BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting
karena pendidikan membantu manusia untuk mengembangkan potensi sehingga
manusia bisa mengelola dan memanfaatkan alam dan lingkungannya sehingga dapat
bertahan hidup. Pendidikan merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dan
transfer nilai moral serta ilmu pengetahuan. Titik berat dari pendidikan adalah proses
belajar, bukan hanya proses transfer ilmu, melainkan proses perubahan tingkah laku.
Dengan demikian titik berat dari pendidikan itu adalah proses.
Dalam proses pembelajaran di sekolah, kurikulum, strategi, model dan
metode pembelajaran merupakan hal yang sangat penting. Kurikulum yang
diterapkan di setiap jenjang pendidikan saat ini adalah Kurikulum 13 revisi. Secara
umum kurikulum ini memiliki rumusan yang sangat baik dan benar-benar
merencanakan pendidikan dimana siswalah yang aktif belajar. Kurikulum ini tentulah
perlu ditunjang dengan strategi, model serta metode pembalajaran yang tepat
sehingga siswa dapat aktif dalam proses pembelajaran.
Kenyataan di lapangan menunjukan bahwa ternyata tidak semua siswa dapat
aktif dalam proses pembelajaran. Lebih banyak mereka menganggap bahwa proses
pembelajaran di kelas hanyalah formalitas untuk mendapatkan nilai. Ketika proses
belajar berlangsung mereka kurang berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran,
mereka lebih banyak mengobrol, acuh tak acuh dan mengantuk. Hal ini tentu tidak
sesuai dengan apa yang diharapkan.
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan di kelas X OTKP 5 SMKN 1
Solok, terlihat bahwa siswa kurang bisa berkonsentrasi belajar, kurang termotivasi
dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini terbukti dari siswa itu
sendiri yang kurang memperhatikan saat proses belajar dan kurang bersemangat
mengerjakan tugas yang diberikan.
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sangat ditentukan oleh
pemilihan model, dan metode pembelajaran oleh guru sebagai fasilitator. Jika model
dan metode yang digunakan sesuai dengan materi serta karakter siswa yanga akan
mengikuti pembelajaran maka keaktifan siswa dapat ditingkatkan. Model yang dipilih
hendaknya benar-benar membuat siswa tanpa sadar mengikuti pembelajaran dengan
senang hati, bersemangat dan termotivasi.
2
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai :
1. Pembelajaran Kooperatif
2. Model Pembelajaran STAD
3. Model pembelajaran PAIKEM
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang :
1. Manfaat pembelajaran Kooperatif
2. Langkah-langkah yang diperlukan pada pembelajaran model STAD
3. Manfaat penggunaan pembelajaran model STAD berbasisi PAIKEM pada
pelajaran Matematika
3
D. Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai:
1. Bekal pengetahuan dan motivasi bagi penulis guna meningkatkan pola pengajaran
matematika di masa yang akan datang.
2. Bahan masukan bagi guru bidang studi Matematika dan bidang studi lainnya,
khususnya di SMKN 1 Solok untuk memotivasi siswa dalam usaha
meningkatkan aktivitas belajar siswa.
3. Merubah cara pandang siswa dalam mempelajari Matematika.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
(1) (2)
jenis kelamin, dan ras yang berbeda. Guru menjelaskan bahwa tugas utama kelompok
adalah membantu anggota untuk menguasai materi dan mempersiapkan kuis serta
setiap angota hendaknya berusaha untuk memperoleh nilai yang baik karena nilai
individu mempengaruhi nilai kelompok.
b. Tahap penyajian materi
Sebelum pembelajaran, guru mengimformasikan kepada peserta didik tujuan
yang hendak dicapai dan prasyarat yang harus dimiliki. Penyajian materi dilakukan
secara klasikal. Dalam penyajian materi pembelajaran guru memperhatikan hal-hal
berikut:
Mengembangkan materi pelajaran sesuai dengan apa yang akan dipelajari
peserta didik dalam kelompok
Menekankan kepada peserta didik bahwa belajar adalah memahami makna
bukan hafalan
Mengontrol pemahaman peserta didik sesering mungkin
Memberikan penjelasan tentang benar atau salahnya jawaban dari suatu
pertanyaan
Setelah peserta didik memahami permasalahan, selanjutnya beralih pada
materi berikutnya.
c. Tahap kegiatan kelompok
Dalam tahap ini peserta didik mempelajari materi dan melaksanakan tugas-
tugas yang diberikan guru dalam LKS. Dalam kegiatan kelompok peserta didik saling
membantu dan berbagi tugas. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas
kelompoknya. Peran guru dalam tahap ini adalah sebagai fasilitator dan motivator
kegiatan tiap kelompok.
d. Tahap pelaksanaan tes individu
Setelah materi dipelajari dan dibahas secara berkelompok, peserta didik diberi
tes dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapainya.
