Anda di halaman 1dari 4

Pengembangan evaluasi pembelajaran (Test)

Ketua : Mutiara sarohanna 19150…


Anggota : - Elva Rodearna Sidabutar 19150121
: - Novita Dwi Yanti Gulo 19150120

I.Pendahuluan
A.Pengembangan
Pengembangan artinya proses, cara, perbuatan mengembangkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia , 2002 :
538).
Pengembangan adalah suatu sistem pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta
didik, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya
proses belajar yang bersifat internal atau segala upaya untuk menciptakan kondisi degan sengaja agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai (Gagne dan Brings dalam Warsita, 2003: 266).
Pengembangan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar,
berencana, terarah, teratur dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan,
membimbing, mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh, selaras, pengetahuan,
keterampilan sesuai dengan bakat, keinginan serta kemampuan-kemampuan, sebagai bekal atas prakarsa
sendiri untuk menambah, meningkatkan, mengembangkan diri ke arah tercapainya martabat, mutu dan
kemampuan manusiawi yang optimal serta pribadi mandiri (Iskandar Wiryokusumo, 2011)
menurut Tessmer dan Richey (Alim Sumarno, 2012) “pengembangan memusatkan perhatiannya tidak
hanya pada analisis kebutuhan, tetapi juga isu-isu luas tentang analisis awal-akhir, seperti analisi
kontekstual. Pengembangan bertujuan untuk menghasilkan produk berdasarkan temuan-temuan uji
lapangan.”
Dari pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan merupakan suatu usaha
yang dilakukan secara sadar, terencana, terarah untuk membuat atau memperbaiki, sehingga menjadi
produk yang semakin bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sebagai upaya untuk menciptakan mutu
yang lebih baik.

B.Pengertian Evaluasi Pembelajaran


Pengertian evaluasi pembelajaran menurut para ahli :
1. Grounlund (1974) “bahwa evaluasi dalam pembelajaran diartikan sebagai suatu proses
yang sistematis untuk menentukan sejauh mana tujuan pengajaran dicapai oleh para
siswa.”
2. Menurut Wanda dan Gerald W. Brown “evaluasi dalam pembelajaran adalah suatu
tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Evaluasi hasil belajar
adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai keberhasilan belajar
peserta didik setelah ia mengalami proses belajar selama satu periode tertentu. Evaluasi
bukan hanya menilai suatu aktivitas secara spontan atau insedental, melainkan
merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik dan terarah
berdasarkan atas tujuan yang jelas.”
3. Menurut B.S.Bloom seperti dikutip Zaini (2009: 103) “ pengumpulan fakta secara
sistematis untuk menetapkan bahwa telah terjadi perubahan dalam diri siswa dan
meningkatkan tingkat perubahan tersebut”

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Evaluasi pembelajaran
adalah kegiatan atau proses untuk menentukan sampai sejauh mana kegiatan pembelajaran telah
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan atau dapat diartikan pula sebagai suatu tindakan
atau suatu proses untuk menentukan nilai dari hal-hal yang berkaiatan dengan kegiatan
pembelajaran, dan yang berakhir dengan pengambilan keputusan. Dalam evaluasi pembelajaran
ada evalausi hasil belajar yang didalamnya berusaha untuk mengukur dan menilai hasil belajar
selanjutnya di evaluasi untuk diputuskan apakah siswa tersebut lulus atau tidak lulus.

C.Tujuan Evaluasi Pembelajaran


Yang dimaksud dengan tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk menentukan hasil
pembelajaran oleh peserta didik. Menurut Purwanto (2001: 3) secara gari dua tujuan yaitu:
a. Tujuan Umum
Secara umum, tujuan evaluasi dalam pendidikan itu ada dua, yaitu:
1) Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yansg akan dijadikan bukti mengenai taraf
perkembangan atau taraf kemajuan yang di alami oleh para peserta didik, setelah
mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain,
tujuan mum dari evaluasi adalah untuk memperoleh data pembuktian, yang akan
menjadi petunjuk sampai di mana tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta
didik dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler, setelah mereka menempuh proses
pembelajaran.
2) Untuk mengetahui tingkat-tingkat efektivitas dari metode-metode pengajaran yang telah
dipergunakan dalam proses pembelajaran.
3) Tujuan Khusus
1) untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan
2) untuk mencari dalam menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan
tidakstabilan peserta didik salam mengikuti program pendidikan.
D.Fungsi Evaluasi Pembelajaran
Cronbach (1963 : 236) menjelaskan “evaluation used to improved the course while it is still fluid
contributes more to improvement of education than evaluation used to appraise a product already
on the market”. Cronbach nampaknya lebih menekankan fungsi evaluasi untuk perbaikan,
sedangkan Scriven (1967) membedakan fungsi evaluasi menjadi dua macam, yaitu fungsi
formatif dan fungsi sumatif. Fungsi formatif dilaksanakan apabila hasil yang diperoleh dari
kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki bagian tertentu atau sebagian besar bagian
kurikulum yang sedang dikembangkan. Sedangkan fungsi sumatif dihubungkan dengan
penyimpulan mengenai kebaikan dari sistem secara keseluruhan. Fungsi ini baru dapat
dilaksanakan jika pengembangan program pembelajaran telah dianggap selesai.
Secara psikologis, peserta didik selalu butuh untuk mengetahui hinggamana kegiatan yang telah
dilakukan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Peserta didik adalah manusia yang belum
dewasa. Mereka masih mempunyai sikap dan moral yang heteronom, membutuhkan pendapat
orang-orang dewasa (seperti orang tua dan guru) sebagai pedoman baginya untuk mengadakan
orientasi pada situasi tertentu. Dalam menentukan sikap dan tingkah lakunya, mereka pada
umumnya tidak berpegang kepada pedoman yang berasal dari dalam dirinya, melainkan
mengacu kepada norma-norma yang berasal dari luar dirinya. Dalam pembelajaran, mereka perlu
mengetahui prestasi belajarnya, sehingga ia merasakan kepuasan dan ketenangan.
Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup
mampu untuk terjun ke masyarakat. Mampu dalam arti peserta didik dapat berkomunikasi dan
beradaptasi terhadap seluruh lapisan masyarakat dengan segala karakteristiknya. Lebih jauh dari
itu, peserta didik diharapkan dapat membina dan mengembangkan semua potensi yang ada
dalam masyarakat. Hal ini penting, karena mampu-tidaknya peserta didik terjun ke masyarakat
akan memberikan ukuran tersendiri terhadap institusi pendidikan yang bersangkutan. Untuk itu,
materi pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam menempuh program
pendidikannya. Jika peserta didik sudah dianggap siap (fisik dan non-fisik), maka program
pendidikan dapat dilaksanakan. Sebaliknya, jika peserta didik belum siap, maka hendaknya
program pendidikan tersebut jangan dulu diberikan, karena akan mengakibatkan hasil yang
kurang memuaskan.

II PEMBAHASAN
Banyak evaluasi pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai