Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKHNOLOGI MASYARAKAT

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI IPA/ 2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi :
Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan
dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.
B. Kompetensi Dasar :
Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem indera manusia.
C. Tujuan Pembelajaran :
Umum
 Siswa mampu menggunakan pengetahuannya dalam mengidentifikasi
dan menyelesaikan masalah
 Siswa lebih kreatif
 Siswa bertindak didasari akan fakta dan pengetahuan
 Siswa mampu mengkomunikasikan ilmu pengetahuan secara efektif
 Siswa tahu bagaimana mempelajari sains
 Siswa memiliki sikap yang positip akan sains
 Melek sains dan teknologi
Khusus
 Siswa memiliki pengetahuan yang menyeluruh tentang system indera
sehingga mampu mengenali berbagai gangguan/penyakit/kelainan dan
penyebabnya serta. mampu menjelaskan cara mencegah/menghindari
gangguan/penyakit yang terjadi pada susunan indera.
D. Indikator Pencapaian Kompetensi
1) Kognitif
 Menjelaskan struktur dan fungsi alat-alat indera
 Menjelaskan proses bekerjanya alat-alat indera.
 Menjelaskan keterkaitan fungsi susunan syaraf, endokrin, dan alat-alat indera,
seperti pada pertumbuhan dan perkembangan, proses mendengar, melihat,
mengecap, meraba, mencium.
 Mengenali berbagai gangguan/penyakit/kelainan dan penyebabnya yang
berkaiktan dengan alat-alat indera.
 Menjelaskan cara mencegah/menghindari gangguan/penyakit yang
terjadi pada alat-alat indera.
2) Afektif
 Religius, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif,
Menghargai prestasi, Kejujuran, Disiplin, Kreatif, Semangat, Peduli
lingkungan, Tanggung jawab.
3) Psikomotor/ keterampilan
 Keterampilan berpikir
 Keterampilan bersosialisasi
 Keterampilan berkomunikasi
 Keterampilan pengelolaan diri
 Keterampilan riset
E. Isu-isu Strategis
 Menonton Televisi terlalu dekat dapat menyebabkan gangguan mata
F. Materi Pembelajaran
 Struktur dan fungsi sistem indera.
 Proses regulasi indera.
 Kelainan/penyakit yang terjadi indera.
G. Model/ Metode Pembelajaran
 Model : Sains teknologi masyarakat (STM)
 Metode : Inkuiri terbimbing, presentasi kelompok, diskusi, tanya
jawab.
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Tahapan Kegiatan Alokasi
pembelajaran waktu
Kegiatan awal  Mengecek kehadiran siswa
 Menyampaikan topik yang akan dibahas
 Menjelaskan tujuan pembelajaran, teknik
penilaian, proses-proses yang akan
dilakukan serta logistik yang diperlukan
 Memberikan apersepsi dan motivasi 5 menit
dengan memberikan pertanyaan kepada
siswa “Pernakah orang tua melarang anda
menonton televisi (TV) dari jarak dekat ?
mengapa demikian ?”

Kegiatan inti
 Menayangkan video berkaitan dengan isu-
isu di masyarakat yang berkaitan dengan
system koordinasi untuk memotivasi siswa
diselingi pertanyaan yang mengarahkan
siswa menghubungkan isu-isu tersebut
dalam masyarakat dan menghubungkan
dengan konsep yang telah mereka pelajari
sebelumnya
Fase 1.  Meminta siswa menyampaikan isu-isu 20 menit
Invitasi
dalam masyarakat yang berkaitan dengan
system penginderaan
 Membagi siswa menjadi 3 kelompok yang
akan mengulas isu-isu yang berbeda sesuai
LKS dengan cara diundi.
 Menyampaikan teknik-teknik
pengumpulan data serta sumber data yang
bisa dijadikan bahan. Keperluan
administrasi, Menjelaskan aturan dalam
Fase 2. penulisan makalah. Menyampaikan bahwa
Eksplorasi bimbingan akan selalu diberikan jika 20 menit
menemui kendala dalam proses
pengumpulan informasi dan pembuatan
produk
 Memberikan kesempatan kepada siswa
menanyakan hal yang kurang dipahami
 Membimbing siswa dalam berdiskusi
mengerjakan LKS STM
 Mengarahkan perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya di depan kelas.
 Meminta kelompok lain menanggapi hasil
diskusi kelompok presentasi.
 Guru membimbing siswa dalam diskusi
Fase 3. kelas untuk memberikan pemahaman yang
Eksplanasi benar. 20 menit
dan solusi  Guru memberikan kesempatan kepada
seluruh siswa untuk bertanya apabila ada
hal-hal yang belum dimengerti
 Guru memberikan penjelasan apabila
terhadap pernyaan siswa.
 Guru memberikan penguatan terhadap
konsep yang esensial
Fase 4.  Menekankan kembali konsep-konsep yang
Tindak telah dipelajari
15 menit
lanjut dan  Membimbing siswa melakukan refleksi
Evaluasi terhadap pemahaman yang dimiliki
Kegiatan  Guru meminta siswa untuk menyimpulkan
Penutup hasil diskusi
 Memberikan evaluasi berupa tes individu
kepada siswa
 Memberikan PR berupa makalah tentang 10 menit
isu-isu yang berkembang di masyarakat
tentang gangguan alat indera.
 Menyampaikan materi yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya
I. Sumber belajar/ alat/ media
Sumber belajar
 Buku paket biologi kelas XI
 Buku-buku yang relevan
 Internet
alat/ media/ bahan
 LKS, bahan presentasi, charta/ gambar susunan saraf dan alat-alat
indera, komputer, CD/VCD player, LCD proyektor, model alat-alat
indera: mata, telinga, kulit, hidung, pengecap, alat perekam, camera
digital.
J. Penilaian
Domain Teknik penilaian Bentuk instrumen
Konsep Tugas kelompok, Tes pilihan ganda,
ulangan harian, ulangan tes uraian, soal dalam
tengah semester, ulangan LKS
akhir semester.

Proses Penugasan(penyusunan rubric penilaian


makalah) produk( makalah dan
charta) (checklist &
rating scale)
Aplikasi Penugasan Foto-foto, rekaman
video, hasil
wawancara dengan
masyarakat, lembar
janji diri
Kreativitas Penugasan(produk kerja), rubric penilaian
Observasi selama PBM produk( makalah dan
charta) (checklist &
rating scale), Rubric
observasi sikap siswa
(checklist)
Sikap Observasi selama PBM, Rubric observasi
unjuk kerja, sikap siswa
(checklist) Rubric
observasi unjuk kerja
siswa selama
presentasi dan
diskusi,
Denpasar, 1 Januari 2017
Kepala sekolah SMA Guru Mata Pelajaran

…………………………… ………………………………
NIP: NIP.
Lampiran 1. LKS

LEMBAR KERJA SISWA


(LKS)
A. Kegiatan 1 :
Pengumpulan informasi berupa isu-isu fungsi dan gangguan alat-alat
penginderaan.
Isu : Menonton TV dari jarak dekat dapat mnyebabkan kerusakan mata pada
anak-anak
B. Tujuan :
Siswa memiliki pengetahuan yang menyeluruh tentang system syaraf
sehingga mampu mengenali berbagai gangguan/penyakit/kelainan dan
penyebabnya serta. mampu menjelaskan cara mencegah/menghindari
gangguan/penyakit yang terjadi pada alat penginderaan.
C. Langkah kerja
 Bentuklah 3 kelompok
 Lakukan pengundian untuk mengetahui nomber undian yang sekaligus
menjadi nomor urut giliran presentasi
 Lakukan analisis terhadap isu diatas sesuai arahan pertanyaan berikut :
1) Apakah yang dimaksud dengan gangguan mata ?
2) Apakah menonton TV dari jarak dekat dapat merusak mata
anak-anak ?
 Buatlah laporan dalam format makalah mengenai topik dikumpul pada
saat presentasi
 Lampirkan seluruh data yang mendukung proses diatas (surat, foto,
rekaman video kegiatan)
 Presentasikan makalah dalam bentuk power point
 Tanyakan segera kepada Bapak/ Ibu guru jika ada hal yang tidak
dipahami
Isu Menonton TV Dari Jarak Dekat Dapat Merusak Mata Anak-Anak

Ketika Anda masih kecil, orangtua Anda mungkin sibuk menasehati Anda atau
membelalaki, jika Anda tetap saja bandel untuk jangan menonton TV terlalu dekat,
karena jika tidak mata Anda akan rusak.
Dilansir dari tribun news jabar tanggal 23 Oktober 2016 “…………………
…………. Jika anak Anda sering menonton televisi dari jarak dekat, sebaiknya
Anda waspada, karena hal ini dapat menyebabkan kerusakan mata pada anak.
Karena itu tandanya ada yang tak beres dengan mata. melihat objek dari jarak dekat
menurut Irayanti merupakan satu faktor risiko terjadinya mata minus. Jika mata
sudah minus, Irayanti menyarankan agar langsung memakai kaca mata.
Dikatakannya, data yang ada menunjukkan penyandang gangguan pengelihatan di
Jabar jumlahnya 2,4 persen dari populasi penduduk. "Delapan puluh persen di
antaranya mereka mengalami low vision," ujarnya……”
Petuah ini menempel erat dalam benak Anda hingga dewasa dan kini, sebagai
orangtua, Andalah yang ‘bertugas” memperingatkan anak-anak Anda untuk tidak
duduk terlalu dekat dengan layar televisi. Pernahkah Anda bertanya-tanya,
darimanakah asal muasal petuah ini dan apakah nasehat turun-temurun leluhur ini
mengandung sedikit saja kebenaran ?
Analisis Isu

Konsep esensial Isu-isu STS Spesific question Alternative Resourcess


dan strategis Solution

Beberapa Mata minus/plus  Apakah yang Mencari https://hellosehat


gangguan pada usia dini karena dimaksud kebenaran isu .com/parenting/ti
mata diantaranya menonton TV dengan tersebut dengan ps-
adalah: dari jarak dekat gangguan mata bertanya kepada parenting/menont
hipermetropi, ? dokter mata atau on-tv-terlalu-
miopi, presbiopi,  Apakah ahli terkait. dekat-merusak-
rabun senja, dan menonton Tv mata-anak/
katarak. dari jarak dekat
benar-benar http://jabar.tribun
dapat news.com/2016/
menyebabkan 10/23/waspada-
kerusakan mata jika-anak-anda-
anak ? sudah-menonton-
 Jika tidak tv-dari-jarak-
merusak mata, dekat
adakah bahaya
lain yang akan https://lifestyle.si
timbul akibat ndonews.com/rea
dari menonton d/1181434/155/
Tv terlalu dekat menonton-
? televisi-terlalu-
dekat-dengan-
layar-bisa-
merusak-mata-
1487525189
a. Gangguan Pada Mata

1. Rabun Dekat (Hipermetropi)


Rabun dekat adalah suatu keadaan mata dimana terjadi gangguan
penglihatan berupa orang tersebut tidak mampu untuk melihat objek-objek
yang dekat. Hal itu dikarenakan bola mata yang pendek, sehingga bayangan
jatuh di belakang retina. Rabun dekat bisa dikoreksi dengan menggunakan
kacamata lensa cembung (lensa positif).
2. Rabun Jauh (Miopi)
Rabun jauh merupakan kebalikan dari rabun dekat. Kondisi ini
mengakibatkan seseorang tidak mampu untuk melihat objek yang jauh.
Kondisi ini bisa diperbaiki dengan menggunakan kacamata lensa negative
(lensa cekung).
3. Rabun Tua (Presbiopi)
Rabun tua merupakan gabungan dari rabun jauh dan rabun dekat. Dikatakan
rabun tua karena kondisi ini kebanyakan dialami oleh orang tua (lansia).
Kondisi ini disebabkan karena daya akomodasi mata yang berkurang. Rabun
tua dapat dikoreksi dengan kacamata rangkap (lensa cembung dan cekung)
4. Rabun Senja
Rabun senja merupakan ketidakmampuan mata untuk melihat objek di
keadaan remang-remang atau di malam hari. Kondisi ini disebabkan karena
kurangnya vitamin A, sehingga sel batang tidak berfungsi karena tidak
rodopson tidak terbentuk.
5. Katarak
Katarak disebabkan keruhnya lensa mata, sehingga seseorang tidak dapat
melihat dengan baik. Katarak dapat menimbulkan kebutaan pada mata,
tetapi tidak menimbulkan rasa sakit. Penderita katarak biasanya di atas umur
55 tahun. Katarak bisa diatasi dengan operasi.
b. Menonton Tv dari Jarak dekat tidak merusak mata !
Menonton televisi terlalu dekat dengan layar televisi dipercaya sejumlah
orang bisa merusak mata. Namun sejumlah pakar mengatakan, anggapan ini
tidaklah tepat atau hanya mitos. Dilansir dari The Sun, mitos ini muncul pertama
kali saat masa akhir tahun 1960-an.
Saat itu dipercaya bahwa duduk terlalu dekat dengan televisi keluaran GE
dalam waktu sebentar bisa memberikan efek buruk pada kesehatan. Selanjutnya
pada tahun 1967, perusahaan tersebut mengatakan, banyak produk televisi
berwarna mereka memaparkan radiasi berlebihan, akibat kesalahan pabrik.
Dinas kesehatan pun memperkirakan jumlah sinar X yang dipantulkan dari
televisi sekitar 10 — 100.000 kali dari angka yang diperbolehkan. Sebabnya,
saat itu banyak orang tua yang menyarankan anak mereka untuk duduk dengan
jarak aman saat menonton televisi. Menurut mereka, menonton televisi dengan
jarak beberapa meter dan tidak menontonnya lebih dari satu jam, tidak akan
menimbulkan masalah kesehatan.
Kondisi ini pada akhirnya membuat General Electric harus menarik produk
televisi mereka dan memperbaiki kesalahan dengan menambahkan kaca
pelindung di sekitar tabung yang dinilai lebih aman. Kesimpulannya, menonton
televisi dekat dengan layar televisi tidak membuat seorang menjadi rabun.
Namun, mereka yang duduk dengan jarak dekat mungkin sudah menderita
rabun namun tidak diketahui.
Meski tidak menyebabkan mata menjadi rabun, namun para pakar
menyarankan untuk segera memeriksakan mata jika Anda merasa lebih nyaman
menonton televisi dengan jarak yang lebih dekat. Selain itu, menonton televisi
terlalu lama juga dinilai bisa membuat mata menjadi tegang dan lelah.
c. Dampak menonton Tv terlalu dekat
Kalau dulu Televisi kebanyakan masih menggunakan tabung CRT, Namun
TV Zaman sekarang ini sudah banyak yang menggunakan layar LCD,
Plasma atau LED. Dengan adanya produk tersebut dimaksudkan agar resiko
kerusakan mata akan berkurang. Meski begitu Menonton TV dekat-dekat
dalam waktu yang lama tentu bisa memicu terjadinya penurunan fungsi
pada bagian tubuh manusia. Apalagi bagi bayi, anak-anak maupun remaja
tentu efek yang lebih buruk bisa saja terjadi. Seperti dikutip dari
health.kompas.com bahaya atau akibat dari tindakan tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Resiko Sakit jantung
Hal ini berdasar atas penelitian yang melibatkan 8800 laki-laki dan
perempuan di Australia. Peneliti mengemukakan bahwa setiap satu jam
dapat memicu resiko kematian akibat sakit jantung sebesar 18% hal ini
berarti bahwa menonton TV lebihd ari 4 jam memiliki resiko kematian
sekitar 80%.
2) Ganguan Tidur
Kadar melatonin akan berkurang jika terlalu sering nonton TV. Sehingga
hal ini bisa menyebabkan tidur menjadi tidak teratur dan lelah.
3) Obesitas
Terlalu sering nonton TV bisa juga menyebabkan otot jarang bergerak.
Hal ini tentu menggangu metabolisme dalam tubuh, sehingga
penambahan berat badan bisa terjadi.
4) Resiko Asma
Di Inggris, sebuah penelitian mempelajari kebiasaan menonton TV lebih
dari 3.000 anak- anak mulai usia bayi sampai 11 tahun. Hasil penelitian
membuktikan bahwa anak-anak yang menghabiskan 2 jam atau lebih
menonton televisi per hari, dua kali lebih berisiko menderita asma.
5) Sakit Mata
Terlalu lama nonton TV bisa membuat mata terus terfokus pada Televisi,
sehingga otot mata akan jadi tegang. Hal inilah yang bisa memicu
terjadinya penurunan fungsi mata. Apalagi nonton TV dalam ruangan
gelap. Resiko sakit mata jauh lebih besar.
6) Kurang bersosialisasi
Sering di depan TV tentu membuat orang jarang keluar rumah untuk
bersosialisai. Hal ini bisa mengurangi interaksi sosial dimasyarakat, dan
keluarga. Sehingga memicu terjadinya fobia sosial.
Dari beberapa bahaya akibat menonton TV tersebut, tentu menjadi
hal yang perlu diperhatikan. Sebab dizaman sekarang ini orang tua justru lebih
memilih anak-anak mereka untuk nonton TV dirumah ketimbang bermain
diluar bersama teman-temannya. Untuk itu jika Anda adalah sebagai orang tua
harus lebih bijak dalam mengatasi hal ini.

RUBRIC PENILAIAN PRODUK

NO KRITERIA SKOR
A B C
(3) (2) (1)

1. Kesesuaian keterangan gambar

2. Kejelasan gambar

3. Unsur estetika

Tota skor

Kriteria penskoran :
A. gambar sesuai dengan konsep gambar-gambar yang ada pada sumber,
keterangan gambar semua benar sesuai yang ditunjukkan dalam gambar,
warna dan ukuran gambar jelas jika diamati dalam jarak 3m, gambar
proporsional, warna bervariasi, bingkai rapi dan kuat
B. gambar sesuai dengan konsep gambar-gambar yang ada pada sumber,
keterangan gambar ada yang salah yang ditunjukkan dalam gambar, warna
dan ukuran gambar kurang jelas jika diamati dalam jarak 3m, gambar
kurang proporsional, warna kurang bervariasi, bingkai kurang rapi dan kuat
C. gambar tidak sesuai dengan konsep gambar-gambar yang ada pada sumber,
keterangan gambar banyak yang salah yang ditunjukkan dalam gambar,
warna dan ukuran gambar tidak jelas jika diamati dalam jarak 3m, gambar
tidak proporsional, warna tidak bervariasi, bingkai tidak rapi dan kuat

RUBRIK PENILAIAN UNJUK KERJA (PRESENTASI)

KELOMPOK: …….

ATRIBUT PERNYATAAN SKOR


4 3 2 1

Percaya diri Berani berani tdk


mengungkapkan
pendapat dan tampil

Toleransi Memberi ya tdk


kesempatan

Komunikasi Pendapat mudah ya tdk


Efektif dipahami

Pendapat/ ya tdk
pertanyaan runtut
dan sistematis

Berpikir Mampu bertanya/ tepat tdk


kritis menjawab kearah
penyelesaian
permasalahan

Total skor

Kriteria penskoran :
1. tidak berpikir kritis, komunikasi tidak efektif, tidak toleransi, tidak percaya
diri
2. cukup berpikir kritis, komunikasi cukup efektif, cukup toleransi, cukup
percaya diri
3. berpikir kritis, komunikasi efektif, toleransi, percaya diri
4. berpikir sangat kritis, komunikasi sangat efektif, sangat toleransi, sangat
percaya diri

RUBRIK PENILAIAN SIKAP


(CHECKLIST)

ASPEK YANG NAMA SISWA DALAM KELOMPOK ……


DIAMATI …… … …… …… ……
YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK

Religius
Rasa ingin tahu
Disiplin
Toleransi
Komunikatif
Menghargai
prestasi
Kejujuran,
Kreatif
Semangat,
Peduli
lingkungan

RUBRIK PENILAIAN MAKALAH

NAMA-NAMA ASPEK YANG DINILAI SKOR


KELOMPOK 2 3 4
………………. Pendahuluan
………………. Kajian pustaka
………………. Metode ilmiah
Analisis masalah
kesimpulan
Tata cara penulisan
Estetika makalah
Total skor

Kriteria penskoran :
2. Latar belakang dan rumusan masalah serta tujuan tidak berdasarkan
problem yang dibagikan, sumber referensi tidak bervariasi dan
mendukung problem, analisis masalah tidak mendukung solusi problem
dan konsep, kesimpulan tidak menjawab rumusan masalah dan tujuan,
tata cara penulisan belum mengacu pada tata cara penulisan yang baku,
secara umum makalah tidak menampilkan estetika kerapian
3. Latar belakang dan rumusan masalah serta tujuan cukup berdasarkan
problem yang dibagikan, sumber referensi cukup bervariasi dan
mendukung problem, analisis masalah cukup mendukung solusi
problem dan konsep, kesimpulan menjawab rumusan masalah dan
tujuan namun belum sistematis, tata cara penulisan sudah mengacu pada
tata cara penulisan yang baku namun belum konsisten, secara umum
makalah cukup menampilkan estetika kerapian.
4. Latar belakang dan rumusan masalah serta tujuan berdasarkan problem
yang dibagikan, sumber referensi sangat bervariasi dan mendukung
problem, analisis masalah sanagt mendukung solusi problem dan
konsep, kesimpulan mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan,
tata cara penulisan sudah mengacu pada tata cara penulisan yang baku,
secara umum makalah menampilkan estetika kerapian.

Anda mungkin juga menyukai