Anda di halaman 1dari 6

Nama : Hartati

NPM : 229003485043
Kelas : Kimia 001 G2
Kelompok : SMAN 5 MAKASSAR

LEMBAR KERJA 1
PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU

1. Salah satu karakteristik pembelajaran paradigma baru adalah proses pembelajaran harus
berpusat pada peserta didik. Silakan ilustrasikan proses pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik dengan memberikan contoh-contoh secara konkrit!
Jawab:
Pembelajaran paradigma baru berorientasi pada pembelajaran yang bersifat student
centered atau pberpusat pada peserta didik. Dalam penerapan pembelajaran ini dapat
digunakan model-model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, contohnya
discovery learning, project based learning, dan problem based learning. Contoh
konkritnya misalnya penerapan model pembelajaran berbasis penemuan atau discovery
learning. Discovery learning adalah pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk
menyelidiki sendiri, menemukan dan membangun pengalaman dan pengetahuan masa
lalu, menggunakan intuisi, imajinasi, dan kreativitas, dan mencari informasi baru untuk
menemukan fakta, korelasi, dan kebenaran baru. Belajar tidak sama dengan menyerap apa
yang dikatakan atau dibaca, tetapi secara aktif dalam belajar mencari jawaban dan solusi
sendiri.

2. Apa yang menjadi pertimbangan ketika guru diberikan kemerdekaan dalam merumuskan
rancangan pembelajaran dan asesmen?
Jawab:
Hal yang menjadi pertimbangan ketika guru diberikan kemerdekaan untuk merumuskan
rancangan pembelajaran adalah bagaimana menyusun rancangan pembelajaran yang
sesuai dengan proses belajar, kebutuhan, tahapan perkembangan (fase), dan karakter
peserta didik sehingga dapat tercapai capaian pembelajaran yang diharapkan. Sedangkan
hal yang menjadi pertimbangan guru ketika diberikan kemerdekaan untuk merumuskan
asesmen adalah bagaimana rancangan asesmen yang disusun sesuai dengan tahapan
perkembangan dan kompetensi yang diukur selaras dengan tujuan pembelajaran agar
dalam pelaksanaan asesmen dapat berjalan dengan baik dan kemampuan peserta didik
dapat terukur secara rinci.

3. Pembelajaran paradigma baru dilaksanakan dalam satu siklus yang meliputi tiga tahapan
yang saling berkaitan, yaitu pemetaan standar kompetensi, perencanaan proses
pembelajaran, dan perencanaan asesmen. Gambarkan secara ringkas bagaimana kaitan
dari ketiga tahapan tersebut!
Jawab:
Pembelajaran paradigma baru dilaksanakan dalam satu siklus yang meliputi tiga
tahapan yang saling berkaitan, yaitu pemetaan standar kompetensi, perencanaan proses
pembelajaran, dan perencanaan asesmen. Standar kompetensi berkaitan dengan
perencanaan proses pembelajaran karena standar kompetensi merupakan salah satu
komponen rencana pembelajaran yang sangat perlu diperhatikan dalam proses
pembelajaran karena dengan adanya kompetensi yang ingin dicapai proses
pembelajaran akan lebih terarah. Selain perencanaan proses pengajaran, pembelajaran
juga diawali dengan perencanaan asesmen. Pendidik perlu merancang asesmen yang
dilaksanakan pada awal pembelajaran, pada saat pembelajaran, dan pada akhir
pembelajaran. Perencanaan asesmen harus mempertimbangkan proses pembelajaran
dan selaras dengan standar kompetensi yang telah ditentukan, sehingga peserta didik
dapat memenuhi kriteria kompetensi dan karakter setelah menyelesaikan pembelajaran.
Perencanaan asesmen, terutama pada asesmen awal pembelajaran sangat perlu
dilakukan karena untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, dan hasilnya
digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian peserta
didik. Perencanaan pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran, dan asesmen pembelajaran yang disusun dalam bentuk dokumen yang
fleksibel, sederhana, dan kontekstual.

