Anda di halaman 1dari 7

Nama : RIA NOVITASARI, S.Pd.

No UKG : 201699816588
Kelas : KELAS 6 C PGSD

LK. 2.1 EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI

Masalah terpilih Akar


No. yang akan Penyebab Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
diselesaikan masalah
1 Rendahnya Proses 1. Hasil penelitian Ahyar (dalam Pinisi Journal Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi,
kemampuan pembelajaran PGSD Volume, 2 Nomor 1 Maret 2022 Hal. alternatif solusi yang sesuai atau memungkinkan
berpikir kritis belum 1-9) model pembelajaran Problem Based untuk diterapkan dikelas saya adalah sebagai berikut:
peserta didik menggunakan
learning dapat meningkatkan kemampuan 1. Model problem based learning.
dalam model Langkah kerja (sintak) model Problem Based
mengidentifikasi pembelajaran berpikir kritis dan kemampuan pemecahan Learning (PBL) adalah:
soal dan teks berbasis masalah, sekaligus mengembangkan  Orientasi peserta didik pada masalah;
bacaan. masalah. kemampuan peserta didik secara aktif  Mengorganisasikan peserta didik untuk
membangun pengetahuannya sendiri. PBL belajar;
juga dimaksudkan untuk mengembangkan  Membimbing penyelidikan individu maupun
kemandirian belajar dan keterampilan social kelompok;
 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya;
peserta didik. Kemandirian belajar dan
dan
keterampilan sosial itu dapat terbentuk ketika  Menganalisis dan mengevaluasi proses
peserta didik berkolaborasi untuk pemecahan masalah
mengidentifikasi berbagai informasi, strategi,
dan sumber belajar yang relevan untuk PBL memiliki kelebihan:
menyelesaikan masalah.  Pembelajaran berpusat pada peserta didik;
Apapun fase-fase dalam menerapkan  Mengembangkan pengendalian diri peserta
didik;
pembelajaran PBL yaitu:
 Memungkinkan peserta didik mempelajari
 Mereview dan menyampaikan masalah, peristiwa secara multidimensi dan mendalam;
 Menyusun strategi,  Mengembangkan keterampilan pemecahan
 Menerapkan strategi, masalah;
 Membahas dan mengevaluasi hasil.  Mendorong peserta didik mempelajari materi
dan konsep baru ketika memecahkan masalah;
Sumber :  Mengembangkan kemampuan sosial dan
https://ojs.unm.ac.id/pjp/article/viewFile/279 keterampilan berkomunikasi yang
53/15194 memungkinkan mereka belajar dan bekerja
dalam tim;
 Mengembangkan keterampilan berpikir ilmiah
tingkat tinggi/kritis;
2. Hasil penelitian Mardiah (dalam Fakultas  Mengintegrasikan teori dan praktik yang
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN memungkinkan peserta didik menggabungkan
Palangka Raya. Vol. 2 Juli 2022) bisa pengetahuan lama dengan pengetahuan baru;
disimpulkan berdasarkan hasil penelitian dan  Memotivasi pembelajaran;
pembahasan yang telah diuraikan sebagai
berikut: 2. Model Inquiri
 Model problem based learning membuat Langkah atau Sintaks dalam Model Pembelajaran
peserta didik lebih mudah memahami Inquiry yakni:
materi.  Orientasi
 Penggunaan model problem based  Merumuskan masalah
learning mampu meningkatkan prosentase  Merumuskan hipotesis
 Mengumpulkan data
jumlah peserta didik yang tuntas belajar.
 Menguji hipotesis
 Penggunaan model problem based  Merumuskan kesimpulan
learning mampu meningkatkan aktifitas
belajar peserta didik. Adapun kelebihan dari model inquiri adalah:
 Membentuk dan mengembang kan self-
3. Hasil penelitian Budi Febriyanto&Ari Yanto concept pada diri peserta didik, sehingga
(dalam Jurnal Riset Pedagogik, 3 (1) (2019) peserta didik dapat mengerti tentang konsep
11-22) menjelaskan bahwa Kelas eksperimen dasar dan ide-ide dengan lebih baik.
yang menerapkan model pembelajaran PBL  Membantu dalam menggunakan ingatan dan
menunjukkan kemampuan membaca transfer pada situasi proses belajar yang baru.
pemahaman yang lebih baik daripada kelas  Mendorong peserta didik untuk berfikir dan
kontrol. Dengan demikian, kelas eksperimen bekerja atas inisiatifnya sendiri dan bersikap
yang menerapkan model pembelajaran PBL jujur, objektif, dan terbuka.
lebih efektif dalam meningkatkan  Mendorong peserta didik untuk berfikir
kemampuan membaca pemahaman peserta intitutif dan merumuskan hipotesisnya sendiri.
didik dibandingkan dengan kelas kontrol.  Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik.
Sumber :  Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan
https://jurnal.uns.ac.id/jdc/article/view/2898 individu.
2  Memberi kebebasan peserta didik untuk
belajar mandiri.
Sumber Wawancara Kepada Kepala  Menghindarkan peserta didik dari cara belajar
Sekolah: yang tradisional.
Sebagai seorang guru hendaknya dapat  Dapat memberikan waktu pada peserta didik
membantu peserta didik dalam memahami dan secukupnya sehingga mereka dapat
menelaah isi bacaan agar peserta didik dapat mengasimilasi dan mengakomodasikan
mengidentifikasi soal dan teks bacaan. Selain itu informasi yang diterima,
guru harus bisa menciptakan suasana belajar
yang meyenangkan dan melibatkan peserta didik
Berdasarkan Pemaparan model pembelajaran di
dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini guru atas, maka alternatif solusi yang bisa digunakan
sebaiknya menggunakan model PBL untuk dalam mengatasi kemampuan berpikir kritis peserta
melatih kemampuan berpikir kritis peserta didik. didik dalam mengidentifikasi soal dan teks bacaan
(Sundari,S. Pd. Kepala Sekolah, 24 Mei 2023) adalah Model PBL (problem based learning.

Sumber Wawancara Kepada Guru:


Guru sebaiknya melatih peserta didik untuk
memahami suatu bacaan dengan pertanyaan,
membiasakan peserta didik menjelaskan inti dari
suatu bacaan, dan melatih peserta didik untuk
terbiasa mengerjakan soal-soal. Guru bisa
menggunakan model PBL. Karena salah satu
kelebihan PBL adalah mengembangkan
keterampilan berpikir ilmiah tingkat tinggi/kritis.
(Suparmi, S.Pd, Guru kelas V, 24 Mei 2023)

Sumber Wawancara Kepada Guru:


Terkait kemampuan berpikir kritis peserta didik
memang model pembelajaran yang menjadi
pusatnya. Peserta didik harus menerima materi
yang mengarahkan mereka untuk berpikir secara
kritis. Banyak sekali model yang menunjang
kemampuan tersebut salah satunya Problem
Based Learning. PBL belajar berbasis masalah,
artinya dalam pembelajaran peserta didik sudah
diminta untuk mengidentifikasi, menganalisis
dan memecahkan persoalan-persoalan yang
berkaitan dengan materi pembelajaran. Kegiatan
seperti ini mengasah kemampuan berpikir
mereka sehingga menjadi lebih kritis. (Lina
Noviana, S.Pd, Guru kelas III, 24 Mei 2023 )
2 Kurang Guru belum 1. Hasil penelitian Putri Dewi Anggraini (dalam Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi,
optimalnya optimal dalam Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran alternatif solusi yang sesuai atau memungkinkan
pembelajaran menggunakan (JPAP), Volume 9, Nomor 2, 2022) model untuk diterapkan dikelas saya adalah sebagai berikut:
inovatif sesuai model 1. Model pembelajaran project based learning
pembelajaran project based learning mampu
dengan pembelajaran Langkah-langkah Model Pembelajaran Project
karakteristik inovatif yang memberikan pengaruh terhadap peningkatan Based Learning:
materi dan peserta sesuai dengan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran.  Tahap 1: Penentuan Proyek
didik. karakteristik Penelitian ini juga sangat mendukung peserta  Tahap 2: Perencanaan Langkah-langkah
materi dan didik untuk memahami lebih dalam lagi Penyelesaian Proyek
peserta didik. perihal materi yang disampaikan. Keaktifan  Tahap 3: Penyusunan Jadwal Pelaksanaan
peserta didik juga dapat mempengaruhi hasil Proyek
 Tahap 4: Penyelesaian Proyek dengan
belajar pada akhirnya. Sehingga proses
Fasilitas dan Monitorisng Guru
pembelajaran yang terjadi tidak akan monoton  Tahap 5: Penyusunan Laporan dan
dan membosankan, peserta didik pun lebih Presentasi/Publikasi Hasil Proyek
mudah memahami dengan mudah materi yang  Tahap 6: Evaluasi Proyek dan Proyek Hasil
akan dipelajari dengan berbagai kegiatan yang Proyek
diterapkan oleh model project based learning.
Sumber : Model PjBL memiliki kelebihan, antara lain:
 Melatih peserta didik dalam memperluas
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpap/arti
pemikirannya mengenai masalah dalam
cle/view/9902 kehidupan yang harus diterima;
 Memberikan pelatihan langsung kepada
2. Hasil penelitian Suci Setyawati, Firosalia peserta didik dengan cara mengasah serta
Kristi, Indri Anugraheni (dalam Jurnal Ilmiah membiasakan mereka melakukan berpikir
Pengembangan Pendidikan Vol. VI No. 2 Th. kritis serta keahlian dalam kehidupan sehari-
hari;
2019) Penerapan model pembelajaran PBL
 Penyesuaian dengan prinsip modern yang
mampu meningkatkan keaktifan dan hasil pelaksanaannya harus dilakukan dengan
belajar peserta didik melalui penggunaan mengasah keahlian peserta didik, baik melalui
langkah-langkah yaitu: praktek, teori serta pengaplikasiannya.
 Melakukan orientasi masalah pada peserta
didik sehingga peserta didik mampu 2. Model problem based learning
mendengarkan penjelasan masalah dari Adapun langkah langkah model pembelajaran
Problem Based Learning sebagai berikut:
guru,
 Orientasi peserta didik pada masalah.
 Mengorganisasi peserta didik untuk belajar.
 Setelah itu mengorganisasikan peserta  Membimbing pengalaman
didik untuk belajar sehingga mampu individual/kelompok.
mempersiapkan tugas yang dikerjakan,  Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
 Menganalisis dan mengevaluasi proses
 Membimbing penyelidikan individual
pemecahan masalah.
maupun kelompok sehingga peserta Dan memiliki kelebihan:
didik mampu mengumpulkan informasi  Pembelajaran berpusat pada peserta didik;
melalui eksperimen untuk menyelesaikan  Mengembangkan pengendalian diri peserta
masalah dan peserta didik mampu didik;
membuat suatu karya yang sesuai dengan  Memungkinkan peserta didik mempelajari
pemecahan masalah yang dilakukan, peristiwa secara multidimensi dan mendalam;
 Mengembangkan keterampilan pemecahan
 Kemudian peserta didik mampu
masalah;
merefleksikan pembelajaran yang telah  Mendorong peserta didik mempelajari materi
berlangsung dan dan konsep baru ketika memecahkan masalah;
 Mengerjakan soal evaluasi.  Mengembangkan kemampuan sosial dan
Sumber : keterampilan berkomunikasi yang
https://ejurnalkotamadiun.org/index.php/JI memungkinkan mereka belajar dan bekerja
PP/article/download/334/298/ dalam tim;
 Mengembangkan keterampilan berpikir ilmiah
tingkat tinggi/kritis;
3. Hasil penelitian Ni Nengah Sekarini (dalam  Mengintegrasikan teori dan praktik yang
Jurnal Citra Pendidikan Anak, Volume 1 memungkinkan peserta didik menggabungkan
Nomor 3 Tahun 2022) Salah satu pengetahuan lama dengan pengetahuan baru;
metode pembelajaran yang dapat diterapkan  Memotivasi pembelajaran;
pada pembelajaran PPKn  Peserta didik memperoleh keterampilan
adalah model pembelajaran kooperatif tipe mengelola waktu; dan
team games tournament. Metode  Pembelajaran membantu cara peserta didik
pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan untuk belajar sepanjang hayat.
metode pembelajaran suatu bentuk
pembelajaran yang dikemas dengan proses
permainan dan menitikberatkan pada 3. Model kooperatif tipe team games tournament
keaktifan peserta didik, dengan menerapkan Sintak Model pembelajaran Team Games
TGT proses pembelajaran tidak menjadi Turnamen (TGT):
monoton, peserta didik lebih aktiv dan  Menyampaikan tujuan dan menyajikan materi
bersemangat dalam belajar serta pembelajaran
melatih peserta didik untuk lebih percaya diri.  Pembentukan kelompok heterogen
 Turnamen
 Penghargaan kelompok
Sumber : Kelebihan Team Games Turnamen (TGT):
https://jurnalilmiahcitrabakti.ac.id/jil/index.php/j  Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk
cpa/article/download/914/347/ tugas.
 Mengedepankan penerimaan terhadap
Sumber Wawancara Kepada Kepala perbedaan individu.
Sekolah:  Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai
Guru harus melakukan perubahan pada metode materi secara mendalam.
 Proses belajar mengajar berlangsung dengan
atau model belajar mengajar yang dilakukan.
keaktifan dari peserta didik.
Dengan ini diharapkan bisa memberikan  Mendidik peserta didik untuk berlatih
pengalaman baru bagi peserta didik sehingga dia bersosialisasi dengan orang lain.
menjadi tertarik untuk terlibat secara aktif.  Motivasi belajar lebih tinggi.
Perubahan metode belajar juga akan membuat  Hasil belajar lebih baik.
peserta didik menjadi tidak bosan dalam  Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan
menerima pembelajaran. (Sundari, S.Pd., toleransi.
Kepala Sekolah, 24 Mei 2023).
Kekurangan Team Games Turnamen (TGT):
Sumber Wawancara Kepada Guru: a. Bagi Guru
 Guru harus membangkitkan rasa percaya diri, Sulitnya pengelompokkan peserta didik yang
karena kalau sudah percaya diri peserta didik mempunyai kemampuan heterogen dari segi
akan berani dan aktif dalam pembelajaran. akademis.
 Guru harus menggunakan model b. Bagi peserta didik
pembelajaran yang bervariatif untuk Masih adanya peserta didik kurang terbiasa
dan sulit memberikan penjelasan kepada
memancing motivasi peserta didik untuk aktif
peserta didik yang lainnya.
dalam pembelajaran.
 Guru harus menciptakan Suasana kelas yang Berdasarkan pemaparan diatas model-model
menyenangkan yang mampu membuat inovatif di atas, maka yang cocok digunakan adalah
peserta didik untuk aktif. (Pramika model Problem Based Learning, hal itu dikarenakan
Ratmawati, S.Pd, Guru kelas V, 24 mei 2023). banyak keunggulan yang tidak dimiliki oleh model-
model pembelajaran yang lain, Selain itu rencana
Sumber Wawancara Kepada Guru: pembelajaran perlu dibuat terlebih dahulu agar
Keaktifan peserta didik dalam kelas sangat pembelajaran sesuai dengan kurikulum, dan tujuan
pembelajaran. Selain itu bahan ajar, media
mempengaruhi kualitas pembelajaran. Ketika
pembelajaran, LKPD dan penilaian harus
peserta didik pasif tentu proses transfer ilmu disesuaikan dengan karakteristik materi yang akan
tidak berjalan optimal. Tidak terjadi timbal balik dipelajari.
antara guru dan peserta didik. Model
pembelajaran sangat berpengaruh terhadap
minat dan partisipasi aktif peserta didik. Ada
banyak sekali model yang mendukung keaktifan
peserta didik seperti kooperatif tipe jigsaw atau
bisa juga projects based learning dan model-
model lainnya yang menuntun peserta didik
untuk tidak diam saja saat pembelajaran
berlangsung. (Sudarmi, S.Pd, Guru kelas III, 24
Mei 2023)

Anda mungkin juga menyukai