OLEH
SUDARSIH
NPM. 4017027
OLEH
SUDARSIH
NPM.4017027
i
RINGKASAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan Laporan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) tahun akademik 2020/2021 yang dilaksanakan pada tanggal 11
Januari 2021 hingga 20 Febuari 2021 di SMP Negeri Semangus.
Dalam penyusunan laporan ini penyusun banyak mendapatkan bimbingan,
bantuan, dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. H. Rudi Erwandi, M.Pd selaku Ketua STKIP-PGRI Lubuklinggau
2. Bapak Ahmad Amin, M.Si selaku dosesn pembimbinging PPL
3. Komiah, M.Pd selaku Kepala SMP Negeri Semangus
4. Ibu ANITA, M.Pd selaku Guru Pamon PPL
5. Staf dan Dewan Guru SMP Negeri Semangus
6. Rekan-rekan Mahasiswa PPL di SMP Negeri Semangus
7. Orang Tua dan Keluarga Besar
8. Siswa dan siswi SMP Negeri Semangus
Dalam penulisan laporan individu PPL ini mungkin masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun sangat diharapkan agar dikemudian hari bisa menjadi lebih baik lagi
dan bisa digunakan oleh orang banyak. Semoga laporan individu PPL ini dapat
bermanfaat untuk semuanya, Aamiin. Terima kasih.
SUDARSIH
NPM. 4017027
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................i
RINGKASAN...................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................4
C. Ruang Lingkup Pelaksanaan PPL...........................................................................4
D. Tujuan Pelaksanaan................................................................................................5
E. Manfaat Pelaksanaan PPL.......................................................................................5
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Model Pembelajaran
1. Pengertian Model Pembelajaran......................................................................7
2. Pengertian Model Pembelajaran Discovery Learning.....................................7
3. Tahapan Model Pembelajaran Discovery Learning.........................................8
4. Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Discovry Learning.........10
B. Metode Pembelajaran
1. Pengertian Metode Pembelajaran.................................................................12
2. Metode Yang Digunakan..............................................................................12
C. Materi Pendukung (Kekongruenan dan Kesebangunan).....................................14
BAB III : METODE PELAKSANAAN
A. Waktu Pelaksanaan..............................................................................................18
B. Kelas Yang Digunakan........................................................................................18
C. Langkah-Langkah Persiapan ...............................................................................18
D. Langkah-Langkah Pelaksanaan Moodel Pembelajaran.......................................18
BAB IV : HASIL PELAKSANAAN DAN PEMBEHASAN
A. Hasil Pelaksanaan................................................................................................21
B. Pembahasan.........................................................................................................22
iv
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................................26
B. Saran....................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................28
LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................................
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting untuk membekali
siswa menghadapi masa depan. Untuk itu proses pembelajaran yang bermakna
sangat menentukan terwujudnya pendidikan yang berkualitas. Siswa perlu
mendapat bimbingan, dorongan, dan peluang yang memadai untuk belajar dan
mempelajari hal-hal yang akan diperlukan dalam kehidupannya.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah
wajib tempuh untuk melatih mahasiswa untuk menetapakan pengetahuan dan
kemampuan yang telah dimiliki dalam suatu proses pembelajaran sesuai bidang
studinya masing-masing sehingga mahasiswa mendapatkan pengalaman faktual
yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan diri sebagai calon
guru/pendidik atau tenaga kependidikan. Dalam pelaksanaannya mahasiswa
PPL dibimbing oleh guru pamong dan dosen pembimbing. Adapun tujuan dari
PPL ini adalah melatih mahasiswa dalam rangka menerapkan pengetahuan dan
kemampuannya serta mempraktikan ilmu yang telah diperoleh selama
perkuliahan dalam proses pembelajaran sesuai bidang studinya, sehingga
mahasiswa memperoleh bekal berupa pengalaman faktual untuk
mengembangkan diri sebagai tenaga pendidik yang profesional dan
bertanggung jawab.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu program
pendidikan prajabatan guru untuk mengintegrasi berbagai kemampuan
keguruan secara utuh dan terpadu dalam situasi yang nyata di sekolah yang
dibimbing oleh guru pamong dan dosen pembimbing. Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) dalam hal ini diadakan oleh STKIP-PGRI Lubuklinggau yang
diikuti dan dilaksanakan oleh mahasiswa semester VII dengan bobot 4 sks
selama delapan minggu di berbagai Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama dan Sekolah Menengah Atas, baik disekolah Negeri maupun sekolah
Swasta dalam beberapa kecamatan di Kabupaten Musi Rawas, salah satunya di
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penulisan ini yaitu; Apakah penggunaan model pembelajaran Dicovery
Learning pada materi kekongruenan dan kesebangunan pada kelas IX D SMP
Negeri Semangus dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa?
A. Model Pembelajaran
1. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur sistematis dalam mengorganisasikan sistem belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas pembelajaran (Saefuddin & Berdiati, 2014).
Menurut Sukmadinata & Syaodih (2012) Model pembelajaran merupakan
suatu rancangan (desain) yang menggambarkan proses rinci penciptaan
situasi lingkungan yang memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran
agar terjadi perubahan atau perkembangan diri peserta didik. Sedamgkan
menurut Lairu dan Arihi (dalam Muliadi, 2017) Penggunaan model
pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan siswa, materi pelajaran,
karakteristik siswa, dan proses pembelajaran pendukung”
7
8
3) Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini. Setiap
model pembelajaran pasti memiliki kekurangan, namun kekurangan
tersebut dapat diminimalisir agar berjalan secara optimal.
B. Metode Pembelajaran
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Sutikno (2009) mengungkapkan bahwa metode pembelajaran adalah
cara–cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar
terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai
tujuan. Sedangkan Nana Sudjana (2005) memberikan pengertian metode
pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan
hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.
Dari penertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran
cara yang digunakan oleh guru untuk menjalin hubungan dengan peserta
didik saat proses pembelajaran berlangsung.
2. Metode yang digunakan
a. Metode Diskusi
Diskusi menurut Suryosubroto (2009) adalah percakapan ilmiah
oleh beberapa yang tergabung dalam satu kelompok untuk saling
bertukar pendapat tentang suatu masalah atau bersama-sama mencari
pemecahan mendapatkan jawaban dan kebenaran atas suatu masalah.
Sedangkan menurut Sagala (2011) Diskusi adalah percakapan ilmiah
yang reponsif berisikan pertukaran pendapat yang dijalin dengan
pertanyaan-pertanyaan problematis pemunculan ide-ide dan pengujian
ide-ide ataupun pendapat dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung
dalam kelompok itu yang diarahkan untuk memperoleh pemecahan
masalahnya dan untuk mencari kebenaran. Dalam diskusi selalu ada
suatu pokok yang dibicarakan semua anggota turut berfikir dan
diperlukan disiplin yang ketat.
Metode diskusi juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan dari metode diskusi yaitu: Merangsang kreatifitas anak didik
dalam bentuk ide, gagasan, prakarsa dan terobosan baru dalam
13
Jika bangun ABCD dan JKLM memenuhi kedua syarat tersebut, maka
bangun ABCD dan JKLM kongruen, dinotasikan dengan ABCD ≅ JKLM.
Jika bangun ABCD dan JKLM tidak memenuhi kedua syarat tersebut maka
15
B Q
A P R
C
memenuhi syarat tersebut maka maka ∆ABC dan ∆DEF tidak kongruen,
dinotasikan dengan ∆ABC ≇ ∆DEF.
4. Kesebangunan Bangun Datar
Dua bangun datar yang mempunyai bentuk yang sama disebut sebangun.
Tidak perlu ukurannya sama, tetapi sisi-sisi yang bersesuaian sebanding
(proportional) dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. Perubahan
bangun satu menjadi bangun lain yang sebangun melibatkan perbesaran atau
pengecilan. Dengan kata lain dua bangun dikatakan sebangun jika
memenuhi syarat:
Dua segitiga dikatakan sebangun jika hanya jika memenuhi syarat berikut
ini.
a. Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian senilai.
b. Besar sudut-sudut yang bersesuaian sama.
A. Waktu Pelaksanaan
Berdasarkan sampel yang telah ditentukan, kegiatan belajar mengajar
(KBM) dengan materi kekongruenan dan kesebangunan alokasi waktu 3 x 40
menit dilaksanakan pada hari Senin pada tanggal 8 Febuari 2021 di kelas IX B
Ruang 1 dan Senin pada tanggal 15 Febuari 2021 di kelas IX B Ruang 2.
.
B. Kelas yang Digunakan
Kelas yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran materi
kekongruenan dan kesebangunan yaitu kelas IX B ruang 1 dan 2 SMP Negeri
Semangus.
C. Langkah-Langkah Persiapan
1. Menentukan tujuan pembelajaran.
2. Melakukan identifikasi karakteristik siswa meliputi kemampuan awal,
minat, gaya belajar dan sebagainya
3. Memilih materi pelajaran
4. Menetukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif dari
contoh generalisasi
5. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh ilustrasi
tugas dan sebagainya untuk dipelajarai siswa
6. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke yang kompleks, dari
yang kongkrit ke yang abstak atau dari tahap enaktif, ikonik, sampai
kesimbolik
7. Melakukan penilaian, proses dan hasil belajar siswa
18
19
1. Pendahuluan
a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
b. Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memandu doasebelum
belajar.
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Guru memberikan Motivasi berupa pertanyaan/stimulan terhadap materi
yang akan dipelajari.
e. Menjelaskan kompetensi dan indikator pembelajaran yang akan dicapai
dan teknik penilaian yang akan dilakukan.
2. Kegiatan Inti
a. Stimulation (Stimulasi/ Pemberian Rangsangan)
1) peserta didik dibentuk menjadi beberapa kelompok yang teriri 4/5
orang perkelompok
2) peserta didik mengamati gambar pada materi yang diberikan/dislide
power point
3. Penutup
a. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil dari proses pembelajara
b. Peserta didik diberikan kesempatan jika ingin bertanya mengenai materi
yang belum jelas.
c. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
d. Guru menutup kegiatan pembelajaran.
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN DAN PEMBEHASAN
E. Hasil Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan di SMP Negeri Semangus dengan
sampel siswa pada kelas IX (Sembilan). Pelaksanaan pembelajaran yang
dilaksanakan di kelas IX B Ruang 1 dengan jumlah peserta didik 15 terdiri dari
9 orang laki-laki dan 6 orang perempuan, dan IX B Ruang 2 dengan jumlah
peserta didik 12 orang terdiri dari 2 orang laki-laki dan 10 orang perempuan di
kelas yang diajarkan. Pelaksanaan pembelajaran tersebut dilaksanakan pada
senin pada tanggal 8 Febuari 2021 di kelas IX B Ruang 1 dan Senin pada
tanggal 18 Febuari 2021 Ruang 2 di kelas IX B Ruang 2. Pada proses
pembelajaran tersebut disajikan latihan soal setelah penyampaian materi.
Tujuan dari pembelajaran ini yaitu agar peserta didik dapat menjelaskan
pengertian kekongruenan dan kesebangunan.
Model yang digunakan adalah discovery learning serta metode yang
digunakan adalah metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, sedangkan Media
pembelajaran yang digunakan adalah media pembelajaran visual berupa slide
power point. Kegiatan belajar mengajar ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu
pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Pada bagian pendahuluan, kegiatan
pembelajaran yang dilakukan adalah kegiatan apersepsi, guru mengucapkan
salam, guru menanyakan kabar siswa, guru mengabsensi peserta didik, guru
menjelaskan kembali secara ringkas materi yang sudah disampaikan
sebelumnya kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada saat
pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan inti, guru menggunakan media visual
berupa infokus untuk menyampaikan stimulus dan merangsang siswa untuk
berpikir kritis mengenai materi yang akan diajarkan. Setelah menjelaskan
materi ajar secara singkat, guru membuka sesi tanya jawab antara guru dengan
peserta didik. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan rangsangan kepada
siswa untuk menggali pengetahuan dan aktif dalam proses pembelajaran.
Kemudian siswa diberi lembar kerja untuk mengetahui kemampuan siswa.
Pada kegiatan akhir guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang
21
22
telah dipelajari pada waktu itu dan menginformasikan materi pada pertemuan
berikutnya, memberikan reward kepada kelompok yang aktif serta mengakhiri
kegiatan belajar mengajar dengan mengucap salam.
Model discovery learning dinilai sangat cocok dengan kondisi kelas saat
itu. Siswa yang tadinya pasif banyak bermain pada saat kegiatan belajar
mengajar, setelah digunakan model pembelajaran discovery learning dan
dengan dukungan penyampaian materi menggunakan media visual, siswa yang
tadinya pasif kini menjadi aktif bahkan terlihat santai namun sangat aktif.
Penerapan model discovery learning dengan dukungan media visual dalam
penyampaian materi yang berupa slide power point, dengan demikian dinilai
sangat baik untuk merangsang peserta didik dalam pemahaman konsep karena
melibatkan indera penglihatan. Selain itu juga, peserta didik lebih tertarik
mengikuti pembelajaran karena peserta didik tidak jenuh karena slide power
point dibuat sangat menarik dan terdapat pertanyaan-pertanyaan yang
memancing peserta didik untuk berlomba-lomba menjawab, sehingga
pembelajaran lebih aktif dengan harapan ketika diberikan latihan soal setelah
penyampaian materi memudahkan peserta didik untuk mengerjakannya,
bahkan pada saat penilaian harian nantinya peserta didik hasilnya di atas KKM
70 pada kompetensi dasar 3.6 dan 4.6.
Berdasarkan dari hasil latihan soal pada kegiatan proses belajar
mengajar, peserta didik kelas IX B Ruang 1 dan Ruang 2 SMP Negeri
Semangus dinyatakan berhasil dengan predikat sangat memuaskan, nilai yang
diperoleh di atas KKM 70 pada kompetensi dasar 3.6 dan 4.6.
B. Pembahasan
Pada pertemuan pembelajaran KD 3.6 Menentukan dan menjelaskan
kekonguenan dan kesebanguuan ini guru melaksanakan proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning dimana
pembahasan pada pertemuan ini adalah materi tentang ke kokongruenan dan
kesebangunabangun datar dan bangun dua segitiga, tanya jawab dan
praktikum. Pembelajaran di kelas IX B ruang 1pada hari senin tanggal 8
Febuari 2021 dan kelas IX B ruang 2 pada hari senin tanggal 15 Febuari.
23
A. Kesimpulan
Kegiatan PPL yang dilaksanakan oleh penyusun di SMP Negeri
Semangus secara keseluruhan dapat dikatakan terlaksana dengan baik. Banyak
pengalaman yang diperoleh dalam kegiatan PPL ini yang dapat diambil sebagai
bekal dalam menghadapi dunia kerja kelak. Pengalaman ini diperoleh dari
guru, karyawan, siswa dan rekan-rekan PPL lainnya. Meskipun dalam
pelaksanaan PPL ini terkadang menghadapi kendala namun kendala ini tidak
dijadikan alasan sebagai ketidak suksesan penyusun dalam pelaksanaan PPL.
Kendala tersebut dijadikan pelajaran berharga agar ketika penyusun
menghadapi masalah yang sama bahkan lebih besar penyusun dapat
menghadapinya dengan tenang. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan di SMP
Negeri Semangus dengan subjek siswa kelas IX . Adapun hasil pelaksanaan
pembelajaran kelas IX B ruang 2 dan ruang 2 dengan jumlah 27 siswa yang
ddiajarkan dapat yang dinyatakan tuntas, yang telah menvcapai nilai KKN
yaitu 70.
B. Saran
Setiap kegiatan tentunya tidak akan terlepas dari kekurangan meskipun
terdapat banyak manfaat di dalamnya. Begitu pun dengan kegiatan PPL yang
telah dilaksanakan oleh penyusun di SMP Negeri Semangus selama kurang
lebih satu bulan sepuluh hari mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh
karena itu, perkenankan saya sebagai penulis memberikan beberapa saran yang
dapat menjadi bahan pertimbangan bagi penyusun ke depannya:
1. Bagi Penyusun
Adapun saran bagi penyusun ke depannya, antara lain:
a. Sebaiknya penyusun selalu mencari referensi mengenai strategi dan
metode pembelajaran yang sesuai dengan karakter maupun materi yang
akan diajarkan agar penyampaiannya dapat diterima dan diserap oleh
siswa secara efektif.
26
27
28