4. Menurut pembelajaran paradigma baru, tujuan pembelajaran, proses pembelajaran dan


proses asesmen dilakukan guna memastikan tercapainya Profil Pelajar Pancasila.
Jelaskan bagaimana karakteristik Profil Pelajar Pancasila itu!
Jawab :
Profil pelajar pancasila menjadikan pelajar Indonesia menjadi pelajar sepanjang hayat
yang memiliki kompetensi tinggi, berkarakter, serta berperilaku sesuai dengan
Pancasila. Terdapat enam aspek Profil Pelajar Pancasila yang harus diwujudkan oleh
generasi Indonesia. Keenam profil tersebut yaitu:
a. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia
Siswa yang memiliki karakter beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia artinya pelajar Pancasila yang beragama dan berakhlak mulia sesuai
dengan nilai-nilai agama dan norma kehidupan. Adapun elemen profil pelajar Pancasila
ini yaitu akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak bernegara,
dan akhlak kepada alam.
b. Berkebinekaan Global
Berkebinekaan global artinya menjadi pelajar yang dapat mempertahankan kebudayaan
luhur, lokalitas, dan identitasnya di era globalisasi saat ini. Selain itu, putera puteri
Indonesia juga diharapkan memiliki sikap saling menghargai dan memungkinkan
adanya budaya baru yang positif tanpa bertentangan dengan budaya luhur bangsa.
c. Gotong Royong
Gotong royong merupakan salah satu sifat atau karakter bangsa Indonesia. Oleh
karenanya, putera puteri Indonesia harus memiliki karakter gotong royong ini. Dengan
memiliki karakter gotong royong, pelajar Indonesia bias bersama-sama dengan sukarela
mengerjakan kegiatan untuk mencapai tujuan bersama. Dengan bergotong royong,
membuat suatu pekerjaan menjadi lebih mudah, ringan, dan berjalan lancer. Elemen
dari gotong royong yaitu kepedulian, kolaborasi, dan berbagi.
d. Bernalar Kritis
Untuk menghadapi era globalisasi, setiap anak harus memiliki kemampuan bernaras
kritis yang baik. Bernalar kritis artinya kemampuan berpikir secara objektif untuk
memproses informasi baik kualitatif atau kuantitatif, menganalisis informasi,
mengevaluasi, serta menyimpulkannya. Elemen dari bernalar kritis yaitu memperoleh
informasi dan gagasan, analisis dan evaluasi nalar, refleksi pemikiran dan proses
berpikir, serta pengambilan keputusan.
e. Mandiri
Mandiri mempunyai arti seseorang yang bias bertanggungjawab atas perilaku serta hasil
belajarnya sendiri. Elemen mandiri mencakup sadar terhadap diri serta situasi yang
dihadapi serta regulasi diri.
f. Kreatif
Pelajar Indonesia juga harus memiliki kemampuan kreativitas yang tinggi. Pelajar yang
kreatif artinya mampu memodifikasi serta menghasilkan sesuatu yang bermanfaat,
original, serta berdampak baik. Elemen dari kreatif yaitu menghasilkan gagasan, karya,
dan tindakan yang original.

5. Pembelajaran paradigma baru sangat memperhatikan karakteristik belajar peserta didik.


Ceritakan bagaimana guru seharusnya merencanakan pembelajaran dan asesmen (as
learning, for learning, of learning) jika dikaitkan dengan karakteristik peserta didik!
Jawab:
Pembelajaran paradigma baru sangat memperhatikan karakteristik belajar peserta didik.
Dalam merencanakan pembelajaran dan asesmen, guru perlu memahami karakter
peserta didik yang beragam. Oleh karenanya, guru harus menggunakan beragam cara
agar peserta didik dapat mengeksploitasi isi kurikulum, guru juga memberikan beragam
tindakan yang masuk akal sehingga peserta didik dapat mengerti dan memiliki
informasi atau ide, serta guru memberikan beragam pilihan dimana peserta didik dapat
mendemonstrasikan apa yang mereka pelajari.
Penilaian dilaksanakan melalui tiga pendekatan, yaitu:
3) Assessment as learning mempunyai berfungsi sebagai formatif dan dilaksanakan
selama proses pembelajaran berlangsung. Assessment as learning melibatkan
peserta didik secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Peserta didik diberi
pengalaman untuk belajar menjadi penilai bagi dirinya sendiri. Penilaian diri (self
assesment) dan penilaian antar teman merupakan contoh assessment as learning.
Dalam assessment as learning peserta didik juga dapat dilibatkan dalam
merumuskan prosedur penilaian, kriteria, maupun rubrik/pedoman penilaian
sehingga mereka mengetahui dengan pasti apa yang harus dilakukan agar
memperoleh capaian belajar yang maksimal.
2) Assessment for learning dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan
biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar
mengajar. Dengan assessment for learning pendidik dapat memberikan umpan
balik terhadap proses belajar peserta didik, memantau kemajuan, dan menentukan
kemajuan belajarnya. Assessment for learning juga dapat dimanfaatkan oleh
pendidik untuk meningkatkan performan dalam memfasilitasi peserta didik.
Berbagai bentuk penilaian formatif, misalnya tugas, presentasi, proyek, termasuk
kuis merupakan contoh-contoh assessment for learning (penilaian untuk proses
belajar).
3) Assessment of learning merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses
pembelajaran selesai. Proses pembelajaran selesai tidak selalu terjadi di akhir tahun
atau di akhir peserta didik menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu. Setiap
pendidik melakukan penilaian yang dimaksudkan untuk memberikan pengakuan
terhadap pencapaian hasil belajar setelah proses pembelajaran selesai, berarti
pendidik tersebut melakukan assessment of learning. Ujian Nasional, ujian
sekolah/madrasah, dan berbagai bentuk penilaian sumatif merupakan assessment
of learning (penilaian hasil belajar).

6. Ceritakan apa langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam merencanakan dan


melaksanakan pembelajaran dan asesmen paradigma baru yang efektif!
Jawab:
Guru perlu menerapkan langkah langkah berikut dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran dan assessment paradigma baru yang efektif :
a) Terlebih dahulu melakukan analisa capaian pembelajaran (CP) untuk menjadi
rujukan dalam menyusun tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran
(ATP). Dalam penyusunan TP dan ATP, harus tetap terintegrasi dengan nilai-nilai
luhur Profil Pelajar Pancasila.
b) Selanjutnya, guru perlu merencanakan dan melaksanakan asesmen diagnostic
terhadap peserta didiknya. Asesmen diagnostik digunakan untuk mengidentifikasi
tahap capaian dan karakteristik peserta didik. Asesmen ini bisa dilakukan dengan
melihat raport siswa, memberi tes tertulis, tes lisan, ataupun dengan mengidentifikasi
latar belakang kebutuhan belajar siswa entah dari guru BK, wali kelas, maupun orang
tua siswa.
c) Selanjutnya, guru akan mengembangkan modul ajar atau rancangan pelaksanaan
pembelajaran, beserta rancangan asesmen dengan memperhatikan klasifikasi peserta
didik berdasarkan tahap capaian belajar, gaya belajar, karakteristik dll.
d) Guru melaksanakan proeses pembelajaran, sesuai modul serta memberi bimbingan
dan pendampingan pada setiap siswa dengan memperhatikan kebutuhan, gaya
belajar, dan karakteristik yang telah diklasifikasikan sebelumnya.
e) Dalam proses pembelajaran guru melakukan asesmen formatif (for learning and as
learning) terhadap peserta didik guna mengukur capaian dan kualitas proses
pembelajaran. Adapun, asesmen sumatif (assessment of learning) akan dilakukan
setelahproses pembelajaran selesai untuk mengukur capaian hasil belajar.
Pelaksanaanasesmen juga tetap berpatokan pada klasifikasi tahap capaian belajar,
karakteristik, dangaya belajar peserta didik.
f) Kemudian guru, membuat laporan hasil belajar yang merangkum segala aspek dalam
pembelajaran sebagai bahan refleksi bagi guru, dan peserta didik sekaligus laporan
untuk wali kelas dan orang tua siswa.
g) Terakhir, guru mengevaluasi hasil refleksi pembelajaran dan hasil asesmen yang
telah dilakukan guna memperbaiki dan mengoptimalkan siklus pembelajaran
berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai