Masalah
Akar
terpilih yang
No. Penyebab Eksplorasi Alternatif Solusi Analisis Alternatif Solusi
akan
masalah
diselesaikan
1. Rendahnya Guru kurang 1. Guru melalui dosen dan guru 1. Guru melalui dosen dan guru pamong menjadi
kemampuan menguasai pamong mendapat penguatan penguatan bagi guru selama kegiatan
sebagian besar model – tentang model-model perkuliahan. Karena memiliki kompetensi dan
peserta didik model pembelajaran yang dapat memiliki pengetahuan yang lenih tinggi tentang
dalam pembelajara meningkatkan kemampuan model pembelajaran Sehingga dapat menjadi
memahami isi n peserta didik dalam memahami isi pengetahuan bagi guru mengenai model-model
teks bacaan teks bacaan pada materi interaksi pembelajaran yang dapat meningkatkan
pada materi manusia. kemampuan peserta didik dalam memahami isi
interaksi teks bacaan pada materi interaksi manusia.
manusia
2. Guru dengan teman sejawat 2. Guru berdiskusi dengan teman sejawat melalui
berdiskusi tentang model-model kegiatan perkuliahan karena memiliki
pembelajaran yang dapat pengetahuan dan pengalaman tentang model
meningkatkan kemampuan pembelajaran yang berbeda-beda. Sehingga
peserta didik dalam memahami isi menjadi pengetahuan mengenai model-model
teks bacaan pada materi interaksi pembelajaran yang dapat meningkatkan
manusia. kemampuan peserta didik dalam memahami isi
teks bacaan pada materi interaksi manusia.
5. Guru bersama – sama dengan 5. Melalui kolaborasi dengan dosen, guru pamong,
dosen, guru paming, teman teman sejawat, media sosial dan mengikuti
sejawat, media sosial dan pelatihan guru memperoleh pengetahuan dan
mengikuti pelatihan dapat diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
meningkatkan pengetahuan mengenai model – model pembelajaran yang
tentang model – model sesuai dengan karakteristik materi dan peserta
pembelajaran sebagai upaya didik. Karena dapat meningkatkan kemampuan
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami isi teks bacaan
peserta didik dalam memahami isi pada materi interaksi manusia.
teks bacaan pada materi interaksi
manusia
a. Berdasarkan Kajian Literatur
Menurut (Helmiati : 2012) model
pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan
secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model
pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai
dari penerapan suatu pendekatan, metode,
strategi, dan tehnik pembelajaran.
Menurut (Syamsidah dan Suryani : 2018)
Model Problem Based Learning (PBL) yaitu model
pembelajaran yang di dalamnya melibatkan
sasaran didik untuk berusaha memecahkan
masalah dengan beberapa tahap metode ilmiah
sehingga siswa diharapkan mampu untuk
mempelajari pengetahuan yang berkaitan
dengan masalah tersebut dan sekaligus siswa
diharapkan mampu memiliki keterampilan
dalam memecahkan masalah.
Menurut David Johnson & Johnson dalam
(Syamsidah dan Suryani : 2018) memaparkan
langkah – langkah Problem Based Learning
melalui kegiatan kelompok, sebagai berikut:
1. Mendefinisikan masalah. Merumuskan
masalah dari peristiwa tertentu yang
mengandung konflik hingga peserta didik
jelas dengan masalah yang dikaji.
2. Mendiagnosis masalah, yaitu menentukan
sebabsebab terjadinya masalah.
3. Merumuskan alternatif strategi. Menguji
setiap tindakan yang telah dirumuskan
melalui diskusi kelas.
4. Menentukan & menerapkan strategi pilihan.
Pengambilan keputusan tentang strategi
mana yang dilakukan.
5. Melakukan evaluasi. Baik evaluasi proses
maupun evaluasi hasil.
Menurut Arends (dalam Triyono : 2020)
menjelaskan terdapat beberapa sintaks
pembelajaran berbasis problem based learning
yang dijabarkan pada tabel berikut:
Fase Aktivitas Guru
Daftar Pustaka:
Syamsidah & Suryani, Hamidah (2018). Buku
Model Problem Based Learning. Sleman : CV. Budi
Utama
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil kolaborasi, kajian literatur dan
hasil wawancara memperkuat bahwa untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
memahami isi teks bacaan pada materi interaksi
manusia. Guru perlu menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Karena melalui model PBL peserta didik dilatih
untuk memecahkan masalah dimana keterampilan
memecahkan masalah adalah salah satu
kompetensi di dalam literasi.
2. Guru belum Guru kurang 1. Melalui penguatan dari dosen dan 1. Dosen dan guru pamong menjadi penguatan
mengoptimalkan kreatif guru pamong tentang bagi guru selama kegiatan perkuliahan. Karena
pemanfaatan dalam pemanfaatan teknologi dapat memiliki kompetensi dan memiliki pengetahuan
Teknologi memanfaatk menambah pengetahuan guru tentang pembelajaran yang memanfaatkan
Informasi dan an teknologi tentang pemanfaatan teknologi media terutama media berbasis teknologi.
Komunikasi informasi informasi komunikasi dalam Sehingga guru dapat memanfaatkan teknologi
(TIK) dalam dalam pembelajaran pada meteri sistem informasi dan komunikasi dalam pembelajaran
pembelajaran pembelajara peredaran darah manusia. pada meteri sistem peredaran darah manusia
pada materi n
sistem 2. Guru memanfaatkan media sosial 2. Guru menggunakan media sosial dan aplikasi
peredaran darah dalam pemanfaatan teknologi pembelajaran berbasis internet seperti youtube,
manusia informasi dan komunikasi dalam google form dan quizizz sebagai media
pembelajaran pada materi sistem pembelajaran karena dapat menarik minat
peredaran darah manusia peserta didik sehingga guru dapat
memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pembelajaran pada materi
sistem peredaran darah manusia
4. Guru bersama – sama dengan 4. Melalui kolaborasi dengan dosen dan guru
dosen dan guru pamong, media pamong, media sosial serta mengikuti pelatihan,
sosial dan dengan mengikuti guru dapat menambah pengetahuan tentang
pelatihan dapat meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan
pengetahuan tentang komunikasi dalam pembelajaran pada materi
pemanfaatan teknologi informasi sistem peredaran darah manusia
dalam pembelajaran pada materi
sistem peredaran darah manusia.
a. Berdasarkan Kajian Literatur
Menurut ( Yudianto : 2017 ) video
merupakan media elektronik yang mampu
menggabungkan teknologi audio dan visual
secara bersama sehingga menghasilkan suatu
tayangan yang dinamis dan menarik.
Menurut ( Fitria : 2014 ) Langkah
penggguanaan media video dalam
pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Mempersiapkan laptop, sound, kabel dan
video yang akan ditayangkan
b. Memperhatikan posisi duduk peserta didik
dalam keadaan nyaman
c. Pada saat akan mengajak peserta didik
menyimak video, guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan teknis
pembelajaran
d. Kemudian peserta didik siap menyaksikan
tayangan video.
Menurut Solviana ( dalam Sitorus dan
Santoso : 2020 ) media berbasis game dapat
memotivasi peserta didik dalam proses
pembelajaran dan memaksimalkan perasaan
senang dan keterikatan terhadap proses
pembelajaran tersebut. Salah satu contohnya
adalah quizizz.
Menurut Anggia & Musfiroh dalam (dalam
Sitorus dan Santoso : 2020 ) Quizizz merupakan
sebuah aplikasi game edukasi yang dapat
mendukung proses pembelajaran secara
signifikan.
Menurut Ruhardi ( dalam Sitorus dan
Santoso : 2020 ) dalam menggunakan Quizizz,
langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
1. Tahap persiapan,
2. Pembuatan akun,
3. Memahami feature Quizizz,
4. Membuat soal,
5. Menguji coba soal yang kita buat,
6. Menganalisis pekerjaan siswa.
Daftar Pustaka:
Yudianto, Arif. (2017). Penerapan Video Sebagai
Media Pembelajaran. Skripsi. Sukabumi : UMMI
Sukabumi
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil kolaborasi, kajian literatur dan
hasil wawancara memperkuat bahwa untuk
mengoptimalkan pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam
pembelajaran pada materi sistem peredaran darah
manusia. Guru perlu menggunakan media
berbasis teknologi informasi berupa video dan
aplikasi quizizz. Karena melalui media berbasis
teknologi informasi guru menjadi lebih terampil dan
dapat berpengaruh pada motivasi belajar peserta
didik.