Anda di halaman 1dari 18

MODEL

PENGAJARAN BIPA
Nama Anggota Kelompok 11:

1. M. Zaidan Haqiqi
(12210193017)
2. Shafira Rizqi Aulia
(12210193103)
3. Siti Aisah Amdani
(12210193105)
Pengertian
Model
Pengajaran
Menurut Joyce & Weil (1980), model pengajaran sebenarnya adalah model pembelajaran, karena tujuan
pengajaran adalah membantu siswa memperoleh informasi, ide-ide, keterampilan keterampilan, nilai-nilai, cara-cara
berpikir, alat-alat untuk mengekspresikan diri, serta cara-cara belajar.
Menurut Udin model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Model pembelajaran berfungsi sebagai
pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan serta melaksanakan aktivitas
pembelajaran.
Menurut Trianto model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman
dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial. Model pembelajaran mengacu pada
pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran. tahap-tahap dalam
kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Jadi model pembelajaran adalah prosedur
atau pola sistematis yang digunakan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan pembelajaran di dalamnya terdapat
strategi, teknik, metode bahan, media dan alat.
Dengan kata lain, model pembelajaran adalah rancangan kegiatan belajar agar pelaksanaan KBM dapat berjalan
dengan baik, menarik, mudah dipahami dan sesuai dengan urutan yang jelas.

Ciri-Ciri Model Pengajaran
1.Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta
atau pengembangnya
2.Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa
belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai)
3.Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model
tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil.
4.Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan
pembelajaran bisa tercapai. Dalam pembelajaran yang
efektif dan bermakna siswa dilibatkan secara aktif
karena siswa adalah pusat dari kegiatan pembelajaran
serta pembentukan kompetensi dan karakter.
Manfaat Model Pengajaran
Bagi Guru Bagi Siswa

a. Memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran sebab a. Kesempatan yang luas untuk
langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai dengan waktu berperan aktif dalam kegiatan
yang tersedia, tujuan yang hendak dicapai. kemampuan daya pembelajaran.
serap siswa, serta ketersediaan media yang ada. b. Memudahkan siswa untuk
b. Dapat dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa memahami materi
dalam pembelajaran. pembelajaran.
c. Memudahkan untuk melakukan analisis terhadap perilaku c. Mendorong semangat belajar
siswa secara personal maupun kelompok dalam waktu relatif serta ketertarikan mengikuti
singkat. pembelajaran secara penuh.
d. Memudahkan untuk menyusun bahan pertimbangan dasar d. Dapat melihat atau membaca
dalam merencanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam kemampuan pribadi di
rangka memperbaiki atau menyempurnakan kualitas kelompoknya secara objektif.
pembelajaran.
Macam-Macam
Model Pengajaran
BIPA
Pemilihan model pembelajaran yang benar sebagai alternatif yang dapat menunjang
keberhasilan pelaksanaan pembelajaran daring selama masa pandemi dalam kurun waktu yang
belum ditentukan kapan belakhir khususnya unruk materi BIPA. Oleh karenanya, dari sekian banyak
model pembelajaran pengajar tidak bisa hanya berpatokan pada satu model pembelajaran saja,
namun harus melakukan kontruksi baik dengan cara modivfikasi atau menggabungkan beberapa
model agar dapat diterapkan di kelas sesuai dengan kondisi pandemi.
Menurut Rahman (2018, 22-26) Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.Dengan kata lain, model
pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu penekatan, metode dan teknik
pembelajaran. Dalam pembelajaran siswa harus sesuai dengan situasi dan kondisi yang kondusif,
disesuaikan dengan cara gaya belajar mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan
optimal. Ada berbagai model pembelajaran, dalam praktiknya guru harus menyadari bahwa tidak
ada model pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam
memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan
ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guruitu sendiri. Beragam model pembelajaran yang
digunakan oleh pengajar, khususnya pengajar Bahasa Indinesia Bagi Peneutur Asing (BIPA), berikut
beberapa model pembelajaran (Rahman,2018: 22-26) sebagai berikut.
a. Picture and Picture
Picture and Picture sajian informasi kompetensi, sajian materi, perlihatkan
gambar kegiatan berkaitan dengan materi, siswa (wakil) mengurutkan gambar
sehingga sistematik, guru mengkonfirmasi urutan gambar tersebut, guru
menanamkan konsep sesuai materi bahan ajar, penyimpulan, evaluasi dan
refleksi.

b. Talking Stick
Talking Stick Sintak pembelajaran ini adalah guru menyiapkan tongkat,
sajian materi pokok, siswa membaca materi lengkap pada wacana, guru
mengambil tongkat dan memberikan tongkat kepada siswa yang kebagian
tongkat menjawab pertanyaan dari guru, tongkat diberikan kepada siswa lain
dan guru memberikan pertanyaan lagi dan seterusnya, guru membimbing
kesimpulan- refleksi-evaluasi.
c. Model Tutorial
Faktor-faktor signifikan yang terkait dengan kondisi pembelajar BIPA seperti (1) banyaknya ragam bahasa
Indonesia, (2) beragamnya penutur bahasa Indonesia, baik dilihat dari matra etnografis, geografis, maupun sosial, dan
(3) kondisi bahasa Indonesia yang masih dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Keadaan penggunaan bahasa
Indonesia tersebut secara psikologis dapat mengakibatkan pembelajar asing menjadi bingung, frustrasi, bahkan merasa
takut untuk menggunakan bahasa Indonesianya adanya faktor faktor tersebut menyarankan adanya tuntutan khusus
yang harus dipertimbangkan dalam mewujudkan pembelajaran BIPA.
Dalam hal ini tuntutan kasus yang dimaksud dapat terwadahi dan terakomodasikan dalam pembelajaran BIPA
model tutorial. Secara konseptual dapat dikatakan, bahwa pembelajaran BIPA model tutorial merupakan bentuk
spesifik pembelajaran BIPA yang mengandalkan aktivitas tutorial dan peran tutor dalam proses belajar mengajarnya.
Sebagai sebuah model, karakteristik pembelajaran BIPA model tutorial tampak pada (1) pendekatan yang dijadikan
acuan, dan (2) strategi pembelajaran yang digunakan sebagai pijakan. Sedangkan sebagai sebuah sistem pengelolaan,
karakteristik pembelajaran BIPA model tutorial tampak pada bentuk pemberdayaan komponen pembelajaran yang
terwujud dalam (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) evaluasi, dan (4) penanganan problematik pembelajarannya.
Pembelajaran BIPA model tutorial, di samping menekankan pada pemberdayaan komponen instruksional yang ada
di dalam kelas secara optimal, juga dikembangkan kegiatan pembelajaran yang bersifat komplementer dan
diproyeksikan untuk kepentingan aplikasi praktis berbahasa Indonesia secara faktual. Kegiatan yang dimaksud antara
lain dalam bentuk pembelajaran kelas luar yang menekankan pada pemajanan berbahasa Indonesia secara alamiah dan
aktual sesuai dengan budaya masyarakat. Di samping itu kondisi dan potensi pembelajar, termasuk problematik yang
dialaminya tetap menjadi perhatian pengajar dan tutor selama pembelajaran berlangsung. Hal yang spesifik dalam
pembelajaran BIPA model tutorial ini antara lain tampak pada pengelolaan kelas dan kegiatan belajar.
d. Model Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing)
Merupakan salah satu model pembelajaran sosial, yaitu suatu model pembelajaran dengan
menugaskan siswa untuk memerankan suatu tokoh yang ada dalam materi atau peristiwa yang
diungkapkan dalam bentuk cerita sederhana. Misalnya siswa diminta mempraktekkan secara langsung
sebuah percakapan yang terdapat dalam sebuah buku.

Kelebihan Model Role Playing :


Bermain peran adalah melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk
memajukan kemampuannya dalam bekerjasama, dengan: a) Siswa bebas mengambil keputusan dan
berekspresi secara utuh. b) Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam
situasi dan waktu yang berbeda. c) Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui
pengamatan pada waktu melakukan permainan dan d) Permainan merupakan pengalaman belajar yang
menyenangkan bagi anak.

Kelemahan Model Role Playing:


a) Menimbulkan kegaduhan sehinnga kelas lain terganggu. b) Dibutuhkan keterampilan guru dalam
mengelola permainan dan c) siswa kurang menghayati peran yang dilakoninya.
e. Model Pembelajaran Take And Give

Model pembelajaran take and give dapat diartikan mengambil dan memberi, dalam model
pembelajaran ini siswa mengambil dan memberi pelajaran pada siswa yang lainnya. Beberapa ahli
percaya bahwa suatu mata pelajaran benar-benar dikuasai banyak apabila peserta didik mampu
mengajarkan pada peserta lain.

Keunggulan model pembelajaran Take And Give :


(1) Model pembelajaran ini tidak kaku, guru boleh memodifikasi penggunaan model pembelajaran
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan serta situasi pembelajaran
(2) Materi akan terarah, karena guru terlebih dahulu menjabarkan uraian materi sebelum dibagikan
kartu (berisi bahan yang akan dijelaskan pada siswa lain)
(3) Melatih siswa untuk bekerja sama dan menghargai kemampuan orang lain
(4) Melatih siswa untuk berinteraksi secara baik dengan teman sekelasnya
(5) Memperdalam dan mempertajam pengetahuan siswa melalui kartu yang dibagikan kepadanya,
(6) Meningkatkan tanggung jawab siswa.
f. Snowball Throwing

Model pembelajaran Snowball Throwing adalah model pembelajaran yang


menggali potensi kepemimpinan siswa dalam kelompok danketerampilan
menjawab pertanyaan yang dipadukan melalui suatupermainan imajinatif
membentuk dan melempar bola saju.

g. SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)

SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) pembelajaran ini adalah strategi membaca yang
dapat mengembangkan meta kognitif siswa, yaitu dengan menugaskan siswa untuk membaca bahan
belajar secara seksama-cermat, dengan sintaks: survey dengan mencermati teks bacaan dan mencatat-
menandai kata kunci. Question dengan membuat pertanyaan (mengapa, bagaimana, darimana) Read
dengan membaca teks dan cari jawabannya, recite dengan pertimbangkan jawaban yang diberikan
(catat-bahas bersama) dan Review dengan cara menijnau ulang menyeluruh
Daftar Rujukan

Asfuri, Ninda Beny. (2020). Model Pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite dan Review)
With Pop Up pada Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Tematik Terhadap Kreatifitas Belajar Siswa.
Purwodadi: CV. Sarnu Untung.
Basri, Hasan. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa
Indonesia Siswa Kelas V SDN 032 Kualu Kecamatan Tambang. Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fkip Universitas Riau. Volume 1 Nomor 1.
Dewi, Mega Puspita, dkk. (2014). Model Pembelajaran Take and Give Berbantuan Media Grafis Terhadap Hasil
Belajar PKN SD. E-Journal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 2 No 1.
HB, Zulfahmi. (2016). Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) dan Model Pembelajaran
Tutorial. Jurnal Tarbiyah Al-Awlad, 6(2),604
Lefudin. (2017). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish
Octavia, Shilphy A. (2020). Model-Model Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish
Rahman, Taufiqur. (2018). Aplikasi Model-model Pembelajaran dalam Penelitian. Semarang: CV Pilar
Nusantara.
Tarigan, Arleni. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Role Playing untuk Meningkatkan Hasil Belajar. Jurnal
Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Riau. Vol 5 No 3.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai