Anda di halaman 1dari 35

1

Penilaian Ranah
Afektif
Kelompok 6:
Ahmad Fajar (160341606008)
Destha Ramadanty (1603416060)
Khazinatul Ilmiyah (1603416060)
PENTINGNYA PENILAIAN AFEKTIF

Diperlukan dan menjadi tuntutan dalam pendidikan di


Pendidikan Indonesia karena suatu bangsa yang kuat harus memiliki
Karakter karakter yang menjadi jati diri atau kepribadian setiap warga
negara

“Pendidikan Nasional berfunngsi mengembangkan


kemampuan dan membentuk karakter watak serta peradaban
UU No. 20 Tahun 2013
tentang Sistem
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
Pendidikan Nasional kehidupan bangsa, bertujuan untung berkembangnyapotensi
peserta didik agara menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokartis dan bertanggung jawab”
Refleksi terkait pemahaman dan kemajuan sikap peserta didik secara individual

Sikap Spiritual Penilaian Sikap Sosial


Ranah Afektif

Keberhasilan belajar masing-


masing individu peserta didik
ditentukan oleh ranah afektif
Seseorang yang
Orang yang tidak
berminat dalam suatu
memiliki minat pada
mata pelajaran
pembelajaran tertentu
diharapkan akan
sulit untuk mencapai Ranah afektif berkaitan
mencapai hasil
keberhasilan belajar dengan watak perilaku
pembelajaran yang
secara optimal seperti perasan, minat, sikap,
optimal
emosi, atau nilai.
Pada tingkat ini peserta didik memiliki sistem nilai Tingkatan ranah afektif menurut Khratwohl
yang mengendalikan perilaku sampai pada
waktu tertentu hingga terbentuk gaya hidup

Nilai satu dengan nilai lain dikaitkan, konflik antar


nilai diselesaikan, dan mulai membangun sistem
nilai internal yang konsisten.

Derajat rentangannya mulai dari menerima suatu


nilai, misalnya keinginan untuk meningkatkan
keterampilan, sampai pada
tingkat komitmen.

Pada tingkat ini peserta didik tidak saja


memperhatikan fenomena khusus tetapi ia juga
bereaksi

Peserta didik memiliki keinginan memperhatikan


suatu fenomena khusus atau stimulus, misalnya
kelas, kegiatan, musik, buku, dan sebagainya Sumber: Allen & Friedman, 2010
Teknik Dan Instrumen Penilaian Afektif

Berdasarkan Standar Penilaian Pendidikan (Permendiknas No. 66 Tahun 2013)

× Observasi,
× Penilaian diri (self assessment),
× Penilaian “teman sejawat”
(peer assessment) oleh peserta
didik,
× Jurnal.
6

Teknik
Observasi
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan
Teknik Observasi secara berkesinambungan dengan menggunakan
Perilaku peserta didik indera, baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan menggunakan instrumen yang berisi sejumlah
indikator perilaku yang diamati.

Bentuk instrumen yang digunakan


untuk observasi adalah pedoman
observasi yang berupa daftar cek atau
skala penilaian (rating scale) yang
disertai rubrik.
8

Pedoman observasi dilengkapi juga dengan rubrik


dan petunjuk penskoran.
Kriteria Instrument Observasi

Mengukur aspek sikap yang di tuntut pada KI & KD

Sesuai dengan kompetensi yang akan diukur

Mudah atau feasible untuk di gunakan

Memuat indikator sikap yang dapat di observasi

Dapat merekam sikap peserta didik.


9

Contoh
Instrumen
10

Dalam mengukur sikap maka perlu konstruksi skala sikap


yang harus di mulai dengan menentukan dan mendefinisikan
objek sikap dengan kata lain identifikasi sikap

Penilaian sikap dapat dilakukan berkaitan dengan berbagai


objek sikap, antara lain :
× sikap terhadap mata pelajaran
× sikap terhadap guru
× sikap terhadap proses pembelajaran
× sikap terhadap materi pembelajaran
× sikap yang berhubungan dengan nilai-nilai yang dimiliki
dalam diri peserta didik.
11

Maka  harus ditentukan Batasan objek sikap


yang akan di ukur. Setelah pembatasan objek
sikap, maka mulai di kumpulkan butir-butir
pernyataan tenang objek sikap tersebut.
Sehingga terdapat kumpulan sejumlah besar
pernyataan tentang objek sikap tersebut.
Setelah itu ditentukan format jawaban yang
akan digunakan dan cara penskoran.
12
Ada beberapa Teknik konstruksi skala sikap yang
banyak di kenal antara lain :

× Skala likert  Prinsip skala likert


ialah menentukan lokasi kedudukan
seorang dalam suatu kontinum
sikap terhadap suatu objek sikap
mulai dari sangat negative sampai
dengan sangat positif. Untuk skala
sikap likert digunakan skala dengan
lima angka.
13
Pengukuran sikap sering dibedakan antara dimensi
kepercayaan atau kognitif, perasaan atau afektif, dan
kecenderungan perilaku atau konatif.

a. Butir kognitif  pernyataan kepercayaan


terhadap objek sikap
b. Butir afektif  menyusun pernyataan perasaan
yang sangat langsung terhadap objek sikap
c. Butir konatif  menyatakan kecenderungan
berperilaku dengan memperkirakan objek.
Langkah pengembangan skala likert secara singkat dapat
dirinci sebagai berikut :

Tentukan objek sikap yang akan di kembangkan skalanya

Menyusun kisi-kisi atau mengkonstruk skala sikap

Menulis butir-butir pernyataan

Butir pernyataan yang tidak diperlukan kurang lebih antara 30-40 butir

Antara pernyataan positif dan pernyataan negative hendaknya relative


seimbang

Setiap pernyataan di ikuti dengan skala sikap.


15

× Skala Thustone
Thustone mengembangkan tiga teknik
skala sikap :
a. Metode Paired Comparisons
b. Metode Equal-appearing intervals
c. Metode Successive Intervals
Jika menggunakan skala sikap dengan metode Equal-
appearing Intervals, maka langkah yang harus ditempuh
sebagai berikut :

a.Pemilihan dan mengidentifikasi objek sikap secara seksama

Menyusun pernyataan opini mengenai objek sikap yang akan di


ukur sebanyak mungkin.

Tidak ada ketentuan jumlah pernyataan yang harus ada dalam


skala sikap

a.mencari favorability value atau disebut scale value untuk


setiap pernyataan.

ditentukan jarak skala yang akan digunakan untuk skala sikap final
17

× Skala Guttman  Skala pengukuran dengan tipe ini, akan


di dapat jawaban yang tegas, yaitu ya atau tidak, benar
atau salah, pernah atau tidak, positif atau negative, dan
lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval
atau rasio dikhotomi (dua laternatif). Jadi kalau pada
skala likert terdapat interval 1,2,3,4,5 interval, dari kata
‘sangat setuju’ sampai ‘sangat tidak setuju’, maka dalam
skala guttman hanya ada dua skala interval yaitu ‘setuju
atau tidak setuju’. Penelitian menggunakan skala Guttman
dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas
terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.
18

Penilaian
Diri
19


Penilaian diri adalah teknik penilaian dengan
cara meminta siswa untuk mengemukakan
kelebihan dan kekurangannya, penguasaannya
terhadap kompetensi yang di harapkan,
menghargai, menghayati dan mengamalkan
prilaku jujur
20

Tujuan Penilaian Diri


Menumbuhkan rasa percaya diri dan
tanggung jawab pada diri siswa
karena penilai yang tahu persis
tentang diri siswa adalah siswa itu
sendiri untuk menjadi penilai yang
baik untuk pekerjaannya sendiri.
21

Teknik
Penilaian Diri
22

Langkah Perencanaan Penilaian Diri


Menentukan Menetukan Menyusun Menyusun
ranah kompetensi kriteria format
kemampuan atau aspek penilaian yang penilaian
yang akan di kemampuan akan di (dapat berupa
nilai ( yang akan di gunakan pedoman
kognitif/afektif/ nilai penskoran,
psikomotor) daftar tanda cek
atau skala
penilaian)
23

Langkah Pelaksanaan
4. Menyampaikan umpan
1. Menyampaikan balik kepada peserta
kriteria penilaian didik berdasarkan hasil
kepada peserta didik kajian (secara lisan atau
2. Membagikan format tertulis)
penialaian diri pada 5. Umpan balik bersifat
peserta didik kontruktif
6. Umpan balik memotivasi
3. Meminta peserta
peserta didik untuk
didik untuk meningkatkan
melakukan penilaian kompetensinya
diri
24

Kriteria penyusunan lembar


penilaian diri
 Pertanyaan
Pertanyaan  Menggunakan jelas dan
tentang pendapat, kata yang khusus dan
tanggapan sikap sederhana dan tidak boleh
responden terhadap mudah di mempunyai
suatu hal mengerti oleh lebih dari satu
responden pengertian

 Menghindari  Pertanyaan Sesuai


pertanyaan yang harus berlaku dengan tujuan
mengandung bagi semua pembelajaran.
sugesti responden
Manfaat penilaian
diri sendiri adalah
× Siswa dapat mengetahui
kekurangan dan kelebihannya
sendiri
× Membiasakan diri untuk jujur
dan bertanggung jawab
× Termotivasi untuk
memperbaiki diri dari
kekurangannya
× Mempunyai pola fikir yang
sistematis dan strategis
× Mengevaluasi keefektiktifan
tindakan .
Contoh
Instrumen
Penilaian
Antar Teman
Penialaian
Penilaian Skala
Daftar Cek
Antar Teman Penilaian

Teknik penilaian dengan cara meminta


peserta didik untuk saling menilai terkait
dengan pencapaian kompetensi
Contoh
Instrumen
JURNAL
Catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang
Jurnal berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan
dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan
sikap dan perilaku.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam


membuat jurnal adalah:
× Catatan atas pengamatan guru harus objektif
× Pengamatan dilaksanakan secara selektif,
artinya yang dicatat hanyalah kejadian /
peristiwa yang berkaitan dengan Kompetensi
Inti.
× Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-
tunda)
Pedoman umum penskoran jurnal:
× Penyekoran pada jurnal dapat
dilakukan dengan menggunakan
skala likert. Sebagai contoh skala 1
sampai dengan 4.
× Guru menentukan aspek-aspek yang
akan diamati.
× Pada masing-masing aspek, guru
menentukan indikator yang diamati.
× Setiap aspek yang sesuai dengan indikator
yang muncul pada diri peserta didik diberi
skor 1, sedangkan yang tidak muncul diberi
skor 0.
× Jumlahkan skor pada masing-masing aspek.
× Skor yang diperoleh pada masing-masing
aspek kemudian direratakan
× Nilai Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan
Kurang (K) ditentukan dengan cara
menghitung rata-rata skor dan
membandingkan dengan kriteria penilaian
Contoh
Instrumen
35

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai