Anda di halaman 1dari 12

LK 2.1.

Eksplorasi Alternatif Solusi

Nama : NURANI

Instansi : SMK DARUSSUNDUSIAH NW PERTEMUAN

Tabel LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah dalam
Penyebab Masalah Kategorisasi Masalah Alternatif Solusi Kelebihan Kekurangan Mitigasi
Pembelajaran

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Siswa kurang aktif  Kreatifitas guru Renungkan, apakah Berdasarkan kajian literatur dan Adapun kelebihan yang Adapun kekurangan yang Mitigasi
( respon) dalam persoalan tersebut terkait beberapa wawancara solusi untuk dimiliki oeh alternatif solusi dimiliki oeh alternatif yang dapat
mengikuti menyampaikan dengan pemilihan/ masalah ini sesuai akar penyebabnya dilakukan
adalah: solusi adalah: adalah
pelajaran pembelajaran penyajian materi ajar, adalah:
dengan
Mengendalikan yang masih media, metode
1. Guru menggunakan menggunak
Hama, Penyakit kurang inovatif, pembelajaran, atau yang Kajian Literatur an project
dan Gulma Secara Sehingga lain. Centang pada 1. Guru menggunakan model Model Project Based
yang
Organik menyebabkan kolom yang sesuai. Project Based Learning untuk Learning (PjBL) dikombinas
Suasana pembelajaran Mengendalikan Kekurangan:
ikan
pembelajaran Hama, Penyakit dan Gulma Kelebihan: a. Membutuhkan waktu dengan
yang masih a. Meningkatkan motivasi yang lama. media
monoton Menurut Widiastuti, dkk (2019) siswa dalam menyusun b. Membutuhkan powerpoint
(ceramah) Berdasarkan hasil belajar siswa yang proyek. fasilitas, sebagai
metode/ media
Materi Media Lainnya diperoleh dari pre-test dan post-test b. Meningkatkan peralatan dan bahan
strategi dalam
dapat diketahui bahwa terdapat kemampuan pemecahan yang memadai. pembelajar
pengaruh positif dalam penerapan masalah c. Tidak sesuai an.
model project based learning pada untuk siswa yang
pembelajaran Pendidikan c. Meningkatkan mudah menyerah.
Kewarganegaraan. Pengaruh positif kolaborasi dan d. Kesulitan melibatkan
tersebut yaitu pada penerapan model kekompakan. semua siswa dalam
project based learning siswa diberikan d. Meningkatkan kerja kelompok.
kesempatan untuk bekerjasama secara keterampilan mengelola
berkelompok, merangkum sumber
pengetahuan dari berbagai sumber,
dan mengaplikasikannya dalam
sebuah hasil karya berupa produk.

Dipertegas lagi dalam


penelitian Simanjuntak, L (2021).
Model pembelajaran Project Based
Learning merupakan salah satu model
pembelajaran yang diduga dapat
meningkatkan motivasi dan hasil
belajar PPKn karena melalui model
pembelajaran ini siswa dituntut untuk
memecahkan masalah. Model Project
Based Learning ini lebih menuntut
siswa untuk lebih aktif dan melibatkan
siswa dalam proses kegiatan
pembelajaran dengan menghasilkan
bentuk karya dalam bentuk tulisan, seni
gambar video atau presentasi yang
sudah di diskusikan oleh teman satu
kelompoknya yang mana sebelumnya
mereka harus merumuskan,
merancang, merinci, melaksanakan dan
mengevaluasi.
Selanjutnya diperkuat lagi oleh
penelitian Nuriawati (2023), yang
menyimpulkan bahwa model
pembelajaran Project Based Learning
(PJBL) efektif dalam meningkatkan
respon dan hasil belajar siswa. Selain
itu siswa lebih sadar dan peka terhadap
kebersihan diri dan lingkungan yang
berpengaruh terhadap pola hidup sehat
siswa kelas X SMA Negeri 1 Kayen.

2. Guru mengembangkan media


2. Guru menggunakan
Pembelajaran Powerpoint
media Powerpoint
Interaktif Pada Mapel Interaktif.
Mengendalikan Hama,
Kelebihan: Kekurangan:
Penyakit dan Gulma
a. Menarik: Secara a. Memakan waktu:
penyajian media Microsoft power
Menurut Tanjung, dkk (2022). point ini memerlukan
microsoft power point
Media pembelajaran PowerPoint persiapan yang cukup
dapat memberi tampilan
Interaktif Berbasis Humanisme menyita waktu dan
yang menarik. Karena
memiliki kelebihan diantaranya siswa tenaga. Untuk
media ini dilengkapi
dapat belajar dan melihat berbagai menggunakan media
denganpermainan warna,
animasi gerak dan sambil bermain ini dibutuhkan
huruf, animasi, teks dan
serta melihat beberapa gambar yang kesabaran dan tahap
gambar atau foto.
kreatif dan inovatif, maka peserta didik demi tahap untuk
tidak belajar sendiri melainkan harus b. Merangsang siswa: Media menyusun dan
berpasangan/berkelompok dalam microsoft membuatnya.
media Powerpoint Interaktif, Sehingga
power point mampu
memudahkan siswa belajar karena membutuhkan waktu
merangsang siswa untuk
dibantu dengan gambar-gambar yang yang tidak sedikit.
mengetahui lebih jauh
ada di dalam media Powerpoint b. Hanya bisa
informasi mengenai materi
Iiteraktif berbasis humanisme, proses dioperasikan
yangtersaji.
pembelajaran tidak membosankan dan c. Tampilan visual mudah windows: Media
dapat meningkatkan motivasi siswa. dipahami:Pesan informasi microsoft power point
secara visual yang ini hanya dapat
Menurut Nugroho, dkk (2023) disajikan oleh microsof dijalankan atau
menunjukkan bahwa penggunaan power pointdapat dengan dioperasikan pada
media power point dapat mudah dipahamisiswa. sistem operasi
meningkatkan konsentrasi dan d. Memudahkan guru: Media windows saja.
motivasi belajar peserta didik. Hal ini pembelajaran microsoft c. Membutuhkan
terjadi karena power point memiliki power pointini dapat keahlian lebih:Untuk
tampilan yang menarik dan interaktif. membantu atau menggunakan media
Sehingga, dapat menarik perhatian memudahkan seorang microsoft power point
peserta didik dan membuat mereka guru dalam proses belajar ini dibutuhkan
lebih fokus dalam belajar. Oleh karena mengajar. Seorang guru keahlian yang lebih
itu penggunaan power poit sangat tidak perlu banyak untuk dapat membuat
dianjurkan dalam pembelajaran untuk menerangkan materi yang power point yang
meningkatkan kualitas belajar peserta sedang disajikan. benar, baik dan
didik. e. Bersifat kondisional: menarik.
Microsoft power point
Ditegaskan oleh hasil penelitian
merupakan sebuah alat
Karimah, dkk (2023), yang
bantu yang bersifat
menyimpulkan bahwa:
kondisional. Maksud
kondisional disini adalah
1. Penggunaan multimedia
dapat diperbanyak dan
pembelajaran power point efektif
dapatdipakai secara
dalam meningkatkan motivasi
berulang-ulangsesuai
belajar siswa pada mata pelajaran
dengan kebutuhan.
Bahasa Indonesia di Kelas XII IPS
2 MA Daarul Abroor Tasikmalaya. f. Praktis: Media microsoft
power point ini juga
2. Penggunaan multimedia merupakan alat yang
pembelajaran power point efektif praktis. Praktis dalam
dalam meningkatkan hasil belajar penggunaan maupun
siswa pada mata pelajaran Bahasa dalam penyimpanan.
Indonesia di Kelas XII IPS 2 MA Media ini dapat
disimpan dalam bentuk
Daarul Abroor Tasikmalaya data optik atau magnetik,
seperti CD, disket, dan
Kajian Wawancara flashdisk. Sehingga
Teman Sejawat (Yon Tedy praktis untuk dibawa
Hariyadi, S.Pd., Himmah, SP, & kemana-mana.
Miftahul Uyun, S.Pd)
1. Model dan metode pembelajaran
harus yang aktif dan
menyenangkan, salah satu model
yang bisa diterapkan adalah
model pembelajaran yang
berbasis project.
2. Media yang digunakan harus
inovatif, dapat menarik perhatian
siswa
3. Menggunakan metode Role
Playing atau demonstrasi.

Wawancara dengan Kepala


Sekolah (Syaefuddin, S.Pd.I)

1. Menggunakan model
pembelajaran Project Based
Learning atau Problem Based
Learning
2. Menggunakan media Power point
agar siswa lebih tertarik untuk
belajar.
Wawancara dengan From MGMP
Produksi Tanaman (Abdi
Gunawan, SP., MP.)
1. Menggunakan Metode
Pembelajaran Powerpoint
2. Menggunakan PBL/PJBL dengan
siswa sebagai contohnya.

√ √

2. Siswa kurang  Kurang Berdasarkan kajian literatur, Adapun kelebihan yang Adapun kekuranngan Mitigasi yang
solusi untuk dimiliki oeh alternatif solusi yang dimiliki oeh dapat
mampu sadarnya siswa dilakukan
menyelesaikan tentang masalah ini sesuai akar penyebabnya adalah: alternatif solusi adalah: adalah
adalah: dengan
masalah yang pentingnya
menggunakan
kaitannya dengan mempunyai Kajian Literatur 1. Guru menggunakan model
perhitungan kemampuan 1. Guru menggunakan model model Problem Based pembelajaran
Learning untuk kaitanya problem
matematika berhitung yang Problem Based Learning dalam (masalah)
bisa pembelajaran materi dengan materi
atau PBL
perhitungan kosentrasi pupuk perhitungan (numerik).
menunjang
dalam Kekurangan:
Menurut Eismawati, dkk Kelebihan:
menyelesaikan (2019). Menyatakan bahwa a. Pembelajaran di kelas a. Guru berpeluang
masalah materi penerapan model Problem Based berpusat padapeserta didik. mengalami kendala
perhitungan Learning merupakan salah satu b. Meningkatkan dalam mengubah gaya
alternatif yang tepat dalam pengendalian diripeserta mengajar.
kosentrasi melibatkan seluruh siswa didik. b. Siswa berpeluang
pupuk berperan aktif dalam c. Peserta didik berpeluang membutuhkan lebih
pembelajaran dan mempelajari/menyelidiki banyak waktu untuk
mengembangkan kemampuan peristiwamultidimensi
menyelesaikan
berpikir, karena semua dengan perspektif yang
pembelajaran di dalamnya lebih dalam. masalah ketika
dikaitkan dengan permasalahan d. Meningkatkan pertama kali
sehari-hari. keterampilanpemecahan dikemukakan di kelas.
masalah peserta didik. c. Individu atau
Menurut Riandhany e. Peserta didik terdorong kelompok dapat
(2023). Pembelajaran Problem untuk mempelajari materi menyelesaikan
Based Learning merupakan dan konsep baru pada saat
model pembelajaran yang pekerjaan mereka
memecahkan masalah.
melibatkan keaktifan siswa dalam f. Meningkatkan lebih awal atau
memecahkan masalah dan keterampilan sosial dan terlambat.
mempelajari hubungan antara komunikasi peserta didik d. Problem Based
pengetahuan dan masalah sehingga dapat belajar dan Learning
tersebut. Model pembelajaran ini bekerja dalam kelompok. membutuhkan materi
memungkinkan siswa untuk g. Meningkatkan kemampuan
melakukan penelitian, yang kaya dan
berpikir kritis dan berpikir
mengintegrasikan teori dan ilmiah peserta didik penyelidikan/riset.
praktik. Sehingga dari hasil h. Memadukan teori dan Problem Based
analisis yang dilakukan Learning cukup sulit
praktik sehingga peserta
disimpulkan yaitu penerapan diterapkan di semua
model Problem Based Learning didik berpeluang kelas.
lebih efektivitas dari pada memadukan pengetahuan
f. Cukup sulit untuk
pembelajaran konvensional untuk lama dan baru.
menilai pembelajaran.
meningkatkan kemampuan i. Mendukung proses
numerisasi siswa di SMP Negeri pembelajaran.
4 Kuningan. j. Peserta didik memperoleh
keterampilan mengatur
Diperkuat lagi dari hasil waktu, fokus,
penelitian Janah (2023), yang
mengumpulkan data,
menyimpulkan bahwa
peningkatan kemampuan berpikir menyiapkan laporan dan
kritis matematis siswa dengan evaluasi.
penerapan model pembelajaran k. Memberikan peluang
Problem Based Learning (PBL)
kepada peserta didik untuk
lebih baik dalam meningkatkan
kemampuan berpikir kritis belajarsepanjang hayat.
matematis siswa dari pada model
pembelajaran konvensional pada
materi Teorema Pytagoras.

2. Guru Menggunakan 2. Guru Menggunakan


Pendekatan Pendidikan Pendekatan Pendidikan
Berbasis STEM Berbasis STEM

Kelebihan: Kekurangan:
Menurut Sumaya, dkk a. Membutuhkan
(2021). Salah satu terobosan baru a. Bisa membuat siswa
lebih bisa waktu yang lama
dalam pembelajaran abad 21 yang
mengandalkan cara dalam
dapat digunakan untuk mengatasi menyelesaikan
permasalahan numerik adalah berpikir.
b. Wawasan siswa masalah
pendekatan STEM (Science, b. Siswa yang lemah
Technology, Engineering, and menjadi luas
c. Siswa lebih mudah dalam eksperimen
Mathematics) merupakan sebuah dan pengumpulan
pembelajaran interdispliner menyelesaikan berbagai
masalah informasi akan
antara ilmu sains, teknologi, mengalami kesulitan
teknik, dan d. Siswa mampu berpikir
kritis yang mana c. Ada kemungkinan
matematika.berdasarkan hasil siswa yang kurang
penelitian yang telah dilakukan merupakan dasar dari
bekal untuk aktif dalam kerja
menyimpulkan bahwa adanya kelompok
peningkatan dalam kegiatan menghadapi abad 21
e. Kolaborasi atau d. Siswa cenderung
proses pembelajaran baik dari kurang menghargai
segi aktivitas guru dan siswa serta kerjasama bisa
membuat siswa bisa mata pelajaran lain
hasil belajar Kelas IV UPT SD e. Memerlukan sarana
Negeri 229 Pinrang melalui lebih efektif.
dan prasarana yang
penerapan menggunakan
Pendekatan STEM. memadai.

Menurut Sulastri (2023),


pendekatan pendidikan berbasis
STEM adalah salah satu upaya
yang dapat dilakukan dengan
mengembangkan sebuah bahan
ajar yang dapat memenuhi
kebutuhan peserta didik dalam
memahami pembelajaran
matematika dengan baik. Maka
melalu pengembangan LKPD
berbasis STEM (Science,
Technology, Engeneering, and
Mathematics)

Menurut Rusminati dan


Juniarso (2023). Pendidikan
merupakan pondasi utama dari
sebuah negara. Penggunaan
STEM dalam pembelajaran
merupakan upaya yang dilakukan
agar peserta didik dapat
menerapkan keterampilan abad
21. Sehingga berdasarkan hasil
tinjauan sistematik literatur
bahwa desain pembelajaran
STEM dapat digunakan sebagai
alternatif oleh guru dalam
melaksankan proses
pembelajaranysng dapat
memenuhi keterampilan yaitu
critical thinking and problem
solving, creative thinking,
communication, dan
collaboration.

Kajian Wawancara:
Wawancara dengan Teman
Sejawat (Nurjanah, S.Pd. dan
Irma Sulistiawati, S.Pd)
1. Menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah,
bisa didukung dengan media
interaktif.
2. Menggunakan media benda nyata
yangdisesuaika
3. n dengan materinya.
4. Memperbanyak latihan – latihan
soal yang baerkaitan dengan soal
numerik (berhitung)

Wawancara dengan Pengawas


SMK (Rudy Azhari, M.Pd)

1. Model Pembelajaran
menggunakan PBL/PJBL
2. Memperbanyak memberikan
latihan – latihan soal berhitung
3. Kerjasama dengan guru mapel
matematika untuk lebih
mengasah kemampuan
berhitung siswa


DAFTAR PUSTAKA

Widyastuti, I., Utami, S., & Uliyanti, E. (2019). Pengaruh Model Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Pendidikan
Kewarganegaraan Di Kelas IV SD. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 5(10).

Simanjuntak, L. (2021). Pengaruh Model Project Based Learning Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar PPKn Di Kelas IV SD .
106163 Percut Sei Tuan (Doctoral dissertation,UNIMED).

Nuriawati, Putri A,. (2023). Efektivitas Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Pada Materi Pencemaran Lingkungan Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar dan Sikap Pola Hidup Sehat Siswa SMA Negeri 1 Kayen. IAIN Kudus. repository.iainkudus.ac.id

Tanjung, E. S., & Silalahi, B. R. (2022). Pengembangan Media PembelajaranPowerpoint Interaktif Berbeasis Humanisme Pada Tema Makna
Nilai-Nilai Pancasila Di Kelas IV SD. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Terpadu (JPPT), 4(1),70-81.

Karimah, Iik, dkk. (2023). Efektivitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Powepoint Terhadap Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar
Siswa. Journal of Education and Instuction (JOEAI) 6 (1), 187 - 196

Eismawati, E., Koeswanti, H. D., & Radia, E. H. (2019). Peningkatan hasil belajar matematika melalui model pembelajaran problem based
learning (PBL)siswa kelas 4 SD. Jurnal Mercumatika: Jurnal Penelitian Matematika DanPendidikan Matematika, 3(2), 71-78.

Riandhany, N., Dianra, dkk, (2023). Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Numerisasi Siswa. STKIP
Muhammadiyah Kuningan. Indo-MathEdu Intellectuals Journal, 4(2), 223 – 234. http://doi.org/10.54373/imeij.v4i2.160

Janah, M., dan Nuri, B., (2023). Penerapan Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Pada Teorema Pytagoras.
Asimetris: Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains 4 (1), 17 – 24. journal. umuslim.ac.id

Sumaya, Aini,. (2021). Penerapan Pendekatan STEM untuk Meningkatkan Haasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Di Kabupaten Pinrang. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Universitas Negeri Makasar. Parepare. Indonesia. Ila.israwaty@unm.ac.id, nurilmi@unm.ac.id,ainasumay5@gmail.com.
Sulastri, Ani. (2023). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, And Mathematics). UIN Fatmawati Sukarno
Bengkulu.

Rusminati, H., Susi dan Juniarso, Triman. (2023). Studi Literatur : STEM Untuk Menumbuhkan Keterampilan Abad 21 di Sekolah Dasar. Journal on Education 5 (3),
10722 – 10727. Jonedu.org

Anda mungkin juga menyukai