Resume Buku Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah Ilmu Jiwa Belajar
Disusun Oleh:
2017
RESUME BUKU
ISBN : 978-979-518-826-1
GAMBAR BUKU
BAB I
KARATERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU
B. Perbedaan Individu
Dari perbedaan bahasa bermacam-macam aspek perkembangan individu, dikenal ada
dua fakta yang menonjol, yaitu :
1. Semua manusia mempunyai unsur-unsur kesamaan di dalam pola
perkembangannya.
2. Di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang warisan manusia secara
biologis dan sosial, tiap-tiap individu mempunyai kecenderungan berbeda.
Individu menunjukkan kedudukan seseorang sebagai orang perorangan atau
perseorangan. Sifat individual adalah sifat yang berkaitan dengan perbedaan individual
perseorangan. Ciri dan sifat orang yang satu berbeda dengan yang lain. Perbedaan ini
disebut perbedaan individu atau perbedaan individual. Maka perbedaan dalam
perbedaan individual menurut Landgren (1980 : 578) menyangkut variasi yang terjadi,
baik variasi pada aspek fisik, maupun aspek psikologis.
Seorang ibu yang memiliki seorang bayi, bertutur bahwa bayinya banyak menangis,
banyak bergerak dan kuat minum. Ibu lain yang juga memiliki bayi menceritakan bahwa
bayinya pendiam, banyak tidur dan kuat minum. Cerita kedua itu itu bahwa bayi memiliki
ciri dan sifat yang berbeda.
1. Bidang-Bidang Perbedaan
Upaya pertama yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan individu, sebelum
dilakukan pengukuran kapasitas mental yang mempengaruhi penilaian sekolah adalah
menghitung umur kronologi. Umur kronologis sebagai faktor yang mewakili tingkat
kematangan siswa dan karena itu memungkinkan anak dapat di didik hendaknya dapat
di lihat sebagai komponen perbedaan.
Kecakapan mental secara umum seperti di ukur dengan tes inteligensi juga
merupakan indeks kesiapan anak untuk belajar. Kecakapan khusus yang dimiliki anak
berbeda antara anak yang satu dengan yang lainnya. Masalah ini perlu di kembangkan
pula, terutama dalam mempelajari hal-hal yang memerlukan mental tinggi. Tambahan
lagi, kesiapan untuk melibatkan diri dalam situasi belajar tertentu berbeda antara
individu satu dan lainnya dalam setiap tingkatan umur.
Konstitusi fisik dari individu, sejauh mana ia secara fisik mempunyai bentuk-
bentuk yang khas, tingkat stabilitas emosional dan temperamennya, sikapnya terhadap
pelajaran, dan minat-minatnya akan mempengaruhi keberhasilan yang di capai dalam
belajar mereka. Faktor-faktor lain seperti jenis kelamin, pengaruh keluarga, status
ekonomi, pengalaman belajar sebelumnya, kesesuaian bahan yang dipelajari dan
teknik-teknik mengajar, semuanya berpengaruh pada tingkat kemampuan individu
untuk mencapai keberhasilan dalam tingkatan belajarnya.
Perbedaan yang dimaksud adalah perbedaan fisik, sosial kepribadian, intelejensi
dan kemampuan dasar, serta perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.
Perbedaan yang lain yang terdapat pada manusia yaitu perbedaan kognitif, individual
dalam kecakapan bahasa, kecakapan motorik, latar belakang, bakat, dan perbedaan
dalam kesiapan belajar.
2. Intelek
Intelek atau daya pikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan saraf otak. Karena
pikiran pada dasarnya menunjukkan fungsi otak, maka kemampuan intelektual yang
lazim disebut kemampuan berpikir, dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu
menunjukkan fungsinya secara baik.
Perkembangan tingkat berpikir atau perkembangan intelek akan diawali dengan
kemampuan mengenal, yaitu untuk mengetahui dunia luar. Perkembangan kemampuan
berpikir semacam ini dikenal pula sebagai perkembangan kognitif. Perkembangan
kognitif seseorang menurut Piaget (Sarlito 1991 : 81) mengikuti tahap-tahap sebagai
berikut.
a. Tahap Pertama (masa sensorik motor 0,0 2,5 tahun)
Masa ketika bayi mempergunakan system penginderaan dan aktivitas motoric
untuk mengenal lingkungan.
b. Tahap Kedua (masa pra-operasional 2,0 7,0 tahun)
Kemampuan anak menggunakan simbolyang mewakili suatu konsep.
c. Tahap Ketiga (masa konkreto prerasional 7 11 tahun)
Anak mulai mengembangkan tiga macam operasi berpikir, yaitu :
1) Identifikasi : mengenali sesuatu
2) Negasi : mengingkari sesuatu
3) Reprokasi : mencari hubungan timbal balik antara beberapa hal.
d. Tahap Keempat (masa operasional 11,0 dewasa)
Dalam usia remaja dan seterusnya seseorang sudah mampu berpikir abstrak dan
hipotesis. Pada tahap ini seseorang sudah bias memperkirakan apa yang mungkin
terjadi ia dapat mengambil kesimpulan dari suatu pernyataan.
3. Emosi
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia, banyak hal yang
dibutuhkannya. Kebutuhan setiap orang dibedakan menjadi dua, yaitu kebutuhan jasmani
dan kebutuhan rohani. Kebutuhan tersebut ada yang primer, yaitu kebutuhan yang harus
segera dipenuhi, dan kebutuhan sekunder yang pemenuhannya dapat ditangguhkan.
4. Sosial
Dalam proses pertumbuhan, setiap orang tidak berdiri sendiri. Setiap manusia
memerlukan lingkungan dan senantiasa akan memerlukan manusia lainnya. Akhirnya
manusia mengenal kehidupan bersama, kemudian bermasyarakat atau berkehidupan
social.
5. Bahasa
Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Setiap orang senantiasa berkomunikasi
dengan dunia sekitarnya. Sejak bayi manusia telah berkomunikasi dengan dunia lain.
Pengertian bahas sebagai alat komunikasi diartikan sebagai tanda, gerak, dan suara untuk
menyampaikan isi pikiran kepada orang lain.
6. Bakat Khusus
Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang
individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat
berkembang dengan baik. Bakat yang dimiliki individu akan mampu menunjukkan
kelebihan dalam bertindak dan menguasai serta memecahkan masalah disbanding orang
lain.
7. Sikap, Nilai, dan Moral
Bloom (Woolfolk dan Nicolich 1984 : 390) mengemukakan bahwa tujuan akhir dari
proses belajar dikelompokkan menjadi tiga sasaran, yaitu penguasaan pengetahuan
(kognitif), penguasaan nilai dan sikap (afektif) dan penguasaan psikomotorik. Semakin
tumbuh dan berkembang fisik dan psikisnya, anak mulai dikenalkan terhadap nilai-nilai,
ditunjukkan hal-hal yang boleh dan yang tidak boleh.
Menurut Piaget, pada awalnya pengenalan nilai dan perilaku serta tindakan itu masih
bersifat paksaan dan anak belum mengetahui maknanya, tapi sejalan dengan inteleknya
anak mulai mengikuti ketentuan yang berlaku.
BAB II
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA
B. Tugas-Tugas Perkembangan
Perkembangan merupakan proses yang menggambarkan perilaku kehidupan social
psikologi manusia pada posisi yang harmonis di dalam lingkungan masyarakat yang lebih
luas dan kompleks. Tugas-tugas perkembangan dikaitkan dengan fungsi belajar, karena
pada hakikatnya perkembangan kehidupan manusia dipandang sebagai upaya mempelajari
norma kehidupan dan masyarakat agar ia mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik
di kehidupan nyata. Harvighurst mengemukakan beberapa jenis tugas perkembangan
remaja.
1. Mencapai hubungan dengan teman lawan jenisnya secara lebih memuaskan
dan matang
2. Mencapai perasaan seks dewasa yang diterima secara sosial
3. Meneriam keadaan badannya dan menggunakan secara efektif
4. Mencapai kebebasan ekonomi
5. Memilih dan menyiapkan suatu pekerjaan
6. Menyiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga
7. Mengembangkan keterampilan dan konsep intelektual yang perlu bagi warga
Negara yang kompeten
8. Menginginkan dan mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara
sosial
9. Menggapai suatu perangkat nilai yang digunakan sebagai pedoman tingkah
laku
2. Hukum proximodistal
Hukum proximodistal adalah hukum yang berlaku pada pertumbuhan fisik dan
menurut hukum ini pertumbuhan fisik berpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi.
3. Perkembangan terjadi dari umum ke khusus
Pada setiap aspek terjadi proses perkembangan yang dimulai dari hal-hal yang umum
kemudian secara sedikit demi sedikit meningkat ke hal-hal yang khusus.
4. Perkembangan berlangsung dalam tahapan-tahapan perkembangan
Dalam perkembangan terjadi penahapan yang terbagi-bagi ke dalam masa-masa
perkembangan. Pada setiap masa perkembangan terdapat ciri-ciri perkembangan yang
berbeda antara ciri-ciri yang ada pada suatu masa perkembangan dengan ciri-ciri yang
ada pada masa perkembangan yang lain. Contoh penahapan dalam perkembangan
manusia itu antara lain meliputi:
a) masa pra lahir, 0-9 bulan, 10 hari
b) masa jabang bayi 0-2 minggu,
c) masa bayi 2 minggu 1 tahun,
d) masa anak pra sekolah 1-5 tahun,
e) masa sekolah 6-12 tahun,
f) masa remaja 13-21 tahun,
g) masa dewasa 21-65 tahun, dan
h) masa tua 65 ke atas
5. Hukum Tempo dan Ritme Perkembangan
Tahapan perkembangan berlangsung secara berurutan, terus menerus dan dalam tempo
perkembangan yang relatif tetap serta bisa berlaku umum. Cepat atau lambatnya suatu
perkembangan dilalui dan seluruh perkembangan dicapai, selain berbeda antara
perkembangan filogenetik dan ortogenetik, juga menunjukkan perbedaan secara
perorangan meskipun tingkat perbedaannya tidak terlalu besar. Ritme/irama
perkembangan akan semakin jelas tampak pada saat kematangan fungsi.
BAB III
PERTUMBUHAN FISIK
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala
primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini meliputi :
1. Perubahan ukuran tubuh
2. Perubahan proporsi tubuh
3. Munculnya cirri-ciri kelamin yang utama (primer) dan kedua (skunder)
A. Penyebab Perubahan
Penyebab perubahan pada masa remaja adalah adanya dua kelenjar yang menjadi aktif
bekerja dalam system endokrin. Kelenjar pituitari yang terletak didasar otek mengeluarkan
dua macam hormone yang diduga erat ada hubungannya dengan perubahan masa remaja
yang disebabkan oleh kelenjar pituitary dan klenjar hyphotalamus. Kedua itu ang terletak
didasar otak itumasing-masing menyebabkan terjadinya perubahan ukuran tubuh dan
merangsang aktifitas dan pertumbuhan alat kelamin utama dan kedua pada remaja.
Kelenjar pitutitari yang terletak didasar otak mengeluarkan dua macam hormone, yaitu :
1. Hormon pertumbuhan
2. Hormon Gonadotropik
Pertumbuhan fisik yang tepet akan dapat dicapai apabila terjadi keseimbangan
kerja kelenjar pituitary dan gonadotropik. Pertumbuhan fisik remaja ditandai oleh :
1. Perubahan ukuran tubuh
2. Perubahan proporsi tubuh
3. Ciri kelamin utama
4. Ciri kelamin kedua
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik ini adalah :
1. Faktor keluarga
a. Faktor keturunan
b. Faktor lingkungan keluarga
2. Faktor gizi
Erat hubungannya dengan kondisi social ekonomi keluarga.
3. Faktor emosional
Yang bertalian dengan gangguan emosional yang dialami selama perkembangannya.
4. Faktor jenis kelamin
Dimana laki-laki cenderung memiliki ukuran tubuh lebih tinggi dan lebih kuat
dibanding wanita.
5. Faktor kesehatan
Anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh yang lebih
berat daripada anak yang sering sakit.
6. Faktor jenis kelamin
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari anak perempuan.
Kecuali pada usia antara 12 sampai 15 tahun. Anak perempuan biasanya akan sedikit
lebih tinggi dan lebih berat daripada anak laki-laki. Terjadinya berat dan tinggi tubuh
ini karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki memang berbeda dari anak
perempuan.
7. Faktor bentuk tubuh
Bangun/bentuk tubuh, apakah mesamorf, ektomorf, atau endomorph akan
mempengaruhi besar kecilnya tubuh anak.
Pertumbuhan fisik mempengaruhi perkembangan tingkah laku remaja yang hal ini
pada perilaku yang canggung dalam proses penyesuaian diri remaja, isolasi diri dari
pergaula, perilaku emosional seperti gelisah dan mudah tersinggung serta melawan
kewenangan, dan semaramnya.
Remaja yang banyak memperhatikan kelompok sebaya perlu mendapatkan perhatian
dari para pendidik dalam proses pendidikan. Kegiatan seperti dorongan untuk belajar
kelompok, pembentukan kelompok olah raga, kegiatan pramuka, dan pembiasaan hidup
sehat perlu dikembangkan. Disekolah kegiatan kurikuler dan ekstrakulikuler perlu
diselenggarakan secara terprogram.
BAB IV
PERKEMBANGAN INTELEK, SOSIAL, DAN BAHASA
A. Perkembangan Intelek
1. Pengertian Intelek, dan Intelegensi
Menurut English & English dalam bukunya A Comperehensive Dictionary of
Psycological and Psycoanalitical Terms, istilah intelek berate antara lain :
a. Kekuatan mental dimana manusia dapat berpikir
b. Suatu rumpun nama untuk proses kognitif, terutama untuk aktivitas
yang berkenaan dengan berpikir.
c. Kecakapan, terutama kecakapan yang tinggi untuk berpikir.
Menurut kamus Webster New World Dictionary of The American Language,
istilah intelek berarti :
a. Kecakapan untuk berfikir, mengamati atau mengerti, kecakapan untuk
mengamati hubungan-hubungan, perbedaan-perbedaan dsb.
b. Kecakapan mental yang besar, sangat intelligence
c. Pikiran atau inteligensi
Menurut buku Psikologi Remaja (1991) yang dikemukakan oleh Singgih
Gunarsa, rumus intelegensi sebagai berikut :
a. Intelegensi merupakan suatu kumoulan kemampuan seseorang yang
memungkinkan memperoleh ilmu pengetahuan dan mengamalkan ilmu tersebut
dalam hubungannya dengan lingkungan dan masalah-masalah yang timbul.
b. Intelegensi adalah suatu bentuk tingkah laku tertentu yang tampil dalam
kelancaran tingkah laku.
c. Intelegensi meliputi pengalaman-pengalaman dan kemampuan
bertambahnya pengertian dan tingkah laku dengan pola-pola baru dan
mempergunakannya secara efektif.
d. William Stern mengemukakan bahwa intelegensi merupakan suatu
kemampuan untuk menyesuaikan diri pada tuntutan baru dibantu dengan
penggunaan fungsi berfikir.
e. Binet berpendapat bahwa intelegensi merupakan kemampuan yang
diperoleh melalui keturunan, kemempuan yang diwarisi dan dimiliki sejak lahir
dan tidak terlalu banyak dipengaruhi oleh lingkungan.
B. Bakat Khusus
Merupakan kenyataan yang berlaku dimana-mana bahwa manusia berbeda satu sama
yang lain dalam berbagai hal, antara lain dalam :
1. Intelegensi
2. Minat
3. Kepribadian
4. Keadaan Jasmani
5. Prilaku Sosial
Ada kalanya sesorang lebih cekatan dalam satu bidang dibandingkan dengan orang
lain. Dalam bidang tertentu ia mungkin menunjukan keunggulannya dibandingkan
dengan orang lain.
1. Pengertian Bakat Khusus
Guilford (Simadi S. 1991 : 169) mengemukakan bahwa bakat itu mencangkup 3
dimensi psikologis yaitu :
a. Dimensi Perseptual
Meliputi kemampuan dalam mengadakan persepsi, dan ini meliputi faktor-faktor
sebagai berikut :
1) Kepekaan indra
2) Perhatian
3) Orientasi Waktu
4) Luasnya Daerah Persepsi
5) Kecepatan Persepsi, dsb.
b. Dimensi Psikomotor
Dimensi ini mencangkup enam faktor yaitu sebagai berikut :
1) Kekuatan
2) Impuls
3) Kecepatan Gerak
4) Ketelitian
5) Koordinasi
6) Keluwesan
c. Dimensi Intelektual
Dimensi inilah yang umumnya mendapat sorotan luas, karena memang dimensi
inilah yang mempunyai implikasi sangat luas. Dimensi ini meliputi lima faktor
yaitu :
1) Faktor Ingatan, yang mencangkup factor ingatan yaitu mengenai :
a) Substansi
b) Relasi
c) Sistem
2) Faktor Pengenalan, mengenai pengenalan terhadap :
a) Keseluruhan Informasi
b) Golongan
c) Hubungan-hubungan
d) Bentuk atau struktur
e) Kesimpulan
2. Jenis-Jenis Bakat Khusus
Pemberian nama terhadap jenis-jenis bakat biasanya dilakukan berdasar atas
bidang apa bakat itu berfungsi, seperti ;
a. Bakat matematika
b. Bakat bahasa
c. Bakat olahraga
d. Bakat seni
e. Bakat music
f. Bakat klerikal
g. Bakat guru
h. Bakat dokter, dsb.
Dengan demikian maka macam bakat akan sangat tergantung pada konteks
kebudayaan, dimana seorang individu hidup dan dibesarkan. Mungkin penanaman itu
bersangkutan dengan bidang studi mungkin pula dengan bidang kerja.
3. Kaitan Antara Bakat dan Prestasi
Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu,
akan tetapi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman, dan dorongan atau motivasi
agar bakat itu dapat terwujud.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat Khusus
Faktor-faktornya adalah sebagai berikut :
a. Anak itu sendiri
b. Lingkungan anak
5. Perbedaan Individu Dalam Bakat Khusus
Pada dasarnya setiap orang mempunyai bakat-bakat tertentu. Dua anak bisa sama-
sama mempunyai bakat melukis tetapi yang satu lebih menonjol daripada yang lain,
bahkan bahkan saudara sekandung dalam keluarga bisa mempunyai bakat yang
berbeda-beda.
6. Upaya Pengembangan Bakat Khusus Remaja dan Implikasi-Implikasi
dalam Penyelenggaraan Pendidikan
Sampai sekarang boleh dikatakan belum ada tes bakat yang cukup luas daerah
pemakaiannya ( seperti misalnya tes intelegensi ). Berbagai tes bakat yang lain sudah
ada misalnya :
a. FACT yang disusun oleh flanagen
b. DAT yang disusun oleh Binnet
c. M-Test yang disusun oleh Lunning Park, tetapi masih sangat terbatas daerah
berlakunya.
Hal ini disebabkan tes bakat sangat terkait kepada konteks kebudayaan dimana tes
itu disusun sedang macam-macam bakat juga terikat kepada konteks kebudayaan
dimana klasifikasi bakat itu dibuat. Yang harus diukur oleh alat identifikasi adalash
baik potensi maupun bakat yang sudah terwujud dalam prestasi yang tinggi.
C. Perkembangan Sosial
1. Pengertian Perkembangan Hubungan Sosial
Hubungan sosial (sosialisasi) merupakan hubungan antar manusia yang saling
membutuhkan. Hubungan sosial dimulai dari tingkat yang sederhana dan terbatas,
yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana. Semakin dewasa dan bertambah umur
kebutuhan manusia menjadi komplek dan dengan demikian tingkat hubungan sosial
juga berkembang menjadi amat kompleks.
2. Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja
Remaja adalah tingkat perkembangan anak yang telah mencapai jenjang menjelang
dewasa. Pada jenjang ini, kebutuhan remaja telah cukup komplek, cakrawala interaksi
social dan pergaulan remaja telah mulai memperhatikan dan mengenal berbagai norma
pergaulan yang berbeda dengan norma yang berlaku sebelumnya didalam keluarganya.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
a. Kelurga
b. Status sosial ekonomi keluarga
c. Tingkat pendidikan
d. Kemampuan mental
4. Pengaruh Perkembangan Sosial Terhadap Tingkah Laku
Dalam perkembangan sosial para remaja dapat memikirkan perihal dirinya dan
orang lain. Pemikiran itu terwujud dalam refleksi diri yang sering mengarah ke
penilaian diri dan kritik dari hasil pergaulannya dengan orang lain.
5. Perbedaan Individual Dalam Perkembangan Sosial
Bergaul dengan sesame manusia ( sosialisasi ) dilakukan oleh setiap orang, baik
secara individual maupun berkelompok. Dilihat dari berbagai aspek, terdapat
perbedaan individual manusia, yang hal itu tampak juga dalam perkembangan
sosialnya.
6. Upaya Pengembangan Hubungan Sosial Remaja dan Implikasinya Dalam
Penyelenggaraan Pendidikan
Penciptaan kelompok sosial remaja perlu dikembangkan untuk memberikan
rangsangan kepada mereka kearah perilaku yang bermanfaat dan dapat diterima
khalayak.
D. Perkembangan Bahasa
1. Pengertian Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang berarti faktor
intelek/kognitif sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa.
Jadi, perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat
berkomunikasi, baik alat komunikasi dengan cara lisan, tertulis, maupun menggunakan
tanda-tanda dan isyarat.
2. Karakteristik Perkembangan Bahasa remaja
Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang. Anak remaj telah banyak
belajar dari lingkungan dan demikian bahasa remaja terbentuk oleh kondisi lingkungan.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa
Faktor-faktornya adalah sebagai berikut :
a.Umur anak
b.Kondisi lingkungan
c. Kecerdasan anak
d.Status sosial ekonomi keluarga
e. Kondisi fisik
4. Pengaruh Kemampuan Berbahasa Terhadap Kemampuan Berfikir
Kemampuan berfikir berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa dan sebaliknya.
5. Perbedaan Individual Dalam Kemampuan dan Perkembangan Bahasa
Remaja yang berasal dari lingkungan yang berbeda juga akan berbeda-beda pula
kemampuan dan perkembangan bahasanya.
6. Upaya Pengembangan Kemampuan Bahasa Remaja dan Implikasinya Dalam
Penyelenggaraan pendidikan
a. Anak perlu melakukan pengulangan pelajaran yang telah diberikan dengan
kata dan bahasa yang disusun oleh murid-murid sendiri
b. Berdasar hasil identifikasi itu guru melakukan pengembangan bahasa murid.
BAB V
PERKEMBANGAN AFEKTIF
A. Perkembangan Emosi
1. Pengertian Emosi
Emosi adalah pengalaman efektif yang disertai penyesuaian diri dalam diri individu
tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak.
2. Karakteristik Perkembangan Emosi
Remaja sendiri menyadari bahwa aspek-aspek emosional dalam kehidupan adalah
penting. Contoh beberapa kondisi emosional seperti :
a. Cinta / kasih sayang
b. Gembira
c. Kemarahan dan permusuhan
d. Ketakutan dan kecemasan
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi
Sejumlah penelitian tentang emosi anak menunjukan bahwa perkembangan emosi
mereka bergantung pada faktor kematangan dan faktor belajar. Metode belajar yang
menunjang perkembangan emosi antara lain adalah :
a. Belajar dengan coba-coba
b. Belajar dengan cara meniru
c. Belajar dengan cara mempersamakan diri
d. Belajar melalui pengkondisian
e. Pelatihan atau belajar dibawah bimbingan dan pengawasan terbatas pada aspek
reaksi.
4. Pengaruh Hubungan Antara Emosi dan Tingkah Laku Serta Pengaruh
emosi
Terhadap Tingkah Laku
Rasa takut atau marah dapat menyebabkan seseorang gemetar. Dalam ketakutan
mulut menjadi kering, cepatnya jantung berdetak, derasnya aliran darah/tekanan darah,
system pencernaan mungkin berubah selama pemunculan emosi. Keadaan emosi yang
menyenangkan dan rileks berfungsi sebagai alat pembantu unruk mencerna, sedangkan
perasaan tidak enak atau tertekan menghambat / mengganggu pencernaan.
5. Perbedaan Individual Dalam Perkembangan Emosi
Meskipun pola perkembangan emosi dapat diramalkan tetapi terdapat perbedaan
dalam segi frekuensi, intensitas, serta jangka waktu dalam berbagai macam emosi dan
juga saat pemunculannya. Perbedaan ini sudah mulai terlihat sebelum masa bayi
berakhir dan semakin bertambah frekuensinya, serta lebih mencolok sehubungan
dengan bertambahnya usia anak-anak.
6. Upaya Pengembangan Emosi Remaja dan Implikasinya dalam
penyelenggaraan Pendidikan
Hal yang dapat dilakukan oleh guru adalah konsisten dalam pengelolaan kelas dan
memperlakukan siswa seperti orang dewasa yang penuh tanggung jawab. Guru-guru
dapat membantu mereka yang bertingkah laku kasar dengan jalan mencapai
keberhasilan dalam pekerjaan / tugas-tugas sekolah sehingga mereka menjadi anak yang
lebih tenag dan lebih mudah ditangani. Salah satu cara yang mendasar adalah dengan
mendorong mereka untuk bersaing dengan diri sendiri.
l
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Nilai, Moral, dan
sikap
Didalam usaha membentuk tingkah laku sebagai pencerminan nilai-nilai hidup
tertentu ternyata bahwa faktor lingkungan memegang peranan penting. Diantara segala
unsure lingkungan sosial yang berpengaruh yang tampaknya sangat penting adalah
unsur lingkungan berbentuk manusia yang langsung dikenal atau dihadapi oleh
seseorang sebagai perwujudan dari nilai-nilai tertentu. Dalam hal ini lingkungan sosial
terdekat yang terutama terdiri dari mereka yang berfungsi sebagai pendidik dan
pembina.
4. Perbedaan Individual Dalam Perkembangan Nilai, Morak, dan sikap
Diantara dua ujung yang ekstrem dikelompokan individu-individu yang memiliki
berbagai tingkat pemahaman dan yang memperlihatkan berbagai bentuk tingkah laku,
sehingga garis kontinum itu tensi semua. Dan dapat dipahami bahwa terdapat
perbedaan-perbedaan individual dalam pemahaman nilai-nilai dan moral sebagai
pendukung sikap dan perilakunya.
5. Upaya Mengembangkan Nilai, Moral, dan Sikap Remaja Serta
Implikasinya dalam Penyelenggaraan Pendidikan
Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam mengembangkan nilai, moral, dan sikap
remaja adalah :
a. Menciptakan komunikasi
b. Menciptakan iklim lingkungan yang serasi
BAB VI
TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN, PRIBADI,
PENDIDIKAN, DAN KARIER, DAN KEHIDUPAN BERKELUARGA
BAB VII
Karena disekolah guru merupakan figur pendidik yang penting dan besar pengaruhnya
terhadap penyesuaian siswa siswanya, maka dituntut sifat 0 sifat guru yang efektif,
yakni sebagai berikut (Ryans dalam Garrisonm 1956)
1. Memberi kesempatan (alert), tampak antusias dan berminat dalam aktivitas
siswa dikelas.
2. Ramah dan optimis
3. Mampu mengontrol diri, tidak mudah kacau, dan teratur tindakkannya
4. Senang kelakar, mempunyai rasa humor
5. Mengetahui dan mengakui kesalahan-kesalahannya sendiri
6. Jujur dan objektif dalam memperlakukan siswa