Anda di halaman 1dari 4

1.

Setiap kelompok mendiskusikan bagaimana konsep pembelajaran paradigma baru


dan asesmen yang efektif.
Pembelajaran paradigm baru menjamin praktik belajar siswa. Dalam paradigma baru
pembelajaran profil siswa Pancasila menjadi pedoman bagi seluruh kebijakan dan
reformasi dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk pembelajaran dan penilaian.
Dalam profil mahasiswa Pancasila, kompetensi dan karakter yang dapat dipelajari dalam
berbagai disiplin ilmu tercakup dalam 6 dimensi, yaitu Keimanan, Ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, Kebhinekaan Global, Gotong Royong,
Kemandirian, Berpikir Kritis dan Kreativitas. Setiap dimensi memiliki beberapa elemen
yang lebih menggambarkan skill dan karakter yang dimaksud. Mempelajari dan
mengevaluasi paradigma baru secara efektif untuk mencapai CP tertentu dapat
dipertanggungjawabkan melalui penerapan prinsip-prinsip pembelajaran. Dalam
membuat rencana pembelajaran yang dinilai, hal ini dapat dilakukan melalui
pengembangan modul pengajaran yang bisa menjadi solusi untuk mempelajari
pembelajaran paradigma baru dan penilaian yang efektif untuk mencapai CP yang
diberikan.
2. Setiap kelompok mendiskusikan bagaimana semestinya guru merencanakan
pembelajaran paradigma baru dan asesmen yang efektif untuk mengukur capaian
belajar peserta didik.
Pembelajaran dan asesmen yang ada pada kurikulum merdeka memiliki lima prinsip
pembelajaran dan lima prinsip asesmen. Prinsip ini merupakan salah satu hal yang diatur
oleh pemerintah pusat, namun untuk implementasinya satuan pendidikan ataupun guru
yang akan mendesainnya.
a. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan
tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta
mencerminkan karakteristik dan perkembangan yang beragam sehingga
pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan. Guru dalam membuat
perangkat ajar memetakan dulu kemampuan awal siswa dan disesuaikan juga
perangkat ajar tersebut dengan kebutuhan siswa. Maka untuk mewujudkan hal
tersebut guru perlu menganalisis lingkungan sekolah, sarana dan prasarana untuk
mendukung pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa
serta memvariasikan model atau metode pembelajaran sesuai dengan gaya
belajar, jenis kecerdasan, minat, dan bakat siswa.
b. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk
menjadi pembelajar sepanjang hayat. Pada prinsip ini diharapkan peran guru
sebagai fasilitator itu betul-betul dilaksanakan. Pembelajaran dimulai dengan
memberikan stimulus berupa pertanyaan pemantik, siswa berkolaborasi, ada
umpan balik antara guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa, dan
melibatkan siswa dengan kebiasaan bertanya sehingga pada akhirnya akan
muncul pemahaman bermakna.
c. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta
didik secara holistik. Pada prinsip ini guru harus menerapkan metode
pembelajaran terbaru untuk mewujudkan kompetensi peserta didik. Metode
pembelajaran ini misalnya metode atau model inkuiri, projek, berbasis masalah,
berbasis tantangan, dan pembelajaran differensiasi.
d. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks,
lingkungan dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan masyarakat
sebagai mitra. Sumber belajar itu bukan hanya guru ataupun buku melainkan
juga pihak lain yang bisa diajak ke sekolah ataupun siswa yang diajak berkunjung
atau ditugaskan ke suatu tempat atau lembaga tertentu sesuai dengan konteks
pembelajarannya.
e. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan. Pembelajaran itu
membangun pemahaman bermakna dengan memberi dukungan lebih banyak di
awal untuk kemudian perlahan melepas sedikit demi sedikit dukungan tersebut
untuk akhirnya menjadi pembelajar yang mandiri dan merdeka.

3. Setiap kelompok mendiskusikan bagaimana pembelajaran paradigma baru dan asesmen


yang efektif untuk mencapai CP yang telah ditentukan

Jawaban : pembelajaran paradigma baru ialah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik berdasarkan tingkat kemapuannya. Perkembangan hasil belajar siswa ditingkatkan
melalui evaluasi pembelajaran atau asesmen. Siswa yang belum mencapai CP akan menerima
pendampingan dari guru untuk mencapai hasil belajar yang sudah ditentukan. Seluruh
pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik, potensi dan kebutuhan siswa. Asesmen
yang efektif dilaksanakan yaitu Assesment of Learning yaitu sebagai berikut:

a. Asesmen diagnostik yaitu siswa melakukan asesmen awal untuk mengenali potensi,
karakteristik, serta kebutuhan dalam pembelajarannya. Pada tahap perencanaan guru akan
menyusun proses pembelajaran yang sesuai dengan hasil asesmen diagnostik. Selain itu,
guru juga mengelompokkan siswa sesuai dengan tingkat kemampuannya masing-masing.
Selanjutnya pada proses pembelajaran guru melakukan asesmen formatif secara berkala.
Setelah itu, guru melakukan evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran pada akhir proses
pembelajaran. Tahap akhir ini akan dilakukan asesmen sumatif untuk memudahkan guru
merancang proyek berikutnya bagi siswa.

4. Setiap kelompok mengidentifikasi tantangan yang mungkin muncul dalam


merencanakan pembelajaran dan asesmen paradigma baru.

Jawaban : Berikut beberapa tantangan yang mungkin muncul dalam merencanakan pembelajaran
dan asesmen paradigma baru yaitu:

a. Sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia masih belum merata


b. Tidak mudah mengubah mindset atau kebiasaan pembelajaran dari jaman dulu ke model
pembelajaran paradigma baru, kebanyakan guru akan bekerja sesuai tingkat kenyamanan
pada mengajar dari sebelumnya.
c. Kebijakan pemerintah yang terkadang kurang mendukung adanya pemnelajaran
paradigma baru ini
5. Setiap kelompok mengidentifikasi dan menuliskan strategi yang perlu dilakukan
terhadap kemungkinan tantangan yang muncul dalam merencanakan pembelajaran
dan asesmen paradigma baru
Strategi yang perlu dilakukan untuk menghadapi tantangan pembelajaran paradigma baru
adalah
a. Melakukan analisis terhadap kondisi, latar belakang, tahap perkembangan dan pencapaian
peserta didik sebelumnya dan melakukan pemetaan
b. Melihat tahap perkembangan sebagai kontinum yang berkelanjutan sebagai dasar
merancang pembelajaran dan asesmen
c. Menganalisis lingkungan sekolah, sarana dan prasarana yang dimiliki peserta didik,
pendidik dan sekolah untuk mendukung kegiatan pembelajaran
d. Menurunkan alur tujuan pembelajaran sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik
e. Melihat segala sesuatu dari sudut pandang peserta didik

Stategi untuk asesmen

a. Asesmen merujuk pada kompetensi yang di dalamnya tercakup ranah sikap, pengetahuan,
dan keterampilan
b. Asesmen dilakukan terpadu dengan pembelajaran
c. Melibatkan peserta didik dalam melakukan asesmen, melalui penilaian diri (self assessment),
penilaian antarteman (peer assessment), refleksi diri, dan pemberian umpan balik antarteman
(peer feedback).
d. Pemberian umpan balik dilakukan dengan mendeskripsikan usaha terbaik untuk
menstimulasi pola pikir bertumbuh dan memotivasi peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai