Jawab:
1) Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman guru terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya. Secara rinci setiap subkompetensi dijabarkan menjadi indikator
esensial sebagai berikut:
1
pengembangan berbagai potensi akademik dan memfasilitasi peserta didik
untuk mengembangkan berbagai potensi non akademik.
2) Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,
menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Secara rinci
subkompetensi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
3) Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator esensial sebagai
berikut:
2
a. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik
memiliki indikator esensial: berkomunikasi secara efektif dengan peserta
didik.
b. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik
dan tenaga kependidikan.
c. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali
peserta didik dan masyarakat sekitar.
4) Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara
luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata
pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta
penguasaan terhadap stuktur dan metodologi keilmuannya. Setiap
subkompetensi tersebut memiliki indikator esensial sebagai berikut:
2. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar apa yang harus dimiliki oleh
guru dan siswa?
Jawab:
1) Keterampilan berpikir kritis dan mampu menyelesaikan masalah atau sering
dikenal dengan critical thinking and problem solving. Keterampilan atau
kemampuan guru untuk menciptakan anak berpikir kritis. Maksudnya berpikir
kritis adalah mengaplikasikan rasional, kegiatan berpikir yang tinggi, yang
3
meliputi kegiatan menganalisis, mensintesis, mengenai permasalahan dan
pemecahannya, menyimpulkan seran mengevaluasi. Atau secara singkatnya
berpikir untuk menyelesaikan masalah dengan tujuan untuk menjadi lebih
baik.
2) Keterampilan bekerjasama dan berkomunikasi dengan baik atau sering dikenal
dengan collaboration and communication. Keterampilan ini merupakan
keterampilan dalam hal bekerjasama dan komunikasi yang baik. Maksud dari
komunikasi disini adalah kita mampu berinteraksi dengan seluruh manusia
yang ada di dunia ini, karena Abad 21 tidak ada lagi sekat negara yang
memisahkan. Jadi, setiap siswa harus mampu berbahasa Internasional dalam
menghadapai Abad 21.
3) Keterampilan berpikir kreatif dan mengembangkan imajinasi atau sering
dikenal dengan creativity and imagination. Guru harus bisa memancing siswa
untuk berpikir kreatif dalam segala bidang yang ada di dunia pendidikan.
Setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, guru harus mampu
menumbuhkan setiap kreatifitas semua siswa, yang mempunyai kreatifitas dan
Imaginasi tinggilah yang akan sukses dan menguasai dunia saat ini.
4) Keterampilan untuk menjadi warga negara yang baik atau sering dikenal
dengan citizenship. Kemajuan Teknologi dan Informasi di abad 21 akan
membuat rasa nasionalis berkurang. Oleh sebab itu, guru harus memberikan
doktrin kepada siswa menjadi warga negara yang baik, dengan cara
berkontribusi membangun negara untuk ikut serta mensejahterakan
masyarakat. Jika suatu negara krisis, maka banyak masalah yang akan
muncul.
5) Kemampuan atau keterampilan untuk dapat memahami dan menggunakan
informasi dari berbabagai sumber untuk ditampilkan di Internet atau sering
dikenal dengan digital literacy. Berdasarkan catatan UNESCO, digital
literacy merupakan kemampuan untuk mengakses sumber berita dan
mengevaluasi secara kritis dan menciptakan informasi melalui teknologi
digital. Melalui digital literacy, seseorang tidak sekedar memiliki kemampuan
4
untuk mengoperasikan peralatan teknologi, tapi juga harus memiliki
kemampuan lain.
6) Kompetensi atau kemampuan untuk mengembangkan potensi siswa atau
sering dikenal dengan student leadership and personal development. Guru
harus mampu memahami potensi setiap siswa dan mengembangkan potensi
tersebut. Setiap anak mempunyai potensi yang berbeda–beda, guru harus
mampu meningkatkan rasa percaya diri kepada siswa dalam mengembangkan
potensinya.
5
sehingga yang bersangkutan mampu membimbing peserta didik memenuhi
standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.
pendidikan formal
3) Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan atau pedoman guru.
6
1) Presentasi pada forum ilmiah
7
alat pelajaran atau peraga atau praktikum, penyusunan standar, pedoman, soal
dan sejenisnya pada tingkat nasional maupun provinsi (Daryanto, 2011).
8
9