PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran pada hakekatnya merupakan proses komunikasi transaksional yang bersifat
timbal balik, baik antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Komunikasi transaksional adalah bentuk komunikasi yang dapat diterima,
dipahami dan disepakati oleh pihak-pihak yang sehubungan dalam proses pembelajaran
sehingga menunjukkan adanya perolehan, penguasaan, hasil, proses atau fungsi belajar bagi
peserta didik.
Dalam pengembangan pembelajaran perlu adanya model desain yang digunakan dalam
mengembangkan suatu proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Berbicara tentang model pembelajaran berarti berbicara dunia pendidikan, di dalam dunia
pendidikan guru sebagai salah satu komponen pendidikan dan merupakan suatu bidang
profesi, mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar untuk
membawa anak didiknya menuju kepada kedewasaan. Seorang guru harus mampu memilih
desain yang digunakannya dalam mencapai keberhasilan pembelajaran sehingga peserta
didik akan mudah memahami tentang apa yang disampaikan oleh pendidik.
Oleh karena itu perlu adanya langkah-langkah yang harus ditempuh seorang guru dalam
memlilih model dasain yang dapat digunakan sebagai suatu alat untuk mencapai keberhasilan
dalam mencapai tujuan dari proses pembelajaran, terutama dalam pembelajaran pendidikan
Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari model desain pembelajaran PAI ?
2. Bagaimana model desain pembelajaran PAI ?
3. Bagaimana langkah-langkah desain pengembangan pembelajaran PAI ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian model desain pembelajaran PAI.
2. Untuk mengetahui model-model desain pembelajaran PAI.
3. Untuk mengetahi langkah-langkah desain pengembangan pembelajaran PAI.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Desain Pembelajaran PAI
Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan kemampuan bangsa dan
Negara. Dengan pendidikan yang bermutu, akan tercipta sumber daya manusia yang
berkualitas.1 Desain pembelajaran adalah kegiatan memilih, menetapkan dan
mengembangkan metode pembelajaran sesuai dengan kondisi yang ada untuk mencapai hasil
yang diharapkan. Desain pembelajaran pendidikan agama Islam juga merupakan kegiatan
serupa yang diarahkan untuk pembelajaran bidang dan jenjang pendidikan yang bersifat
khusus. Kegiatan ini dilakukan dengan berpijak pada tujuan pembelajaran, isi pembelajaran,
sumber belajar yang tersedia serta karakteristik peserta didik.2
Jadi dapat disimpulkan model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain,
model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran
Penataan dan penetapan strategi pengorganisasian isi pembelajaran pendidikan agama
melalui perancangan pembelajaran yang professional merupakan sesuatu yang sangat urgen.
Kualitas pembelajaran merupakan fokus kegiatan yang bias dicapai dengan memilih dan
mempreskripsikan metode pembelajaran yang bermakna yang tentunya harus dilaksanakan
dengan tetap berpijak pada beberapa asumsi sebagai berikut :
1. Mengacu pada kualitas pembelajaran
Kualitas pembelajaran tetap menjadi fokus kegiatan agar setiap langkah kegiatan
senantiasa diarahkan pada peningkatan mutu atau kualitas pembelajaran.
2. Mengacu pada pendekatan system
Pembelajaran pendidikan agama Islam harus dipandang sebagai pembelajaran yang
terpadu yang melibatkan beberapa unsur yaitu input, proses dan output.
3. Mengacu pada teori belajar dan pembelajaran
Pembelajaran pendidikan agama sebaiknya dirancang dengan mengacu atau dilandasi
oleh teori belajar dan pembelajaran. Secara teoretis perancang pembelajaran harus
mampu memahami bagaimana sseorang itu belajar agama dan bagaimana seseorang itu
1 Lukman Hakim, Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah(Problem Based Learning) Pada Lembaga
Pendidikan Islam Madrasah, Jurnal Pendidikan Agama Islam-Talim, vol. 13, no. 1-2015, hlm. 37
2 Maksudin, Pengembangan Metodologi Pendidikan Agama Islam Pendekatan Dialektik, Pustaka Pejajar,
Yogyakarta, 2015, hlm. 123-124
membelajarkan pendidikan agama. Kualitas pembelajaran pendidikan agama sangat
bergantung pada bagaimana pembelajaran itu dirancang dan dikembangkan.
4. Mengacu pada belajar perseorangan (individual)
Rancangan pembelajaran pendidikan agama sebaiknya mengacu kepada peserta didik
secara perseorangan karena pada hakikatnya belajar itu terjadi secara individual.
5. Mengacu pada hasil belajar
Pada dasarnya hasil belajar-baik berupa hasil langsung maupun hasil pengiring
merupakan acuan utama setiap kegiatan pembelajaran. Kualitas perencanaan
pembelajaran pendidikan agama bias diukur melalui hasil belajar yang telah dicapai.
6. Mengacu pada kemudahan belajar
Pembelajaran PAI merupakan upaya membelajarkan peserta didik belajar agama dan
perancangan pembelajaran PAI merupakan penataan upaya membelajarkan agar dalam
diri peserta didik muncul prakarsa atau perilaku belajar.
7. Mengacu pada interelasi variable pembelajaran
Perencanaan pembelajaran PAI harus mengacu pada semua komponen yang
memengaruhi pembelajaran agama itu sendiri. Artinya pembelajaran harus didasarkan
pada hasil identifikasi dan analisis semua komponen baik secara teoretis maupun praktis-
empiris berpengaruh pada belajar PAI.
8. Mengacu pada kualitas metode pembelajaran pendidikan agama
Perencanaan pembelajaran PAI yang mendasar dan menjadi inti perencanaan terletak
pada pemilihan dan penetapan metode pembelajaran PAI. Pemilihan metode harus
didasarkan pada analisis kondisi pembelajaran yang ada.3
4 Miftahul Huda. Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran Isu-Isu Metodis Dan Paradigmatis. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta. 2013.hlm.144-145.
6 Zaenal Arifin Ahmad, Perencanaan Pembelajaran dari Desain sampain implementasi, PT.Pustaka Insan Madani,
Yogyakarta, 2012.hlm. 65-66.
menghasilkan cara atau diagaram tentang ketarampilan-ketrampilan dan menunjukkan
keterkaitan atara keterampilan konsep tersebut.
c. Mengidentifikasi tingkah laku awal/karakteristik siswa
Ketika melakukan analisis terhadap keterampilan yang perlu dilatihkan dan tahapan
prosedur yang perlu dilewati, juga harus dipertimbangkan ketarampilan apa yang telah
dimiliki siswa saat mulai mengikuti pengajaran.yang penting juga untuk diidentifikasi
adalah karakteristik khusus siswa yang mungkin ada hubungannya dengan rancangan
aktivitas-aktivitas pengajaran.
d. Merumuskan tujuan kinerja
Berdasarkan analisis instruksional dan pernyataan tentang tingkah laku awal sisiwa,
selanjutnya akan dirumuskan pernyataan khusus siswa yang mungkin ada hubungannya
dengan rencangan aktivitas-aktivitas pengajaran.
12 Ibid, hlm.103-106.
13 Ahmad Fatah Yasin, Pengembangan Kompetensi Paedagogik Guru Pendidikan Agama Islam Di Madrasah,
Jurnal el-QUDWAH, Volume 1 No. 5, 2011, hlm. 168
14 Maksudin, Pengembangan Metodologi Pendidikan Agama Islam Pendekatan Dialektik, Pustaka Pejajar,
Yogyakarta, 2015, hlm. 149
pencapaian belajar. Pengembangan pembelajaran PAI memerlukan model-model
pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan isi dan hasil yang diharapkan. Pengembangan
kegiatan belajar mengajar PAI harus diorientasikan pada fitrah manusia yaitu jasad, akal dan
ruh yang harus dipelihara agar terwujud keseimbangan (tawazun).
3. Analisis karakteristik peserta didik
Untuk menganalisis karakteristik peserta didik terlebih dahulu harus mengetahui tingkat
pengetahuan awal peserta didik dan karakteristik peserta didik yang diberi pelajaran. 15Siswa
dalam suatu kelas biasanya memiliki kemampuan yang beragam: pandai, sedang, bahkan
kurang. Oleh karena itu guru harus dapat mengatur siswa berdasarkan situasi yang ada ketika
proses belajar mengajar berlangsung.16
4. Memilih dan menetapkan pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran PAI didasarkan pada target standar
kompetensi, kemampuan dasar yang telah ditetapkan. Untuk mencapai target tersebut
pendekatan yang digunakan adalah pendekatan terpadu, artinya pendekatan yang satu
berkaitan erat dengan pendekatan yang lainnya.
5. Pengorganisasian materi
Materi pokok merupakan bagian dari struktur keilmuan suatu bahan kajian yang dapat berupa
bidang ajar, isi, proses, keterampilan atau pengertian konseptual yang harus dimiliki dan
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Pada hakikatnya pengorganisasian
merupakan kegiatan menyiasati proses pembelajaran terhadap unsur-unsur instrumental
melalui upaya pengorganisasian secara rasional dan menyeluruh. Karakteristik pendidikan
Islam menekankan pada pencarian ilmu pengetahuan, penguasaan dan pengembangan atas
dasar ibadah kepada Allah SWT.17
6. Menetapkan evaluasi hasil pembelajaran
Evaluasi hasil pembelajaran senantiasa didasarkan pada tiga aspek ketercapaian, yaitu aspek
standar kompetensi, aspek kemampuan dasar, dan aspek indikator-indikator yang telah
ditetapkan sebelumnya.18 Tujuan dari evaluasi ialah untuk menentukan atau menilai
penerimaan siswa dari sumber-sumber belajar yang diterimanya.
17 Hidayat, Model Pembelajaran Agama Islam Berorientasi Pengembangan Karakter Bangsa, Jurnal el-Hikmah
Fakultas Tarbiyah UIN Malang, hlm. 156
PENUTUP
A. Kesimpulan
Desain pembelajaran adalah kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan kondisi yang ada untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Kegiatan ini dilakukan dengan berpijak pada tujuan pembelajaran, isi pembelajaran, sumber
belajar yang tersedia serta karakteristik peserta didik.
B. Terdapat sejumlah model-model sebagaimana dikemukakan para ahli sebagai berikut :
f. Model ROPES
e. Pengorganisasian materi
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Fatah Yasin. Pengembangan Kompetensi Paedagogik Guru Pendidikan Agama Islam Di
Madrasah. Jurnal el-QUDWAH. Volume 1 No. 5. 2011.
Hidayat. Model Pembelajaran Agama Islam Berorientasi Pengembangan Karakter Bangsa. Jurnal
el-Hikmah Fakultas Tarbiyah UIN Malang.
Lukman Hakim. Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Pada Lembaga Pendidikan Islam Madrasah. Jurnal Pendidikan Agama Islam-Talim.
Volume 13. No. 1. 2015.
Miftahul Huda. Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran Isu-Isu Metodis Dan Paradigmatis.
Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 2013.
Zaenal Arifin Ahmad. Perencanaan Pembelajaran dari Desain sampain implementasi. PT.
Pustaka Insan Madani. Yogyakarta. 2012.