Anda di halaman 1dari 13

Nama : Triska Amalia Kinasih

NPM : 1613023011
Kelas : A

KERTAS KERJA ASESMEN SIKAP

1. Pengertian dan lingkup asesmen sikap


Jawab :
 Pengertian
Majid (2007) mengatakan bahwa asesmen sikap dapat dinyatakan sebagai
penilaian terhadap sikap siswa yang ditunjukkan melalui suatu perbuatan siswa
terhadap proses pembelajaran dan nilai-nilai tertentu yang ditanamkan melalui
materi tertentu. Asesmen sikap sosial sangat penting dalam mendukung keber-
hasilan pembelajaran pada ranah kognitif dan psikomotorik. Siswa yang
memiliki sikap yang positif terhadap suatu pelajaran diharapkan akan mencapai
hasil pem- belajaran yang optimal (Stiggins, 1994). Darmansyah (2014)
mengatakan bahwa 3 kurangnya perhatian terhadap sikap sosial menimbulkan
masalah dalam kecerdasan emosi siswa. Siswa yang sulit mengontrol emosi,
akan mengalami kesulitan belajar dan bergaul terhadap lingkungan sosialnya.

Istilah afektif dipergunakan untuk mengidentifikasi dimensi perasaan dan


kesadaran siswa (the feeling dimension of consciousness) emosi di dalam,
perilaku, atau keinginan yang mempengaruhi pemikiran dan tindakan kita.
Seperti pencapaian/prestasi (achievement), affektif merupakan suatu
karakteristik manusia yang multidimensional, termasuk perilaku (attitude),
nilai, dan minat.

Penilaian sikap juga merupakan aplikasi suatu standar atau sistem


pengambilan keputusan terhadap sikap. Kegunaan utama penilaian sikap
sebagai bagian dari pembelajaran adalah refleksi (cerminan) pemahaman dan
kemajuan sikap peserta didik secara individual. Sikap dapat dibentuk,
sehingga terjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan. Jadi secara umum
Penilaian Sikap adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui Sikap
peserta didik terhadap mata pelajaran, kondisi pembelajaran, pendidik, dan
sebagainya.

 Ruang Lingkup
Dalam ranah sikap itu terdapat lima jenjang proses berpikir, yakni:
1. Kemampuan Menerima
Kemampuan Menerima adalah kepekaan seseorang dalam menerima
stimulus dari luar yang datang kepada dirinya. Kemampuan menerima
juga diartikan kemempuan menunjukkan perhatian menerima fenomena
dan stimulus atau kemempuan menunjukkan perhatian yang terkontrol dan
terseleksi.
2. Kemampuan Merespons atau Menanggapi
Kemampuan merespons adalah kemampuanyang dimiliki oleh seseorang
untuk mengikutsertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan
membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara.
3. Kemampuan Menilai atau Menghargai
Kemampuan menilai adalah kemampuan memberikan nilai atau
penghargaan terhadap suatu kegiatan.
4. Kemampuan Mengatur atau Mengorganisasi
Kemampuan Mengatur atau Mengorganisasi artinya kemampuan
mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang lebih
universal, yang membawa kepada pembaikan umum.
5. Kemampuan Berkarakter
Kemampuan berkarakter adalah kemampuan memadukan semua sistem
nilai yang telah dimiliki seseorang yang memengaruhi pola kepribadian
dan tingkah lakunya.

2. Target-target penilaian dalam asesmen sikap


Jawab :
3. Karakteristik asesmen sikap
Jawab :
Ada 5 (lima) tipe karakteristik afektif yang penting, yaitu sikap, minat,
konsep diri, nilai, dan moral.
1. Sikap
Sikap merupakan suatu kencendrungan untuk bertindak secara suka atau tidak
suka terhadap suatu objek. Sikap dapat dibentuk melalui cara mengamati dan
menirukan sesuatu yang positif, kemudian melalui penguatan serta menerima
informasi verbal. Perubahan sikap dapat diamati dalam proses pembelajaran,
tujuan yang ingin dicapai, keteguhan, dan konsistensi terhadap sesuatu.
Menurut Fishbein dan Ajzen (1975) sikap adalah suatu predisposisi yang
dipelajari untuk merespon secara positif atau negatif terhadap suatu
objek,situasi, konsep, atau orang. Sikap peserta didik terhadap objek
misalnya sikap terhadap sekolah atau terhadap mata pelajaran. Sikap peserta
didik ini penting untuk ditingkatkan (Popham, 1999). Sikap peserta didik
terhadap mata pelajaran, harus lebih positif setelah peserta didik mengikuti
pembelajaran dibanding sebelum mengikuti pembelajaran. Perubahan ini
merupakan salah satu indikator keberhasilan pendidik dalam melaksanakan
proses pembelajaran. Untuk itu pendidik harus membuat rencana
pembelajaran termasuk pengalaman belajar peserta didik yang membuat sikap
peserta didik terhadap mata pelajaran menjadi lebih positif.
2. Minat
Menurut Getzel (1966), minat adalah suatu disposisi yang terorganisir
melaluipengalaman yang mendorong seseorang untuk memperoleh objek
khusus,aktivitas, pemahaman, dan keterampilan untuk tujuan perhatian
ataupencapaian. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia (1990:
583),minat atau keinginan adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap
sesuatu.Hal penting pada minat adalah intensitasnya. Secara umum minat
termasuk karakteristik afektif yang memiliki intensitas tinggi. Penilaian minat
dapat digunakan mengetahui minat peserta didik sehingga mudah
untuk diarahkan dalam pembelajaran, mengetahui bakat dan minat peserta
didik yang sebenarnya, pertimbangan penjurusan dan pelayanan individual
peserta didik, menggambarkan keadaan langsung di lapangan/kelas, acuan
dalam menilai kemampuan peserta didik secara keseluruhan, memilih metode
yang tepat dalam penyampaian materi, mengetahui tingkat minat peserta
didik terhadap pelajaran yang diberikan pendidik, bahan pertimbangan
menentukan program sekolah, meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

3. Konsep Diri
Menurut Smith, konsep diri adalah evaluasi yang dilakukan individu
terhadapkemampuan dan kelemahan yang dimiliki. Target, arah, dan
intensitas konsepdiri pada dasarnya seperti ranah afektif yang lain. Target
konsep diri biasanya orang tetapi bisa juga institusi seperti sekolah. Arah
konsep diri bisa positif atau negatif, dan intensitasnya bisa dinyatakan dalam
suatu daerah kontinum,yaitu mulai dari rendah sampai tinggi. Konsep diri ini
penting untuk menentukan jenjang karir peserta didik, yaitu dengan
mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri, dapat dipilih alternatif karir
yang tepat bagi peserta didik. Selain itu informasi konsep diri penting bagi
sekolah untuk memberikan motivasi belajar peserta didik dengan tepat.

4. Nilai
Nilai menurut Rokeach (1968) merupakan suatu keyakinan tentang
perbuatan,tindakan, atau perilaku yang dianggap baik dan yang dianggap
buruk. Selanjutnya dijelaskan bahwa sikap mengacu pada suatu organisasi
sejumlahkeyakinan sekitar objek spesifik atau situasi, sedangkan nilai
mengacu padakeyakinan.

5. Moral
Moral berkaitan dengan perasaan salah atau benar terhadap kebahagiaan orang
lain atau perasaan terhadap tindakan yang dilakukan diri sendiri. Misalnya
menipu orang lain, membohongi orang lain, atau melukai orang lain baik fisik
maupun psikis. Moral juga sering dikaitkan dengan keyakinan agama
seseorang, yaitu keyakinan akan perbuatan yang berdosa dan berpahala. Jadi
moral berkaitan dengan prinsip, nilai, dan keyakinan seseorang.
4. Prosedur pelaksanaan asesmen sikap
Jawab :
Menurut Muslich (2008) bahwa penilaian sikap dapat dilakukan dengan cara,
antara lain: 1) observasi perilaku, misalnya kerja sama, inisiatif, atau perhatian;
2) pertanyaan langsung, misalnya tanggapan terhadap tata tertib sekolah yang
baru; dan 3) laporan pribadi, misalnya menulis pandangan tentang “kerusuhan
antar- etnis”. Hal yang sama dijelaskan oleh Kunandar (2013) menyatakan
bahwa penilaian sikap dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

a) Observasi (pengamatan perilaku) dilakukan secara berkesinambungan


dengan menggunakan indra, baik secara langsung maupun dengan
menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku.
Kriteria instrumen observasi :
 Mengukur aspek sikap (bukan pengetahuan atau keterampilan) yang
dituntut pada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
 Sesuai dengan kompetensi yang akan diukur
 Memuat indikator sikap yang dapat diobservasi
 Mudah atau feasible untuk digunakan
 Dapat merekam sikap peserta didik
b) Penilaian diri siswa diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan
status, proses, dan tingkat ketercapaian kompetensi yang di- pelajari.
Kriteria instrumen penilaian diri :
 kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak
bermakna ganda
 bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik
 menggunakan format sederhana yang mudah dipahami peserta didik
 menunjukkan kemampuan peserta didik dalam situasi yang
nyata/sebenarnya
 mengungkap kekuatan dan kelemahan capaian kompetensi peserta didik
 bermakna, mengarahkan peseta didik untuk memahami kemampuannya
 mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid)
 memuat indikator kunci/indikator esensial yang menunjukkan kemampuan
yang akan diukur
 memetakan kemampuan peserta didik dari terendah sampai tertinggi

c) Penilaian teman sejawat dilakukan oleh siswa lain menggunakan angket atau
kuesioner.
Kriteria instrumen penilaian antarteman :
 sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan diukur
 indikator dapat dilakukan melalui pengamatan peserta didik
 kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak
berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda
 menggunakan bahasa lugas yang dapat dipahami peserta didik
 menggunakan format sederhana dan mudah digunakan oleh peserta didik
 indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata
atau sebenarnya dan dapat diukur
 instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid)
 memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan penguasaan satu
kompetensi peserta didik
 mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada level
terendah sampai kemampuan tertinggi.
d) Jurnal dilakukan berdasarkan catatan tentang kekuatan dan kelemahan siswa
yang berkaitan dengan sikap dan perilaku di dalam dan di luar kelas.
Kriteria jurnal :
 Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.
 Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
 Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.
 Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis.
 Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan
komunikatif.
 Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan
sikap peserta didik
 Menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta
didik.
e) Wawancara dilakukan dengan menanyakan secara langsung kepada siswa
mengenai sikap mereka tentang pembelajaran yang dikaitkan dengan sikap
spiritual dan sosial mereka. Asesmen dengan metode observasi sangat efektif
untuk mengases sikap/aktivitas siswa baik secara individu dan kelompok dan
skala sikap (rating scale) sangat cocok untuk menilai aspek afektif, minat,
dan motivasi anak didik (Majid,2007).

5. Kekuatan dan kelemahan asesmen sikap


Jawab :
 Kelebihan Penilaian Sikap :
1. Dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi
kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri
2. Peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika
mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
3. Dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat
jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan
penilaian.

 Kekurangan Penilaian Sikap :


1. Kurang mencerminkan kemampuan siswa
2. Mendorong siswa untuk merekayasa sikapnya
3. Sulit merumuskan instrumennya.
4. Didalam pelaksanaannya rentan terhadap subyektifitas guru.

6. Pengembangan instrumen asesmen sikap


Jawab :
Penilaian Sikap pada hakikatnya adalah kecenderungan berperilaku pada
seseorang. Ada tiga komponen Penilaian Sikap, yakni kognisi, afeksi, dan
konasi. Kognisi berkenaan dengan pengetahuan seseorang tentang objek yang
dihadapinya. Afeksi berkenaan dengan perasaan dalam menanggapi objek
tersebut, sedangkan konasi berkenaan dengan kecenderungan berbuat terhadap
objek tersebut. Oleh sebab itu, Penilaian Sikap selalu bermakna bila
dihadapkan kepada objek tertentu.

Skala Penilaian Sikap dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh
responden, apakah pernyataan itu didukung atau ditolaknya, melalui rentangan
nilai tertentu. Oleh sebab itu, pernyataan yang diajukan dibagi ke dalam dua
kategori, yakni pernyataan positif dan pernyataan negatif.
Salah satu skala Penilaian Sikap yang sering digunakan adalah skala Likert.
Dalam skala Likert, pernyataan-pernyataan yang diajukan, baik pernyataan
positif maupun negatif, dinilai oleh subjek dengan sangat setuju, setuju, tidak
punya pendapat, tidak setuju, sangat tidak setuju.

Ada 11 langkah dalam mengembangkan instrumen penilaian afektif, yakni :

1) menentukan spesifikasi instrumen


2) menulis instrumen
3) menentukan skala instrumen
4) menentukan pedoman penskoran
5) menelaah instrumen
6) merakit instrumen
7) melakukan uji coba
8) menganalisis hasil ujicoba
9) memperbaiki instrumen
10) melaksanakan pengukuran
11) menafsirkan hasil pengukuran

7. Studi kasus asesmen sikap


Jawab :
ASSESMENT SIKAP

Nama Sekolah : SMA Al-Kautsar


Kelas/Semester : XI/1
Mata Pelajaran : Kimia
Materi : Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm

Kompetensi Inti:
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
Kompetensi Dasar
3.4 Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil
percobaan dan diagram tingkat energi.

Pengamatan Afektif
a. Karakter

Skor
No Aspek Yang Dinilai Ket.
1 2 3

1. Menunjukkan sikap teliti dalam mengamati


gambar dan wacana mengenai contoh reaksi
eksoterm dan reaksi endoterm.
2. Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam
belajar baik secara kelompok maupun individu
dalam menyelesaikan masalah yang ada di
LKS.
3. Berpikir kritis dalam memecahkan masalah
yang ada di LKS
4. Menggunakan bahasa yang komunikatif dalam
kegiatan tanya jawab dan diskusi kelompok

b. Keterampilan Sosial

Skor
No Aspek Yang Dinilai Ket.
1 2 3

1. Menunjukkan sikap antusias dalam mengikuti


proses pembelajaran dengan bertanya.
2. Turut serta mengikuti proses pembelajaran
dikelas dengan mengemukakan pendapat dalam
kegiatan diskusi.
3. Melakukan diskusi kelompok dalam
memecahkan masalah yang ada di LKS
4. Bekerjasama dengan teman satu kelompok
dalam memecahkan masalah yang ada di LKS

Keterangan :
1 : kurang baik
2 : cukup baik
3 : baik
RUBRIK PENILAIAN SIKAP

a. Afektif

No Aspek yang dinilai Rubrik


1. Menunjukkan sikap teliti dalam 1 : banyak kekeliruan dalam menafsirkan
mengamati gambar dan wacana gambar dan mengemukakan
mengenai contoh reaksi eksoterm pertanyaan
dan reaksi endoterm. 2 : tidak keliru dalam menafsirkan
gambar namun mengemukakan
pertanyaan tidak sesuai dengan materi.
3 : tidak keliru dalam menafsirkan
gambar dan mengemukakan
pertanyaan sesuai dengan materi.
2. Menunjukkan sikap tanggung 1 : tidak menunjukkan sikap tanggung
jawab dalam belajar baik secara jawab dalam belajar dan
kelompok maupun individu menyelesaikan masalah yang ada di
dalam menyelesaikan masalah LKS
yang ada di LKS. 2 : Menunjukkan sikap tanggung jawab
dalam belajar namun tidak
bertanggung jawab menyelesaikan
masalah yang ada di LKS
3 : Menunjukkan sikap tanggung jawab
dalam belajar dan menyelesaikan
masalah yang ada di LKS

3. Berpikir kritis dalam 1 : banyak kekeliruan dalam menjawab


memecahkan masalah yang ada soal mengenai termokimia
di LKS 2 : dapat menjawab soal mengenai
termokimia dengan baik namun
terkadang terselip dalam menghitung
nilai entalpi reaksi
3 : dapat menjawab soal mengenai
termokimia dengan baik dan dapat
menghitung nilai entalpi reaksi

4. Menggunakan bahasa yang 1 : tidak menggunakan bahasa yang


komunikatif dalam kegiatan komunikatif dalam kegiatan tanya
tanya jawab dan diskusi jawab
kelompok 2 : berupaya menggunakan bahasa yang
komunikatif walaupun kadang terselip
menggunakan bahasa yang tidak
komunikatif.
3 : sudah menggunakan bahasa yang
komunikatif dalam kegiatan tanya
jawab dan diskusi kelompok.

b. Keterampilan Sosial

No Aspek yang dinilai Rubrik


1. Menunjukkan sikap antusias 1 : Pasif atau hanya diam ketika kegiatan
dalam mengikuti proses diskusi berlangsung bahkan ketika
pembelajaran dengan bertanya. ditanya
2 : Mau bertanya dan berkomentar hanya
jika diminta
3 : Selalu aktif bertanya dan berkomentar
dalam kegiatan diskusi
2. Turut serta mengikuti proses 1 : Sulit terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran dikelas dengan kelompok dan sulit mengemukakan
mengemukakan pendapat dalam pendapat walaupun telah didorong
kegiatan diskusi. untuk terlibat
2 : Dapat terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok namun sulit mengemukakan
pendapat walaupun telah didorong
untuk terlibat
3 : Terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok dan dapat mengemukakan
pendapat dengan baik dan benar

3. Melakukan diskusi kelompok 1: Tidak terlibat aktif dalam


dalam memecahkan masalah memecahkan masalah yang ada di
yang ada di LKS LKS
2: Aktif dalam diskusi kelompok namun
tidak memberikan kontribusi yang
besar.
3: Aktif dalam diskusi kelompok namun
tidak memberikan kontribusi yang
besar.
4. Bekerjasama dengan teman satu 1 : Tidak bekerjasama dengan teman satu
kelompok dalam memecahkan kelompok dalam memecahkan
masalah yang ada di LKS masalah yang ada di LKS
2 : Bekerjasama dengan teman satu
kelompok dalam memecahkan
masalah yang ada di LKS
3 : aktif dalam bekerjasama dengan
teman satu kelompok dalam
memecahkan masalah yang ada di
LKS

Anda mungkin juga menyukai