Anda di halaman 1dari 8

TOPIK 1

TELAAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN YANG DISUSUN GURU

1. MULAI DARI DIRI


1. Apa yang Anda ketahui dengan konsep pembelajaran paradigma baru?
Pembelajaran paradigma baru merupakan pembelajaran yang berorientasi pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter yang sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila, sehingga praktik pembelajaran berpusat pada peserta didik, yang mana setiap peserta didik belajar sesuai dengan
kebutuhan dan tahap perkembangannya. Ada beberapa model pembelajaran yang mendukung pembelajaran paradikma baru seperti discovery
learning, problem based learning, dan project based learning. Pembelajaran paradigma baru dilakukan melalui kegiatan pembelajaran di dalam kelas
(intrakurikuler) dan di luar kelas (kokurikuler dan ekstrakurikuler). Pembelajaran intrakurikuler dilakukan secara terdiferensiasi sehingga peserta didik
memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Hal ini juga memberikan keleluasaan bagi guru untuk memilih perangkat
ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didiknya. Pembelajaran kokurikuler berprinsip pembelajaran interdisipliner yang
berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum. Pembelajaran ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai dengan minat peserta didik dan
sumber daya satuan pendidik
2. Apa yang menjadi acuan kompetensi dalam perencanaan pembelajaran paradigma baru?
Yang menjadi acuan dalam pembelajaran paradigma baru adalah Pancasila sehingga mampu menciptakan Profil Pelajar Pancasila.
3. Apa yang Anda ketahui dengan capaian pembelajaran (CP) dan apa peran CP jika dikaitkan dengan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran?
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase perkembangan yang memuat
sekumpulan kompetensi dan lingkup materi serta disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. Peran CP (Capaian Pembelajaran) adalah menjadi
indikator ketercapain kompetensi peserta didik yang tentunya berkaitan erat dengan kompetensi dasar atau alur tujuan pembelajaran.
4. Bagaimana proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan hasil asesmen formatif dan sumatif?
Proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan hasil asesmen formatif dan sumatif perlu mempertimbangkan karakteristik mata pelajaran,
karakteristik dan kemampuan peserta didik, capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan sumber daya pendukung yang tersedia. Asesmen sumatif
biasanya dalam bentuk PAT&PAS, sedangkan asesmen formatif biasanya berbentuk pertanyaan refleksi, hasil diskusi, atau kegiatan pada
pembelajaran.
5. Tentunya Anda memiliki pengetahuan dan pengalaman terkait proses pembelajaran dan penilaian yang biasa dilakukan oleh guru di sekolah. Coba
Anda refleksikan proses pembelajaran dan penilaian yang umumnya banyak dilakukan oleh guru di sekolah. Berdasarkan hasil refleksi Anda terhadap
pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang saat ini banyak dilakukan guru, ceritakan:
a. Apakah pembelajaran tersebut berpusat pada peserta didik? Mengapa Anda mengatakan demikian?
Menurut saya Ya, pembelajaran yang dilakukan guru telah berpusat pada peserta didik, karena guru tersebut tidak mendominasi dalam
pembelajaran melainkan memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk bertanya, mengungkapkan pendapat, dan aktif dalam pembelajaran.
b. Apakah guru juga memperhatikan gaya belajar peserta didik? Bagaimana guru menyikapi gaya belajar peserta didik yang mungkin berbeda satu
sama lain?
Ya, guru juga memperhatikan gaya belajar peserta didiknya yang berbeda dengan cara melakukan pendekatan kepada peserta didik serta
memberikan angket melalui google form diawal pembelajaran untuk diisi setiap peserta didik, dimana angket tersebut berisi pernyataan maupun
pertanyaan tentang bagaimana peserta didik belajar dan apa yang disenangi saat peserta didik belajar. Guru menyikapi gaya belajar peserta didik
yang mungkin berbeda satu sama lain dengan cara mencari metode pembelajaran yang bisa mengkombinasi perbedaan-perbedaan yang ada
dengan disesuaiakan tujuan dan materi pembelajaran yang akan dipelajari.
c. Bagaimana guru merencanakan, melaksanakan, dan mengolah hasil asesmen?
Bagaimana guru merencanakan, melaksanakan, dan mengolah hasil asesmen? Guru tersebut melakukan perencanaan dengan mempersiapkan
perangkat pembelajaran kemudian melaksanakan dan mengolah asesmen mengacu pada tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan serta
menguatkan asesmen di awal pembelajaran yang digunakan untuk merancang pembelajaran sesuai dengan kesiapan peserta didik.

2. EKSPLORASI KONSEP
LK 1 PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU
1. Salah satu karakteristik pembelajaran paradigma baru adalah proses pembelajaran harus berpusat pada peserta didik. Silakan ilustrasikan proses
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan memberikan contoh-contoh secara konkrit.
Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) merupakan pembelajaran yang menghadapkan siswa dengan masalah nyata dan bermakna
yang dapat menuntun siswa dalam penyelidikan dan inkuiri. Konsep mata pembelajaran biologi tingkat SMA sangat dominan jika model pembelajaran
yang diterapkan adalah pembelajaran berbasis masalah, sehingga model pembelajaran konvensional yang berbasis pada guru berubah menjadi
students center. Pembelajaran berbasis masalah ditekankan pada 3 asep yang pertama Inkuiry dan keterampilan melakukan pemacahan masalah.
Kedua : Belajar model peraturan orang dewasa (adult role behaviors), dan ketiga :Keterampilan belajar mandiri (skill for independent learning). Dengan
demikian maka proses pembelajaran akan berjalan sangat menyenangkan dan ini sangat dominan hasil belajar mata belajar biologi pada SMA akan
meningkat. Pembelajaran berpusat pada siswa pada pembelajaran biologi dengan menggunakan model PBL, model ini digunakan dalam pembelajaran
dengan tujuan untuk melibatkan siswa dan mendukung aktivitasnya, serta membantu siswa untuk mampu belajar. Misalnya pada pembelajaran materi
Efek Pemanasan Global. Guru dapat membagi siswa menjadi beberapa kelompok heterogen, kemudian guru meminta siswa untuk mampu
menemukan dan memcahkan permasalahan lingkungan akibat dari pemanasan global dan memberikan contoh kongkrit yang ada didalam kehidupan
sehari-hari. Setelah itu anggota kelompok mempresentasikan hasil temuannya dan menarik kesimpulan. Proses ini menjadikan pembelajran utuh pada
student center.
2. Apa yang menjadi pertimbangan ketika guru diberikan kemerdekaan dalam merumuskan rancangan pembelajaran dan asesmen? Merdeka Mengajar
bukan berarti guru diberi kebebasan dalam proses belajar mengajar. Akan tetapi upaya pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru mampu berpihak
pada peserta didik. Konsep Merdeka mengajar dicetuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Ini merupakan gagasan Ki
Hajar Dewantara. Yaitu, gagasan yang membebaskan guru dan peserta didik menentukan sistem pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan
Dengan guru diberikan kemerdekaan dalam merumuskan pembelajaran dan asesmen, maka :
a) guru dan peserta didik mempunyai kebebasan dalam berinovasi dan bertindak dalam proses belajar mengajar
b) Penggunaan media pembelajaran yang sesuai dan menarik juga menjadi hal perlu menjadi perhatian bagi guru. Penggunaan teknologi digital juga
menjadi hal yang esensial dalam pelaksanaan merrdeka belajar.
c) Guru dapat membangun suasana yang aman, nyaman dan menyenangkan dalam pembelajaran. Pembelajaran yang menyenangkan adalah
pembelajaran yang menggunakan berbagai strategi untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dan kondusif
d) Guru bebas bereskpresi misalnya pelaksanaan pembelajaran tidak selalu harus berada di ruangan kelas. Sesekali guru dapat mengajak peserta
didik untuk belajar di luar kelas. Nuansa pembelajaran akan terasa berbeda dan menyenangkan.
e) Guru dan peserta didik dapat berdiskusi dengan nuansa outing class. Sehingga peran peserta didik lebih ditonjolkan dalam pembelajaran. Mereka
dapat lebih santai dalam mengemukankan pendapat dan keaktifan saat pembelajaran berlangsung. Guru bisa berfungsi sebagai orangtua dan juga
teman, sehingga hubungan antara guru dan siswa tidak ada pembatas sehingga melahirkan pembelajaran yang tidak kaku.
3. Pembelajaran paradigma baru dilaksanakan dalam satu siklus yang meliputi tiga tahapan yang saling berkaitan, yaitu pemetaan standar kompetensi,
perencanaan proses pembelajaran, dan perencanaan asesmen. Gambarkan secara ringkas bagaimana kaitan dari ketiga tahapan tersebut!
Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan
kemampuan peserta didik, dan kekhasan masing-masing mata pelajaran yang akan terlaksana dengan perencanaan dan proses pembelajaran yang baik
sehingga nanti akan menghasilkan hasil belajar yang baik pula. Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Prinsip asesmen sebagai berikut: asesmen merupakan bagian terpadu dari proses
pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali
agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya, asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen
tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran, asesmen
dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah
dan sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai selanjutnya. guru melakukan asesmen terhadap level pembelajaran peserta
didik. Peserta didik kemudian dikelompokkan berdasarkan tingkat capaian dan kemampuan yang serupa. Guru selanjutnya memberikan intervensi
pengajaran dan beragam aktivitas pembelajaran sesuai dengan level pembelajaran tersebut yaitu sesuai dengan standar kompetisi dan tujuan
pembelajaran dan Guru mengajarkan dan melakukan evalusia pada kemampuan dasar yang perlu dimiliki peserta didik dan menelusuri kemajuannya.
4. Menurut pembelajaran paradigma baru, tujuan pembelajaran, proses pembelajaran dan proses asesmen dilakukan guna memastikan tercapainya Profil
Pelajar Pancasila. Jelaskan bagaimana karakteristik Profil Pelajar Pancasila itu!
Karakteristik Profil Pelajar Pancasila :
a. Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia
Pelajar Pancasila diharapkan memiliki spiritualitas yang tinggi, sehingga dapat menerapkan segala nilai-nilai baik sesuai dengan ajaran agama
dalam kehidupannya sehari-hari. Bukan hanya memiliki keimanan dan akhlak beragama, Pelajar Pancasila juga memiliki akhlak pribadi, akhlak
kepada manusia, akhlak kepada alam, serta akhlak bernegara.
b. Berkebinekaan Global
Nilai pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika wajib menjadi nilai yang dipegang bersama oleh seluruh masyarakat Indonesia termasuk para pelajar.
Bukan hanya dengan sesama bangsa Indonesia, melainkan juga ketika berhadapan dengan bangsa atau kultur negara lain. Pelajar Pancasila
dituntut untuk dapat mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitas, namun tetap berpikiran terbuka ketika berinteraksi dengan budaya
lain.
c. Gotong Royong
Salah satu nilai penting yang juga dijunjung oleh bangsa Indonesia adalah gotong royong. Pelajar Pancasila akan mampu melakukan kegiatan
bersama-sama dengan suka rela, agar kegiatan tersebut terasa lebih lancar, mudah, dan ringan. Gotong royong dapat mendorong kolaborasi,
kepedulian, serta rasa ingin berbagi kepada lingkungan sekitar.
d. Mandiri
Kemandirian juga merupakan kunci penting dalam menjalani kehidupan. Meski mampu menjalankan sesuatu dengan gotong royong, tetapi Pelajar
Pancasila akan mampu menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik dan penuh tanggung jawab secara mandiri. Untuk itu, dibutuhkan kesadaran
dari diri sendiri terhadap situasi yang dihadapi, serta kemampuan menciptakan regulasi diri sendiri. Kedua hal tersebut dapat membentuk pribadi
tangguh dan mandiri.
e. Bernalar Kritis
Untuk menghadapi kompetisi global seperti saat ini dan masa mendatang, maka kemampuan bernalar kritis sangat diperlukan. Kemampuan
berpikir kritis sendiri diartikan sebagai kemampuan secara objektif memproses informasi baik secara kualitatif dan kuantitatif, membangun
keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisa informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Dengan begitu, diharapkan pelajar akan
mampu mengambil keputusan yang tepat.
f. Kreatif
Untuk menciptakan berbagai penemuan inovatif di masa depan diperlukan kreativitas yang tinggi. Tidak hanya sekadar menemukan gagasan-
gagasan baru, sebuah inovasi diharapkan juga bermakna, bermanfaat, dan membawa dampak bagi masyarakat. Pelajar Pancasila akan dapat
mengasah kreativitas dengan menerapkan pemikiran kritis yang kemudian diolah menjadi inovasi baru.
5. Merdeka mengajar mendorong guru dalam berkarya dan berbagi metode pembelajaran. Harapannya, Merdeka Mengajar menjadi suatu referensi bagi
guru mengembangkan praktik mengajar.
Sementara dapat kemerdekaan dalam asesmen, maka guru :
a. Guru dapat membuat perencanaan tes yang baik sesuai dengan kemampuan siswa dan pembelajaran yang telah diberikan guru didalam kelas.
b. Guru dapat memberikan Latihan-latihan soal sebelum melakukan asesmen untuk melihat indicator yang sudah dikuasai siswa dan yang belum
maksimal, sehingga guru dapat mengambil Tindakan yang bijak agar sisw dapat memahami dengan maksimal.
c. Guru dapat menempatkan siswa pada program- program pembelajaran yang berbeda, memberikan tingkatan tugas-tugas untuk siswa yang sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing, memberikan bimbingan dan penyuluhan, dan saran untuk studi pada tingkatan selanjutnya.
d. Pemilihan teknik asesmen untuk setiap target pembelajaran harus didasarkan pada kebutuhan praktis di lapangan dan efisiensi. Teknik asesmen
yang digunakan harus dapat mengungkapkan kemampuan khusus serta untuk mengembangkan kemampuan siswa. Sehingga asesmen juga harus
dapat memberikan umpan balik bagi siswa.
6. Ceritakan apa langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dan asesmen paradigma baru yang efektif!
Guru aktif memfasilitasi dan membimbing agar siswa mampu melakukan langkahlangkah belajarnya. Karena itu guru perlu lebih cermat lagi
merencanakan kegiatankegiatan siswa ini dalam rpp (rencana pelaksanaan pembelajaran). Berbagai jenis konten/materi pembelajaran perlu disusun
sedemikian rupa sehingga memudahkan siswa mengkonstruksi pemahaman terhadap konten/materi pembelajaran.
Secara garis besar, merancang pembelajaran berpusat pada siswa terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut:
a. Merancang Aktifitas-aktifitas Belajar Berpusat pada Siswa yang Sesuai
b. Memilih Strategi Pembelajaran Kooperatif yang tepat
c. Memilih Strategi Penilaian Formatif yang sesuai
Langkah lainnya :
 Merumuskan tujuan pembelajaran
 Memberikan contoh-contoh pembelajaran yang kongkrit
 Belajar dari pengalaman yang ada
 Penggunaan alat/ fasilitas yang memadai dan mudah untuk ditemukan oleh peserta didik
Merencakan proses evaluasi, pengembangan dan pengayaan sesuai dengan indicator capaian dari masing-masing siswa.
Selain hal diatas yang perlu diperhatikan guru adalah :
a. pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan
belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.
b. pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat
c. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orangtua
dan masyarakat sebagai mitra.
d. satuan pendidikan harus melakukan analisis terhadap kondisi, latar belakang, tahap perkembangan dan pencapaian peserta didik sebelumnya dan
melakukan pemetaan.
e. berbicara tentang paradigma pembelajaran, pasti tak lepas dari membicarakan kurikulum sekolah, emendikbudristek telah menyiapkan struktur
kurikulum
f. Untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran paradigma baru, perlu adanya pembaharuan dalam pengorganisasian pembelajaran.
g. mengembangkan program kerja tambahan yang dapat mengembangkan kompetensi peserta didiknya dan program tersebut dapat disesuaikan
dengan visi misi dan sumber daya yang tersedia di sekolah tersebut.
h. Untuk mendapatkan hasil dari asesmen diagnostik, guru dapat memahami dan mengerti apa yang menjadi kebutuhan setiap peserta didik.
Dengan demikian, guru dapat menentukan model pendekatan pembelajaran yang sesuai.
i. Guru dapat melibatkan peserta didik dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran dengan cara membuka dialog dengan peserta
didik. Atau guru dapat membantu peserta didik menemukan dan menumbuhkan motivasi internal mereka serta kepercayaan diri mereka untuk
menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Sementara untuk melakukan asesmen yang efektif dapat melakukan :
a. Asesmen dilakukan selama rentang pembelajaran; maknanya bahwa asesmen merupakan satu kesatuan integral dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran, bukan bagian yang terpisah dari pembelajaran;
b. Kemajuan hasil belajar peserta didikdilakukan melalui evaluasi pembelajaran atau asesmen. Peserta didik yang belum mencapai capaian
pembelajaran akan mendapatkan pendampingan dari guru agar tercapai capaian pembelajarannya.
c. Guru wajib melakukan mekanisme, perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut asesmen atau penilaian. Penilaian harus diposisikan dalam
mengukur kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan secara terintegrasi dan holistik. Siswa tidak lagi hanya menjadi objek yang dinilai,
namun siswa diberi kesempatan untuk menilai diri sendiri.
d. setiap asesmen pembelajaran yang akan dikembangkan oleh guru haruslah mengacu pada capaian pembelajaran yang telah ditetapkan demi
Capaian Pembelajaran (CP) yang merupakan rangkaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai satu kesatuan proses yang berkelanjutan
sehingga membangun kompetensi yang utuh.
e. Guru melakukan penilaian proyek sebagai penguat profil pelajar Pancasila.
f. Guru memberikan evaluasi pembelajaran dengan mengikut sertakan beberapa gaya belajar siswa dan memberikan umpan balik pada setiap
evaluasi yang diberikan.
g. Guru bisa mengajak peserta didik untuk berpartisipasi dalam kegiatan adat/budaya yang ada di sekitarnya sebagai bagian dari proses belajar
peserta didik. Guru juga dapat menghubungkan peserta didik dengan sumber belajar lain yang ada di sekitarnya.
h. Guru bisa mengemas menggunakan berbagai model atau metode yang bervariasi, mampu menggali kreativitas, inovasi, eksplorasi, improvisasi
dan komunikasi yang harmonis dengan peserta didik. Apabila kita sudah mengenal karakteristik siswa yang beragam harus memperhatikan
mayoritas terlebih dahulu dari hasil asesmen diagnostik dari tipe kecenderungan anak belajar seperti apa, sehingga bisa mentukan keinginan anak
seperti apa dan bagaimana guru bisa menggunakan model atau metode yang bervariasi.
i. Menggunakan teknik dan instrument asesmen yang bervariasi. Asesmen kelas dapat dilakukan dengan cara tertulis, lisan, produk, portofolio,
unjuk kerja, proyek, dan pengamatan partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran sehari-hari sesuai dengan kompetensi dasar yang harus
dikuasai.
j. Keberhasilan guru melakukan asesmen sangat tergantung padametode dan alat yang dipergunakan. Setiap kompetensi yang adadi setiap aspek
perkembangan yang akan diasesmen tentu akanmenggunakan metode dan media yang berbeda. Semuanyadisesuaikan dengan tujuan dan
prosesnya. Oleh karena itupenggunaan metode dan alat disesuaikan dengan karakteristik sasaran asesmen yang dilakukan.
k. Teknik pengamatan terstruktur adalah pengamatan yangdilakukan oleh guru dimana sebelumnya guru telah mengatur suatu struktur yang
berisikan aspek-aspek tertentu yanghendak diamati. Teknik pengamatan terstruktur dapat dilakukandalam empat cara, yaitu: Time samples, event
samples, ceklist dan skala rating , dan wawancara.
3. A
PRINS
IP
PENG
AJARA Dosen Pengampu : Wanda Nugroho Yanuarto, S. Pd., M. Pd., Ph. D.
Ratna Fertikawati

N PPG Prajabatan Matematika gel 1 th 2023 kelas D


2301660046

DAN
ASES
MEN
YANG

Anda mungkin juga menyukai