Anda di halaman 1dari 7

Uji Kompetensi 2

Pembelajaran Terpadu Di SD

Nama : Muhamad Yusuf


NIM : 857424374
Kelas :B
Pokjar : Cicalengka

No. Soal
1 Jika dilihat dari cara memadukan konsep, keterampilan, 1ias1, dan unit tematisnya menurut Robin
Fogarty dan Jacobs (1991) setidaknya ada sepuluh model-model pembelajaran terpadu yakni
diantaranya model penggalan (fragmented), model keterhubungan (connected), model sarang,
nested), model urutan/rangkaian (sequenced), model bagian (shared), model jaring laba-laba
(webbed), model galur (threaded), model keterpaduan (integrated), model celupan (immersed),
model jaringan (networked). Namun, saat dilihat dalam konteks sekolah dasar di Indonesia hanya 3
model pembelajaran yang bisa diterapkan. Telaah dan uraikan ketiga model tersebut beserta
kekuatan dan kelemahannya. Sertakan contoh penggunaan dari masing-masing model.

Jawab:
a. Model jaring laba-laba (Webbed). Model yang paling populer adalah model webbed. Model
ini bertolak dari pendekatan tematis sebagai pemadu bahan dan kegiatan pembelajaran.
Dalam hubungan ini tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam mata
pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran. Untuk membantu Anda memahami model
ini, coba perhatikan gambar atau ilustrasi di samping.

Kekuatan model pembelajaran Webbed, yaitu:


• Faktor motivasi berkembang karena adanya pemilihan tema yang didasarkan pada
minat siswa.
• Siswa dapat dengan mudah melihat bagaimana kegiatan yang berbeda dan ide yang
berbeda dapat saling berhubungan.

Kelemahan model pembelajaran Webbed, yaitu:


• Kecenderungan untuk mengambil tema sangat dangkal sehingga kurang bermanfaat
bagi siswa.
• Seringkali guru terfokus pada kegiatan sehingga materi atau konsep menjadi
terabaikan.
• Memerlukan keseimbangan antara kegiatan dan pengembangan materi pelajaran

Contoh Jaring Laba-laba

b. Model keterhubungan (Connected). Dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir


pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Butir-butir
pembelajaran kosakata, struktur, membaca dan mengarang misalnya, dapat dipayungkan
pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Penguasaan butir-butir pembelajaran
tersebut merupakan keutuhan dalam membentuk kemampuan berbahasa dan bersastra.
Hanya saja pembentukan pemahaman, keterampilan dan pengalaman secara utuh tersebut
tidak berlangsung secara otomatis. Karena itu, guru harus menata butir-butir pembelajaran
dan proses pembelajarannya secara terpadu.
Kekuatan model pembelajaran Connected, yaitu:
• Dengan menggabungkan berbagai bidang kajian akan terjadi penghematan waktu,
karena beberapa bidang kajian dapat dibelajarkan sekaligus. Tumpang tindih materi
juga dapat dikurangi bahkan dihilangkan.
• Peserta didik dapat melihat hubungan yang bermakna antarkonsep.
• Motivasi belajar peserta didik dapat diperbaiki dan ditingkatkan.
• Akan terjadi peningkatan kerja sama antarguru bidang kajian terkait, guru dengan
peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, peserta didik/guru dengan
narasumber; sehingga belajar lebih menyenangkan, belajar dalam situasi nyata, dan
dalam konteks yang lebih bermakna.
Kelemahan model pembelajaran Connected, yaitu:
• Aspek guru Guru harus berwawasan luas, memiliki kreativitas tinggi, keterampilan
metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi, dan berani mengemas dan
mengembangkan materi.
• Aspek peserta didik Pembelajaran terpadu menuntut kemampuan belajar peserta didik
yang relatif “baik”, baik dalam kemampuan akademik maupun kreativitasnya.
• Aspek sarana dan prasarana Pembelajaran terpadu memerlukan bahan bacaan atau
sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet.
• Aspek penilaian Pembelajaran terpadu membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh
(komprehensif), yaitu menetapkan keberhasilan belajar peserta didik dari beberapa
bidang kajian terkait yang dipadukan.
• Suasana pembelajaran Pembelajaran terpadu berkecenderungan mengutamakan
salah satu bidang kajian dan ‘tenggelam’nya bidang kajian lain.
• Aspek kurikulum Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan
pemahaman peserta didik (bukan pada pencapaian target penyampaian materi).

Contoh Model Connected

c. Model pembelajaran terpadu (Integrated). Model integrated merupakan pemaduan


sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik
tertentu. Topik evidensi yang semula terdapat dalam mata pelajaran Matematika, Bahasa
Indonesia, Pengetahuan Alam, dan Pengetahuan Sosial, agar tidak membuat muatan
kurikulum berlebihan cukup diletakkan dalam mata pelajaran tertentu, misalnya
Pengetahuan Alam. Contoh lain, dalam teks membaca yang merupakan bagian mata
pelajaran Bahasa Indonesia, dapat dimasukkan butir pembelajaran yang dapat dihubungkan
dengan Matematika, Pengetahuan Alam, dan sebagainya.
Kekuatan model pembelajaran Integrated, yaitu:
• Guru akan dapat melihat gambaran yang menyeluruh dari kemampuan yang
dikembangkan dari berbagai bidang studi/mata pelajaran.
• Memberikan kegiatan yang lebih terarah pada tiap bidang pengembangan untuk
mencapai kemampuan yang telah ditentukan pada indikator.
• Siswa merasa senang dengan adanya keterkaitan dan hubungan timbale balik antar
berbagai disiplin ilmu.
• Memperluas wawasan dan apresiasi guru
Kelemahan model pembelajaran Integrated, yaitu:
• Cukup sulit dilaksanakan karena membutuhkan guru yang berkemampuan tinggi dan
yakin dengan konsep dan kemampuan yang akan dikembangkan di setiap bidang
pengembangan.
• Kurang efektif karena membutuhkan kerjasama dari banyak guru.
• Sulit mencari keterkaitan antara mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya, juga
mencari keterkaitan aspek keterampilan yang terkait; dibutuhkan banyak waktu pada
beberapa mata pelajaran untuk didiskusikan guna mencari keterkaitan dan mencari
tema
Contoh Model Pebelajaran Integrated

2 Pada kegiatan inti pembelajaran terpadu memusatkan pada pembentukan pengalaman belajar
siswa (learning experiences) berkaitan dengan kemampuan yang diharapkan dikuasai oleh siswa
secara terpadu yang disusun dan direncanakan oleh guru dengan mengacu pada kurikulum yang
berlaku di sekolah Dasar. Uraikan rancangan kegiatan inti pembelajaran terpadu untuk satu tema
di kelas yang Anda ajar.
Jawab:
Satuan Pendidikan : SD Negeri Bojongsempur
Kelas/Semester : IV/1
Tema : Hewan di sekitarku
Muatan Terpadu : 1. Bahasa Indonesia
2. IPA
3. PKn
Pembelajaran ke :3
Alokasi Waktu : 1 Hari

Kegiatan Inti
1. Siswa mengamati gambar yang ditampilkan melalui proyektor.
2. Siswa memaparkan hasil pengamatannya terhadap gambar tersebut
sesuai dengan kemampuannya.
3. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang berani maju kedepan
untuk memaparkan gagasannya.
4. Siswa membaca dan mengamati watak tokoh pada teks yang berjudul
bermain ditaman
5. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang kewajiban apa yang sedang
dilakukan Ani pada teks tersebut dan bagaimana watak atau karakter
yang ani miliki!
6. Siswa memaparkan watak tokoh pada teks yang telah mereka baca.
7. Siswa mengaitkan cerita tersebut dengan apa yang telah mereka lakukan
pada hari ini.
8. Siswa dipersilahkan bertanya apabila ada yang masih belum mereka
pahami.
9. Siswa dipersilahkan untuk menjawab pertanyaan dari teman mereka.
10. Siswa berdiskusi dan mencari informasi tentang “bagian tubuh hewan
dan fungsinya” yang terdapat pada gambar tersebut.
11. Siswa mencatat atau menggaris bawahi informasi-informasi penting
yang ia temukan.
12. Guru bertanya pada siswa mengenai kewajiban apa yang telah ia
lakukan pada hari ini.
13. Siswa memaparkan hasil diskusi dan temuannya yang terdapat dalam
gambar tersebut.
14. Siswalain diperbolehkan untuk menyanggah temuan yang telah
dipaparkan oleh temannya jika tidak sesuai dengan pembelajaran yang
sedang dibahas.
15. Guru memberikan apresiasi berupa sebuah permen bagi siswa yang siap
maju kedepan untuk memaparkan hasil temuannya dan bagi siswa yang
menyanggah jawaban temannya.
3 Berikanlah contoh 3 lembar kerja siswa kelas 1 SD Tematik 1 dengan tema Tubuhku.

Jawab:

Anda mungkin juga menyukai