No. yang akan Penyebab Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi diselesaikan masalah 1 Rendahnya Proses 1. Hasil penelitian Ahyar (dalam Pinisi Journal Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi, kemampuan pembelajaran PGSD Volume, 2 Nomor 1 Maret 2022 Hal. alternatif solusi yang sesuai atau memungkinkan berpikir kritis belum 1-9) model pembelajaran Problem Based untuk diterapkan dikelas saya adalah sebagai berikut: peserta didik menggunakan learning dapat meningkatkan kemampuan 1. Model problem based learning. dalam model Langkah kerja (sintak) model Problem Based mengidentifikasi pembelajaran berpikir kritis dan kemampuan pemecahan Learning (PBL) adalah: soal dan teks berbasis masalah, sekaligus mengembangkan Orientasi peserta didik pada masalah; bacaan. masalah. kemampuan peserta didik secara aktif Mengorganisasikan peserta didik untuk membangun pengetahuannya sendiri. PBL belajar; juga dimaksudkan untuk mengembangkan Membimbing penyelidikan individu maupun kemandirian belajar dan keterampilan social kelompok; Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; peserta didik. Kemandirian belajar dan dan keterampilan sosial itu dapat terbentuk ketika Menganalisis dan mengevaluasi proses peserta didik berkolaborasi untuk pemecahan masalah mengidentifikasi berbagai informasi, strategi, dan sumber belajar yang relevan untuk PBL memiliki kelebihan: menyelesaikan masalah. Pembelajaran berpusat pada peserta didik; Apapun fase-fase dalam menerapkan Mengembangkan pengendalian diri peserta didik; pembelajaran PBL yaitu: Memungkinkan peserta didik mempelajari Mereview dan menyampaikan masalah, peristiwa secara multidimensi dan mendalam; Menyusun strategi, Mengembangkan keterampilan pemecahan Menerapkan strategi, masalah; Membahas dan mengevaluasi hasil. Mendorong peserta didik mempelajari materi dan konsep baru ketika memecahkan masalah; Sumber : Mengembangkan kemampuan sosial dan https://ojs.unm.ac.id/pjp/article/viewFile/279 keterampilan berkomunikasi yang 53/15194 memungkinkan mereka belajar dan bekerja dalam tim; Mengembangkan keterampilan berpikir ilmiah tingkat tinggi/kritis; 2. Hasil penelitian Mardiah (dalam Fakultas Mengintegrasikan teori dan praktik yang Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN memungkinkan peserta didik menggabungkan Palangka Raya. Vol. 2 Juli 2022) bisa pengetahuan lama dengan pengetahuan baru; disimpulkan berdasarkan hasil penelitian dan Memotivasi pembelajaran; pembahasan yang telah diuraikan sebagai berikut: 2. Model Inquiri Model problem based learning membuat Langkah atau Sintaks dalam Model Pembelajaran peserta didik lebih mudah memahami Inquiry yakni: materi. Orientasi Penggunaan model problem based Merumuskan masalah learning mampu meningkatkan prosentase Merumuskan hipotesis Mengumpulkan data jumlah peserta didik yang tuntas belajar. Menguji hipotesis Penggunaan model problem based Merumuskan kesimpulan learning mampu meningkatkan aktifitas belajar peserta didik. Adapun kelebihan dari model inquiri adalah: Membentuk dan mengembang kan self- 3. Hasil penelitian Budi Febriyanto&Ari Yanto concept pada diri peserta didik, sehingga (dalam Jurnal Riset Pedagogik, 3 (1) (2019) peserta didik dapat mengerti tentang konsep 11-22) menjelaskan bahwa Kelas eksperimen dasar dan ide-ide dengan lebih baik. yang menerapkan model pembelajaran PBL Membantu dalam menggunakan ingatan dan menunjukkan kemampuan membaca transfer pada situasi proses belajar yang baru. pemahaman yang lebih baik daripada kelas Mendorong peserta didik untuk berfikir dan kontrol. Dengan demikian, kelas eksperimen bekerja atas inisiatifnya sendiri dan bersikap yang menerapkan model pembelajaran PBL jujur, objektif, dan terbuka. lebih efektif dalam meningkatkan Mendorong peserta didik untuk berfikir kemampuan membaca pemahaman peserta intitutif dan merumuskan hipotesisnya sendiri. didik dibandingkan dengan kelas kontrol. Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik. Sumber : Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan https://jurnal.uns.ac.id/jdc/article/view/2898 individu. 2 Memberi kebebasan peserta didik untuk belajar mandiri. Sumber Wawancara Kepada Kepala Menghindarkan peserta didik dari cara belajar Sekolah: yang tradisional. Sebagai seorang guru hendaknya dapat Dapat memberikan waktu pada peserta didik membantu peserta didik dalam memahami dan secukupnya sehingga mereka dapat menelaah isi bacaan agar peserta didik dapat mengasimilasi dan mengakomodasikan mengidentifikasi soal dan teks bacaan. Selain itu informasi yang diterima, guru harus bisa menciptakan suasana belajar yang meyenangkan dan melibatkan peserta didik Berdasarkan Pemaparan model pembelajaran di dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini guru atas, maka alternatif solusi yang bisa digunakan sebaiknya menggunakan model PBL untuk dalam mengatasi kemampuan berpikir kritis peserta melatih kemampuan berpikir kritis peserta didik. didik dalam mengidentifikasi soal dan teks bacaan (Sundari,S. Pd. Kepala Sekolah, 24 Mei 2023) adalah Model PBL (problem based learning.
Sumber Wawancara Kepada Guru:
Guru sebaiknya melatih peserta didik untuk memahami suatu bacaan dengan pertanyaan, membiasakan peserta didik menjelaskan inti dari suatu bacaan, dan melatih peserta didik untuk terbiasa mengerjakan soal-soal. Guru bisa menggunakan model PBL. Karena salah satu kelebihan PBL adalah mengembangkan keterampilan berpikir ilmiah tingkat tinggi/kritis. (Suparmi, S.Pd, Guru kelas V, 24 Mei 2023)
Sumber Wawancara Kepada Guru:
Terkait kemampuan berpikir kritis peserta didik memang model pembelajaran yang menjadi pusatnya. Peserta didik harus menerima materi yang mengarahkan mereka untuk berpikir secara kritis. Banyak sekali model yang menunjang kemampuan tersebut salah satunya Problem Based Learning. PBL belajar berbasis masalah, artinya dalam pembelajaran peserta didik sudah diminta untuk mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Kegiatan seperti ini mengasah kemampuan berpikir mereka sehingga menjadi lebih kritis. (Lina Noviana, S.Pd, Guru kelas III, 24 Mei 2023 ) 2 Kurang Guru belum 1. Hasil penelitian Putri Dewi Anggraini (dalam Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi, optimalnya optimal dalam Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran alternatif solusi yang sesuai atau memungkinkan pembelajaran menggunakan (JPAP), Volume 9, Nomor 2, 2022) model untuk diterapkan dikelas saya adalah sebagai berikut: inovatif sesuai model 1. Model pembelajaran project based learning pembelajaran project based learning mampu dengan pembelajaran Langkah-langkah Model Pembelajaran Project karakteristik inovatif yang memberikan pengaruh terhadap peningkatan Based Learning: materi dan peserta sesuai dengan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran. Tahap 1: Penentuan Proyek didik. karakteristik Penelitian ini juga sangat mendukung peserta Tahap 2: Perencanaan Langkah-langkah materi dan didik untuk memahami lebih dalam lagi Penyelesaian Proyek peserta didik. perihal materi yang disampaikan. Keaktifan Tahap 3: Penyusunan Jadwal Pelaksanaan peserta didik juga dapat mempengaruhi hasil Proyek Tahap 4: Penyelesaian Proyek dengan belajar pada akhirnya. Sehingga proses Fasilitas dan Monitorisng Guru pembelajaran yang terjadi tidak akan monoton Tahap 5: Penyusunan Laporan dan dan membosankan, peserta didik pun lebih Presentasi/Publikasi Hasil Proyek mudah memahami dengan mudah materi yang Tahap 6: Evaluasi Proyek dan Proyek Hasil akan dipelajari dengan berbagai kegiatan yang Proyek diterapkan oleh model project based learning. Sumber : Model PjBL memiliki kelebihan, antara lain: Melatih peserta didik dalam memperluas https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpap/arti pemikirannya mengenai masalah dalam cle/view/9902 kehidupan yang harus diterima; Memberikan pelatihan langsung kepada 2. Hasil penelitian Suci Setyawati, Firosalia peserta didik dengan cara mengasah serta Kristi, Indri Anugraheni (dalam Jurnal Ilmiah membiasakan mereka melakukan berpikir Pengembangan Pendidikan Vol. VI No. 2 Th. kritis serta keahlian dalam kehidupan sehari- hari; 2019) Penerapan model pembelajaran PBL Penyesuaian dengan prinsip modern yang mampu meningkatkan keaktifan dan hasil pelaksanaannya harus dilakukan dengan belajar peserta didik melalui penggunaan mengasah keahlian peserta didik, baik melalui langkah-langkah yaitu: praktek, teori serta pengaplikasiannya. Melakukan orientasi masalah pada peserta didik sehingga peserta didik mampu 2. Model problem based learning mendengarkan penjelasan masalah dari Adapun langkah langkah model pembelajaran Problem Based Learning sebagai berikut: guru, Orientasi peserta didik pada masalah. Mengorganisasi peserta didik untuk belajar. Setelah itu mengorganisasikan peserta Membimbing pengalaman didik untuk belajar sehingga mampu individual/kelompok. mempersiapkan tugas yang dikerjakan, Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Menganalisis dan mengevaluasi proses Membimbing penyelidikan individual pemecahan masalah. maupun kelompok sehingga peserta Dan memiliki kelebihan: didik mampu mengumpulkan informasi Pembelajaran berpusat pada peserta didik; melalui eksperimen untuk menyelesaikan Mengembangkan pengendalian diri peserta masalah dan peserta didik mampu didik; membuat suatu karya yang sesuai dengan Memungkinkan peserta didik mempelajari pemecahan masalah yang dilakukan, peristiwa secara multidimensi dan mendalam; Mengembangkan keterampilan pemecahan Kemudian peserta didik mampu masalah; merefleksikan pembelajaran yang telah Mendorong peserta didik mempelajari materi berlangsung dan dan konsep baru ketika memecahkan masalah; Mengerjakan soal evaluasi. Mengembangkan kemampuan sosial dan Sumber : keterampilan berkomunikasi yang https://ejurnalkotamadiun.org/index.php/JI memungkinkan mereka belajar dan bekerja PP/article/download/334/298/ dalam tim; Mengembangkan keterampilan berpikir ilmiah tingkat tinggi/kritis; 3. Hasil penelitian Ni Nengah Sekarini (dalam Mengintegrasikan teori dan praktik yang Jurnal Citra Pendidikan Anak, Volume 1 memungkinkan peserta didik menggabungkan Nomor 3 Tahun 2022) Salah satu pengetahuan lama dengan pengetahuan baru; metode pembelajaran yang dapat diterapkan Memotivasi pembelajaran; pada pembelajaran PPKn Peserta didik memperoleh keterampilan adalah model pembelajaran kooperatif tipe mengelola waktu; dan team games tournament. Metode Pembelajaran membantu cara peserta didik pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan untuk belajar sepanjang hayat. metode pembelajaran suatu bentuk pembelajaran yang dikemas dengan proses permainan dan menitikberatkan pada 3. Model kooperatif tipe team games tournament keaktifan peserta didik, dengan menerapkan Sintak Model pembelajaran Team Games TGT proses pembelajaran tidak menjadi Turnamen (TGT): monoton, peserta didik lebih aktiv dan Menyampaikan tujuan dan menyajikan materi bersemangat dalam belajar serta pembelajaran melatih peserta didik untuk lebih percaya diri. Pembentukan kelompok heterogen Turnamen Penghargaan kelompok Sumber : Kelebihan Team Games Turnamen (TGT): https://jurnalilmiahcitrabakti.ac.id/jil/index.php/j Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk cpa/article/download/914/347/ tugas. Mengedepankan penerimaan terhadap Sumber Wawancara Kepada Kepala perbedaan individu. Sekolah: Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai Guru harus melakukan perubahan pada metode materi secara mendalam. Proses belajar mengajar berlangsung dengan atau model belajar mengajar yang dilakukan. keaktifan dari peserta didik. Dengan ini diharapkan bisa memberikan Mendidik peserta didik untuk berlatih pengalaman baru bagi peserta didik sehingga dia bersosialisasi dengan orang lain. menjadi tertarik untuk terlibat secara aktif. Motivasi belajar lebih tinggi. Perubahan metode belajar juga akan membuat Hasil belajar lebih baik. peserta didik menjadi tidak bosan dalam Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan menerima pembelajaran. (Sundari, S.Pd., toleransi. Kepala Sekolah, 24 Mei 2023). Kekurangan Team Games Turnamen (TGT): Sumber Wawancara Kepada Guru: a. Bagi Guru Guru harus membangkitkan rasa percaya diri, Sulitnya pengelompokkan peserta didik yang karena kalau sudah percaya diri peserta didik mempunyai kemampuan heterogen dari segi akan berani dan aktif dalam pembelajaran. akademis. Guru harus menggunakan model b. Bagi peserta didik pembelajaran yang bervariatif untuk Masih adanya peserta didik kurang terbiasa dan sulit memberikan penjelasan kepada memancing motivasi peserta didik untuk aktif peserta didik yang lainnya. dalam pembelajaran. Guru harus menciptakan Suasana kelas yang Berdasarkan pemaparan diatas model-model menyenangkan yang mampu membuat inovatif di atas, maka yang cocok digunakan adalah peserta didik untuk aktif. (Pramika model Problem Based Learning, hal itu dikarenakan Ratmawati, S.Pd, Guru kelas V, 24 mei 2023). banyak keunggulan yang tidak dimiliki oleh model- model pembelajaran yang lain, Selain itu rencana Sumber Wawancara Kepada Guru: pembelajaran perlu dibuat terlebih dahulu agar Keaktifan peserta didik dalam kelas sangat pembelajaran sesuai dengan kurikulum, dan tujuan pembelajaran. Selain itu bahan ajar, media mempengaruhi kualitas pembelajaran. Ketika pembelajaran, LKPD dan penilaian harus peserta didik pasif tentu proses transfer ilmu disesuaikan dengan karakteristik materi yang akan tidak berjalan optimal. Tidak terjadi timbal balik dipelajari. antara guru dan peserta didik. Model pembelajaran sangat berpengaruh terhadap minat dan partisipasi aktif peserta didik. Ada banyak sekali model yang mendukung keaktifan peserta didik seperti kooperatif tipe jigsaw atau bisa juga projects based learning dan model- model lainnya yang menuntun peserta didik untuk tidak diam saja saat pembelajaran berlangsung. (Sudarmi, S.Pd, Guru kelas III, 24 Mei 2023)