Anda di halaman 1dari 32

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA/MA Yogyakarta


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XII
Semester : 1
Jumlah pertemuan : 5

Standar Kompetensi :
3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya,
serta terdapatnya di alam.

Kompetensi Dasar
3.1 Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama dan transisi di alam dan
produk yang mengandung unsur tersebut.
3.2 Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan kimia unsur utama dan
unsur transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan,
kereaktifan, dan sifat khusus lainnya.
3.3. Menjelaskan manfaat, dampak dan proses pembuatan unsur-unsur dan
senyawanya dalam kehidupan sehari-hari.
3.4 Mendeskripsikan unsur-unsur radioaktif dari segi sifat-sifat fisik dan sifat-
sifat kimia, kegunaan, dan bahayanya.

Indikator
1. Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama dan transisi di alam
2. Mengidentifikasi produk yang mengandungunsur utama dan transisi
tersebut di alam
3. Mengidentifikasi keberadaan unsur-unsur yang ada di alam terutama di
Indonesia.
4. Mengidentifikasi sifat-sifat fisik unsur utama dan unsur transisi ( titik
didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan dan sifat khusus lainnya)
5. Mengidentifikasi sifat-sifat kimia ( kereaktifan, kelarutan)
6. Mengidentifikasi daya pengoksidasi halogen dan daya pereduksi halida
Mengidentifikasi reaksi nyala senyawa logam ( terutama alkali dan alkali
tanah )
7. Mengidentifikasi keteraturan sifat fisik dan sifat kimia unsur-unsur periode
ke tiga
8. Menjelaskan manfaat dan dampak unsur-unsur serta senyawanya dalam
kehidupan sehari-hari dan industri.
9. Menjelaskan pembuatan unsur serta senyawanya di laboratorium dan
industri.
10. Menjelaskan komposisi unsur dalam pupuk.
11. Menyebutkan sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, kegunaan, dan bahaya
unsur-unsur radioaktif.
12. Menyebutkan mengenai sifat-sifat fisik dan kimia, kegunaan, dan bahaya
unsur-unsur radioaktif.

Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan:
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi kelimpahanunsur-unsurutama dan
transisi di alam
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi produk yang mengandungunsur
utama dan transisi tersebut di alam.
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi keberadaan unsur-unsur yang ada di
alamterutama di Indonesia
4. Peserta didik dapat mengidentifikasi sifat-sifat fisik unsur utama dan
unsur transisi ( titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan dan
sifat khusus lainnya
5. Peserta didik dapat mengidentifikasi sifat-sifat kimia ( kereaktifan,
kelarutan) Peserta didik dapat mengidentifikasi daya pengoksidasi
halogen dan daya pereduksi halida
6. Peserta didik dapat mengidentifikasi reaksi nyala senyawa logam
( terutama alkali dan alkali tanah )
7. Peserta didik dapat mengidentifikasi keteraturan sifat fisik dan sifat
kimia unsur-unsur periode ke tiga
8. Peserta didik dapat menjelaskan manfaat dan dampak unsur natrium,
magnesium, aluminium, karbon, silikon, nitrogen, oksigen, dan belerang
serta senyawanya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
9. Peserta didik dapat menjelaskan pembuatan unsur natrium, magnesium,
aluminium, karbon, silikon, nitrogen, oksigen, dan belerang serta
senyawanya di laboratorium dan industri.
10. Peserta didik dapat menjelaskan komposisi unsur dalam pupuk sumber
nitrogen, fosfor, dan kalium.
11. Peserta didik dapat menyebutkan sifat-sifat fisik unsur-unsur radioaktif.
12. Peserta didik dapat menyebutkan sifat-sifat kimia unsur-unsur radioaktif.
13. Peserta didik dapat menyebutkan kegunaan unsur-unsur radioaktif.
14. Peserta didik dapat menyebutkan bahaya unsur-unsur radioaktif.
15. peserta didik menyebutkan sifat-sifat pembelokan dan daya tembus sinar
α, β, γ.

Materi Pembelajaran:
1. Keberadaan unsur-unsur di alam
 Unsur-unsur utama dan transisi terdapat di alam berupa unsur bebas dan
senyawa.
 Unsur bebas yang terdapat di alam misalnya : unsur-unsur gas mulia
(helium, neon, argon, krypton, xenon, dan randon), bebarapa unsur logam
(emas, platina, perak dan tembaga), dan beberapa unsur nonlogam
(oksigen, nitrogen, belerang, dan karbon).
 Mineral adalah bahan-bahan alam yang mengandung unsur atau senyawa
tertentu dalam kadar yang relatif besar, misalnya : bauksit, silica,
hematite, magnetit, kalkopirit, pasir kuarsa, dan lain-lain.

2. Kelimpahan unsur-unsur di kulit bumi


 Tabel kelimpahan unsur-unsur dalam kulit bumi :
Tabel 1. kelimpahan unsur-unsur dalam kulit bumi
Unsur % massa Unsur % massa
Oksigen 49,20 Klorin 0,19
Silikon 25,67 Fosforus 0,11
Aluminium 7,50 Mangan 0,09
Besi 4,71 Karbon 0,08
Kalsium 3,39 Belerang 0,06
Natrium 2,63 Barium 0,04
Kalium 2,40 Nitrogen 0,03
Magnesium 1,93 Fluorin 0,03
Hidrogen 0,87 Strontium 0,02
Titanium 0,58 Unsur lain 0,47

 Tabel komposisi udara bersih dan kering :


Tabel 2. Komposisi udara bersih dan kering

Konsentrasi
Komponen Rumus
% Ppm
Nitrogen N2 78,09 78,900
Oksigen O2 20,94 209400
Argon Ar 0,934 9340
Karbondioksida CO2 0,0315 315
Neon Ne 0,0018 18
Helium He 0,00052 5,2
Metana CH4 0,00010-0,00012 1,0-1,2
Kripton Kr 0,0001 1
Karbonmonoksida CO 0,00001 0,1
Nitrogen oksida N2O 0,00005 0,5
Hidrogen H2 0,00005 0,5
Xenon Xe 0,000008 0,08
Nitrogen dioksida No2 0,000002 0,02
Ozon O3 0.000001-0,000004 0,01-0,04

 Tabel kandungan mineral utama dalam air laut :


Tabel 3. Kandungan mineral utama dalam air laut
Konsentrasi
Komponen Rumus
(g/kg air laut)
Klorida Clˉ 18,980
Natrium Na+ 10,556
Sulfat SO42ˉ 2,649
Magnesium Mg2+ 1,272
Kalsium Ca2+ 0,400
Kalium K+ 0,380
Bikarbonat HCO3ˉ 0,140
Bromida Brˉ 0,065
Asam borat H3BO3 0,026
Strontium Sr2+ 0,013
Fluorida Fˉ 0,001

 Tabel berbagai golongan mineral :


Tabel 4. Berbagai golongan mineral
Anion Contoh mineral
Au, Ag, Pt, Cu, Bi, As, Sb, Os, Ir, Ru, Rh, Pd
Unsur
Hematite (Fe2O3), magnetit (Fe3O4), bauksit (Al2O3.nH2O),
Oksida
kasiterit (SnO2), silica (SiO2)
Sulfida
Kalkopirit (CuFeS2), kalkosit (Cu2S), spalerit (ZnS), galena
(PbS), pirit (FeS2), cinnabar (HgS)
Garam batu (NaCl), silvit (KCl), karnalit (KCl-MgCl2)
Klorida
Batu kapur (CaCO3), magnesit (MgCO3), dolomite
Karbonat
(MgCo3.CaCO3)
Gips (CaSO4.2H2O), garam epsom (MgSO4.7H2O). barit
Sulfat
(BaSO4)
Silikat
Beril (Be3Al2Si6O16), kaolinit (Al2Si2O8(OH)4)

 Tabel berbagai mineral dan terdapatnya di Indonesia :

Tabel 5. Berbagai mineral dan terdapatnya di Indonesia


No
Unsur Mineral Terdapat di
.
1. Tembaga Kalkopirit (CuFeS2) Papua
Kalkosit (Cu2S)
2. Besi Hematit (Fe2O3) Cilacap, Kalimantan
Magnetit (Fe3O4) Barat, Sumatra Barat,
Pirit (FeS2) Sumatra Selatan,
Siderit (FeCO3) Sulawesi Tengah
3. Nikel NiS Soroako, Sulawesi
Selatan
4. Emas Unsur Di berbagai tempat di
seluruh Indonesia
5. Aluminium Bauksit (Al2O3.nH2O) Pulau Bintan
Kriolit (Na3AlF6)
6. Timah Kasiterit (SnO2) Pulau Bangka
7. Kromium Kromit (FeCr3O4) Sulawesi Tengah

Unsur-unsur dalam TPU


1) Unsur Golongan Utama
a. Gas Mulia
Sifat fisis :
Tabel 6. Sifat Fisis Gas Mulia
Unsur atom
Sifat
He Ne Ar Kr Xe Rn
Nomor Atom 2 10 18 36 54 86
Massa atom relatif 4,003 20,172 39,948 83,800 131,290 222
Titik leleh (°C) -272,20 -248,67 -189,20 -156,60 -111,90 -71,00
Titik didih (°C) -268,93 -246,05 -185,70 -152,30 -107,10 -61,80
Rapatan pada 25 0,147 1,207 1,400 2,155 3,520 4,400
°C
(g/cm3) 2372,3 2080,6 1520,5 1350,7 1170,4 1037,0
Energi ionisasi <0 <0 <0 <0 <0 <0
Afinitas electron 0,32 0,69 0,97 1,10 1,30 1,45
Berdasarkan tabel 6 dapat diterangkan beberapa sifat fisis gas mulia,
antara lain :
a. Wujud
Pada suhu kamar gas mulia merupakan gas yang tidak berwarna
dan tidak berasa.
b. Bau
Gas mulia tidak berbau.
c. Jari-jari atom
Jari-jari atom unsur-unsur golongan gas mulia dalam satu golongan
dari atas ke bawah semakin besar sehingga daya tarik elektron
terluar makin lemah, yang mengakibatkan kereaktifannya menjadi
semakin besar.
d. Titik didih dan titik leleh
Gaya tarik menarik antara partikel gas mulia sangat kecil sehingga
titik leleh dan titik didih gas mulia rendah.
Sifat kimia :
a. Kelarutan
Argon, kripton, dan xenon sedikit larut dalam air, sedangkan
helium dan neon mempunyai kelarutan yang tinggi dalam air
karena ukuran atomnya kecil sehingga tidak dapat terjebak dalam
rongga di antara molekul air.
b. Pada tahun 1962, Neil Barlett berhasil mereaksikan gas mulia
dengan unsur lain. Gas mulia yang pertama kali direaksikan adalah
xenon dengan senyawa yang terbentuk adalah XePtF6. Randon
ternyata dapat bereaksi spontan dengan fluorin, sedangkan xenon
memerlukan pemanasan atau penyinaran untuk memulai reaksi.
Kripton lebih sukar bereaksi. Ia hanya bereaksi dengan fluorin jika
disinari atau jika diberi loncatan muatan listrik. Sementara helium,
neon, dan argon ternyata lebih sukar lagi bereaksi dan belum
berhasil dibuat suatu senyawa dari ketiga unsur itu. Fakta tersebut
menunjukkan bahwa kereaktifan gas mulia bertambah besar sesuai
dengan pertambahan jari-jari atomnya, yaitu dari atas ke bawah

b. Halogen
Sifat fisis :
Tabel 7.Sifat fisis halogen
Unsur atom
Sifat
F Cl Br I At
Nomor Atom 9 17 35 53 85
Massa atom relatif 18,998 35,453 79,904 126,904 210
Titik leleh (°C) -219,62 -100,98 -7,25 113,50 302
Titik didih (°C) -188,14 -34,60 58,78 184,35 337
Rapatan pada 25 °C 1,108 1,367 3,119 4,930 -
(g/cm3)
Energi ionisasi 1681,0 1251,1 1139,9 1008,4 ≈ 930
Afinitas electron 328,0 349,0 324,7 295,2 ≈ 270
Jari-jari atom (Å) 1,33 0,99 1,14 1,33 1,40
Jari-jari ion (Å) 0,64 1,81 1,96 2,20 ≈ 2,27
Keelektronegatifan 3,98 3,16 2,96 2,66 2,20
Potensial reduksi standar 2,87 1,36 1,07 0,54 ≈ 0,2
Berdasarkan tabel 2 dapat diterangkan beberapa sifat fisis halogen,
antara lain :
c. Wujud
Fluorin dan klorin pada suhu kamar adalah gas, bromin berwujud
cair, sedangkan iodin dan astatin berwujud padat.
d. Bau
Gas halogen mempunyai bau yang sangat tajam, menusuk, dan
bersifat racun.
e. Jari-jari atom
Jari-jari atom halogen sangat kecil, sehingga mudah menarik
elektron.Jari-jari atomnya dari fluorin sampai iodin makin besar,
hal ini mengakibatkan daya tarik inti terhadap elektron terluar
makin lemah.
f. Titik didih dan titik leleh
Titik didih dan titik leleh dari fluorin sampai iodin makin besar
disebabkan bertambahnya jati-jari atom halogen sehingga ukuran
molekul halogen dari atas ke bawah semakin besar.Hal tersebut
mengakibatkan ikatan antar molekulnya makin besar pula.
Sifat kimia :
a. Kelarutan
Gas halogen mempunyai kelarutan dalam air yang besar, kecuali
iodin yang sangat sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam
larutan yang mempunyai ion I-, misalnya senyawa KI.
b. Kereaktifan
Halogen adalah unsur nonlogam yang sangat rekatif dan
merupakan molekul diatomik sehingga keberadaannya di alam
berada dalam bentuk senyawanya.
Faktor kereaktifan halogen :
 Konfigurasi electron terluar halogen adalah ns2ns5 sehingga atom
halogen dapat menerima satu elektron agar mempunyai
konfigurasi elektron yang stabil seperti gas mulia.
 Afinitas elektron halogen besar sehingga halogen mudah
mengikat elektron membentuk ion negatif.
 Halogen adalah oksidator kuat. F2 sebagai oksidator paling kuat
dan I2 sebagai oksidator paling lemah.
Reaksi Halogen :
a. Reaksi halogen dengan gas mulia
Sifat keelektronegatifannya yang sangat tinggi, mengakibatkan
fluorin dapat bereaksi dengan xenon membentuk beberapa
senyawa.
Xe(g) + F2(g) XeF2(s)
b. Reaksi halogen dengan logam
Halogen dapat langsung bereaksi dengan logam membentuk garam
berupa senyawa ionik yang mempunyai titik leleh tinggi.
Cu(s) + F2(g) CuF2(s)
c. Reaksi halogen dengan nonlogam
Kemampuan reaksi halogen dengan nonlogam berkurang dari
fluorin sampai iodin.
C(s) + 2F2(s) CF4(s)
d. Reaksi halogen dengan hidrogen
Semua halogen dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk gas
hidrogen halida. Fluorin dan klorin dengan hidrogen akan bereaksi
cepat dan dahsyat yaitu disertai ledakan. Bromin dan iodin dengan
hidrogen bereaksi lambat.
H2 + X2 2HX (X=halogen)
e. Reaksi halogen dengan basa
Reaksi umum reaksi halogen dengan basa adalah :
Suhu rendah : X2(g) + 2OH-(aq) X-(aq) + XO-(aq)+ H2O(l)
Suhu tinggi : 3X2(g) + 6OH-(aq) 5X-(aq) + XO3-(aq)+ 3H2O(l)
f. Reaksi halogen dengan hidrokarbon
Secara umum reaksi antara halogen dengan hidrokarbon disebut
dengan halogenasi.
Contoh reaksi halogen dengan hidrokarbon :
 Reaksi substitusi
C2H6 + Cl2 C2H5Cl + HCl
 Reaksi adisi
H2C=CH2 + Br2 CH2 CH2
Br Br
g. Reaksi dengan halogen
Suatu senyawaan dari dua halogen disebut senyawa
antarhalogen. Dalam suatu reaksi antara dua halogen, unsur
yang lebih elektronegatif adalah zat pengoksidasinya dan diberi
bilangan oksidasi negatif dalam senyawaan tersebut.
+1 -1
Br2(g) + Cl2(g) 2BrCl(g)
Reaksi antarhalogen secara umum :
X2 + nY2 2XYn
Y adalah halogen yang lebih elektronegatif dan n adalah
bilangan ganjil (1, 3, 5, . . .). Fluor merupakan halogen yang
paling mudah membentuk senyawa antarhalogen.
g. Reaksi dengan air (hidrolisis)
Semua halogen kecuali fluor berdisproporsionasi dalam air.
Contoh Cl2 + H2O(l) HClO + HCl
F2 + H2O 2HF + ½O2 (bereaksi sangat cepat)
Daya Oksidasi Halogen
Halogen bebas merupakan oksidator, dalam satu golongan dari
atas ke bawah kekuatannya meningkat, yaitu F2> Cl2> Br2> I2.Daya
oksidasi halogen atau daya pereduksi ion halida berdasarkan potensial
elektrodenya.
F2(g) + 2e- 2F-(aq) E° = +2,87 V
Cl2(g) + 2e- 2Cl-(aq) E° = +1,36 V
Br2(l)+ 2e- 2Br-(aq) E° = +1,065 V
I2(s) + 2e- 2I-(aq) E° = +0,535 V
Jika harga potensial elektro semakin positif, maka semakin mudah
mengalami reduksi dan merupakan pengoksidasi kuat.Jadi, fluor
merupakan oksidator paling kuat, sedangkan F- merupakan reduktor
paling lemah.

Reaksi Pendesakan Antarhalogen


Halogen mempunyai sifat keelektronegatifan yang tinggi
sehingga halogen merupakan oksidator kuat atau mudah tereduksi.Sifat
reduktor ini makin berkurang dari fluorin ke iodin.Fluorin mempunyai
sifat oksidator yang paling kuat sehingga merupakan reduktor
terlemah.

c. Unsur Logam Alkali


Sifat fisis :
Tabel 8. Sifat fisis logam alkali
Unsur atom
Sifat
Li Na K Rb Cs Fr
Nomor Atom 3 11 19 37 55 87
Massa atom relatif 6,941 22,989 39,098 85,468 132,905 223
Titik leleh (°C) 180,54 97,81 63,65 38,89 28,40 25,00
Titik didih (°C) 1347,0 903,8 774,0 688,0 678,4 677,0
Rapatan pada 25 °C 0,534 0,971 0,862 1,532 1,878 -
(g/cm3)
Energi ionisasi 520,2 495,8 418,8 403,0 375,7 ≈ 400
Afinitas electron 59,63 52,87 48,38 46,88 45,51 44,00
Jari-jari atom (Å) 1,52 1,86 2,27 2,47 2,65 ≈ 2,70
Jari-jari ion (Å) 0,68 0,98 1,33 1,48 1,67 ≈ 1,80
Keelektronegatifan 0,98 0,93 0,82 0,82 0,79 0,70
Potensial reduksi standar -3,045 -2,711 -2,924 -2,925 -2,923 ≈ 2,90

Berdasarkan tabel 3dapat diterangkan beberapa sifat fisis halogen,


antara lain :
a. Litium, natrium, dan kalium mempunyai massa jenis yang lebih
kecil daripada air sehingga ketiga unsur tersebut dapat terapung
dalam air.
b. Jari-jari atom dari litium sampai sesium makin besar, akibatnya
jarak antara inti atom dengan kulit terluarnya makin besar pula,
sehingga makin mudah melepaskan elektron.
c. Titik didih dan titik leleh logam alkali rendah.
Sifat kimia :
a. Dilihat dari konfigurasi elektronnya dengan satu elektron valensi,
membuat logam alkali menjadi logam yang sangat reaktif.
b. Keelektronegatifan logam alkali sangat rendah, logam alkali
cenderung membentuk senyawa ionik.
c. Dengan melihat harga potensial reduksinya yang sangat negatif,
logam alkali merupakan reduktor yang kuat.
d. Logam alkali sangat sensitif terhadap udara maupun uap air.
Karena sifat itu maka logam alkali harus disimpan dalam kerosin.
e. Kereaktifan terhadap air dari natrium sampai kalium makin besar,
sehingga sifat basa logam alkali dari atas ke bawah semakin besar.
Urutan kekuatan basa logam alkali adalah KOH>NaOH>LiOH.
Warna Nyala
Logam alkali mempunyai spektrum emisi warna. Jika uap
unsure alkali dialiri listrik atau garam alkali dibakar pada nyala bunsen
maka akan tampak nyala yang berbeda-beda untuk setiap unsur.
Tabel 9. Warna nyala logam alkali
No
Unsur Alkali Warna Nyala
.
1. Litium Merah
2. Natrium Kuning
3. Kalium Ungu
4. Rubidium Merah
5. Sesium Biru
Reaksi Logam Alkali
a. Reaksi dengan air
Reaksi logam alkali dengan air termasuk reaksi eksoterm yang
ditunjukkan dengan adanya nyala api.
b. Reaksi dengan hidrogen
Logam alkali bereaksi dengan hidrogen membentuk senyawa
hidrida.
2M + H2 2MH (MH:hidrida)
c. Reaksi dengan oksigen
Logam alkali sangat reaktif terhadap oksigen atau udara. Reaksi
antara logam alkali dengan oksigen atau udara termasuk reaksi
eksoterm dan kalor yang dihasilkan ini akan mendidihkan logam
alkali (titik leleh logam alkali rendah), sehingga ketika bereaksi
dengan oksigen atau udara akan menimbulkan ledakan. Reaksi
antara logam alkali denagn oksigen akan membentuk oksida.
4Li(s) + O2(g) 2Li2O(s)
2Na(s) + O2(g) Na2O2(s)
d. Reaksi dengan halogen
Logam alkali dapat bereaksi dengan halogen membentuk
alkilhalida.
2M + X2 2MX X=F, Cl, Br, dan I

d. Unsur Logam Alkali Tanah


Sifat fisis :
Tabel 10. Sifat fisis logam alkali tanah
Unsur atom
Sifat
Be Mg Ca Sr Ba Ra
Nomor Atom 4 12 20 38 56 88
Massa atom relatif 9,012 24,305 40,078 87,620 137,327 226
Titik leleh (°C) 1283,0 648,8 839,0 769,0 725,0 700,0
Titik didih (°C) 2484,0 1105,0 1484,0 1384,0 1640,0 -
Rapatan pada 25 °C 1,85 1,74 1,55 2,54 3,51 5,00
(g/cm3)
Energi ionisasi 899,4 737,7 589,8 549,5 502,9 509,3
Afinitas electron <0 <0 2,0 4,6 13,95 >0
Jari-jari atom (Å) 1,13 1,60 1,97 2,15 2,17 2,23
Jari-jari ion (Å) 0,31 0,66 0,99 1,13 1,35 1,43
Keelektronegatifan 1,57 1,31 1,00 0,95 0,89 0,90
Potensial reduksi standar -1,70 -2,375 -2,76 -2,89 -2,90 -2,916

Berdasarkan tabel 10 dapat diterangkan beberapa sifat fisis halogen,


antara lain :
a. Unsur logam alkali tanah pada umumnya berupa logam perak,
lebih keras daripada logam alkali.
b. Titik didih dan titik leleh logam alkali tanah lebih besar dibanding
logam alkali, karena ikatan antar atom pada logam alkali tanah
lebih kuat disebabkan adanya elektron valensi.
Sifat kimia :
a. Unsur logam alkali tanah sangat reaktif. Kereaktifan logam alkali
tanah juga terlihat dari konfigurasi lektronnya dengan dua elektron
valensi. Dengan kemampuan melepaskan elektron valensinya,
logam alkali tanah adalah unsur yang elektropositif.
b. Kereaktifan logam alkali tanah semakin besar dengan semakin
besarnya jari-jari atom dan semakin kecilnya energi ionisasi,
karena gaya tarik inti dengan elektron terluar semakin berkurang,
sehingga elektron valensi semakin mudah lepas.
c. Dengan melihat harga potensial elektrodenya yang sangat negatif,
logam alkali tanah merupakan reduktor yang kuat.
d. Logam alkali tanah tidak mudah larut dalam air. Kelarutan logam
alkali tanah dapat diketahui dengan mereaksikan suatu larutan dari
logam alkali tanah dengan ion hidroksida, sulfat, karbonat, dan
kromat.
Warna Nyala
Tabel 11. Warna nyala logam alkali tanah
No
Unsur Alkali Tanah Warna Nyala
.
1. Berilium Putih
2. Magnesium Putih
3. Kalsium Jingga-merah
4. Strontium Merah
5. Barium Hijau
Reaksi Logam Alkali Tanah
a. Reaksi dengan Oksigen
Semua logam alkali tanah dapat bereaksi dengan oksigen
membentuk oksida yang mudah larut dalam air.
2M(s) + O2(g) 2MO(s) M = alkali tanah
b. Reaksi dengan Air
Magnesium bereaksi lambat dengan air, kalsium, strontium, dan
barium bereaksi lebih cepat dengan air membentuk basa dan gas
hidrogen.
Ca(s) + 2H2O(l) Ca(OH)2(aq) + H2(g)
c. Reaksi dengan Hidrogen
Alkali tanah bereaksi dengan gas hidrogen membentuk hidrida
dengan ikatan ion.
Ca(s) + H2(g) CaH2(s)
d. Reaksi dengan asam dan basa
Alkali tanah bereaksi dengan asam menghasilkan garam dan gas
hidrogen.Reaksi semakin hebat dari atas ke bawah.
Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g)
Berilium bersifat amfoter (dapat bereaksi dengan asam dan basa).
Reaksi berilium dengan basa kuat adalah sebagai berikut:
Be(s) + 2NaOH(aq) + 2H2O(l) Na2Be(OH)4(aq) + H2(g)
e. Reaksi dengan Halogen
Semua alkali tanah dapat bereaksi dengan halogen membentuk
garam dengan ikatan ion kecuali berilium. Secara umum dapat
dituliskan:
M + X2 MX2
Ca(s) + Cl2(g) CaCl2(s)

Unsur-unsur golongan II
a. Aluminium

Keberadaan aluminium di alam menempati urutan ketiga setelah oksigen


dan silikon. Di alam, logam aluminium tidak berada dalam unsur bebas
melainkan dalam senyawa oksidanya Bijih aluminum yang penting sebagai
sumber aluminum adalah bauksit.

Aluminium cair yang diperoleh dialirkan keluar dari sel kemudian suhu
diturunkan suhu agar diperoleh aluminium padat.Aluminium yang diperoleh
dalam bentuk cair karena suhu di dalam sel elektrolisis melebihi titik leleh
aluminium yang hanya 660°C. Oksigen yang dihasilkan pada anoda dapat
bereaksi dengan grafit yang digunakan membentuk gas karbon dioksida dan
karbon monooksida. Akibatnya anoda lama-kelamaan akan berkurang dan
perlu diganti pada saat-saat tertentu.
b. Hidrogen
Hidrogen terdapat dalam keadaan bebas berupa dwiatom (H2) dan terdapat
dalam berbagai senyawa.Sifat fisika dan sifat kimia hidrogen perlu
disampaikan secara terperinci. Cara pembuatan hidrogen baik dalam skala
laboratorium maupun skala industri akan lebih baik jika disampaikan beserta
reaksi-reaksi yang terlibat dalam pembuatannya. Unsur hidrogen mempunyai
manfaat dan kegunaan yang banyak dalam kehidupan, terutama sebagai
penyusun bahan bakar.
c. Karbon dan Silikon
Karbon merupakan unsur terpenting dalam kehidupan, karena sebagian
besar materi yang ada di alam tersusun oleh karbon.Keberadaan silikon dalam
bentuk senyawanya, SiO2, terdapat dalam pasir.
Silikon merupakan unsur terbanyak di alam setelah oksigen. Silikon
terdapat di alam dalam senyawa silika, SiO2, dan silikat ( campuran silikon,
oksigen dan logam lainnya., misalnya KalSi3O4 yang terdapat dikulit bumi.
Pada sifat fisika silikon contohnya unsur Si bersifat nonlogam, tetapi keras
dan mengkilap seperti logam sehingga disebut dengan metaloid. Pada sifat
kimia silikon, silikon sukar bereaksi dengan zat lain karena sukar menerima
dan melepaskan elektron, dapat membentuk ikatan kovalen dengan unsurnya
sendiri.
d. Nitrogen dan Fosfor
Nitrogen adalah unsur nonlogam yang terdapat pada gol VA, periode kedua
pada tabel periodik.Nitrogen terdapat bebas di alam dalam bentuk molekul
diatomik N2, sukar bereaksi dengan zat lain, karena molekul gas nitrogen
mempunyai ikatan kovalen rangkap tiga yang kuat. Sehingga gas nitrogen ini
dapat bereaksi dengan unsur lain pada temperatur tinggi.
Fosfor adalah unsur nonlogam, terletak pada golongan VA dan periode
ketiga.Unsur fosfor di alam tidak terdapat dalam keadaan bebas, tetapi terikat
dengan dengan unsur-unsur lain dalam bentuk senyawa di dalam
mineral.Sifat-sifat fosfor bebeda berdasarkan jenis-jenisnya meliputi fisfor
putih, fosfor merah, dan fosfor hitam. Fosfor putih berupa padatan, titi lebur
rendah, unsur nonlogam, beracun, dan bersinar pada keadaan gelap, fosfor
merah berupa serbuk, tidak midah menguap, tidak beracun, dan tidak bersinar
pada keadaan gelap, sedangkan pada fosfor hitam kurang reaktif dibanding
fosfor merah.
Unsur-unsur Logam Transisi
Unsur-unsur golongan transisi adalah unsur logam yang memiliki kulit
elektron d atau f yang tidak penuh dalam keadaan netral atau kation. Unsur
golongan transisi mempunyai 53 unsur.