Hasil tes digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan untuk perolehan skor
kelompok.
e. Tahap perhitungan skor perkembangan individu
Skor perkembangan individu dihitung berdasrkan selisih perolehan tes
sebelumnya (skor awal) dengan tes akhir. Berdasarka skor awal peserta didik
memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan sumbangan skor maksimal bagi
kelompoknya berdasarkan skor tes yang diperolehnya
D. Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM)
8
BAB III
9
PEMBAHASAN MASALAH
b. Observasi
Observasi diartikan sebagai kegiatan mengenali dan mengamati semua
indikator, perubahan-perubahan yang terjadi dan hasil akhir yang dicapai sebagai
dampak dari tindakan yang telah dilakukan. Tahap ini berjalan bersamaan dengan
saat pelaksanaan tindakan atau proses belajar mengajar berlangsung.
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data berupa kegiatan siswa. Hal-
hal yang diamati adalah aktivitas verbal, aktivitas non-verbal dan aktivitas mental.
11
Aktivitas verbal meliputi kegiatan siswa mengajukan pertanyaan pada guru atas
materi pelajaran yang sedang berlansung, menjawab pertanyaan dari guru atau
teman sekelas, mendengarkan uraian materi pelajaran. Aktivitas non-verbal seperti
memperagakan gerak dan menyelesaikan tugas rumah. Sementara aktivitas mental
meliputi keseriusan siswa mengikuti tes dan uji fisik.
c. Refleksi
Tahapan ini bertujuan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang
telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan
refleksi/ perenungan. Melalui refleksi dapat ditemukan beberapa kekuatan dan
kelemahan pelaksanaan tindakan pada siklus pertama, yang nantinya akan
dijadikan sebagai dasar untuk perencanaan tindakan pada siklus kedua.
keterangan:
P = persentase aktivitas siswa tiap pertemuan
F = jumlah siswa yang terlibat
N = jumlah siswa yang hadir
BAB IV
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13
Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Bumi Aksara
Sadirman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada
LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS BELAJAR SISWA
14
Indicator
No Nama Siswa L/P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1. Adrini Wulan Sari P √ √ √ √ √
2. Arilisni Zabrina L √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Alda L √ √ √ √ √ √ √
4. Anisa Yulia Putri P √ √ √ √ √ √ √ √
5. Anisa Zulasri P √ √ √ √ √
6. Bintang Asrul L √ √ √ √
7. Dara Adrionas P √ √ √ √ √ √
8. Deni Putra L √ √ √ √ √ √ √ √
9. Desnita Eka Putri L √ √
10. Febi Aulia L √ √ √
11. Gustina Fadilla L √ √ √
12. Egi Prasetio L √ √ √ √ √ √ √ √
13. Hananda Dwi Putri L √ √
14. Irma Ramadhani P √ √ √ √ √ √ √ √
15. Ivandrio P √ √ √ √ √ √ √ √ √
16. Lidia Pitu P √ √ √ √ √ √ √ √
17. Lira Anggini P √ √ √ √ √ √ √ √
18. Lucky Setiawan L √ √ √ √ √ √
19. Maria Purnama Sari P √ √ √ √ √
20 Meri Riskia P √ √ √ √
21. Muhammad Ilham P √ √ √ √ √ √ √
22. Pardi Surya P √ √ √ √
23. Quja Alhaq L √ √ √ √ √ √ √
24. Roky Falendra L √ √ √ √ √ √ √ √ √
15
Rukmini Hardianti P √ √ √ √ √ √ √
Salsabila P √ √ √ √ √ √ √
Shofia Mustika P √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tarisya Yuliandra P √ √ √ √ √ √ √ √
Vera Noria P √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
Winni Mariska P
Jumlah 19 22 13 18 23 20 17 20 18 19
Presentasi 63 73 43 60 76 66 56 67 60 63
No Indikator Aktivitas
1 Membawa alat dan bahan untuk kegiatan pembelajaran
2 Mendengarkan keterangan guru
3 Mengemukakan pendapat
4 Bertanya pada teman/guru
5 Kerjasama dalam kelompok
6 Mengerjakan tugas di dalam kelompok
7 Menanggapi presentasi kelompok lain
8 Menghargai pendapat teman
9 Menjawab pertanyaan guru
10 Membuat kesimpulan