentik
(authentic assessment). Maka penulis ingin
mengkaji tentang apa dan bagaimana
pembelajaran kontekstual (contextual teaching
and learning).

Hasil Wawancara dengan rekan guru (Theresia


Handayani) tanggal 4 Agustus 2022:
a. Menggunakan media pembelajaran/ alat
peraga dalam pembelajaran.
b. Menerapkan pembelajaran cooperative
learning.
c. Memberikan metode-metode mengajar yang
sesuai dengan materi dan perkembangan
siswa, misalnya membantu siswa
menggunakan metode jarimatika ketika siswa
kesulitan menghafal perkalian dasar.

Anda mungkin juga menyukai