Dosen Pengampu:
Assist.Prof. Inelda Yulita,SPd.,M.Pd.
Abad 21 merupakan abad yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga
menuntut sumber daya manusia sebuah negara untuk menguasai berbagai bentuk keterampilan,
termasuk keterampilan berfikir kritis dan pemecahan masalah dari berbagai permasalahan yang
semakin meningkat. Dengan kata lain, berbagai ketermpilan dalam bingkai ilmu pengetahuan
dan teknologi, sehingga menuntut sumber daya manusia sebuah negara untuk menguasai
berbagai bentuk keterampilan, termasuk keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah
dari berbagai permasalahan yang semakin meningkat.
Pembelajaran abad 21 merupakan pembelajaran yang mengintegrsikan kemampuan literasi,
kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta penguasaan terhadap teknologi.
Kecakapan tersebut dapat dikembangkan melalui berbagai model pembelajaran berbasis
aktivitas yang sesuai dengan karateristik kompetensi dan materi pembelajaran. Kecakapan
yang dibutuhkan di Abad 21 juga merupakan keterampilan berpikir lebih tinggi ( Higher Order
Thinking Skill) ( HOTS ) yang sangat diperlukan dalam mempersiapkan peserta didik dalam
menghadapi tantangan global.
Implementasi Kecakapan Abad 21dalam Penyusunan RPP
1. Kecakapan Berpikir Krtis dan Pemecahan Masalah ( Critical Thinking and Problem
Solving Skill)
Berpikir kritis bersifat mandiri, berdisiplin diri, dimonitor diri, memperbaiki proses berpikir
sendiri. Hal itu dipandang sebagai aset penting terstandar dari cara kerja, dan cara berpikir
dalam praktek. Hal itu memrlukan komunikasi efektif dan pemecahan masalah dan juga
komitmen untung mengatasi sikap egosentris dan sosiosentri bawahan.
4. Kolaborasi
Kolaborasi dalam sebuah pembelajaran merupakan suatu bentuk kerja sama dengan satu sama
lain saling membantu dan melengkapi untuk melakukan tugas-tugas tertentu agar diperoleh
suatu tujuan yang ditentukan.
a. Memiliki kemampuan dalam kerjasama kelompok
b. Beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab, bekerja secara produktif dengan
yang lain.
c. Memiliki empati dan menghhormati perspektif berbeda-beda.
d. Mampu berkompromi dengan anggota yang lain dalam kelompok demi tercapinya
tujuan yang telah ditetapkan.
A. Menentukan jenis kecakapan yang akan dikembangkan sesuai dengan kompetensi Dasar
(mungkin focus, tidak pada keempat-empatnya, misalnya berpikir kritis dan problem
solving atau kolaborasi).
KD 3.9 Menganalisis struktur, tata nama, sifat sintesis, dan kegunaan senyawa karbon
Melalui pendekatan saintifik dengsn menggunakan metode mind mipping peserta didik
dapat mengintreptasi senyawa karbon, dari gugus fungsi dan rekasi senyawa karbon
tersebut. Dan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan, dengan rasa ingin tahu,
pantang menyerah dan kerja sama.
Tujuan pembelajaran diatas mengisyaratkan bahwa ada beberapa karakter kecakapan yang
akan dikembangkan guru dalam pembelajaran yaitu berpikir kritis, kreatifitas dann kolaborasi.
3.9 Siswa mampu menganalisis struktur , tata nama, sifat sintesis, dan kegunaan senyawa
karbon
Mengamati gambar, bahan pencucian kering ( dry clean), spritus, formalin, obat bius
dan at kuku.
Menyimak penjelasan pengelompokan senyawa karbon berdasrkan gugus fungsi dan
tata namanya ( haloalkana, amina, alkohol, alkoksialkana, alkanal, alkanon, asam
alkanoat, dan alkil alakanoat).
Menganalisis sifat fiska dan kimia ( reaksi senyawa karbon dan sisntesis dari
beberapa contoh senyawa karbon yang disediakan.
F. Literasi Pembelajaran
RPP 1 lembar/ halaman menjadi diskusi dinamis praktisi pendidikan baik guru, kepala
sekolah, pengawas sekolah, pengamat pendidikan maupun pembina pendidikan lainnya. RPP
menjadi 1 lembar / halaman bukanlah perintah ataupun peraturan. Admin mendasarkan
pendapat ini pada Surat Edaran Mendikbud No. 14 tahun 2019 tentang Penyederhanaan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Dalam edaran yang ditujukan kepada seluruh Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia ada 4 (empat) hal yaitu:
Sebagai tambahan Surat Edaran Mendikbud No. 14 tahun 2019 tentang Penyederhanaan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di atas dilampiri narasi tanya jawab sebagai berikut:
Guru-guru sering diarahkan untuk menulis RPP dengan sangat rinci sehingga banyak
menghabiskan waktu yang seharusnya bisa lebih difokuskan untuk mempersiapkan dan
mengevaluasi proses pembelajaran itu sendiri
2. Apa yang dimaksud dengan prinsip efisien, efektif dan berorientasi pada murid?
Efisien berarti penulisan RPP dilakukan dengan tepat dan tidak menghabiskan banyak
waktu dan tenaga. Efektif berarti penulisan RPP dilakukan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Berorientasi pada murid berarti penulisan RPP dilakukan dengan
mempertimbangkan kesiapan, ketertarikan, dan kebutuhan belajar murid di kelas.
3. Apakah RPP dapat dibuat dengan singkat, misalnya hanya satu halaman?
Bisa saja, asalkan sesuai dengan prinsip efisien, efektif, dan berorientasi kepadamurid.
Tidak ada persyaratan jumlah halaman.
Tidak ada. Guru bebas membuat, memilih, mengembangkan, dan menggunakan RPP
sesuai dengan prinsip efisien, efektif, dan berorientasi pada murid
Guru dapat tetap menggunakan format RPP yang telah dibuatnya. Guru dapat pula
memodifikasi format RPP yang sudah dibuat sesuai dengan prinsip efisien, efektif, dan
berorientasi kepada murid
Berdasarkan isi surat edaran tidak secara tegas menyatakan RPP 1 lembar / halaman namun
menjawab suatu pertanyaan dimungkinkan RPP 1 lembar / halaman. RPP 1 lembar / halaman
tersurat dalam jawaban Mendikbud.
Pada RPP sebelumnya memuat kurang lebihr 13 komponen pembelajaran yang dirasa
kurang efektif, sehingga sangat menyita tugas guru dalam pembelajaran, guru disibukan
dengan tugas penyusunan RPP yang memuat nelasan komponen yang pada akhirnya tugas
pembelajaran sangat tersita dengan penyusunan RPP yang demikian itu.
Komponen RPP 1 lembar sesuai Surat Edaran Mendikbud No. 14 tahun 2019,Komponen
minimal yang harus ada pada RPP edaran Mendikbud adalah sebagai berikut :