Akar Penyebab Guru belum menerapkan metode yang menarik dan bervariasi (sering menggunakan metode ceramah yang
masalah berpusat pada guru)
Eksplorasi alternatif Berdasarkan hasil wawancara dengan rekan sejawat dan kepala sekolah, ditemukanlah alternatif solusi :
solusi Guru harus bisa menerapkan metode/model pembelajaran yang menarik agar bisa memotivasi siswa dalam
belajar. Beberapa model tersebut adalah:
1. Model pembelajaran Problem Based Learning
2. Model pembelajaran Project Based Learning
Pada dua model pembelajaran tersebut kegiatan sudah berpusat pada siswa yang nantinya diharapkan dapat
membuat siswa termotivasi untuk belajar dibandingkan dengan penggunaan metode ceramah dimana siswa
hanya duduk, diam dan mendengarkan kemudian diberikan tugas.
Kajian Literatur
Motivasi
1. Saniah M dan Adriyanti M (2020:1820 menyatakan bahwa “guru merupakan model dan motivator terdekat
bagi siswa dalam merangsang dan menumbuhkan motivasi yang baik dalam belajar. Oleh sebab itu
keterampilan yang mumpuni harus dimiliki oleh setiap guru dalam memotivasi siswa”
https://www.mendeley.com/catalogue/0cb5a4bc-de1c-375e-868f-ec2dfef2ea85/
2. Menurut Syaparuddin (2018:48) “beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi adalah melalui cara
mengajar yang bervariasi, misalnya penggalangan informasi, memberikan stimulus baru, misalnya melalui
pertanyaan-pertanyaan kepada peserta didik, memberi kesempatan peserta didik untuk menyalurkan
keinginan belajarnya, menggunakan media dan alat bantu yang menarik perhatian peserta didik, seperti
gambar, foto, diagram, dan sebagainya. Secara umum peserta didik akan terangsang untuk belajar (terlibat
aktif dalam pengajaran) apabila ia melihat bahwa situasi pengajaran cenderung memuaskan dirinya sesuai
dengan kebutuhannya
https://ummaspul.e-Journal.id/MGRarticle/download/326/154
3. T. Fatmawati (2021:61) faktor penyebab rendahnya motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh:
1. Kemampuan siswa
2. Kondisi lingkungan siswa.
3. Guru sebagai pembina dalam belajar sebagai pendidik, guru memutuskan perhatian pada siswa
khususnya berkenaan dengan kebangkitan belajar.
http://repository.iainbengkulu.ac.id/6931/1/BAB%20I-V.pdf
2. Menurut Arends dalam Rukka, Pallawa (2021:127) menyebutkan bahwa sintaks pelaksanaan model
pembelajaran Problem Based Learning adalah sebagai berikut;
https://ojs.unm.ac.id/JPK/article/download/27289/13604
Lestari, DP, Fatchan, A, & Ruja, IN (2016). Pengaruh model pembelajaran project based learning berbasis
outdoor study terhadap hasil belajar Geografi siswa SMA. … Pendidikan: Teori, Penelitian, dan …,
journal.um.ac.id, http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/6175
2. Susanti dalam Lestari, DP, Fatchan, A, & Ruja, IN (2016:476) menyatakan bahwa “Project Based Learning
merupakan pembelajaran inovatif yang berpusat pada siswa (student centered) dan menempatkan guru
sebagai motivator dan fasilitator, dimana siswa diberi peluang bekerja secara otonom mengonstruksi
belajarnya. Jadi, model ini mengajarkan siswa aktif mandiri dalam pembelajaran. Siswa mengerjakan
tugas, memecahkan masalah bersama kelompoknya sehingga terjalin komunikasi antar teman.
3. Menurut Bell dalam Yustinus Calvin Gai Mali (2016:91) Project Based Learning helps students to achieve
a greater understanding of a topic, increase their learning motivation.
https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/567159
Menurut Warsonon dalam Rika Niswara, Muhajir, Mei Fita Asri Untari (2019:86) pembelajaran yang dilakukan
dengan model pembelajaran berbasis proyek memiliki keuntungan sebagai berikut:
1. Meningkatkan motivasi,
2. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, Meningkatkan kolaborasi,
3. Meningkatkan ketrampilan mengelola sumber,
Akar Penyebab Metode/teknik pembelajaran yang digunakan belum mendukung kemampuan membaca pemahaman siswa
masalah
Eksplorasi alternatif Berdasarkan wawancara dengan teman sejawat, ditemukan alternatif alternatif solusi :
solusi 1. Guru menggunakan teknik Mind Mapping
2. Guru menggunakan Jigsaw
Kajian Literatur:
Teknik Mind Mapping
1. dePorter dan Herncki dalam Supini (2022:25) menyatakan bahwa
“manfaat mind map yaitu: (1) fleksibel artinya jika seseorang pembicara tiba-
tiba teringat untuk menjelaskan suatu hal tentang pemikiran, maka dengan
mudah menambahkannya ditempat yang sesuai dalam Mind Map yang telah
dibuat tanpa harus kebingungan; (2) Dapat memusatkan perhatian, artinya
siswa tidak perlu berfikir untuk menangkap setiap kata yang dibicarakan.
Sebaliknya siswa dapat berkonsentrasi pada gagasan-gagasannya; (3)
Meningkatkan pemahaman, artinya ketika membaca suatu tulisan atau
laporan teknik, Mind Map akan meningkatkan pemahaman dan memberikan
catatan tinjuauan ulang yang sangat berarti nantinya; (4) Menyenangkan,
artinya imajinasi siswa dan kreativitas siswa tidak terbatas”.
Supini. 2022. Jigsaw Dan Mind Map Dalam Pembelajaran. Pati : Maghza Pustaka
2. Buzan dan Buzan (2002:82) menyatakan bahwa “mind mapping is creative technique which let the students
to get success in remembering ideas or comprehending written information”.
Buzan and Buzan. (2002). The Mind Map Book. London: BBC Worldwide Limited.
Jigsaw
1. Rian Hidayat, Vera Yulia Harmayanthi, Danti Pudjiati (2019:1) menjelaskan bahwa dalam Teknik jigsaw
Siswa belajar dalam kelompok belajar mereka diberi tugas mereka sendiri dan mereka harus
mendiskusikannya dalam kelompok mereka sendiri setelah itu mereka hadir sebagai bagian dari informasi
yang dikumpulkan bersama sehingga dapat menjadi topik yang lengkap
http://jurnal.stkipkusumanegara.ac.id/index.php/semnara2019/article/view/328
2. Zaini dalam Sri Mures Walef dan Rita Arianti (2018:4) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw merupakan metode yang menarik untuk digunakan karena melibatkan seluruh peserta didik dalam
belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain.
http://akrabjuara.com/index.php/akrabjuara/article/view/273
3. Lebih lanjut Zaini dalam Sri Mures Walef dan Rita Arianti (2018:4) menyatakan bahwa langkah-langkah
dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah : (a) membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok;
(b) Tiap kelompok mendapatkan materi yang berbeda-beda pada satu pokok bahasan yang sama; (c) setiap
kelompok mendapat tugas membaca dan memahami materi yang telah diberikan; (d) setiap kelompok
mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di
kelompok; (e) kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan sekiranya ada persoalan-
persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok; (f) beri peserta didik beberapa pertanyaan untuk
mengecek pemahaman mereka terhadap materi.
http://akrabjuara.com/index.php/akrabjuara/article/view/273
Analisis alternatif Teknik Mind Mapping
solusi Arum Putri Rahayu (2021:76) menuliskan kelebihan teknik mind mapping adalah sebagai berikut:
1. Merupakan cara yang mudah dalam menggali informasi dari dan ke otak peserta didik
2. Peserta didik dapat mengungkapkan pendapat secara bebas
3. Catatan yang dibuat peserta didik lebih fokus pada inti materi
4. Kreativitas individu maupun kelompok akan semakin meningkat
5. Memudahkan peserta didik untuk mengingat
6. Menyenangkan
7. Mengaktifkan seluruh bagian otak.
Kekurangan dari mind mapping adalah sebagai berikut:
1. Jumlah detail yang diterima peserta didik tidak diketahui
2. Memerlukan waktu yang lama
3. Memerlukan waktu yang panjang untuk memeriksa
4. Pembuatan relatif sulit
https://www.staimmgt.ac.id/wp-content/uploads/2021/06/4.-Penggunaan-Mind-Mapping-dari-perspektif-
Tony-Buzan.pdf
Jigsaw
1. Menurut Johnson dalam Ratri, Ikma (2017:55) pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw memiliki berbagai
pengaruh positif terhadap perkembangan anak. Pengaruh kognitif tersebut antara lain:
a. Meningkatkan hasil belajar
b. Meningkatkan daya ingat
c. Dapat digunakan untuk mencapai penalaran tingkat tinggi
d. Mendorong tumbuhnya motivasi intrinsic
e. Meningkatkan sikap anak yang positif terhadap guru
f. Meningkatkan harga diri anak
g. Meningkatkan perilaku penyesuaian sosial yang positif
h. Meningkatkan keterampilan gotong royong.
2. Ratri, Ikma (2017:56) mengemukan bahwa kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah
sebagai berikut:
a. Kondisi kelas yang cenderung ramai karena perpindahan peserta didik dari kelompok satu ke
kelompok lain.
b. Dirasa sulit meyakinkan untuk berdiskusi menyampaikan materi pada teman jika tidak punya rasa
percaya diri.
c. Kurangnya partisipasi beberapa peserta didik yang mungkin masih bergantung pada teman lain,
biasanya terjadi dalam kelompok asal.
d. Ada peserta didik yang berkuasa karena merasa paling pintar di antara anggota kelompok
e. Awal penggunaan metode ini biasanya sulit di kendalikan, biasanya butuh waktu yang cukup dan
persiapan yang matang agar berjalan dengan baik.
f. Aplikasi metode ini pada kelas yang besar (lebih dari 40 peserta didik) sangatlah sulit.
IKMA RATRI, 2817133155 (2017) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Mata Pelajaran Bahasa Inggris pada Peserta Didik Kelas V Di MI Darussalam Aryojeding
Tulungagung
http://repo.uinsatu.ac.id/5735/
3 Masalah terpilih yang Penguasaan kosa kata kerja/verb siswa masih kurang dalam belajar simple present continuous tense
akan diselesaikan (communicate states and events in progress)
Akar Penyebab Penggunaan media yang belum maksimal untuk pengembangan kosa kata kerja/verb siswa
masalah
Eksplorasi alternatif Berdasarkan wawancara dengan teman sejawat, ditemukan alternatif alternatif solusi :
solusi 1. Media gambar
2. Guess word
Kajian literatur
Media gambar
1. Media gambar adalah alat bantu pengajaran yang bersifat visual, yakni penyajian materi pelajaran dengan
menggunakan gambar tertentu sesuai materi pelajaran (Solihatin dalam Elis asnafiah, 2021:88)
http://jurnal.pbsi.uniba-bpn.ac.id/index.php/BASATAKA/article/view/130
2. Azhar Arsyad dalam UMMU KHALTSUM (2014:32) menyatakan bahwa manfaat praktis pengembangan
media gambar dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Media gambar dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil belajar.
b. Media gambar dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan
motivasi belajar.
c. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan indra, ruang, dan waktu.
d. Dapat memberikan kesamaan pengalaman dan persepsi pada siswa.
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/18306-Full_Text.pdf
Guess word
https://repository.uin-suska.ac.id/9395/1/2012_2012161.pdf
Guess word
4 Masalah terpilih yang Kemampuan siswa dalam menulis Notice masih rendah
akan diselesaikan
Akar Penyebab Metode/model pembelajaran belum banyak melibatkan siswa jadi siswa cenderung pasif dalam belajar menulis
masalah
Eksplorasi alternatif Berdasarkan wawancara dengan teman sejawat, ditemukan alternatif alternatif solusi :
solusi 1. Guru bisa menerapkan model pembelajaran Project Based Learning, produknya nanti bisa langsung
dipakai disekolah.
Kajian literatur
1. Menurut Ai Sri Nurhayati dan Dwi Harianti, pada model PjBL peserta didik tidak hanya memahami konten,
tetapi juga menumbuhkan keterampilan pada peserta didik bagaimanan berperan di masyarakat.
Keterampilan yang ditumbukan dalam PjBl diantaranya keterampilan komunikasi dan presentasi,
keterampilan manajemen organisasi dan waktu, keterampilan penelitian dan penyelidikan, keterampilan
penilaian diri dan refleksi, partisipasi kelompok dan kepemimpinan, dan pemikiran kritis
https://rest-app.belajar.kemdikbud.go.id/files/pdf/5f11e04dc7904d5c82c7bfb6ec63379c.pdf
2. Lestari, DP, Fatchan, A, & Ruja, IN (2016:475) mengemukakan bahwa model pembelajaran Project Based
Learning menekankan siswa untuk membuat proyek dan menghasilkan produk/karya kemudian belajar
dari proses pembuatan proyek dan produk tersebut, agar materi belajar yang disampaikan guru mudah
dipahami
Lestari, DP, Fatchan, A, & Ruja, IN (2016). Pengaruh model pembelajaran project based learning berbasis
outdoor study terhadap hasil belajar Geografi siswa SMA. … Pendidikan: Teori, Penelitian, dan …,
journal.um.ac.id, http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/6175
3. Susanti dalam Lestari, DP, Fatchan, A, & Ruja, IN (2016:476) menyatakan bahwa “Project Based Learning
merupakan pembelajaran inovatif yang berpusat pada siswa (student centered) dan menempatkan guru
sebagai motivator dan fasilitator, dimana siswa diberi peluang bekerja secara otonom mengonstruksi
belajarnya. Jadi, model ini mengajarkan siswa aktif mandiri dalam pembelajaran. Siswa mengerjakan
tugas, memecahkan masalah bersama kelompoknya sehingga terjalin komunikasi antar teman.
http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/6175
4. Menurut Bell dalam Yustinus Calvin Gai Mali (2016:91) Project Based Learning helps students to achieve
a greater understanding of a topic, increase their learning motivation.
https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/567159
Menurut Warsonon dalam Rika Niswara, Muhajir, Mei Fita Asri Untari (2019:86) pembelajaran yang dilakukan
dengan model pembelajaran berbasis proyek memiliki keuntungan sebagai berikut:
4. Meningkatkan motivasi,
5. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, Meningkatkan kolaborasi,
6. Meningkatkan ketrampilan mengelola sumber,