Gambar 1 klasifikasi unsur-unsur dalam sistem periodic


Unsur-unsur golongan transisi terbagi atas 3 deret yaitu :
o Deret pertama ( transisi ringan): periode 4
o Deret kedua ( transisi berat ): periode 5
o Deret ketiga : Lantanida

Ciri-ciri logam transisi :


o Mempunyai biloks lebih dari satu
o Orbital d yang belum penuh
o Ionnya berwarna-warni
o Dapat membentuk senyawa kompleks
o Sebagai katalis

Unsur Radioaktif
1. Sejarah Penemuan Unsur Radioaktif
Berawal dari penemuan sinar X pada tahun 1895 oleh Wilhelm
Konrad Rontgen (1845 - 1923) bahwa beberapa unsur dapat memancarkan
sinar-sina tertentu. Para ahli tertarik untuk mengadakan penelitian tentang
unsur tersebut. Setahun kemudian Antoine Henre Becquerel (1852 - 1908)
mengamati garam uranik sulfat (K2UO2(SO4)2) memancarkan sinar
(radiasi) secara spontan. Gejala ini dinamakan keradioaktifan, sedangkan
unsur yang memancarkan radiasi disebut unsur radioaktif. Pada tahun
1898, Marie Sklodowska Curie (1867 - 1934) bersama uaminya, Pierre
Curie (1859 - 1906) berhasil menemukan dua unsure radioaktif yaitu
Polonium (Po) dan Radium (Ra). Karena jasa mereka di bidang
keradioaktifan pada tahun 1903, Henry Bequerel bersama Pierre dan Marie
Curie memperoleh hadiah nobel.
2. Sifat-sifat unsur radioaktif
Radioaktivitas merupakan sifat suatu unsur yang dapat
memancarkan radiasi (sinar) secara spontan.Sinar-sinar radioaktif
mempunyai sifat-sifat: 1) Dapat menembus kertas atau lempengan logam
tipis, 2) Dapat mengionkan gas yang disinari, 3) Dapat menghitamkan
pelat film, 4) Menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar
(fluoresensi), dan 5) Dapat diuraikan oleh medan magnet menjadi tiga
berkas sinar, yaitu sinar α, β, dan γ
3. Pita kesetabilan inti
Inti atom tersusun dari partikel proton dan neutron. Inti yang stabil

n
apabila memiliki harga =1.Kestabilan inti dapat digambarkan sebagai
p
berikut.
Inti atom yang tidak stabil akan mengalami peluruhan menjadi inti
yang lebih stabil dengan cara:
n
a. Inti yang terletak di atas pita kestabilan ( )p
>1 stabil dengan cara :

1. Pemancaran sinar beta (electron).


14 14
6 C 7 N + −10e
2. Pemancaran neutron (jarang terjadi)
5 4
2 He 2 He + 10n

b. Inti yang terletak di bawah pita kesetabilan ( np >1) stabil dengan


cara :
1. Pemancaran positron.
11 11
6C 5 B + −10e
2. Pemancaran proton (jarang terjadi).
33 208
16 S 15 Pb + 42He

3. Penangkapan electron di kulit K.


37
Ar + −10e 37
18 17 Cl
c. Inti yang terletak di seberang pita kesetabilan (Z > 83) stabil
dengan mengurangi massanya dengan cara memancarkan sinar α.
212208 4
C 84 15 Pb + 2He
4. Macam – macam reaksi inti
a. Reaksi peluruhan/disentegrasi adalah reaksi inti secara spontan
memancarkan sinar/partikel tertentu.
Contoh : 214
82 Pb
214 0
83 Bi + −1 β
b. Reaksi transmutasi adalah reaksi penembakan inti dengan
partikel menghasilkan nuklida baru yang bersifat radioaktif.
Contoh : 27 4
13 Al + 2α
30
15 P + 10n
c. Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan inti yang besar menjadi
dua nuklida yang lebih kecil dan bersifat radioaktif.
235
U + 10n 139
Ba + 94 1
Contoh : 92 56 36 Kr + 3 0n

d. Reaksi fusi adalah reakdsi pembelahan inti yang besar menjadi


dua nuklida yang lebih kecil menjadi nuklida yang lebih besar.
Contoh : 21 H + 31 H 4
2 He + 10n + energi
5. Waktu paro
Waktu paro adalah waktu yang dibutuhkan unsur radioaktif untuk

1
mengalami perubahan sampai menjadi kali semula (massa atau
2
aktivitas).

Rumus :

Dengan :
6. Kegunaan unsur radioaktif
Kegunaan radioaktif antara lain: 1) Sebagai Perunut (meliputi
Bidang Kedokteran, Bidang Industri, Bidang Hidrologi, Bidang Kimia,
Bidang Biologi, Bidang Pertanian, dan Bidang Peternakan dan 2) Sebagai
Sumber Radiasi (meliputi Bidang Kedokteran, Bidang Industri, Bidang
Peternakan).
7. Bahaya unsur radioaktif
Dampak negatif dari radiasi zat radioaktif, antara lain: 1) Radiasi zat
radioaktif dapat memperpendek umur manusia. Hal ini karena zat
radioaktif dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh dan menurunkan
kekebalan tubuh, 2) Radiasi zat radioaktif terhadap kelenjar-kelenjar
kelamin dapat mengakibatkan kemandulan dan mutasi genetik pada
keturunannya, 3) Radiasi zat radioaktif dapat mengakibatkan terjadinya
pembelahan sel darah putih, sehingga mengakibatkan penyakit leukemia,
dan 4) Radiasi zat radioaktif dapat menyebabkan kerusakan somatis
berbentuk local dengan tanda kerusakan kulit, kerusakan sel pembentuk
sel darah, dan kerusakan sistem saraf.

Metode Pembelajaran
Pendekatan : Keterampilan proses
Metode : Diskusi, tanya jawab, resitasi tugas, eksperimen

Aktivitas Pembelajaran
Alokasi Nilai Budaya
No Rincian Kegiatan
Waktu dan Karakter
1 Pertemuan Pertama 10
1. Pendahuluan menit
a. Salam dan doa  Kereligiusan
b. Absensi  Kedisiplinan
c. Apersepsi  Keingintahuan
Tanya jawab untuk mengingat  Kerja keras
kembali unsur-unsur kimia di alam
d. Motivasi
Unsur-unsur di alam banyak yang  Keingintahuan
bermanfaat bagi kehidupan manusia
65
2. Kegiatan Inti menit
a. Eksplorasi
 Dengan diskusi kelas, dibahas
tentang kelimpahan unsur-unsur  Percaya diri

di alam. Guru mengajak peserta  Menghargai

didik menyebutkan unsur alam pendapat

yang sering ditemui dalam


kehidupan sehari-hari
 Dengan diskusi kelas, dibahas
 Keingintahuan
tentang kelimpahan unsur-unsur
 Kerja keras
di kulit bumi dan komposisi udara
bersih dan kering.
 Dengan berdialog dan tanya jawab
bervariasi, peserta didik diminta
 Keberanian
menjelaskan berbagai sumber
 Percaya diri
mineral unsure logam di
Indonesia.
b. Elaborasi
 Melalui diskusi kelompok
sebangku, peserta didik  Kerja sama

ditugaskan membahas soal-soal  Keingintahuan

latihan tentang kelimpahan unsur- 15


unsur di alam. menit
 Peserta didik diminta
mengkomunikasikan hasil  Percaya diri

penyelesaian soal-soal latihan  Keberanian


secara bergiliran / kuis.  Tanggung
c. Konfirmasi jawab
 Guru memberi arahan dan
memberi penguatan.  Keingintahuan

 Guru memberi evaluasi secara  Kemandirian


individu.

3. Penutup
a. Peserta didik diminta membuat
rangkuman.  Kemandirian
b. Guru memberi tugas/PR dan tugas  Tanggung
baca sifat-sifat unsur. jawab
2 Pertemuan Kedua 10
1. Pendahuluan menit
a. Apersepsi  Keingintahuan
Tanya jawab sifat-sifat unsur  Kerja keras
b. Motivasi
Mengapa alumunium digunakan  Keingintahuan
sebagai pelapis yang tahan korosi?

2. Kegiatan Inti 65
a. Eksplorasi menit
 Peserta didik dikondisikan dalam  Percaya diri
beberapa kelompok, masing-  Menghargai
masing 4 – 5 orang. pendapat
 Masing-masing kelompok
mendapat tugas menjawab  Keingintahuan
pertanyaan-pertanyaan secara  Kerja keras
tertulis tentang sifatunsur-unsur
di alam (meliputi unsur halogen,
alkali, alkali tanah dan unsur
periode ketiga).
b. Elaborasi
 Masing-masing kelompok  Keberanian
diminta mengkomunikasikan  Percaya diri
jawaban hasil diskusi kelompok
secara bergilir/kuis. Tiap
kelompok saling menanggapi.
c. Konfirmasi
 Guru memberikan arahan disertai  Keingintahuan
penjelasan singkat.  Percaya diri
 Diskusi kelas untuk menyamakan 15  Keberanian
persepsi dan menyimpulkan menit  Tanggung
materi. jawab
 Guru memberikan evaluasi secara
individu.

3. Penutup
a. Peserta didik diminta membuat  Keingintahuan
rangkuman.  Kemandirian
b. Guru memberi tugas/PR dan tugas
 Tanggung
baca tentang air sadah
jawab
3 Pertemuan Ketiga
1. Pendahuluan 15
a. Apersepsi menit  Keingintahuan
Tanya jawab air sadah  Kerja keras
b. Motivasi
Mengapa air sadah menyebabkan  Keingintahuan
sabun sukar berbuih?

2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
 Dengan diskusi kelas, dibahas  Percaya diri
tentang pengertian air sadah, 110  Menghargai
penyebab dan jenis kesadahan. menit
pendapat
 Dengan diskusi kelas, dibahas
 Keingintahuan
tentang penghilangan kesadahan.  Kerja keras
 Dengan berdialog dan tanya jawab
bervariasi, peserta didik diminta
menjelaskan berbagai keuntungan
dan kerugian dari air sadah
b. Elaborasi
beberapa peserta didik diminta  Keberanian
mengkomunikasikan jawaban secara  Percaya diri
bergilir/kuis. Peserta didik lain saling
menanggapi.
c. Konfirmasi
 Guru memberi arahan dan  Menghargai
penjelasan singkat. orang lain
10
3. Penutup menit  Keingintahuan
a. Peserta didik diminta membuat
 Kemandirian
rangkuman.
b. Guru memberi tugas/PR dan tugas
 Kemandirian
baca tentang pembuatan dan kegunaan
 Tanggung
unsur logam dan nonlogam serta
jawab
senyawanya.
4 Pertemuan keempat
1. Pendahuluan 10
Apersepsi menit  Keingintahuan
Tanya jawab tentang unsur logam dan  Kerja keras
nonlogam
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
 Peserta didik duduk dalam  Bersahabat

kelompok yang telah ditentukan,


masing-masing 4 – 5 orang.
 Masing-masing kelompok diberi  Menghargai
tugas merangkum pembuatan dan 65 pendapat
kegunaan unsur logam dan menit  Keingintahuan
nonlogam serta senyawanya.  Kerja keras
b. Elaborasi
 Masing-masing kelompok diminta  Keberanian
mengkomunikasikan jawaban hasil  Percaya diri
diskusi kelompok secara
bergilir/kuis. Tiap kelompok saling
menanggapi.
d. Konfirmasi  Menghargai
 Guru memberikan arahan disertai orang lain
penjelasan singkat.
 Diskusi kelas untuk menyamakan  Keingintahuan
persepsi dan menyimpulkan
materi.
 Guru memberikan evaluasi secara  Kemandirian
individu. 15  Kejujuran
3. Penutup menit

a. Dengan bimbingan guru, peserta didik  Kemandirian


membuat rangkuman materi  Tanggung
pembuatan dan kegunaan unsur logam jawab
dan nonlogam serta senyawanya.

5 Pertemuan Kelima
1. Pendahuluan
Apersepsi
 Menanyakan tentang energi nuklir  Keingintahuan
 Menanyakan sumber dari energi  Kerja keras
nuklir
Masalah
 Apakah yang dimaksud dengan
 Kerja keras
radioaktif?
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
 Peserta didik dengan bimbingan  Bersahabat
guru mencoba menemukan devinisi  Keingintahuan
radioisotop  Kerja keras
 Guru menampilkan animasi
pembelokan, daya tembus sinar α, β,
γ, dan video bom atom.
Elaborasi  Keberanian
 Peserta didik berdiskusi membahas  Percaya diri
sifat-sifat sinar α, β, γ, kegunaan,  Menghargai
dan bahaya unsur-unsur radioaktif. orang lain
Konfirmasi  Keingintahuan
 Menyimpulkan sifat-sifat sinar α, β,
γ,
3. Penutup  Kemandirian
a. Dengan bimbingan guru, peserta didik Tanggung
membuat rangkuman materi jawab
pembuatan dan kegunaan unsur logam
dan nonlogam serta senyawanya.

Sumber Belajar
Purba, Michael. (2006). Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Sukardjo. 2007. Sains Kimia Kelas XII SMA/MA 3. Jakarta: Bumi Aksara

Sunarya, Yayan. (2007). Kimia Umum Berdasarkan Prinsip-prinsip Kimia


Modern. Bandung: Alkemi Grafisindo Press.

Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudi. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia
untuk Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional

Wening Sukmanawati. 2009. Kimia 3: Untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional)
Penilaian
1. Prosedur Penilaian
a. Penilaian Kognitif
Jenis Instrumen : Tes lisan dan tulisan
Bentuk Instrumen : Uraian
b. Penilaian Afektif
Jenis Instrumen : Non Tes
Bentuk Instrumen : Lembar pengamatan peserta didik
c. Penugasan Terstruktur
 PR
 Tugas baca di rumah
2. Instrumen Penilaian : Terlampir

Mengetahui, Yogyakarta, Desember 2012


Dosen Mata Kuliah Workshop
Pendidikan Kimia Mahasiswa

Drs. H. Sutiman Reskunanda Adhi W


NIP. 19480604 197303 1 001 NIM. 09303241039
LAMPIRAN
Lembar Kerja Peserta Didik
Tujuan : Menjelaskan kelimpahan unsur-unsur di alam terutama di Indonesia dan
contoh produk yang mengandung unsur tersebut.
Teori : Unsur-unsur utama dan transisi terdapat di alam berupa unsur bebas
dan senyawa. Mineral adalah bahan-bahan alam yang mengandung
unsur atau senyawa tertentu dalam kadar yang relatif besar.
Tabel berbagai mineral dan terdapatnya di Indonesia :
No
Unsur Mineral Terdapat di
.
1. Tembaga Kalkopirit (CuFeS2) Papua
Kalkosit (Cu2S)
2. Besi Hematit (Fe2O3) Cilacap, Kalimantan Barat,
Magnetit (Fe3O4) Sumatra Barat, Sumatra
Pirit (FeS2) Selatan, Sulawesi Tengah
Siderit (FeCO3)
3. Nikel NiS Soroako, Sulawesi Selatan
4. Emas Unsur Di berbagai tempat di
seluruh Indonesia
5. Aluminium Bauksit (Al2O3.nH2O) Pulau Bintan
Kriolit (Na3AlF6)
6. Timah Kasiterit (SnO2) Pulau Bangka
7. Kromium Kromit (FeCr3O4) Sulawesi Tengah

Pertanyaan :
1. Unsur-unsur dalam tabel berikut terdapat di alam sebagai unsur bebas, unsur
bebas dan senyawanya, atau hanya diperoleh dalam bentuk senyawanya saja.
Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai!
No Unsur
Nama unsur Unsur bebas dan senyawa Senyawa
. bebas
1. Klor
2. Natrium
3. Argon
4. Aluminium
5. Tembaga
6. Magnesium
7. Nikel
8. Besi
9. Neon
10. Emas
11. Kalsium
12. Litium
13. Perak
14. Belerang
15. Silikon
2. Isilah tabel berikut!
No Contoh produk
Unsur
.
1. Tembaga
2. Besi
3. Nikel
4. Emas
Aluminiu
5.
m
6. Timah
7. Kromium
Lembar Pengamatan Penilaian Afektif peserta didik

Kemampuan

Ketepatan
Kemampuan
berpendapat
Kehadiran

Rata-rata
No Nama

menjawab
bertanya
Keterangan:
Skala lajuan tersebut diisi dengan menuliskan angka 1 sampai
dengan 5 sesuai kriteria berikut:
1. Sangat baik (A) 4. Kurang (D)
2. Baik (B) 5. Sangat kurang (E)
3. Cukup (C)

Anda mungkin juga menyukai