Anda di halaman 1dari 8

Pembelajaran IPS Di SD

Model Interaktif Dalam Pembelajaran IPS


dan
Peran Guru Dalam Pembelajaran

Dosen pengampu : Hevitria, M.Pd

Disusun oleh :
Nama NIM
Eka Febryan 2201411312
Satria Wirandi 2201411306
Sepia Destisiarini 2201411302

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG
2023
PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah pola pembelajaran yang digambarkan
secara lengkap, dari awal hingga akhir, yang biasanya disusun oleh guru.
Dengan kata lain, model pembelajaran adalah kerangka kerja yang mencakup
penerapan berbagai pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran.
Dalam konteks pembelajaran IPS, model adalah suatu usaha untuk
memengaruhi tingkah laku peserta didik menuju perbaikan. Pembangunan
berbagai macam model pembelajaran IPS bertujuan untuk mendukung guru
dalam memperluas pemahaman mereka tentang peserta didik dan menciptakan
lingkungan pembelajaran yang lebih beragam guna meningkatkan proses
pembelajaran peserta didik (Helmiati, 2012.
B. Karakteristik Model Pembelajaran
Tiap model pembelajaran memiliki atribut yang menjadi tanda khas
dari model tersebut. Sesuai dengan Joyce dan Weill (2000), karakteristik dari
model pengajaran adalah sebagai berikut:
1. Syntak : Syntak adalah serangkaian langkah pembelajaran yang
menggambarkan pelaksanaan suatu model. Uniknya, syntak berbeda-beda
untuk setiap model pembelajaran, sehingga tiap model memiliki perbedaan
dalam hal syntak. Karakteristik suatu model pembelajaran dapat dilihat melalui
syntak atau langkah-langkah pembelajarannya. Syntak dari sebuah model
pembelajaran mencerminkan urutan dan tahapan pembelajaran yang harus
diikuti langkah demi langkah. Menurut Indrawati (2011), urutan langkah dalam
syntak model tersebut bersifat tetap dan tidak dapat diubah atau disusun ulang.
Dengan kata lain, urutan langkah pembelajaran dalam syntak sebuah model
tetap sesuai dengan dasar teori yang mendasarinya.
2. Sistem Sosial : Sistem sosial adalah seperangkat peraturan atau norma yang
mengatur bagaimana siswa berinteraksi dengan guru dan antara sesama siswa.
Interaksi dalam konteks kegiatan pembelajaran perlu diperhatikan karena tidak
ada kegiatan pembelajaran yang tidak melibatkan interaksi antarindividu di
dalam kelas.
3. Prinsip reaksi : Menurut Indrawati (2011), konsep prinsip reaksi
menggambarkan pola respon guru terhadap tingkah laku siswa dalam
pembelajaran. Tiap model pembelajaran memiliki pedoman untuk menentukan
bagaimana seharusnya merespon tingkah laku siswa. Secara sederhana, setiap
model pembelajaran menekankan aspek tertentu yang membutuhkan interaksi
lebih lanjut dari guru atau segala hal yang terkait dengan perilaku siswa selama
pembelajaran, yang memerlukan pendorongan dan bimbingan agar mencapai
potensi maksimal.
4. Sistem pendukung : Sistem pendukung merujuk pada semua sumber daya
yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran berdasarkan
model yang telah dipilih. Dalam konteks ini, sistem pendukung tidak hanya
mencakup bahan-bahan fisik yang diperlukan tetapi juga aspek-aspek non-fisik.
Komponen non-fisik dalam sistem pendukung mencakup kemampuan guru
untuk mendukung proses pembelajaran, seperti keterampilan dalam melakukan
penelitian (eksperimen), penerapan metode ilmiah, atau penguasaan alat-alat
tertentu. Sementara itu, bahan fisik mencakup segala hal seperti media
pembelajaran, lembar kerja siswa, buku, jurnal, dan lain sebagainya. Melalui
pemanfaatan sistem pendukung ini, pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
5. Dampak model : Dampak atau konsekuensi dari model pembelajaran
mengacu pada hasil yang diperoleh setelah proses pembelajaran selesai dengan
menerapkan berbagai model pembelajaran. Setiap model pembelajaran
memiliki tujuan khusus, sehingga dampak yang dihasilkan oleh setiap model
pembelajaran adalah pencapaian dari tujuan yang telah ditetapkan dalam model
pembelajaran tersebut.
C. Model Pembelajaran Interaktif
Pembelajaran interaktif merupakan salah satu model pembelajaran
yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan akademik siswa. Model
pembelajaran interaktif sering juga disebut dengan pendekatan pertanyaan
anak, dirancang untuk mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan
menemukan jawaban sendiri. Model pembelajaran interaktif terdiri dari
beberapa tahapan, termasuk persiapan dengan pengetahuan awal, kegiatan
eksplorasi, pertanyaan siswa, penyelidikan, pemahaman akhir, dan refleksi.
Dalam konteks pembelajaran interaktif, guru dapat mengembangkan teknik
bertanya yang efektif atau berpartisipasi dalam dialog kreatif dengan siswa
melalui pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan ini dapat dirancang untuk
mengungkap informasi atau mendorong inkuiri, sehingga siswa dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kreatif mereka saat menghadapi materi
Pelajaran (Fakultas dkk., 2017).
Dalam model pembelajaran interaktif ini memiliki beberapa kelebihan yaitu
diantaranya :
1) Siswa memiliki lebih banyak kesempatan dalam berinteraksi pada objek
yang ingin dipelajari
2) Siswa dilatih untuk menyampaikan rasa ingin tahu melalui pertanyaan yang
diberikan oleh seorang guru
3) Siswa diberikan sarana untuk bermain melalui eksplorasi dan investigasi
4) Guru berperan sebagai fasilitator
5) Guru berperan sebagai motivator dari siswa
6) Guru merancang aktivitas belajar sehingga hasil belajar menjadi lebih
maksimal
Pengembangan model pembelajaran IPS interaktif dapat dilakukan
oleh guru seluruh mata pelajaran dengan syarat memperhatikan sembilan hal,
yaitu: motivasi, fokus perhatian, situasi siswa dan konteks materi pelajaran ,
perbedaan individu siswa, belajar sambil bermain, belajar sambil melakukan,
belajar mencari dan memecahkan masalah dan hubungan sosial.
Adapun Langkah-langkah dalam menerapkan model pembelajaran
interaktif ada tujuh langkah yaitu sebagai berikut :
1) Persiapan, Guru dan murid memilih materi dan menemukan informasi
2) Pengetahuan awal, dalam kelompok atau individu siswa mengungkapkan
apa yang diketahui tentang materi yang dibahas
3) Kegiatan eksplorasi, mengikutsertakan siswa dalam pembahasan materi
4) Pertanyaan anak, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya
mengenai materi yang bahas
5) Penyelidikan, guru dan siswa memilih pertanyaan dan akan diselidiki
bersama
6) Pengetahuan akhir, pernyataan dari individua tau kelompok dikumpulkan
dan dibandingkan dengan pernyataan sebelumnya
7) Refleksi, ketika mengokohkan informasi yang telah terkonfirmasi dan
merinci hal-hal yang perlu dipilah
Guru dalam proses belajar mengajar interaktif dapat mengembangkan
teknik bertanya yang efektif atau melakukan dialog kreatif dengan mengajukan
pertanyaan kepada siswa. Sifat pertanyaan dapat mengungkapkan sesuatu atau
bersifat pertanyaan, sehingga melalui pertanyaan yang diajukan siswa akan
mengembangkan kemampuan berpikir kreatif ketika menghadapi suatu
permasalahan (Rahman Tibahary, 2018).
D. Peran Guru Dalam Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses di mana peserta didik berinteraksi
dengan pendidik dan sumber belajar di dalam lingkungan belajar tertentu.
Pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan pendidik untuk memfasilitasi
perolehan pengetahuan dan keterampilan, pengembangan kemampuan, serta
pembentukan sikap dan keyakinan pada setiap peserta didik. Dalam proses
belajar-mengajar, guru memiliki peran yang signifikan dalam memastikan
bahwa pengetahuan yang diajarkan dapat dipahami oleh siswa-siswa. Tugas
guru tidak terbatas pada penyampaian materi pelajaran saja; ada banyak peran
lain yang dimainkan guru dalam proses pembelajaran.
(Kiki Yestiani & Zahwa, 2020)

1) Guru sebagai pendidik


Guru adalah seorang pendidik yang berperan sebagai figur, contoh, dan
panutan bagi murid-murid yang dia ajarkan dan juga di lingkungannya. Oleh
karena itu, menjadi seorang guru memerlukan pemenuhan standar dan kualitas
tertentu. Sebagai seorang guru, penting untuk memiliki tanggung jawab,
kemandirian, otoritas, serta disiplin yang bisa dijadikan teladan oleh peserta
didik.
2) Guru sebagai pengajar
Proses pembelajaran akan terpengaruh oleh berbagai elemen di dalamnya,
seperti tingkat kesiapan siswa, motivasi, interaksi antara siswa dan guru,
tingkat kebebasan dalam pembelajaran, kemampuan berbicara, keterampilan
komunikasi guru, dan perasaan aman di kelas. Ketika semua faktor ini
terpenuhi, maka proses pembelajaran dapat berjalan efektif. Seorang guru harus
memiliki kemampuan untuk menjelaskan konsep dengan jelas kepada siswa
dan memiliki keahlian dalam mengatasi berbagai tantangan yang mungkin
muncul.
3) Guru sebagai sumber belajar
Peran guru sebagai sumber pengetahuan sangat bergantung pada kemampuan
guru dalam menguasai materi pelajaran. Dengan demikian, ketika siswa
mengajukan pertanyaan, guru dapat segera dan dengan bijak menjawab
pertanyaan tersebut dengan menggunakan bahasa yang lebih sederhana agar
siswa lebih mudah memahami.
4) Guru sebagai fasilitator
Sebagai seorang guru, peran sebagai fasilitator terletak pada upaya memberikan
pelayanan agar siswa dapat dengan lancar menerima dan memahami materi
pelajaran. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam
proses pembelajaran di masa depan.
5) Guru sebagai pembimbing
Guru dapat dianggap sebagai pemandu dalam perjalanan, berdasarkan
pengetahuannya dan pengalaman, serta memiliki tanggung jawab dalam
menjamin kelancaran perjalanan tersebut. Perjalanan ini tidak hanya mencakup
aspek fisik, tetapi juga perjalanan yang lebih kompleks dan dalam, seperti
perjalanan mental, kreatif, moral, emosional, dan spiritual.
6) Guru sebagai demonstrator
Peran guru sebagai demonstrator adalah peran di mana guru dapat
menunjukkan sikap-sikap yang dapat menginspirasi siswa untuk melakukan
tindakan serupa, bahkan mungkin lebih baik.
7) Guru sebagai pengelola
Dalam proses belajar mengajar, guru memiliki tanggung jawab untuk mengatur
atmosfer dalam lingkungan pembelajaran. Ini bisa dibandingkan dengan peran
seorang kapten yang mengemudikan kapal dalam perjalanan yang aman dan
nyaman. Guru harus mampu menciptakan suasana kelas yang kondusif dan
menyenangkan bagi siswa.
8) Guru sebagai penasehat
Guru memiliki peran sebagai konselor atau penasehat baik bagi siswa-siswanya
maupun bagi orang tua, meskipun guru tidak memiliki pelatihan khusus dalam
bidang konseling. Siswa-siswa seringkali menghadapi kebutuhan dalam
pengambilan keputusan dan mencari bimbingan dari guru. Untuk memahami
peran ini dengan lebih baik, seharusnya guru memiliki pemahaman yang lebih
mendalam tentang psikologi individu.
9) Guru sebagai inovator
Guru mengaplikasikan pengalaman yang diperolehnya dari masa lalu ke
kehidupan siswa-siswa yang lebih bermakna. Karena perbedaan usia antara
guru dan siswa mungkin signifikan, guru memiliki beragam pengalaman yang
lebih luas daripada siswa. Tugas guru adalah mengubah pengalaman berharga
ini menjadi bahasa yang lebih kontemporer dan relevan, sehingga dapat
dipahami oleh siswa.
10) Guru sebagai motivator
Proses pembelajaran akan berhasil jika siswa-siswa di dalamnya memiliki
tingkat motivasi yang tinggi. Guru memiliki peran kunci dalam menginspirasi
dan meningkatkan semangat siswa dalam proses belajar.
11) Guru sebagai pelatih
Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan dalam pengembangan
keterampilan, baik yang berhubungan dengan kemampuan berpikir maupun
keterampilan fisik. Dalam konteks ini, guru berperan sebagai pelatih untuk
memajukan keterampilan tersebut. Tanpa latihan, seorang guru mungkin
kesulitan dalam memperlihatkan pemahaman kompetensi dasar serta keahlian
yang diperlukan sesuai dengan materi yang ditetapkan.
12) Guru sebagai elevator
Setelah proses pembelajaran selesai, seorang guru perlu melakukan penilaian
terhadap hasil yang dicapai selama kegiatan pembelajaran. Evaluasi ini tidak
hanya bertujuan untuk menilai sejauh mana siswa mencapai tujuan
pembelajaran, tetapi juga untuk mengevaluasi sejauh mana guru berhasil dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran.

KESIMPULAN
Model pembelajaran adalah pola pembelajaran yang digambarkan secara
lengkap, dari awal hingga akhir, yang biasanya disusun oleh guru. Dengan kata
lain, model pembelajaran adalah kerangka kerja yang mencakup penerapan
berbagai pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran.
Pembangunan berbagai macam model pembelajaran IPS bertujuan untuk
mendukung guru dalam memperluas pemahaman mereka tentang peserta didik
dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih beragam guna
meningkatkan proses pembelajaran peserta didik. Secara sederhana, setiap model
pembelajaran menekankan aspek tertentu yang membutuhkan interaksi lebih
lanjut dari guru atau segala hal yang terkait dengan perilaku siswa selama
pembelajaran, yang memerlukan pendorongan dan bimbingan agar mencapai
potensi maksimal. Setiap model pembelajaran memiliki tujuan khusus sehingga
dampak yang dihasilkan oleh setiap model pembelajaran adalah pencapaian dari
tujuan yang telah ditetapkan dalam model pembelajaran tersebut.
Dalam konteks pembelajaran interaktif, guru dapat mengembangkan teknik
bertanya yang efektif atau berpartisipasi dalam dialog kreatif dengan siswa
melalui pertanyaan yang diajukan. Pengembangan model pembelajaran IPS
interaktif dapat dilakukan oleh guru seluruh mata pelajaran dengan syarat
memperhatikan sembilan hal, yaitu: motivasi, fokus perhatian, situasi siswa dan
konteks materi pelajaran , perbedaan individu siswa, belajar sambil bermain,
belajar sambil melakukan, belajar mencari dan memecahkan masalah dan
hubungan sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Fakultas, D., Tarbiyah, I., & Keguruan, D. (2017). Interaktif dalam Pembelajaran IPS Yulia Tri
Samiha. JIP: Jurnal Ilmiah PGMI, 3(1). http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jip

Helmiati, H., & Ag, M. (t.t.). MODEL PEMBELAJARAN. www.aswajapressindo.co.id

Kiki Yestiani, D., & Zahwa, N. (2020). PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN PADA SISWA
SEKOLAH DASAR. Dalam Jurnal Pendidikan Dasar (Vol. 4, Nomor 1).
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/fondatia

Rahman Tibahary Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dampal selatan Jl Husain
Laewang No, A., Dampal Selatan, S., & Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dampal
selatan Jl Husain Laewang No, S. (2018). MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
Muliana. Dalam Scolae: Journal of Pedagogy (Vol. 1, Nomor 1).

Anda mungkin juga menyukai