Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, adapun macam macam kompetensi yang harus
dimiliki guru Abad 21 yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional
dan sosial yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Berikut penjelasan masing masing kompetensi:
a. Kompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman guru terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Secara rinci, setiap subkompetensi
dijabarkan menjadi indikator esensial sebagai berikut:
1. Memahami peserta didik secara mendalam memiliki indikator esensial: memahami peserta
didik dengan memanfaatkan prinsip prinsip perkembangan kognitif, memahami peserta
didik dengan memanfaatkan prinsip prisnip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar
awal peserta didik.
2. Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan
pembelajaran memiliki indicator esensial: memhamai landasan pendidikan, menerapkan
teori belajar dan pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan
karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai dan materi ajar, serta menyusun
rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.
3. Melaksanakan pembelajaran memiliki indicator esensial: menata latar pembelarajan, dan
melaksanakan pembelajarn yang kondusif.
4. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran memiliki indikator esensial:
merancang dan melaksanakn evaluasi (assement) proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan dengn berbagai metode, menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil
belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar dan memanfaatkan hasil penilaian
pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.
5. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya, memiliki
indikator esensial: memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi
akademik, dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi non
akademik.
b. Kompetensi kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kompetensi personal yang mencerminkan kepribadian
mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak
mulia. Secara rinci subkompetensi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Kepribadian yang mantap dan stabil memiliki indikator esensial: bertindak sesuai dengan
norma hokum, bertindak sesuai dnegan norma sosial, bangga sebagai guru, dan memiliki
konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
2. Kepribadian yang dewasa memiliki indikator esensial: menampilkan kemandirian dalam
bertindaks ebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
3. Kepribadian yang arif memiliki indikator esensial: menampilkan tindakan yang berdasarkan
pada pemanfaatan peserta didik, sekolah dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaan
dalam berpikir dan bertindak.
4. Kepribadian yang berwibawa memiliki indikator esensial: memiliki perilaku yang
berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
5. Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki indikator esensial: bertindak sesuai norma
religious (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong) dan memilliki perilaku yang
diteladani peserta didik.
c. Kompetensi sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/ wali peserta didik, dan masyarakat
sekitar, kompetensi ini memliki subkompetensi dengan indikator esensial sebagai berikut:
1. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, memiliki indikator
esensial: berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik.
2. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektf dengan sesame peserta didik dan tenaga
kependidikan
3. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efekti dengan orangtua/ wali peserta didik dan
masyarakat sekitar.
d. Kompetensi professional
Kompetensi professional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran disekolah dan
substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan
metodologi keilmuannya. Setiap subkompetensi tersebut memiliki indkator esensial sebagai
berikut:
1. Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi memiliki indikator esensial:
memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah, memahami struktur, konsep dan
metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar, memahami hubungan
konsep antar mata pelajaran terkait dan menerapkan konsep konsep keilmuan dalam
kehidupan sehari hari.
2. Menguasai struktur dan metode keilmuan, memiliki indikator esensial: menguasai langkah
langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan/ materi bidang studi.
Keempat kompetensi diatas bersifat holistic dan integrative dalam kinerja guru. Oleh karena itu,
secara utuh sosok kompetensi guru meliputi (a) penegnalan peserta didik secara mendalam; (b)
penguasaan bidang studi baik disiplin ilmu maupun bahan ajar dalam kurikulum sekolah;(c)
penyelenggaraan pembelejaran yang mendidik yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi proses dan hasil belajar, serta tindak lanjut untuk perbaikan dan pengayaan;
dan (d) pengembangan kepribadian dan profesionalitas secara berkelanjutan. Guru yang memiliki
kompetensi akan dapat melaksanakan tugasnya secara professional.
2. Keterampilan Belajar yang Harus dimiliki oleh Guru dan Siswa
a. Keterampilan yang harus dimiliki oleh Guru
Guru merupakan elemen penting dalam sebuah system pendidikan karena merupakan ujung
tombak generasi masa depan. Proses belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kualitas
pengetahuan guru. Di Abad 21, Perkembangan pesat akan terus berlangsung, perkembangan
tekhnologi tidak akan bisa ditolak dan dihambat, perkembangan masyarakat sosial,
perkembangan ekonomi dan perkembangan lainnya. Sehingga guru wajib menguasai 6
keterampilan inti untuk menghadapi abad 21 dan revolusi 4.0, yaitu:
1. Keterampilan berpikir kritis dan mampu menyelesaikan masalah atau sering dikenal dengan
critical thinking and problem solving. Keterampilan atau kemampuan guru untuk
menciptakan peserta didik agar berpikir kritis. Maksudnya berpikir kritis adalah
mengaplikasikan rasional, kegiatan berpikir yang tinggi, yang meliputi kegiatan menganalisis,
mensistensi mengenai permasalahan pemecahannya, menyimpulkan serta mengevaluasi.
Atau lebih sederhananya, berpikir untuk menyelesaikan masalah dengan tujuan untuk lebih
baik.
2. Keterampilan kerjasama dan berkomunikasi dengan baik atau sering dikenal dengan
collaboration and communication. Keterampilan ini merupakan keterampilan dalam hal
bekerjasama dan berkomunikasi dengan baik. Maksud dari komunikasi disini adalah kita
mampu berinteraksi dengan seluruh manusia di dunia ini, Karen Abad 21 tidak ada lagi sekat
Negara yang memisahkan. Jadi, setiap peserta didik harus mampu berbahasa internasional
dalam menghadapi abad 21.
3. Keterampilan berfikir kreatf dan mengembangkan imajinasi atau sering dikenal dengan
creativity and imagination. Guru harus bisa memancing siswa untuk berpikir kreatif dalam
segala bidang yang ada didunia pendidikan. Setiap peserta didik mempunyai kemampuan
berbeda- beda, guru harus mampu menumbuhkan kreativitas setiap siswa.
Catatan: