Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

HAKIKAT KETERAMPILAN BERBAHASA

OLEH:

CINDY KHAIRUNNISA MARPAUNG

NIM. 20480468

DEP - 1A

DOSEN PENGAJAR : LELA IRWANTY, S.Pd,M.Pd

POLITEKNIK PARIWISATA MEDAN


2020/2021

Pengertian Keterampilan Berbahasa

Terampil adalah cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan.Keterampilan


adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas, atau kecakapan yang disyaratkan.Secara luas
keterampilan berbahasa adalah kemampuan dan kecekatan menggunakan bahasa yang dapat
meliputi mendengar atau menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Ada empat aspek keterampilan berbahasa Indonesia yaitu mendengar (menyimak) ,


berbicara, membaca, dan menulis.Mendengar dan berbicara merupakan aspek keterampilan
berbahasa lisan,sedangkan membaca dan menulis merupakan keterampilan ragam
tulis.Mendengarkan dan membaca adalah keterampilan berbahasa yang bersifat respentif,
sedangkan berbicara dan menulis bersifat produktif.
ASPEK-ASPEK KETERAMPILAN BERBAHASA

Keempat keterampilan berbahasa itu adalah :


1.      Keterampilan menyimak (listening skills)
2.      Keterampilan berbicara (speaking skills)
3.      Keterampilan membaca (reading skills)
4.      Keterampilan menulis (writing skills)
1.      Keterampilan Menyimak
Keterampilan menyimak adalah keterampilan paling mendasar dalam keterampilan
berbahasa.Menyimak merupakan suatu proses kegiatan dalam mendengarkan lambang-
lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi,, serta interpretasi dengan
tujuan memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta  memahami makna
komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara  melalui ujaran atau bahasa
lisan.Keterampilan menyimak pada perkembangannya disebut sebagai keterampilan reseptif.
Disebut sebagai keterampilan reseptif sebab selama berlangsungnya kegiatan komunikasi
tersebut, penyimak menerima dan menangkap ujaran atau rangkaian huruf yang diterimanya
dari apa yang dikatakan pembicara
Adapun tujuan menyimak yaitu : (a) mendapatkan fakta, (b) menganalisis fakta, (c)
mengevaluasi fakta, (d) mendapatkan inspirasi, (e) mendapatkan hiburan, (f) memperbaiki
kemampuan berbicara

a). Mendapatkan Fakta

Fakta dapat diperoleh dengan melakukan berbagai cara. Salah satu cara yang dapat
dilakukan adalah menyimak. Dengan kegiatan menyimak, fakta dapat diperoleh entah itu
dari media elektronik ataupun langsung berhadapan langsung dengan sumber bahan simakan
atau pembicara

b). Menganalisis Fakta

Kegiatan menganalisis fakta merupakan suatu proses menafsirkan fakta-fakta dengan


menggunakan penafsiran sebab-akibat yang terkandung dalam fakta-fakta itu. Kegiatan
menganalisis ini lahir karena adanya keinginan penyimak memahami makna dari fakta-fakta
yang disimaknya
c). Mengevaluasi Fakta

Kegiatan mengevaluasi fakta ini adalah kegiatan lanjutan yang dilakukan oleh penyimak
untuk lebih mengetahui fakta-fakta yang disimak. Apabila fakta yang diterima kurang
relevan dengan pengetahuan yang dimiliki penyimak, maka penyimak bisa jadi menolak
fakta tersebut

d). Mendapatkan Inspirasi

Kegiatan menyimak juga bertujuan untuk mendapatkan inspirasi. Inspirasi dapat


diperoleh oleh penyimak dengan baik sesuai dengan seberapa besar penyimak bertujuan
memperoleh inspirasi dengan menyimak tersebut

e). Mendapatkan Hiburan

            Kegiatan menyimak juga dapat digunakan untuk mendapatkan hiburan. Agar
mendapatkan hiburan, tentu saja hal-hal yang disimak itu adalah hal-hal yang
membangkitkan dan mendatangkan rasa senang dalam diri dan pikiran sang penyimak

f). Memperbaiki Kemampuan Berbicara

            Kegiatan menyimak juga dapat memperbaiki kemampuan berbicara seseorang.


Dengan kegiatan menyimak, seseorang akan memperoleh banyak tambahan kosa kata yang
membantu kemampuan berbicaranya. Karena dikatakan pada pembahasan-pembahasan
sebelumnya, orang yang memiliki  kemampuan menyimak yang baik maka kemampuan
berbicaranya pun akan semakin baik

2.      Keterampilan Berbicara

Keterampilan berbicara adalah salah satu keterampilan berbahasa setelah keterampilan


menyimak.
“Berbicara adalah keterampilan meyampaikan pesan melalui bahasa lisan kepada orang
lain. Berbicara identik dengan penggunaan bahasa secara lisan”

Keterampilan berbicara berbanding terbalik dengan kemampuan menyimak.


Keterampilan berbicara disebut sebagai keterampilan produktif karena pembicara secara
aktif memproduksi ide-ide, informasi-informasi dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh
pembaca agar mereka mampu merespon apa yang didengarnya
Kegiatan berbicara memiliki 3 tujuan umum yaitu : (1) memberitahukan atau
melaporkan, (2) menjamu atau menghibur, dan (3) membujuk, mengajak, mendesak dan
meyakinkan

3.      Keterampilan Membaca

Keterampilan membaca adalah salah satu dari keempat keterampilan berbahasa yang
dimiliki manusia setelah keterampilan menyimak dan berbicara.

        “Membaca adalah satu dari empat kemampuan bahasa pokok, dan merupakan satu bagian
atau komponen dari komunikasi tulisan” (Tampubolon, 1987 : 5).

Dalam komunikasi tulisan, lambang-lambang bunyi bahasa diubah menjadi lambang-


lambang tulisan atau huruf-huruf alphabet latin.
4.      Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis adalah salah satu dari keempat keterampilan berbahasa yang
dimiliki seseorang dan merupakan keterampilan bahasa yang terakhir dimiliki oleh seseorang
jika dibandingkan dengan ketiga aspek keterampilan bahasa lainnya yang telah diurutkan
secara sistematis.
Keterampilan menulis sama halnya dengan keterampilan berbicara yang disebut sebagai
keterampilan produktif karena penulis secara aktif memproduksi ide-ide, informasi-informasi
dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh pembaca agar mereka mampu merespon apa yang
didengarnya

Menulis adalah membuat angka, huruf atau rangkaian huruf, dengan menggunakan pena,
untuk melahirkan pikiran atau perasaan seperti mengarang, membuat surat dengan tulisan
(KBBI, 2008 : 1497).
Keterkaitan antar aspek keterampilan berbahasa

A.     Hubungan antara Menyimak dan Berbicara

Menyimak dan Berbicara merupakan dua kegiatan yang saling terkait dan tidak dapat


dipisahkan satu sama lain.Dalam kegiatan sehari-
hari.Menyimak(mendengarkan) dan berbicara berlangsung dalam waktu yang bersamaan.
Kedua kegiatan ini merupakan proses yang terjadi antara dua orang atau lebih dengan sebuah
media yang disebut Bahasa yang dimiliki dan dipahami bersama.

Hubunganya adalah:

1. keduanya merupakan kegiatan komunikasi tatap muka langsung dua arah

2. ujaran biasanya dipelajari melalui menyimak dan meniru (imitasi)

3. kata-kata anak biasanya ditentukan oleh stimulan yang ditemui (misal kehidupan desa
tau kota)

4. ujaran anak mencerminkan pemakaian bahasa disekitarnya baik di rumah, sekolah atau
lingkungan masyarakat

5. anak dapat memahami kalimat lebih panjang dan rumit daripada kalimat yang
diucapkannya

6. meningkatkan menyimak berarti meningkatkan kualitas keterampilan berbicara

7. ujaran anak baik dan benar bila terbiasa menyimak ujaran yang baik dan benar

8. berbicara dengan alat peraga membantu penyimak menangkap informasi

 B.     Hubungan antara Menyimak dan Membaca

1. Keduanya merupakan alat untuk menerima komunikasi

2. Perbedaan keduanya, menyimak menerima informasi dari sumber lisan, membaca dari


sumber tertulis
3. Keterampilan menyimak mempengaruhi keberhasilan membaca efektif

4. Pengajaran membaca disampaikan oleh guru secara lisan

5. Anak yang kesulitan membaca lebih banyak belajar dengan menyimak

6. Menyimak pemahaman lebih mudah diikuti oleh anak daripada membaca pemahaman

7. Anak membutuhkan bimbingan dalam menyimak

8. Kosakata simak yang terbatas berkaitan dengan kesukaran membaca

9. Ada korelasi antara kosakata baca dan kosakata simak

10.Pendengaran yang kurang baik merupakan salahsatu penyebab ketidakpahaman dalam


membaca

11.Menyimak sesuatu secara mendadak tidak lebih baik daripada membaca

12.Terdapat hubungan antara tujuan menyimak dan kegiatan membaca

 C.      Hubungan antara Menyimak dan Menulis

1. Bahan informasi yang digunakan dalam menulis didapatkan melalui kegiatan


menyimak.

2. Menyimak dapat menimbulkan kreatifitas menulis

3. Dengan melakukan kegiatan menyimak dengan baik maka seseorang akan memiliki
pengetahuan yang luas sehingga dengan mudah penyimak dapat menulis dengan baik

4. Keterampilan menulis mendorong seseorang untuk menggunakan kaidah berfikir


dalam kegiatan menyimak

 D.     Hubungan antara Berbicara dan Membaca

1. Performansi atau penampilanmembaca berbeda dengan kecakapan bahasa lisan

2. Ujaran tunaaksara/buta huruf dapat mengganggu pelajaran membaca bagi anak


3. Ujaran membentuk suatu dasar bagi pembelajaran membaca dan membaca membantu
meningkatkan bahasa lisan

4. Kosakata khusus mengenai bahan bacaan perlu dipahami sebelum memulai aktifitas
membaca

 E.      Hubungan antara Berbicara dan Menulis

1. Keduanya merupakan alat untuk mengekspresikan makna

2. Ujaran merupakan dasar bagi ekspresi tulis

3. Diskusi dapat dilakukan sebelum seseorang menulis tentang topik yang belum
dikuasainya

4. Ekspresi tulis lebih terstruktur, tetap, dan jelas dibandingkan ekspresi lisan

5. Membuat catatan dan bagan atau kerangka ide yang akan disampaikan dalam suatu
pembicaraan akan membantu seseorang dalam mengutarakan idenya kepada
pendengar

 F.      Hubungan antara Membaca dan Menulis

Hubungan antara membaca dan menulis yaitu membaca adalah merupakan proses awal yang
melatih dan meningkatkan keterampilan bahasa lisan sehingga mampu mengembangkan
keterampilan bahasa tulis dalam bentuk karya sastra.  Secara garis besar hubungan antara
membaca dan menulis adalah sebagai berikut :

1. Membaca (reseptif) dan menulis (produktif)

2. Menulis adalah kegiatan menyampaikan gagasan, pesan, informasi, sedangkan


membaca adalah kegiatan memahami gagasan, perasaan, informasi dalam tulisan

3. Sebelum menulis, seringkali peulis melakukan aktifitas membaca

4. Dalam kegiatan membaca, seringkali pembaca menulis atau membuat catatan, bagan,
rangkuman, atau komentar
5. Seringkali kita menulis apa yang kita baca dan membaca apa yang kita tulis

Manfaat Keterampilan Berbahasa

Dalam berkomunikasi kita menggunakan keterampilan berbahasa yang telah kita


miliki,meskipun setiap orang memiliki tingkatan / kualitas yang berbeda. Orang yang
memiliki keterampilanberbahasa secara optimal setiap tujuan komunikasinya dapat dengan mudah
tercapai. Sedangkanbagi orang yang memiliki tingkatan keterampilan berbahasa yang sangat
lemah,sehingga bukantujauannya yang tercapai tetapi malah terjadi kesalah pahaman yang hanya akan
membuatsuasana mejadi panas.Keterampilan berbahasa merupakan sesuatu yang penting untuk
dikuasai setiap orang. Dalam suatu masyarakat, setiap orang saling berhubungan dengan
orang lain dengan cara berkomunikasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa keterampilan
berbahasa adalah salah satu unsur penting yang menentukan kesuksesan mereka dalam
berkomunikasi. Keterampilan berbahasa bermanfaat dalam melakukan interaksi komunikasi
dalam masyarakat. Banyak profesi dalam kehidupan bermasyarakat yang keberhasilannya,
antara lain bergantung pada tingkat keterampilan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang,
misalnya profesi sebagai manajer, jaksa, pengacara, guru, dan wartawan.

Anda mungkin juga menyukai