Anda di halaman 1dari 5

TUGAS AKHIR MODUL 2

(ARIF WAHYUDI, S.Pd.)

SOAL
1. Rumuskanlah kompetensi guru secara utuh!
2. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar apa yang harus dimiliki oleh guru dan siswa?
3. Buatlah rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan!

JAWABAN
1. Kompetensi guru ada empat antara lain:
a. Kompetensi pedadogi merupakan kemampuan guru yang berkenaan dengan pemahaman
terhadap peserta didik dan pengelolaan pembelajaran mulai dari merencanakan,
melaksanakan sampai dengan mengevaluasi. Secara umum kompetensi inti pedagogi
meliputi:
1) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional
dan intelektual
2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
3) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan
yang diampu
4) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran
6) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimiliki
7) Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik
8) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar
9) Memanafaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran
10) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran
b. Kompetensi kepribadian merupakan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.
Kompetensi inti kepribadian seperti:
1) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
Indonesia
2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta
didik dan masyarakat
3) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa
4) Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan
rasa percaya diri
5) Menjunjung tinggi kode etik profesi guru
c. Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua siswa dan masyarakat sekitar. Kompetensi inti sosial seperti:
1) Bersikap inklusif, bertindak objektif serta tidak diskriminatif
2) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesame pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua dan masyarakat
3) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki
keragaman sosial budaya
4) Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan
atau bentuk lain
d. Kompetensi professional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan
materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi
materi pembelajaran dan substansi keilmuan yang menaungi materi dalam kurikulum, serta
menambah wawasan keilmuan. Kompetensi inti professional seperti:
1) Menguasai materi, struktur, konsep dan pola piker keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu sesuai jenjang pendidikan
2) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu
3) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif
4) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan
reflektif
5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri
2. Keterampilan abad 21 yang harus dimiliki oleh siswa antara lain:
a. Communication (komunikasi)
Komunikasi merupakan kunci utama untuk pemahaman interaksi seseorang dengan yang
lain. Komunikasi adalah sebuah kegiatan mentransfer sebuah informasi baik secara lisan
maupun tulisan, namun tidak semua orang dapat melakukan komunikasi dengan baik. Dalam
pembelajaran abad 21 yang dilaksanakan oleh guru dan siswa harus terjadi komunikasi multi
arah dimana terjadi komunikasi timbal balik antara guru dengan siswa , siswa dengan guru ,
maupun antar sesama siswa. Peserta didik dituntut untuk memahami, mengelola, dan
menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan,
dan multimedia.
b. Collaboration (kolaborasi)
Pada karakter ini diharapkan terjadi proses kolaborasi atau kerjasama. Peserta didik
menunjukkan kemampuannya dalam kerjasama berkelompok dan kepemimpinan,
beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab. Pada proses pembelajaran guru
hendaknya menciptakan situasi dimana siswa dapat berguru bersama-sama/berkelompok,
sehingga akan tercipta suasana demokratis dimana siswa dapat belajar menghargai
perbedaan pendapat. Dengan demikian kedewasaan peserta didik akan meningkat dengan
harapan dapat menghadapi persaingan global.
c. Critical Thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan pemecahan masalah)
Merupakan kemampuan untuk memahami sebuah masalah, mengkoneksikan informasi satu
dengan informasi lain, sehingga akhirnya muncul sebuah ide solusi dari suatu permasalahan.
Proses pembelajaran pada abad 21 membuat siswa dapat berpikir kritis dengan
menghubungkan pembelajaran dengan masalah-masalah kontekstual yang ada dalam
kehidupan sehari-hari. Peserta didik juga menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk
berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri, dan juga memiliki
kemampuan untuk menyusun dan mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan
masalah yang sedang dihadapi.
d. Creativity and Innovation (kreatif dan inovasi)
Istilah lain dari creativity yaitu kreatifitas, Innovation atau inovasi yang berarti penemuan
hal baru. Peserta didik diharapkan memiliki kemampuan untuk mengembangkan,
melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain, bersikap terbuka
dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda. pembelajaran harus menciptakan
kondisi dimana siswa dapat berkreasi dan berinovasi. Pembelajaran abad 21 guru hendaknya
menjadi fasilitator dalam menampung hasil kreativitas dan inovasi yang dikembangkan oleh
siswa sehingga kompetensi siswa semakin meningkat.
Keterampilan abad 21 yang harus dimiliki oleh guru antara lain:
a. Keterampilan pedagogis yaitu mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berpikir
kritis, kebiasaan mencipta, dan menyelesaikan persoalan kompleks di kehidupannya
b. Keterampilan melakukan penilaian terhadap dampak pembelajaran menggunakan beragam
pendekatan dan metode
c. Keterampilan mengelola suasana pembelajaran
d. Keterampilan profesional yaitu mengantarkan peserta didik memiliki kecakapan abad 21
(konsep 4C)
3. Rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan
Menurut Permen PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 dijelaskan bahwa pengembangan
keprofesian berkelanjutan (PKB) terdiri dari 3 komponen, yaitu pengembangan diri, publikasi
ilmiah, dan karya inovatif.
a. Pengembangan Diri
Pengembangan diri merupakan upaya-upaya guru dalam rangka meningkatkan
profesionalismenya. Kegiatan PKB untuk pengembangan diri dilakukan melalui 2 cara
yaitu
1) Diklat fungsional
Diklat fungsional berupa kegiatan pendidikan atau latihan yang bertujuan untuk
mencapai standar kompetensi profesi dalam kurun waktu tertentu.
2) Kegiatan kolektif.
Kegiatan kolektif adalah kegiatan bersama dalam forum ilmiah untuk mencapai standar
kompetensi atau di atas standar kompetensi profesi yang ditetapkan.
Contoh: Guru mengikuti diklat pengembangan media di Lembaga Penjamin Mutu
Pendidikan (Diklat Fungsional), pertemuan Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP), kelompok kajian, diskusi terbatas, simposium,
bedah buku, video conference, dan sebagainya (kegiatan kolektif).
Diklat fungsional dan kolektif khususnya untuk memenuhi kebutuhan guru dalam
melaksanakan layanan pembelajaran bagi kemaslahatan peserta didik. Melaksanakan
penelitian tindakan kelas juga merupakan upaya untuk pengembangan diri karena PTK
bertujuan meningkatkan mutu pembelajaan sekaligus meningkatkan profesionalisme
guru. PTK bertujuan memperbaiki kinerja dan layanan pembelajaran, pengembangan
kemampuan diagnosis dan pemecahan masalah bagi guru dan alternatif inovasi
pembelajaran. Hasil PTK bisa dipublikasi baik dalam bentuk laporan penelitian
maupun artikel.
b. Publikasi Ilmiah
Publikasi ilmiah merupakan salah satu bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan
mutu proses pembelajaran dan dunia pendidikan secara umum. Publikasi ilmiah bisa
berupa suatu karya tulis ilmiah yang disampaikan melalui kegiatan presentasi karya ilmiah,
menjadi narasumber, dan publikasi hasil penelitian dan gagasan inovatif. Publikasi ilmiah
mencakup karya;
1) Laporan hasil penelitian bidang pendidikan yang diterbitkan dalam bentuk; buku ber-
ISBN yang diedarkan nasional, majalah/jurnal ilmiah terakreditasi (tingkat nasional,
provinsi, dan tingkat kabupaten/kota), atau diseminarkan di sekolah atau disimpan di
perpustakaan.
2) Tulisan ilmiah populer di bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan
pendidikan yang dimuat jurnal tingkat nasional yang terakreditasi maupun tidak
terakreditasi/tingkat provinsi maupun jurnal tingkat lokal.
3) Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan/atau pedoman guru. Publikasi
ini mencakup pembuatan buku pelajaran per tingkat atau buku pendidikan per judul
yang lolos penilaian BSNP, atau dicetak oleh penerbit dan ber-ISBN, atau dicetak oleh
penerbit dan belum ber-ISBN
4) Modul diklat pembelajaran per semester yang digunakan di tingkat provinsi dengan
pengesahan Dinas Pendidikan Provinsi; atau kabupaten/kota dengan pengesahan dari
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; atau sekolah/madrasah setempat.
5) Buku dalam bidang pendidikan dicetak oleh penerbit yang ber-ISBN dan/atau tidak ber-
ISBN; karya hasil terjemahan yang dinyatakan oleh kepala sekolah/ madrasah tiap
karya; buku pedoman guru.
c. Karya Inovatif
Karya inovatif bisa merupakan penemuan baru, hasil pengembangan, atau hasil
modifikasi sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses
pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan, sains/teknologi, dan seni.
Karya inovatif ini mencakup:
1) Penemuan teknologi tepat guna kategori kompleks dan/atau sederhana;
2) Penemuan/peciptaan atau pengembangan karya seni kategori kompleks dan/atau
sederhana;
3) Pembuatan/pemodifikasian alat pelajaran/peraga/-praktikum kategori kompleks dan/ atau
sederhana;
4) Penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya pada tingkat nasional maupun
provinsi.
Penting bagi guru selalu melakukan refleksi pembelajaran, mengidentifikasi masalah,
merancang tindakan, melaksanakan mengevaluasi hasil dan tindaklanjut sebagai bagian dari
kebiasaaan pengembangan keprofesian bekelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai