Anda di halaman 1dari 10

NAMA : SANDI WIDIAN

NO. UKG : 201699692834


BIDANG STUDI : MATEMATIKA

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah terpilih
No. yang akan Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
diselesaikan
1 Siswa memiliki Guru tidak menggunkan Kajian Literatur : Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif
kemampuan pembelajaran yang kreatif Kemampuan pemecahan masalah matematis penting solusi dari kajian literatur, wawancara
pemecahan masalah dan inovatif. dimiliki oleh setiap siswa, meskipun demikian teman sejawat dan pakar diperoleh hasil
matematika yang kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal yang alternatif solusi dari masalah siswa
masih rendah. mengacu pada kemampuan pemecahan masalah memiliki kemampuan pemecahan
masih rendah. Siswa terlihat kurang tertarik dengan masalah matematika yang masih rendah
materi yang dijelaskan oleh guru, hal ini dikarenakan sebagai berikut :
guru kurang melibatkan siswa dalam proses 1. Guru harus menggunakan model
pembelajaran sehingga siswa cenderung pasif dalam pembelajaran problem-based learning
pembelajaran. Oleh karena itu diperlukan suatu untuk meningkatkan pemecahan
strategi pembelajaran yang sesuai dengan masalah matematika siswa
permasalahan-permasalahan yang dihadapi siswa 2. Guru harus menguasai media
dalam proses pembelajaran di kelas sebagai upaya pembelajaran inovatif dan terkini agar
perbaikan terhadap permasalahan yang dihadapi. pembelajaran berjalan maksimal
Berdasarkan hal tersebut maka strategi pembelajaran sesuai kebutuhan zaman.
problem-based learning dapat diterapkan sebagai 3. Guru harus menggunakan metode
alternatif pembelajaran di kelas.(Yandhari dkk., 2019) pembelajaran yang bermakna dan
mengaktifkan siswa.
Yandhari, I. A. V, Alamsyah, T. P., & ... (2019). Penerapan
Strategi Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Kelebihan pembelajaran problem-based
Meningkatkan Kemampuan Pemecahahan Masalah learning :
Matematis Siswa Kelas IV. … Kreatif-Inovatif.
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano/article/view/19671 1. Meningkatkan kemampuan berpikir
kritis, menumbuhkan inisiatif
Pembelajaran adalah hubungan timbal balik antara memecahkan masalah dan dapat
guru dan siswa guna mewujudkan pendidikan mengembangkan hubungan
nasional. Pembelajaran bukanlah suatu proses interpersonal dalam bekerja kelompok
pemindahan pengetahuan yang dimiliki oleh guru 2. Pembelajaran problem based learning
kepada siswa, guru harus menyajikan pembelajaran menjadikan pembelajaran menjadi
dengan baik sehingga siswa dapat merasakan bermakna. Siswa belajar memecahkan
pengalaman langsung dalam memperoleh ilmu baru suatu masalah maka siswa akan
termasuk matematika. (KEMENDIKBUD, 2013) menerapkan pengetahuan yang
tentang standar proses bahwa kurikulum 2013 adalah
kurikulum yang menggunakan pendekatan saintifik dimilikinya atau berusaha mengetahui
dimana isi dalam kurikulum 2013 menyarankan 3 pengetahuan yang diperlukan.
jenis model yaitu : 3. Menjadikan siswa sebagai pembelajar
1. Model pembelajaran dengan basis penyingkapan yang mandiri dan bebas.
atau penelitian (discovery/inquiry learning) 4. Pemecahan masalah pada
2. Model pembelajaran dengan berbasis masalah pembelajaran problem-based learning
(problem-based learning) dapat membantu siswa untuk
3. Pembelajaran yang menghasilkan suatu produk mengembangkan pengetahuan
akhir yang didapatkan dari hasil penyelesaian barunya dan bertanggung jawab dalam
suatu masalah (project-based learning). (Widyastuti pembelajaran yang meraka lakukan.
& Airlanda, 2021)
Kekurangan pembelajaran problem-based
Widyastuti, R. T., & Airlanda, G. S. (2021). Efektivitas Model learning :
Problem Based Learning terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu. 1. Pembelajaran problem based learning
http://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/896 membutuhkan waktu yang lama.
2. Guru harus memiliki kemampuan
Model pembelajaran inovatif sangat penting diterapkan mendorong siswa agar aktif dalam
di sekolah karena memiliki banyak manfaat untuk kelompok.
peserta didik maupun guru. Model pembelajaran 3. Perlu ditunjang oleh persiapan dan
inovatif dapat meningkatkan pemahaman tentang alat pembelajaran yang memadai
konsep dan sekaligus dapat meningkatkan keaktifan dalam penggunaanya.
peserta didik. Untuk dapat menerapkan model 4. Problem-based learning tidak bisa
pembelajaran inovatif problem-based learning, seorang diterapkan pada semua materi
guru harus memahami bagaimana model pelajaran matematika.
pembelajaran inovatif tersebut. Pemahaman
mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan
arti dari bahan yang dipelajari. Pemahaman guru
terhadap model pembelajaran inovatif sangatlah
penting, hal ini mempengaruhi cara mengajar guru di
dalam kelas. (Astuti dkk., 2016)

Astuti, F., Mustofa, M. S., & Fatimah, N. (2016). Pelaksanaan Model


Pembelajaran Inovatif Problem Based Learning Pada Materi Perubahan
Sosial Kelas XII IPS 1 Tahun Ajaran …. In Solidarity: Journal of ….
journal.unnes.ac.id.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/solidarity/article/view/14480/7902
Kelebihan dari problem-based learning sebagai
berikut:
1. Realistik dengan kehidupan siswa.
2. Konsep sesuai dengan kebutuhan siswa.
3. Memupuk sifat ingin tahu siswa.
4. Retensi konsep menjadi kuat.
5. Memupuk kemampuan pemecahan masalah.

Kekurangan dari problem-based learning sebagai


berikut:
1. Perlu persiapan pembelajaran (alat, problem,
konsep) yang kompleks.
2. Sulitnya mencari problem yang relevan.
3. Sering terjadi miskonsepsi.
4. Memerlukan waktu yang cukup panjang.(Indarwati
dkk., 2014)

Indarwati, D., Wahyudi, W., & Ratu, N. (2014). Peningkatan


kemampuan pemecahan masalah matematika melalui penerapan
problem based learning untuk siswa kelas V SD. Satya Widya.
https://ejournal.uksw.edu/satyawidya/article/view/107

Kelebihan pembelajaran problem-based learning :


1. Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga
pengetahuannya benar-benar diserap dengan baik.
2. Siswa dilatih untuk dapat bekerja sama dengan
siswa lain.
3. Siswa dapat memperoleh pemecahan masalah dari
berbagai sumber. Siswa didorong untuk memiliki
kemampuan memecahkan masalah dalam situasi
nyata.
4. Siswa memiliki kemampuan membangun
pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar.
5. Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga
materi yang tidak ada hubungannya tidak perlu
saat itu dipelajari oleh siswa.
6. Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja
kelompok
7. Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber
pengetahuan baik dari perpustakaan, internet,
wawancara dan observasi.

Kekurangan pembelajaran problem-based learning :


1. Membutuhkan banyak waktu dan dana.
2. Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan
dengan metode ini.
3. Pada suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman
siswa yang tinggi akan terjadi kesulitan dalam
pembagian tugas
4. Problem-based learning kurang cocok untuk
diterapkan di sekolah dasar karena masalah
kemampuan bekerja dalam kelompok.
5. Problem-based learning biasanya mebutuhkan
waktu yang tidak sedikit
6. Membutuhkan kemampuan guru yang mampu
mendorong kerja siswa dalam kelompok secara
efektif. (Masrinah dkk., 2019)

Masrinah, E. N., Aripin, I., & Gaffar, A. A. (2019).


Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis. Seminar Nasional
Pendidikan, 924–932.

Wawancara :

Berdasarkan hasil wawancara dengan teman sejawat


Nama : Ajat, S.Pd
Waktu : 10.15 WIB
Tanggal : 17 November 2022
Teknik : Tatap muka

1. Guru harus menggunakan model pembelajaran


yang mengaktifkan siswa dalam belajar.
2. Guru harus menggunakan model pembelajaran
yang berbasis masalah (problem-based learning)

Wawancara dengan pakar pendidikan (Dosen)


Nama : Noerdadi, M.Pd
Waktu : 15.30 WIB
Tanggal : 17 November 2022
Teknik : Via panggilan Whatsapp

1. Guru harus menguasai model-model pembelajaran


yang pendekatannya berpusat pada siswa, guru
hanya berperan sebagai fasilitator agar siswa aktif
menggali pengetahuannya sendiri.
2. Guru harus mampu mengikuti perkembangan
inovasi pembelajaran, memilih model atau metode
yang pas dengan gaya belajar siswa.
3. Guru harus menguasai berbagai media
pembelajaran masa kini untuk mampu
menggunakan model pembelajaran yang berpusat
pada siswa.

2 Siswa memiliki Guru tidak menggunakan Kajian Literatur : Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif
motivasi yang rendah teknologi informasi dalam solusi dari kajian literatur, wawancara
dalam pembelajaran. pembelajaran. Fungsi media dalam pembelajaran matematika teman sejawat dan pakar diperoleh hasil
diantaranya untuk membangkitkan motivasi belajar alternatif solusi dari masalah siswa
siswa, menjadikan pembelajaran lebih menarik, dan memiliki motivasi yang rendah dalam
yang paling utama adalah mempermudah siswa dalam pembelajaran sebagai berikut :
mempelajari matematika yang bersifat abstrak.
Pembelajaran dengan teknologi informasi 1. Guru membuat slide powerpoint
memfokuskan pada proses bagaimana teknologi interaktif sebagai media pembelajaran
perangkat lunak (software) dan perangkat keras 2. Memanfaatkan aplikasi-aplikasi
(hardware) digunakan untuk mengkomunikasikan pembelajaran seperti Quizziz, Kahoot,
pengetahuan, keterampilan, atau sikap kepada siswa. Geogebra, dll.
Beberapa media pembelajaran berbasis teknologi 3. Guru membuat bahan ajar berupa
informasi yang sudah dikenal antara lain : CD audio video dengan bantuan teknologi
interaktif, penggunaan OHP, LCD Projektor, Power informasi agar pembelajaran mampu
point, atau screencast”O”matic. Beberapa media mengakomodir setiap gaya belajar
pembelajaran media berbasis teknologi inforasi siswa.
khususnya software ataupun aplikasi yang khusus 4. Guru harus terampil menyajikan
dalam bidang matematika antara lain: maple, cabri materi ajar dengan teknologi informasi
geometri, sketchpad, mathlab dan geogebra. dengan cara pembelajaran yang
Penggunaan aplikasi-aplikasi tersebut sangat berbasis website.
mempengaruhi perkembangan matematika dunia saat
ini.(Suratman dkk., 2019) Kelebihan pembelajaran menggunakan
teknologi informasi :
Suratman, A., Afyaman, D., & Rakhmasari, R. (2019).
Pembelajaran berbasis TIK terhadap hasil belajar matematika dan 1. Guru lebih mudah dalam
motivasi belajar matematika siswa. Jurnal Analisa, 5(1), 41–50. penyampaian materi dengan
https://doi.org/10.15575/ja.v5i1.4828 membuat presentasi-presentasi
pelajaran.
Salah satu penggunaan teknologi informasi dalam 2. Memberikan pengalaman nyata untuk
pembelajaran adalah guru menggunakan aplikasi siswa dalam memahami hal-hal yang
quizizz. Aplikasi ini dapat dijadikan sebagai salah satu belum pernah diketahui.
altrnatif media pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan 3. Guru dan siswa lebih mudah
menyenangkan sehingga motivasi peserta didik lebih berinteraksi dengan materi
tinggi dan hasil belajar akan menjadi lebih baik. pembelajaran
Penggunaan quizizz sebagai media pembelajaran juga 4. Mampu mengakomodir semua jenis
dapat meningkatkan konsentrasi belajar peserta didik. gaya belajar siswa.
(Wijayanti dkk., 2021)
Kekurangan pembelajaran menggunakan
Wijayanti, R., Hermanto, D., & Zainudin, Z. (2021). Efektivitas teknologi informasi :
Penggunaan Aplikasi Quizizz Pada Matakuliah Matematika
Sekolah Ditinjau dari Motivasi dan Hasil Belajar Mahasiswa. 1. Membutuhkan sarana dan prasarana
Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan …. teknologi informasi yang memadai.
https://www.j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/470 2. Pembuatan bahan ajar dengan
teknologi informasi membutuhkan
Media pembelajaran berbasis teknologi informasi banyak waktu.
merupakan sarana yang sangat membantu guru 3. Biaya untuk membuat maupun
dalam pembelajaran, baik dalam menyampaikan mengakses media berbasis teknologi
pesan atau informasi maupun mentransfer ilmu informasi cukup mahal.
pengetahuan kepada siswa yang dikemas 4. Perlu keterampilan khusus untuk
sedemikian rupa dari yang abstrak menjadi konkrit megoperasikan pembelajaran berbasis
membuat proses pembelajaran semakin teknologi informasi.
menyenangkan. Dengan demikian penggunaan media
berbasis teknologi informasi berimplikasi terhadap
bangkitnya semangat dan motivasi siswa dalam
belajar sekaligus dapat meningkatkan hasil
belajarnya. Salah satu model pembelajaran yang
dikemas dengan pemanfaatan komputer tersebut lebih
mengarah kepada penyajian pembelajaran melalui
power point maupun bahan ajar lainnya yang
dirancang dengan menggunakan animasi komputer
sehingga siswa tertarik dalam mengikuti proses
belajar mengajar.(Halidi & Saehana, 2015)

Halidi, H. M., & Saehana, S. N. H. dan S. (2015). Pengaruh Media


Pembelejaran Berbasis TIK Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar
IPA Siswa Kelas V SDN Model Terpadu Madani Palu. Jurnal
Mitra Sains, 3(1), 53–60.

Teknologi Informasi dan Komunikasi memiliki


beberapa kelebihan antara lain:
1. Memungkinkan terjadinya interaksi antar pesrta
didik dengan materi pembelajaran.
2. Proses belajar secara individual sesuai kemampuan
pesrta didik.
3. Menampilkan unsur audiovisual.
4. Langsung memberikan umpan balik terhadap
siswa.
5. Menciptakan proses belajar yang
berkesinambungan.
Namun demikian pembelajaran dengan multimedia
juga meiliki sejumlah kekurangan di antaranya:
1. Teknologi informasi mengharuskan dioperasikan
melalui komputer sebagai perangkat keras
(hardware).
2. Peralatan untuk memanfaatkannya relatif mahal.
3. Perlu keterampilan khusus untuk
mengoperasikannya.
4. Perlu keterampilan dan keahlian istimewa untuk
mengembangkannya.(Andarini, 2015)

Andarini, T. (2015). Sistem Pembelajaran Berbasis


Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Wawancara :

Berdasarkan hasil wawancara dengan teman sejawat


Nama : Ajat, S.Pd
Waktu : 10.15 WIB
Tanggal : 17 November 2022
Teknik : Tatap muka

1. Guru harus mulai menerapkan media pembelajaran


powerpoint interaktif.
2. Memanfaatkan aplikasi-aplikasi teknologi informasi
yang mampu menarik perhatian siswa dalam
belajar seperti Geogebra, Kahoot dll.

Wawancara dengan pakar pendidikan (Dosen)


Nama : Noerdadi, M.Pd
Waktu : 15.30 WIB
Tanggal : 17 November 2022
Teknik : Via panggilan Whatsapp

1. Guru harus menggunakan teknologi informasi


dalam penyampaian materi berupa audio video agar
mampu mengakomodir setiap gaya belajar siswa.
2. Guru harus terampil menyajikan materi ajar dengan
TIK dengan cara pembelajaran yang berbasis
website.

DAFTAR PUSTAKA

Andarini, T. (2015). Sistem Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.


Astuti, F., Mustofa, M. S., & Fatimah, N. (2016). PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF PROBLEM
BASED LEARNING PADA MATERI PERUBAHAN SOSIAL KELAS XII IPS 1 TAHUN AJARAN …. In Solidarity:
Journal of …. journal.unnes.ac.id. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/solidarity/article/view/
14480/7902
Halidi, H. M., & Saehana, S. N. H. dan S. (2015). Pengaruh Media Pembelejaran Berbasis TIK Terhadap Motivasi dan
Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN Model Terpadu Madani Palu. Jurnal Mitra Sains, 3(1), 53–60.
Indarwati, D., Wahyudi, W., & Ratu, N. (2014). Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika melalui
penerapan problem based learning untuk siswa kelas V SD. Satya Widya.
https://ejournal.uksw.edu/satyawidya/article/view/107
Masrinah, E. N., Aripin, I., & Gaffar, A. A. (2019). Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Keterampilan
Berpikir Kritis. Seminar Nasional Pendidikan, 924–932.
Suratman, A., Afyaman, D., & Rakhmasari, R. (2019). Pembelajaran berbasis TIK terhadap hasil belajar matematika
dan motivasi belajar matematika siswa. Jurnal Analisa, 5(1), 41–50. https://doi.org/10.15575/ja.v5i1.4828
Widyastuti, R. T., & Airlanda, G. S. (2021). Efektivitas Model Problem Based Learning terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu.
http://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/896
Wijayanti, R., Hermanto, D., & Zainudin, Z. (2021). Efektivitas Penggunaan Aplikasi Quizizz Pada Matakuliah
Matematika Sekolah Ditinjau dari Motivasi dan Hasil Belajar Mahasiswa. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan ….
https://www.j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/470
Yandhari, I. A. V, Alamsyah, T. P., & ... (2019). Penerapan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemecahahan Masalah Matematis Siswa Kelas IV. … Kreatif-Inovatif.
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano/article/view/19671

Anda mungkin juga menyukai